Anda di halaman 1dari 36

WALI PAIDI bag 1 ( satu )

Setiap tgl 10 arofah ada perkumpulan 40 wali diatas gunung di daerah makkah, 40 wali ini
tersebar ke seluruh pelosok dunia, dan setiap tahun mereka berkumpul di atas bukit di daerah
makkah ini ( maaf tempat dirahasiakan) yg datang ada yg terbang, ada yg naik sajadah sprti
aladin, ada yg muncul dr bumi, ada yg naik burung, ada yg cling tahu2 sdh di tempat.
acara tahunan ini ( semacam reuni ) di pimpin lansung oleh king of the king sulthonul aulia (
gak pake pohan ) rajanya pr wali yg setiap masa hanya satu orang di JAGAD SELURUH
ALAM SEMESTA ini.
diatas bukit mulai terdengar dentuman2 lantunan dzikir yg terpancar dari hati mereka, diatas
bukit para malaikat berwujud awan ikut menyemarakkan acara reuni tahunan ini dg hembusan
angin yg sepoi2 berlantunkan takbir, tahmid dan tahlil.
Tampak di kejauhan di bawah bukit ada orang yg tdk terlalu tua tampak tertatih2 dan sngt
kesulitan mencoba menaiki bukit, berbeda dg wali2 yg datang sebelumnya, seorang tua ini
tampak sangat kesulitan menaiki bukit
dg tongkatnya dia berusaha melewati bebatuan yg terjal dan berliku, kadang dia berhenti
sebentar tuk mengatur pernafasannya lalu melanjutkkan menaiki bukit lagi.
Setelah sampai dipuncak tampak jelaslah orang ini, gemuruh nafasnya masih tampak
tersenggal2 kecapekan, pakaiannya biasa, jubah putih yg agak kecoklatan agak kotor.
Walaupun kelelahan wajahnya selalu tersenyum dari wajahnya bisa dikatakan orang ini gak
gampang meremehkan orang lain, tawadu dan sopan...
Para wali menghentikan aktifitasnya setelah melihat kedatangan orang tua ini, suasana tiba2
hening, satu persatu pr wali menyalami orang ini dg penuh hormat dan takdzim...
'' ahlan wa sahlan ya habiballah ya sulthanul aulia...'' ucap mereka
Eh...ternyata orang yg tampak biasa sekali ini adalah rajanya para wali, keramatnya dan
kesaktiannya se akan tidak ada sama sekali....
'' tolong panggilkan paidi arek indonesia itu suruh kesini...'' ucap sang sultonul aulia kpd pr
wali.
Disela2 kerumunan para wali muncullah seorang pemuda dg jas layaknya tentara dan peci
hitam yg agak tinggi, dari wajahnya terlihat kalo paidi ini pemuda yg kocak, dg wajah cengar
cengir pemuda ini mendekati sang sultan aulia dan mencium tangannya.
setelah wali paidi ini menghadap, sang sulthon ini berkata kpdnya
'' di..paidi sini aku minta rokoknya dan tolong sekalian masak air buatkan kopi..''
hehehe...ternyata wali yg kemana2 bawa rokok dan kopi hanya wali dari indonesia..
Sehabis dari pertemuan dimakkah, wali paidi kembali lagi keindonesia.
Wali paidi pingin mencoba ilmu yang baru saja didapat dari temannya wali dari india, Naseer
Khan yaitu ilmu melipat bumi.
Teman wali paidi ini memang terkenal sakti, seluruh biksu di india tidak dapat menandingi
kesaktiannya, bahkan biksu dari tibet banyak yang masuk islam, setelah kalah bertarung
dengan naseer khan ini.
Ketika berangkat kemakkah wali paidi nunut temannya dari india ini, wali paidi hanya
disuruh menggandeng tangannya lalu tiba-tiba saja cling wali paidi dan temannya naseer khan
sudah berada dimakkah diatas bukit tempat pertemuan.
Dan karena kasihan wali naseer khan ini meng ijazahkan ilmu melipat bumi kepada wali
paidi, supaya diacara pertemuan-pertemuan yang akan datang wali paidi tidak repot mencari
tunutan lagi

Wali paidi memejamkan matanya dan mulutnya mulai berkomat kamit membaca doa-doa
khusus, tiba tiba tubuh wali paidi terasa dingin, bumi yang didudukinya terasa seperti es.
Wali paidi membuka matanya tampak didepannya bukit yg tertutup es, dia melihat kebawah,
bumi yg didudukinya juga terbuat dari es.
dimanakah aku ini bathin wali paidi
Wali paidi berdiri, melihat sekelilingnya, semuanya tampak putih tertutup salju. wali paidi
berjalan mengitari tempat yg belum pernah dilihat selama hidupnya, sepi tiada orang sama
sekali. Lamat lamat wali paidi mendengar ada orang yg bersenandung membaca sholawat,
wali paidi dengan langkah perlahan lahan mengikuti asal suara senandung sholawat tersebut,
dan tampaklah didepannya beruang besar putih, membungkuk ditepi sungai mencari makanan
ikan segar
Masya Allah ternyata yg bersenandung itu bukan manusia tapi beruang putih ini. Wali paidi
berhenti, beruang putih itu menoleh kepada wali paidi dan berkata kepadanya
assalamualaikum ucap beruang itu
wa alaikumussalam jawab wali paidi dg perasaan kaget dan heran
kamu wali paidi ya, aku tadi dapat khabar kalau nanti ada orang yg kesasar kesini, namanya
wali paidi, ucap beruang itu, setelah memakan ikan yg baru didapatnya beruang putih itu
melanjutkan berkata lagi
kamu jangan kuatir memang sudah biasa orang belajar itu tidak bisa lansung menguasai ilmu
yan baru didapatnya, cobalah sekali lagi kata beruang tersebut lalu pergi meninggalkan wali
paidi.
Wali paidi diam seribu bahasa, wali paidi mendongak ke atas melihat posisi matahari, ternyata
dia kesasar ke kutub selatan , dan bertemu beruang putih yg bisa bicara.
Setelah sholat sunnah dua rokaat, wali paidi mulai merapal doanya kembali dan cling.......
Bersambung

WALI PAIDI bag 2 ( dua )

Wali paidi membuka matanya kembali, dan betapa kagetnya wali paidi ketika membuka
matanya tampak disekelilingnya banyak orang berlarian dg memakai baju gamis selutut dg
memakai surban, tampak ditangan mereka senjata AK 47, terdengar suara bising peluru
berseliweran...
aduh..kesasar lagi aku ini, tadi kesasar kekutub selatan , sekarang kesasar lagi ke
afghanistan, wes-wes kok gak kesasar ke hollywood saja...
Wali paidi mengamati salah satu pasukan yg semuanya berjenggot panjang, wali paidi
tersenyum sendiri melihat jenggot mereka, memang dinegara yg dikuasai taliban ini bukan
operasi helm yg dilakukan disana tapi operasi jenggot, kalau ada laki-laki yg tidak berjenggot
maka kena tilang.
Wali paidi berdiri berjalan mencari ketempat yg sepi. wali paidi tidak suka dg peperangan,
wali paidi memutuskan untuk langsung pergi saja, setelah menemukan tempat yang sepi wali
paidi mulai merapal doa-doa ilmu melipat buminya lagi.
Angin sepoi-sepoi menerpa wajah wali paidi, wali paidi membathin mudah-mudahan tidak
kesasar lagi. wali paidi membuka matanya perlahan-lahan tampak didepannya rumah yg
terbuat dari kayu, persis rumah para transmigrasi diluar pulau jawa, tidak lama kemudian
keluarlah seorang tua berpeci putih dg baju taqwa dan bersarung melambaikan tangannya
memanggil wali paidi. wali paidi teringat dg orang tua ini, beliau adalah habib ali alhabsyi
pahat malaysia, yg kemarin juga ikut pertemuan di makkah.
masya Allah ternyata aku masih kesasar lagi bathin wali paidi.
Wali paidi melangkahkan kakinya mendekati habib ali alhabsyi, wali paidi teringat beberapa
tahun yg lalu ketika sayyid maliki dari makkah mau berkunjung ke ndalemnya habib ali ini, di
dalam perjalanan sayyid maliki ini tiba-tiba merasakan kangen yg amat sangat terhadap
datuknya baginda Nabi Muhammad.
Setelah sampai didepan ndalem habib ali , habib ali hanya menyuruh masuk sayyid maliki,
sedang rombongan yg lain disuruh menunggu diluar, beberapa menit kemudian sayyid maliki
keluar dg beruraikan air mata, sayyid maliki menangis tersedu-sedu :
sudah terobati kangenku...ucap sayyid maliki dg masih menangis.
Ternyata ketika sayyid maliki masuk ke ndalemnya habib ali, sayyid maliki dipertemukan
oleh habib ali dengan baginda Nabi Muhammad Shollallohu 'alaihi Wasallam, subhanallah.....
mari masuk nak, jangan melamun saja ucap habib ali
inggih mbah... jawab wali paidi, lalu melangkah mendekati habib ali.
Setelah mencium tangan beliau, wali paidi masuk ke ndalem
kamu memang gak bakat dg ilmu melipat bumi itu nak paidi, jadi nanti gak usah dicoba
lagi, kamu naik pesawat saja dari sini ke indonesia kata habib ali
inggih mbah jawab wali paidi
siapa tahu nanti ketika kamu naik pesawat, kamu bertemu dg Mulan Jameela yg kamu
gandrungi itu " goda habib ali
hahaha....wali paidi hanya bisa tertawa mendengar godaan habib ali ini.
Setelah makan bersama, wali paidi pamit pulang, habib ali menepuk-nepuk pundak wali paidi
mengantarkannya keluar dari ndalem.
ingat perintah sang sultan nak paidi, setelah sampai ke rumah segeralah ke gunung arjuna
untuk kholwat disana..
inggih mbah jawab wali paidi
Setelah mencium tangan habib ali, wali paidi beranjak pergi ke bandara , naik pesawat pulang
ke indonesia.
Bersambung ke kisah selanjutnya, wali Paidi di gunung arjuna... bersambung..........

WALI PAIDI bag 3


Setelah beberapa hari di indonesia wali paidi ini berencana melakukan suluk nyepi ke gua di
gunung arjuna sesuai perintah sang sulthonul aulia...
wali paidi mulai berkemas untuk berangkat ke gunung arjuna
Ber pres2 rokok sudah disiapkan mulai dji sam soe, gudang garam dan djarum sudah lengkap,
tidak ketinggalan kopi satu blek juga dibawanya.
Setelah sampai di kaki gunung arjuna wali paidi mulai mendaki mencari gua yg di maksud
oleh sang sulthonul Aulia, pada hari yg ketujuh sejak pendakian wali paidi akhirnya
menemukan gua tersebut.
Gua itu mulutnya kecil tertutup ilalang tp dalamnya luas , dipojok kiri ada sumber mata air
dan di pojok kanan ada batu yg menyerupai meja yg kemungkinan oleh yg punya gua ini dulu
dipakai untuk sholat.
Wali paidi menaruh barang bawaannya di sebelah batu yg mirip meja tsb, dan pergi menuju
ke mata air untuk mandi dan berwudlu.
ketika mandi hati wali paidi ini dg sendirinya berzikir dg cepat dan otomatis, pengetahuan
ruhani wali paidi semakin bertambah, hatinya berbunga2 tanpa dpt ia cegah, nur bashirohnya
semakin terang benderang. setelah berwudlu wali paidi ini melakukan sholat di atas batu yg
mirip meja itu, beratus ratus rokaat tanpa terasa telah berlalu dan wali paidi baru sadar ketika
terdengar ayam berkokok.
Wali paidi turun dari batu menuju tempat perbekalannya untuk membuat kopi dan duduk
santai sambil merokok.
Panci sudah di keluarkan dan rokok dji sam soe reefil sudah di siapkan, tapi alangkah
kagetnya wali paidi ini ketika mencari korek tidak ada, ia keluarkan semua isi tasnya tapi
tetap aja korek tidak ditemukan.
'' wadoh ciloko iki,'' wali paidi bergumam sendiri.
Dia melihat kopi satu blek yg aromanya begitu harum dan berpre pres rokok berbagai merk
tergeletak disamping kopi.
'' wes..wes..muspro kabeh iki, kok bisa koreknya gak kebawa..'' kata wali paidi mulai kesal.
Satu dua hari dilalui wali paidi ini tanpa kopi dan rokok dan pada hari yg ketiga wali paidi
mulai tidak tahan, hatinya semeblak ketika melihat kopi dan rokok yg terkulai tak berguna..
Wali paidi mulai membaca hizb, semua hizb ia kerahkan dan setelah membaca asyfa' 3x wali
paidi ini mengusapkan telapak tangannya pada matanya dan byarr... ..!!
Seluruh alam jin dan makhlus halus lainnya tampak sangat jelas terlihat wali paidi.
segerombolan jin diluar gua sebelah kiri. Kira-kira 10 meter dari mulut gua, wali paidi
mendatangi bangsa jin yg terdekat dg gua tsb, gerombolan jin yg melihat wali paidi datang,
tampak ketakutan.
'' ada yg pny korek api?'' tanya wali paidi kpd bangsa jin
''kami gak punya'' jawab mereka.
Wali paidi lansung mengobrak abrik tempat para jin tsb, para jin lari tunggang langgang dan
banyak sekali yg terluka.
Selanjutnya Setiap tempat yg ada jinnya didatangi oleh wali paidi ini dan kalau ditanya
jawabannya gak pny korek api maka wali paidi ini lansung mengobrak abrik tempat tersebut.
Gemparlah seluruh bangsa jin digunung arjuna melihat sepak terjang wali paidi ini, seluruh
desa dan kota dari kerajaan jin digunung arjuna ini telah di obrak abrik oleh wali paidi. Nama
wali paidi menjadi terkenal menjadi momok yg menakutkan dikalangan bangsa jin.
Dan akhirnya tibalah wali paidi ini dipusat kerajaan bangsa jin, ketika sampai di gerbang
kerajaan wali paidi disambut oleh 2 prajurit yg memang oleh raja mereka diperintahkan untuk
menyambut wali paidi dan mengantarkan kepadanya.
Tampak wajah2 yg ketakutan di wajah prajurit jin ini melihat wali paidi.

Dg suara tergagap - gagap prajurit ini mempersilahkan kpd wali paidi untuk masuk istana dan
menemui raja mereka.
Dalam istana raja jin yg bernama Ismoyo ini sudah menunggu kedatangan wali paidi. Setelah
wali paidi masuk istana, raja ismoyo ini lansung turun dari singgasananya menyambut
lansung wali paidi dan mempersilahkan wali paidi untuk duduk di sampingnya.
Dengan agak takut raja ismoyo ini bertanya:
'' hamba dengar tuan wali telah membuat geger kerajaan hamba, tuan telah mengobrak abrik
seluruh wilayah kerajaan tanpa ada yg sanggup melawan tuan, apakah gerangan yg tuan cari ,
sehingga tuan murka begini, mungkin hamba bisa membantu,''
Wali paidi menjawab :'' aku mencari korek, apakah anda punya,''
Seluruh prajurit tegang menunggu jawaban raja mereka, senjata pedang dan tombak sudah
mereka pegang dg erat bersiap kalau2 ada hal2 yg tdk di inginkan.
keringat yg berbau kemenyan keluar dr pori2para prajurit raja jin, yakni raja ismoyo, suasana
tegang masih sngt terasa.
saking tegangnya ada perajurit yg terkencing2 di celana...hehehe
" tuan wali, buat apakah korek tsb kalau hamba boleh tahu " tanya raja ismoyo
" buat menyalakan ini dan membuat ini " jawab wali paidi sambil menunjukkan rokok dan
kopinya.
" hanya untuk itu ..?" tanya raja ismoyo heran
" ya ..hanya untuk ini " jawab wali paidi singkat.
raja ismoyo membathin dalam hati, wali ini aneh, masak hanya gara2 pingin ngerokok dan
ngopi aja dia telah menghacurkan kerajaanku, dasar wali semprul....!
" eeitt...namaku paidi bkn semprul " sahut wali paidi.
" ah..maaf tuan, ternyata tuan bisa membaca isi hati hamba " raja ismoyo mulai takut dan
heran.
" trus..gimana sampeyan pny korek apa tidak " tanya wali paidi lagi.
" kalau hanya untuk menyalakan itu, pakai ini aja tuan " jawab raja ismoyo sambil
menjulurkan jari telunjuknya yg tiba2 bisa mengeluarkan api.
" masya Allah...kalian kan mmg terbuat dari api, maaf baru ingat hehehe " jawab wali paidi
sambil cengengesan.
wali paidi mendekati raja ismoyo, mengeluarkan sebatang rokok dji sam soe refillnya dan
mulai menghisap rokoknya.
" hu...Allah...hu...Allah.." begitulah yg terdengar ktk wali paidi merokok.
selanjutnya raja ismoyo memanggil panglimanya dan berkata kepadanya :
" buat kan kopi buat tuan wali ini " perintah raja ismoyo sambil mengambil kopi dari wali
paidi dan menyerahkan kpd panglimanya.
"jangan manis manis..ya.." wali paidi berpesan.
kerajaan raja ismoyo ini yg terkenal angker dan ditakuti bangsa jin dan manusia sekarang
berubah bagaikan warung kopi pinggir jalan gara2 wali paidi.
" sampeyan tdk merokok..." tanya wali paidi.
" tidak.." jawab sang raja
" apakah sampeyan jin muhammadiyyah ?" tanya wali paidi lagi
" saya tidak mengerti maksud tuan " jawab raja ismoyo heran
" maaf, agama sampeyan apa " tanya wali paidi
" saya tidak beragama " jawab raja ismoyo
" oh..begitu.." gumam wali paidi
keduanya lalu terdiam agak lama
" maaf tuan, wirid apa yg tuan baca, sehingga tuan tidak bisa dikalahkan oleh para prajurit
saya" tanya raja ismoyo penasaran
" hizb dan sholawat " jawab wali paidi

" maukah tuan mengajarkan kepada saya ?" pinta raja ismoyo.
" ya...boleh, tp sampeyan harus masuk islam dulu " jawab wali paidi
lalu raja ismoyo memanggil panglimanya, memerintahkan kepadanya untuk mengumpulkan
seluruh rakyat dan semua prajuritnya, dalam sekejab balai agung istana ramai dipenuhi
prajurit dan rakyat, bahkan sampai meluber keluar istana, selanjutnya raja ismoyo bersimpuh
dikaki wali paidi diikuti seluruh rakyatnya
" kami dg suka rela siap masuk islam, mengikuti agama tuan " kata raja ismoyo kpd wali paidi
" baiklah....ikuti apa yg aku ucapkan..." kata wali paidi
Dengan suara yg sangat berwibawa wali paidi mengucapkan dua kalimat syahadat diikuti
seluruh bangsa jin kerajaan raja ismoyo. ucapan syahadat para bangsa jin ini menggema
keseluruh gunung arjuna bahkan seluruh hewan digunung arjuna berhenti sejenak. tidak ada
yg bersuara mendengarkan ucapan syahadat ni
setelah mengucapkan dua kalimat syahadat wali paidi mengajarkan pd mereka apa itu islam
dan menjabarkan arti iman secara singkat.
selanjutnya wali paidi tinggal diistana raja ismoyo guna mengajari mereka cara sholat, cara
ber dzikir dan lain sebagainya.
setelah beberapa minggu tinggal diistana, wali paidi akhirnya mohon pamit kepada raja
ismoyo
" kami masih butuh pencerahan dari tuan, sudilah kiranya tuan tetap disini beberapa hari lagi "
pinta raja ismoyo kepada wali paidi
" jangan kuatir, kelak aku akan datang lagi kemari " kata wali paidi
dan dengan tersenyum wali paidi mendekati raja ismoyo dan memegang dada raja ismoyo,
sambil berkata :
"ajaklah hatimu untuk dzikir terus menerus, ucapkan Allah...Allah....secara
berkesinambungan, dalam keadaan apapun teruslah berdzikir, dan berusahalah selalu dlm
keadaan punya wudlu, andai Allah mencabut nyawamu, km dlm keadaan suci..."
" terima kasih tuan, pesan tuan akan kami laksanakan.." jawab raja ismoyo dg ta'dzim.
" kalo hatimu sudah bs berdzikir, maka Allah sendiri yg akan membibingmu..." kata wali
paidi
" apakah kami akan menjadi wali kalau hati kami sdh bisa berdzikir sendiri " tanya raja
ismoyo
"ha..ha...ha....jangan sekali2 pny niat pingin menjadi wali, krn keinginan itu termasuk nafsu,
berdzikirlah krn Allah jgn ada niatan yg lain" jelas wali paidi.
setelah menghisap rokoknya wali paidi berkata lagi:
" Allah menjadikan manusia pemimpin dimuka bumi ini, dan mengangkat para walinya dari
kalangan manusia " jelas wali paidi lagi
" oh begitu... kalau Allah menghendaki begitu kami sangat ridlo dg keputusan Allah tsb,"
jawab raja ismoyo maggut2
" kalau boleh tahu tuan ini wali yg bagaimana? " tanya raja ismoyo selanjutnya
" hmm...aku adalah wali abdal, wali pengganti,kalo istilah dalam sepak bola sebagai pemain
cadangan, wali tingkat rendah,aku dulu hny seorang abdi seorang kiai, tugasku hny
menyiapkan rokok dan kopi, setelah kiai saya meninggal akulah yg dipilih Allah sebagai
gantinya" terang wali paidi
" jadi wali itu jumlahnya tetap sama dr dulu sampai skrng ?" tanya raja ismoyo dg
bersemangat

" iya, jumlahnya wali diseluruh dunia tetap sama, krn setiap yg meninggal pasti ada gantinya,
biarpun km tidak ada hak untuk menjadi wali km hrs tetap semangat, krn dimata Allah
derajad seseorang itu dilihat dr ketaqwaannya, wali itu hanya title yg diberikan Allah buat
para wakil2nya dimuka bumi, guna untuk mengatur dan menata manusia dan wali dipilih dari
pr hamba yg dikehendakiNya, bukan krn ibadahnya bukan krn dzikirnya tapi krn kehendak
Allah.
Jadi salah besar kalau ada orang yg pingin atau mempunyai cita2 menjadi wali..." jawab wali
paidi
" terimakasih tuan...mudah2an apa yg tuan ajarkan kepada kami menjadi ilmu yg manfaat"
ucap raja ismoyo.
akhirnya wali paidi pamit dan mennggalkan gunung arjuna diiringi raja ismoyo dan seluruh
rakyatnya....
setelah wali paidi sudah tidak tampak raja ismoyo dg suara yg lantang berkata kepada
rakyatnya
" rakyatku semuanya....nanti atau kapanpun, kalau ada orang yg ke gunung arjuna ini berbekal
rokok dan kopi, jgn sampai di ganggu, jagalah mereka sampai mereka meninggalkan gunung
arjuna ini, demi menghormati guru kita wali paidi "
" titah paduka akan kami laksanakan... " jawab mereka serempak.
Bersambung...

WALI PAIDI bag 4


Sesampainya dirumah sehabis dari gunung arjuna, wali paidi menjalankan aktifitas
sebagaimana biasanya. Tiap pagi wali paidi pergi kepasar berjualan minyak wangi, orang2
dipasar dan dirumahnya biasa memangilnya kang paidi tukang minyak. sekitar jam 1 siang
wali paidi ini menutup tokonya dan pulang, setelah sholat ashar sehabis istirahat siang wali
paidi mengajari anak2 kecil dilanggarnya belajar membaca al qur'an sampai waktu magrib.
dulu dilanggar wali paidi yg sederhana ini ramai sekali dipenuhi anak2 kecil yg belajar
mengaji, tapi setelah ada sistem iqro' dan qira'ati, langgar wali paidi ini sepi, anak2 pada
pindah ke TPQ2 yg memang banyak tersebar dikampungnya wali paidi ini.
wali paidi sebenarnya juga ikut pelatihan metode iqro maupun qiroati yg diwajibkan kepada
seluruh guru TPQ guna mendapatkan syahadah (semacam ijazah), tapi wali paidi tidak lulus
dlm pelatihan ini krn seringnya wali paidi merokok dan bawa kopi di dalam kelas.
jadinya di langgar wali paidi ini metode yg digunakan tetap memakai metode lama yaitu
metode bagdadi, krn bagi guru TPQ yg tdk pny syahadah tdk boleh mengajar dg memakai
metode iqro maupun qiroati dan lama kelamaan murid2 wali paidi habis tinggal 5 anak saja yg
tetap mengaji di langgarnya wali paidi, orang tua dari kelima murid wali paidi ini tetap
mempercayakan anaknya ke wali paidi ini di sebabkan masalah ekonomi, mereka adalah
orang2 miskin yg tidak mampu membelikan seragam TPQ dan buku terhadap anak mereka.
daripada tidak mengaji mereka tetap menitipkan anak2nya kpd wali paidi, krn dilanggar wali
paidi ini tidak ada tarikan uang, mereka bebas dari biaya apapun, malah mereka sering dikasih
uang jajan oleh wali paidi ini.
menjelang magrib datanglah seorang pemuda yg kira2 berumur 35 tahun mencari wali paidi,
pemuda ini adalah seorang murid thoriqoh yg disuruh gurunya mencari wali paidi.
" nak carilah kiai didaerah ini namanya ali firdaus
tapi orang2 dikampungnya biasa memanggil dg sebutan paidi ( orang yg memberi faedah ),
umurnya seumuran dg mu, dan hanya beliau satu2nya yg bernama paidi di kampung itu, kalau
kamu ktm dengannya sampaikan salamku dan mintalah nasehat padanya" begitulah yg
dikatakan guru pemuda ini kepadanya waktu itu.
pemuda ini disuruh mencari wali paidi karena seringnya pemuda ini mengalami hal2 aneh,
seperti ketika sholat, tiba2 ia sudah berada di makkah dan sholat dihadapan ka'bah, dan
banyak orang yg melihatnya sholat di atas daun padahal dia ada dirumah, pemuda ini akhirnya
sowan kepada gurunya dan melaporkan semua kejadian yg dialaminya, dan disuruh mencari
kiai ali atau kiai paidi.
sesampai dikampung yg dimaksud, pemuda ini bertanya2 kpd orang2 dimanakah rumah kiai
paidi.
" disini tidak ada yg namanya kiai paidi, yg ada kang paidi seorang penjual minyak wangi.."
begitu jawab orang kampung ketika ditanya pemuda ini.
" baiklah, dimana rumah kang paidi penjual minyak wangi itu " tanya pemuda ini, pemuda ini
yakin bahwa kang paidi itulah kiai paidi yg dicarinya krn gurunya jg bilang bahwa nama paidi
hanya satu orang dikampung ini.
Pas waktu magrib pemuda ini sampai dirumah wali paidi, pemuda ini bertanya kepada
seorang wanita yg berada didepan rumah wali paidi
" apakah benar ini rumah kang paidi penjualminyak wangi "
" benar nak, dia ada dilanggar itu, sedang ngimami sholat magrib " jawab wanita itu sambil
menunjukkan langgar yg berada disebelah rumah wali paidi
" terima kasih bu.." jawab pemuda ini sambil menuju ke langgar guna sholat magrib dan
sekalian sowan kpd kiai paidi.
Sehabis wudlu pemuda ini masuk kelanggar sholat berjamaah bersama yg lain, dilihatnya yg
sholat dilanggar ini cuma 3 orang, di berdiri disamping mereka, ketika pemuda ini mendengar

surat alfatihah yg dibaca wali paidi, hati pemuda ini menjadi galau krn wali paidi ini ketika
membaca huruf "ain" menjadi "ngg" , robbil 'alamin menjadi robbil ngalamin.....
" gimana mau khusu' dan diterima sholatnya wong bacanya aja udah keliru, apakah tidak
salah gurunya menyuruhnya sowan kepadanya " gumam pemuda ini dlm hati..
Setelah salam dan melakukan wirid seperti biasa pada umumnya wali paidi ini melanjutkan dg
sholat sunnah dan sehabis sholat sunnah wali paidi ini keluar dari langgar dan duduk2 diteras
sambil merokok...
pemuda ini menghadap kepada wali paidi
" assalamu'aaikum..." salam pemuda ini.
" wa ngalaikum salam..." jawab wali paidi sambil tersenyum.
Setelah menyampaikan salam gurunya kepada kiai paidi, pemuda ini menceritakan maksud
kedatangannya dan menceritakan hal2 aneh yg dialaminya kpd wali paidi.
" hmm...saya jg heran, kok km sampai bisa seperti itu yah...mengalami hal2 yg menakjubkan
padahal sholat kamu tadi aja masih sibuk ngurusi tajwid daripada ingat kepada Allah..." kata
wali paidi kepada pemuda ini.
Seketika pucatlah wajah pemuda ini, dan dalam hati pemuda ini berkata :
" masya Allah...ternyata gurunya tidak salah mengenai kiai muda ini"
pemuda ini semakin menundukkan kepalanya dihadapan wali paidi ini...
Pemuda santri thoriqot ini hanya diam , tidak berani berkata banyak didepan wali paidi,
suasana jadi hening, hanya terdengar suara wali paidi yg menghisap rokoknya,
monggo kopine kang, dan ini rokoknya wali paidi menawarkan kopi dan rokok dji sam
soenya
iya terimakasih... setelah menyeruput kopinya pemuda ini mengeluarkan rokoknya dan
menyalakannya.
gimana khabarnya mas kiai mursyid tanya wali paidi
alhamdulillah baik-baik saja jawab pemuda ini.
nanti sehabis sholat isya kamu dzikir aja di musholla sini, kalau nanti kamu tiba2 berada di
tempat yg asing , kamu baca la haula wala quwwata illa billah 3x pesan wali paidi.
iya , mas paidi jawab pemuda ini
Tidak lama kemudian terdengar suara adzan berkumandang, menunjukkan kalau waktu sholat
isya telah tiba, tampak 3 orang yg tadi sholat magrib telah datang, setelah berwudlu mereka
bertiga masuk ke musholla menunggu wali paidi.
Wali paidi berdiri masuk ke dalam musholla dan mempersilahkan pemuda thoriqot ini untuk
ngimami sholat isya, tapi pemuda ini tidak mau,Wali paidi akhirnya maju dan dimulailah
sholat isya berjamaah.
Pemuda thorqot ini sholat tepat dibelakang wali paidi, jadi pemuda ini dapat mendengar dg
jelas suara wali paidi, tapi pemuda ini tidak mau mengulangi kesalahnnya diwaktu sholat
magrib tadi, sambil membaca fatihah pemuda ini mulai mengajak hatinya berdzikir
Allah...Allah...Allah...
Pemuda ini mulai merasakan ketenangan dalam sholatnya, suara hiruk pikuk disekitar
musholla mulai hilang, suasana menjadi hening yg terdengar hanya suara wali paidi dan suara
hatinya yg berdzikir, lama kelamaan suara wali paidi yg tadinya cemplang dan terdengar tidak
bertajwid , berubah menjadi sangat merdu dan sangat fasih, suara dan bacaan wali paidi
bagaikan suara dan bacaan imam masjidil haram.
Setelah mendengar salam barulah pemuda ini seakan tersadar kembali lagi kedunia.
Setelah membaca wirid seperti pada umumnya wali paidi mundur, melaksanakan sholat
sunnah dua rokaat, setelah sholat wali paidi mendekati pemuda thoriqot ini
sampeyan disini aja , dan mulailah berdzikir seperti yg sampeyan lakukan kata wali paidi
iya mas paidi jawab pemuda ini singkat
ingat pesan saya tadi kata wali paidi lagi

Pemuda ini menggangguk, setelah ke tiga orang yg ikut jamaah tadi keluar, wali paidi berdiri
mematikan lampu musholla dan ikut keluar.
Tinggallah pemuda ini sendirian didalam musholla.
Pemuda thoriqot ini lalu duduk bersila, dan memulai membaca fatihah, tawasul kepada
kanjeng nabi muhammad dan diteruskan tawasul kepada guru2nya, setelahnya barulah
pemuda ini mulai membaca wirid yg selama ini selalu istiqomah ia baca, lama kelamaan
suasana mulai berubah, angin yg tadinya menghembus sepoi2 berubah menjadi kencang,
benda-benda yg berada didalam musholla mulai hilang satu persatu, bahkan dirinya juga
terasa ikut hilang, beriringan dg hilangnya tubuh pemuda ini, tampak di pengimaman ada
cahaya putih yg kecil, hanya cahaya ini yg tampak karena semuanya telah hilang dalam
pandangan mata pemuda ini, dan dg sayup2 mulailah terdengar suara orang yg berlalu-lanang
membaca tabir dan tahmid, cahaya yg tadinya kecil mulai membesar dan teranglah
seluruhnya, dan tampaklah dg jelas didepan pemuda ini bangunan segi empat yg tertutup kain
hitam yg disekelilingnya terlihat banyak orang yg berjalan mengitarinya. masya Allah
ternyata pemuda ini telah berada di makkah , didalam masjidil haram.
Pemuda ini membathin, benarkah aku ini sekarang berada dimasijid haram, timbul keraguan
didalam hati pemuda ini, dengan perlahan dia meletakkan tangannya di atas marmer masjid,
ada sesuatu yg hangat yg mengalir ketangannya,
ini marmer sungguhan bathin pemuda ini lagi.
Lalu pemuda ini berdiri melihat lalu lalang orang2 yg sedang berthowaf, ratusan ribu orang
berjubel jadi satu dg pakaian putih saling bersahutan memuji Allah, pemuda ini lalu teringat
dg pesan wali paidi, kemudian duduklah pemuda ini dan mulai membaca
la haula wala quwwata illa billah
ketika bacaannya sampai ke bacaan yg ke tiga, datanglah angin yg sangat kencang, bumi
makkah serasa bergoncang, seakan kena gempa, dan tampa bisa dicegah tubuh pemuda
thoriqot ini terguling guling, suasana menjadi gelap, tubuhnya baru terhenti ketika menabrak
sesuatu.
Berangsur angsur suasana menjadi tenang kembali, pemuda ini mulai membuka matanya.
betapa kaget dirinya, ternyata dia sekarang berada diatas tumpukkan sampah, tempat yg
tadinya dikira masjidil haram ternyata Tempat Pembuangan Sampah.....
Bersambung.....

Wali Paidi (bag 5)


Setelah beberapa hari bersama wali paidi, si murid thoriqoh ini menghadap kepada guru
mursyidnya guna melaporkan peristiwa yg dialaminya..
Kira2 sepuluh meter dari gerbang pondok, si murid ini sudah disambut kawannya yg juga
mondok disitu dg berkata :
kang..sampeyan udah ditunggu mas yai didepan mushollah pondok...
lho..yai sudah menunggu tho... jawab simurid
iya kang...tadi kira-kira 1/2 jam yg lalu aku disuruh mas yai membuat dua kopi dan beliau
berpesan, setelah membuat kopi tolong taruh di depan mushollah dan cepat2 kamu kepintu
gerbang karena dulurmu akan datang... terang kawan si murid
Mereka berdua memasuki pintu gerbang pondok yg begitu kecil, pintu gerbang pondok disini
memang beda dg pintu gerbang pondok2 lainnya. pintu gerbang disini Cuma satu daun
pintunya dg ukuran 1 meter x 2 meter terbuat dari kayu yg dilapisi seng. kalau ada orang yg
tidak pernah kepondok ini pasti tidak tahu pintu gerbangnya...
Pernah dulu abahnya mas yai ini mau merenovasi pintu gerbang ini dg membuatnya agak
lebar dan diperbagus, tapi malamnya abahnya mas yai ini mimpi bertemu mbah yai yg
mengatakan:
nak...jangan dipugar pintu gerbang itu, biarlah seperti itu saja, biarlah orang mengira kalau
disini tidak ada pondok..
Setelah mimpi tersebut abah yai urung merenovasi pintu gerbang pondok.
Setelah melewati pintu gerbang pondok si murid dan kawannya ini melihat mas yai sudah
duduk sambil merokok di depan mushollah pondok dan didepannya ada dua cangkir kopi....
Si murid mengucapkan salam kpd mas yai :
assalamu alaikum..
wa alaikum salam jawab mas yai.
Setelah mencium tangan gurunya si murid ini duduk didepan mas yai, sedang kawannya pergi
tidak ikut duduk dengannya karena yg di panggil mas yai bukan dia...( inilah adab seorang
murid).
Setelah menceritakan pengalamannya, si murid ini bertanya kepada guru mursyidnya:
yai..ketika sholat dulu,saya mendengar bacaan wali paidi itu tidak sempurna tapi lama
kelamaan suara wali paidi ini berubah menjadi sempurna dan sangat merdu...apa maksud
semua itu...?
Setelah menghisap rokoknya dalam2 mas yai ini berkata :
kamu kan jelas pernah mendengar, kata Kanjeng Nabi : bau mulut orang yg berpuasa itu
wangi bagaikan minyak kesturi dihadapan Allah...., ketika kamu mendengar suara kang paidi
itu menjadi merdu, sesungguhnya kuping yg kamu pakai untuk mendengar itu kupingnya
gusti Allah...,kalau kupingmu sendiri yg kamu pakai maka terdengar seperti itu jadi terdengar
tidak sempurna menurutmu, tapi dihadapan Allah bacaan kang paidi ini begitu merdu...,
begitu juga dg bau mulut
orang yg berpuasa, akan tercium sangat busuk kalau mencimnya itu dg hidung kita sendiri...
Simurid ini bertanya lagi :
apakah kang paidi ini juga orang thoriqoh...?
iya..dia murid abahku , kang paidi ini sebelum masuk thoriqoh perilakunya sudah sangat ber
thoriqoh...kalau kamu melihat tingkah polahnya yg awur2an itu hanya untuk menutupi
ke_sejati_an dirinya....setahu saya kang paidi ini orang yg tidak punya suudzon kepada orang
lain, kepada siapapun orangnya, baik anak kecil maupun maling , kang paidi ini tetap
husnudzon, inilah salah satu kelebihan kang paidi.. jawab mas yai.
tapi..mengapa bukan yai sendiri yg mengatakan kepada saya kalau selama ini tempat yg

saya kira makkah itu sebenarnya tempat pembuangan sampah..? tanya si murid lagi.
hahahaha....itu memang tugasnya kang paidi...dan lagi, tempat pembuangan sampah itu kan
dekat dg mushollah kang paidi, kalau aku yg menunjukkan, kamu akan bingung berada
dimana, sedangkan TPA sampah itu jauh dari sini....
**
......Di tempat lain, wali paidi sedang kedatangan seorang tamu yg pingin sekali bisa
berangkat haji.
kang ..saya ingin sekali bisa berangkat haji..tolong saya dikasih amalan yg bisa membuat
saya bisa berangkat haji... pinta orang tersebut.
saya tidak bisa...coba sampeyan minta kepada yai yg lebih mengerti soal itu..saya ini orang
bodoh.. jawab wali paidi.
tidak kang ..saya tidak keliru krn saya bermimpi kalau sampeyanlah yg bisa menunjukkan
jalan tersebut... bantah orang tersebut
baiklah..kalau sampeyan memaksa....sehabis sholat shubuh sampeyan baca surat yasin
sebanyak 7 X...kalau ada apa2 sampeyan kesini lagi.. jawab wali paidi
Setelah orang tersebut membacanya selama 1 bulan tapi tidak terjadi apa2 , orang ini kembali
kepada wali paidi
tidak ada apa-apa kang.... kata orang yg kepingin haji ini
kalau gitu bacaan surat yasinnya ditambah surat waqiah sebanyak 7 x...nanti kalau ada apaapa sampeyan kesini lagi... kata wali paidi.
Setelah dibaca selama 1 bulan surat yasin dan surat waqiah ini tetap tidak mengeluarkan tanda
apa-apa, akhirnya orang ini kembali lagi ke wali paidi.
masih belum ada tanda apa-apa kang.... kata orang yg kepingin haji.
Wali paidi terdiam dan memejamkan matanya sebentar selanjutnya dg mantab dia berkata
kepada orang tersebut :
kalau begitu...tambah lagi dg SURAT TANAH...pasti sebentar lagi sampeyan akan
berangkat haji....
ha..ha..ha... orang yg kepingin haji ini tertawa terbahak bahak mendengar jawaban wali
paidi....
anu kang...katanya para kiai, haji itu tidak hanya ibadah ruhani saja tapi juga ibadah jasadi
terutama ibadah dengan bondo atau duit.... jawab wali paidi dg mimik serius tapi terlihat
lucu.
bersambung

Wali Paidi bag 6


Hari ini Wali paidi berpenampilan lain dari biasanya, dia tampil gaul sekali, memakai sepatu
unkl347, celana jeans pensil airplane system, dan kaos merk spilis infection. walaupun semua
pakaiannya ini pemberian dari adik mas kiai mursyid yg kebetulan buka toko pakaian Distro
Kang Santri.
Dan dengan memakai kaca mata BL hitam invictus , wali paidi berangkat untuk memenuhi
undangan mas kiai mursyid dalam rangka tasyakuran dan pembukaan toko onderdil barunya
yang mana semua barangnya lansung didatangkan dari luar negeri. mas kiai mursyid ini kalau
bisnis memang tidak mau setengah2, sekali terjun beliau langsung menyelam sekalian.
Sekitar jam 09:00 pagi wali paidi sudah sampai ditoko mas kiai mursyid. tampak terop yg
mewah yg tidak begitu besar berada di depan toko, dibawah terop sudah berjajar rapi kursi yg
terbungkus kain putih yg sebagian besar sudah terisi, di depan terop ada geladak kecil yg juga
tertutup kain putih yg diatasnya ada karpet merah yg disebelah kirinya ada piano semacam
elektone. music barat slowrock berkumandang mulai awal acara.
Yang unik, ada sebagian tamu yg datang memakai kopyah dan sarung dengan merk mencolok
"NU", sedang tamu lainnya berpaikan ala executive muda.
memang mas kiai mursyid ini mengundang seluruh pelaku bisnis didalam kota dan sebagian
dari luar daerah. mas kiai mursyid ini menyeting acara pada pembukaan tokonya ini dg model
seperti acara pembukaan toko onderdil pada umumnya, tidak seperti acara yg biasa dilakukan
seorang kiai dikalangan pesantren, apalagi mas kiai ini adalah seorang mursyid.
Wali paidi tidak lansung duduk ditempat acara, tapi lansung menuju dapur umum mecari
kopi. setelah dapat kopi wali paidi duduk di podjok toko, mengeluarkan sebatang rokoknya.
sambil menunggu kedatangan mas kiai mursyid, sambil menyedot rokok mastna wastulasa
warrubaa, wali paidi mengawasi semua temu yg datang. wali paidi tersenyum kecil ketika
melihat ke kikuk an para tamu yg memakai kopyah dan sarung NU itu, mereka tampak rikuh
duduk dikelilingi para tamu yg berpenampilan beda dari mereka dan di tempat yg acaranya
tidak di duga oleh mereka sebelumnya. dari arah belakang datanglah seorang pemuda yg
penampilannya seperti wali paidi ini, mengahampiri dan duduk disamping wali paidi, pemuda
ini adalah adik mas kiai mursyid.
udah lama kang..tanya pemuda ini setelah mrk bersalaman.
gak, barusan aja datang jawab wali paidi.
Sebelum wali paidi bertanya soal tamu yg berkopyan dan sarungan itu, adik mas kiai mursyid
ini sudah menjelaskan kpd wali paidi tetang mereka,
anu kang..,sebenarnya mas kiai mursyid meminta bantuan kepada kiai akhmad untuk
mendatangkan santri santrinya untuk datang kesini guna membantu bagian akomodasi
(bagian angkat2 meja) tapi terjadi salah paham, ternyata yg dikirim kiai ahmad kesini adalah
para ustadz dan penggede2 thoriqoh, dikiranya mas kiai mursyid mengadakan acara kumpulan
thoriqoh, jadinya ya seperti ini hehehe adik mas kia mursyid menjelaskan kpd wali paidi
oh..begitu tho ceritanya jawab wali paidi
Tidak lama kemudian datanglah mas kiai mursyid dg bercelana jeans di iringi cewek2 cantik
yg berpakaian minim, tampak seksi2 dan mulus2..,mereka ini para sales promotion girl yg
didatangkan mas kia mursyid untuk mengisi diacara pembukaan tokonya ini.
Para tamu bertepuk tangan menyambut kedatangan mas kiai mursyid ini, kecuali para tamu yg
berkopyan dan sarungan. mereka hanya melongo dan terheran-heran melihat tingkah dan gaya
mas kiai mursyid ini, memakai jeans dan dikelilingi cewek2 cantik.!!
Di hati sebagian para penggede2 thoriqoh ini, mulai timbul keraguan atas kemursyidan mas
kiai ini, dan memang para penggede2 thoriqoh ini sebagian besar dulunya adalah murid
abahnya.
Setelah acara ceremonial dimulai dan peresmian atas dibukanya toko onderdil ini sudah

dilakukan tibalah waktu hiburan.


Music mulai mengalun, lagi dan yg lebih menggeparkan, mas kiai mursyid ini tampil di
panggung mini berjoget ria bersama para sales promotion girl yg berjumlah 15 orang ini...!!!
Para penggede2 thoriqoh semakin melongo melihat mursyid mereka berjoget dan bersenda
gurau dg para sales promotion girl yg rata rata cantik dan seksi ini, wali paidi hanya
tersenyum melihat tingkah dan gaya mas kiai mursyid. wali paidi melihat diantara sales
promotion girl ini ada satu yg wajahnya sangat mirip dg mulan jameelawali paidi hanya
membathin:
ada ada aja mas kiai mursyid ini..
Tiba tiba mas kiai mursyid ini turun dr panggung mini dan menghampiri wali paidi,
selanjutnya menggandeng tangan wali paidi, ditarik ikut dan di ajak joget diatas panggung
mini dan mas kiai mursyid ini menggandengkan wali paidi dg cewek yg wajahnya mirip dg
mulan jameela itu.
Ketika wali paidi memegang tangan cewek yg sangat mirip mulan jameela ini detak dzikir
jantung wali paidi semakin kencang, dari tangan cewek ini terdengar kalimat:
ya..latiefya latiefya..latief
Dan dari paha dan pantat sicewek keluar kalimat:
yajamalya..jamal dari seluruh anggota badan si cewek ini mengeluarkan kalimat2
asmaul husna
Wali paidi seakan berjoget ditaman surga, music dan suasana berubah seperti di surga, bunga
bunga yg indah bermunculan disekitar taman harum semerbak mewangi
Wali paidi berjoget berputar putar mengikuti alunan music yg begitu indah.
Wali paidi baru tersadar ketika mendengar suara mas kiai mursyid:
wes kangayo balik ke dunia lagi, jangan disurga terusini acara jualan onderdil belum
seleseihehehe..
Sehabis dari acara peresmian toko mas kiai mursyid, wali paidi pamit pulang.
Sebenarnya uang wali paidi ini sudah habis sama sekali dikasihkan kepada tamu-tamu mas
kiai mursyid yg bersarug dan berpeci itu, sebagai uang kaget, kaget atas acara yg begitu
menghebohkan.
mas kiai mursyid yg tahu kalau wali paidi ini kehabisan uang malah menggodanya, ketika
wali wali paidi pamit padanya:
kang..duwit sampeyan kan masih banyak, jadi aku wes gak usah nyangoni, ini garam aja
sampeyan bawa ucap mas yai musyid
"heheheiya mas yai terimakasihucap wali paidi.
Memang mulai mbah yai, abah yai sampai mas yai mursyid ini garam adalah cenderamata
pondok beliau-beliau ini, garam suwuk ini bisa digunakan untuk apa saja, mengobati
penyakit dhohir maupun bathin, dan masih banyak kegunaan lainnya tinggal niatnya apa bagi
yg menggunakannya
Adik mas kiai mursyid menawarkan untuk mengantar wali paidi ke terminal tapi wali tidak
mau:
saya jalan kaki saja sambil jalan-jalan menikmati pemandangan.. ucap wali paidi kepada
adik mas kiai mursyid.
Setelah bersalam salaman wali paidi pamit dan meneruskan berjalan ke arah terminal, dzikir
selalu menyertai setiap langkah wali paidi ini.
ketika wali paidi melintasi jalan di pinggir alun-alun ada segerombolan pemuda yg
mengawasi wali paidi, dg tersenyum wali paidi meneruskan langkahnya, wali paidi
sebenarnya sudah tahu kalau sebentar lagi dia akan dicegat dan di palak dimintai duwit oleh
mereka. ini yg jadi ganjalan hati wali paidi, karena dia sudah gak punya uang sama sekali, dia
akan malu sekali karena tidak bisa memberi kpd orang yg meminta.
kasihan mereka kalau sampai tidak mendapatkan uang dariku bathin wali paidi.

Wali paidi berusaha menghidar karena malu, dia menyebrang jalan berusaha menghindari
mereka tapi gerombolan pemuda ini mengikutinya dan satu orang maju kedepan mencegat
wali paidi:
duwit..serahkan duwitmu..ayo cepat ucap pemuda itu yg rupanya pimpinan gerombolan
ini.
Wali paidi dengan tersenyum membuka kaca mata hitamnya dan melihat satu persatu para
pemuda gerombolan ini, dikaos pimpinan gerombolan ini ada symbol hati yg bersinar yg
bertuliskan MURNI 22 NAIN. mereka yg melihat wali paidi yg begitu tenang jadi keder,
dan mereka heran melihat ketenangan dan tampak tidak ada ketakutan sama sekali diwajah
wali paidi.
mohon maaf yg sebesar-besarnya aku tidak punya uang sama sekali, maaf aku membuat
kalian kecewa, uangku sudah habis kukasihkan kepada orang lain ucap wali paidi kepada
ketua gerombolan ini.
Ketua gerombolan ini hatinya jadi bergetar ketika melihat tatapan mata wali paidi yg begitu
teduh, hati pemuda ini jadi damai, dan tanpa disadari mata pemuda ini mulai berkaca-kaca,
pemuda ini mulai teringat dg dosa-dosanya selama ini, pemuda ini juga tidak tahu mengapa
hatinya begitu trenyuh dan teringat dg masa lalunya teringat dengan pesan-pesan gurunya
dahulu.
Kawanan gerombolan ini juga ikut terdiam melihat pimpinan mereka diam tak bergerak sama
sekali, mereka jadi heran, biasanya mas gohell (yg nama aslinya sholeh, asal Tegal ) ini kalau
ada orang dimintai duwit tapi tidak memberi langsung dipukulinya sampai kelenger, tapi
sekarang tidak bergerak menghadapi pemuda ini.
saya tidak bisa memberi apa-apa, ini ada garam kalau sampeyan mau, katanya ibu sampeyan
sekarang sakit ucap wali paidi kepada pimpinan gerombolan ini yg ternyata bernama
gohell.
Pemuda yg bernama gohell ini jadi heran setengah mati, pemuda distro ini (wali paidi) kok
bisa tahu kalau sekarang ibunya lagi sakit dan sudah berhari hari ini. hatinya galau
memikirkan penyakit ibunya yg gak sembuh-sembuh, hatinya begitu trenyuh dg perhatian
wali paidi terhadap ibunya, karena selama ini semua orang dikampungnya tidak ada yg
perduli dg keluarganya mereka hanya mencibir tidak pernah memperhatikan keluarganya
Tanpa bisa ditahan pemuda ini terduduk dihadapan wali paidi dan menangis tersedusedu.
Bersambung......

WALI PAIDI bag 7


Anak buah gohell yg berjumlah tujuh orang ini lebih heran lagi melihat pemimpin mereka
terduduk dan menangis tersedu-sedu dihadapan wali paidi, tanpa dikomando mereka
mendekati pimpinan mereka dan membuat pagar betis melingkari wali paidi dan gohell,
mereka berdiri melingkar menutupi mereka supaya orang orang tidak tahu kalau pimpinan
mereka menangis, mereka malu kalau orang-orang melihat pimpinan mereka menangis,
masak pimpinan preman kok nangis(ha..ha..ha..).
Wali paidi menepuk nepuk pundak gohell, dan menariknya untuk berdiri lalu berkata :
udah mas, aku sama sampeyan ini masih saudara jadi gak usah sungkan
Gohell berdiri dan mengusap airmatanya, kemudian merangkul wali paidi
makasihmas ucap gohell kpd wali paidi
Mereka lalu bersalaman di ikuti seluruh anak buah gohell juga bersalaman kepada wali paidi
Suasana menjadi cair kembali.
Tidak lama kemudian suasana jadi akrab, seakan wali paidi dan gerombolan gohell ini adalah
teman yg sudah lama kenal, karena wali paidi ini pintar mengeluarkan joke-joke segar yg
membuat gohell dan anak buahnya tertawa terpingkal-pingkal.
ayo ngopi dulu mas. Ajak gohell kpd wali paidi
monggo.. jawab wali paidi
Mereka berdua dan seluruh anak buah gohell menuju kewarung di pinggir jalan.
setelah mengambil tempat duduk mereka memesan kopi, anak buah gohell menunggu di luar
warung
mas kalo bisa sampeyan berhenti malak orang, kasihan gurumu mas ucap wali paidi
iya mas, saya akan berusaha mencari kerja yg bener, doakan aja sahut gohell
jangan sampai kamu gunakan kepandaian silatmu itu sebagai kesombongan. Gunakan
sebagai senam untuk kesehatan. itu yg cocok untuk jaman sekarang ini beda dg jaman ketika
orang islam masih punya musuh dulu, jangan belajar silat untuk mencari kesaktian atau untuk
perisai diri, karena perisai diri yg lansung dari Allah adalah shodaqoh. belajarlah silat hanya
untuk kesehatan, maka kamu tidak akan mencari musuh atau dicari musuh kata wali paidi
Sambil nyeruput kopinya wali paidi berkata lagi kepada gohell
kalo belajar silat untuk mencari kesaktian atau kekuatan jadinya ya seperti ini, sesama
saudara seperguruan tawur.
iya mas, memang aku dulu belajar ilmu silat untuk mencari kesatian / kekuatan , setelah
lulus aku bingung gimana cara melihat kalau aku ini sudah kuat, akhirnya aku mencari garagara supaya punya musuh dan keterusan sampai jadi seperti sekarang ini.. ucap gohell sambil
menunduk.
Setelah ngobrol-ngobrol yg cukup lama gohell ini akhirnya terbuka hatinya, mengerti tentang
apa arti hidup ini, mengerti manusia itu tinggal menjalankan peran dari Allah, mengerti akan
dirinya berperan sebagai apa dan menjalankan sebaik-baiknya peran tersebut. ada yg berperan
sebagai ulama, guru, pedagang, petani dll, hanya ketaqwaan kepada Allah yg dinilai dari
menjalankan peran tersebut.
trus sampeyan sekarang mau kemana Tanya gohell kepada wali paidi
mau ke terminal jawab wali paidi singkat
hehehe..maksudku tujuan sampeyan dari terminal Tanya gohell lagi
mau sowan kepada salah satu guruku jawab wali paidi
kalau begitu mari saya antar gohell menawari wali paidi
baiklah, ayo ucap wali paidi
Gohell mendekati pemilik warung dan menanyakan habis berapa semuanya
pemilik warung terdiam merasa heran dengan sikap gohell, karena biasanya gohell ini kalau
makan minum di warungnya tidak pernah bayar, pemilik warung tersebut sangat gembira dg

perubahan sikap gohell ini


udah gak usah bayar mas, anggap saja ini sebagai selamatan buat mas, selamatan kalau
sampeyan telah terlahir kembali, mudah-mudahan tobat sampeyan ini sebagai taubatan
nasuha.. ucap pemilik warung kepada gohell.
Setelah mengucapkan terimakasih gohell mengantarkan wali paidi ke terminal. dalam
perjalanan gohell menanyakan perihal tentang orang orang sholeh yg diketahu wali paidi.
wali paidi menceritakan dg singkat perihal mereka, tentang sifat dan kelebihan para orangorang sholeh tersebut. tidak begitu lama akhirnya mereka sampai ke terminal.
Gohell memanggil salah satu anak buahnya dan membisikkan sesuatu kepadanya, lalu anak
buahnya itu pergi.
jangan berangkat dulu mas, tunggu sebentar kata gohell kpd wali paidi
Tidak begitu lama anak buah gohell itu datang sambil menyerahkan sesuatu kpd gohell, lalu
gohell mendekati wali paidi dan menyerahkan sesuatu tsb kepada wali paidi
ini mas tolong jangan ditolak ucap gohell kpd wali paidi
Ternyata sesuatu tersebut didalamnya ada uang ribuan yg sebagian sudah kumal, dan ada 2
atau 3 uang lima ribuan. wali paidi terkejut ketika menerima uang daari gohell tersebut
jangan kuatir mas, itu bukan uang haram, itu uang sumbangan dari teman-teman , dan saya
minta dg sangat jangan ditolak jelas gohell kpd wali paidi
Wali paidi menerima pemberian gohell tersebut. setelah bersalaman wali paidi naik keatas
bus, masih banyak bangku kosong. wali paidi mencari tempat yg enak buat duduk, akhirnya
wali paidi memilih tempat ditengah.
Setelah bus baru berjalan, tampak pedagang rokok naik ke atas bus menjajakan dagangannya,
ketika wali paidi hendak memanggilnya si pedagang tersebut sudah menghampiri wali paidi
dan menyerahkan sebungkus rokok Dji Sam Soe dan berkata:
ini pemberian dari mas gohell sebagai rasa terimakasih.
Begitu juga dengan pedagang- pedagang yg lain, di dalam perjalanan mereka semua
mengasihkan satu barang dagangannya kepada wali paidi atas nama gohell.
Mulai penjual minuman sampai penjual kacang, bahkan penjual bollpoint dua ribu dapat 3
juga menyerahkan bollpointnya atas nama dan rasa terimakasih gohell kepada wali paidi.
ketika wali paidi mau membayar karcis bus, pak kondektur juga membebaskan wali paidi atas
nama gohell juga.
Wali paidi hanya geleng-geleng kepala
gendeng, sholeh ini.. bathin wali paidi tersenyum sambil teringat wajah gohell.
sekitar dua jam perjalanan, wali paidi akhirnya sampai disebuah kota yg dulunya adalah
sebuah wilayah kerajaan majapahit, wali paidi turun sambil membawa satu kresek besar yg
berisi minuman dan makanan ringan pemberian dari pedagang - pedagang asongan diatas bus.
Baru melangkah turun dari bus wali paidi lansung dihampiri seorang gila yang berambut
gimbal, orang gila tersebut lansung menarik narik tas kresek wali paidi
di..paidisini minuman dan makanan ini punyaku.. ucap orang gila tsb, lalu ngeloyor
pergi
Wali paidi membiarkan saja tas kreseknya direbut, dan dia hanya terus mengikuti orang gila
tsb karena dia penasaran, orang gila ini kok tahu namanya.
bersambung

Wali Paidi bag 8


Terlihat di sudut terminal orang gila ini tertawa-tawa menikmati makanan dan minuman hasil
rampasannya.
Wali paidi berjalan perlahan mendekati orang gila tsb, dan kira-kira setelah jarak wali paidi
dan orang gila itu berjarak 10 meteran orang gila tsb berkata dg masih makan dan minum
gak usah heran di, orang yg dekat dg tuhannya, apa yg tidak diketahui di muka bumi ini, yg
diketahui Gusti Allah juga diketahui oleh para kekasihNya, apalagi namamu terkenal dilangit
sana, namamu seringkali muncul karena seringnya kamu usul ke gusti Allah..
Dg masih memegang minuman sprite kaleng orang gila tsb berkata lagi
para malaikat sering berkata, Gusti, wali paidi usul begini, Gusti, wali paidi minta begini,
hampir semua malaikat mengenalmu. karena seringnya kamu minta dan usul ke gusti
Allah.seharusnya kamu malu di, minta-minta terus seperti pengemis.ha ha ha.
Wali paidi terdiam, seperti ditelanjangi, wali paidi menghampiri orang gila tersebut dan
mencium tangannya.
ketika wali paidi memegang tangannya, wali paidi kaget karena tangan orang gila ini
bagaikan tidak ada tulangnya. terasa halus, begitu lembut dan berbau sangat wangi, ketika
wali paidi mau menanyakan namanya, orang gila ini mendahului berkata :
kamu gak usah tahu namaku, udah sana kamu pergi sowan ke kyaimu sana, nanti kita
bertemu disana, dan kalau kamu melihat kyaimu sedang ada tamu agung, kamu sebaiknya
langsung pamit aja
Wali paidi cuma mengangguk terdiam.
Setelah mengucapkan salam, wali paidi pergi dari situ dan berangkat untuk sowan ke kyainya.
wali paidi melanjutkan perjalanan dg naik becak. setelah sampai, wali paidi lansung menuju
ke ruang tamu, disana dia disambut salah satu santri kyai yg selalu standbay melayani tamu
tamu.
Belum lama duduk, ada dua tamu yg juga mau sowan ke kyai, mereka berdua duduk
disamping wali paidi. tidak seperti biasanya kyai kali ini tidak langsung menemui mereka
bertiga, wali paidi dan kedua tamu menunggu sekitar satu jam lebih baru kyai keluar.
wali paidi dan kedua tamu langsung bersalaman dg kyai, mereka bertiga mencium tangan kyai
dg penuh tadzim, yg sangat berbeda sikap wali paidi terhadap kyai ini, wali paidi tampak
sangat tadzim berhadapan dg kyai.
Wali paidi hanya bisa menunduk, dan tampak butiran-butiran air mata mulai membasahi pipi
wali paidi. setelah kyai baru saja duduk, wali paidi maju bersalaman lagi dan mohon pamit,
kyai hanya tersenyum dan merestui wali paidi:
iya di, salam aja ke dulur-dulur semua ucap kyai
inggih kyai jawab wali paidi dg masih menunduk
Kedua tamu ini heran melihat sikap wali paidi, mereka menunggu begitu lama tapi setelah
kyai keluar, wali paidi kok lansung mohon pamit.
Satu diantara dua tamu ini penasaran dan menanyakan hal tersebut kepada kyai
kyai, mas tadi itu menunggu panjenengan dg kami begitu lama, tapi setelah kyai datang,
mas tadi langsung mohon pamit ada apa gerangan kyai. Tanya tamu
hmm..gimana yah, kamu langsung aja ke orangnya dan tanyakan hal itu, dia belum pergi
jauh, sekarang dia masih duduk-duduk dipagar jembatan jawab kyai
Setelah mohon ijin dan keluar sebentar tamu tadi mencari wali paidi, dan benar apa yg
dikatakan kyai, wali paidi masih duduk di pinggir jembatan
assalamualaikum ucap tamu ini kepada wali paidi
wa alaikum salam jawab wali paidi
maaf mas, saya penasaran dg sikap sampeyan tadi, kok langsung mohon pamit ketika baru
ketemu kyai Tanya tamu dg penasaran

hmm, gimana tidak lansung mohon pamit kang, wong di samping kanan kyai ada baginda
rosul dan disamping kiri kyai ada nabiyullah Khidir, apa yg mau saya omongkan kalau beliau
berdua hadir di samping kanan dan kiri kyai.. jawab wali paidi dg mata yg berkaca - kaca
oh.. ganti si tamu jadi heran dan melongo....
bersambung/ Tamat??
Wali Paidi bag 9
Sehabis tahlil bersama dalam rangka memperingati Haul Gus Dur ke II , wali paidi bersama
warga berkumpul bareng ngopi bersama sama , mereka saling berkelompok tiga sampai
empat orang membicarakan dan mengenang Gus Dur , dan diselingi adu argument mengenai
apa rahasia dibalik sepak terjang Gus Dur dimasa lalu.
Wali paidi tersenyum senyum meihat tingkah laku mereka, wali paidi sendiri duduk
duduk bersama empat orang dg satu cangkir kopi besar berada ditengah, mereka berlima
joinan bersama-sama, indah dan rukun sekali.
Paijo tetangga wali paidi mulai membuka pembicaraan dg bertanya kepada wali paidi
kang menurut sampeyan gimana gus dur selama jadi presiden yg Cuma sebentar itu..?
sebelum kita membahas tentang itu semua, alangkah baiknya kita mengulas lagi sejarah
sebelum Gus Dur jadi presiden jawab wali paidi
wah..sipp iki kang, gimana ceritanya kata teman teman yg lain
Dulu ada seorang kiai didaerah blitar namanya kiai rohimi, beliau ini ahli istikhoroh, banyak
sekali kiai yg sowan kepada kiai rohimi ini guna menanyakan apa makna isyarah yg diterima,
dan kiai rohimi ini bisa menafsiri isyarah2 yg ditanyakan kepadanya, dan semuanya tidak
pernah meleset, hamper 100 persen mendekati kebenaran.
Kehidupan sehari-hari beliau adalah sebagai petani desa yg sangat sederhana, tiap pagi beliau
diantar cucunya pergi kesawah dg naik sepeda onthel, biasanya para tamu yg mau sowan
kepadanya menunggunya didepan ndalem, menunggu beliau pulang, dan didalam rumah yg
berdinding kayu jati itulah kiai rohimi menerima para tamunya.
Didalam rumah kiai rohimi ada sebuah kamar khusus yg disediakan untuk gus dur kalau
berkunjung kesitu dan menginap.
Gus dur sebelum jadi presiden telah banyak menerima isyaroh2, dan menanyakan kepada kiai
rohimi apa makna isyaroh2 yg dia terima.
kang, kiai rohimi ini tingkatannya lebih tinggi daripada gus dur ya.., sampai gus dur sendiri
minta tolong untuk menafsiri isyaroh yg beliau terima ucap paijo kepada wali paidi
tidak mesti begitu, kamu tahu pak ridwan tetangga kita, yang jadi dosen Ilmu Ekonomi di
salah satu universitas terkenal itu ..? Tanya wali paidi
iya saya tahu kang jawab paijo
ketika Ditanyakan kepadanya soal2 Nahwu Shorof, , apa pak ridwan mempu menjawabnya
sendiri dengan baik dan benar..? Tanya wali paidi lagi
tidak kang, pak ridwan jelas gak bisa, pertanyaan2 itu pastinya para santri yang bisa
menjawabnya... jawab paijo
dg seperti itu, apa tingkatan santri itu lebih tinggi daripada tingkatan pak ridwan yg dosen
itu? Tanya wali paidi sekali lagi
ya tentu tidak kang, jawab paijo mulai mengerti
begitulah apa yg terjadi diantara gus dur dan kiai rohimi ini tidak bisa jadi acuan siapa lebih
tinggi tingkatannya jelas wali paidi
Wali paidi menyedot rokok dji sam soe nya dan nyeruput kopi sedikit lalu melanjutkan
ceritanya
sampeyan akan jadi orang nomor satu di Indonesia, tapi hanya sebentar ucap kiai rohimi
kepada gus dur, menafsiri isyaroh yg diterima gus dur

berapa lama kiai Tanya gus dur


tidak sampai tiga tahun jawab kiai rohimi
tugas yang sangat berat ucap gus dur tanpa memperdulikan lama jabatannya
iya ini memang tugas yg sangat berat gus, dan sampeyan akan diturunkan oleh rakyat
sampeyan sendiri.. kata kiai rohimi
kalau ini memang tugas, biarpun sebentar tidak apa-apa yg penting bermanfaat, ucap gus
dur
Gus dur menerima dg lapang dada isyaroh yg diterimanya dari kiai rohimi, beliau tidak peduli
walaupun dalam kepimpinanya kelak , beliau di recoki dan akhirnya diturunkan dg tidak
terhormat. gus dur berperinsip, biarlah orang memusuhinya asal Allah menyayanginya.
biarlah orang menghinanya asal Allah ridlo kepadanya.
Beberapa bulan kemudian ganti para kiai sepuh yg mendapatkan isyaroh isyaroh dari Allah
mengenai Gus Dur. para kiai tidak mau gegabah dg menafsiri sendiri isyaroh yg diterima oleh
mereka, para kiai sepuh sowan ke kiai rohimi menanyakan apa arti isyaroh yg mereka terima.
memang nama kiai rohimi dikalangan para kiai2 NU sangat dikenal, krn dalam menafsiri
isyaroh kiai rohimi ini jagonya.
Setelah mendapat arti isyaroh dari kiai rohimi , para kiai sepuh ini menyampaikannya kepada
Gus Dur , dan gus dur dg penuh tadzim menerima mereka dan mengucapkan terimakasih
karena memperhatikannya selama ini, walau gus dur sendiri sudah tahu kalau dirinya akan
jadi presiden, bahkan gus dur sudah tahu masa kepemimpinannya yg Cuma sebentar itu
sebelum para kiai ini mengetahuinya.
Pertemuan ini dicium oleh wartawan, dan ramailah berita pertemuan dikala itu, dan para kiai
sepuh ini dijuluki oleh wartawan sebagai poros langit, disesuaikan dg kelompok yg
mengusung Gus Dur jadi presiden yaitu poros tengah, dan kebetulan pemimpin kelompok kiai
sepuh ini adalah kiai faqih langitan tuban, jadi pas lah sebutan bagi beliau2 yaitu poros
langit.
Dan kita semua tahu gus dur secara mengejutkan benar benar jadi presiden, walaupun gus
dur dan para kiai sepuh sama sekali tidak terkejut dg hal itu, karena para kiai sepuh dan gus
dur sudah tahu sebelumnya.
Awal pemerintahan gus dur baik baik saja, hubungan gus dur dg bu mega tampak mesra,
mereka bergantian mengadakan sarapan pagi bersama, kadang di istana presiden kadang di
istana wakil presiden. Tapi lama kelamaan para koruptor dan penggila jabatan mulai kawatir
dg ketegasan gus dur dalam memimpin Negara ini, mereka mulai tidak bebas korupsi dan
menumpuk numpuk kekayaan pribadi karena ketatnya pengawasan gus dur dikala itu.
Mereka mulai mendanai para mahasiswa untuk mendemo gus dur, mengangkat isu-isu yg
memojokkan gus dur, mereka para koruptor menunggu momen yg tepat untuk menjatuhkan
gus dur.
Gus dur memang terkenal dg gaya ngomongnya yg blak blakan, gus dur berprinsip
padhakno pengucapmu podho karo karepe atimu.
Begitulah.... ketika gus dur dimintai pendapat oleh wartawan tentang bu mega yg sering diam
aja, gus dur dg enteng menjawab
dia itu bodoh Jawaban gus dur itu didengar oleh pramono anung yg ketika itu kalau gak
salah masih menjabat sebagai sekjen PDIP, dan oleh pramono ini jawaban gus dur itu
disampaikan kepada ibu mega.
Ngambeklah bu mega waktu itu, bu mega tidak mau menemui gus dur
ketika sarapan pagi bersama di istana wakil presiden, dan inilah kesempatan yg ditunggu oleh
para koruptor dan penggila jabatan, inilah celah yg bisa menurunkan gus dur dari kursi
presiden, bathin mereka.
Dan barulah para kiai sepuh dapat isyaroh lagi , kalau gus dur akan dilengserkan dari kursi
presiden, para kiai sepuh atau kiai poros langit ini sowan lagi kepada kiai rohimi, minta

pendapat dan minta solusi gimana baiknya dan supaya gus dur masih bisa jadi presiden, kiai
rohimi mengatakan kepada para kiai
gus dur akan bisa tetap jadi presiden kalau mau minta maaf kepada ibu mega, walaupun gus
dur tidak ada niat merendahkan ibu mega ucap kiai rohimi.
biarpun kiai rohimi sdh tahu klo jabatan gus dur cuma sebentar, tapi kiai rohimi tetap
memberi peluang kpd para kiai, kiai rohimi berkeyakinan bahwa Allah jualah penentu akhir
suatu kisah, isyaroh hanyalah perlambang.
Para kiai kembali menemui gus dur dan menyampaikan apa yg diperoleh dalam isyarohnya
dan juga menyampaikan pesan kiai rohimi, tapi gus dur tidak mu melakukannya. bukan
berarti gus dur tidak mau minta maaf krn malu atau gengsi, tapi apa yg dialami gus dur
kurang lebih persis seperti apa yg dialami oleh sayyidina ali, ketika dalam peperangan
sayyidina Ali mau membunuh orang kafir yg sudah terjatuh diatas tanah, sayyidina ali tiba2
mengurungkan niatnya ketika orang kafir itu meludahinya. Orang kafir itu heran melihat
sayyidina ali yg tiba-tiba urung membunuhnya dan orang kafir ini menanyakan hal tersebut ,
sayyidina ali menjawab:
pertama aku berniat membunuhmu karena Allah, tapi ketika kamu meludahiku, terbesit
perasaan marah kepadamu, maka aku urungkan niat membunuhmu krn ada niat selain Allah
dihatiku
Gus Dur tidak mau minta maaf kalau niatnya karena ingin mempertahankan jabatan, gus dur
tidak gila jabatan,dan gus dur memang sudah tahu kalau masa kepemimpinannya Cuma
sebentar, dan kita semua tahu gus dur akhirnya berhasil diturunkan dari kursi kepresidenan
karena kasus yg dibuat2 yaitu kasus buloggate.
Paijo dan kawan-kawannya terdiam mendengar cerita wali paidi ini,mereka merasa baru
mendengar cerita gus dur dengan kiai rohimi, mereka sangat penasaran
apakah kang paidi pernah bertemu dg kiai rohimi. Tanya paijo penasaran
tidak pernah jawab wali paidi santai dg menyedot rokoknya
lalu sampeyan dapat cerita dari mana Tanya paijo lagi makin penasaran
Wali paidi tidak menjawabnya, dia hanya tersenyum dan menyeruput selepek kopi lalu
ngeloyor pergi
setelah cerita soal gus dur , wali paidi ngeloyor pergi, dia berjalan terus tanpa memperdulikan
arah dan tujuan, berjalan terus sambil menikmati rokoknya, sudah berapa lama dan seberapa
jauh wali paidi berjalan dia sendiri tidak tahu, wali paidi seperti tidak sadar tiba2 saja hatinya
dipenuhi dzikir dg Allah dan bersama Allah, wali paidi merasakan seakan-akan dia tidak
berjalan diatas bumi, dia seperti terbang, tubuhnya ringan dan hatinya di penuhi kebahagiaan.
Wali paidi baru tersadar ketika adzan subuh berkumandang, dan dilihatnya di depan ada
sebuah masjid yg semuanya terbuat dari bambu.
bersambung
WALI PAIDI 10
wali paidi baru tersadar ketika adzan subuh berkumandang, dan dilihatnya di depan ada
sebuah masjid yg semuanya terbuat dari bambu, wali paidi berhenti sebentar, dilihatnya
didalam masjid sudah banyak sekali orang,
ada yg pakai jubah, pakai serban ada juga yg pakai sarung dan berkopyah, ada juga yg
memakai celana tp tetap juga pakai kopyah, yg membuat wali paidi kagum adalah didalam
dan diluar masjid itu tidak ada lampu sama sekali, tapi masjid dan areal sekiarnya tampak
terang benderang, tampak cahaya keluar dari para orang 2 yg berada di dalam masjid, cahaya
mereka inilah yg menerangi seluruh masjid,

tanpa sadar wali paidi memandangi tangannya, apa dia ikut juga bercahaya, wali paidi kaget
ternyata tangannya juga mengeluarkan cahaya, wali paidi meneruskan pandangannya, dan
ternyata kakinya dan seluruh badannya juga bercahaya....
setelah sadar bahwa dirinya juga bercahaya, wali paidi mulai berani memasuki masjid dan
ikut sholat berjamaah, wali paidi sholat di barisan paling belakang krn hanya di barisan ini
ada tempat yg kosong sedang tempat yg lain sudah penuh, wali paidi melihat disela - sela
tubuh para jamaah yg bercahaya seorang imam yg cahayanya sangat terang, sehingga wali
paidi tidak bisa melihat wajahnya, tubuhnya dikelilingi cahaya yg sangat terang, wali paidi
baru sekali ini merasakan sholat yg begitu indah dan sangat syahdu, suara imam yg begitu
merdu, dan wali paidi seakan-akan diajak berjalan mengelilingi rahasia2 ayat - ayat Allah yg
dibaca oleh sang imam sholat.
setelah mengucapkan salam dan selesei sholat wali paidi baru tersadar ternyata disampingnya
ini ada orang yg sangat dikenalnya, mbah parmin seorang kusir bendi dikampungnya, ternyata
mbah parmin ini tubuhnya juga bercahaya, sebelum wali paidi hilang dari rasa kagetnya ,
mbah parmin sudah berkata kepadanya
" paidi...tolong kalo nanti dirumah jangan bilang siapa-siapa tentang masalah ini"
"baik mbah.."jawab wali paidi meneruskan dzikirnya
sehabis dzikir baru wali paidi mulai ngobrol lagi dg mbah parmin
"mbah siapa yg ngimami sholat subuh ini" tanya wali paidi
"beliau baginda Nabi Muhammad" jawab mbah parmin
"dan dibarisan depan itu adalah wali2 qutb, dan dibarisan berikutnya wali2 yg derajatnya
dibawah wali qutb, mereka berbaris sesuai tingkatannya, baik yg sudah meninggal maupun yg
masih hidup, semuanya hadir disini,"mbah parmin meneruskan penjelasannya
wali paidi tersenyum dan mbah parmin juga tersenyum karena mereka berdua sadar kalau
berada dibarisan yg paling belakang, tidak lama kemudian acara dilanjutkan dg bersalamsalaman, sambil membaca sholawat, wali paidi bertemu guru mursyidnya dan wali2 yg
selama ini cuma mendengar tentang ceritanya saja, wali paidi begitu bahagia karena bisa
bersalaman dg para wali2 y selama ini sangat dicintainya dan dihormatinya, setelah acara
bersalaman selesei, para wali pergi sendiri-sendiri dan tiba2 hilang entah kemana , tinggal
wali paidi dan mbah parmin aja yg berada didalam masjid, setelah semua sudah pergi, baru
wali paidi dan mbah parmin keluar dari masjid
"dimanakah ini mbah..."tanya wali paidi kepada mbah parmin
"di gunung pring magelang jawa tengah "jawab mbah parmin
wali paidi menoleh kebelakang , ternyata masjid itu sudah hilang
"udah di, aku pergi dulu yah, assalamulaikum... "kata mbah parmin dan bersalaman dg wali
paidi
mbah parmin berjalan disela-sela pepohonan dan lama-lama kelamaan hilang

"mbah...mbah..tunggu sebentar."wali paidi memanggil mbah parmin tapi mbah parmin sudah
hilang ditelan keheningan hutan belantara...
"wadoh mbah...aku sebenarnya mau pinjem duwit buat sangu pulang .."wali paidi berkata
sendiri
"terpaksa ngandol truck lagi ini.....wah..wah..." wali paidi dg tersenyum melangkah pergi
juga.....
"selama ada rokok dan kopi gak masalah...syukur alhamdulillah "ucap wali paidi dg
mengeluarkan rokok dari selipan kopyahnya lalu menyalakannya ....dan meneruskan
perjalanannya
wali paidi tidak berani mencoba ilmu melipat bumi yg dimilikinya, karena wali paidi takut
kesasar-kesasar seperti waktu itu wali paidi berjalan sambil mengenang kembali
pertemuannya dg para wali juga baginda nabi barusan, walau paidi tidak dapat begitu jelas
melihat wajah rosulullah, krn sangat terangnya nur cahaya tg terpancar dari tubuh rosulullah...
wali paidi masih ingat perkataan rosulullah ketika acara bersalam- salaman tadi,bahwa bala''
atau adzab Allah akan diturun, para wali disuruh oleh baginda Nabi untuk bersiap-siap
menerimanya sesuai dg tingkatannya.....
ketika bala' atau adzab turun yg menanggung pertama kali adalah para wali2 Allah sesuai dg
tingkatannya, semakin tinggi derajadnya semakin besar pula adzab yg ditanggungnya, para
wali ini melakukan hal tersebut supaya ketika adzab itu sampai kepada umat manusia lainnya
tinggal sedikit dan ringan, masya Allah betapa besar rasa cinta mereka kepada kita semua,
kadang bala' atau adzab Allah itu tidak sampai menimpa umat manusia karena sudah habis
ditanggung para wali, kalau bala' atau adzab Allah itu begitu besar dan luas maka
adzab itu baru menimpa manusia, dan bala' atau adzab yg paling ringan yg diterima oleh umat
manusia adalah "ndas ngelu gak ngerti sebabe" kepala pusing tidak tahu penyebabnya disertai
dg perasaan sedih dan galau yg tidak tahu penyebabnya juga... tanpa terasa wali paidi sudah
sampai dijalan raya dan dilihatnya ada sebuah truck yg melintas, wali paidi menyetop dan
minta tunutan.....
Setelah dari pertemuan di gunung pring magelang jawa tengah, walipaidi jatuh sakit, karena
perjalanan yg ditempuh wali paidi tidak semestinya, wali paidi pindah dari truck satu ke truck
lainnya, kadang kehujanan kadang kepanasan, dan tubuh wali paidi tidak kuat menerima
semua itu dan jatuh sakit. Wali paidi terbaring tak berdaya dipembaringan, badannya panas,
matanya terlihat semakin cekung karena kurang tidur, tapi senyumnya masih tetap sama,
cerah dan menyenangkan seperti orang tidak sakit, para tetangga satu persatu menjenguk wali
paidi, ada yg membawa buah2an dan ada yg memberi uang, sebagian para tetangga
berinisiatif mengantarkan wali paidi untuk berobat di rumahsakit terdekat , tapi wali paidi
menolaknya
terima kasih, biarlah , 2 atau 3 hari akan sembuh sendiri jawab walipaidi
Para tetangga sangat sayang kepada wali paidi ini, bukan karena wali paidi ini wali ( karena
para tetangga tidak tahu kalau paidi ini seorang wali ) dan bukan juga karena wali paidi ini
orang kaya tapi karena wali paidi ini orang yg dermawan, suka menolong dan sopan terhadap
yg tua dan sayang terhadap yg muda

Ketika memasuki hari ketiga , tubuh wali paidi demam tinggi , sehabis sholat isya yg
dilakukan dg terbaring,
tubuh wali paidi tdk kuat menahan, dan wali paidi tidak sadar ( pingsan ) , dia baru tersadar
ketika merasakan ada orang yg menyeka tubuhnya dg handuk dingin, orang ini sangat ganteng
dan bersih,seorang pemuda yg sangat tampan
siapakah anda tanya wali paidi
saya adalah amalan sholawat yg biasa sampeyan baca, saya akan menjaga sampeyan sampai
sembuhucap pemuda ini
Wali paidi kaget juga mendengar penuturan pemuda ini,
apakah aku sudah mati tanya wali paidi
Dg tersenyum pemuda ini menjawab belum
Wali paidi tertegun dan terdiam, tidak lama kemudian ada yg mengetuk pintu kamar wali
paidi
assalamualaikum... ucap tamu tsb
wa alaikum salam .. jawab wali paidi dan pemuda ini berbarengan
Pemuda ini membungkukkan badannya dan berbisik kepada wali paidi
kang, tamu yg datang ini adalah malaikat bisik pemuda
apakah malaikat izrail tanya wali paidi
hehehe, bukan tapi malaikat rohmat jawab pemuda
kalau begitu bukakan pintu kamarnya mad, gak pa2 kan kalau kamu aku panggil somad
ujar wali paidi
iya gak pa2 kang jawab somad dg membuka pintu kamar
bersambung

WALI PAIDI 11

Ketika memasuki hari ketiga , tubuh wali paidi demam tinggi , sehabis sholat isya yg
dilakukan dg terbaring,
tubuh wali paidi tdk kuat menahan, dan wali paidi tidak sadar ( pingsan ) , dia baru tersadar
ketika merasakan ada orang yg menyeka tubuhnya dg handuk dingin, orang ini sangat ganteng
dan bersih,seorang pemuda yg sangat tampan
siapakah anda tanya wali paidi

saya adalah amalan sholawat yg biasa sampeyan baca, saya akan menjaga sampeyan sampai
sembuhucap pemuda ini
Wali paidi kaget juga mendengar penuturan pemuda ini,
apakah aku sudah mati tanya wali paidi
Dg tersenyum pemuda ini menjawab belum
Wali paidi tertegun dan terdiam, tidak lama kemudian ada yg mengetuk pintu kamar wali
paidi
assalamualaikum... ucap tamu tsb
wa alaikum salam .. jawab wali paidi dan pemuda ini berbarengan
Pemuda ini membungkukkan badannya dan berbisik kepada wali paidi
kang, tamu yg datang ini adalah malaikat bisik pemuda
apakah malaikat izrail tanya wali paidi
hehehe, bukan tapi malaikat rohmat jawab pemuda
kalau begitu bukakan pintu kamarnya mad, gak pa2 kan kalau kamu aku panggil somad
ujar wali paidi
iya gak pa2 kang jawab somad dg membuka pintu kamar
Tampaklah yg masuk seorang pemuda yg juga tampan dg membawa baskom
siapakah anda tanya wali paidi
saya malaikat rohmat jawabnya
kopikah yg kau bawa di baskom itutanya wali paidi
hahaha...kang..kang somad tertawa mendengar pertanyaan wali paidi
Malaikat rohmat lalu meletakkan baskom di meja sebelah tempat tidur wali paidi
lalu menjawab bukan kang, tapi air dari telaga kausar guna diminum dan buat wudlu
Lalu malaikat yg berwujud pemuda tampan ini pamit, dan sekitar 5menit kemudian datang
tamu lagi,
ternyata baginda nabi muhammad yg datang, kamar wali paidi lansung harum semerbak, wali
paidi berusaha bangkit, tapi nabi menyuruhnya tetap berbaring
ali firdaus, bergembiralah...karena derajadmu sudah dinaikkan oleh Allah ucap nabi
kepada wali paidi

Nama wali paidi ini memang sebenarnya ali firdaus (BUKAN ALINDRA, ALI MAULUDI
OPO MANEH ALI TAMRIN).jgn samakan lho ya!!! Mereka dua ali yg sangat berbeda!!!
tapi nabi khidir memanggilnya dg sebutan paidi , nama yg berasal dari kata faedah, nabi
khidir berharap wali paidi ini menjadi orang yg berfaedah, karena sebaik2 manusia adalah
orang yg bermanfaat buat sesamanya dan itu akhirnya terbukti
Wali paidi mendengar perkataan nabi ini hanya bisa menangis, tidak bisa berkata kata, dia
hanya bisam enangis dan menangis lagi. Setelah nabi keluar, datanglah nabi khidir, beliau
nabi khidir banyak menurunkan ilmu2 hikmah yg luar biasa kepada wali paidi, walaupun
pertemuan wali paidi dg nabi khidir ini begitu singkat tapi ilmu yg didapat wali paidi sama dg
ilmu orang yg belajar selama 100 tahun.
Berikutnya datang silih berganti wali2 yg dikenal wali paidi, dan menjelang shubuh datanglah
mas kiai mursyid guru dari wali paidi, ketika mas kiai mursyid datang, tubuh wali paidi sudah
segar dan sehat, mas kiai mursyid datang dg membawa kopi dan rokok, setelah sholat shubuh
berjamaah dg mas kiai mursyid , mereka melanjutkan dg acara ngopi dan ngerokok bareng,
wali paidi sekali lagi dapat wejangan2 dari mas kiai mursyid,
mas kiai mursyid sedikit membuka rahasia arsy, membuka jalan yg akan dihadapi wali paidi
kelak, dan setelah sholat dhuha mas kiai mursyid pulang,
Memang para wali2 Allah itu ketika sakit banyak mendapatkan ilmu2 hikmah yg luar biasa,
kita melihat mereka dg pandangan kasihan karena sakit yg di deritanya, tapi dibalik itu semua
para wali2 Allah sangat berbahagia ketika dirinya sakit.
Wali Paidi bag 12
Malam ini wali paidi duduk dg tenang, diambilnya secangkir kopi yg ada disampingnya, dg
perlahan dia melanjutkan menghisap rokok mastna wastulasta warruba ( 234 dji sam soe )
nya, angin semilir menerpa wajahnya, wali paidi sedang berada diatas menara masjid kudus,
masjidnya sunan kudus. setelah rokoknya habis, wali paidi membasahi mulutnya lagi dg kopi
seperti orang berkumur, wali paidi mulai tawasulan, ketika fatihah pertama dibaca, angin dg
sangat perlahan mulai berhenti, wali paidi mulai membaca wirid2 khusus amalan thoriqoh yg
dianutnya, suasana jd hening seakan bumi dan seluruh hawanya berhenti....
sifat diri wali paidi mulai hilang berganti sifat mulia guru mursyidnya dan dg perlahan sifat
gurunya jg mulai hilang berganti sifat ilahiyyah, disini wali paidi merasakan ketenangan yg
begitu luar biasa, seakan wali paidi berada didalam lautan yg begtu luas. sirr wali paidi keluar
dr tubuh wali paidi, melayang - layang ke angkasa, wali paidi bisa melihat tubuhnya yg
sedang duduk ditas menara, sirr wali paidi terus melayang mengitari kota kudus, dan mulai
terdengarlah sebuah tangisan yg begitu menyayat hati, sirr wali paidi mengikuti dari mana
asal suara itu, sirr wali paidi turun mendekati keranjang sampah, ternyata dari situlah suara
tangisan itu, sirr wali paidi semakin mendekat, dilihatnya yg menangis itu adalah sebuah kulit
semangka
" mengapa kamu menangis..." tanya sirr wali paidi
" aku sedih, ketika aku tumbuh besar dan terasa manis aku diambil oleh petani dan ijualnya,
aku begitu senang bisa membahagiakan pr petani, tapi ketika mau dimakan aku ditinggalkan
dan dibuang, hanya isinya yg dimakan....aku merasa tidak ada manfaatnya....." jawab kulit
semangka dan menangis lagi
" jangan bersedih aku akan kembali lagi kesini..." kata sirr wali paidi
dengan secepat kilat sirr wali paidi kembali ke tubuhnya, sehabis mengambil rokoknya wali

paidi turun dr menara dan pergi ke tempat kulit semangka yg dilihatnya tadi wali paidi masih
ingat betul, bahwa keranjang sampah itu berada dihalaman sebuah masjid yg berada di tengah
kota kudus, setelah sampai wali paidi lansung menuju keranjang sampah itu, dan mulai
mengais2 sampah, orang2 yg lagi tadarusan didalam masjid heran melihat tingkah wali paidi
dan wali paidi tersenyum dg sumringah ketika ia menemukan kulit semangka yg dicarinya
dan begitu lahapnya wali paidi memakannya, orang2 yg melihat wali paidi menjadi maklum,
" oh ternyata orang gila tho ...." bathin mereka dan melanjutkan kembali tadarusannya.
dg masih mengunyah kulit semangka, wali paidi pergi meninggalkan masjid.
" mungkin beginilah yg dialami oleh imam al ghozali yg pada waktu itu terkenal dg tirakatnya
dg doyan memakan kulit semangka yg dicarinya di keranjang2 sampah" bathin wali paidi....
to be continue
WALI PAID 13.
Malam itu di aula sebuah pondok,wali paidi sedang galau.dlm kesedihannya wali paidi duduk
tertidur & berminpi melihat seluruh teman2nya membawa lampu petromssak, tampak sinar yg
terang benderang dikamar masing2 santri krn lampu petromak yg mrk bawa, sedang kamar
wali paidi tidak bersinar, wali paidi menunduk, dia merasa dirinya kotor & tdk berguna
" ya Allah aku pasrahkan diriku padamu, aku ridlo dg ketentuanmu kpdku...."
Lalu tiba2 ada sinar yg lebih terang keluar dr dalam kamar wali paidi, sinar itu begitu
terangnya sehingga sinar2 yg keluar dr kamar santri yg lain seakan meredup, Wali paidi
melihat tangan yg begitu halus memegang lampu petromak keluar dr kamarnya, ketika berada
dihadapannya wali paidi mendongak ke atas, wali paidi begitu terharu melihat yg membawa
lampu tsb
" anta misbahus shuduri......ya Rasulullah....anta misbahus shuduri....." jerit wali paidi
Dilihatnya Rasulullah tersenyum kpdnya, seakan beliau berkata : kamu jgn bersedih hati,
aku yg akan membimbingmu...."
Rasulullah lalu duduk disamping wali paidi & mengangkat lampu petromak itu tinggi2 sinar
yg terpancar itu menyebar dg lembut menyinari seluruh pondok, Wali paidi terbangun ktk
adzan isya berkumandang, hati wali paidi dipenuhi kebahagiaan, damai hatinya dirasakan
menjalar keseluruh tubuhnya, tubuhnya menjadi segar & ringan, masih terasa kesejukkan
senyum Rasulullah kpd dirinya
Keesokan paginya wali paidi dipanggil kiai, setelah mandi & berpakaian rapi wali paidi
sowan ke kiai, dilihatnya kiai sdh menunggunya didepan ndalem, didepannya ada meja bulat
dr kayu jati, diatasnya Ada dua csngkir kopi, & ada dua bungkus rokok gudang garam ijo &
dji sam soe, kiai mempersilahkan wali paidi duduk
" diminum kopinya ..." ucap kiai
" inggih..." jawab wali paidi
Kiai lalu mengambil rokok gudang garamnya & menyalakannya, semenit kemudian asap
rokok & kopi mengepul disekeliling mereka

" itu dji sam soe rokokmu...dinyalakan aja.." perintah kiai


"inggih..." jawab wali paidi lalu menyalakan rokoknya
Terjadi keheningan diantara mereka, kiai hny diam, sesekali beliau mengucapkan kalimat
tasbih, wali paidi hny menunduk. Lalu kiai berkata lagi kpd wali paidi " aku sengaja bersikap
keras kpdmu, spy kamu tdk bergantung kpdku, aku pingin km lebih bergantung kpd Allah
secara lansung, "
Kiai menghisap rokoknya dalam2, lalu berkata lagi " Dan lagi, kelak kedudukanmu itu akan
lebih tinggi drpd kedudukanku, aku tdk mengijinkanmu ikut belajar itu krn kamu lebih cocok
mempelajari ilmu hikmah, tp bukan aku yg mengajarkan hal itu, kelak gurumu dr
tulungagung yg mengajarkan hal itu kpdmu..."
Wali paidi mengangguk, walau kiainya ini terang2an mengatakan klo kedudukannya kelak
akan lebih tinggi, dihadapan kiainya ini wali paidi semakin hormat, hatinya diliputi
ketawadu'an yg begitu kuat kpd kiainya ini " mimpimu td malam jadikan kekuatan dlm
hatimu..." ucap kiai singkat
Wali paidi agak terkejut mendengar ucapan kiainya ini, ternyata kiai mengetahui mimpiku td
malam bathin wali paidi
" dan ciri orang ahli hikmah..." kiai berhenti, setelah menyeruput kopinya kiai melanjutkan
kata2nya lagi " hatinya tdk pernah lupa kpd Allah, hatinya dipenuhi dg Allah, lantunan dzikir
yg berputar2 didalamnya.." Kata kiai lalu berdiri mendekati wali paidi, kiai menaruh
tangannya didada wali paidi " penuhi hatimu dg Allah...." kata kiai
Bergemuruhlah hati wali paidi, hatinya berdzikir dg sendirinya.." Allah...Allah...Allah...."
secara terus menerus
" Wis ...sekarang waktunya kamu bersih2 ndalem & pondok..." perintah kiai lalu masuk ke
ndalem
Wali paidi berdiri & beranjak dr ndalem menuju ke kamarnya mengambil sapu lidi lalu mulai
menyapu halaman pondok, & menata sandal para santri yg berserakan didepan kamar, hati
wali paidi terus berdzikir, kadang suara sapunya ketika digerakkan ketanah berbunyi seakan
ikut berdzikir mengiringi dzikir wali paidi
Sejak itu wali paidi begitu tekun & begitu tawaduk melayani pr santri, sikap wali paidi yg
begitu mengalah & manut saja ketika disuruh2 para santri menjadikannya banyak santri yg
kurang ajar kepadanya
Suatu ketika Ada santri yg hafids ( hapal alqur'an ) menggoda wali paidi dg sangat kelewatan,
lalu tiba2 saja hapalannya hilang, santri yg hafids ini bingung krn ujian kelulusannya sebentar
lagi diujikan & syarat kelulusannya adalah hrs hapal alquran 30 juz, peristiwa hilangnya
hapalan santri ini akhirnya dilaporkan kpd kiai
" suruh dia minta maaf kpd paidi, & jangan diulangi lagi kekurang ajaran kpd paidi, klo
diulangi lagi bisa hilang hapalannya secara permanen..." kata kiai.
Jawaban kiai ini dilaporkan kpd santri yg hafids tsb, & dg menangis santri ini minta maaf kpd

wali paidi. Wali paidi kaget ketika Ada santri yg menangis kpdnya & minta dimaafkan
kesalahannya.
Wali paidi dg hormat berkata " salah nopo Gus, mboten wonten sing salah, ( salah apa Gus,
tdk ada yg salah).."
Santri ini tetap saja menangis dihadapan wali paidi, " inggih2 saya maafkan.." kata wali paidi
walau tdk mengerti apa permasalahan yg terjadi.
Dan atas kehendak Allah hapalan santri tsb berangsur angsur kembali lagi, memang benar
kata Allah, barang siapa memusuhi waliku, Aku mengumumkan perang dgnya, begitulah yg
terjadi thdp santri yg hafids ini, Allah yg tdk terima atas perlakuaannya thdp wali paidi, walau
wali paidi merasa biasa saja.
Sejak peristiwa itu para santri tdk berani lg bersikap kurang ajar kpd wali paidi, malah mrk
menganggap wali paidi sekarang sebagai sesepuh pondok wakil kiai didalam pondok. Wali
paidi bersikap biasa saja, dia tiap pagi tetap menyapu halaman pondok & menata sandal para
santri, hatinya tetap biasa saja tidak merasa hebat atau merasa rendah diri, baginya ketika
menyapu halaman pondok & menata sandal para santri itulah waktu ia bercakapap cakap dg
Allah.....
BERSAMBUNG...
WALI PAIDI 14
Hari ini hati wali paidi kembali sedang merasa galau entah kenapa, mengapa tiba2 saja
perasaan galau menghinggapi hati wali paidi
dan kepalanya tiba- tiba saja pusing
hmmm.pasti ini ada yg ngerasani ( gosipin ) aku..
wali paidi menselonjorkan kakinya lalu menyandarkan tubuhnya ditiang langgar milinya,
ketika wali paidi mau beranjak dari duduknya, datanglah seorang tamu yg lansung nyelong
masuk dan mendekati wali paidi,
ketika sitamu sudah dekat dg wali paidi, tiba2 saja
huekk juh.. sitamu dg semangat meludahi wali paidi
wali paidi kaget bukan kepalang
siapa sitamu ini, kok tiba2 saja meludahi aku bathin wali paidi
huek..huek..juh sitamu meludah lagi, kali ini mengenai mata wali paidi
wali paidi diam saja, dengan ujung bajunya dia mengusap ludah yg mengenai wajahnya
dg bekacak pinggang sitamu ini mengangkat wajahnya lalu menunduk lagi dan
huekkkkk Juh..juh.. sitamu mengeluarkan semua ludahnya
wajah wali paidi jibrat ludah semua, wali paidi mulai menangis, dg perlahan wali paidi
mengusap lagi wajahnya, lalu dg lembut wali paidi bertanya kepada sitamu
siapakah tuan
si tamu dg tersenyum menjawab :
aku adalah malaikat yg disuruh mengujimu, karena orang2 banyak yg memuji kalau kamu
adalah orang yg sabar, makanya Allah menyuruhku untuk membuktikan apakah benar pujian
orang terhadapmu, dan ternyata benar, kau memang orang yg sabar
jawab orang itu lalu ngeloyor pergi
wali paidi hanya tertegun, dan tidak begitu lama datang lagi orang yg sangat perlente,

wajahnya ganteng, gagah dan memakai stelan jas dan berdasi, sungguh gagah dan ganteg
sekali
setelah turun dari mobil mewahnya, sitamu mendekati wali paidi dan dg tersenyum sitamu ini
duduk didekat wali paidi
mas maaf mengganggu sebentar, bisa minta duwitnya mas, atm saya tadi hilang, buat beki
bensin mas, .. kata sitamu
wali paidi memandang sitamu dg heran
minta berapa tanya ali paidi
sedikit mas, 1 juta saja jawab sitanu
wah kalo segitu gak punya aku.. jawab wali paidi
ya berapa saja, pokoknya ada pinta sitamu
wali paidi agak ragu, tapi dia membuang jauh2 perasaan itu, bagaimanapun dia harus
menolong orang yg butuh pertolongan, gak peduli siapapun itu
wali paidi menurunkan kopyahnya dan mengambil uang dari selipan kopyahnya, tanpa
dihitung dia menyerahkan semuanya.
dg tersenyum sumringah si tamu menerima uang pemberian wali paidi
terima kasih, ternyata benar pujian orang2 terhadapmu, kamu adalah orang yg dermawan..
kata sitamu
siapakah tuan tanya wali paidi
aku adalah malaikat yg disuruh mengujimu jawab sitamu lalu ngeloyor pergi seperti tamu
yg pertama
wali paidi menunduk, dia sadar sekarang, mengapa hatinya jadi galau dan kepalanya jadi
pusing, ternyata banyak orang yg ngerasani dg memuji-muji dirinya, dia tahu bahwa Allahlah
yg pantas dipuji, Allahlah yg maha penyabar, Allahlah yg maha dermawan, Allah cemburu
dan mengutus malaikat mengujiku karena banyak yg memuji aku sebagai orag yg sabar dan
orang yg dermawan
assalamualaikum
wali paidi tersadar dari tafakkurnya, setelah mendengar suara orang yg mengucapkan salam
kepadanya
wa alaikum salam jawab wali paidi
berdiri didepan wali paidi wanita yg sangat cantik, memakai celana ketat dg atasan baju
longgar lengan panjang putih, dan memakai kerudung ala kadarnya, tampak rambutnya yg
berkilau kemerahan
kenalkan nama saya Mulan Jameela.. ucap wanita ini dg genit sambil menyodorkan
tangannya
wali paidi terdiam n membathin
ujian apalagi ini, diuji apa lagi diriku ini
bersambung
WALI PAIDI 15
(KISAH AWAL WALI PAIDI)
Wali paidi adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, dia anak terakhir,kakaknya yg pertama
namanya sholeh, dan sekarang dia jadi kiai di daerah Kediri, punya pondok salaf kecil, yg
hanya ramai ketika bulan ramadlan, sudah menjadi budaya kalau bulan ramadlan banyak
santri dari pondok lain yg ngaji posoan hanya untuk menghatamkan beberapa kitab, karena
kalau ngaji pas bulan ramadlan ngaji kitabnya super cepat yg bertujuan memang untuk

menghatamkan bukan untuk kepahaman.


Sholeh kakaknya wali paidi ini memang sangat cerdas dan pintar, sejak lulus madrasah
ibtidaiyyah ( setingkat SD ) dia sudah mondok, dia selalu dapat rangking dikelasnya ,
sehingga tidak heran ketika dia lulus dia diambil menantu seorang kiai di daerah Kediri, dan
setelah ayah mertuanya wafat, dialah yg meneruskan menjadi pengasuh pondok pesantren
peninggalan mertuanya.
Sedang kakak perempuanya menjadi istri seorang kiai besar didaerah jawa tengah, kakaknya
ini memang cantik, kulitnya putih seperti ibunya dan wajahnya elok ke arab-araban seperti
bapaknya, kakak perempuannya ini sering dan berkali kali ketika pulang meminta orang
tuanya untuk tinggal dengannya , pindah ke jawa tengah, dan kemauan kakaknya ini sangat
didukung keluarga suaminya, kebetulan keluarga suami kakaknya ini kaya raya, bukan karena
pondoknya yg besar tapi keluarga suami kakakku ini mempunyai kebun teh yg ber hektarehektare luasnya. Tapi orang tuanya tidak mau menerima tawaran kakak perempuannya ini,
mereka sudah bahagia melihat anak mereka bahagia itu alasan mereka.

Kakak perempuan wali paidi ini juga sejak kecil sudah berangkat mondok di pesantren di
daerah jawa tengah, dan ketika lulus kakaknya ini di ambil menantu oleh pengasuh
pondoknya. Sedangkan sejak kecil wali paidi selalu dirumah, ketika ditawari untuk mondok
dia tidak mau, wali paidi masih ingin berbakti kepada orang tuanya, karena orang tuanya
sudah tua, wali paidi tidak tega kalau meninggalkan orang tuanya sendirian tanpa siapa
siapa yg selalu siap membantunya, wali paidi sudah sangat senang melihat kakaknya telah
menjadi orang semua
Tapi ketika wali paidi sudah lulus aliyah, dia disuruh abahnya untuk mondok, abahnya
bermimpi bertemu dengan sunan gunung jati yg menyuruhnya untuk memondokkan anaknya,
ibunya sebenarnya menentang keras ke inginan abahnya, ibunya ini tidak tega melihat wali
paidi pergi sendirian di tempat yg jauh, ibunya ini sangat sayang dan memanjakan wali paidi,
tapi abahnya tetap bersikukuh untuk tetap memondokkan wali paidi, keputusan abahnya tidak
bisa diganggu gugat, abahnya ini memang keras dan tidak mau mengalah kalau mengenai
hal2 yg bersifat aqidah, walaupun dihal lain yg tidak bersifat aqidah abahnya ini sering
mengalah terhadap ibunya.
Berangkatlah wali paidi mondok ke jombang sesuai petunjuk sunan gunungjati yg
disampaikan melalui abahnya, pondok wali paidi ini pondok yg sangat istimewa, santrinya
sedikit tapi rata2 pintar dan alim semua, anak2 yg mondok disini rata2 sejak syanawiyah
sudah disuruh menghapalkan al quran dan kebanyakan mereka ketika lulus sudah bisa hapal
alquran dan ketika memasuki aliyah baru diajarkan ilmu nahwu shorof, pengasuh pondok
wali paidi ini orangnya terlihat biasa, perawakannya kecil dan kulitnya agak hitam karena
seringnya beliau pergi kesawah, tapi menurut khabar dari santri2 yg didengar oleh wali paidi
bahwa kiai pengasuh ini sebenarnya adalah seorang wali yg mastur ( tersembunyi )
Ketika wali paidi sowan dg abahnya ke pengasuh pondoknya, abahnya bilang kepada mbah
kyai
mbah yai, saya titipkan anak saya kepada sampeyan, saya pasrah dan ridlo dg apapun yg
akan mbah kyai lakukan terhadap anak saya, andai mbah kyai menyembelihnyapun, saya
ikhlas
ingihinggihinsya Allah anak sampeyan ini jadi orang yg bermanfaat ujar mbah kyai
Lalu wali paidi diantar abahnya ke kamar pondoknya, abahnya berkata kepada wali paidi :

nakaku memondokkan kamu ini bukan bertujuan membuatmu supaya pinter, tapi aku
pingin kamu mondok ini belajar akhlaq yg baik kepada kiaimu, apapun yg diperintah kiaimu
laksanakan dg ikhlas, andai kiai menyuruhmu memotong tanganmupun kamu harus
melakukannya, tanpa harus bertanya apa alasannya
inggih abah jawab wali paidi
Ke esokkan harinya wali paidi dipanggil oleh abah yai kendalem, bergegaslah wali paidi
menemuai abah yai Setelah bersalaman wali paidi duduk di lantai, di depannya abah yai
duduk dg bersandarkan tembok, kaki kananya diangkat dan tampak di selipan jari tangan
kanan abah yai terselip rokok kretek gudang garam hijau
paidikamu mondok disini gak usah ikut belajar ngaji, percuma otakmu gak akan kuat
untuk menghapalkan alquran, apalagi belajar nahwu dan shorof, .. ucap abah yai
Wali paidi terdiam, hatinya merasa terpukul dan sedih, tidak dinyana kiainya akan berkata
seperti itu, walau pesan abahnya kpd dirinya kepintaran bukan tujuannya untuk dipondokkan,
tapi ucapan kiainya ini begitu menghujam hatinya.
mengapaapa kamu gak terima, kalau kamu gak terima dan gak mau mondok disini ya
pulang saja, .. kata kiainya dg cuek.
Setelah menghisap rokoknya, kiai berkata lagi
abahmu menitipkan kamu kepadaku ini supaya mendidikmu, menjadikanmu sebagai orang
yg bermanfaat, dan aku lihat kamu ini gak cocok untuk belajar, gak ada manfaatnya krn
otakmu yg kendo itu, aku melihat kamu ini lebih pas kalau menjadi kacung disini, membantu
bersih2 ndalem, dan membantu memudahkan santri2 lain untuk belajar disini, membersihkan
kamar mereka, menatakan sandal mereka, mengisi bak kamar mandi dan sebagainya..
Wali paidi terdiam hatinya marah bercampur sedih, dia sangat sedih dibilang otaknya kendo,
tapi dia teringat pesan abahnya untuk manut atas apapun perintah kiainya
bagaimana, apa kamu sanggup menjadi kacung disini ucap kiainya lagi
inggih kyai jawab wali paidi pelan
kalau begitu mulai sekarang kamu bersih2 ndalem , habis itu bersih2 pondok ucap
kiainya

Sejak saat itu wali paidi selama di pondok hanya menjadi kacung bagi santri yg lain, pertama
dia agak uring uringan menjalankan perintah kiainya ini tapi lama kelamaan hatinya
menjadi sadar, dia ini sebenarnya jg belajar, belajar menjalankan perintah kiainya dg baik dan
benar, cuma perintah bagi dirinya saja yg berbeda, dia disuruh melayani santri yg lain, sedang
santri yg lain di perintah untuk belajar dg tekun, sama-sama menjalankan perintah kiai.
Di suatu malam sehabis magrib, wali paidi duduk termenung di depan kamarnya, dia melihat
para santri ada yg menhapalkan al quran dan sebagaian yg lain bermusyawarah membahas
permasalahan nahwu dan shorof, hati wali paidi menjadi gundah, dia merasa sangat bodoh
dan gak bisa apa-apa, apalagi kemarin kakaknya berkunjung kepadanya dan mengetes
kemampuannya dalam hal pengetahuan agama dan dia tidak bisa sama sekali untuk menjawab
pertanyaan kakaknya itu,
Di lihatnya para santri punya kemahiran di bidangnya masing masing, sedang dia hanya bisa
menyapu dan menata sandal mereka, dalam kegundahannya itu wali paidi tertidur dg posisi

terduduk didepan kamarnya


Wali paidi bermimpi. Dalam mimpi tersebut Wali Paidi mendapat isyarat dari Kanjeng Nabi
agar tetap tegar, sabar dan ikhlas dalam menjalankan perintah Sang Kyai yang akn berbuah
ilmu hikmah yang memenuhi relung hati (kisah lengkap silahkan baca episode 13). Itulah
kisah awal mula Wali Paidi ketika masih khumul dan belum terkenal... (bersambung)
Wali Paidi Eps. 16

Lagi-lagi wali paidi tertidur, maklum karena seabrek aktifitas Khidmah di dalem
disampingnya juga bersih2 pondok dan betul2 ia menikmati statusnya sebagai "kacung
pondok". Kali ini Wali Paidi tertidur di serambi masjid pondok, setelah selesei menyapu
halaman pondok, wali paidi pergi ke serambi masjid sebelah kiri dan menjalankan sholat
dhuha, sehabis sholat dhuha inilah wali paidi tertidur dalam tidurnya wali paidi ini bermimpi
melihat seorang pastor katolik disebuah gereja yg sangat besar, pastur itu terlihat membaca
kitab injil
" injil perjanjian lama ini isinya lebih sempurna " ucap pastor ini
wali paidi dalam mimpinya ini seakan melihat film ttg kehidupan singkat seorang pastor
panutan semua orang katolik diseluruh dunia, terlihat oleh wali paidi pastor ini begitu serius
membaca injil perjanjian lama, dalam beberapa hari pastor ini tidak keluar dari dalam kamar
untuk membaca injil yg sangat menarik hatinya, di bab terakhir pastor ini membaca bakal
datang nabi terakhir.
setelah membaca injil perjanjian lama, pastor ini sulit tidur, dia kepikiran ttg sosok nabi
terakhir tsb. pastor ini yakin benar sosok nabi orang islam yakni nabi Muhammad mmg benar
adanya, krn sosok nabi Muhammad mmg sesuai dg isi injil perjanjian lama yg dibacanya dan
ketika pastor ini berkunjung ke mesir , pastor ini mengambil kesempatan untuk bertemu
mufti2 mesir, bertanya mengenai agama islam, dia pingin mempelajari islam lebih dalam, dan
salah satu mufti mesir menghadiahi pastor ini dg sebuah alquran
setelah acara kunjungan di mesir selesei, dia kembali ke vatikan dan mulai membaca lembar
demi lembar isi alquran, pastor ini semakin kagum dg isi alquran yg dibacanya pastor ini
setiap ada waktu luang dia selalu membaca alquran, setelah hatam dia mengulanginya lagi,
tanpa disadarinya dia telah mendapatkan kenikmatan dlm membaca alquran, ketika dilain
waktu pastor ini bertemu dg mufti mesir yg memberinya alquran, pastor ini berkata
" aku tidak akan bisa tidur sebelum membaca beberapa ayat dr alqur'an, terimakasih telah
memberikan alquran yg begitu mengagumkan ini kepadaku..."
walaupun begitu pastor ini belum mau membaca syahadat walau hatinya sudah yakin
mengenai kebenaran agama islam krn situasi dan kedudukannya tdk memungkinkan untuk
melakukan hal itu. lalu wali paidi melihat dlm mimpinya pastor tersebut terbaring dlm
keadaan sakit dan mendekati ajal ketika pastor ini melihat ada malaikat yg datang padanya,
pastor ini bertanya
" siapakah anda..."
" aku adalah izrail yg disuruh Allah untuk mencabut nyawamu hari ini.." jawab malaikat

" sungguh benar apa yg dikatakan didalam alquran mengenai hal ini.." jawab pastor
ketika ruh pastor ini baru melewati jari2 kakinya pastor ini dg penuh keyakinan berkata
" asyhadualla ilaha illallah....wa asyhadu anna muhammad rasulullah...."
dan seketika itu juga Allah mengangkat derajat pastor ini menjadi salah satu walinya para
wali2 Allah diseluruh dunia banyak yg menyaksikan bahwa ruh pastor ini keluar menuju
kehadirat Allah dan diberi kenikmatan disisinya, tidak menuju ke neraka .... para wali yg
melihat hal ini saling bertakbir dan bertahmid memuji kebesaran Allah
lalu wali paidi terbangun dr mimpinya, setelah mengucapkan tahmid dan takbir wali paidi
beranjak dr masjid pergi ke warung kopi belakang pondok, ketika wali paidi baru saja duduk,
wali paidi melihat berita di tv yg berada di pojok warung mengabarkan kalau PAUS
JOHANES PAULUS II telah meninggal dunia.

WALI PAIDI 18
Wali paidi menyeleseikan pembacaan tahlilnya tepat adzan magrib berkumandang, wali paidi
berjalan mundur ketika keluar dari makam, dia lansung menaiki sepedanya mencari masjid terdekat,
wali paidi mengikuti adzan yg didengarnya, dia berniat untuk sholat dimasjid terdekat, tapi semakin
wali paidi mendekat suara adzan itu terdengar semakin menjauh, akhirnya wali paidi memutuskan
untuk putar balik mencari masjid yg lain, wali paidi merasa masjid yg dituju tidak mau menerimanya,

Wali paidi menyusuri jalan ke arah alun2 kota malang, dia berjalan pelan, bersiap kalau ada masjid yg
dilaluinya dia akan berhenti, Ketika wali paidi berada didepan rumah makan cairo ( resto menu timur
tengah ) hatinya menyuruhnya untuk belok kiri, setelah berjalan 20 meteran wali paidi melihat ada
masjid di sebelah kiri jalan, masjid tersebut posisinya agak masuk kedalam, wali paidi memasukkan
sepedanya dan parkir dihalaman masjid, terlihat sebagian jamaah sudah keluar dari masjid karena
sholat magrib sudah selesei dilaksanakan, wali paidi melangkah masuk mencari kamar kecil, lalu
keluarlah seorang yg kulitnya agak hitam dan berambut agak gondrong dari dalam masjid, orang
tersebut seakan menyambut wali paidi,
" mungkin orang ini tukang becak, melihat dari sarungnya yg ngelinting dan baju kokonya yg putih
lusuh dan mangkak " bathin wali paidi
Tapi betapa kagetnya wali paidi, ketika dia bertanya kepada orang tersebut dimana letak kamar kecil,
wali paidi melihat dg jelas wajah orang tersebut ketika menunjukkan arah ke kamar kecil, ternyata
orang yg dikiranya tukang becak ini adalah seorang habib, dilihat dari sorot matanya dan wajahnya,
Wali paidi kekamar kecil dg perasaan tidak tenang, dia merasa berdosa karena mengira habib tsb
sebagai tukang becak, wali paidi berniat sehabis dari kamar kecil akan meminta maaf kepadanya,
Tapi ketika wali paidi selesei berwudlu dan mau masuk ke masjid, habib yg dimaksud sudah tidak
ada, wali paidi mencarinya di parkiran tidak ada, dan mencarinya didalam masjid juga tidak ada, wali
paidi merasa menyesal krn gampang menyangka buruk kepada orang lain, gampang menilai
seseorang dari tampilan luarnya.

Wali paidi tidak tenang ketika melaksanakan sholat magrib, dia meminta kepada Allah didalam
sholatnya untuk dipertemukan dg habib tsb, ketika wali paidi mengakhiri sholatnya dg mengucapkan
salam, dan ketika dia mengucapkan salam yg kedua dg menoleh kekiri, dilihatnya habib yg dicarinya
sudah berdiri disamping kirinya, wali paidi berniat mendekat mau mencium tangannya, tapi habib
muda tersebut lansung lari keluar dari masjid menuju jalan raya terus hilang entah kemana....
" subhanallah ternyata dikota malang yg hiruk pikuk ini masih ada kekasih Allah yg berseliweran,
seharusnya aku tadi minta kepada Allah tdk hanya bertemu tapi juga minta bisa diberi kesempatan
untuk mencium tangannya..." bathin wali paidi
Setelah berdzikir sebentar, datanglah seorang pemuda pengurus masjid mendekatinya sambil
memberi secangkir teh jahe kepadanya, dan wali paidi melihat banyak habib2 sepuh mulai
berdatangan memasuki masjid, rupanya sehabis magrib dimasjid ini diadakan rutinan membaca
ratibul haddad,
wali paidi berniat untuk keluar, karena dia merasa tidak pantas mengikuti acara tersebut, melihat yg
datang semuanya berjubah, sedang dirinya bercelana jean dan berkaos oblong hitam dg gambar gus
dur yg tertawa
Ketika wali paidi berdiri, dia mendengar suara tanpa wujud yg berkata kepadanya
" kamu mau pergi kemana, apakan kamu tidak malu, menolak undangan Nabi Muhammad..."
Wali paidi duduk kembali, mengurungkan niatnya untuk keluar masjid, dia mengikuti pembacaan
ratibul haddad itu sampai selesei, wali paidi merasa malu sekali kepada habib2 sepuh yg hadir
dimajlis, terutama kepada Nabi Muhammad yg mengundangnya....

WALI PAIDI 19
Sehabis sholat magrib wali paidi lansung menuju jl sokarno hatta, sehabis melewati jembatan wali
paidi belok ke kiri, setelah berjalan kira - kira 1 kilo wali paidi melihat habib yg dicarinya, habib yg
dikiranya tukang becak, wali paidi melihat habib tsb memasuki sebuat toko distro, wali paidi
mengarahkan sepedanya kekanan, tertampang tulisan didepan toko " MORKL" outlet.
wali paidi celingak celinguk didepan toko, mencari habib yg lari kesitu,
" mungkin aku salah lihat, kok gak ada disini." bathin wali paidi
tak lama kemudian keluar pemuda jangkung dg perawakan agak kurus menghampiri wali paidi,
" kang katanya mondok, kok keluyuran sampai kesini..." kata pemuda
" wah...wah...mas sakti toh, kok bisa disini mas...." kata wali paidi kaget
ternyata wali paidi mengenal pemuda jangkung ini, dialah mas sakti yg oleh wali paidi sudah
dianggap sebagai kakak tuanya, walau umur mas sakti ini dibawah umur wali paidi, setelah saling
mengolok - ngolok mas sakti mengajak masuk kedalam toko,
" ayo ngopi diatas aja kang..." ajak mas sakti dg menaiki tangga menuju ke atas toko wali paidi dan
mas sakti melanjutkan obrolannya sambil ngopi, kadang mereka tertawa lepas, dan kadang disela
sela obrolan mereka berdua bilang : Amin....Amin...
wali paidi menselonjorkan kakinya dan merebahkan tubuhnya, didepannya duduk mas sakti sambil
membaca koran bekas
" baca apa mas..." tanya wali paidi
" ini baca ahmad dhani didemo..." jawab mas sakti
" soal apa mas " tanya wali paidi lagi
" ini ahmad dhani pas konser menginjak lafadz Allah, kan logo dewa itu ada rangkaian lafads Allah,

sedang lantai panggungnya ada gambar besar logo dewa yg ada lafads Allah tsb...." jawab mas sakti
" menurut sampeyan gimana mas..." tanya wali paidi
mas sakti terdiam agak lama, setelah menaruh korannya dan menyeruput kopinya, mas sakti
menyalakan rokok mildnya kemudian berkata :
" menurut syariat dhani ini salah, tapi hakekatnya kita semua ini berdiri diatas lafads Allah...." jawab
mas sakti
" maksud dan contoh jelasnya gimana mas..." tanya wali paidi
mas sakti berdiri memanggil tmannya yg ada dibawah
" ping....tolong ambil kaca mata dibawa terus bawa kesini...." kata mas sakti
tidak lama kemudian datang teman mas sakti dg membawa kaca mata dan menyerahkan kpd mas
sakti
" kamu pakai kaca mata ini...." ucap mas sakti sambil menyerahkan kaca matanya
wali paidi duduk, dan memakai kaca mata yg diberikan mas sakti
" Ya Allah....Allahu Akbar...." jerit wali paidi
dalam pandangan wali paidi seluruh dinding toko dan lantainya terangkai lafads Allah, wali
mengarahkahkan pandangannya kebawah, lantai yg didudukinya yg terangkai banyak lafads Allah yg
banyak sekali, wali paidi agak ketakutan melihat ini semua, dan wali paidi juga melihat nafas yg
keluar dari hidung mas sakti membentuk lafads Allah, dalam pandangan wali paidi seluruh
permukaan bumi ini ada rangkaian lafads Allahnya, wali paidi dg berlinang air mata menyerahkan
kembali kaca mata kepada mas sakti mas sakti menerimanya dg tersenyum, kemudia dia berkata
" andai hijab hati kita di buka oleh Allah maka seluruh benda.dan seluruh permukaan bumi terangkai
lafads Allah, betapa tidak punya malunya kita kalau kita berbuat maksiat diatas rangkaian lafads
Allah, mungkar kepadanya sedangkan kita berada berada diatas buminya...."
wali paidi semakin tesedu - sedu, dan tidak bisa dicegah wali paidi menangis dg kerasnya....

Anda mungkin juga menyukai