Anda di halaman 1dari 85

Rahsia huruf Alif Lam Mim dalam al Quran

Mungkin kita sering bertanya mengapa Alif Lam Mim dijadikan sebagai ayat per tama dalam AlQuran setelah surat Al-fatihah? Lalu mengapa Al-fatihah dan Alif Lam Mim berada disurat per
tama dan diawal surat kedua dalam Al-Quran, padahal wahyu yang per tama kali turun adalah
Al-alaq 1-5?
Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca, bahwa jalan hidup yang harus kita jalani didunia
mulai dari per tama dilahirkan sampai dengan meninggal ada dalam Al-Quran. Mulai dari
kewajiban yang harus kita lakukan ketika per tama kali kita dilahirkan, kewajiban yang harus
dilakukan ketika tumbuh menjadi anak anak, remaja, dewasa sampai dengan meninggal dunia
termaktub dalam Al-Quran pada juz 1 30.
Jalan hidup yang harus kita lalui harus berdasarkan atas surat Al-Fatihah yang mana sebagai
induk dari Al-Quran. Lalu setelah itu, kita mengikuti alur dari juz juz yang terkandung dalam
Al-Quran. Sebagai contoh ketika kita berumur 20 tahun, maka alangkah baiknya kita
mempelajari juz 20 dari Al-Quran itu sendiri. karena hal hal yang akan kita hadapi, kewajiban
yang harus kita lakukan pada usia 20 tahun terdapat dalam Al-Quran dalam juz ke-20. begitu
juga seterusnya.
lalu bagaimana seandainya umur kita sudah lebih dari 30 tahun, sedangkan dalam Al-Quran
sendiri hanya terdapat 30 juz? Maka saat itulah, masa kita untuk mengamalkan semua yang telah
kita pelajari dari juz 1 30 dari Al-Quran. karena, kebanyakan dari manusia, mendapat ujian
kehidupan yang paling banyak pada usia 1 30 tahun. karena pada masa itu, manusia mendapat
banyak ujian nafsu, harta dan segala macam godaan.
Lalu apa salah satu rahasia dan kekuatan dari Alif Lam Mim, sehingga dijadikan sebagai ayat
pertama dari surat Al-Baqarah?
ketika kita baru dilahirkan didunia ini, ternyata Allah SWT menginginkan kita mempelajari Alif
Lam Mim. karena itulah 3 macam pilihan jalan kehidupan manusia didunia. Alif Lam Mim
terdiri dari huruf yang mana 3 huruf ini mempunyai kandungan makna yang sangat
dahsyat.
Huruf pertama, yaitu = Alif menjelaskan manusia yang pada masa hidupnya, berada pada
jalan yang lurus sebagaimana huruf Alif tersebut. Yaitu, manusia yang selalu mentaati segala
perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, menjaga hawa nafsunya, mulai dari pertama dia dilahirkan
sampai dengan meninggal dunia. Yang mana jalan hidupnya selalu diridhoi oleh Allah SWT.
sehingga surga Firdaus selalu menantikan manusia manusia seperti ini.
Huruf kedua, yaitu = Lam menjelaskan manusia yang jalan hidupnya seperti huruf Lam,
ketika dia baru dilahirkan dia berada dijalan yang lurus. Tetapi setelah menjalani tahapan
kehidupan, ketika dia tumbuh menjadi anak anak, remaja, dewasa dan sebelum meninggal
dunia dia telah berbelok kekiri, dia meninggalkan semua kewajiban, tidak mentaati Allah SWT
dan rasul Nya. dia melupakan jalan kehidupan yang seharusnya dia lalui, Jalan lurus yang
sudah diberikan oleh ALlah SWT sebelum dan ketika dia dilahirkan dibumi melalui hidayah
Nya. Dan malaikat Malik pun sudah siap menunggunya dipintu neraka. Naudzubillah min dzalik.
Huruf ketiga, yaitu = Mim menjelaskan manusia yang jalan kehidupannya seperti huruf
Mim. dia berputar putar dalam kehidupannya mencari kebenaran, tapi diakhir tahapan
pencariannya dia menemukan jalan lurus. Yang mana ketika dia baru dilahirkan, dia berada
1

dijalan yang lurus. Tapi ketika dia tumbuh dan beranjak dewasa dia berputar putar sendiri
dalam kehidupannya mencari jalan kebenaran sejati. Dan akhirnya dengan izin Allah SWT
diakhir pencariannya, dia menemukan jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Dan surga pun siap
menerimanya.
Lalu jalan kehidupan manakah yang akan kita pilih???
Jalan kehidupan seperti huruf Alif kah, Lam kah atau Mim kah???
Semoga kita selalu dijalan yang benar, dan terhindar dari jalan kehidupan seperti huruf .
Amin.

Hakekat La Ilaha Illallah


Kalimat merupakan dasar agama Islam dan inti dari seluruh syariat Islam, kalimat ini
juga yang sering kita dengar dan ucapkan. Bahkan pada zaman sekarang ini sering kita
mendengar sebagian kaum muslimin mengucapkan kalimat tersebut secara spontan tanpa mereka
sadari keluar dari lisan mereka. Namun yang sangat disayangkan dan memperihatinkan,
kebanyakan dari mereka tidak memahami makna dan kandungan dari kalimat ini, yang kemudian
sebagai penyebab mereka melanggar konsekuensi dari kalimat yang agung tersebut.

Makna kalimat la ilaha illallah



( tidak ada sesembahan yang benar
Makna Kalimat la ilaha illallah adalah
untuk diibadahi kecuali Allah). Inilah makna sebenarnya yang telah didefinisikan oleh para
ulama ahlisunnah waljamaah, makna ini sesuai dengan firman Allah subhanahu wataala dalam
surat Al-Haj, ayat 62, yang artinya:
Demikianlah (kebesaran Allah) karena Allah Dialah (Tuhan) yang Hak (benar) dan apa saja
yang mereka seru selain Dia, itulah yang batil.
Akan tetapi ada beberapa penafsiran yang keliru tentang kalimat la ilaha illallah yang telah
tersebar luas di dunia Islam di antaranya:
) : Tidak ada yang diibadahi selain
1. Menafsirkan kalimat la ilaha illallah dengan (
Allah. Padahal makna tersebut rancu, ini berarti setiap yang diibadahi baik benar maupun salah
adalah Allah subhanahu wataala. Karena Allah subhanahu wataala menamakan semua yang
disembah di muka bumi sebagai ( Tuhan). Ketika Rasulullh shalallahu alaihi wasallam
mengatakan kepada orang-orang musyrik: La ilaha illallah maka meraka mengatakan


Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan yang banyak ini menjadi Tuhan yang satu saja?
sesungguhnya ini sesuatu yang mengharankan. [QS. Shood: 5]

) Tidak ada pencipta kecuali Allah,
2. Menafsirkan kalimat la ilaha illallah dengan (
padahal makna tersebut adalah sebagian makna dari kalimat la ilaha illallah dan ini masih berupa
Tauhid Rububiyah (tauhid yang mengakui keesaan Allah saja), sehinga belum cukup. Karena
orang-orang kafir jahiliyah dahulu telah meyakini Allah adalah Tuhan pencipta alam,
sebagaimana Allah jelaskan dalam al-Quran

Dan jika engkau bertanya kepada mereka, sipakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka
menjawab, Allah. (QS. Az Zuhkruf: 87)

) : Tidak ada hakim/penguasa
3. Ada juga yang menafsirkan la ilaha illallah dengan (
kecuali Allah. Pengertian ini pun tidak mencukupi makna kalimat tersebut karena apabila
3

mengesakan Allah hanya dengan pengakuan sifat Allah Yang Maha Penguasa saja namun masih
berdoa kepada selain-Nya atau menyelewengkan tujuan ibadah kepada sesuatu selain-Nya,
maka hal ini belum dikatakan (telah menjalankan makna kalimat tersebut, yaitu bertauhid kepada
Allah-red).

Rukun
Kalimat la ilaha illaallah memiliki 2 rukun yaitu ( meniadakan) dan
( menetapkan).
Yang dimaksud dengan meniadakan adalah menjauhi sesembahan selain Allah baik Malaikat
yang dekat dengan-Nya atau pun para Nabi dan Rasul yang diutus. Sedangkan yang dimaksud
dengan menetapkan adalah menetapkan sesembahan yang benar hanya milik Allah semata.
Adapun sesembahan yang lain semuanya sesembahan yang batil. Hal ini sebagaiman firman
Allah yang artinya:
Demikianlah (kebesaran Allah) karena Allah Dialah (Tuhan) yang Hak (benar). Dan apa saja
yang mereka seru selain Dia, itulah yang batil. (QS. Al Hajj: 62).
Sebagai kaum muslim kita sering melafadzkan kalimat ( laa ilaaha illallah
Muhammad Rasulullah) atau yang lebih dikenal dengann kalimat tauhid. Tapi selama ini kita
hanya sebatas melafadzkannya dengan lisan tanpa dibarengi dengan kamantapan hati serta
pengetahuan tentang makna dan hakekat kalimat tersebut. Padahal kalimat tauhid mengandung
makna yang sangat dalam dan memberikan pengaruh yang luas bagi kehidupan manusia di dunia
ini.
Kalimat laa ilaaha illallah terdiri atas nafyu laa ilaaha dan itsbat illallah. Keduanya tidak
dapat dipisahkan. Artinya seorang muslim tidak boleh hanya melafadzkan nafyu-nya tanpa itsbat
atau sebaliknya hanya meng-itsbat-kan tanpa me-nafyi-kan.
Kalimat tauhid harus merupakan perkataan hati dan sekaligus perkataan lidah. Perkataan hati
mencakup pengetahuan mengenai kalimat itu dan pembenarannya, mengetahui sebenar-benarnya
apa yang dikandungya berupa penafsiaran dan penetapan, mengetahui hakekat sesembahan yang
dinafikan selain Allah, mengetahui sesembahan yang dikhususkan kepada-Nya, dan yang lainnya
mustahil ditetapkan sebagai sesembahan. Menerapkan pengertian ini dengan melibatkan hati
sanubari yang didasari pengetahuan, marifat, keyakinan dan kondisi adalah merupakan syarat
diharamkannya neraka bagi orang yang mengatakannya. Di dalam shahih Muslim disebutkan
sabda Rasulullah SAW: Barangsiapa yang mengucapkan laa ilaaha illallah serta mengkufuri apa
yang disembah selain Allah, maka diharamkan harta dan darahnya sedang perhitungannya ada
pada Allah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata Hakekat laa ilaaha illallah adalah tidak ada kesenangan
dan kenikmatan yang sempurna bagi hati kecuali dalam kecintaan kepada Allah dan bertaqarrub
kepada-Nya dengan mengerjakan apa-apa yang dicintai-Nya. Kecintaan tak akan terjadi kecuali
dengan berpaling dari kecintaan selain-Nya, sedangkan Muhammad Rasulullah adalah secara
murni mengerjakan apa yang beliau perintahkan dan menahan dari apa yang dilarang dan
dicegah beliau.
Sedangkan Ibnu Qoyyim berpendapat: Tauhid bukan sekedar pernyataan seseorang hamba
bahwa tiada pencipta selain Allah, Allah adalah Rabb dan penguasa segala sesuatu, sebagaimana
orang-orang yang menyembah berhala juga menyatakan seperti itu, tetapi tetap dalam
kemusyrikan. Tauhid mengandung kecintaan kepada Allah, tunduk dan merendahkan diri
kepada-Nya, patuh sebenar-benarnya untuk taat kepada-Nya, memurnikan ibadah kepada-Nya,
menghendaki pertemuan dengan wajah-Nya Yang Maha Tinggi dengan segenap perkataan dan
perbuatan, memberi dan menahan, mencinta dan marah karena-Nya, serta menghindarkan diri
4

dari segala sesuatu yang menyeret kepada kedurhakaan kepada-Nya. Barangsiapa mengetahui
hal itu tentua mengetahui sabda Nabi: Sesungguhya Allah mengharamkan api neraka atas orang
yang mengucapkan laa ilaaha illallah karena dengan ucapannya itu ia mengharap pertemuan
dengan wajah-Nya. Dan juga sabdanya: Tidak masuk neraka orang yang mengatakan laa ilaaha
illallah.
Muhammad bin Abdul Wahhab mengatakan: Inilah penjelasan yang paling penting tentang
makna laa ilaaha illallah. Sekedar ucapan tauhid ini saja belum mampu menjaga darah dan harta,
bahkan juga tidak hanya sebatas pada penetapannya saja, tidak terbatas pada perbuatannya yang
tidak berdoa kecuali kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya. Harta dan darahnya
tidak diharamkan bila seseorang menambahi kekufurannya dengan sesuatu yang disembah selain
Allah. Andaikata ia bimbang dan ragu-ragu tentang kalimat ini, maka darah dan hartanya tidak
diharamkan.
Lebih lanjut lagi Muhammad bin Wahab menjelaskan kalimat tauhid mempunyai kepentingan
membebaskan manusia dari penyembahan sebagian diantara manusia terhadap sebagian yang
lain kepada penyembahan Dzat Yang Maha Esa dan Yang Maha Kuasa. Taqwa menjadi ukuran
dan kebanggaan yang selalu diharapkan manusia, bukan tradisi jahiliyah yang diwariskan bapak
dan nenek moyang kepada anak-anaknya. Maka setiap muslim yang benar-benar dalam
keislamannya akan memperoleh kebebasan menyelami kalimat ini, sehingga ia termasuk orang
yang menyembah Allah berdasarkan pengetahuan, kepandaian dan keyakinan.
Pengaruh Kalimat laa ilaaha illallah dalam Kehidupan Manusia
Seperti halnya shalat, kalimat tauhid juga memberikan pengaruh pada diri seorang muslim dalam
kehidupannya. Al-Maududi menyebutkan ada sembilan pengaruh kalimat laa ilaaha illallah
dalam kehidupan manusia:
Pertama, dengan kalimat ini pandangan seorang muslim tidak menjadi sempit, berbeda dengan
orang yang mengakui banyak sesembahan, terlebih lagi bagi yang mengingkari-Nya.
Kedua, menumbuhkan kehormatan dan harga diri yang tidak bisa diperbuat oleh sesuatu yang
lain.
Ketiga, menumbuhkan sikap
menyombongkan diri.

tawadhu tanpa

menghinakan dan rendah

hati

tanpa

Keempat, seorag mukmin akan mengetahui secara yakin, tiada jalan keselamatan dan
keberuntungan kecuali dengan menyucikan diri dan beramal sholeh.
Kelima, tidak tersusupi rasa putus asa, sebab ia yakin Allah mempunyai simpanan di langit dan
di bumi.
Keenam, menunjukkan manusia kepada kekuatan besar berupa ambisi, keberanian, sabar,
keteguhan hati, dan tawakkal ketika mengemban urusan-urusan penting karena mengharap ridha
Allah, dan juga merasakan satu kekuatan yang menguasai langit dan bumi.
Ketujuh, menggerakkan keberanian pada manusia dan mengisi hati dengan semangat. Karena
yang membuat manusia menjadi takut dan melemahkan ambisinya ada dua hal, yaitu; kecintaan
terhadap dirinya sendiri, harta dan keluarga serta keyakinannya bahwa disana ada seseorang
selain Allah yang dapat mematikan manusia.
5

Kedelapan, mengangkat kemampuan manusia, menumbuhkan ketinggian, kepuasan dan


kecukupan, membersihkan hati dari noda-noda kerakusan, tamak, dengki, rendah diri, suka
mencela dan sifat-sifat kurang baik lainnya.
Kesembilan, iman kepada laa ilaaha illallah menjadikan seorang mukmin selalu terkait dengan
syariat Allah dan sekaligus menjaganya.
Ibnu Rajab menyebutkan tentang keutamaan-keutamaan kalimat tauhid: Allah tidak
melimpahkan kenikmatan kepada seorang hamba lebih besar daripada memberinya pengetahuan
tentang laa ilaaha illallah. Kalimat ini bagi para penghuni surga bagaikan air dingin bagi para
penduduk dunia. Karenanya disediakan daruts-tsawab dan darul iqab. Karenanya pula para rasul
diperintahkan berjihad. Maka barangsiapa yang menyatakannya, harta dan darahnya terjaga. Dan
barangsiapa yang tidak mau mengatakannya, harta dan darahnya dihalalkan. Kalimat ini
merupakan kunci surga dan kunci dakwah para rasul. Maka dari itu, megapa Allah menjadikan
kalimat tauhid sebagai rukun Islam yang pertama dan yang terpenting dalam Islam? Yaitu untuk
menjadikan seseorang manusia sebagai muslim. Yang dimaksudkan muslim adalah hamba yang
taat dan tunduk kepada Allah. Seseorang tidak bisa disebut hamba Allah kecuali ia benar-benar
beriman dari hatinya bahwa tidak ada illah selain Allah. Karena kita akan menjadi muslim sejati
dengan mengamalkan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya jika kita sudah memiliki
keyakinan yang kuat tentang kebenaran-kebenaran Islam yang dimulai dari rukunnya yang
pertama. Wallahu alam bishshowab.

Syarat-syarat la ilaha illallah


Setiap ketaatan kepada Allah subhanahu wataala tidak akan diterima kecuali dengan memenuhi
syarat-syaratnya, seperti sholat dan zakat tidak akan diterima kecuali memenuhi syaratsyaratnya, demikian juga dengan kalimat la ilaha illallah tidak akan diterima kecuali seorang
hamba menyempurnakan syarat-syaratnya.
Seorang Tabiin yang bernama Wahb Ibnu Munabbih pernah ditanya,
Bukankah kunci surga itu kalimat la ilaha illallah? maka beliau menjawab ya, akan tetapi
tidaklah disebut kunci kecuali ia memiliki gigi-gigi, jika kamu membawa kunci disertai gigigiginya maka pintu tersebut akan terbuka, akan tetapi apabila tidak memiliki gigi-gigi maka
pintu tersebut tidak akan terbuka. [Ibnu rajab dalam kitab beliau kalimat ikhlas hal:14].
Beliau menjelaskan syarat la ilaha illlallah ibarat gigi-gigi kunci.

Syarat la ilaha illallah ada 7 yaitu,


1. AlIlmu, yaitu mengetahui makna la ilaha illallah, sebagaimana firman Allah subhanahu wa
taala yang artinya;
kecuali orang yang mengakui kebenaran dan mereka mengetahuinya. [QS. Az-Zukhruf: 86].
Berkata para ulama tafsir :
mengakui kebenaran maksudnya mengakui kebenaran kalimat la ilaha illallah, dan
mengetahuinya maksudnya memahami dengan benar apa yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka
yaitu tentang kalimat la ilaha illallah.
2. AlYaqiin, yaitu meyakini makna la ilaha illallah tanpa ada keraguan sedikit pun, Allah
subhanahu wataala berfirman:
6

sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu.[QS. AL-Hujuraat: 15].
3. Al-Ikhlas, Yaitu memurnikan seluruh ibadah hanya kepada Allah subhanahu wa tala dan
menjauhi kesyirikan, baik syirik besar maupun syirik kecil, Allah subhanahu wa tala berfirman
yang artinya:
Maka beribadahlah kepada Allah dengan tulus, ikhlas beragama kepada-Nya. Ingatlah! Hanya
muilik Allah agama yang murni. [QS. Az-Zumar; 2-3]
4. Ash-Shidqu yaitu jujur, maksudnya adalah mengucapkan kalimat ini dengan pembenaran di
dalam hati. Barang siapa yang mengucapkan kalimat ini dengan lisannya akan tetapi hatinya
mendustakannya maka ia adalah seorang munafik dan pendusta. Allah subhanahu wa taala
berfirman:
Dan di antara manusia ada yang berkata: kami beriman kepada Allah dan hari Akhir padahal
sesungguhnya mereka bukanlah orang-orang yang beriman, mereka menipu Allah dan orangorang beriman, padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri tanpa mereka sadari. [QS. AlBaqarah: 8-9]
5. AlMahabbah (cinta), maksudnya mencintai kalimat ini dan apa yang dikandungnya,
sebagaimana firman Allah dalam surat Ali-imron ayat ke 31 yang artinya: Dan antara
manusia ada yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cinta seperti
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah,
6. Al-Inqiyaad, yaitu tunduk dan patuh. Seorang muslim harus tunduk dan patuh terhadap isi
kandungan kalimat ini, sebagaimana firman Allah yang artinya:
Dan kembalilah kepada rabbmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang adzab
kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong. (QS. AzZumar: 54)
7. Al-Qobuul, yaitu menerima kandungan dan konsekuensi dari kalimat ini, sebagaimana yang
terdapat dalam firman Allah yang artinya:
Sungguh, dahulu apabila dikatakan kepada mereka: la ilaha illallah, mereka menyombongkan
diri, dan mereka berkata:Apakah kami harus meninggalkan sesembahan kami karena seorang
penyair yang gila.(QS. Ash-Shoofaat: 35-36).
Hal ini menunjukkan mereka tidak mau menerima la ilaha illallah.
Inilah 7 syarat kalimat yang harus dipahami dan diamalkan oleh setiap muslim, tidak
hanya sekedar menghapalnya saja, akan tetapi hendaknya diiringi dengan amal perbuatan dalam
kehidupan sehari-hari.

Solat dari takrif bahasa merupakan doa.


Pengertian solat dalam syarak pula ialah beberapa ucapan dan beberapa perbuatan yang dimulai
dengan takbir, disudahi dengan salam dan dengannya kita beribadah kepada Allah, menurut
syarat-syarat yang telah ditentukan.
Takrif solat dari pandangan Ariffbillah pula ialah solat itu suatu perhubungan yang
menghubungkan antara hati dengan Tuhan. Tujuannya untuk MENYATAKAN Tuhan.
Ada tiga perkataan penting yang perlu perhatian :
1. Perhubungan
2. Hati
3. Tuhan
Huraian tafsiran solat dari pandangan Ariffbillah:
Solat itu suatu PERHUBUNGAN.
Apa yang hendak dihubungkan?
Menghubungkan Hati dengan Tuhan.
8

Apa maksud hati?


Hati itu Qalbu/Roh. Maka yang hendak dihubungkan adalah Roh dengan TuhanNya.
Siapa yang menghubungkan?
Tuhan itu sendiri melalui perantaraan Roh. Tuhan menyatakan diriNya melalui Roh. Roh
menyatakan diriNya melalui makhluk (manusia). Manusia menyatakan dirinya melalui jasad.
Jasad menyatakan dirinya melalui sel. Sel menyatakan dirinya melalui nukleus. Nukleus
menyatakan dirinya melalui atom dan atom itu kembali menyatakan diri TuhanNya. (Tujuh
Martabat : Bermula dengan Tuhan dan berakhir dengan Tuhan )
Perhubungan itu boleh membawa maksud menyaksikan, bertemu, berkomunikasi atau
berinteraksi. Komunikasi yang baik adalah komunikasi dua hala. Apalah erti komunikasi jika
hanya satu pihak saja yang berkomunikasi? Apalah erti pertemuan jika tidak bertemu? Apalah
erti berinteraksi jika satu pihak sahaja yang beri reaksi? Apalah erti saksi, jika tidak kenal saksi
dan tidak pernah menyaksikan saksi?
Bila telah berkomunikasi, bila telah berinteraksi, bila telah bertemu antara Roh dengan Tuhan,
maka akan nyatalah Penyaksian itu. Nyata penyaksian bermakna, nyatalah Tuhan itu. Bila nyata
Tuhan, maka tiadalah segala sesuatu melainkan DIA.
Apa tugas makhluk manusia?
Untuk beribadah kepada Tuhan.
Apa itu ibadah?
Merendahkan, menundukkan dan melenyapkan diri makhluk hingga tidak lagi kelihatan segala
sesuatu, zahir dan batin melainkan Allah.
Bagaimana nak merendahkan diri?
Buang segala sesuatu yang bersifat makhluk. Bila mati sifat makhluk, maka nyatalah sifat Tuhan.
Bila Tuhan telah nyata, maka berhubunglah.
Bagaimana untuk berhubung?
Lakukan solat.
Sholat Dalam Pandangan Ilmu Hakekat
Apa itu solat?
Suatu perhubungan yang menghubungkan antara hati dengan Tuhan. Tujuannya untuk
menyatakan Tuhan.
Bagaimana bersolat (berhubung)?
Matikan diri daripada segala sesuatu. Buang segala sifat makhluk. Buang segala nama yang
bernama. Buang segala sifat yang bersifat, Buang segala perbuatan yang memperbuat. Buang
segala zat yang berzat. Bila segalanya telah dibuang, pulangkan segala sifat itu kembali kepada
pemilikNya (Tuhan). Tuhan itulah Nama (Asma) bagi segala yang bernama. Tuhan itulah Sifat
9

bagi segala yang bersifat. Tuhan itulah yang memperbuat segala Perbuatan (Afal). Tuhan itulah
Zat bagi segala yang mempunyai zat. Sebab itulah bila sampai di haiya alaasolah kita pun
menjawab laa hau lawala quwwata illa billah
Hubung kait pengertian solat syarak dan solat makrifat
Di dalam pengertian syarak, ia lebih menerangkan perihal kaedah atau cara perlakuan solat dari
zahir kepada batin, manakala pengertian ariffbillah lebih tertumpu kepada perhubungan dari
batin kepada diri batin, tetapi kedua-duanya bermatlamat menuju kepada tujuan yang sama iaitu,
Allah.
Syarak atau syariat itu bermakna peraturan, hukum atau undang-undang. Peraturan itu untuk
manusia yang bertubuh berjasad yang bersifat zahir ini. Justeru itu pentakrifan syariat itu lebih
menyentuh perihal sesuatu yang bersifat zahir kepada manusia. Sesuatu yang zahir itu tidak
dapat dizahirkan melainkan ada yang batin. Perkara batin tidak dapat dihuraikan oleh perkara
zahir. Hanya batin yang dapat menghuraikan perkara batin. Justeru itu istilah syariat banyak
mengandungi kias dan perumpamaan yang perlukan ilmu untuk difahami. Solat dalam takrifan
syarak itu ada sedikit kias.
Kiasannya ialah bagaimana perkara zahir (Beberapa ucapan dan beberapa perbuatan yang
dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam) boleh bersama dengan perkara batin (beribadah
kepada Allah)?
Hanya perkara batin yang dapat bersama perkara batin. Hanya batin yang mengenal batin.
Bagaimana yang zahir boleh mengenal yang batin?
Perkara zahir adalah perkara nampak. Perkara batin adalah perkara tak nampak. Bagaimana
perkara nampak hendak melihat perkara tak nampak?

Contohnya begini :
Dengan keadaan sedar dan jaga, cuba kita bayangkan sebiji buah manggis yang ranum.
Sekarang, cuba kita gerakkan tangan dan cuba kita ambil buah manggis yang dibayangkan itu
dengan tangan yang ada. Boleh? Nescaya tidak boleh ! Tangan itu perkara zahir, mana mungkin
boleh ambil manggis yang wujud hanya dalam bayangan atau hayalan.
Sekarang, cuba pula kita letakkan diri kita dalam gelombang Alpha atau Theta (berhayal atau
mimpi). Dalam hayalan itu, cuba kita ambil manggis tadi, kemudian kita kupas kulitnya, kita
makan isinya dan kita rasa sedapnya. Kalau hayalan atau mimpi kita kusyuk, nescaya kita dapat
merasakan yang kita benar-benar mengambil, mengupas dan memakan buah manggis itu. Malah,
sedapnya rasa manggis itu, seolah-olah benar-benar terasa di tekak.
Contoh ini menyatakan bahawa, mana mungkin perkara batin boleh dirasa oleh perkara zahir.
Hanya batin yang dapat mengenal batin. Buah manggis dalam hayalan atau mimpi itu hanya
boleh dirasa oleh orang yang berkhayal atau bermimpi. Mana mungkin orang yang sedar boleh
merasa manggis yang wujud dalam hayal atau mimpi.
Jika dibawa ke persoalan solat, takrif ariffbillah (makrifat), lebih mirip kepada perkara batin dan
takrif syarak (syariat), lebih mirip kepada perkara zahir. Namun kedua-duanya menuju tujuan
yang sama, iaitu kepada Allah! cuma, jalannya sahaja yang berbeza.
10

Perlu diingat, meskipun tujuan jalan syariat dan jalan hakikat itu sama, namun ramai pengikutpengikut aliran syariat dan ramai juga pengikut-pengikut aliran hakikat tersesat ketika mencari
jalan. Sebabnya? kerana mereka itu, kurang ilmu, hanya penuh dengan maklumat sahaja!
Bagaimana kita tahu kita tersesat jalan? Kita tahu kita tersesat, bila kita rasa kita masih tidak
kenal dan tak jumpa akan apa yang kita cari. Kita tahu kita tersesat bila kita rasa kita masih tak
sampai-sampai ke tempat dituju. Bila kita masih tidak tahu apa itu ikhlas. Bila kita tak pernah
rasa dan masih tercari cari apa itu kusyuk. Bila kita masih mengaku, ini aku punya, itu aku buat.
Kita tahu kita tersesat bila kita rasa kita mampu untuk mengucapkan syukur kepada Allah!!
Makanya, bila kita tahu yang kita telah tersesat dihujung jalan, maka, hendaklah kita balik ke
pangkal jalan. Balik ke pangkal jalan itu, adalah balik ke tempat asal, tempat bermulanya
perjalanan kita
Bagaimana kita boleh tersesat jalan? Kita tersesat kerana kita tidak tahu jalan. Tidak tahu jalan
kerana kita tidak tahu mencari jalan. Tidak tahu mencari jalan kerana kita tidak faham akan ilmu.
Kebanyakan daripada kita menganggap maklumat itu sebagai ilmu. Maklumat tidak akan dapat
mengenal dan tidak akan sampai ke tempat tuju (Allah). Untuk maklumat menjadi ilmu, kita
perlu tahu teknologi memproses ilmu. Bila kita faham akan teknologi ilmu, maka barulah kita
boleh memproses maklumat untuk dijadikan ilmu. Bila tahu cara memproses maklumat, maka
barulah makna atau maksud oleh dihasilkan. Bila makna terhasil, maka barulah kita beroleh
faham. Bila beroleh faham, barulah mengenal jalan. Bila mengenal jalan, baru tak sesat. Bila tak
sesat, barulah sampai ke tempat tujuan. Maka, belajarlah! Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke
negeri China. Walaupun ulama hadis mengatakan hadis ini palsu dan daif, itu tidak menjadi soal,
anggap saja ianya sebagai kata-kata mutiara, kerana kita cuma ingin mengambil ilmu di sebalik
kata-kata itu.

Apakah Solat Itu Yang Menjadi Tujuan?


Solat itu bukan menjadi tujuan. Yang menjadi tujuan ialah Allah, tetapi solat (perhubungan) itu
WAJIB dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan kerana solat adalah perhubungan yang perlu
dilakukan untuk menyatakan Allah. Allah menyatakan diriNya melalui perantaraan roh dan roh
menyatakan diriNya melalui perantaraan tubuh jasad manusia. Tubuh jasad manusia itu hanya
penzahiran atau pantulan (reflextion) roh dan roh itu pula bersumberkan Allah. Maka kalau tidak
bersolat, bagimana kita boleh menyatakan Allah? Maka bersolatlah. Jangan tinggalkan solat.
Solatlah samada di dalam solat atau di luar solat. Solatlah samada solat di dalam takrifan syariat
atau solat di dalam takrifan ariffbillah (makrifat).
Bila nyatanya Allah,maka tertunduklah diri, rendahlah diri, hapuslah diri. Yang Tinggi dan yang
Wujud hanya Allah. Inilah ibadah! Inilah solat. Solat yang sentiasa tidak putus. Inilah Solat Daim
(Perhubungan yang sentiasa tidak putus). Inilah solat yang tidak berkesudahan bermula dari
subuh, habis subuh, sambung ke zohor, habis zohor, sambung ke asar, sambung, ke
maghrib,sambung ke isyak dan berbalik ke subuh, tanpa batasan waktu!
Cuma, dalam hendak menyatakan Allah itu, kita perlu ada ilmu bagaimana hendak berhubung.
Perlu faham setiap takrifan syariat. Perlu tahu dan faham juga takrifan hakikat dan makrifat.
Sebab itu kita perlu kepada banyak guru. Sebab itu kita perlu kepada banyak buku. Guru
mengenal Tuhan, tidak semestinya guru agama. Buku mengenal Tuhan juga tidak semestinya
buku agama. Guru mengenal Tuhan tak semestinya fasih berbahasa Arab. Guru mengenal Tuhan
tidak semestinya bernama ala Arab. Apakah nama Sustarjo, Yuduyono, Kulup, Lebar, Timah,
11

Kiah, Jack, Daniel, Ma Ye Tze, atau Mutthu, itu tidak Islamik? Guru mengenal Tuhan tidak
semestinya bergelar al-Ustaz, as-Syeikh, al-Fadhil, al-itu atau al-ini.
Sholat dalam pandangan Ilmu Hakekat
Sholat dalam pandangan Ilmu Hakekat .
Pandangan Hakekat : Sholat bukan menyembah namun Sholat adalah berdiri menyaksikan diri
sendiri yaitu bersaksi diri kita sendiri bahwa Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah yaitu Diri
Batin ( Muhammad Mustaffa ) dan Diri Dzahir kita itu menanggung Rahasia Allah.
Pengertian SHOLAT HAKIKI ter-urai dalam kalimah ALHAMDU (aliflamhamim-dal) yang
bermaksud SEGALA PUJI MILIK ALLAH. Inilah perkataan yang mula mula dilafazkan oleh
manusia yaitu Nabi Allah Adam a.s ALIF Melambangkan NIAT karena niat itu ialah
mendzahirkan DIRI BATIN. Diri inilah IMAM yang kita ikuti yaitu ULIL AMRI atau
pemerintah = pemimpin. LAM
Bila telah nyata Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL IHRAM. Maka berawal dari
sini bukanlah manusia yang berkehendak tetapi segala-galanya adalah digerakkan oleh Allah.
HA Apabila telah nyata Allah menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita
tunduk patuh akan Kebesaran Allah dan siap menerima segala PerintahNya. MIM Maka diri
kita mengakui bahwa Dzat Allah itulah Tuhan Sekalian Alam yang meliputi seluruh diri kita
mengwujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun sujud menandakan rasa syukur kita. DAL
Satelah kita tahu Dzat telah meng-karunia-kan kepada diri kita menjadi KhalifahNya dibumi ini,
maka kita pun merendah diri atas Karuniah itu (yang tidak dikaruniahkan Allah kepada makhluk
lain selain manusia ) .
RINGKASAN ALHAMDU . ALIF = Niat LAM = Berdiri Betul HA = Ruku MIM = Sujud DAL
= Duduk Antara Dua Sujud . URAIAN TENTANG NIAT Usalli, Fardhu, Rakaat, Lillah Hi
Taala Usul Diri Rangka Nyata Allah Usalli = Kita berniat untuk mengusul asal diri kita Fardhu
= Fardhu ialah Diri Yang Di-usul Rakaat = Rangka kita ialah Jasad yang di dzahirkan Lillah Hi
Taala = Nyata Allah melalui jasad yang dzahir. Barulah dapat diusul akan Asal Usul Diri. Maka
setelah diusul nyatalah Allah itu Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin. Diri Dzahir tiada
mempunyai daya dan upaya melainkan melakukan Afal Allah semata-mata. Dengan
KESADARAN itu maka Nyatalah Kebesaran Allah dan kita-pun TAKBIR untuk meng-ESA-kan
Dzat Tuhan itu meliputi sekalian diri. .
URAIAN TAKBIRATUL IHRAM Allah = Sifat Napsiah = 1 Hu = Sifat Salbiah = 5 Akbar =
Sifat Maani & Maknuyah = 14 Maka nyatalah ke 20 Sifat-sifat Kebesaran Allah didalam ucapan
ALLAH HU AKBAR. .
CARA- CARA SHOLAT HAKIKI .
HAKEKAT SHOLAT : Artinya berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita
sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita.. Hanya diri batin (Allah) dan diri dzahir kita
(Muhammad) yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Hal ini terkandung dalam
surat Al-Fatihah yaitu : Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal) Kalimah Alhamdu ini diterima
ketika Rasulullah isra dan miraj.
Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah swt yaitu Adam as.
Takkala Roh (diri batin) Adam as. sampai ketahap dada, Adam as pun bersin dan berkata
Alhamdulillah = Segala puji bagi Allah Apa yang dipuji adalah : Dzat (Allah), Sifat
12

(Muhammad), Asma(Adam) dan Afaal (Manusia) Jadi sholat itu bukan berarti : Menyembah
tapi suatu cara penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita melainkan diri Allah
semata.
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Dan
tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta..tiada sesuatu yang kita punya
kecuali Hak Allah semata. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 72 Inna aradnal
amanata alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha waasfakna minha
wahamalahal insanu Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada
langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena
merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya Dan karena
firman Allah inilah kita mengucap : Asyhaduanlla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna
Muhammadar Rasulullah . Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada
diri kita sendiri hanya Allah semata-mata dengan tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung
rahasia Allah dan akan menjaganya sampai pada masa yang telah ditentukan. Manusia akan
berguna disisi Allah jika dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya
sendiri. Bila manusia dapat mengenal dirinya maka dengan sendirinya ia dapat mengenal Allah. .
Hadits Qudsi. MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU Barang siapa
mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah Tuhannya . Perkataan pertama dalam
sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar) Perkataan ini diambil dari asal ketika
Roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam as. Kemudian Adam berusaha
berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
Dalam Sholat harus memenuhi 3 syarat : a. Fiqli (perbuatan) b. Qauli (bacaan) c. Qalbi (Hati
atau roh atau qalbu). .
Mengapa kita Sholat sehari-semalam 17 rakaat ? . Pengertiannya sebagai berikut : Hawa,
Adam, Muhammad, Allah dan Ah . 1. AH itu menandakan sholat subuh,2= Dzat dan Sifat 2.
ALLAH itu menandakan sholat Zohor, 4 = Wujud, Alam, Nur dan Syahadah. 3.
MUHAMMAD itu menandakan sholat Ashar 4 = Tanah, Air, Api dan Angin. 4. ADAM itu
menandakan sholat Magrib, 3 = Ahda, Wahda, dan Wahdiah. 5. HAWA itu menandakan sholat
Isya ,4 = Mani, Manikam, Madi, dan Di. . Mengapa kita mengucapkan 2 kalimah Syahadat 9X
dalam 5 waktu Sholat .. ? . Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah. Dua kalimah syahadat
pada : Sholat SUBUH 1X itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR USIR
(Rahasia di dalam Rahasia) Sholat ZOHOR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada
martabat SIR dan AHDAH Sholat ASHAR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada
martabat WAHDA dan WAHDIAH Sholat MAGHRIB 2X memberi kesaksian pada wajah kita
pada martabat AHAD dan MUHAMMAD Sholat ISYA 2X memberi kesaksian pada wajah kita
pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD .
Mengapa kita harus berniat dalam Sholat ? . Karena= Niat itu merupakan kepala sembahyang.
Hakekat niat letaknya pada martabat Alif dan kalbu manusia di dalam sholat itu kita lafazkan
di dalam hati : Niat Sholat : Aku hendak Sholat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.
Dalilnya : LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI Artinya : Tidak Sah Sholat-Nya
Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya) LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MARIFATULLAH
Artinya : Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah WAKALBUL MUMININ BAITULLAH
Artinya : Jiwa Orang Mumin Itu Rumahnya Allah WANAHNU AKRABI MIN HABIL
WARIZ Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu IN NAMAS SHOLATU
TAMAS KUNU TAWADUU Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah
Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali.
AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI Artinya : Dirikan Solat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha :
13

145) . Sedangkan : Al-Fatihah ialah merupakan tubuh sembahyang Tahayat ialah merupakan hati
sembahyang Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang. .
HAKEKAT AL-FATIHAH DALAM SHOLAT Membersihkan hati dari pada syirik kepada Allah
swt Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu : 1. Bulu 2.
Kulit 3. Daging 4. Darah 5. Tulang 6. Lemak 7. Lendir . 7 ayat dalam Al-Fatihah merupakan
tawaf 7 kali keliling Kaabah. . HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHOLAT : .
Mengambil makna ucapan Nabi Adam as. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi
Adam as, mengucap kalimah Allahu Akbar Peristiwa ini merupakan tajjali (perpindahan) diri
rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu : 1. Wujud 2. Ilmu
3. Nur 4. Syahadah. Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat dzat
sedangkan perkataan Akbar pada Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat sifat. Jadi
Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah. Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji. .
DALAM SHOLAT ITU JUGA MENGANDUNGI HAKEKAT ZAKAT. . Hakekat zakat dalam
sholat ialah : Mengandungi maknaPembersih hati daripada syirik kepada Allah SWT. iyya
Kanak Budu Wa iyya Kanastain Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada
Allah lah aku mohon pertolongan. . HAKEKAT PUASA DALAM SHOLAT : . a. Tidak Boleh
Makan Dan Minum b. Mata Berpuasa c. Telinga Berpuasa d. Kulit Berpuasa e. Hati Berpuasa. .
SHOLAT HAKIKI . Sesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu :- 1 Sholat Syariat 2 Sholat
Tharikat 3 Sholat Hakikat 4 Sholat Makrifat ke 4 jenis Sholat diatas berkaitan antara satu dengan
yang lainya. Firman Allah swt : Inna sholati kaanat ala mukminina kitabin mauquta
Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang beriman. Hadist Nabi :
Assholatu imanuddin Sholat itu tiang agama .
LAFADZ NIAT SHOLAT HAKEKAT . ZOHOR Sengaja aku sholat fardhu ZOHOR 4 rakaat
dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Taala. Ya Muhammad aku TAJALLI ini
wajib adanya, sebabnya AKU mengadakan 4 rakaat ini ialah UJUD-ILMUNURSUHUD, AKU
mengadap kepada Aku ada Allah Taala. ASHAR Sengaja aku sholat fardhu ASHAR 4 rakaat
dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Taala Ya Muhammad AKU tajalli wajib
BERANASIR dengan 4 perkara yakni API-ANGIN-AIRTANAH. Aku menghadap kepada
AKU ada Allah Taala. MAGHRIB Sengaja aku sholat fardhu MAGRIB 3 rakaat dihadapan
KAABAH di Mekah tunai karena Allah Taala Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU gaib
kehendak mengadakan 3 rakaat yakni ALLAH-MUHAMMADADAM. aku menghadap kepada
AKU ada Allah Taala. ISYA Sengaja aku sholat fardhu ISYA 4 rakaat dihadapan KAABAH di
Mekah tunai karena Allah Taala Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU INSAN itu AKU
mengadakan 4 rakaat yakni WADZI-MADZIMANI-MAKNIKAM aku menghadap kepada
AKU ada Allah Taala SUBUH Sengaja aku sholat fardhu SUBUH 2 rakaat dihadapan
KAABAH di Mekah tunai karena Allah Taala Ya Muhammad aku yang WUJUD tajalli itu wajib
BERTUBUH yang mengadakan 2 rakaat yakni DZAT SI FAT aku mengadap kepada AKU ada
dengan yaitu sebenar benarnya Allah Taala.
ADAB MENGERJAKAN SHOLAT a. Bentangkan sejadah , kemudian naik atasnya dimulai
dengan kaki kanan lalu azan dan iqamat b. Berdiri betul ..tangan kanan dan kiri disilangkan
..kanan diatas..pejamkan mata ..pandang DIRI BATIN..apabila jelas ..ucapkan KALIMAH
SYAHADAH 3 x dan bedoa seperti berikut : . DOA Aku berdiri dengan HURUF ALIF, aku
duduk dengan huruf BA .. diatas HAMPARAN RASULLULLAH . Aku menghadap ke
BAITULLAH KIBLAT DADA, KIBLAT RUH ke BAITUL MAKMUR ALLAH KHALIQUL
ALAM. Ruhku yang MENYEMBAH ALLAH DZAT WAJIBUL WUJUD WUJUDUL
MUKHDO Maha Suci, yang BERDIRI PADA SIFAT LAISA KAMISLIHI SYAIUN
Mengucap 2 Kalimah Syahadah . c. Melafazkan NIAT mengikut sholat yang hendak didirikan itu
d. Luruskan kedua tangan dan TARIK NAFAS dari ujung kaki hingga sampai ubun ubun,
14

kemudian lafazkan TAKBIR Allah Hu Akbar. beserta angkat kedua tangan. e. Sewaktu kita
berdiri QIAMtangan kanan diatas tangan kiri lalu kita baca Kalimah ini didalam hati. Aa Uu
Zubillah Minash Syaitanurrajim Bismillah Hir Rahmanirrahim Ya Muhammad RahasiaKU
kepadamu. Ya Muhammad AKU yang mengadakan , AKU Dzat Allah Taala menjadi DIRI. f.
Baca DOA IFTITAH, Fatihah dan seterusnya sampai akhir g. Selama membaca TAHIYYAT
maka hendaklah kita ingat akan MAKSUD Kalam Allah itu seperti berikut : Attahiyya .hingga
assalamualaika ..wabarakatuh AKU yang BERHAYAT sebenar-benarnya. AKU Yang Esa yang
mengadakan engkau Muhammad. AKU Yang Memeberi RAHMAT engkau dan Yang Memberi
Rahmat Assalamua ALAI NA. AKU yang sebenar-benarnya Tuhanmu Wa ala
ibadillah.sholihin Dan yang ibadatullah itu yang amat baik itu AKU Ash hadu Ila ha illalallah
AKU Tuhan Yang ESA..Tiada Tuhan Yang Disembah Melainkan AKU Wa..ash
hadu.rasullullah AKU bersaksi Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah Allahuma.wa ala alihi
Muhammad.. Ya Tuhanku juga yang memberi ANUGERAH itu ..Yang memberi kepada
hambanya dan sekalian umat Salam Inni ana ZATUL HAQ kekanan Inni ana SIFATUL
HAQ kekiri. .
PERHATIKAN HAL DI BAWAH INI : . 1 Sewaktu kita melangkah keatas sejadah dengan
KAKI KANAN hendaklah dimulai bacaan BISMILLAH 2 Sewaktu takbir ALLAH HU
AKBAR..maka niat dalam hatiAKULAH YANG MAHA BESAR 3 Sewaktu membaca
FATIHAH maka hendaklah kita ingat akan SIFAT KITA dalam Fatihah. 4 Sewaktu RUKUK
setelah baca subhana rabbial adzimwabihamdihi 3 x ..maka baca pula ..AKU mempunyai
KEBESARAN dan YANG AMAT MENGETAHUI 5 Sewaktu ITTIDAL setelah baca sami
allahu liman hamidah 3 x ..lalu kita baca pula ..AKUlah YANG AMAT MENDENGAR dan
AKU-lah YANG MEMBERI SEGALA KURNIAAN 1 x didalam hati 6 Sewaktu SUJUD setelah
membaca subhana rabbial aala wabihamdihi 3 x lalu kita baca pulaAKU jua YANG
DISEMBAH dan AKU jua YANG MENYEMBAH pada diriku sendiri 1x didalam hati. 7
Sewaktu DUDUK ANTARA 2 SUJUD setelah membaca rabbigh firgli warhamni wa jeburni
warzukni wahdini waafni wafu anni 3x lalu kita baca AKU-lah YANG MENGAMPUNKAN
DOSA dan MENGURNIAKAN RAHMAT dan KESEJAHTERAAN kepadamu 1 x didalam
hati. PAHAMI DULU TENTANG SHOLAT . Sebelum kita memulai sholat terlebih dahulu kita
fahami akan ETIKA & PEGANGAN dalam sholat itu karena ini amat PENTING bagi kita.
Tanpa pengertian ini, sholat kita HAMBAR tidak akan diterima oleh Allah dan tidak diakui oleh
Nabi Muhammad SAW. Sabda Nabi : Shollu kama roai tumuni usholli Sholat-lah kamu
sebagaimana kamu lihat aku sholat . Perkara perkara itu adalah :1. AHDAH Kita hendaklah mengerti bahwa DZAT YANG QODIM itulah DIRI BAGI
MUHAMMAD (ruh) karena AHDAH itulah MARTABAT DZAT atau MUHAMMAD
AWAL (Taain Awal
2. WAHDAH Sesungguhnya SEGALA PERBUATAN dan KEJADIAN itu DARI NUR
MUHAMMAD DIRI bagi ADAM (Tubuh) karena ia adalah MARTABAT TAAIN
TSANI .. SIFAT bagi DZAT.
3. WAHDIAH PENGAKUAN kita pada Allah karena MENERIMA JASAD, hakekatnya ialah
QUDRAT & IRADAT Allah jua didalam sholat itu atau dengan kata lain YANG
SEMBAHYANG ITU adalah RUH atau DZATUL BUKTI. Hilangkan perasaan kita pada
pebuatan kita. YANG ADA HANYA DIRINYA semata-mata. La failun filsolati bihakikati
illallah Tidak ada perbuatan dalam sholat itu melainkan Allah.
4. MIRAJ Sewaktu kita takbiratulihram ALLAH HU AKBAR maka yang naik atau MIRAJ
ialah QUDRAT & IRADAT Allah jua beserta naiknya NAFAS kita . Maka hilanglah UJUD
kita pada UJUDNYA dibawa WAHDATUL AFAL.
15

5. IHRAM TERCENGANG Hilang perasaan kita ketika mengatakan ALLAH HU AKBAR,


fanakan perasaan kita sampai kepada LA HAULAWALA QUWWATA ILLA BILLAHI
ALIYYU ADZIM.
6. TUBADIL TERGANTI Gantikan pakaian dzahir atau perbuatan dzahir dengan
perbuatanNYA. Jadi yang sholat itu adalah DIA juga pada hakekatnya.
7. MUNAJAT PERMOHONAN Yang meminta itu adalah sebenarnya QUDRAT
IRADATNYA juamaknanya diri kita bermunajat dengan HAKEKATNYA. . SHOLAT
YANG HAKIKI.. . Orang lain SEMBAHYANG. Aku tidak. Aku SHOLAT. Orang lain
sembahyang MENYEMBAH TUHAN yang entah dimana untuk mendapatkan pahala dan
surga, menjauhkan dosa dan neraka. Aku tidak. Aku sholat untuk meng-usul Diriku. Aku
sholat untuk menyaksikan dan me-nyata-kan DIRI HAKIKIku yaitu Allah yang meliputi
seluruh diriku sebagai manusia. perkara dosa, pahala, surga dan neraka adalah Hak Allah
bagiku, bukannya hak aku. Orang lain sembahyang Rukunnya 13. Aku sholat Rukunku 14.
Aku sholat dengan Wudhu Sempurna. Orang lain berwudhu untuk bersihkan diri. Aku
wudhu untuk Me-nafi-kan diri dan Meng-iya-kan (Isbatkan) Diri Hakikiku yaitu Allah
Tuhanku. Orang lain QIAM dengan coba mematikan diri mereka yaitu mematikan hawa
nafsu. Aku pun QIAM dengan :
a. Mengucap Dua Kalimah Syahadah DIDALAM HATI bukan dengan suara mulutku
dengan mentasdiqkan Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu Pesuruh
Allah.
b. Kemudian aku mengucap Kalimah itu buat kali keduanya dengan cara yang sama dengan
mentasdiqkan : Bahwa tiada apa yang NYATA didalam diriku melainkan DIRI
HAKIKIku yaitu Allah semata-mata dan Akulah Muhammad penyampai HAQ ALLAH
kepada seluruh Jasadku
c. Aku bersyahadah buat kali ketiga dengan mentasdiqkan : Bahwa Yang Wujud dialamku
dan Alam maya ini hanyalah Allah semata-mata.
d. Aku teruskan Qiamku dengan BERSALAWAT kepada Baginda Rasullullah dengan
bertasdiq bahwa Dialah asal usulku , bapak kepada Nyawaku dan beliaulah sebenarbenarnya Diri Hakikiku itu yaitu yang menamakan Dirinya Allah. Dialah Sifat Agung
Allah Yang Rahasia yaitu Diri Rahasiaku. Didalam Qiam aku BERHAUQALAH dan aku
nyatakan penyerahan aku kepada Diri Hakikiku yaitu Allah : Ya Allah masukkanlah
wujud Jasadku kedalam Wujud Batinku dan masukkanlah Wujud Batinku kedalam
DzatMu semata-mata Ya Allah setiap detik dan ketika dalam hidupku dunia akhirat. Aku
serahkan apa yang ada padaku kepadaMu dan engkau serahkan pula apa yang ada
padaMu kepadaku. Aku adalah kepunyaan Engkau sepenuhnya.
e. Aku memang berniat untuk Sholat. Namun aku nyatakan Niatku itu dengan melafazkan
didalam hati : Ya Allah, aku sholat . zohor .. empat rakaat untuk MENG-USUL,
ME-NYAKSI-KAN dan ME-NYATA-KAN DIRI HAKIKIku YAITU ENGKAU karena
Engkau juga Ya Allah. Jadi orang lain menyatakan niatnya dengan lafaz yang disuarakan
mulutnya. Aku tidak, karena hatiku yang berkata aku sholat
f. Orang lain sembahyang dengan menyuarakan TAKBIRATUL IHRAM, Allah Hu Akbar.
Aku tidak. Aku hanya menyuarakan Allah. Didalam HU, aku MIRAJ kealam asalku
yaitu ALAM LAHUT dengan menyerahkan wujudku kedalam Wujud Allah semata-mata.
16

Kemudian aku turun dari Mirajku menuju keseluruh Alam tubuhku dengan Kebesaran
AKBAR. Aku simpan Allah Hu Akbar di baitullah Mukminku didalam Jantungku
g. Orang lain sembahyang BERKIBLATKAN BAITULLAH di Mekah. Aku tidak, aku
cuma menghadapkan wajahku kearah Kaabah. Aku berkiblatkan Diri Hakikiku yaitu
Allah yang meliputi diriku. Aku memandang wajahku sendiri.
h. Orang lain sembahyang dengan membaca apa apa yang perlu dibaca dengan mulut dan
lidahnya yaitu dengan suara dzahir. Aku tidak. Diri Hakikiku membaca didalam hatiku.
Aku hanya mendengar dan memperhatikan saja
i. Didalam sembahyang, orang lain memberi salam kepada entah siapa. tapi aku tidak, Aku
tahu kepada siapa aku tujukan salamku. Aku tujukan kepada Diri Batinku yaitu
DZATULHAQ yaitu Aku yaitu Dzat Allah dan aku juga tujukan salam itu kepada
SIFATUL HAQ yaitu Diri Dzahirku yaitu aku yaitu Sifat Allah
j. Aku mengakhiri MUNAJATku dengan Kalimah Syahadah dan Salawat Nabi. Aku sadar
wudhu itu pemisahan sementara antara Diri Dzahirku dengan Diri Batinku sementara
Sholat itu Penyatuan semula kedua-duanya menjadi Esa dengan Dzat, Sifat, Asma dan
Afal Allah Tuhanku. Aku sudah TIADA, senantiasa TIDAK ADA karena YANG ADA
HANYA DIRI HAKIKIKU yaitu ALLAH Tuhanku, Tuhan diriku dan Tuhan Rabbul
Alamin. ITULAH SHOLAT HAKIKI dan orang akan mengatakan Islam macam
apakah aku ini..? karena tidak sembahyang, Ya..! memang aku sudah berhenti
sembahyang sebab aku SHOLAT. Biarlah orang mengatakan aku asalkan jangan aku
mengatakan orang. Salam

Rahasia Matikan Diri Sebelum Mati


Berkata Arifbillah,
Matikan dirimu sebelum kamu mati. Maka mati yang pertama itu seolah-olah bercerai ruh
dari jasad, tiada daya upaya walau sezarah jua pada hakikatnya, hanya Allah jua yang berkuasa,
kamudian dimusyahadahkan didalam hati dengan menyaksikan kebesaran iaitu sifat Jalal dan
JamalNya dan kesucianNya. Maka mati diri sebelum mati itu ialah dengan memulangkan segala
amanah Allah iaitu tubuh jasad ini kepada yang menanggung amanah iaitu ruhaniah jua.
Ditarikkan nafas itu dengan hakikat memulangkan dzat, sifat, afaal kita kepada Dzat, Sifat,
Afaal Allah yang bererti memulangkan segala wujud kita yang zahir kepada wujud kita yang
bathin (Ruh). Dan pulangkan wujud Ruh pada hakikatnya kepada Wujud Yang Qadim.
17

Maka selepas sempurna mematikan diri yang pertama hendaklah melakukan mikraj iaitu
mematikan diri peringkat kedua yang dinamakan mati maknawi, iaitu hilang segala sesuatu
didalam hatimu malainkan hanya berhadap pada Allah jua. Dengan meletakkan nafas kita
melalui alam ampas iaitu antara dua kening merasa penuh limpah dalam alam kudus kita iaitu
dalam kepala kita hingga hilang segala ingatan pada yang lain melainkan hanya hatimu berhadap
pada Allah jua.
Mati pada peringkat ketiga adalah mati segala usaha ikhtiar dan daya usaha diri kerana diri kita
ini tidak boleh melakukan sesuatu dengan kekuatan sendiri sebab manusia itu sebenarnya
memiliki sifat Fakir, Dhaif, lemah dan hina. Dinaikkan tanafas hingga ditempatkannya
dengan sempurna di nufus dengan melihat pada matahati itu dari Allah, dengan Allah dan untuk
Allah.
Dari Allah mengerakkan Ruhaniah, dari ruhaniah mengerakkan Al-Hayat, dari al-hayat
mengerakkan Nafas, dari nafas mengerakkan Jasad dan pada hakikatnya itu Allah jualah yang
mengerakkan sekeliannya. Pada pandangan dzahir perbuatan hamba tetapi pada pandangan
matahati perbuatan Allah jua. Maka Syuhud akan Allah pada kosadnya (niat) dan segala gerak
dan diamnya sebagaimana firmanNya,
Dan tiadalah yang melontar oleh engkau ya Muhammad ketika engkau melontar tetapi Allah
yang melontar .

10 gangguan ketika solat


Antara gangguan ketika melakukan solat adalah:
1) Berasa was-was ketika melakukan takbiratul ihram
Saat membaca takbiratul ihram, Allahu Akbar, seseorang akan berasa ragu-ragu apakah takbir
yang dilakukannya itu sah atau belum sah.

18

Sehingga dia mengulanginya sekali lagi dengan membaca takbir. Perasaan itu akan berterusan
kadang-kadang sampai imam hampir rukuk.
Ibnu Qayyim berkata, Termasuk tipu daya syaitan yang banyak mengganggu mereka adalah
was-was dalam bersuci (berwuduk) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam solat. Was-was itu
membuat mereka terseksa.
2) Tidak memberi tumpuan ketika membaca bacaan dalam solat.
Sahabat Rasulullah, Uthman bin Abil Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu, Wahai
Rasulullah, sesungguhnya syaitan hadir dalam solatku dan membuat bacaanku salah. Rasulullah
menjawab, Itulah syaitan yang disebut dengan khinzib.
Apabila kamu berasakan kehadirannya, ludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada
Allah. Aku pun melakukan hal itu dan Allah SWT gangguan itu dariku (Hadis Riwayat
Muslim).
3) Lupa jumlah rakaat yang dikerjakan
Abu Hurairah r.a berkata, Sesungguhnya Rasulullah bersabda yang bermaksud: Jika seorang
daripada kalian solat, syaitan akan datang kepadanya untuk menggoda sampai mereka tidak tahu
berapa rakaat yang dikerjakan. Apabila seorang daripada kalian mengalami hal itu, hendaklah ia
sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru
mengucapkan salam. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
4) Hadirnya fikiran yang memalingkan tumpuan
Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda yang bermaksud: Apabila dikumandangkan azan
solat, syaitan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan.
Apabila muazin selesai azan, ia kembali lagi dan jika iqamat dikumandangkan dia berlari.
Apabila selesai iqamat, dia kembali lagi.
Ia akan selalu bersama orang yang solat seraya berkata kepadanya,Ingatlah apa yang tadinya
tidak kamu ingat! Sehingga orang itu tidak tahu berapa rakaat ia solat. (Hadis Riwayat
Bukhari).
5) Tergesa-gesa menyelesaikan solat
Ibnu Qayyim berkata: Sesungguhnya tergesa-gesa itu datang daripada syaitan, kerana tergesagesa adalah sifat gelabah yang menghalangi seseorang untuk berhati-hati, tenang dan santun
serta meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Tidak ada ketenangan atau thumaninah. Pada zaman Rasulullah ada orang solat dengan tergesagesa. Akhirnya Rasulullah memerintahkannya untuk mengulanginya kerana solat yang ia
kerjakan belum sah.
Rasulullah bersabda kepadanya, Apabila kamu solat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu
bacalah daripada al-Quran yang mudah bagimu, lalu rukuklah sampai kamu benar-benar rukuk
(thumaninah), lalu bangkitlah daripada rukuk sampai kamu tegak berdiri.
Kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thumaninah) dan lakukanlah hal itu dalam
setiap rakaat solatmu. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
19

6) Melakukan gerakan yang tidak perlu


Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolakbalikkannya. Melihat hal itu, Ibnu Umar segera menegurnya selepas solat.
Jangan bermain kerikil ketika solat kerana perbuatan itu berasal daripada syaitan. Tapi kerjakan
seperti apa yang dikerjakan Rasulullah. Orang itu bertanya, Apa yang dilakukannya?
Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya dengan jari telunjuk
menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud. Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan
Rasulullah s.a.w, kata Ibnu Umar (Hadis Riwayat Tirmidzi).
7) Melihat ke kiri atau ke kanan ketika solat
Sedar atau tidak, jika seseorang itu melihat ke kiri atau ke kanan, itu akibat godaan syaitan yang
menggoda. Kerana itu, selepas takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik iaitu tempat
sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan dicuri syaitan. Dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan Aisyah beliau berkata, Saya bertanya kepada Rasulullah hukum melihat ketika
solat. Rasulullah menjawab, Itu adalah curian syaitan atas solat seorang hamba. (Hadis
Riwayat Bukhari).
Menguap dan mengantuk
Rasulullah bersabda bermaksud: Menguap ketika solat itu daripada syaitan. Kerana itu, apabila
kamu ingin menguap, tahanlah. (Hadis Riwayat Thabrani).
Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, Ada pun menguap itu datangnya daripada syaitan,
hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi boleh. Apabila ia berkata ha bererti
syaitan tertawa dalam mulutnya (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
9) Bersin berulang kali ketika solat
Syaitan ingin mengganggu kekhusyukan solat dengan bersin sebagaimana yang dikatakan
Abdullah bin Masud, Menguap dan bersin dalam solat itu daripada syaitan. (Riwayat
Thabrani).
Ibnu Masud berkata, Bersin yang tidak disenangi Allah adalah yang terjadi dalam solat
sedangkan bersin di luar solat itu tetap disenangi Allah. Hal itu tidak lain kerana syaitan memang
ingin mengganggu solat seseorang dengan pelbagai cara.
10) Terasa ingin buang angin atau buang air
Rasulullah bersabda yang bermaksud: Apabila seorang daripada kalian bimbang apa yang
dirasakan di perutnya apakah keluar sesuatu daripadanya atau tidak, janganlah sekali-kali ia
keluar dari masjid sampai ia yakin mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya
(Hadis Riwayat Muslim).
Berbahagialah orang Muslim yang selama ini terbebas daripada pelbagai macam gangguan
syaitan dalam solat mereka. Semoga kita semua dibebaskan Allah daripada gangguan berkenaan.
Bagi yang berasakan gangguan itu, sebahagian atau keseluruhannya, janganlah putus asa untuk
berjihad melawan syaitan terkutuk.

20

Fadhilat kebaikan dan keistimewaan solat malam.


Solat malam atau Solat Tahajud adalah satu peluang keemasan ditawarkan kepada manusia untuk
mengeratkan perhubungan kita dengan Allah.
Kesusahan hanya dirasai mereka yang jarang atau tidak pernah melakukannya, tetapi bagi
mereka yang biasa, ia menjadi satu kenikmatan pula. Malah, bagi yang dapat menghayatinya
mereka akan berasa kerugian besar jika tertinggal daripada mengerjakan solat berkenaan.
Pada sepertiga malam pintu langit terbuka luas menerima taubat hamba-Nya. Malaikat membawa
kendi emas untuk mengumpul air mata taubat bagi menyiram api neraka yang sedia menanti
untuk membakar tubuh manusia di akhirat nanti.
Sabda Rasulullah s.a.w bermaksud: Allah s.w.t sayang kepada lelaki yang bangun malam
kemudian mengerjakan solat dan akan membangunkan isterinya manakala kalau isterinya
enggan, dipercikkan air di wajahnya. Allah s.w.t sayangkan perempuan yang bangun malam
kemudian mengerjakan solat dan membangunkan suaminya manakala jika suaminya enggan,
dipercikkan air ke wajahnya. (Hadis riwayat Abu Daud)
Amalan solat malam bukan hanya diamalkan Nabi Muhammad s.a.w, malah ia diamalkan umat
nabi sebelumnya. Ini bererti perintah mengerjakan solat tahajud bukanlah dikhususkan kepada
umat Nabi Muhammad s.a.w semata-mata.
Saidina Umar al-Khattab menyatakan kelebihan solat malam dengan berkata: Sesiapa
mengerjakan solat malam (tahajud) dengan khusyuk nescaya dianugerahkan Allah sembilan
perkara, lima di dunia dan empat di akhirat. Kurniaan di dunia ialah:* Jauh daripada segala penyakit
* Lahir kesan taqwa pada wajahnya
* Dikasihi sekelian mukmin dan seluruh manusia
* Percakapannya mengandungi hikmah (kebijaksanaan)
* Dikurniakan kekuatan dan diberi rezeki dalam agama (halal dan diberkati)
Sementara empat perkara di akhirat ialah:* Dibangkitkan dari kubur dengan wajah berseri-seri
* Dipermudahkan hisab
* Cepat melalui sirat al-Mustaqim seperti kilat
* Diserahkan suratan amalan pada hari akhirat melalui tangan kanan.
Solat malam adalah solat yang penting antara solat-solat sunat yang lain. Rasulullah S.A.W
pernah ditanya, Solat apakah yang paling utama selepas solat lima waktu? Beliau menjawab
dengan tegas, Solat malam! (Hadis Riwayat Muslim).
Beberapa keutamaan yang diperoleh oleh para pengamal solat malam adalah seperti berikut:

21

1. Tercatat sebagai orang yang baik dan berhak mendapat anugerah rahmatnya (Surah adzDzariyat ayat 15 hingga 18).
2. Mendapat penyempurnaan di atas kekurangan dalam ibadat wajibnya, hingga dapat
menempati darjat yang terpuji (Surah al-Israk ayat 79).
3. Mendapat pujian daripada Allah (Surah al-Furqan ayat 63 hingga 64).
4. Dilihat sebagai orang yang beriman (Surah as-Sajadah ayat 16).
5. Darjatnya dibezakan dengan orang yang malas (Surah az-Zumar ayat 9).
Beberapa petikan hadis berikut menyebut beberapa fadilat dan keindahan lain solat malam.
Antaranya adalah hadis daripada Abdullah bin Amr bin Al-Ash yang berbunyi, Rasulullah
S.A.W berkata kepadaku, Abdullah, jangan jadi seperti polan yang pernah mendirikan solat
malam kemudian meninggalkannya, (Hadis Riwayat Bukhari-Muslim).
Salman al-Farisi menceritakan, Rasulullah S.A.W berkata, Kerjakanlah solat malam, kerana itu
adalah kebiasaan orang soleh sebelum kamu, jalan mendekatkan diri kepada Tuhan, penebus
kesalahan, pencegah dosa, serta penghindar penyakit.
Salim bin Abdullah bin Umar bercerita kepada Hafshah, isteri Rasulullah S.A.W, Ketika
Rasulullah S.A.W masih hidup, biasanya apabila seseorang bermimpi, dia menceritakan
mimpinya itu kepada Rasulullah S.A.W. Saya berharap mendapat mimpi supaya dapat
menceritakannya kepada beliau. Semasa masih muda, biasanya saya tidur di masjid. Suatu
ketika, saya bermimpi seakan-akan dua malaikat memegang dan membawaku ke neraka yang
dibina seperti perigi dan memiliki tanduk. Di dalam perigi itu ada beberapa orang yang saya
kenal. Saya lalu berkata, Saya berlindung kepada Allah dari neraka. Saya bertemu dengan
malaikat lain yang berkata padaku, Jangan takut. Mimpi ini disampaikan oleh Hafshah kepada
Rasulullah S.A.W, dan beliau berkata, Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah ketika mahu solat
malam. Selepas itu, dia hanya tidur sebentar sahaja di malam hari.
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, Syaitan mengikat tengkuk kamu yang
tidur dengan tiga ikatan. Syaitan menepuk pada setiap ikatan, Bagimu malam yang panjang,
maka tidurlah. Apabila kamu bangun dan berzikir mengingat Allah, maka terbukalah satu ikatan.
Apabila kamu berwuduk, terbuka satu lagi ikatan. Apabila kamu solat, terbukalah satu ikatan
lagi. Maka di pagi hari, kamu segar dan bersemangat. Sekiranya tidak, di pagi hari tentu kamu
berasa lesu dan malas.
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, Tuhan kita turun setiap malam ke langit
dunia pada sepertiga malam terakhir, dan menyatakan, Siapa yang berdoa kepadaku, pasti aku
kabulkan. Sesiapa yang memohon kepadaku, pasti aku beri, dan sesiapa yang memohon ampun
kepadaku, pasti aku ampuni. (Hadis Riwayat Al-Jamaah).
Amr bin Al-Ash meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, Sedekat-dekat hamba kepada Allah
adalah pada tengah malam yang terakhir. Apabila kamu dapat menyertai golongan orang yang
berzikir mengingat Allah pada saat itu, maka lakukanlah. (Hadis Riwayat Al-Hakim).
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, Apabila seseorang membangunkan
isterinya pada waktu malam, lalu kedua-duanya solat dua rakaat, maka mereka tercatat dalam
golongan orang yang selalu berzikir. (Hadis Riwayat Abu Daud).
22

KESIMPULAN HATI
Pertama Hati Yang Beriman Lawannya Kafir
Kedua Sumah Lawannya Bidah
Ketiga Hati Yang Taat Lawannya Maksiat
Dan HATI inilah tempat NIAT yang menentukan SAH SOLAT atau lain lain pekerjaan.
KEDUDUKAN NIAT
Bahawa NIAT itu tempatnya di HATI, tidak berhuruf dan bersuara sebagai letaknya harus
melaksanakan :QASAD menunjukkan ZAT akan SIFATNYA kepada yang disifatkan
TAKRID menentukan ZAT akan SISATNYA dan kepada yang disifatkan.
TAAYUN sabenar2nya AKU menyatakan DIRI AKU dalam TAUHID Takbiratul Ihram Aku
kepada Sifat yang disifatkan
Maka karamlah DIRI dalam lautan tidak bertepi itu nescaya SOLAT bukan lagi ENGKAU /
AKU tetapi AKU ZAT yang melahirkan Kerja Aku dalam rupaku yakni SifatKu yang nyata
dalam kelakuan hambaKu. Engkau tiada UPAYA dan KEKUATAN untuk melakukan solat itu
malahan engkau lakukan atas Kurniaan & Rahmat Aku semata-mata.
Kenapa engkau merasa ada kewujudan dalam hidup ini sedangkan WUJUD itu adalah Aku
semata-mata ? Yang mengerjakan kelakuanmu itu Aku atas Kudrat & IradatKu. Yang
menentukan waktu pun Aku, Aku punya Ilmu. Tanpa itu engkau tiada hambaku. Aku sengaja
menyatakan DIRIKU padamu dan Aku memuji DiriKu diatas lidahmu wahai hambaku.
Jangan sekali-kali ada rasa didalam hatimu bahawa engkau mempunyai kemampuan untuk
memujiKu . Ketahuilah bahawa engkau adalah hambaKu yang FAKIR berhak menerima
PemberianKu.
TIANG SOLAT
23

a. HADIR HATI yakni menghadap Allah dan membuangkan segala yang GHAYR (yang lain
selain Allah ) didalam solat
b. KHUSU / TETAP HATI didalam solat yakni tidak merayau rayau fikiran kemana mana.
c. SEMPURNA bacaan FATIHAH
SAH SOLAT
a. Sah solat kerana SAH WUDHU
b. Sah Wudhu kerana Sah ISTINJA
c. Istinja itu membersihakan anggota badan dari berupa bentuk najis besar mahupun kecil.
KESEMPURNAAN ISLAM
Nota oleh Fakir S = Soalan , J = Jawapan
S Yang dikatakan ISLAM berapa kesempurnaannya ?
J Tiga Perkara :a. Diikrarkan dengan lidah
b. Ditashdiqkan dalam hati
c. Dikerjakan dengan anggota
Berapa tandakah yang dikatakan sesaorang itu Islam ?
Empat perkara :a. Merendahkan diri keHadrat Allah dan sesama islam
b. Suci lidah dari memakan dan meminum benda haram
c. Suci lidah dari dusta dan mengumpat
d. Suci badan daripada Hadath Besar
Yang dikatakan Islam berapa syarat pakaiannya ?
Empat perkara :a. Sabar akan Hukum Allah SWT
b. Ridha akan Qadha Allah SWT
c. Menyerahkan Diri kepada Allah dengan tulus ikhlas
d. Mengikut Firman Allah dan Hadith Nabi.
Apakah yang membinasakan Islam ?
24

Empat perkara :a. Berbuat sesuatu amalan yang tiada dasar dari Islam itu sendiri
b. Mencela orang berbuat baik & meringankan Hukum Allah SWT
c. Diketahui tetapi tidak dibuat
d. Tiada tahu tetapi malas bertanya
ILMU & MAKRIFAT TOK GURU PERAMU
Pendapat Tok Peramu tentang Makrifat adalah saperti berikut :Adapun Keputusan Makrifat itu ialah MENGENAL ALLAH. Kesudahannya putus ilmu itu yaitu
Mati
Adapun Makrifat yang mesti diketahui itu ialah 20 Perkara terbahagi kepada 5 Bahagian.
BAHAGIAN PERTAMA :Hendaklah diketahui 4 perkara yakni :Pertama Allah sabelum bernama Allah apa NamaNya ?
Kedua Muhammad sebelum bernama Muhammad apa namanya ?
Ketiga sebelum hari yang tujuh itu apa namanya ?
Keempat sebelum Waktu Yang Lima itu apa namanya waktu itu ?
BAHAGIAN KEDUA
Hendaklah juga kamu ketahui 4 perkara lagi.
Pertama 40 hari hendak mati
Kedua 7 hari hendak mati
Ketiga 3 harihendak mati
Keempat 24 jam sebelum mati.
BAHAGIAN KETIGA
Lagi 4 perkara yang perlu kamu ketahui
Pertama hendaklah KENAL DIRI kamu
Kedua hendaklah kenal NYAWA kamu
Ketiga hendaklah kenal PENGHULU kamu
Keempat hendaklah kenal TUHAN kamu
25

BAHAGIAN KEEMPAT
Hendaklah ketahui akan ZIKIR PENYERAHAN NYAWA kepada Allah . Ada 4 perkara juga.
Pertama Serahkan dengan ZIKIR AFAL yakni La Ilaha Illallah
Kedua serahkan dengan ZIKIR ASMA yakni Allah Allah Allah
Ketiga serahkan dengan ZIKIR SIFAT yakni Hu Hu Hu
Keempat serahkan dengan ZIKIR ZAT yakni Ah Ah Ah
BAHAGIAN KELIMA
Hendaklah ketahui berkenaan RUH juga 4 perkara
Pertama RUH JASMANI yaitu TUBUH kita yakni DIRI TERJALLI
Kedua RUH RUHANI yaitu HATI kita yakni DIRI TERPERI
Ketiga RUH IDHAFI yaitu NYAWA kita yakni DIRI YANG TERPERI
Keempat RUH AL-QUDDUS yaitu RAHSIA kita yakni DIRI YANG WUJUD.
MUHAMMAD..
Adapun nama MUHAMMAD itu jadi TUBUH pada kita.
Tubuh kepada Muhammad jadi NYAWA pada kita
Hati kepada Muhammad jadi NYAWA kepada kita
Nyawa kepada Muhammad jadi RAHSIA kepada kita.
TUBUH..
Adapun yang bernama TUBUH itu PERBUATAN yang datang daripada HATI.
Perbuatan Hati datang daripada Nyawa
Perbuatan Nyawa datang daripada Rahsia
Perbuatan Rahsia datang daripada AFAL ALLAH.
FUAD.
Adapun yang bernama MATA itu ialah untuk MELIHAT dan orang yang melihat itu tempatnya
pada MATA HATI pada JANTUNG.
Didalam jantung ada FUAD
Didalam Fuan ada CAHAYA
Didalam Cahaya ada RAHSIA
26

Didalam Rahsia itu adalah saperti Firman Allah SWT yang berbunyi :Al Insanu SirriWa Ana Sirruhu
Insan itu adalah rahsiaKu dan Akulah rahsianya.
KENAPA NAMA MUHAMMAD ? ( Rahsia Muhammad )
Adapun sebab Nabi Muhammad itu bernama Muhammad kerana Kehendak Allah.
Sekalian ( Keseluruhan / Semuanya ) Alam ini terjadi kerana Muhammad saperti dinyatakan
didalam Hadith Qudsi :Sekalian jadi daripadamu Ya Muhammad dan engkau jadi daripada AKU
Sabda Baginda Rasul :Aku jadi kerana Allah dan sekalian alam jadi kerana aku.
RAHSIA MUHAMMAD ( Mim Ha Mim Dal )
KETERANGAN HURUM MIM AWAL MUHAMMAD ( MIM AWAL )
Pertama menunjukkan ZAT hambanya berdiri solat
Kedua Tempat Makrifat tatkala Qiam
Ketiga Zikir Bagi Zat yaitu ZIKIR RAHSIA
Keempat tatkala itu Tuhan bernama AHDIAH
Kelima semasa itu Tuhan Semata-mata . Belim ada terjadi apa apa akan masa itu bernama AH(
Alif Ha )
KETERANGAN HURUM HA MUHAMMAD ( HA )
Artinya SIFAT HAMBA yakni RUKUK dalam solat
Tempat HAKIKAT yaitu Rukuk
Zikir bagi Sifat yakni Nyawa
Tatkala itu Tuhan bernama WAHDAH
KETERANGAN HURUM MIM KEDUA MUHAMMAD ( MIM KEDUA )
Artinya ASMA HAMBA yaitu SUJUD dalam solat
Tempat TARIQAT tatkala Sujud
Tatkala itu Tuhan bernama WAHADIAH
Tatkala itu Tuhan TAJALLI sabenar-benarnya meliputi NUR MUHAMMAD. Masa itu Tuhan
bernama ALLAH SWT
27

KETERANGAN HURUM DAL MUHAMMAD ( DAL )


AFAL HAMBA yaitu DUDUK dalam solat
Tempat SYARIAT yaitu tatkala dalam Duduk
Zikir bagi Afal yaitu TUBUH La Ilaha Illallah
Tatkala itu Tuhan ibarat LA ( Lam Alif )
Tatkala itu bercampur RAHSIA dengan NYAWA dan ANASIR ADAM ( Alif Dal Mim )
KEJADIAN DIRI
Adapun kejadian DIRI itu terkandung dalam 20 perkara dibahagi kepada 4 bahagian yaitu ( ada
16 shj dicatitkan fakir )
Bahagian Pertama
1. Jenis ZAT Diri Wujud Rahsia Kita Alam Lahut Ruh Al-Quddus
2. Jenis SIFAT
Alam Jabarut

Diri

3. Jenis
ASMA
Tubuh halus

Terdiri

Diri

Nyawa

Kita

Wujud

Mutlak

Hati

kita

Wujud

Alam

Terperi

Ruh

Idhafi

Ruh

Ruhani

Ilmu

Madom

4. Jenis AFAL Diri Tajalli Jasmani Wujud Idhafi Tubuh Yang Zahir
Bahagian Kedua
1. Wujud Wujud mutlak Wujud Hakiki Wujud Idhafi Wujud Tajalli
2. Ilmu Ilmu
Al-Asma

Hakiki

Ilmu

Maklumat

Ilmu

Fikir

3. Nur Nur AlHadi Nurul quddus Nur hadi Nur Al-bayan


4. Suhud
Suhud
Suhud Taufil

Al-Ain

Suhud

Khadafi

Bahagian Ketiga
1. Angin Angin Niat Angin Padtar Angin Sarsa Angin Serul
2. Api Al-Hayat Al-Muja Sajin
3. Air Maal Hayat Maal Kus Maal Zam Zam Maal Hain
4. Tanah Tanah Firdaus Tanah Tiin Arbail baasir Tiin Siipaab
Bahagian Keempat
1. Di Jadi Ruh Masripah Tubuh Afal
28

Khaliq

Al-Asmat

2. Wadi Jadi Tulang Tariqat Hati Asma


3. Mani Jadi urat Haqiqat Nyawa Sifat
4. Manikam Jadi Nyawa Makrifat Rahsia Zat
Bahagian Kelima
1 LA ( Laf Alif )
Ucapan bagi Tubuh menjaga kulit dan bulu Qalbi kepada Baitullah
2 ILAHA ( Alif Lam Ha )
Ucaoan bagi Hati penjaga daging dan darah Qalbi kepada Baitulmakmur
3 ILLA ( Alif Lam Alif )
Ucapan bagi Nyawa penjaga urat dan tulang Qalbi kepada Arasy
4 Allah ( Alif lam Lam Ha )
Ucapan kepada Rahsia penjaga urat dan sumsum Qalbi kepada Allah
KEJADIAN BENIH
HU QALBI itu RABBI terdiri Aku didalam Sifat Nafsiah Aku dikandung dalam Wujud Allah La
Ilaha Illallah Muhammadur Rasullullah Fi Kul Lil Maha Tiin Wa Naf Sin Aa Da Da Maa Wa Si
A-Hu Il Mullah
Adapun asal kejadian BENIH manusia daripada MANIKAM daripada Syurga, dirupakan Allah
SWT turun kepada HU GHAIB rupa Allah jadi Manikam rupa gilang gemilang hingga tujuh
petala langit dan tujuh petala bumi
- kemudian manikam itu jatuh kepada ubun ubun bapa 100 hari
- kemudian manikam itu jatuh kejantung bapa 40 hari
- kemudian manikam itu jatuh ke Hati Nurani Cahaya Haq 7 hari
- kemudian Manikam itu jatuh TAAYUN HATI berupa air 3 hari
- kemudian manikam itu MERTABAT ZAT pada pinggang bapa 24 jam
- kemudian Manikam itu jatuh kerahim ibu dengan rupa huruf ALIF
- kemudian Manikam itu kepada ALAM RUH berkumpul saperti biji . Itulah sebab ia bernama
Manikam
- kemudian manikam bersifat ia bernama ALAM MITHAL. Ini yang bernama saperti Firman
Allah : al insanu sirri wa ana sirruhu
- kemudian ia menilik dirinya terlalu indah, lalu lupa kepada dirinya bila bercampur dengan
darah ibunya. Maka hilanglah rupa itu dan bernama pula ia ALAM AJSAM yakni Alam Kasar.
29

Kemudian bila sampai janji, keluarlah ia dari kandungan ibunya dan hilanglah rupa yang dilihat
maka menangis ia sebab suara inilah bernama ALAM INSAN.
BILA AKHIR HAYAT
Bila akhir hayat kita dapati BERDENYUT-DENYUT PUSAT saperti asap serta kita mendengar
ucapan :ALASTU BI RAB BIKUM AH ( Alif Ha ) ANA MA KAA NA BII MAA KAA NA MASA
KAA NA.
Maka jawablah :YA ANA LA ILA HA ILLALLAH 3 kali
Kemudian nampak cahaya KEBESARAN ALLAH maka kita zikir ALLAH 3 kali
Kemudian kita nampak KALIMAH ALLAH maka kita zikir HU 3 kali
Kemudian kita dengar UCAPAN TUHAN : ANA ALLAH LA ILA HA ILLALLAH
ANA.serta terus kita memandang akan KEBESARAN ALLAH maka kita zikir AH AH- AH
( Alif Ha ).
Maka tamatlah riwayat kita. Ruh kembali ke Rahmatullah. Hasanul Khatimah.
ALHAMDU ( Alif Lam- Ha -Mim -Dal )
Saudara pembaca yang budiman,
Mengikut penceritaan kalimah ALHAMDU ialah kalimah pertama yang disuarakan oleh manusia
yakni Nabi Adam a.s yang bermaksud Segala Puji Milik Allah.
Tidak ada satu pun manuskrip Ilmu Hakikat yang ada ditangan fakir yang tidak membicarakan
kalimah ALHAMDU ini. Masing masing memberi tafsiran tersendiri secara panjang lebar.
ALHAMDU ..( Alif Lam Ha Mim Dal )
ALIF
Huruf ALIF itu WAKTU SUBUH. Nabi Adam a.s cahayanya putih. Malikatnya Jibrael Ruhani.
Sahabatnya Abu Bakar & Fatimah Keluar dari huruf ALIF itu DUA RAKAAT kerana TAJALLI
Tuhan dua mertabat yakni MERTABAT ZAT atau AHDIAH dan Mertabat SIFAT atau
WAHDAH. Istananya dibawah susu kiri . Keluar cahaya pada dahi. Kenyataan pada kita ialah
MULUT & LIDAH
LAM
Huruf LAM itu waktu ZUHUR. Nabi IBRAHIM cahayanya Kuning. Malaikatnya MAKRIBUN.
Keluar dari huruf Lam itu empat rakaat kerana TAJALLI Tuhan WUJUD ILMU NUR
SUHUD. Istananya pada HATI di lambung susu kiri yaitu RUH MAZIFAH. Kenyataan pada kita
ialah HIDUNG & MATA
HA
30

Huruf HA ini waktu ASAR. Nabinya Nabi Yunus a.s Cahayanya Hijau Kuning. Malikaynya
MIKAIL. Sahabatnya pula ialah Omar. Keluar dari huruf HA ini empat rakaat yakni API AIR
ANGIn TANAH. Istanayna pada LIMPA Nafsu Jasmani. Kenyataan pada kita ialah BAHU &
DADA.
MIM
Huruf MIM itu waktunya MAGHRIB . nabinya ialah Nabi MUSA. Cahayanya MERAH
HITAM. Malikatnya ISHDAH & WAHIDIAH. Istananya PARU PARU Nafsunya Nafsu
Haiwan. Kenyataan pada kita ialah MATA ( Cahayanya )
DAL
Huruf DAL itu waktu ISYA Nabinya Nabi NUH. Cahayanya HIJAU HITAM. Malikatnya
IZRAFIL. Sahabatnya ALI. Keluar dari huruf DAL itu 4 rakaat kerana Tajalli Tuhan DI WADI
MANI MANIKAM. Istananya HEMPEDU dari bawah lidah hingga keteklinga. Kenyataan
pada kita ialah TAPAK KAKI.
Nota Fakir :Saudara pembaca , fakir minta maaf kerana tidak dapat menjelaskan penjelasan diatas kerana
fakir tidak faham.
Barangkali mengikut ILMU TETENTU waktu waktu solat ada kaitan dengan kalimah
ALHAMDU ini kerana Allah jua.
Bagi saudara pembaca yang ada mempelajari perkara ini eloklah beri penjelasan melalui
Ruangan KOMEN Entri ini untuk pemahaman mereka mereka yang tidak faham termasuk fakir .
Tq.
TEMPAT ZIKIR PADA TUBUH
ZIKIR QALBI
Dua jari bawah susu kiri = QALBI = HATI
ZIKIR RUH
Dua jari bawah susu kanan = RUH = NYAWA
ZIKIR SIRR
Dua jari bawah susu kiri = SIRR = RAHSIA
ZIKIR KHOFI
Dua jari atas susu kanan = KHOFI = TERSEMBUNYI
ZIKIR AKHFA
Ditengah dada = AKHFA = TERLEBIH SEMBUNYI
ZIKIR NAFAS
31

Antara 2 kening meliputi sekalian kepala


ZIKIR KHALIAH
Di ubun ubun meliputi sekalian jasad
20 SIFAT DIDALAM DIRI
1 WUJUD
Badan Insan SIFATKU mula jadi menanggung didalam dunia
2 KIDAM
RUH JASMANI kulitku mula jadi meliputi sekalian alam
3 BAQA
RUHANI dagingku mula jadi menanggung RAHSIA didalam DIRI
4 MUKHALAFATUHU LIL HAWADITH
RUH NIBATI darahku mula menjadi meliputi Alam Sendiri
5 BINAFSIHI
RUH INSAN nafasku mula jadi berjalan ucapan didalam DIRI
6 WAHDANIAT
RUH RABBANI hatiku asal mula jadi TAHU didalam DIRI
7 KUDRAT
RUH QUDUS urat putihku yang tidak berdarah berjalan setiap dalam DIRI-ku
8 IRADAT
RUH KAHFI tulangku asal mula jadi menguatkan Alam Sendiri
9 ILMU
RUH IDHAFI benihku asal mula jadi YANG NYATA didalam CERMIN HAQ
10 HAYAT
RUH NURANI uratku yang meliputi didalam tubuh aku yang hidup alam sendiri.
11 SAMA
BESI KURSANI pendengaranku asal semula jadi
12 BASAR
32

PANCARAN MANIKAM kalam aku berkata-kata dengan sendiri


13 KALAM
RUH MANIKAM menzahirkan perkataan didalam dunia
14 QADIRUN
WUJUD MANIKAM tali Ruhku KUNHI ZAT dengan Sifatku
15 MURIDUN
ILMU ALLAH badanku asal mula jadi KALIMAH didalam diriku
16 ALIMUN
DARJAT ALLAH kebesaranku asal mula jadi duduk didalam otak yang putih
17 HAIYUN
Amalan terlebih suci ialah amalan Kalimah Aku asal mula jadi alam diriku
18 SAMIUN
Bersama ZAT & SIFAT WAHDAH didalam Kalimah iman diriku
19 BASIRUN
RAHSIA NYAWA dengan BADANWAHIDAH bersamalah Zat dengan badan tidak bercerai
dunia akhirat
20 MUTAKALLIMUN
Ghaib didalam Kabah Ghaib aku didalam Kabah Kaca Arasy yang putih titik didalam Kalimah.
AWALUDDIN MAKRIFATULLAH
Permulaan agama mestilah MENGENAL ALLAH.
Firman allah :Ya Muhammad kenalkanlah DIRI kamu sebelum kamu Mengenal Aku dan sebenar-benar kenal
Diri kamu ialah Engakau Kenal Aku
Allah juga Berfirman :Ya Muhammad Aku jadikan baharu alam ini kerana Engkau dan Aku jadikan engkau kerana Aku.
Maka engkau inilah sebenar-benarnya RAHSIA AKU.
Dengan ini bererti kita mesti berpegang kepada pokok kesimpulan RAHSIANYA itu yakni kita
mesti betul betul kepada pengertian dan pemahaman RahsiaNya itu dengan terang dan jelas.
Marilah kita renungi Firman Firman Allah saperti berikut :-

33

Aku tidak memandang kepada rupamu yang cantikpengetahuanmu yang banyak jika kamu
tidak Mengenal Aku maka sia sia sajalah amal kebajikan serta solat kamu yakni umpama debu
yang berterbangan diudara ditiup angin
Engkau itu Aku dan Aku itu engkau
Oleh itu saudaraku sekalian kamu tuntutlah betul betul dan pelajarilah dengan sungguh sungguh
serta kajilah dengan mendalam agar kamu DAPAT MENGENAL ALLAH dengan sebanarbenarnya. Mudah-mudahan Allah akan mengangkat Darjat kamu menjadi AHLI SUFI dan
WALINYA.
Sebanyak manapun kitab kita baca, kaji dan pelajari INTIPATI yang perlu kita dapat dan perolehi
hanya EMPAT ( 4 ) PERKARA sahaja yaitu perkara yang membolehkan amal ibadah kita
diterima dan diakui oleh Allah SWT. Perkara itu ialah :Pertama
Mengenal Allah dengan sebenar-benar pengenalan dengan bukti yang terang dan jelas.
Kedua
sentiasa dalam TUBUH ALLAH dengan bukti yang terang dan jelas juga.
Ketiga
sentiasa mendengar SERUAN ALLAH juga dengan bukti yang jelas dan terang.
Keempat
Datang dari Allah kembali kepada Allah dengan pedoman yang sebenar-benarnya terang dengan
bukti yang jelas.
Sesungguhnya keputusan perkara perkara diatas, nampaknya senang dibaca tetapi tiap tiap satu
perkara diatas bukanlah mudah diperolehi pemahaman dan pegangan keimanannya walaupun
kita telah membaca mengkaji banyak buku, berguru dengan ramai guru, jika kita tidak menemui /
ditemukan dengan buku buku dan guru guru yang benar benar dapat memberi petunjuk untuk
pemahaman kita secra terang dan jelas.
RAHSIA DIDALAM DIRI
Inilah pada menyatakan bahawa didalam badan manusia itu EMPAT BAHAGI yaitu :NAFAS
ANPAS
TANAPAS
NUPUS
Sesungguhnya bagaimana rupa jasmani begitu jugalah rupa NYAWA.
Manakala Nyawa itu adalah NAFAS dan TANAPAS itu saperti ANPAS. Maka keempat itu
berperingkat sampai kepada NUPUS dan Nupus itu saperti rupa ZAT manakala Zat itu saperti
rupa SIFAT dan Sifat itu saperti rupa ASMA dan Asma itu saperti rupa AFAL.
34

Dan perkara diatas diakui oleh Allah saperti FirmanNya melalui Hadith Qudsi :QA LAL LAH HU TAALA AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHI SI FATI ILLA KHAIRI
LIL LAH
Insan itu rahsiaKu dan Aku rahsianya. SifatKu itu Sifatnya tiada ada daripadaku melainkan Allah
Taala
Barangsiapa mengenal akan BADANnya ia mengenal akan NYAWAnya. Barangsiapa mengenal
akan nyawanya ia akan mengenal akan SIRRnya Barangsiapa mengenal akan Sirrnya akan
mengenal akan TUHANnya yang qadim adanya.
Ketahuilah olehmu wahai talib YANG KELUAR itu bernama NAFAS dan yang dinamai
ANPAS itu gerak dari hidung sampai kebawah leher. Dan yang dinamai TANAPAS itu gerak dari
bawah leher sampai ke hati. Yang dinamai NUPUS itu didalam Hati. Itulah HAKIKAT NYAWA.
WUJUD
WUJU
DU
KA
ZAHRU
WALA
YUQA
Barangsiapa mengadakan DUA WUJUD jadi SYIRIK

MU

BI

HI

ZAHBU

ANA WUJU DA HU
Ada kita dengan DIA
WA NAF SUHU
Ada DIA dengan sendirinya.
Adapun WUJUD itu AIN ZAT artinya kenyataan kerana lafaznya dibaca itu wujud maknanya
ZAT. Ini adalah kerana Wujud itu ADA. Maka yang ADA itu ZAT. Maka tiada diperoleh dengan
lafaz yang lain daripada Wujud itu kerana wujudnya itu menyatakan Zatnya. Maka disebabkan
itu dikatakan AIN ZAT namanya.
Adapun Wujud itu artinya ADA. Apa yang dikatakan itu ada.
Yang dikatakan itu ialah ZAT.
Adapun Wujud ini ditilikkan pihak lafaznya SIFAT dan jika ditilik pada maananya ZAT dan apa
yang dikatakan lafaz itu kerana bacaan itu Wujud ada ZAT. Inilah maananya.
Adapun WUJUD DIRI SENDIRI berdiri dengan ZAT. Apa sebab dikatakan Wujud itu berdiri
dengan Zat ? Sebab lafaz wujud itu ada manakala yang ADA itu ialah ZAT.
PERINGATAN TENTANG SEMBAHYANG
Barangsiapa menyembah NAMA TANPA MAANA bahawasanya ia KUFUR
Barangsiapa menyembah MAANA TANPA NAMA bahawasanya ia MUNAFIK
Barangsiapa menyembah NAMA DAN MAANA dengan HAKIKAT MAKRIFAT mereka itulah
MUKMIN sabenar benarnya t
Barangsiapa meninggalkan NAMA DAN MAANA bahawasanya mereka itulah ARIFBILLAH
35

Solah Daim itu ialah solah tanpa huruf tanpa suara tanpa apa apa perbuatan. Ianya ialah kerja
HAYAT atau kerja HIDUP. Yang Hidup itu ialah NURULLAH atau Nur Muhammad yakni
Nyawa.
PENGERTIAN ALLAH DAN NABI MUHAMMAD MUSTAFFA RASULLULLAH
NABI
Adapun Tubuh Nabi Muhammad itu yang zahir ialah AFAL daripada ZAT
Adapun nyawa Nabi Muhammad itu SIFAT daripada ZAT ALLAH.
SIFAT
Adapun SIFAT itu NYAWA kepada Muhammad
MUSTAFFA Adapun hati Mustaffa itu ASMA daripada ZAT ALLAH.
ASMA
Adapun ASMA itu Nama NamaNya.
AFAL
Adapun AFAL itu Tubuh Nabi namanya AFAL.
RASULLULLAH Adapun Rasullullah itulah SIRR daripada ZAT ALLAH SWT.
ZAT
Adapun ZAT itu TUHAN, Rahsia pada Nabi, Cahaya Ilmu Kalam SIRRULLAH namanya.
Inilah kita bertuhan pada Allah dengan 4 syarat yakni :Pertama ZAT ALLAH itu Tuhan pada kita
Kedua SIFAT ALLAH itu NYAWA pada kita
Ketiga ASMA ALLAH itu HATI pada kita
Keempat AFAL ALLAH itu TUBUH pada kita.
Dan TAJALLI Afal Allah pada Tubuh kita dan Tajalli Asma Allah pada Hati kita dan Tajalli
Sifat Allah pada Nyawa kita dan Tajalli Zat Allah pada Sirr kita yakni sebenar-benarnya
RAHSIA kita adanya.
ASAL RUKUN 13 DIDALAM SOLAT.
Inilah
asal
Rukun
13
yang
wajib
diketahui
dalam
Adapun Rukun Solat itu datangnya daripada ALLAH BAPA dan IBU.
DATANG DARIPADA ALLAH 5 PERKARA.
1 Niat
36

melakukan

Solat.

2 Nyawa
3 Wujud
4 Nafas
5 Afal
Yaitu didalam bentuk Merasa Mencium Menjamah Melihat & Mendengar
DATANG DARIPADA BAPA 4 PERKARA
1 Tulang
2 Kuku
3 Rambut
4 Rupa
DATANG DARIPADA IBU 4 PERKARA
1 Darah
2 Daging
3 Otak
4 Lendir
Terhimpun menjadi 13 . maka jadilah Rukun 13 perkara melakukan SOLAT setiap hari
memulangkan sekalian HAKNYA sebagai ISI AMANAH yang dipertaruhkan kepada kita.
YANG MATI YANG HILANG YANG TINGGAL YANG PULANG
YANG MATI itu ada 6 perkara yakni Wujud Anggota Hawa Nafsu Gerak & Diam.
YANG HILANG pula ada 4 perkara yakni Darah Daging Tulang & Kulit
YANG TINGGAL itu ada 2 perkara yakni Iman & Taat
YANG PULANG ada satu sahaja yakni NYAWA. Pulang keempunyanya keasalnya.
HENING QASAD TAQRID & TAYUN
HENING itu apa ?
Adapun HENING itu tiada dapat menyerupai dengan CAHAYA yang lain. Adapun JERNIH itu
apakala tertenung lantas 7 petala langit dan 7 petala bumi.
Maka dalam cahaya yang HENING JERNIH itu yang terang benderang itulah CAHAYA PUTIH
SIFAT saperti terlebih putih daripada kapas bersifat saperti SIFAT KITA.
Ada tanda pada DAHI kita tersurat NAMA ALLAH. Inilah RUH NABI kita
37

Maka dalam ZIKIR ALLAH syaratnya terhapus sekalian diri dengan keadaan diri kita yang
kehambaan bagi RUH NABI saw yang dikatakan sebenar-benar SIFAT ALLAH NUR
MUHAMMAD namanya.
Dan cahaya terang benderang hening jernih itulah CAHAYA ZAT ALLAH adanya. Wallah Hu
Alam.
QASAD
Adapun QASAD itu MENYATAKAN NIAT tiada huruf dan tiada suara. Yang ada huruf dan
suara BUKAN NIAT tetapi ADOM ( ADAM )
Adapun yang sebenar-benarnya NIAT yang tiada huruf dan tiada suara itu ialah ZAT ALLAH.
Inilah NIAT yang sebanar-benarnya. Asal Niat dan tempat niat pada zahirnya ialah kita yang
berniat tetapi sebenarnya ialah TUHAN YANG MUTLAK yang bersifat WAJIBUL WUJUD
KHALIQ AL ALAM lagi ber-Sifat KAMIL MUKAMIL.
TARID
Adapun TARID itu MENYATAKAN FARDHU. Yang sebenar-benarnya Fardhu itu ialah
TAJALLI SIFAT ALLAH ertinya NYATA SIFAT ALLAH itu NUR MUHAMMAD AIN
SABITAH pun ia juga namanya, UJUD IDHAFI dan INSAN pun ia juga. Inilah sebenarbenarnya FARDHU itu.
Asal Fardhu ialah RUH NABI MUHAMMAD saw tempat Tajalli sekalian Ruh Adam itu.
Sebab dikatakan ASAL FARDHU yang sebenarnya kerana sekalian nyawa itu tajalli daripada
NUR MUHAMMAD saperti kata HADITH QUDSI :ANA MINALLAH HU KUL LII SHAI IIN MINAN NUR yang bermaksud
Daku daripada Allah manakala segala sesuatu atau cahaya alam ini daripada cahayaku.
ANA MINALLAHU WAL ANBIYA ( tidak jelas = fakir ) yang bermaksud :Aku daripada Allah sekalian anbia daripada aku.
ANA MINALLAHU WAL MUKMINI NAA MIN NI
Aku daripada Allah dan segala / semua mukminin daripada aku
Inilah sebabnya dikatakan MUHAMMAD itu BAPA SEKALIAN RUH dan ADAM itu BAPA
SEKALIAN TUBUH / JASAD.
Inilah juga sebab kenapa dikatakan yang Fardhu PADA KITA ITU NYAWA. Nyawa itu
PEMERENTAH BADAN. Jika tidak digerak oleh Nyawa tidak bergeraklah badan. Wallah hu
Alam.
TAYUN
Adapun TAYUN itu menyatakan WAKTU Zuhur, Asar dan lain lain lima waktu itu. Adapun
yang sebenarnya NYATA AFAL ALLAH SWT pada Jasad Adam yaitu Tubuh kita ialah
38

ALAMM RUH YANG KASAR. Itulah sebenarnya TAYUN yakni sebenar benar NYATA.
TAUHID TAKBIRATUL IHRAM ( TI )
Adapun syarat TI itu hendaklah HADIR MATA HATI SYAHADAT KE ZAT ALLAH SWT.
Sebelum takbir kita NIATKAN didalam Hati yang kita MEMULANGKAN SEKALIAN
PANCAINDERA yang dikurniakan kepada kita ( kepada Allah = fakir ) Niatnya ialah Tiada
pendengaranku hanya ia ( pendengaran Zat Allah ) tiada penglihatanku hanya ia tiada huruf tiada
suara hanya ia tiada ciukmku hanya ia tiada gerak dan diamku hanya ia.
HAKIKAT ZAT AFAL HAKIKAT SOLAT
Adapun ertinya SOLAT sebenarnya YANG MENYEMBAH ITU HAMBA, YANG DISEMBAH
ITU TUHAN.
Yang menyembah itu FANA yang disembah itu BAQA. Maka sihamba PULANG KEPADA
ADOMNYA. Maka KEKALLAH TUHAN semata-mata pada SUHUD ( pandangan = fakir )
kita.
Yang Menyembah dan Yang Disembah pun ia juga. Yang memuji = DIA Yang Dipuji pun DIA
juga kerana Allah SWT Memuji DiriNya sendiri melalui lidah makhlukNya ( Insan )
Maka hamba itu tetaplah FANA sebab ditilik sekalian keadaan dirinya habis terpulang kepada
Allah Ilmu, hayat, Kudrat, Iradat, Sam, Basar, Kalam . Yang ada pada dirinya adalah SIFAT
ZAT ALLAH semata-mata.
Adapun Tuhan itu tiada diatas, tiada dibawah, tiada dihadapan, tiada dibelakang tiada dikanan
mahupun dikiri.
TIADA HAMBA TIADA TUHAN YANG WUJUD HANYA ZAT ALLAH WAJIBUL WUJUD.
MEMULANGKAN AMANAH.
Hadith Qudsi yang bermaksud :1 TUKARKAN CAHAYA DIRIMU KEPADA CAHAYA TUHANMU
2 MATIKAN DIRI KAMU SEBELUM KAMU MATI
Adapun maksud MATIKAN itu ialah MEMULANGKAN AMANAH ALLAH yang
ditanggungkan kepada kita. Amanah Allah itu ialah WUJUD KITA YANG KASAR ( Jasad ) dan
Yang Menanggung Amanah itu ialah WUJUD KITA YANG BATIN yakni Nyawa dan YANG
MENGAMANAHKAN itu ialah ZAT ALLAH.
Adapun SYARAT Memulangkan Amanah Allah itu ialah tatkala kita mengatakan ALLAH itu
tarik nafas kita dari dalam FUAD hingga sampai kealam QUDDUS. Alam itu UBUn UBUN dan
makam KAB FUSAIN yaitu antara dua bulu kening.
Maka kita tahankan hingga kuat sekalian alam kita merasa hapus wujud kita yang kasar kepada
wujud kita yang batin hapus wujud yang batin kepada ZAT SEMATA-MATA kepada suhud
kita.

39

Maka hapus dan karamlah sekalian SIFAT BASRIAH dalam lautan BAHRUL QADIM hingga
nyata Sifat laut semata-mata yaitu Laut Alam Allah. Maka katakanlah ALLAH HU AKBAR .
telah fana sekalian kelakuan dan diri kita maka nyatalah BAQA keadaan ZAT Tuhan sematamata. Inilah dikatakan SUHUD sehingga sampai kepada SALAM.
Adapun SUHUD itu ertinya PANDANG MATA HATI erti Mata Hati ialah pengetahuan Nyawa.
Alam Nyawa itulah sebenar-benarnya IMAN.
Inilah SIRRULLAH yaitu cahaya Alam Ilmu ZAT ALLAH yang tiada huruf tiada suara Wujud
Mutlak yakni Wujud Zat Wajibul Wujud.
Dengan ini Jasad kita KAMIL dengan Nyawa kita dan Nyawa Kamil Mukamil dengan ZAT
ALLAH.

40

MANUSKRIP TOK PERAMU


DALIL NAQLI AYAT AL-QURAN
Telah ada Aku dalam dirimu betapa tidak kamu lihat ?
SIFAT MAANI & SIFAT MAKNUYAH
A. DAERAH KITA MENGENAL DIRI YANG KASAR
ADAM = JASAD YANG KASAR
a. HIDUP Jasad dengan hidup Nyawa
b. TAHU Jasad dengan tahu Nyawa
c. BERKUASA Jasad dengan berkuasa Nyawa
d. BERKEHENDAK Jasad dengan kehendak Nyawa
e. MENDENGAR Jasad dengan mendengar Nyawa
f. MELIHAT Jasad dengan melihat Nyawa
g. BERKATA Jasad dengan berkata Nyawa
B. DAERAH KITA MENGENAL DIRI KITA YANG BATIN
MUHAMMAD = NYAWA INSAN
a. HIDUP Nyawa dengan HAYAT Tuhan
b. TAHU Nyawa dengan ILMU Tuhan
c. BERKUASA Nyawa dengan KUDRAT Tuhan
d. MENDENGAR Nyawa dengan SAMA Tuhan
e. MELIHAT Nyawa dengan BASAR Tuhan
f. BERKEHENDAK Nyawa dengan IRADAT Tuhan
g. BERKATA Nyawa dengan KALAM Tuhan
PANDANG WUJUD YANG ESA PADA WUJUD YANG BANYAK
ZIKIRNYA HU ALLAH
Adapun Allah itu banyak namaNya kerana Nama Allah yang menjadikan Alam dengan limpah
Sifat Sifat diatas. Oleh itu Alam ini ialah Hakikat ZAT YANG ESA.

DALIL DALIL AL-QURAN


41

WALLAH HU MUHITHU LIL ALAMIN


Adapun Allah itu MELIPUTI sekalian Alam
LA TATA HAR RAKU ZAR RATUN BI IZ NILLAH
Tiada bergerak sesuatu walau sebesar zahrah sekalian melainkan dengan IZIn Allah
WA LA HAU LA WALA QUWWA TA ILLA BILLAH
Tiada DAYA UPAYA melainkan dengan KUDRAT Allah
FA IN NA MA TAL WAL LAU AF SII HIM WAJ JAHULLAH
Dimana kamu hadapkan wajahmu disitu Wajah Allah
Barang kamu pandang pada ini hingga sampai yang menjadikan janganlah terhenti pandang
kamu pada sekalian itu hingga sampai kepada yang Menjadikan yaitu ZAT WAJIBUL WUJUD
Jika kamu pandang keadaan diri kamu hendaklah kamu pandang dengan HAYAT Tuhanmu. Jika
kamu pandang pengetahuanmu hendaklah kamu pandang ILMU Allah. Apabila kamu pandang
kuasamu hendaklah kamu pandang KUDRAT Allah. Begitulah seterusnya dengan pancaindera
kamu dan Sifat Sifat MAANI Allah yang lain.
Jika tidak demikian halnya sia sialah pandangan itu dan DERHAKA kamu terhadap Tuhan kamu.
ALLAH AN NIAT AHDAH WAHDAH WAHIDIAH
ALLAH Alif Lam Lam- Ha
ALIF itu AHDIAH ZAT
LA TAAYUN pun ia SIRRULLAH pun ia juga. Inilah ASAL NIAT yang tiada huruf dan tiada
suara. Inilah USALLI SOLAT artinya Aku Solat Sifatnya NAFSI WUJUD
Adapun ALIF itu dalil menyatakan FARDHU . Inilah maknanya ZAT mertabat INSAN dan
AHADIAH. Dengan kebesaran ALIF ini maka jadilah LAM yakni dengan kebesaran dan
kekayaan SIFAT ZAT ertinya ESA pada pihak TANZIL.
LAM AWAL = ALIF DIATAS
Adapun ALIF DI-ATAS itu dalil menyatakan SIFAT huruf ALIF diatas. Maka jadilah LAM
AWAL maknanya SIFAT SEMATA-MATA mertabatnya WAHDAH yakni TAAYUN AWAL
ertinya NYATA YANG PERTAMA yakni TAJALLI SIFAT ALLAH menjadi NUR
MUHAMMAD AIN SABITAH WUJUD IDHAFI INSAN KAMIL pun ia juaga
menanggung namaNya ALLAH. Inilah asal FARDHU yang sebenarnya yakni SIFAT MAANI.
LAM AKHIR = ALIF DIBAWAH
Adapun Alif Di-bawah itu dalil menyatakan ASMANYA. Huruf Alif dibawah menjadi LAM
AKHIR maknanya ASMA mertabat WAHIDIAH yang bernama ALLAH yakni TAAYUn
THANI ertinya NYATA YANG KEDUA maka Tajallilah RUH ADAM dengan kebesaran ,
kelimpahan Ruh inilah menjadi Tubuh Adam daripada huruf Alif Di-Atas.
42

Maka huruf ini maknanya Zat Alif Di-Atas maka jadilah LAM AWAL maknanya Sifat Alif
dibawah. Maka jadilah LAM AKHIR maknanya ASMA ALIF didepan. Maka jadilah maknanya
AFAL . Maka 4 huruf itu empat Sifat Alif Lam Lam Ha
ALLAH HU AKBAR
ALLAH ( Alif Lam Lam Ha ) Empat Sifat
ALIF = ZAT
LAM AWAL = SIFAT
LAM AKHIR = ASMA
HA = AFAL
AKBAR ( Alif Kaf Ba Ra )
ALIF = KAHAR
KAF = JAMAL
BA = JALAL
RA = KAMAL
ALLAH = GHAIBUL GHUYUB
ALIF = LA TAAYUN = MERTABAT ZAT
LAM AWAL = TAAYUN AWAL = NUR MUHAMMAD = RUH
LAM AKHIR = TAAYUN THANI = MERTABAT ADAM = NYAWA
HA = MERTABAT TUBUH = JASAD
ZAT DIRI YSNG BERDIRI SENDIRI .Wujudnya di Alam LAHUT. Zikirnya AH ( Alif Ha ) AH
. Ilmunya KAMAL YAKIN
SIFAT DIRI DENGAN ZAT. Wujudnya Alam JABARUT. Zikirnya HU HU. Ilmunya HAQQUL
YAKIN
ASMA DIRI YANG TERPERI. Wujudnya di Alam MALAKUT. Zikirnya ALLAH 3 x . Ilmunya
ILMU YAKIN
AFAL DIRI YANG TAJALLI. Wujudnya diAlam SAHADAH. Zikirnya LA ILA HA
ILLALLAH. Ilmunya ILMU YAKIN.
Jelaslah kewujudan itu sebagai PENZAHIRAN KEBESARAN diriNya.
Dengan wujud itu terzahir pula segala KEINDAHAN JAMAL Allah namanya. Lantas terzahir
pulalah CAHAYANYA yang menerangi segala Keindahan itu JALAL ALLAH namanya dengan
KEAGUNGAN itu sempurnalah sudah sebagai Kenyataan ALLA HU AKBAR.
43

DARI Manuskrip ILMU & MAKRIFAT TOK GURU PERAMU

ENTRI KEENAM BELAS ( 16 TERAKHIR. )

HAKIKAT FATIHAH.
Ia Menyatakan DIRI
BISMILLAH..
Menjadi ia diriNya AR-RAHMAN itu Ya Muhammad , engkau jua keadaan YA RAHIM itu. Ya
Muhammad engkaulah kekasihKu. Tiada yang lain.
ALHAMDULULLAH.
Ya Muhammad yang membaca Fatihah itu Aku. Yang memuji itu pun Aku. Alhamdulillah itu Ya
Muhammad Solatmu ganti SolatKu tempat memuji DiriKu sendiri.
RABBUL ALAMIN.
Rabbul Alamin itu Aku Tuhan Sekalian Alam.
AR RAHMAN AR RAHIM..
Ya Muhammad yang membaca Ftihah itu Aku yang Memuji itu pun Aku juga.

MALIKIYAU MID DIIN..


44

Ya Muhammad Aku Raja Yang Maha Besarengkaulah kerajaannya.


IYYA KANA BUDU.
Ya Muhammad yang solat itu Aku. Aku memuji DiriKu Sendiri..
WA IYYA KAA NAS TAA IIN.
Ya Muhammad tiada kenyataanKu jika engkau tiada
IH DI NAS SII RATAL MUSTAAQIM
Ya Muhmammad Awal dan Akhir itu Aku
SIRATAL LAZI NA AN AM TA ALAI HIM..
Ya Muhammad sebab Aku sukakan engkau ialah engkau itu kekasihKu.
GHAI RIL MAGHDU BI ALAI HIM..
Ya Muhammad Aku jadi Pemurah padamu kerana engkau itu kekasihKu
WA LAD DHAL LIN
Ya Muhammad jika tiada Aku maka tiadalah engkau..
AMIN..
Ya Muhammad Rahsiamu itu Rahsia Aku.
Yakni yang disembah itu tiada suatu juapun didalamnya melainkan Tuhanku. Maka apabila Solat
ghaiblah didalamnya . Apabila ghaib ESA-lah ia dengan Tuhannya.
Yang Solat itu tiada dengan lafaz dan maknanya dengan citarasa yang solat amat rapat kepada
Zat Yang Esa dengan kata ALLA HU AKBAR.
Maka barangsiapa masuk didalam Solat tiada SERAH Tubuh dan Nyawa-nya maka kekallah
Sifat dengan Tuhannya tiada mengesakan dirinya dengan Tuhannya. Sabda Nabi saw :Tatkala kamu Takbiratul Ihram membuangkan lafaz dan makna melainkan Wujud Mutlak
semata-mata

45

Berdiri untuk solat


Berdiri dengan lurus, kedua belah kaki sama tegak, mengarah kiblat dengan menundukkan
pandangan memandang ke tempat sujud dan mengarahkan hujung-hujung jari kaki ke kiblat
dengan merenggangkan antara dua kaki(jangan sangat dirapatkan dan jangan sangat dijauhkan.
Takbiratul ihram
Takbiratul ihram ialah mengangkat tangan dan meletakkan tangan dalam solat.
Apabila hendak bertakbiratul ihram, angkatlah kedua belah tangan ke daun telinga sejajar dengan
bahu dengan mengarahkan anak-anak kedua tanagn ke kiblat serta mengembangkannya. Sesudah
itu ucapkanlah takbiratul ihram: Allaahu AkbarAllah adalah terbesar dari segala yang besar.
Setelah selesai ucapan takbir, turunkan tangan dengan perlahan-lahan dan letakkan di atas dada
dengan menggenggamkan pergelangan tangan kiri dengan kelingking, jari manis, jari tengah dan
ibu jari tangan kanan, serta mengulurkan telunjuk tangan kanan atas tangan kiri itu.
Cara mengangkat tangan ini ada tiga:
1. Mengangkatnya beserta permulaan takbir.
46

2. Mengangkatnya dengan tidak bertakbir. Sesudah kedua-dua tangan tetap, barulah bertakbir.
Sesudah selesai bertakbir barulah tangan diturunkan.
3. Mengangkat tangan beserta permulaan takbir dan selesai mengangkat tangan beserta selesai
takbir. Sesudah selesai takbir, barulah tangan diturunkan.
Dari Ibnu Umar r.a. katanya:
adalah Rasulullah apabila telah berdiri untuk bersolat, beliau mengangkat kedua tangannya,
kemudian baru bertakbir. [Shahih Muslim]
Rasulullah apabila berdiri untuk solat, beliau mengucapkan Allahu Akbar, beliau tidak
mengucapkan apa-apa sebelumnya dan tidak pula melafalkan niat. Beliau tidak mengucapkan:
usalli-lillahi-kadza-mustaqbilal
qiblati-arbaa
rakaatin-imama/makmuma-adaan-qadhaanfardhal waqti. Kata-kata ini bidaah. Tidak ada seorangpun menukilkan dari Rasulullah s.a.w. baik
dengan sanad sahih, daif, musnad atau mursal. Demikian juga tidak dinukilkan dari seorang
sahabat. Hal itu juga tidak dipandang baik oleh seseorang Tabiin dan tidak pula oleh imam
empat. Hanya sebahagian ulama mutaakhirin salah memahamkan pendapat As-Syafie yang
mengatakan bahawa:
Solat tidak sama dengan puasa. Tiap-tiap orang yang masuk ke dalam solat dengan ucapan zikir.
Mereka menyangka bahwa yang dimaksudkan dengan zikir ialah melafalkan niat oleh mereka
yang hendak bersolat itu. Sebenarnya As-Syafie bermaksud dengan zikir ialah ucapan takbiratul
ihram. Beliau juga tidak menyukai susuatu yang tidak pernah dilaksanakan Rasulullah s.a.w.
walupun dalam satu solat saja tidak pula dilakukan oleh seorang Khilafa ataupun oleh salah
seorang sahabat.
Yang lebih buruk lagi ialah mengulang-ulangi lafal niat hingga terkadang memakan masa satu
rakaat solat dan mengganggu orang di sekelilingnya.
Iftitah dalam solat
Raulullah s.a.w.setelah takbiratul ihram, berdiam agak lama tidak terus membaca Al-Fatihah. Di
dalam diam itu baginda membaca iftitah.
Tasbih iftitah
Sub-haanakallahumma wa bihamdika wa tabaa rakasmuka wa taaala jadduka wa laa ilaaha
ghairuka.
Maha suci Engkau wahai Tuhanku, serta aku memuji-Mu. Sungguh Maha Berbahagia nama
Engkau, Maha Tinggi Kebesaran Engkau dan mengaku benar-benar bahawa tidak ada Tuhan
selain Engkau.
[HR Muslim]
Doa iftitah
Allaahumma baaid baini wa baina kha-thaayaa ya kamaa baa-atta bainal masy-riqi wal
maghribi. Allaahumma naqqinii min kha-thaayaa ya kamm yunaqqats tsaubul abya-dhu
minaddanasi. Allaahummaghsil nii min kah-thaayaa ya bil wats tsalji wal baradi.

47

Wahai Tuhan-ku! Jauhkanlahantaraku dan antara kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau


telah jauhkan antara Masyriq (tempat terbit matahari) dan dari kesalahan-kesalahanku,
sebagaimana orang membersihkan kain putih dari pencemaran.Wahai Tuhan-ku! Basuhkanlah
kesalahan-kesalahanku dengan air, dengan salji dan dengan air batu dengan sebersih-bersihnya.
[HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.]
Allaahumma rabba jib-riila wa miikaa-iila wa is-raafiila faa-thiras samaawaati wal ar-dhi
aalimal ghaibi wasy syahaa dati anta tahkumu baina baadika fiima kaanuu fiihi yakhtalifuuna
ihdinii limakh tulifa fiihi minal haqqi bi-idznika fa innaka tahdii man ta-syaa-u ilaa shiraatim
mustaqiim.
Wahai Tuhan-ku! Tuhan dari Jibril, Mikail, dan Israfil, Tuhan yang menjadikan langit dan bumi,
Tuhan yang Maha Mengetahui alam yang tiada didapati pancaindera dan alam yang nyata,
Engkau yang memberi putusan antara hamba-hamba Engkau, dalam segala rupa hal yang mereka
perselisihkan, dengan izin-Mu, kerana sesungguhnya Engkau-lah sendiri yang menunjukkan
sesiapa yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus.
[HR Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah dari Abdur Rahman ibn Auf
ra.]
Doa tawajjuh
Wajjahtu waj-hiya lillazii fa-tharas samaawaati wal ar-dha haniifam muslimaw wamaa ana minal
musy-rikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. Laa
syariika lahuu wa bi-dzaalika umirtu wa ana minal mus-limiin. Allahumma antal maliku laa
ilaaha illa anta anta rabbii wa ana abduka zhalamtu nafsii wataraftu bi-dzambii faghfir lii
dzunuubii jamiiaa. Fa innahuu laa yahdii li ahsanihaa illaa anta wash-rif annii sayyi-ahaa laa
yash-rifu annii sayyi-ahaa illa anta, labaika wa sadaika wal khairu kulluhu fii yadaika, wasy
syarru laisa ilaika, ana bika wa ilaika tabaarakta wa taaalaita, astaghfiruka wa atuubu ilaika.
Saya hadapkan diriku kepada Tuhan yang telah menjadikan langit dan bumi, hal keadaanku
seorang yang condong benar kepada kebenaran lagi seorang yang menyerahkan diri, tunduk dan
patuh, dan sekali-kali aku bukan orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah
.Bahwasanya solatku, ibadatku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah , Tuhan yang
memelihara alam, tidak ada sekutu bagi-Nya, demikianlah aku diperintahkan Allah, dan adalah
aku salah seorang dari orang-orang, yang mula-mula menyerahkan diri, jiwa dan raga untuk
Allah (untuk berjihad di jalan-Nya). Wahai Tuhan-ku! Engkaulah Raja yang memerintah!
berkuasa! Tidak ada tuahn selain Engkau, Engkau Tuhan-ku dan aku hamba-Mu. Aku telah
menzalimkan diriku, aku mengakui dosaku, maka ampunilah segala dosa-dosaku, sesungguhnya
tidak ada yang dapat (sanggup) mengampuni dosa-dosaku selain Engkau. Dan tunjukanlah daku
kepada sebaik-baik perangai, tidak ada yang dapat (sanggup) menunjukankan daku kepada
sebaik-baik perangai, selain Engkau sendiri.Palingkanlah (jauhkanlah) daripadaku pekertipekerti yang buruk, tidak ada yang dapat (sanggup) memalingkan daku dari pekerti-pekerti yang
buruk itu, selain Engkau sendiri.Aku penuhi seruan Engkau, aku tunduk patuh di bawah perintah
Engkau segala rupa kebajikan di tangan Engkau, segala rupa kejahatan tidak ada pada Engkau,
Aku dengan Engkau dan kepada Engkau.(saya memperoleh taufiq dengan limpah kurnia Engkau
dan memohon perlindungan kepada Engkau.)Maha Berbahagia Engkau dan Maha Tinggi. Aku
memohonkan ampun kepada Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau.

48

[HR Ahmad, Muslim, Ar-Tirmidzi, Abu Daud dari Abu Hurairah ra. dari Nabi s.a.w. (dalam satu
lafal: wa ana awwalul muslimin= dan akulah orang yang mula-mula menyerahkan diri kepada
Allah]
Takbir ifitah
1. Allahu Akbar. Kabiiraw wal hamdu lillaahi ka-tsiiraw wa subhaanallaahi buk-rataw wa ashiilaa.
Allah adalah yang paling besar dari segala yang besar, sedang Dia Tuhan yang senantisa besar,
segala puji hanya kepunyaan Allah, pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah (aku akui
kesucian) pada tiap-tiap pagi dan petang.
[HR Muslim dari Ibnu Umar]
2. Allahu Akbar. Allahu Akbar..Laa ilaaha illaa anta. Sub-haanallaahi wa bihamdihi Subhaanallaahi wa bihamdihi.
Allah adalah yang teramat besar, bagi Allah yang teramat besar, tidak ada Tuhan selain Engkau,
tidak ada Tuhan selain Engkau!Saya akui kesucian Allah serta dengan memuji-Nya Saya akui
kesucian Allah serta dengan memuji-Nya
[Takbir ini disebutkan dalam Ibnul Qayyim dalam kitab Ash Shalah wa Ahkamu Tarikiha.]
3. Allahu Akbar kabiiraa. Allahu Akbar kabiiraa. Allahu Akbar kabiiraa. Alhamdu lillaahi katsiraa. Alhamdu lillaahi ka-tsiraa. Alhamdu lillaahi ka-tsiraa. Sub-haanallaahi buk-rataw wa ashiilaa. Sub-haanallaahi buk-rataw wa a-shiilaa. Sub-haanallaahi buk-rataw wa a-shiilaa.Auudzu billaahis samiiil aliimi minasy syai-thaanir rajiimi wa naf-khihi wa nafa-tsihi.
Allah adalah yang terbesar dari segala yang besar, sedang Dia yang senantiasa Besar. Allah
adalah yang terbesar dari segala yang besar, sedang Dia yang senantiasa Besar. Allah adalah yang
terbesar dari segala yang besar, sedang Dia yang senantiasa Besar. Segala puji kepunyaan Allah,
pujian yang banyak, Segala puji kepunyaan Allah, pujian yang banyak, Segala puji kepunyaan
Allah, pujian yang banyak, Saya akui kesucian Allah pada tiap-tiap pagi dan petang, Saya akui
kesucian Allah pada tiap-tiap pagi dan petang, Saya akui kesucian Allah pada tiap-tiap pagi dan
petang. Wahai Tuhan-ku, saya berlindung kepada Engkau dari setan yang terkutuk, dan gurisangurisannya dan tiupan-tiupannya dan hembsan-hembusannya.
[HR Ahmad, Abu Daud dari ibn Jubair ibn Muthim dari Nabi s.a.w.]
4. Allaahu akbar, sub-haanallaah, al hamdulilaah, laa ilaaha illaallaah, astaghfirullaah,
allaahummaghfir lii war hamnii war zuqnii, alaahumma innii auu-dzubika min dhiiqil maqaami
yaumal qiyaamah.
Allah adalah yang terbesar dari segala yang Besar-Aku mengakui kesucian alla. Segala puji
kepunyaan Allah. Tidak ada Tuhan yang sebenarnya berhak disembah selain Allah.Wahai Tuhan,
ampunilah daku, rahmatilah daku dan rezekikanlah daku. Wahai Tuhan-ku sesungguhnya akau
berlindung kepada Engkau dari kesempitan tempat berdiri pada hari kiamat.
(masing-masing dari takbir, tasbih, tahmid, tahlil, istighfar dan dua rangkaian doa ini dibaca 10
kali)
[HR Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Majah dari Ashim ibn Humaid dari Aisyah ra. dari Nabi s.a.w.]
49

Taawwudz dalam solat


1. Astaii-dzu billaahi minasy syai-thaanir rajiim.
Saya memohon pertolongan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk
2. Auu-dzu billaahi minasy syai-thaanir rajiimi min hamzihi wa nafkhihi wa nafa-tsihi.
Saya berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk, dari goresannya, dari tiupantiupannya dan dari hembusan-hembusannya.
3. Auu-dzu billaahis samiiil aliim minasy syai-thaanir rajiim.
Saya berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari syaitan yang
kena rejam
4. Alaahumma innii auu-dzubika minasy syai-thaanir rajiimi min hamzihi wa nafkhihi wa nafatsihi
Wahai Tuhan-ku! Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari syaitan yang terkutuk, dari
gurisannya, dari tiupan-tiupannya dan dari hembusan-hembusannya.
* Adalah Rasulullah membacanya pada rakaat pertama sahaja
Membaca basmalah dalam solat
Baca dengan merendahkan suara, jangan mengeraskannya.
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihi
Membaca Al-Fatihah dalam solat
Alhamdu lillaahi rabbil aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maaliki yaumiddin. Iyyaaka nabudu wa
iyyaaka nastaiin. Ihdinash shiraa-thal mustaqiim.. Shiraa-thal la-dziina anamta alaihim ghairil
magh-dhuubi alaihim wa ladh dhaalliin.
Segala puji hanya kepunyaan Allah, Tuhan yang memelihara segala alam. Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang. Yang mempunyai hari pembalasan. Engkaulah yang kami sembah dan
kepada Engkaulah kami meohon pertolongan. Ya Allah, tunjuki kami pada jalan yang lurus. Iaitu
jalan segala mereka yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan orang-orang yang dibenci dan
bukan pula jalan orang-orang yang sesat.
Bertamin dalam solat
Abu Hurairah ra. menerangkan: bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : Apabila imam
membaca amin, hendaklah kamu membacanya, kerana seseorang yang bersamaan aminnya
dengan amin malaikat, diampunilah dosanya yang telah lalu. [HR Al-Jamaah]
Panjangkan bacaan aamiin.
[HR Ahmad, Abu Daud, dan At-Tirmidzi]
50

Membaca surah dalam solat


1. Rasulullah s.a.w. terkadang-kadang membaca surah yang panjang, terkadang yang sederhana,
terkadang yang pendek apabila dikehendaki oleh keadaan.
2. Rasulullah s.a.w. sentiasa membaca surah pada awalnya, tidak memulai dari pertengahan atau
akhirnya.
3. Rasullulah s.a.w. pernah membaca surah Al Araf di solat maghrib, sebahagian di rakaat
pertama dan sebahagian di rakaat kedua.
4. Rasullulah s.a.w. pernah membaca Surah al-Zalzalah di kedua-dua rakaat solat Subuh.
5. Rasullulah s.a.w. pernah membaca dua-dua surat dari surah Al Mufashshal di satu-satu rakaat.
6. Rasullulah s.a.w. memanjangkan bacaan surat di solat Subuh.
7. Rasullulah s.a.w. memanjangkan bacaan di solat Subuh pada tiap-tiap hari, lebih panjang
daripada segala solat fardhu yang lain pada hari itu.
8. Rasullulah s.a.w.pernah membaca dalam solat sir surah yang ada di dalamnya sujud tilawah.
Baginda bersujud dan para makmum ikut bersujud.
9. Surah terpendek yang dibaca baginda dalam solat Subuh ialah surah Qaf dan surah-surah yang
sepertinya. Lazimnya bacaan baginda 60 hingga 100 ayat pada tiap-tiap rakaat. Pada hari Jumaat
Subuh, baginda tetap membaca surah As Sajadah pada rakaat pertama dan surah Ad Dahri/Al
Insan.
10. Bacaan pada solat Zohor ialah surah Sajdah atau kira-kira 30 ayat pada tiap-tiap rakaat.
Baginda pernah membaca surah Al-Ala dan Al-Lail atau Al-Buruj dan At-Tariq dan surah-surah
yang sepertinya. Baginda juga pernah membaca surah Luqman dan Az-Zariyat. Pada suatu masa
baginda pernah memanjangkan rakaat solat Zohor yang pertama hingga tidak terdengar suara
telapak kaki pun.
11. Rasulullah membaca di solat Jumaat surah Al Jumuah dan Al Munafiqun, ada kala surah Al
Ala dan Al Ghasiyah.
12. Rasulullah s.a.w. membaca di solat hari raya ialah Surah Qaaf dan Iqtarabat (Al Qamar)
secara lengkap dan ada kala membaca surah Al Ala dan Al Ghasiyah.
13. Rasulullah s.a.w. membaca di solat Asar sekadar 15 ayat pada tiap-tiap rakaat. Tegasnya,
sama dengan separuh Zohor jika dipendekkan dan sama dengan Zohor jika dipanjangkan.
14. Rasulullah s.a.w. pernah membaca di solat Maghrib surah Al Araf, surah Ath Thur, surah Al
Mursalat dan surah Ad Dukhan. Riwayat sahih menerangkan bahawa Rasulullah s.a.w. membaca
surah Al Kafirun dan Al Ikhlas dalam sunat Maghrib.
15. Rasulullah s.a.w. pernah membaca dalam solat Isya surah Wat tini dan surah Wasy syamsi wa
dhuhaaha dan surah-surah sepertinya.
Sesudah membaca surah berhenti sebentar.
Rukuk dalam solat
51

Angkat tangan seperti takbiratul ihram lalu tunduk untuk rukuk. Letakkan kedua-dua tangan ke
atas kedua lutut, dengan merenggangkan anak jari-jari serta renggangkan kedua-dua siku dari
rusuk. Datarkan belakang (punggung) atau menyamakan tinggi kepala dengan dataran belakang
itu, jangan ditundukkan dan jangan ditinggikan. Pandangan tidak ditujukan ke kaki, tidak ke
muka, namun lurus dengan letak kepala.
Bacaan dalam rukuk
1. Sub-haana rabiyal a-zhiimi.
Maha suci Tuhan-ku yang Maha Besar
[H.R. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Khudzaifah dari Nabi s.a.w.]
Rasulullah s.a.w. membaca 10 kali tasbih ini dan terkadang lebih dari itu. Paling singkat jika ada
keperluan sekadar 3 kali.
2. Subbuuhun qudduusur rabbul malaa-ikati war ruuh.
Tuhan Yang Maha Suci, Tuhan Yang Maha Qudus, Tuhan Yang memelihara Malaikat dan ruh
[H.R. Muslim dari Aisyah ra.]
3. Sub-haana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kib-riyaa-i wal a-zhamati.
Maha Suci Tuhan yang mempunyai kekerasan, kekuasaan, kebesaran dan kemuliaan.
[H.R. Ahmad, At-Tirmidzi, An Nasai dari Auf ibn Malik ra.]
4. Sub-haanakallaahumma rabbanaa wa bihamdika allaahummaghfir lii.
Maha Suci Engkau wahai Tuhan-ku, wahai Tuhan kami dan dengan memuji Engkau, Ya Allah,
ampunilah segala dosaku.
[H.R. Ahmad dari Aisyah ra. dari Nabi s.a.w.]
5. Allaahumma laka rakatu, wa bika aamantu, wa laka aslamtu, wa alaika tawakkaltu, anta
rabbii kha-syaa qalbii wa samii wa ba-sharii wa damii wa lahmii wa azhmii wa a-shabii
lillaahi
rabbil
aalamiin.
Wahai Tuhan-ku! Untuk Engkau aku rukuk, kepada Engkau aku beriman, kepada Engkau aku
menyerahkan diri dan kepada Engkau aku bertawakal, Engkaulah Tuhan-ku. Telah tunduk
jiwaku, pendengaranku, penglihatanku, darahku, dagingku, tulangku dan urat nadiku kepada
Allah yang memelihara segala alam.
[H.R. Ahmad, Muslim, Abu Daud dari Ali ra. dari Nabi s.a.w.]
Beriktidal dalam solat
Tegak berdiri lalu mengangkat tangan seperti takbiratul ihram seraya membaca tasmi:
Samiallaahu liman hamidah.
Mudah-mudahan Allah mendengar pujian orang yang memuji-muji-Nya.
52

Turunkan tangan dan tegak berdiri membaca puji (tahmid) dan syukur:
1. Rabbanaa lakal hamdu.
Wahai Tuhan kami, Engkau sendirilah yang memiliki segala rupa puji.
[H.R. Ahmad,Al Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah dari Nabi s.a.w.]
2. Allaahumma rabbanaa lakal hamdu ka-tsiiran thayyiban mubaarakan fiihi.
Wahai Tuhan-ku, wahai Tuhan kami, kepunyaan Engkaulah segala puji-pujian yang banyak,
yang baik, lagi yang diberikan berkat kepadanya.
[H.R. Ahmad, Al Bukhari dari Rifaah ra. dari Nabi s.a.w.]
3. Allaahumma rabbanaa lakal hamdu, mil-as samaawati wa mil-al ardhi wa mil-a maa syita min
syai-in badu ahluts tsanaa-i wal majdi, ahaqqu maa qaalal abdu wa kullunaa laka abdun,
Allaahumma laa maania limaa athaita wa laa muthiya limaa manata wa laa yanfau dzal jaddi
minkal jaddu.
Wahai yuhan-ku!wahai Tuhan kami! Dan bagi Engkaulah segala puji, sepenuh langit, sepenuh
bumi dan sepenuh yang Engkau kehendaki sesudah itu.Engkaulah yang mempunyai puji dan
kebesaran.Itulah yang paling patut menjadi ucapan hamba, semua kai adalah hamba-Mu.Ya
Tuhan-ku, tidak ada yang menghalangi pemberian-Mu dan tidak ada yang dapat memberi apa
yang Engkau tahankan dan tidak dapat kesungguhan manfaat kepada orang yang bersungguhsungguh kerana dari Engkaulah segala keberuntungan dan segala kebahagiaan.
[H.R. Muslim, Ahmad, Abu Daud dari Said Al Khudri dari Nabi s.a.w.]
4. Allaahumma thahhirnii bits tsalji wal baradi wal maa-il baaridi.alaahumma thahhirnii minadz
dzunuubi wal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul ab-ya-dhu minal wasa-khi.
Ya Allah, sucikanlah daku dengan air beku, air batu, dan air dingin.Ya Tuhan-ku, sucikanlah
daku dari segala dosa dan kesalahan, sebagaimana dibersihkan kain putih dari kotoran.
[H.R. Ahmad, Muslim dari Abdullah ibn Abi Aura ra. dari Nabi s.a.w.]
5. Lirabbiyal hamdu lirabbiyal hamdu.
Untuk Tuhan-ku segala puji untuk Tuhan-ku segala macam puji
[H.R. Abu Daud dari Hudzaifah -baginda mengulangnya sekadar lama rukuk]
Sujud dalam solat
Bertakbir untuk turun sujud dengan meletakkan lutut sebelum tangan. Diantara kedua-dua tangan
letakkan dahi ke tempat sujud (jarakkan sedikit). Boleh juga kepala bersetentang dengan bahu
atau daun telinga. Dahi,hidung, kedua-dua telapak tangan, kedua-dua lutut dan kedua-dua hujung
jari-jari kaki. Muka (dahi dan hidung) dirapatkan ke tempat sujud dan hujung jari tangan dan
kaki dihadapkan ke arah kiblat, dan hendaklah kedua-dua siku diangkat, dan hendaklah keduadua tangan direnggangkan dari lambung sehingga kelihatan putih ketiak, dan hendaklah perut
direnggangkan dari paha dan hendaklah kedua-dua paha direnggangkan dari betis.
53

Sabda Nabi s.a.w.:


Aku disuruh bersujud atas tujuh anggota: dahi- dan nabi s.a.w. mengisyaratkan juga hidungnyadan kedua-dua tangan dan kedua-dua lutut dan kedua-dua telapak kaki.
[H.R. Al Bukhari dan Muslim]
Bacaan dalam sujud
1. Sub-haana rabbiyal ala
Aku mengakui kesucian Tuhan-ku, Tuhan Yang Maha Tinggi
[H.R. Ahmad dan Ashabus Sunan dari Hudzaifah]
Baca sekadar 10 kali atu 3 kali jika dikehendaki oleh keadaan.
2. Subbuuhun qudduusur rabbul malaa-ikatiwaw ruuh.
Tuhan Yang Maha Suci, Tuhan yang Maha Qudus, Tuhan Yang memelihara malaikat dan ruh
[H.R. Muslim, Uqbah bin Amir, Abu Daud dan Aisyah]
3. Sub-haana dzil jabaruuti wal kibriyaai wal a-zhamati.
Maha Suci Tuhan yang mempunyai kekerasan, kekuasaan, kebesaran dan kemuliaan
[H.R. Abu Daud dari Auf ibn Malik Al Asjai
4. Sub-haanakallahumma rabbana wa bihamdika, Allaahummaghfir lii.
Maha Engkau wahai Tuhan-ku, wahai Tuhan kami dan dengan memuji Engkau, Ya Tuhan-ku,
ampunilah segala dosa-dosaku.
[H.R. Ahmad, Muslim dari Aisyah ra. dari Nabi s.a.w.]
5. Sub-haanakallahumma rabbana wa bihamdika, Laa ilaaha illa anta.
Maha Suci Engkau wahai Tuhan-ku, wahai Tuhan kami dan dengan memuji Engkau, tidak ada
Tuhan yang disembah selain Engkau.
[H.R. Muslim dari Aisyah dari Nabi s.a.w.]
Nabi s.a.w. bersabda:
Banyakkanlah doa di dalam sujud, kerana doa di dalam sujud itu sangat lebih layak
diperkenankan.
[H.R. Ahmad,Muslim dari Abu Hurairah]
Doa dalam sujud semasa solat
1. Allaahummaghfir lii dzambii kulluhu diqqahu wa jallahu wa awwalahu wa aa-khirahu wa
alaaniyyatahu wa sirrahu.
54

Ya Tuhan-ku, ampunilah segala dosa-dosaku,kecilnya, besarnya, awalnya, akhirnya yang


tampak dan yang tersembunyi.
2. Allaahumma laka ajattu wa bika aamantu wa laka aslamtu sajada wajhiya lilla-dzii khalaqahu
wa shawwarahu wa syaqqa samahu wa ba-sharahu tabaarakallaahu ahsanul khaaliqiin.
Ya Tuhan-ku! Kepada Engkau aku sujud, kepada Engkau aku beriman, kepada Engkau aku
menyerahkan diriku.Telah bersujud mukaku-diriku-kepada Tuhan yang menjadikannya yang
membentuknya, yang membelah pendengarannya dan penglihatannya, Maha Berbahagialah
Allah, Tuhan yang paling baik dari segala yang mentaqdirkan(membuat rancangan pekerjaan)
[H.R. Muslim dan Abu Daud dari Abu Hurairah ra. dari Nabi s.a.w.]
3. Allaahumma innii auudzu bi ri-dhaaka min sa-kha-thika wa bi muaafaatika min uquubatika
wa auu-dzu bika minka laa uh-shii tsanaa-an alaika anta kamaa ats-naita alaa nafsika.
Ya Tuhan-ku bahwasanya aku berlindung dengan keridhaan Engkau dari segala kemarahan
Engkau dan dengan kesukaan Engkau memberi maaf dari siksa Engkau dan aku berlindung
dengan engkau-dari Engkau. Aku tidak dapat menghinggakan puji dan sanjung untuk Engkau,
sebagaimana Engkau telah memuji dan menyanjung diri Engkau.
[H.R. Ahmad dan Muslim dari ali ra dari Nabi s.a.w.]
4. Allaahummaghfir lii kha-thii-athii wa jahlii wa is-raafii fii amrii wa maa anta alamu bihi
minnii.
Ya Allah! Ampunilah aku dari segala kesalahanku, kebodohanku, ketelanjuranku d keterlaluan
dalam segala urusan pekerjaanku, segala apa yang Engkau lebih mengetahui daripadaku.
[H.R. Muslim dan Ashabus Sunan dari Aisyah dari Nabi s.a.w.]
5. Allaahummaghfir lii jiddii wa hazalii wa kha-tha-ii wa amdii wa kullu dzaalika indii.
Wahai Tuhan-ku, ampunilah aku terhadap segala pekerjaanku(kesalahanku) yang aku kerjakan
sungguh-sungguh, dan segala pekerjaanku(kesalahanku) yang aku kerjakan dengan main-main,
dan lagi segala kesalahanku yang aku kerjakan kerana khilaf dan dengan sengaja, semua itu ada
padaku.
[H.R. Al Baihaqi dari Abu Musa]
6. Allaahummaghfir lii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa as-rartu wa maa alantu anta
ilaahii laailaaha illaa anta.
Ya Allah, ampunilah akan daku tentang segala kesalahanku yang aku telah dahulukan, dan yang
aku kemudiankan dan yang aku rahsiakan dan yang aku nyatakan (perlihatkan). Engkaulah
Tuhan-ku, tidak ada Tuhan selain dari Engkau.
[H.R. Al Baihaqi dari Abu Musa]
Duduk antara dua sujud dalam solat
Angkat kepala seraya bertakbir tanpa mengangkat tangan. Bentangkan kaki kiri serta duduk di
atasnya. Tegakkan telapak kaki kanan dan mengarahkan anak-anak jarinya ke kiblat. Letakkan
55

tangan kanan atas paha kanan dan tangan kiri atas paha kiri, sedang anak-anak jari diletakkan
dengan mengadapkan ke kiblat.
Istighfar dalam duduk antara dua sujud
1. Rabbighfir lii war hamnii waj bujnii wah dinii war zuqni
Tuhan-ku ampunilah aku dan kasihanilah aku dan tutuplah segala keaibanku dan tunjukilah
aku-ke jalan yang lurus-dan berilah aku rezeki.
[H.R. At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi s.a.w.]
2. Rabbighfir lii war hamnii waj bujnii war fanii war zuqnii wah dinii wa aafinii.
Tuhan-ku ampunilah aku dan kasihanilah aku dan tutuplah segala keaibanku dan angkatlah akan
kedudukanku, cukupkanlah rezekiku d tunjukilah aku ke jalan yang lurus-dan afiatkanlah aku.
[H.R. Abu Daud dari Ibnu Abbas ra. ]
3. Rabbighfir lii Rabbighfir lii.
Tuhan-ku! Ampunilah aku! Ampunilah aku!
[H.R. An-Nasai dan Ibnu Majah dari Hudzaifah ra dari Nabi s.a.w.]
Sujud kedua dalam solat
Setelah duduk sempurna, sujud sekali lagi seperti sujud pertama.
Bangkit ke rakaat kedua dalam solat
Setelah sujud sempurna, bangkit seraya bertakbir dan duduk sejenak(istirahat). Kemudian berdiri
dengan bertekan pada lutut (kedua-dua paha) dengan tidak mengangkat tangan.
Setelah tegak berdiri, buatlah seperti rakaat pertama dengan membaca al-Fatihah dan surah yang
pendek dari rakaat pertama.
Kemudian rukuk, iktidal, sujud dan duduk antara dua sujud seperti biasa.
Duduk tasyahud pertama
Selepas sujud kedua duduk seperti duduk antara dua sujud(iftirash). Pandangan mata ditujukan
kepada hujung telunjuk (isyarat telunjuk).
Bacaan tasyahud (tahiyat)
1. Attahiyyaatu lillaahi wash shalawaatu wath thayyibaat. Assalamu alainaa wa alaa iba
dillaahish shaalihiin. Asyhadu alla ilaaha illallahu wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa
rasuuluh.
Segala kehormatan itu kepunyaan Allah, juga segala ibadat dan segala yang baik-baik. Mudahmudahan Allah melimpahkan kesejahteraan kepada engkau wahai Nabi, demikian pula rahmat
Allah dan berkat-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan itu dicurahkan pula atas kami dan hamba56

hamba Allah yang soleh-soleh. Aku mengakui bahawa tidak ada Tuhan yang disembah
melainkan Allah. Dan aku akui bahawa Muhammad itu pesuruh-Nya.
[H.R. Al Bukhari, Muslim dari Ibnu Masud ra. dari Nabi s.a.w.]
Selawat dalam tasyahud
Alaahumma shalli alaa Muhammadin abdika wa rasuulika, kamaa shallaita alaa Ibrahiim, wa
baarik alaa Muhammadin wa alaa aali Muhammad, kamaa baarakta alaa Ibraahiima wa alaa
aali Ibraahiim.
Ya Allah! Sanjungkanlah akan Muhammad, hamba-Mu dan pesuruh-Mu sebagaimana Engkau
telah menyanjung Ibrahim. Dan beri berkatlah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberikan berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.
[H.R. Muslim,Ahmad dari Abu Masud Al Badri ra.]
Sabda Nabi s.a.w.:
Apabila kamu duduk di tiap-tiap dua rakaat maka bacalah: Attahiyyaatu lillaahi wash
shalawaatu wath thayyibaat. Assalamu alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa
baarakaatuh. Assalamu alainaa wa alaa iba dillaahish shaalihiin. Asyhadu alla ilaaha illallahu
wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuuluh. Kemudian hendaklah ia memilih suatu
doa yang paling menarik hatinya, lalu ia berdoa memohon kepada Allah (menyeru Allah) dengan
doanya itu.
[H.R. Ahmad]
Allaahumma innii auu-dzu bika rabbi min jahdil balaa-i wa darkisy syaqaa-i wa suu-il qadhaa-i
wa syamaa-tatil adaa-i
Ya Tuhan-ku!Bahwasanya aku berlindung diri kepada Engkau Tuhan-ku dari tekanan bala yang
berat menderita nasib celaka, dari nasib buruk dan dari musuh dapat bersenang hati.
[H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu hurairah ra.]
Bangkit ke rakaat ketiga dan keempat dalam solat
Selesai duduk tasyahud pertama, bangun ke rakaat ketiga sambil bertakbir dan bertekan pada
lutut atau paha. Sesudah berdiri tegak angkat tangan hingga bahu atau telinga. Baca Al Fatihah
saja. Boleh juga baca surah yang pendek.
Kemudian rukuk, iktidal, sujud, duduk antara dua sujud, dan sujud lagi. Jika solat Maghrib,
bangun dan duduk tasyahud akhir. Jika rakaat keempat, bangun duduk istirahat (sejenak) dan
berdiri tanpa mengangkat tangan dan meletakkan tangan di atas dada. Baca Al Fatihah, kemudian
rukuk, iktidal, sujud, duduk antara dua sujud, dan sujud lagi.
Duduk tasyahud akhir dalam solat
Duduk ini untuk Subuh (dua rakaat), Maghrib (tiga rakaat) dan untuk solat empat rakaat setelah
bangun dari sujud kedua. Duduk dengan meletakkan punggung atas tempat solat dan masukan
kaki kiri ke bawah kaki kanan yang ditegakkan anak-anak jari ke kiblat. Letakkan tangan seperti
57

tasyahud pertama. Jari telunjuk digerakkan terus menerus dalam solat atau berisyarat tanpa
menggerakkannya. Setelah membaca tahiyat seperti tasyahud pertama, baca selawat.
Berdoa sebelum salam
1. Allaahumma innii auu-dzu bika min a-dzaabil qabri wamin a-dzaa bin naari wa min fitnatil
mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
Ya Allah, bahwasanya aku berlindung kepada Engkau dari azab neraka, dari fitnah hidup dan
mati dan dari fitnah perosak yang menghabiskan segala kebajikan.
[H.R. Muslim dari Abu Hurairah ra dari Nabi s.a.w.]
2. Allaahummaghfir lii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa alantu wa maa
as-raftu wa maa anta alamu bihii minnii antal muqaddimu wa antal muakhkhiru laa ilaa ha illaa
anta.
Ya Allah! Ampunilah aku terhadap apa yang telah aku dahulukan dan apa yang telah aku
akhirkan dan apa yang telah aku rahsiakan dan apa yang aku nyatakan dan apa yang aku
boroskan dan apa yang Engkau lebih mengetahui daripadaku,Engkaulah yang mendahulukan,
Engkaulah yang menemudiankan, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau
[H.R. Muslim dari Ali ra. dari Nabi s.a.w.]
3. Allaahumma innii as-aluka minal khairi kullihi maa alimtu minhu wa maa lam aalam wa
auu-dzu bika min syarri kullihi maa alimtu minhu wa maa lamalam. Allaahumma innii asaluka minal khairi maa sa-alaka bihi ibaadukash shaalihuun. Wa auu-dzu bika min syarri
mastaaa-dzaka minhu ibaadukash shaalihuun. Rabbanaa aa-tinaa fid dun-ya hasanataw wa
qinaa a-dzaaban naar.
Ya Tuhan-ku, bahwasanya aku memohon kepada Engkau dari semua kebajikan apa yang telah
aku ketahui dan apa yang belum aku ketahui. Ya Allah, bahwasanya aku memohon kepada
Engkau dari sebaik-baik apa yang telah dimohonkan oleh hamba-hamba-Mu yang soleh-solah,
dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan-kejahatan yang telah diminta perlindungan
daripadanya kepada Engkau oleh hamba-hamba Engkau yang soleh-soleh. Wahai Tuhan kami,
berilah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka.
[H.R. Ibnu Abi Syaibah dan Said ibn Manshur dari Umar ibn Said ra. dari Nabi s.a.w.]
4. Allaahumma innii auu-dzu bika minal matsami wal maghrami
Ya Allah, bahwasanya aku berlindung kepada Engkau dari dosa dan dari yang memberatkan.
[H.R. Muslim dari kitab Al Adzkar: 170]
5. Allaahumma innii alaa dzik-rika wa syuk-rika wa husni ibaadatika.
Ya Allah, tolonglah aku untuk menyebut-Mu dan mensyukuri-Mu dan elok peribadatanku
kepada-Mu.
[H.R. Ahmad,Abu Daud dari Muadz ibn Jabal ra. dari Nabi s.a.w.]
58

Rasulullah s.a.w. pernah menyuruh Abu Bakar ra. membaca:


6. Allaahumma innii zhalamtu nafsii zhulman ka-ysiran kabiiran, wa laa yaghfirudz dzunuuba
illaa anta faghfir lii maghfiratan indika war hamnii innaka antal ghafuurur rahiim.
Wahai Tuhan-ku, bahwasanya aku telah menganiaya diriku, aniaya yang banyak lagi
besar.Tidak ada yang sanggup mengampunkan dosa melainkan Engkau, maka ampunilah aku
dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmatilah(kasihanilah) aku, bahwasanya Engkau-lah Tuhan
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Doa ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar ra. dari Abu Bakar ra. dari
Nabi s.a.w.:
7. Allaahumma inni as-alukats tsabaa-ta fil amri. Wal azii-mata alar rusydi . Wa as-aluka syukra
nimataka, wa husna ibaadatika, wa as-aluka qalban saliiman wa lisaanan shaadiqan wa as-aluka
min khairi maa talam. Wa auu-dzu bika min syarri maa talam. Wa astaghfiruka mimmaa
talam.
Ya Allah, bahwasanya aku memohon kepada Engkau kemantapan dalam segala urusan dan
kekuatan hati atas jalan yang benar.Aku memohon kepada-Mu; mensyukuri nikmat-Mu dan
kebagusan ibadat kepada-Mu. Aku memohon kepada-Mu jiwa yang sejahtera dan lidah yang
benar dan aku memohon kepada-Mu sebaik-baik apa yang Engkau ketahui, dan aku berlindung
dengan Engkau dari segala kejahatan yang Engkau ketahui dan aku memohon kepada-Mu,
ampunan bagi segala dosa yang Engkau ketahui.
Bersalam sesudah solat
Palingkan muka ke kanan dan ke kiri dan menyebut lafal salam:
1. Assalaamualaikum wa rahmatullaah.
Mudah-mudahan Allah mencurahkan kesejahteraan atas diriu demikian pula rahmat-Nya.
[H.R. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi]
2. Assalaamualaikum wa rahmatullaahi wabarakatuh
[H.R. Abu Daud]

Asal Usul Sholat


Solat adalah satu latihan pembinaan kendiri untuk mendapat keredhaan ALLAH sebagai
membuktikan nilai kehambaan yang bersyukur dengan segala nikmat dan kurnia ALLAH Taala
kepada kita. Dengan solat yang dijaga, pembinaan potensi insani menjadi lebih berkesan dan
berarah, Insyallah.
Sebenarnya, bagi makhluk bernama manusia, potensi yang ada pada diri kita ialah akal, jasad
dan roh. Peningkatan akal dan jasad memerlukan latihan dan bimbingan tertentu, maka untuk
59

peningkatan roh atau hati insan itu, adalah lebih rumit daripada bahagian-bahagian diri yang lain.
Oleh itu, untuk meningkatkan roh dan hati, maka ALLAH telah mewajibkan solat 5 waktu sehari
semalam yang jika diperhatikan ianya mirip kepada latihan intensif yang komprenhensif dan
bersepadu menginjak pada gerakan yang sama supaya tahap penghayatan optimum dapat
dikecapi seterusnya memahami hakitat penciptaan kita sebagai makhluk bertaraf Hamba
hanyalah untuk beribadat kepada ALLAH Taala, Sang Pencipta Seluruh Sarwajagat.
Firman ALLAH Taala dalam al~Quran Yang Mulia yang bermaksud:
Wahai sekalian manusia! Beribadatlah kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dan
orang-orang yang terdahulu daripada kamu, supaya kamu (menjadi orang-orang yang) bertakwa.
(al-Baqarah, ayat 021)
Solat adalah rukuk Islam yang ke-2. Sebenarnya solat 5 waktu yang difardhukan kepada Ummat
Islam mempunyai sejarahnya yang sendiri. Marilah kita menyusuri sejarah setiap solat 5 kali
yang kita dirikan sehari semalam itu..insyallah.
SUBUH:
Orang yang pertama mengerjakan sembahyang Subuh ialah Nabi Adam a.s., iaitu tatkala baginda
keluar dari syurga lalu dihantar ke bumi. Perkara pertama yang dilihatnya ialah kegelapan dan
baginda berasa takut yang amat sangat. Apabila fajar Subuh telah keluar Nabi Adam a.s. pun
bersembahyang dua rakaat.
> Rakaat pertama:- Bersyukur baginda kerana terlepas dari kegelapan malam.
> Rakaat kedua:- Bersyukur baginda kerana siang telah menjelma.
ZOHOR:
Orang yang pertama mengerjakan sembahyang Zohor ialah Nabi Ibrahim a.s., iaitu tatkala Allah
s.w.t. telah memerintahkan padanya agar menyembelih anaknya Nabi Ismail a.s. Sedang seruan
itu datangnya pada waktu tergelincir matahari, lalu sujudlah Nabi Ibrahim empat rakaat.
> Rakaat pertama:- Bersyukur bagi penebusan.
> Rakaat kedua:- Bersyukur kerana dibukakan dukacitanya dan juga anaknya.
> Rakaat ketiga:- Bersyukur dan bermohon akan keredhaan Allah.
> Rakaat keempat:- Bersyukur kerana korbannya digantikan dengan tebusan kibas.
ASAR:
Orang yang pertama mengerjakan sembahyang Asar ialah Nabi Yunus a.s., tatkala baginda
dikeluarkan oleh Allah dari perut ikan nun. Ikan nun telah memuntahkan Nabi Yunus di tepi
pantai sedang ketika itu telah masuk waktu Asar. Maka bersyukurlah Nabi Yunus lalu
bersembahyang empat rakaat kerana baginda telah diselamatkan oleh Allah daripada 4 kegelapan
iaitu:
> Rakaat pertama:- Kelam dengan kesalahan.
> Rakaat kedua:- Kelam dengan air laut.
> Rakaat ketiga:- Kelam dengan malam.
60

> Rakaat keempat:- Kelam dengan perut ikan Nun.


MAGHRIB:
Orang yang pertama mengerjakan sembahyang Maghrib ialah Nabi Isa a.s., tatkala baginda
dikeluarkan oleh Allah dari kejahilan dan kebodohan kaumnya, sedang waktu itu telah
terbenamnya matahari. Bersyukurlah Nabi Isa lalu bersembahyang tiga rakaat kerana
diselamatkan dari kejahilan tersebut, iaitu:
> Rakaat pertama:- Untuk menafikan ketuhanan selain daripada Allah yang Maha Esa.
> Rakaat kedua:- Untuk menafikan tuduhan dan juga tohmahan ke atas ibunya Siti Mariam yang
telah dituduh melakukan perbuatan sumbang.
> Rakaat ketiga:- Untuk meyakinkan kaumnya bahawa Tuhan itu hanya satu iaitu Allah jua, tiada
dua atau tiga.
ISYAK:
Orang yang pertama mengerjakan sembahyang Isyak ialah Nabi Musa a.s. Pada ketika itu Nabi
Musa telah tersesat mencari jalan keluar dari negeri Madyan, sedang dalam dadanya penuh
dengan perasaan dukacita. Allah lalu menghilangkan semua perasaan dukacitanya itu pada waktu
Isyak yang akhir. Lalu sembahyanglah Nabi Musa empat rakaat sebagai tanda bersyukur.
> Rakaat pertama:- Dukacita terhadap isterinya.
> Rakaat kedua:- Dukacita terhadap saudaranya Nabi Harun.
> Rakaat ketiga:- Dukacita terhadap Firaun.
> Rakaat keempat:- Dukacita terhadap anak Firaun.
Katakanlah: Tuhanku menyuruh berlaku adil (pada segala perkara), dan (menyuruh supaya
kamu) hadapkan muka (dan hati) kamu (kepada Allah) dengan betul pada tiap-tiap kali
mengerjakan sembahyang, dan beribadatlah dengan mengikhlaskan amal agama kamu
kepadaNya semata-mata; (kerana) sebagaimana ia telah menjadikan kamu pada mulanya,
(demikaian pula) kamu akan kembali (kepadaaNya). (al-Araf, Ayat 029)

61

Kemunculan martabat tujuh


Istilah
ajaran
martabat
tujuh,
tidak
pernah
dikenal
pada
masa
Rasulullah,
beliau
tidak
mengajarkan
secara
khusus.
Ajaran
martabat
tujuh
didalam
tasawuf
merupakan
perkembangan
dari
ilmu
tauhid
yang
diajarkan
oleh
Rasulullah.
Kedudukan
ilmu
ini
sama
halnya
dengan
mempelajari
ilmu
fiqh,
ushul
fiqh,
filsafat,
ilmu
dirayah
hadist,
riwayah
hadist,
ilmu
Alquran
dan
ilmu
tafsir
(ilmu-ilmu
ini
tidak
pernah
diajarkan
oleh
Rasulullah
secara
khusus),
akan
tetapi
ilmuilmu ini merupakan pembahasan yang mengacu kepada dasar yang telah
diajarkan oleh Rasulullah.
Ada beberapa hal yang menyebabkan ilmu-ilmu itu muncul.
Hadist
Rasulullah,
yang
merupakan
qauli
(ucapan),
fili
(perbuatan)
dan
taqriri
(ketetapan),
ditulis
oleh
para
periwayat
hadist
secara
sederhana,
sehingga
tidak
semua
orang
mampu
mengerti
kedalamannya.
Dengan bahasa yang digunakan oleh Rasulullah banyak diantara sahabat
yang bukan orang asli Arab setempat tidak mengerti maksudnya. Hal ini
disebabkan
gaya
bahasa
yang
disampaikan
terlalu
tinggi
balaghahnya
(biasanya
sering
menggunakan
bahasa
perumpamaan),
yang
terasa
sulit
bagi kita untuk mengerti, akan tetapi pada saat itu para sahabat bisa
langsung
bertanya
kepada
Rasulullah
apabila
ada
kalimat
yang
tidak
bisa difahami.
Persoalan kadang juga muncul karena ada kata yang bersifat
(
satu
kata
banyak
arti
),
sehingga
sulit
bagi
generasi
untuk menentukan makna yang sebenarnya seperti kata lamastum
Nisa':43) yang memiliki dua arti yaitu menyentuh dan bersetubuh .

musytarak
setelahnya
(Qs: An

Kemudian di bidang Hadist, ..banyak para periwayat tidak menggunakan


bahasa
yang
redaksinya
berasal
dari
Rasulullah.
Setelah
mereka
melihat
perilaku
Rasulullah,
lalu
mereka
menulis
redaksi
hadist
tersebut
dengan
bahasanya
sendiri,
sedangkan
kita
tahu
bahwa
setiap
periwayat
tidak
semuanya
berasal
dari
orang-orang Arab
setempat,
akan
tetapi ada yang berasal dari Yaman, Madinah, Persia dan kaum Baduy
yang
berasal
dari
pegunungan,
yang
kesemuanya
itu
memiliki
dialek
yang berbeda.
Oleh karena itu wajarlah hikmah itu muncul dengan adanya
seperti
ilmu
balaghah,
ilmu
Bayan,
ilmu
ushul
Fiqh,
ilmu
Riwayah, mustalahul hadist, ilmu tauhid dll.

ilmu-ilmu
Dirayah,

Dengan
demikian
kita
boleh
menerima
apa
yang
datang
dari
gagasan
ulama
masyhur,
selama
tidak
bertentangan
dengan
Alquran
dan
Al
hadist.
Salah
satunya
tentang
ajaran
Martabat
Tujuh.
Tetapi
apabila
kita
tidak
setuju
dengan
pendapat
ulama
tersebut,
sebaiknya
kita
menjadikan
ilmu
tersebut
sebagai
wacana
keilmuan
Islam
yang
berkembang .
Ajaran
martabat
tujuh
di
susun
oleh
Muhammad
Ibn
Fadhilah
dalam
kitabnya
Al
Tuhfah
al
Mursalah
ila
Ruhin-Nabi.
Dalam
kitab
ini
diterangkan
bahwa
Dzat
Tuhan
merupakan
Wujud
Mutlak,
tidak
dapat
62

dipersepsikan
oleh
akal,
perasaan,
khayal
dan
indera..
Dzatullah
sebagai aspek bathin segala yang maujud (ada), karena Tuhan meliputi
segala
sesuatu
(Lihat
surat
Fushilat
:54)
dan
untuk
bisa
memahami
wujud
Tuhan
yang
sebenarnya
secara
transenden
harus
setelah
bertajalli sebanyak tujuh martabat yakni :
1..
Martabat
Ahadiyat,
yaitu
martabat
la
Tayun
dan
ithlaq.
Ialah
tahap
yang
belum
mengenal
individuasi,
inilah
martabat
yang
tersembunyi
(kosong), karena
belum
ada
ide-ide,
namanya
Dzat
Mutlak.
Hakikat
ketuhanan.tak
seorangpun
dapat
meraih-Nya,
bahkan
nabi-nabi
dan
wali-walipun
tidak.
Para
malaikat
yang
berdiri
dekat
Allah
tidak
dapat meraih hakikat Yang Maha Luhur, tak seorangpun mengetahui atau
merasakan
hakikat-Nya.
Sifat-sifat
dan
nama-nama
belum
ada,
sebuah
manifestasi yang jelaspun belum ada. Hanya Dialah yang ada dan namaNya ialah wujud makal Dzat Yang langgeng, hakikat segala hakikat.
AdaNya ialah kesepian atau kekosongan ( kosong tapi ADA). Siapakah
gerangan
yang
tahu
akan
hal
keadaan
ini?
Diantara
semua
martabat,
tak
ada
satupun
yang
melebihi
martabat
ini
yang bernama ahadiyah. Semua martabat lainnya berada dibawahnya.
2..
Martabat
kedua
bernama
Martabat
tayun
awal
(
awal
kenyataan).
Pada tahap wahdah ini mulailah individuasi. Inilah kenyataan Muhammad
yang
tersembunyi
di
dalam
rahasia
Tuhan,
didalam
cara-cara
berada
dzatNya. Semua kenyataan belum terpisah antara yang satu dengan yang
lainnya,
karena
masih
terikat
satu
sama
lain
dalam
cara-cara
berada
itu. Antara ide yang satu belum ada perbedaan dengan ide yang lain,
karena masih tersembunyi di dalam wahdat. Mereka masih terkumpul di
dalam (kenyataan) Muhammad yang merupakan awal pemancaran cara-cara
berada hakikat sejati. Yang dinamakan wahdah ialah hakikat Muhammad,
semua
hakikat
masih
berkumpul
dalam
martabat
wahdah
dan
belum
terpisah-pisah.
Martabat
wahdah
ini
dapat
di
ibaratkan
dengan
sebutir
biji;
batang,
cabang-cabang
dan
daun-daunnya
masih
tersembunyi
di
dalam
biji
itu
dan
belum
terpisah-pisah.
Batang,
cabang-cabang
dan
daun-daun
melambangkan
engkau,
aku,
mereka,
sedangkan
bijinya
tunggal
(wahdat)
Masih ada perumpamaan lain, yaitu tinta dalam wadahnya. Semua huruf
terkumpul di dalam tinta, huruf yang satu belum dibedakan dari huruf
lain. demikian juga dalam wahdah semua huruf, tuhan dan kita, sebelum
terpisahkan
Dari
tinta
inilah
segala
sesuatu
itu
terjadi,
gambar
rumah,
gambar
gunung, gambar manusia , batu, angin dan bentuk-bentuk lainnya. Dan
Tinta
itu
bukanlah
yang
menulis,
akan
tetapi
Dialah
Yang
menggerakkan,
Yang
hidup,
Kuasa,
Yang
Gagah,
dengan
demikian
muncullah
sifat-sifat
siapa
yang
menggoreskan
tinta
itu.
Bisa
ditarik
kesimpulan
bahwa
sifat
bukan
hakikat
ketuhanan
akan
tetapi
sifat adalah yang bersandar kepada Dzat Tuhan. Sesuatu yang bersandar
kepada Dzat bukanlah Tuhan, kedudukannya sama halnya dengan tanaman,
pohonan, gunung, surga dan neraka, karena semua muncul karena adanya
Dzat yang Hidup, dzat-lah Yang menggerakkan semua ini.
63

Mengetahui Martabat ini disebut wahdat dan hakikat kemuhammadan atau


Nur Muhammad artinya cahaya yang penuh pujian Tuhan. Inilah permulaan
segala
sesuatu,
sehingga
Allah
bisa
disifati
karena
Ia
Yang
Menciptakan
(Al
Khaliq),
Yang
Memelihara
(Al
hafidz),
Yang
Perkasa
(Al Jabbar), Yang Maha Kuat (Al qawwiyu), Yang Hidup (Al Hayyu) dst,
sedangkan
sifat
itu
sendiri
bergantung
kepada
sang
Dzat
(tidak
berdiri
sendiri
),
oleh
karena
itu
Islam
melarang
berhenti
kepada
sifat. Karena sifat itu bukan Dzat itu sendiri. dan untuk mengetahui
Dzatullah
harus
meninggalkan
sifat-Nya
(mengembalikan
kepada
martabat
pertama, yaitu keadaaan hakikat Tuhan yang belum ada apa-apa ) karena
sifat
merupakan
sesuatu
yang
bergantung
(membutuhkan
sandaran)
Dan
sifat
Allah
itu
masih
bisa
dirasakan
oleh
makhluk-Nya
seperti
Ar
Rahman (Pengasih) Ar Rahiem (Penyayang), Al Qawiyyu ( Kuat) sedangkan
sifat itu muncul karena persepsi sang hamba (inna dzanni abdi, Aku
tergantung persepsi hamba-hamba-KU)
Hal
ini
digambarkan
oleh
kaum
Hindu
sebagai
Trimurti
(tiga
sifat
Tuhan
yang
tidak
terpisahkan),
yaitu
sifat
Tuhan
Hyang
Widi
Wasa,
dimana ketiga sifat itu tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya yaitu Dewa Brahma (Pencipta/ Al Khaliq), Wisnu ( Pemelihara/
Al
Hafidz),
Siwa
(
Perusak
atau
pelebur/ Al
Jabbar).
Kaum
Hindu
menyadari bahwa Tuhan yang sebenarnya tidak bisa digambarkan dengan
pikiran,
tidak
bisa
diserupakan
dengan
yang
lainnya,
Aku
berada
dimana-mana
diseluruh
alam
semesta
dalam
bentuk-Ku
yang
tidak
terwujud (tidak bisa dibayangkan). Semua makhluk hidup berada didalam
diri-Ku(liputan-Ku)
tetapi
Aku
tidak
berada
di
dalam
mereka
(
Bhagavat Gita Sloka 9.0 ) dan tidak boleh menyembah sifatnya seperti
tercantum
dalam
kitab
Bhagavat
Gita
sloka
9.25
:
Yanti
deva-vranta
devan
pitrn
yanti
pitr-vantrah,
bhutani
yanti
bhutejya
,
yanti
madyajino
pimam
artinya
:
orang
yang
menyembah
dewa-dewa
akan
dilahirkan
diatara
para
dewa
,
orang
yang
menyembah
leluhur
akan
pergi ke leluhur, orang yang menyembah hantu dan roh halus akan
dilahirkan
ditengah-tengah
makhluk-makhluk
seperti
itu.
Dan
orang
yang menyembah-KU akan hidup bersama-Ku.
Begitu
jelas
ajaran
hindu
melarang
menyembah
dewa-dewa
atau
sifatsifat seperti Brahmana, wisnu dan siwa, akan tetapi mereka membatasi
diri
terhadap
sifat-sifatnya
saja,
mereka
menyadari
manusia
tidak
akan
pernah
sampai
kepada
Dzat
Mutlak
tersebut
kecuali
para
Guru
Suci, kaum Brahmana yang memiliki kasta lebih tinggi dari pada kaum
Sudra danVaisa
Sebaliknya
Islam
menyempurnakannya
dengan
langsung
kepada
Dzatullah,
tidak
berhenti
kepada
sifat-Nya
,yaitu
dengan
menafikan
(mengabaikan)
segala
sesuatu
kecuali
Allah.
Laa
ilaaha
illallah
.atau
laa
syaiun
illallah
(
tiada
sesuatu
kecuali
Allah)
juga
terdapat
dalam
Surat
Thaha:14
innanii
Ana
Allah,
laa
ilaaha
illa
ANA,
fabudnii
,
sesungguhnya AKU ini Allah, tidak ada Tuhan selain AKU maka sembahlah
AKU dan dirikanlah Shalat untuk Menyembah AKU !!
Jelas dengan tegas bahwa Allah mengarahkan kita untuk menyembah
NYA bukan Nama-Nya bukan Sifat-Nya. Itulah bedanya kaum Hindu
64

DZATdengan

Islam.
Islam
tidak
mengenal
perantara,
seperti
tercantum
dalam
Surat
Al; Anam 79 : Sesungguhnya aku hadapkan diriku kepada wajah Dzat
Yang
Menciptakan
langit
dan
bumi
dengan
lurus,
dan
aku
bukanlah
termasuk
orang-orang
yang
mempersekutukan
Tuhan
(aku
tidak
melalui
perantara
siapapun).
Ditegaskan
dalam
Baghavat
Gita
sloka
2.61
:
orang-orang
yang
mengekang
dan
mengendalikan
indriya-indriya
sepenuhnya dan memusatkan kesadarannya sepenuhnya Kepada-KU , dikenal
sebagai orang yang mempunyai kesadaran yang mantap !!
1.. Martabat tayun kedua, atau wahidiyat. Yaitu kesatuan yang mengandung kejamakan, tiaptiap bagian telah jelas batas-batasnya.
Sebagai
hakikat
manusia.
Ibarat
ilmu
Tuhan
terhadap
segala
sesuatu
secara terperinci, sebagian terpisah dengan lain. Ketiga martabat tersebut bersifat bathin dan
ilahi, terjadi semenjak dari qadim. Urutan kejadian dari ketiganya bersifat akal, bukan perbedaan
jaman. Dari ketiga martabat bathin muncullah tiga martabat lahir.
2.. Martabat alam arwah. Merupakan aspek lahir yang masih dalam bentuk mujarrad dan murni.
3.. Martabat alam mitsal, ibarat sesuatu yang telah tersusun dari bagian-bagian, tetapi masih
bersifat halus, tidak dapat dipisah-pisahkan.
4.. Martabat alam ajsam (tubuh) Yakni ibarat sesuatu dalam keadaan tersusun secara marteriil
telah menerima pemisahan dan dapat dibagi-bagi. Yaitu telah terukur tebal tipisnya.
5.. Martabat Insan, mencakup segala martabat diatasnya, sehingga dalam manusia terkumpul tiga
martabat yang sifat bathin dan tiga martabat lahir.
Kalau
kita
perhatikan
ajaran
martabat
tujuh,
pada
dasarnya
adalah
mengungkapkan
secara
berurutan
asal
muasal
kejadian
manusia
maupun
alam
semesta.
Didalam
pengurutannya
Syekh
Muhammad
Ibnu
Fadhilah
menempatkan Dzat sebagai hakikat dari segala sesuatu. Karena itu Dzat
disebut
sebagai
la
tayun
tidak
bisa
dikenal
hakikatnya.
Keadaan-Nya
tidak
kenal
penyebutan
karena
segala
persepsi
tidak
bisa
menggambarkan
keadaan-Nya.
Keadaan
yang
masih
belum
ada
apa-apa,
masih awang uwung (ithlaq ), yang wilayah ini digambarkan oleh Al
Quran sebagai orang yang pingsan ( suatu keadaan yang di alami oleh
Nabi Musa As, lihat QS: 7:143)
Inilah objek yang kita tuju, bukan kepada
Dzat
itulah
kita
kembali
innalillahi
wa
memuja, bersujud, kita bergantung !!

sifat
inna

dan Nur-Nya. Kepada


ilaihi
raajiuun,
kita

Kesadaran
ketuhanan
ini
jarang
sekali
dipahami
masyarakat
kita
dengan
baik,
karena
sudah
dihambat
oleh
para
pengajar
(ustadz),
bahwa
kita
tidak boleh langsung kepada Tuhan. Karena Tuhan itu suci, maka harus
melalui
perantaranya,
atau
kita
hanya
sampai
kepada
cahaya-Nya.
Pendapat
ini
sering
bercampur
dengan
ajaran
hindu
yang
memang
mengajarkan
hal
serupa
yaitu
harus
melalui
birokrasi
ketuhanan
(
wasilah)

65

Oleh
karena
itu,
apabila
manusia
dapat
mengembangkan
kehidupan
rohaninya,
sehingga
dapat
memperhatikan
ke
tujuh
martabat
tersebut,
maka dia akan menjadi manusia sempurna (insan kamil). Sedangkan insan
kamil
yang
paling
tinggi
dan
yang
paling
sempurna
adalah
Nabi
Muhammad SAW.
Dasar
pandangan
yang
terdapat
pada
rumusan
martabat
tujuh
tersebut,
adalah
paham
pantheisme-monoisme.
Menurut
Muhammad
Ibn
Fadhilah,
bahwa segala yang ada ini dari segi hakikat adalah Tuhan, sedangkan
dari
segi
yang
kelihatan
secara
lahir
bukan
Tuhan.
Sebagai
tamsil
misalnya uap, air, es, salju dan buih, dari segi hakikat adalah air.
Akan tetapi dari wujud lahir bukan air .
Untuk
sedikit
memahami
ajaran
ini,
saya
akan
mengajak
ruangan dan memperhatikan sebuah pohon kacang hijau yang
(kecambah), atau pohon apa saja yang anda lihat di depan
Mari kita perhatikan dengan seksama !!

anda
keluar
baru tumbuh
rumah anda.

Berasal
dari
sebuah
biji
yang
kecil
lalu
tumbuh
bergerak
menjadi
batang
yang
tinggi,
menjadi
pucuk
daun,
menjadi
ranting,
menjadi
akar,
lalu
mati
biji-biji
yang
lainnya
akan
berlaku
sama
seperti
itu.., kemudian anda perhatikan Bumi bergerak , bulan bergerak, atomatom
bergerak
pada
aturan
yang
harmoni
kemudian
anda
pandangi
seluruh
alam
semesta,
pandangnlah
dengan
hening
.lihatlah
alam
itu
.semuanya
bergerak
serentak
dengan
rencana
yang
baik
dan
sempurna,
ia
tidak
berdaya
mengikuti
kemauan
yang
tidak
bisa
dibendung
dari
dalam
..mereka
pasrah
terhadap
gerak
yang
Yang
menggerakkan,
mereka
tidak
bisa
menolaknya
..ada
sebuah
gerak
yang
meliputi seluruh alam yang tidak kelihatan, yang tidak bisa dijangkau
oleh mata dan perasaan. Akan tetapi gerak itu tampak sekali dengan
jelas
sehingga
bumi
itu
bergerak,
matahari
bergerak,
tumbuhan
bergerak, jantung kita bergerak, atom-atom bergerak. SEMUA MENGIKUTI
GERAK
HAKIKI,
bukan
kehendak
kita
.
lihatlah
sekali
lagi
dengan
seksama, anda akan melihat Yang Menggerakkan, Yang Hidup, Yang Nyata
(Dhohir),
Yang
Tersembunyi
(Bathin),
dan
Dialah
Yang
tidak
bisa
dijangkau oleh kata-kata dan sifat.
Dan bersujudlah kepada yang Tampak itu, bukan kepada alam semesta
yang fana, yang bergantung kepada Sang Hidup, anda akan melihat semua
alam
bersujud
dengan
caranya
masing-masing
kemudian
semuanya
bertasbih dengan bahasanya yang khusus .
Kemudian
lihatlah
yang
menggerakkan
jantung
anda,
jangan
jantungnya.
tetapi
yang
menggerakkan
itu,
yang
amat
dekat
itu,
hidup
itu,
yang
kuasa
itu,
yang
lebih
dekat
dari
jantung
sendiri !! maha suci Engkau..maha suci Engkau..maha Suci Engkau.

lihat
yang
anda

(di sarankan apabila anda belum memahami hal ini, jangan diteruskan .
saya tidak berani mengupas lebih dalam mengenai hakikat takut salah
persepsi . Atau ini cukup dijadikan wacana dan bahan renungan . akan
tetapi
jika
anda
penasaran
ingin
sampai
mencapai
keadaan
tersebut
66

sebaiknya
di
rencanakan
dengan
baik
agar
kita
paling
dasar
dari
sisi
keTuhanan
dan
tidak
mempelajari ilmu hakikat ini apalagi hanya untuk sekedar tahu )

memulai
sekedar

dari
yang
main-main

Mudah-mudahan dengan bahasan ini akan mengawali perjalanan kita lebih


baik
setelah
mengerti
Dzat
dan
arah
beragama
kita,
bukan
bergejolak
dalam retorika ilmu tauhid yang tidak ada habisnya. Akan tetapi mari
kita jalani sampai memasuki hakikat yang sebenarnya !
Kesimpulan
Apakah di dalam ajaran tasawuf para sufi harus melalui martabat tujuh ?
Jawab:
Tidak
wajib.
Akan
tetapi
disarankan
memiliki
wawasan
ketuhanan
yang
baik agar kita tidak mudah taqlid kepada orang yang menyelewengkan
ajaran
ini.
Ajaran
Martabat
tujuh
ini
baik
untuk
pegangan
atau
referensi
di
dalam
perjalanan
menuju
Tuhan.
disamping
ilmu-ilmu
yang
lainnya sebagai pendukung.
Firman Allah : Hai Manusia, sesungguhnya kamu telah
sungguh-sungguh menuju Tuhanmu , maka pasti kamu akan menemui-Nya.

bekerja

dengan

(QS . Al Insiqaaq:6)

Petua untuk khusyuk ketika solat


Sebenarnya khusyuk dalam Solat adalah sangat-sangat dituntut seperti Firman Allah s.w.t:yang bermaksud Telah berjayalah orang-orang yang beriman, iaitu orang-orang yang khusyuk
dalam sembahyangnya[Surah Al-Mukminun : ayat 1-2]. Firman-Nya lagi:Peliharalah segala sembahyangmu dan peliharalah sembahyang utama (Asar, Subuh) dan
berdirilah untuk Allah (melalui solatmu) dengan khusyuk [Surah Al-Baqarah : ayat 238] dan
ketahuilah, solat adalah ibadah utama yang akan dihisab terlebih dahulu di akhirat oleh Allah
SWT, berbanding dengan amalan-amalan yang lain. Sekiranya solat seseorang itu dalam keadaan
sempurna, maka barulah dihitung pula amalan yang lain. Firman Allah lagi:yang bermaksud : Maka kecelakaanlah bagi orang-orang solat, (iaitu) orang-orang yang lalai
dari solatnya. [Surah Al-Maun : ayat 4-5]
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud Berapa banyak orang yang mendirikan solat, tetapi
yang di perolehi hanya penat dan letih, kerana mereka itu lalai dalam sembahyangnya. Nabi
s.a.w bersabda lagi yang bermaksud : Tidak ada habuan bagi seseorang hamba dalam
67

sembahyangnya kecuali sekadar mana yang ia ingat. Hadis lain dari Rasulullah s.a.w. Aku
selalu mengingati mati dalam sembahyang. serta Apabila kamu sembahyang anggaplah
sembahyang ini sembahyang perpisahan. Yang dikatakan khusyuk itu ialah hati sentiasa hidup,
untuk mengekalkan sembahyang yang khusyuk, amalan berikut perlulah diamalkan dan
diperhatikan oleh setiap orang yang mengerjakan sembahyang:
1. Menjaga makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan lain-lain supaya datang dari punca
yang halal tanpa syubhah.
2. Agar pemikiran tidak liar, sebelum solat lintaskan kematian seakan-akan amat hampir dengan
kita serta solat tersebut merupakan sholat terakhir dan perlulah dijadikan yang terbaik.
3. Mendirikan sembahyang di awal waktu atau pertengahan waktu supaya tidak gopoh apakala
masa hampir luput.
4. Membaca dengan baik (Khusnul Qoriah), berusaha untuk memahami, mengerti bacaan dalam
solat termasuk ayat Al-Quran yang dibacakan itu terutama sekali Al Fatihah, gerakan dan
maknanya (Tafakhum). Ini kerana bacaan-bacaan dalam solat mengandungi banyak makna yang
halus yang patut dimengertikan oleh orang yang melaksanakannya.
5. Rukun-rukun solat dilakukan secara tertib. Berusaha konsentrasi (Khudunul Kolbih),
menyedari bahawa Allah memperhatikan sembahyang itu.
6. Rasa Malu (Haya) perasaan malu terhadap Allah s.w.t., rasa takut (Khauf) kepada kekuasaan
Allah.
7. Berharap serta yakin (Optimis) Allah menerima solat dan amal kita.
8. Hati diajak hadir/ikut, kehadiran hati dalam solat iaitu mengosongkan hati dari segala urusan
yang boleh mengganggu dan yang tidak berkaitan dengan solat.
9. Membesarkan Allah dalam solat, merasakan kehebatan Allah dalam solat.
10. Menggunakan sejadah yang tidak terlalu banyak gambar yang akan menghayalkan
pemikiran.
11. Mendirikan sembahyang secara berjemaah.
12. Mengambil wuduk dengan sempurna.
13. Mengurangkan pergerakan anggota-anggota seperti tangan, kaki dan juga Mata ditumpukan
kepada tempat sujud dan ketika tasahut melihat anak jari.
14. Azan dan iqamat terlebih dahulu walaupun mendirikan sembahyang bersendirian ataupun
sekurang-kurangnya iqamat sahaja.
15. Ditegah bersembahyang dengan pakaian yang ada gambar, berwarna warni, bertulis, lukisan
dan lain-lain kerana ia juga membuat orang lain hilang kekhusyukan ketika berjemaah.
Walau apapun syarat khusyu yang paling utama ialah kemantapan iman dalam diri terhadap
Allah SWT. Oleh sebab itu, berusahalah untuk mengenali Allah dan memperteguhkan keimanan
kepadaNya. Sebenarnya, khusyuk di dalam sembahyang bermula dari khusyuk di luar
sembahyang. Kalau di luar sembahyang hati tidak khusyuk dengan Allah, memang payah untuk
68

khusyuk di dalam sembahyang. Imam Al-Ghazali menyatakan bahawa orang yang tidak khusyuk
solatnya adalah dikira sia-sia belaka, kerana tujuan solat itu selain untuk mengingati Allah SWT,
ia juga berfungsi sebagai alat pencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Apabila lalai ketika menunaikan solat bererti orang tersebut tidak akan berasa gerun ketika
melakukan perkara keji dan mungkar. Menurutnya lagi bahawa solat itu merupakan munajat
(berdialog dan berbisik) seorang hamba terhadap Tuhannya. Sayidina Ali k.w. boleh khusyuk
dalam sembahyangnya hingga waktu orang mencabut panah di betisnya, dia tidak terasa apa-apa.
Sayidina Umar Al Khattab pernah berkata, Khusyuk itu bukan tundukkan kepala, tapi khusyuk
itu dalam hati.
Kesimpulannya orang-orang yang takut kepada penciptanya dan menyedari ia hanyalah hamba
akan patuh apasaja yang diperintahkan dan disampaikan oleh rasul serta akan khusyuk mendapat
nikmat solat seperti firman Allah yang bermaksud:
Jadikanlah Sabar dan Solat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (Yakni) orang-orang yang meyakini, bahawa
mereka akan menemui Tuhannya dan bahawa mereka akan kembali kepadaNya [Surah AlBaqarah : ayat 45-46].

Sholat Khusuk
Kekhusuan shalat seseorang akan berpengaruh dalam keseharian orang itu menjalani hidupnya.
Karena shalat yang benar akan melindungi seseorang dari perbuatan dosa dan maksiat,
menyelamatkannya dari tindakan keji dan munkar. Sebagaimana tertulis dalam firman Allah
Swt : . Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat
yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Ankabut:45)
Khusyu adalah puncak mujahadah dalam beribadah, hanya dimiliki oleh mukmin yang selalu
bersungguh-sungguh dalam muraqabatullah. Khusyu bersumber dari dalam hati yang memiliki
69

iman kuat dan sehat. Maka khusyu tidak dapat dibuat-buat atau direkayasa oleh orang yang
imannya lemah.
Berikut beberapa ayat-ayat Al Quran tentang khusyu dalam shalat:
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu
dalam sembahyangnya. (Al-Mukminun: 1-2).
2. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (Yaitu) orang-orang yang meyakini,
bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (AlBaqarah: 45-46).
3. Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah
(dalam shalatmu) dengan khusyu. (Al-Baqarah: 238).
Berikut beberapa hadits Rasulullah Saw tentang shalat khusu :
1. Anas ra berkata, Rasulullah Saw bersabda, Ingatlah akan kematian dalam shalatmu karena
jika seseorang mengingat kematian dalam shalatnya tentu lebih mungkin bisa memperbagus
shalatnya dan shalatlah sebagaimana shalatnya seseorang yang mengira bahwa bisa shalat selain
shalat itu. Hati-hatilah kamu dari apa yang membuatmu meminta ampunan darinya.
(Diriwayatkan Ad-Dailami di Musnad Firdaus, Al-Hafidz Ibnu Hajar menilainya hasan lalu
diikuti Albani.
2. Abu Ayyub Al-Anshari ra berkata, seseorang datang kepada Nabi Saw. lalu berkata, Nasihati
aku dengan singkat. Beliau bersabda, Jika kamu hendak melaksanakan shalat, shalatnya seperti
shalat terakhir dan janganlah mengatakan sesuatu yang membuatmu minta dimaafkan karenanya
dan berputus asalah terhadap apa yang ada di tangan manusia. (Diriwayatkan Ahmad dan dinilai
hasan oleh Albani).
3. Dari Mutharif dari ayahnya berkata, Aku melihat Rasulullah Saw shalat dan di dadanya ada
suara gemuruh bagai gemuruhnya penggilingan akibat tangisan. (Diriwayatkan Abu Dawud dan
Tirmidzi).
4. Utbah bin Amir meriyatkan dari Nabi yang bersabda, Tidaklah seorang muslim berwudhu
dan menyempurnakan wudhunya lalu melaksakan shalat dan mengetahuai apa yang dibacanya
(dalam shalat) kecuali ia terbebas (dari dosa) seperti di hari ia dilahirkan ibunya. (Diriwayatkan
Al-Hakim)
Shalat adalah tiang penyangga tegaknya agama, jika kekhusyuan dalam shalat hilang, maka ini
merupakan musibah bagi seorang mukmin, karena hilangnya kekhusuan dalam shalat bisa
memberi pengaruh buruk terhadap pelaksanaan agamanya. Mari kita berdoa kepada Allah, Ya,
Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu, jiwa
yang tidak puas, mata yang tidak menangis, dan doa yang tidak diijabahi, amin
Sedangkan bagi orang yang melaksanakan shalat dengan tidak khusu, malas-malasan
menjalankan shalat, tidak memperhatikan waktu shalat (tidak mengutamakan shalat diawal
waktu), melaksanakan shalat dengan terburu-buru dan menjalankan shalat sekedar sebagai suatu
kewajban rutin yang mau tidak mau harus dijalankan, maka ini adalah shalatnya orang munafik,
sebagaimana tertulis dalam firman Allah Swt dan hadits Rasulullah Saw berikut ini :
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, padahal Allah (balas) menipu mereka.
70

Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri malas-malasan, mereka memamerkan
ibadahnya kepada banyak orang dan tidak mengingat Allah kecuali sangat sedikit (AnNisa:142).
Allah berfirman, Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, padahal Allah yang
(membalas) menipu mereka. Apabila hendak shalat, mereka melaksanakannya dengan malas dan
ingin dilihat manusia serta tidak berzikir kepada Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam
keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan Ini
(orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), Maka kamu
sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (An-Nisa : 142-143).
Perhatikan firman Allah Swt yang lain dan mereka tidak mengerjakan sembahyang,
melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa
enggan. (QS.At-Taubah: 54).
Rasulullah Saw. bersabda, Itulah shalat orang munafiq, ia duduk-duduk menunggu matahari
sampai ketika berada di antara dua tanduk setan, ia berdiri kemudian mematok empat kali, ia
tidak mengingat Allah kecuali sedikit. (Diriwayatkan Al-Jamaah kecuali Imam Bukhari).
Abu Darda meriwatkan dari Nabi Saw. yang bersabda, Hal pertama yang diangkat dari ummat
ini adalah khusyu sampai-sampai kamu tidak menemukan seorang pun yang khusyu. (HR.
Thabrani dengan sanad baik dan dinilai shahih oleh Albani).
Abu Abdullah Al-Asyari meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. melihat seseorang yang tidak
menyempurnakan rukunya dan mematok dalam sujudnya dalam shalatnya. Rasulullah Saw
bersabda, Kalau orang ini mati dalam keadaan seperti ini tentu ia mati di luar agama
Muhammad Saw. Lalu beliau bersabda lagi, Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan
rukunya dan mematok dalam sujudnya bagai orang lapar lalu ia makan satu atau dua biji kurma
namun tidak merasa kenyang sedikit pun. (Diriwayatkan Thabrani di Al-Kabir, Abu Yala, dan
Khuzaimah. Albani menilainya hasan).
Thalq bin Ali Al-Hanafi ra berkata, Rasulullah Saw bersabda, Allah tidak akan melihat shalat
seseorang hamba yang tidak tegak tulang sulbinya antara ruku dan sujudnya. (Diriwayatkan
Thabrani dan dishahihkan Albani).
Akhlak yang kurang baik, yang kini diderita sebagian saudara semuslim kita, penyebabnya
karena shalatnya tidak khusu sehingga ia masih mudah bermaksiat. Tetap melaksanakan shalat,
tapi tetap melakukan perbuatan maksiat dan dosa. Dan jalan satu-satunya untuk memperbaiki
semua ini adalah dengan memperbaiki shalat karena jika shalat seseorang sudah benar dan
khusu ibadah-ibadah lainnya akan baik dan kondisi baik ini akan berimbas positif bagi
kehidupan mereka dan akan tercermin dalam sikap keseharian mereka.
Sekarang coba tanyakan dengan jujur pada diri kita sendiri, bagaimana shalat kita selama ini?
Apakah shalat kita sudah khusu atau kita masih malas-malasan dan karena suatu urusan dunia,
kita masih suka terburu-buru dalam melaksanakan shalat sehinga jauh dari kekhusuan?
Sudahkan kita melaksanakan shalat diawal waktu shalat? Dan tanyakan juga pada hati kecil kita,
apakah kita termasuk orang yang tetap menjalankan shalat tapi tetap bermaksiat? Misalnya
dengan tetap melakukan perbuatan dosa, baik kecil atau besar? Hanya kita sendiri yang bisa
menjawabnya dengan jujur. Apabila kita masih menemukan kenyatan bahwa kita termasuk orang
yang menjalankan shalat dengan terburu-buru, tidak khusu dan masih tetap bermaksiat
walaupun kita shalat, maka segeralah perbaiki shalat kita.
71

Ketahuilah amal ibadah yang akan pertama kali dihisab kelak adalah shalat kita, sebagaimana
sabda Rasulullah Saw berikut ini : Amalan manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat
adalah shalat. Lalu Allah Azza wa Jalla (walaupun dia Maha Tahu) berkata kepada malaikat,
lihatlah shalat hamba-Ku, apakah sempurna atau cacat? Jika shalat itu sempurna, dituliskan
sempurna. Akan tetapi jika shalat tidak sempurna, Allah berkata kepada para malaikat, Lihatlah,
apakah pada hamba-Ku ada shalat sunnah? Jika ada, sempurnakanlah shalat-shalat wajibnya
dengan shalat-shalat sunnahnya, Demikian pula zakat. Kemudian amalan-amalan lain dihisab
seperti itu. (HR. Ahmad, Abu Dawud, an Nasai, Ibn Majjah)

72

Bacaan wirid tasbih- tasmid dan doa sesudah solat


Bacaan-bacaan Sesudah Solat
Perlu diketahui bahawa semua bacaan (dzikir dan doa) sesudah solat, hukumnya adalah sunat
yang dianjurkan (sunnat muakkad), bukan wajib.
Bacaan dzikir dan doa tersebut antara lain:
1. Astaghfirullaahal azhiim (3x)
Saya mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung
2. Allaahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam
Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera, dan dari-Mu lah kesejahteraan, Maha Berkat Engkau ya
Allah, yang memiliki kemegahan dan kemuliaan
3. Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa alaa kulli
syain qadiir
Tidak ada Tuhan selain Allah saja, Dia Sendiri-Nya, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya lah
kerajaan dan pujian dan Dia berkuasa atas segala-Nya.
4. Allaahumma laa maania limaa athaita walaa muthiya limaa mana ta walaa yanfau dzal
jaddi minkal jaddu
Ya Allah, tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi pemberian-Mu, dan tak ada pula sesuatu
yang dapat memberi apa-apa yang Engkau larang, dan tak ada manfaat kekayaan bagi yang
mempunyai, kebesaran bagi yang dimilikinya, kecuali kekayaan dan kebesaran yang datang
bersama ridha-Mu
5. Membaca tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil, yaitu:
Subhaanalaah (33x) Maha Suci Allah
Alhamdulillaah (33x) Maha terpuji Allah
Allaahu Akbar (33x) Allah Maha Besar
La ilaaha illallaahu wahdaahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa alaa kulli
syain qadiir (1x)
Tidak ada Tuhan selain Allah, sendiri-Nya; tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah kerajaan dan
pujian. Dia Maha Kuasa atas segala-galanya.
6. Surah Al Ikhlas dan surah Al Muawwidzatain (yaitu surah Al Falaq dan An-Nas)
a. Surah Al Ikhlash:
Qul huwallaahu ahad (Katakanlah : Allah itu Esa!)
73

Allaahush shamad (Allah tempat meminta)


Lam yalid walam yualad (Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan)
Wa lam yakun lahu kufuwan ahad (Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya)
b. Surat Al Falaq
c. Surah An Nas
7. Ayatul Kursiy (Surah Al Baqarah 255)
Allaahu la ilaaha illa huwal hayyul Qayyum, la ta khudzuhu sinatun walaa naumun lahu maa
fissamaawaati wama fil ardhi, man dzal ladziiyasy fa u indahu illaa biidznih, ya lamu maa
baina aydiihim wa maa khalfahum, walaayuhiithuuna bisyai-in minilhimi illaa bimaa syaa-a,
wasia kursiyuhus samaawaati wal ardhi, walaa yauuduhu hifzuhumaa wa huwalaliyuul azhiim.
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya); tidak mengantuk dan tidak tertidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.
Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa
yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari
ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kerajaan Allah meliputi langit dan bumi. Dan
Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Dzikir-dzikir tersebut di atas boleh biasa digunakan setelah melakukan sOlat fardhu, atau dipilih
beberapa diantaranya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Atau, boleh juga dzikir-dzikir
yang lain, asalkan sesuai dengan malan Rasulullah SAW.
8. Doa-doa Sesudah SOlat
a. Allaahumma innii as-alukal jannah, Allahumma ajirnii minannaar (7x)
(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon surga kepada-Mu, ya Allah, bebaskan aku dari siksa
neraka.)
b. Allaahumma ashlih lii diiniyallati huwa ishamatu amrii, wa ashlih lii dunyayallatii jaalta
fiihaa maassyii
(Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang menjadi pegangan urusanku, dan perbaikilah bagiku
duniaku yang padanya Engkau jadikan penghidupanku.)
c. Allaahumma aafinii fii badanii, Allaahumma aafinii fii samii, Allaahumma aafinii fii
basharii, Allaahumma innii auudzu bika minal kufri wal faqri, Allaahumma innii auudzu bika
min adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.
(Ya Allah, afiatkanlah badanku. Ya Allah, afiatkanlah pendengaranku. Ya Allah, afiatkanlah
penglihatanku. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kekafiran dan
kefakiran. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari siksa kubur, tidak ada
Tuhan selain Engkau.)
d. Allaahumma inni auudzu bika minal bukhli, wa auudzu bika minal jubni, wa auudzu bika
min an uradda ilaa ardzalil umur, wa auudzu bika min fitnatid dunya, wa auudzu bika min
adzaa bil qabri.
74

(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan. Aku berlindung kepada-Mu
dari seburuk-buruk usia. Aku berlindung kepada-Mu dari bencana dunia. Dan aku berlindung
kepadaMu dari siksa kubur.)
e. Allaahummaghfirli dzunuubii wa khathaayaayaa kullaahaa. Allaahumma isynii, wajburnii,
wahdinii liahsanil amaali wal akhlaaqi, innahu laa yahdi li ahsanihaa illa anta, washrif annii
sayyi-ahaa innahu laa yashrifu sayyiahaa illa anta.
(Ya Allah, ampunilah segala dosa dan kesalahanku. Ya Allah, segarkanlah badanku, cukupilah
aku, dan tuntunlah aku sebaik-baik amal dan akhlak, sesungguhnya tidak ada yang dapat
menuntun kepada yang terbaik melainkan hanya Engkau, dan hindarkanlah aku dari seburukburuk amal, kerana sesungguhnya tidak ada yang dapat menghindarkanku dari seburuk-buruknya
melainkan hanya Engkau.)
f. Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii alaa diinika
(Ya Allah yang membolak-balikkan hati, mantapkanlah hatiku dalam memeluk agama-Mu.)
Doa-doa di atas boleh dibaca semuanya sesudah solat, atau dipilih di antara doa yang disukai dan
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Boleh juga membaca doa-doa yang lain, tentunya doa
yang terbaik ialah yang berasal dari Nabi Muhammad s.a.w. atau dari para Nabi Allah yang lain.
Bila ada keperluan dengan suatu hajat kepada Allah s.w.t. dan anda tidak mengerti doa aslinya,
maka tidak ada salahnya berdoa dengan bahasa yang difahami sendiri.
Sebaiknya setiap berdoa jangan meninggalkan kesempatan buat mendoakan ibu dan bapa kita
sebagai orang tua yang patut dihormati:
Rabbighfirlii wa liwaalidayyaa warhamnii warhamhumaakamaa rabbayaanii shaghiira.
(Oh Tuhan, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, kasihanilah aku dan sayangilah
keduanya sebagaimana mereka mengasihiku diwaktu kecil.)
Dianjurkan pula memintakan ampun bagi para sahabat, kaum keluarga serta kaum muslimin dan
muslimat, khususnya orang-orang yang pernah berbuat baik kepada kita.
Lebih lanjut, Nabi Muhammad s.a.w. menganjurkan supaya kita membaca doa sesudah tahiyyat,
sebelum salam, yang berbunyi:
Allaahummaghfirlii maa qaddamtu wama akhkharartu wa antaalamu bihi minnii, antal
muqaadimu wa antal muakhkhiru, laa ilaaha illaa anta.
(Ya Allah, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, dan apa-apa yang aku
rahsiakan dan yang aku nyatakan. Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Engkaulah yang
terdahulu dan Engkaulah yang terakhir, tiada Tuhan selain Engkau.)
Dianjurkan sebagaimana diajarkan Rasulullah s.a.w. kepada Abdullah bin Masud, supaya
sesudah tahiyyat dan sebelum salam meminta kebajikan dunia dan akhirat.

75

Rahsia Solat Lima Waktu


Ali bin Abi Talib r.a. berkata, Sewaktu Rasullullah saw duduk bersama para
sahabat Muhajirin dan Ansar, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan
orang-orang Yahudi lalu berkata, Ya Muhammad, kami hendak bertanya kepada
kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa a.s.
yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat
muqarrab.

Lalu
Rasullullah
saw
bersabda,
Silakan
bertanya. Berkata
orang Yahudi, Sila terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan
oleh Allah ke atas umatmu. Sabda Rasullullah saw,
Sembahyang
Zuhur
jika
sesuatu kepada Tuhannya.

tergelincir

matahari,

maka

bertasbihlah

segala

Sembahyang Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi.
Sembahyang Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam a.s.
Maka setiap mukmin yang bersembahyang Maghrib dengan ikhlas dan kemudian
dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan
permintaannya.
Sembahyang Isyak itu ialah sembahyang yang dikerjakan oleh para Rasul
sebelumku.
Sembahyang Subuh adalah sebelum terbit matahari. Ini kerana apabila matahari terbit, terbitnya
di antara dua tanduk syaitan dan di situ sujudnya setiap orang kafir.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah saw, lalu mereka
berkata, Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakanlah
kepada kami apakah pahala yang akan didapati oleh orang yang sembahyang.
Rasullullah
saw
bersabda,
Jagalah
waktu-waktu
sembahyang
terutama
sembahyang
yang
pertengahan.
Sembahyang Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam. Orang-orang mukmin
yang mengerjakan sembahyang pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya wap
api
neraka
Jahanam
pada
hari
Kiamat.
Sabda Rasullullah saw lagi, Manakala sembahyang Asar, adalah saat di mana
Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi. Orang-orang mukmin yang mengerjakan
sembahyang Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.

76

Selepas
itu
Rasullullah
saw
membaca
ayat
yang
bermaksud,
Jagalah
waktu-waktu
sembahyang
terutama
sekali
sembahyang
yang
pertengahan.
Sembahyang Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam a.s. diterima.
Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sembahyang Maghrib kemudian meminta
sesuatu
daripada
Allah,
maka
Allah
akan
perkenankan.
Sabda Rasullullah saw, Sembahyang Isyak (atamah). Katakan kubur itu adalah
sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang
berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan sembahyang Isyak
berjamaah, Allah SWT haramkan dirinya daripada terkena nyala api neraka dan
diberikan kepadanya cahaya untuk menyeberangi Titian Sirath.
Sabda Rasullullah saw seterusnya, Sembahyang Subuh pula, seseorang mukmin
yang
mengerjakan
sembahyang
Subuh
selama
40
hari
secara
berjamaah,
diberikan
kepadanya
oleh
Allah
SWT
dua
kebebasan
iaitu:
a) Dibebaskan daripada api neraka.
b) Dibebaskan dari nifaq.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan daripada Rasullullah saw, maka
mereka berkata, Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad
(saw).

AL-QURAN: 10 Surah yang Mujarab dari Nabi Muhammad s.a.w

SURAH AL-FATIHAH
Amalkan membaca Surah Al-Fatihah semasa hendak tidur diikuti dengan membaca Surah AlIkhlas 3 kali, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas. InsyaAllah akan aman tenteram dan terjauh
daripada gangguan syaitan. Dianjurkan juga membaca surah ini sebanyak 44 kali untuk
mengubati sakit mata, perut, gigi dan lain-lainnya dengan izin Allah s.w.t. Untuk mencegah
kemarahan Allah, bacalah surah ini sebanyak 17 kali sehari iaitu dengan mengerjakan solat 5
waktu.
SURAH YAASIN
Telah bersabda Rasulullah s.a.w., sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada hati, dan hati AlQuran ialah Surah Yaasin iaitu jantung Al-Quran. Sesiapa yang membaca Surah Yaasin,
nescaya dituliskan oleh Allah pahala menyamai sepuluh kali membaca Al-Quran seluruhnya.
(Hadis riwayat At-Tarmizi dari Anas r.a.) Rasulullah s.a.w. juga bersabda : Surah Yaasin
dinamakan di dalam kitab Taurat dengan sebutan At-Muammah (yang umum), yang
mengumumkan pembacanya dengan kebaikan dunia dan akhirat, menanggung segala bala baik
dari kesusahan di dunia mahu pun akhirat. Pembaca juga akan dilindungi dari setiap keburukan
dan kejahatan serta segala hajat dan kemahuan akan Allah kabulkan. Jika dibaca dalam satu
malam semata-mata mengharapkan keredaan Allah, nescaya Allah akan mengampunkan
dosanya. (Hadis riwayat Malik, Ibnu-Sunni dan Ibnu Hibban). Surah Yaasin ni juga jika
diamalkan, akan terselamatlah kita dari kehausan di hari KIAMAT.
SURAH AD-DHUHAN
Dibaca sekali pada malam Jumaat agar kita terselamat dari huru hara di Padang Mahsyar.
77

SURAH AL-WAQIAH
Menurut beberapa hadis Rasulullah s.a.w., mereka yang mengamalkan membaca Surah AlWaqiah pada tiap-tiap malam, insyaAllah tidak akan merasai kepapaan. Mereka yang
membacanya sebagai wirid, insyaAllah akan beroleh kesenangan selama-lamanya. Mereka yang
membacanya sebanyak 14 kali setiap lepas solat As ar, insyaAllah akan dikurniakan dengan
rezeki yang banyak. Selepas solat Isyak, ambillah segelas air lalu bacalah Surah Al-Fatihah
sekali, Ayatul Qursi sekali dan Surah Al-Waqiah ayat 35-38 sebanyak 7 kali. Tiup dalam air dan
minum. Dalam hati, niat untuk menjaga kecantikan diri dan kebahagiaan rumahtangga kita.
Makna Surah Al-Waqiah Ayat 35-38 ialah : Sesungguhnya, Kami telah menciptakan isteri-isteri
mereka dengan ciptaan istimewa. Serta Kami jadikan mereka sentiasa dara (yang tidak pernah
disentuh), yang tetap mencintai jodohnya serta yang sebaya dengan umurnya.
SURAH AL-KHAUTHAR
Sesiapa yang mengamalkan membaca surah ini sebanyak 1,000 kali, maka Allah s.w.t. akan
menghasilkan hajatnya termasuk rezeki dan kenaikan pangkat. Sesiapa yang membaca 1,000 kali
juga selepas solat Isyak hingga dia tertidur, insyaAllah dia dapat melihat Rasulullah s.a.w.
dalam tidurnya.
SURAH AL-KHAAFIRUUN
Sesiapa yang membaca Surah Al-Khaafiruun, maka bandingannya seperti membaca seperempat
Al-Quran, disamping terlepas dari syirik, terjauh dari godaan syaitan dan terlepas dari peristiwa
yang mengejutkan (Riwayat At-Tarmizi). Sebelum tidur, bacalah surah ini agar kita mati dalam
iman serta membersihkan kotoran dalam diri kita.
SURAH AL-MULK
Sebuah lagi Surah dari Al-Quran iaitu Surah Al-Mulk mempunyai fadilat dan faedah yang amat
besar bagi sesiapa yang mengamalkan membacanya. Menurut beberapa hadis Rasulullah s.a.w.,
mereka yang mengamalkan membaca akan surah ini, akan mendapat syafaat dan keampunan
dosa-dosanya. Mereka yang membacanya pada setiap malam, insyaAllah, akan terselamat dari
azab kubur..
SURAH AL-IKHLAS
Rasulullah s.a.w. pernah bersabda kepada isteri kesayangan baginda, Siti Aisyah, antara
mafhumnya : Wahai Aisyah isteri ku, sebelum kamu tidur, khatamlah dulu Al-Quran. Siti
Aisyah lalu berkata, Wahai suami ku, saya tidak mampu khatam Al-Quran sebanyak 30 juzuk
itu. Apabila mendengar kata-kata Siti Aisyah tersebut, Rasulullah s.a.w. sambil tersenyum lalu
menjawab, Barangsiapa yang membaca 3 kali sebelum tidur, seolah-olah ia telah khatam AlQuran keseluruhannya. Dari Rasulullah s.a.w.. pernah bersabda kepada Saidina Ali r.a.,
Sesiapa hendak pergi musafir, kemudian ketika dia hendak meninggalkan rumahnya, ia
membaca surah Al-Ikhlas 11 kali, maka Allah memelihara rumahnya sampai ia kembali. Ibnu
Said Al-Khanafi menerangkan : Surah ini dinamakan Surah Al-Ikhlas, ertinya bersih atau lepas.
Maka barang siapa yang membacanya dan mengamalkannya dengan hati yang ikhlas, maka ia
akan dilepaskan kesusahan duniawi, dimudahkan di dalam gelombang sakratulmaut, dihindarkan
dari kegelapan kubur dan kengerian hari kiamat.
SURAH AL-FALAQ
78

Siti Aisyah menerangkan : Bahawa Rasulullah s.a.w. pada setiap malam apabila hendak tidur,
Baginda membaca Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas lalu ditiupkan pada kedua
telapak tangan, kemudian disapukan keseluruh tubuh dan kepala. Barang siapa terkena penyakit
kerana perbuatan syaitan atau manusia, hendaklah membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas
sebanyak 41 kali selama 3 hari, 5 hari atau 7 hari berturut-turut. Barang siapa yang takut akan
godaan syaitan dan manusia, takut dalam kegelapan malam atau takut dengan kejahatan manusia,
bacalah Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 100 kali.
SURAH AN-NAS
Surah An-Nas adalah surah yang terakhir (ke-114) dalam Al-Quran. Nama An-Nas diambil dari
kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang bermaksud manusia. Surah ini
termasuk dalam golongan surah makkiyah. Isi surah ini adalah bagi menganjurkan manusia
memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan baik yang berasal dari golongan
manusia mahu pun jin. Surah An-Nas ini juga adalah penerang hati

Tanda dialami orang Islam ketika satu hari lagi mengalami saat kematian
Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah
belakang iaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk
menemui waktu Asar keesokan harinya.
Tanda Akhir
Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bahagian pusat dan
ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum.
Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan
kedatangan malaikatmaut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah
menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

79

80

81

Tanda-Tanda Kematian Bagi Orang Islam


Adapun tanda-tanda kematian bagi Orang Islam mengikut ulamak adalah benar dan
sememangnya wujud. Cuma amalan dan ketakwaan sahaja yang akan membezakan
kepekaan kita kepada tanda-tanda ini.
Firman Allah :





Allah memegang nyawa pada saat kematiannya dan nyawa yang belum
mati ketika dia tidur. Dia tahan nyawa yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang
ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kebesaran) Allah bagi kaum yang berfikir. (Surah az-Zumar, ayat 42)
Rasulullah
diriwayatkan masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada
keluarga dan sahabat secara lansung akan kesukaran menghadapi sakaratulmaut
dari awal hinggalah akhirnya hayat Baginda.
Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkan memperolehi tanda-tanda ini sehinggakan
beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratul maut secara
sendirian. Beliau menyediakan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandi,
wuduk serta kafannya sekali cuma ketika sampai bahagian tubuh dan kepala sahaja
beliau telah memanggil abangnya iaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk
menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk
mengkafankan bahagian mukanya.
Adapun riwayat-riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah
tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan
adalah untuk menjadikan kita umat Islam supaya dapat bertaubat dan bersedia
dalam perjalanan menghadap Allah .
Walaubagaimanapun semua tanda-tanda ini akan berlaku kepada orang-orang Islam
sahaja manakala orang-orang kafir iaitu orang yang menyekutukan Allah nyawa
mereka ini akan terus di rentap tanpa sebarang peringatan sesuai dengan
kekufuran mereka kepada Allah .

TANDA-TANDA KEMATIAN
Menurut pandangan ulama, berikut adalah tanda-tanda sebelum seseorang umat
Islam itu dikeluarkan roh dari jasadnya:
Tanda 100 hari sebelum hari mati.
Ini adalah tanda pertama dari Allah kepada hambanya dan hanya akan
disedari oleh mereka yang dikehendakiNya. Walaubagaimanapun semua orang
Islam akan mendapat tanda ini Cuma samada mereka sedar atau tidak sahaja.

82

Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh iaitu dari hujung
rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan
menggigil dan rasanya sedap dan lega.
Bagi mereka yang sedar dan terdetik di hati bahawa mungkin ini adalah tanda mati
maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah seseorang itu tersedar akan
kehadirannya. Maka dengan kehadiran tanda inilah peluang terbaik untuk
memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan yang
akan dibawa dan urusan yang bakal ditinggalkan selepas mati kelak.
Bagi mereka yang tidak diberi kesedaran atau mereka yang hanyut dengan
kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu sahaja
tanpa sebarang manfaat.
Tanda 40 hari sebelum hari mati.
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat seseorang itu akan
berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun di Arasy yang tertulis nama orang yang
akan mati akan gugur dari pokoknya. Maka malaikat maut akan mengambil daun
tersebut dan mula membuat persediaan ke atasnya, antaranya ialah dengan mula
mengikuti orang tersebut sepanjang masa, sehingga saat kematiannya.
Malaikat maut akan memperlihatkan wajahnya sepintas lalu dan jika ini terjadi,
mereka yang terpilih ini akan terasa seakan-akan kebingungan seketika. Adapun
malaikat maut ini wujudnya Cuma satu tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa
adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.
Tanda 7 hari sebelum hari mati.
Menurut sebahagian pandangan ulama; Dalam tempoh ini akan berlaku sesuatu
yang luar biasa seperti melakukan sesuatu yang pelik dan mereka yang diuji
dengan musibah penyakit akan mengidam sesuatu atau selera makannya
bertambah secara tiba-tiba.
Tanda 5 hari sebelum hari mati.
Pada ketika ini akan terasa anak lidah bergerak-gerak. Jika tanda terjadi, maka
banyakkanlah membaca Al-Quran dan berzikir supaya dapat melafazkan kalimah
syahadah dan memudahkan sakaratul-maut.
Tanda 3 hari sebelum hari mati.
Pada ketika ini bahagian tengah dahi akan akan terasa berdenyut dan bergerakgerak.Sekiranya seseorang itu sakit tenat, tiba-tiba kelihatan bertambah sihat yang
menggembirakan orang di sekelilingnya seperti dia boleh makan dan berkata-kata
semula, maka ajalnya mungkin telah hampir.
Tanda 2 hari sebelum hari mati.
Pada masa ini, biasanya seseorang itu akan dapat melihat dan bertemu dengan roh
orang yang telah meninggal dunia, terutama roh orang yang mereka sayangi.
Di samping itu, seluruh bahagian dahi akan akan rasa berdenyut dan bergerakgerak. Jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah supaya perut tidak dipenuhi
najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.
83

Ketika ini juga mata hitam tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit,
hidungnya akan beransur jatuh, ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian
sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian hujungnya akan beransur-ansur masuk
ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan
sukar ditegakkan.
Tanda 1 hari sebelum hari mati.
Seseorang itu akan berasa denyutan di kawasan ubun-ubun yang berlaku selepas
waktu Asar, di mana ini menandakan tidak akan sempat lagi untuk menemui waktu
Asar hari berikutnya.

Rasulullah ketika menghadapi sakaratul-maut, Baginda mencelupkan jari ke dalam


gelas berisi air berhampiran Baginda lalu diusapkan ke wajah sambil berdoa:

.
Tanda akhir.
Seseorang itu akan merasakan satu keadaan sejuk di bahagian pusat dan ianya
akan turun ke pinggang hingga ke tulang sulbi (di bahagian belakang badan) dan
seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah terus mengucap
kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan dan jemputan
malaikat maut untuk kembali kepada Allah Yang Maha Menghidupkan
dan Maha Mematikan.
Rasulullah bersabda: Janganlah seseorang itu meninggal dunia, melainkan dalam
keadaan berbaik sangka terhadap Allah . (Hadis riwayat Muslim)

Kesimpulan Tanda Mati


Bertaqwa dan berdoalah kepada Allah semoga kita adalah di antara
orang-orang yang yang dipilih oleh Allah untuk diberi kesedaran dan
kepekaan terhadap tanda-tanda mati ini. Supaya kita dapat membuat persiapan
terakhir dalam usaha memohon keampunan dari Allah mahupun dari
sesama manusia dari segala dosa dan urusan hutang piutang.
Rasulullah bersabda: Orang yang paling bijaksana dan paling teliti di
antara kamu adalah orang yang sering mengingati mati dan yang paling
banyak mengadakan persiapan untuk mati. Merekalah yang bijaksana dan
berhasil mencapai kehormatan di dunia dan di akhirat. (Hadis riwayat
Thabrani r.a.)
Walaubagaimanapun sesuai dengan sifat Allah yang Maha Berkuasa,
Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani, maka diriwayatkan bahawa tarikh mati
seseorang itu masih boleh diubah dengan amalan doa iaitu samada doa dari kita
sendiri ataupun doa dari orang lain.
84

Namun ianya adalah ketentuan Allah semata-mata. Oleh itu hendaklah


kita bersama-sama berusaha dan berdoa semoga diberi hidayah dan petunjuk oleh
Allah , kelapangan masa, kesihatan tubuh badan dan juga fikiran dalam
usaha kita untuk mencari keredhaan Allah samada di dunia mahupun
akhirat.
Apa yang baik dan benar itu datangnya dari Allah dan apa yang salah
dan silap itu adalah dari kelemahan manusia itu sendiri.


Wallahu Alam Bish Shawab
(Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)

85

Anda mungkin juga menyukai