SKRIPSI
Oleh :
NIM : 111-13-270
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
SALATIGA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : -
Kepada
Di Tempat
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Pembimbing
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
DISUSUN OLEH
Suwardi, M. Pd.
NIP. 19670121 199903 1 00
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
Penulis
iv
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
makna dan semangat hidup serta langkah bijak dalam meniti kehidupan. Skripsi
1. Bapak dan Ibuku tercinta Bapak Supardi dan Ibu Endang Supriyati serta
Adikku tersayang Anita Berliana Rahma dan seluruh keluargaku yang selalu
semangat, dan do’a yang tiada henti, sehingga skripsi ini bisa penulis
selesaikan.
4. Seluruh kaum muslimin dan muslimat yang senantiasa menuntut ilmu, dan
seluruh pembaca yang telah mendo’akan dan memberi semangat yang tidak
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan
ini tanpa halangan suatu apapun. Shalawat serta salam senantiasa tercurah
terhadap Nabi agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya
yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan bagi umat manusia dari zaman
kegelapan menuju zaman terang benderang serta yang selalu kita nanti-nantikan
sedikit halangan, hambatan, gangguan dan kesulitan yang dihadapi. Namun berkat
bantuan, bimbingan dan motivasi berbagai pihak yang telah berkenan membantu
skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kepada :
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
4. Ibu Rr. Dewi Wahyu Mustika Sari, M.Pd., selaku pembimbing akademik
vii
6. Bapak Supardi dan Ibu Endang Supriyati, selaku orang tua penulis yang telah
7. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dan yang mungkin tidak
Akhirnya penulis berharap, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan
menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah Swt. Dalam penyusunan
skripsi ini, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
dikarenakan keterbatasan dari segala aspek yang dimiliki oleh penulis sendiri.
Untuk itu, kritik dan saran terbuka luas dan selalu penulis harapkan. Semoga hasil
penelitian ini dapat berguna bagi penulis serta para pembaca pada umumnya.
Amin.
viii
ABSTRAK
Sebagai seorang pujangga cinta Jalaluddin Rumi adalah salah satu tokoh
yang sangat populer di dunia Islam, melalui puisi dan syair dia mengungkapan
dengan segala kekaguman diri dan hakikat cinta. Dengan semangat baru melalui
kekuatan perasaan dapat mengendalikan akal dan nafsu hal inilah yang
menjadikan rasa cinta penulis terhadap karya beliau. Jalaluddin Rumi adalah
seorang tokoh besar sufi, dia lahir di Balkh, sekarang Afganistan, pada tahun 604
H/ 1027 M. Ayahnya, baha’ Walad, adalah seorang da’i terkenal, ahli fiqh
sekaligus Sufi, yang menempuh jalan rohani sebagaimana Ahmad Ghazzali,
saudara muhamad Ghazzali yang juga seorang Sufi terkenal.Salah satu kitabnya
adalah Fihi Ma Fihi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kecerdasan spiritual menurut Jalaluddin Rumi dalam kitab Fihi Ma Fihi.
Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1)Sejauh manakah
Nilai Kecerdasan Spiritual dalam kitab Fihi Ma Fihikarya Jalaluddin Rumi
dibutuhkan dalam memahami moralitas Islam, (2) Analisis konsep nilai-nilai
kecerdasan spiritual dalam buku Fihi Ma Fihi, dan (3) Bagaimanakah relevansi
nilai-nilai kecerdasan spiritual dalam buku Fihi Ma Fihi dengan konteks
perkembangan pendidikan terhadap peserta didik
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
D. Kegunaan Penelitian...................................................................... 8
x
BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN JALALUDDIN RUMI TENTANG
PESERTA DIDIK
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 71
B. Saran ............................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
yaitu untuk memposisikan perilaku hidup dalam arti yang luas, kecerdasan
dilakukan dengan tekad yang kuat dan tak luput dari petunjuk agama.
nampak amat ideal dan agung. Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis
1
mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia, dan sikap-sikap positif
lainnya.
gejala kemerosotan akhlak tersebut dewasa ini bukan saja menimpa kalangan
orang tua, ahli didik, dan mereka yang berkecimpung dalam bidang agama
sebagainya.
dengan kekerasan. Saya berani mengatakan, semakin banyak orang yang tak
atas dunia, sedemikian rupa halnya hingga setiap orang dari kita mau mencari
kita. Jika tidak demikian maka kita akan membutakan orang dalam
kegelapan.
2
sempurna, pincang, hanya berorientasi kekinian duniawiyah, mengingkari
atau revolusi. Setiap perubahan yang tidak dilandasi oleh pegangan hidup dan
tujuan hidup yang kuat akan menimbulkan krisis. Sebab hilangnya keyakinan
suka berbohong, dan selalu berkeluh kesah. Melihat realitas ini, maka pekerti
penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil hikmah dalam setiap kejadian
yang berharga dari sebuah kegagalan, serta pada akhirnya membuat seseorang
3
memamahami bagaimana mengendalikan kehendak nafsu manusia yang
menyeret kepada hal- hal negatif yang merugikan, serta mengetahui setiap
batas mana yang baik dan batas mana yang buruk. Sehingga dapat bahagia
akhirat, yang tentunya semua itu juga bersumber pada hati setiap manusianya.
adalah tempat perubahan pasang surut yang konstan. Hati adalah organ intuisi
manusia. Hati adalah sekat antara dunia ini dan akhirat nanti. Ini tempat jiwa
Perang antara dua kekuatan ini adalah untuk menguasai hati manusia yang
hati agar terjerembab dalam relung kejahilan. Akan tetapi, ruh yang berasal
terkalahkan ini. Hati adalah pusat suci manusia karena ia adalah “tempat”
yang mengandung Allah. Mengawasi dan mencermati hati adalah bagian dari
4
kebijaksanaan yang terdapat dalam makna kehidupan serta
manusia mencapai hakikat dari sebuah penciptaan serta mengikuti apa yang
putar). Nama itu muncul karena penganut Thariqat ini melakukan tarian
berputar-putar, yang diiringi oleh gendang dan suling, dalam dzikir mereka
untuk mencapai ekstase. Atau yang sering kita sebut tarian Darwish.
karya dari bidang tasawuf Islam, yaitu Fihi Ma Fihi diterjermahkan ke bahasa
Indonesia untuk mempermudah dalam memahami buku ini oleh Abdul Latif.
5
yang berbeda-beda.berisi tentang kumpulan materi perkuliahan, refleksi dan
tafsiran atas al-Qur’an dan Hadis. Ada juga beberapa pembahasan yang
komentar Maulana Rumi. Selain itu, buku ini bisa membantu kita untuk
tasawuf Islam yang perlu dimengerti serta , akan kita dapati sebuah dunia
karyanya.
karyanya, karena menurut penulis hal itu sangat penting dalam kehidupan.Di
6
formal dan non formal, untuk mengembangkan pembelajaran Fihi Ma Fihi
dengan rujukan karya Jalalludin Rumi yang berisi tentang petuah- petuah
sufistik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
7
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
ilmiah bagi lembaga IAIN Salatiga guna dimanfaatkan oleh berbagai pihak
umumnya.
E. Penegasan Istilah
8
Untuk menghindari kekeliruan penafsiran dan kesalah pahaman, maka
berikut:
diri, makna hidup, tujuan hidup, atau nilai-nilai tertinggi dalam hidup.
sama dengan lancar menuju sasaran yang lebih luas dan bermakna
(Nasution, 200:4).
komprehensif (Ginanjar,2007:47).
menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas
dan kaya, dan menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih
(Zohar, 2001:4).
9
Kecerdasan spiritual adalah ketika menghadapi persoalan dalam
dimensi non material kita atau jiwa manusia. Ia menyebutnya sebagai intan
yang belum terasah dan dimiliki oleh setiap manusia. Kita harus
2. Jalaluddin Rumi
adalah seorang da’i pemberi fatwa, ahli fiqh sekaligus salah satu guru
2015: 4).
3. BukuFihi Ma Fihi
10
kesempatan yang berbeda-beda. berisi tentang kumpulan materi
yang dilengkapi dengan tafsiran atas al- Qur’an dan Hadis. Ada juga
analogi, hikayat sekaligus komentar Maulana Rumi. Selain itu, kitab ini
2015: 18).
F. MetodePenelitian
1. Jenis Penelitian
2. Sumber Data
Karenajenispenelitianiniadalahpenelitiankepustakaan (library
Rumi.
buku tasawuf Islam, buku keimanan ilmu tauhid, dan buku-buku lain
11
3. Teknik Pengumpulan Data
ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan buku yang menjadi sumber
data primer yaitu buku Fihi Ma Fihi dan sumber data sekunder yaitu buku
tasawuf Islam, buku keimanan ilmu tauhid, Ensiklopedi dan buku relevan
buku atau dokumen”. (Soejono, 2005: 13). Dengan teknik analisis ini
penulis akan menganalisis terhadap makna atau pun isi yang terkandung
dalam ulasan-ulasan buku Fihi Ma Fihi dan kaitannya dengan nilai- nilai
kecerdasan spiritual.
G. Sistematika Penulisan
Untukmemberikankesanruntutnyapembahasandanmemberikanyang
penulisjabarkandalamskripsiini,
makadisusunlahpembahasandalamsuatusistematikasebagaiberikut:
12
Bab Pertama. Pendahuluan, menguraikantentang :
dansistematikapenulisansebagaigambaranawaldalammemahamiskripsiini.
Fihi.
13
BAB II
pnggilan Maulana (Tuanku) yang searti dengan kata Khawaja dalam bahasa
adalah terjamahan dari bahasa Persia Khudawanda Kar, yang mana julukan
ini pertama kali diberikan oleh ayahnya. Dalam literatur Persia modern, dia
atau Maulana Rumi karena dia hidup di sebuah negeri Romawi, tepatnya di
daerah Asia kecil atau Anatolia yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan
Turki, sementara tempat tinggal ayah dan ibunya berada di kota Konya. Di
negara Barat, dia dikenal dengan sebutan Rumi. (Rumi,terj.Latif, 2015: 4).
Khatibi alias Bahauddin Walad, adalah seorang ulama terkemuka dari Balkh,
14
Jengis Khan Bahauddin Walad bersama keluarganya meninggalkan Balkh
alasan yang jelas. Ada yang mengatakan disebabkan persoalan politik. Raja
yang tidak sedap karena Bahauddin Walad kuatir terhadap serbuan tentara
Tetapi pendapat ini tidak didasarkan alasan yang kuat, sebab pasukan Jengis
utara dari negeri Cina yang merupakan jembatan menuju ke Asia Tengah.
materai yang tak berharga dan kalian terhalang untuk mencapai hakikat”.
Namun pergulatan Baha’ walad dengan mereka tidak berlangsung lama dan
sebuah tempat perlindungan yang dihiasi oleh para ulama, pemikir dan orang-
orang bijak. Sampai beberapa tahun sebelum mereka berhijrah, Baha’ Walad
satu kota ke kota lain di wilayah Khurasan, seperti Wakhsy, Tirmidz dan
15
Perjalanan panjang ke Konya beserta keluarganya dimulai pada tahun
Walad juga sempat singgah ke kota Naisabur, pasangan dari kota Khurasan,
dan disambut oleh Syekh Fariduddin al-Attar, seorang bijak dan penyair besar
yang berada di pasar tempat para penjual di kota itu. Ia tinggal di sebuah bilik
dengan obat racikannya sendiri, disamping itu ia juga sering mengubah syair
6).
keilmuan, meliputi tata bahasa Arab, ilmu perpajakan, Al- Qur’ an, fiqih,
bidang keilmuan tersebut. Namanya ketika itu sudah dapat dijumpai dalam
16
Sekitar satu tahun setelah wafatnya ayah Rumi, Burhanuddin Tirmidzi,
Halawiyah dan menerima bimbingan lebih lanjut dari Kama Al-Din bin Al-
dengan tokoh- tokoh agung seperti Muhyi Al-Din Ibnu ‘Arabi, Sa’ad Al-Din
Al-Hanawi, Utsman Al-Rumi, Awhad Al-Din Al- Kirmani dan Sadr Al-Din
murid dari berbagai penjuru. Pada akhir Oktober 1244, sesuatu yang tidak
sebuah pertanyaan yang membuat guru besar ini pingsan. Menurut sumber
yang dapat dipercaya, orang yang tidak dikenal itu menanyakan kepadanya
bahwa antara Muhammad Rasullulah dan Abu yazid Busthomi seseorang Sufi
dari Persia, siapa yang lebih agung. (Schimmel,terj. Damono dkk, 2000: 26)
17
memilih untuk menghentikan aktifitasnya sebagai guru profesional dan
(Kartanegara,2004: 6).
menuju cinta Tuhan. Hubungan ini menyebabkan rasa ingin tahu dan
Syams dengan celaan dan ancaman kekerasan. Hal ini segera dirasakan oleh
saat inilah dia mulai berubah, dia menjadi seorang penyair, mulai
sendiri tidak tahu apa yang telah terjadi. Dia menulis beberapa surat dan
pesan kepada Syams yang ada di Damaskus, dia mengutus anaknya, Sultan
18
Dalam perjumpaannya di Konya, mereka saling berpelukan dan saling
berlutut di hadapan temannya, sehingga tidak ada yang tahu siapa sang
kekasih dan siapa yang terkasih. Keakraban hubungan mereka tumbuh sekali
lagi dan begitu meluap-luap sehingga beberapa murid Rumi, dengan bantuan
yang tidak ada jalan kembali. Suatu malam mereka memanggilnya keluar dari
Syams yang di ambilnya dari dalam sumur, menutupi kuburan itu dengan
Karena dibakar rasa rindu yang tak tertahankan lagi, Rumi akhirnya
Fariddun Zarkub, seorang darwis dan tukang emas untuk menjadi Khalifah
9)
sendiri yang disebut Maulawi, nama yang diambil dari gelar kehormatannya“
19
Maulana” (Guru kami), yang diberikan oleh para muridnya kepada sang guru
permintaan Husam Al-Din selama lebih dari 15 tahun. Tidak lama setelah
pekerjaan itu selesai kesehatan Rumi memburuk dan jatuh sakit. Selama
dengan Rumi, Syaikh Sadr Al-Din mengatakan bahwa semoga Allah segera
dan yang dicinta tinggal sehelai pakaian tipis, tidakkah engkau menginginkan
terkena demam parah. Namun tak sedikitpun terlihat di wajahnya ada tanda-
Konon, syair di atas adalah bait terakhir yang digubah oleh Rumi.
20
harinya dua matahari terbenam sekaligus di ufuk Barat, yang salah satunya
sebagaimana orang lain melakukannya. Prosa dan satra Rumi pada saat ini di
samping berasal dari karya-karya yang dicatat oleh pengikutnya ketika Rumi
periksa lagi seperti dalam Matsnawi dan Diwan, juga karya- karya yang
dicatat oleh pengikutnya dari ingatan mereka atau dari catatan-catatan Rumi
adalah kecerdasan yang bersumber dari hati nurani yang suci yang
konsep Rumi sangat erat dengan nilai-nilai religius dan perilaku yang mulia.
disiplin ilmu keagamaan dan juga merupakan sastrawan serta tokoh tasawuf
21
pencarian gurunya tersebut, membuat bakatnya sebagai penyair hidup
cinta dan kerinduan mistikal. Cintanya pada gurunya yang tak kunjung
sahabatnya, Syams Al- Din Tabriz. Karya ini berisikan beberapa dialog
mistik antara Syams sebagai guru dan Rumi sebagai murid. Sekalipun
lebih jauh lagi ia menerangkan beberapa ide dan doktrin sang penyair.
(Kartanegara,2004: 10-11).
sastra Arab. Dalam sastra Sufi dan keagamaan yang dipuji ialah sifat,
22
Kitab ini terdiri atas 36.000 bait puisi yang indah, sebagaian besar ditulis
3. Matsnawi-i- Ma’nawi
ajaran agama. Ini merupakan karya Rumi yang terbesar, tebalnya sekitar
2000 halaman yang dibagi menjadi 6 jilid. Kitab ini juga disebut Husami-
nama ( Kitab Husam). Kitab ini selesai dikerjakan selama 12 tahun sejak
sekedar text book, tetapi work book (buku kerja, kerja nyata) bila kita
memperlakukan sebagai buku saja, maka kita tidak akan memperoleh apa-
apa dari Matsnawi, kecuali hanya mendapatkan beberapa kisah baru saja
tapi jika diperlukan sebagai work book, Matsnawi bisa menjadi teman
putranya yang paling tua, Sultan Walad. Eva de Vitray Meyerovich yang
pikiran Sang Guru dan Sufisme pada umumnya, tapi juga karena
23
Jalaluddin Rumi dalam karyanya Fihi Ma Fihi yang digunakan
sebagai buku-buku rujukan para Sufi ini menjelaskan lebih jauh tentang
Tuhan,” maupun “Aku tidak menyembah Tuhan”. Karena pada tahap ini ia
5. Ruba’ iyyat
Bunga rampai ini terdiri atas 3.318 bait puisi. Melalui kitab ini,
agung, bukan saja dalam sejarah sastra Persia, melainkan juga dalam
ditulis atas nama murid atau sahabatnya karena permintaan untuk berbagi
24
dari pengembaraan hidup Rumi yang mempertemukan dirinya dengan sang
Semua karya-karya satra Rumi ini merupakan ciri khas karunia atau
Thariqat Maulawi, yang secara luas dianut oleh para Sufi yang masih
sarat dengan muatan spiritual yang dalam. Dia sangat menekankan aspek
Rumi yang berkenaan dengan aspek tersebut, antara lain yang berkenaan
diri kita sendiri sebagai karunia dari Allah swt. Ma’rifat, telah dilukiskan
“Telah datang seorang kelaut. Ia tidak mendapatkan apa- apa kecuali air
asin, paus dan ikan- ikan lainnya. Ia bertanya : ”Di manakah gerangan
dengan melihat laut saja? Jika orang itu menimba seribu ember air dari laut,
mutiara itu tidak akan ditemukan. Kita membutuhkan seorang penyelam dasar
laut untuk menemukan mutiara itu. Tapi juga tidak semua penyelam,
25
melainkan penyelam yang benar-benar ulung dan beruntung. Banyak ilmu
dan seni yang serupa dengan menimba air laut dengan ember. Adapun cara
69).
Untuk memahami alam pikiran Rumi kita perlu mengenal adanya dunia
yang menutupi hakikat yang tersembunyi. Jadi, dunia yang Nampak di depan
menurut Rumi, dunia itu merupakan selubung atau tirai dari makna-makna
yang tersembunyi. Jadi perlu dipahami adanya dikotomi antara bentuk dan
adalah hakikat sejati yang berada diseberang bentuk (aspek dalam). Rumi
(https://rumisufi,blogspot.co.id.).
manusia terselubung oleh kabut kegelapan berupa nafsu rendahnya. Jadi yang
26
Mereka hendaknya belajar untuk memahami hakikat atau makna tersembunyi.
(https://rumisufi,blogspot.co.id.).
1. Kesatuan Wujud
penggagasnya, bukan berarti menjadi asing untuk dicari dimensi lain yang
Tuhan adalah sumber ilmu, baik ilmu tentang alam, manusia dan
oleh Rumi, dengan dasar cinta manusia akan mampu menatap persoalan
apapun dengan lapang dada dan engan jalan yang lebih afirmatif.
Kemudian hal ini disokong lagi dengan mendorong manusia agar mampu
sesungguhnya. Akan tetapi yang menonjol dalam tradisi Sufi Rumi adalah,
27
ia tidak meninggalkan syari’ah untuk bisa menemukan hakikat. Sebab
menaati semua perintah dan larangan Tuhan. Secara lebih dalam melalui
sejati berarti mengikuti keteladanan Nabi yang kita tahu tidak pernah
Cara pandang Sufi terhadap wujud agak berbeda dari kaum teologi
anal al- haqq adalah ungkapan kesombongan, padahal mengatakan ana al-
Manusia mengatakan ana al- abd dua wujudnya dan Tuhan, sementara
orang yang mengatakan ana al- haqq telah meniadakan dan telah
hati yang luar biasa besarnya. Ayat Al-Qur’an (Q.S. 75:3) mengungkap
lebih jauh tentang konsepsi Rumi mengenai kesatuan wujud. “ Dia yang
28
Haqq) adalah prinsip segala makhluk dan mereka pasti kembali, sementara
2. Cinta Universal
dari tingkat rendah ke tingkat lain yang lebih tinggi. Cintalah yang
54- 55).
pandangan ini, Rumi layaknya Sufi lainnya, hal pertama yang diciptakan
Tuhan adalah cinta, prioritas cinta ketimbang makhluk yang lain terbukti
29
Dengan begitu, Rumi menganggap cinta sebagai kekuatan kreatif paling
3. Cinta Ilahi
hidup lainnya, tapi juga semesta. Cinta kepada Tuhan telah menciptakan di
Kapanpun cinta, entah dari sisi dunia atau dari sisi langitnya, namun pada
Dengan pengaruhnya yang luar biasa pada jiwa manusia, cinta juga
30
merupakan bagian semua pengetahuan sejati langsung dari Tuhan.
Disini ada dua hal yang penting untuk dicatat; pertama ma’rifah
bukan hasil latihan mental. Persepsi indra akal penting sebagai sarana yang
sisanya bergantung pada rahmat Tuhan. Atas dasar ini, mereka yang hanya
data empiris yang dialami oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ary
bukan berarti teori yang ia kemukakan hanya berlaku untuk umat Islam
bukunya ia menyatakan:
31
“Kalau dalam buku ini ada rukun iman dan rukun Islam, bukan
berarti eklusifisme aliran atau agama, tetapi keinginan untuk
menyampaikan kebenaran. Kalau dalam buku ini ada Al Qur’an,
itu bukan untuk golongan tetapi untuk seluruh umat manusia”.
(Ginanjar, 2007: xxii).
agama tersebut hanya terjadi karena mereka melihat bentuk luar agama
dan bukan pada esensinya. Mereka terlalu terikat pada cara pandang
Dalam kisah yang terkenal tentang gajah di istana yang gelap, Rumi
90).
32
Sistematika penulisan Maulana Jalaluddin Rumi dalam karyanya
Fihi Ma Fihi diterjemahkan dari bahasa Persia ke bahasa Arab oleh Isa Ali
berbagai pasal :
9) Tujuan satu-satunya.
33
15) Mempelai perempuan rahasia.
25) Jika bukan karenamu, Aku Tidak Akan menciptakan Alam Semesta.
29) Dari tanah kembali ke tanah, dan dari roh kembali ke roh.
34
38) Sholat spiritual dan sholat formal.
35
61) Getaran cinta.
mengherankan jika karya sang penyair Sufi dari Persia (Iran) ini
sesudahnya.
36
BAB III
diri, makna hidup, tujuan hidup, atau nilai-nilai tertinggi dalam hidup.
sama dengan lancar menuju sasaran yang lebih luas dan bermakna
(Nasution, 200:4).
komprehensif (Ginanjar,2007:47).
menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas
dan kaya, dan menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih
37
Bahkan, kecerdasan spiritual (SQ) merupakan kecerdasan tertinggi kita
(Zohar, 2001:4).
dimensi non material kita atau jiwa manusia. Ia menyebutnya sebagai intan
yang belum terasah dan dimiliki oleh setiap manusia. Kita harus
Berangkat dari definisi dan uraian diatas, dapat kita peroleh suatu
makna nilai, moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan
dan hidup lebih positif dengan penuh kebijaksanaan dan kebahagian yang
38
1. Kemampuan bersikap fleksibel, Rumi mengatakan (2015:36) dalam
bihun), aku ingin burik (perkedel daging dengan saus), aku ingin
halwa, aku ingin kue kering, aku ingin buah, aku ingin kacang-
persatu, akan tetapi asal dari semua yang disebutkan tadi hanya satu,
yaitu lapar.
buku Fihi Ma Fihi ada satu hal di alam semesta ini yang tak patut
mengingat satu hal itu, maka seolah-olah kamu tak pernah berbuat apa-
apa.
39
4. Mampu menghadapi dan melampui rasa sakit, Rumi mengatakan
(2015:98) dalam buku Fihi Ma Fihi akal adalah sesuatu yang terus
itu terjebak dalam lilin, ia akan lebur dan hancur. Meskipun kupu-kupu
lilin.
Fihi Ma Fihi ketika kamu memegang jabatan yang tinggi dan agung
akan pernah merasa puas dengan prestasi yang sudah kamu raih karena
kamu mersa ada banyak hal yang masih perlu dilakukan. Walaupun
BukuFihi Ma fihi
40
terdapat struktur kalbu yang perlu mendapat tempat tersendiri untuk
adanya fungsi akal manusia yang bekerja aktif dalam menyikapi keadaan-
keadaan atau situasi yang baru secara cerdas, cepat, dan cermat. Semua
teoritis. Lebih lanjut, akal dalam pandangan Al- Ghozali adalah pengetahuan
sebagai pendahuluan dan jembatan bagi pengetahuan yang lebih tinggi dan
Rumi tidak mengecam akal dan ilmu-ilmu lahiriah, bahkan memandang wajib
untuk dituntut oleh semua orang. Namun, menurutnya, menuntut ilmu ilmu-
41
pencapaian kesempurnaan manusia, pensucian jiwa, dan pencerahan hati,
bersifat suci menuju manusia seutuhnya dan memiliki pola pemikiran tauhid,
Fihidiantaranya:
redaksi hadits ini secara tekstual, bahwa seorang ulama tidak seharusnya
Padahal makna yang sebenarnya dari hadits tersebut bukanlah seperti itu,
42
simpati dari para pemimpin. Sementara ilmu yang mereka miliki, sejak
para pemimpin, agar diberi penghormatan dan jabatan yang tinggi. Mereka
mengubah dirinya dari bodoh menjadi berilmu semata- mata demi para
pada para pimpinan dan ingin di puji, maka ia akan menjadi tunduk akan
penuh harap agar sang pemimpin memerhatikan. Jadi, tidak peduli apakah
2015: 24).
akhir, maka tingkah laku dan kebiasaannya akan sesuai dengan jalan yang
benar karena memang itulah tabiatnya dan mereka tidak akan mampu
untuk melakukan hal sebaliknya, seperti ikan yang tidak bisa hidup dan
akal yang dapat mengontrol dan mencegah dirinya dari perbuatab buruk.
Pada waktu yang bersamaan, semua orang yang semasa dengannya akan
43
Berkaitan tentang keutamaan menuntut ilmu secara tidak langsung
niat sebagai Tolak ukur dalam melakukan sahnya amalan. Entah amalan
menuntut ilmu atau amal baik lainnya, dan bila niatnya rusak maka rusak
mensyukuri nikmat akal dan kesehatan badan, dan tidak diniatkan untuk
b. Jalan Kefakiran
36. Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan
senda gurau. dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan
memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan memint harta-
hartamu.(QS. Muhammad: 36).
cita-citamu. Apa pun yang kamu inginkan akan kamu peroleh dijalan ini;
sahabat, serta lisan yang fasih. Tak adapun yang berkeluh kesah ketika
menyusuri jalan ini. Berbeda dengan jalan-jalan lain yang terkadang hanya
akan menyampaikan ke satu tujuan dari seratus ribu tujuan, dan itupun
setiap jalan memiliki sebab dan alternative yang berbeda- beda untuk
44
sampai tujuan itu. Seseorang tidak akan memperoleh tujuannya selain
2015: 331).
bahwa faqir itu adalah orang yang tidak memiliki harta sama sekali.
memberinya masing- masing nama ;Hal yang pertama,adalah jika orang itu
diberi harta, orang itu tidak menyukainya dan orang itu merasa tersiksa
Hal yang ketiga, yaitu orang tersebut diberi harta namun tak sampai
harta tersebut menggerakan orang itu untuk mencarinya, tapi orang itu
namun ia tetap mau mencarinya walau pun dengan bersusah payah, hanya
Hal yang Kelima, orang tersebut tidak memiliki harta sama sekali
45
memakai pakaian. Maka orang itu disebut ‘terpaksa’. ( Al- Ghazali, terj.
suara syukur, berarti kamu sudah siap untuk menerima tambahan. Ketika
Allah mencintai seorang hamba, Dia akan menguji hamba tersebut. Bila ia
bersabar dan bersyukur, maka Allah juga akan memilihnya. Sebagian dari
adalah dia yang bersyukur atas kekerasan yang Nampak maupun yang
samar, sebab semua itu adalah pilihan yang diberikan Allah kepadanya.
tujuan Allah didahulukan. Keluhan raga adalah refleksi dari keluhan jiwa.
memiliki benda, ketamakan akan menginginkan lebih dari itu. Jadi, ketika
46
ia mendapatkan lebih sedikit dari apa yang dibayangkan hatinya, hal itu
yang tanpa batas seperti memakan buah mentah, roti tengik dan daging
agar ia bersyukur, terbebas dari prasangka yang keliru, dan agar satu
403).
168. dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi
beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh
dan di antaranya ada yang tidak demikian. dan Kami coba
mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang
buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).(QS.
al- A’araf: 168).
akan berguna bagi orang lain dan membuat orang lain ridha pada- Nya.
47
Memperbaiki dan mempelancar interaksi sosial hanya orang yang mau
hubungan sosial, karena dia tidak ingin menikmati sendiri apa yang telah
kecuali dengan jalan menghambakan diri. Dia adalah Maha pemberi. Dia
bahwa di sebuah kota ada seorang yang mulia yang memberi hadiah
jubah kehormatan dan memohon kepada- Nya? Kamu justru malah duduk
memberikan semua itu padaku. Kamu tidak pernah meminta apa pun dari-
Seekor anjing yang tidak punya akal dan pengetahuan, ketika lapar
48
gerakan ekornya. Seakan-akan dia berkata: “Beri aku roti, karena tidak
punya roti dan kamu memiliki apa yang aku cari”. Anjing bisa
membedakan hal itu. Akhirnya, kamu tidak lebih rendah dari anjing yang
tidak rela tidur di atas abu dan berkata: “ Jika Allah menghendaki, Dia
akan memberiku roti, “ tapi dia akan mencari dan mengibaskan ekornya.
karena permohonan kepada sang Pemberi seprti ini adalah tuntutan yang
kamu yakini, Allah akan selalu berada di dalamnya. Karena Dia yang
air mengalir. Dia dilemparkan kedalam air itu dengan kedua mata tertutup
kain, lalu tubuhnya mersakan sesuatu yang basah dan halus. Saat penutup
itu tersingkap dari kedua matanya, ia baru bisa mengerti bahwa itu adalah
Dalam angin topan itu, atom-atom hati yang telah menjadi debu
bergoyang dan berduka. Bila tidak demikian, siapa yang akan membawa
49
berita-berita ini, siapa yang setiap saat akan rela mengemban kabar- kabar
ini? Seandainya semua hati itu tidak melihat kehidupannya kala ia terbakar
yang terbakar dengan api syahwat dunia dan menjadi debu, apakah ia akan
ke sana kemari tanpa tujuan dan penolongku selain dalam kondisi darurat
emas, makanan, pakaian, dan api syahwat. Namun ketika aku berusah
terganggu. Seandainya aku bersabar dan tetap diam di tempatku, rezeki itu
akan tanpa lara dan gangguan. Karena rezeki itu juga mencari dan
50
dudukmu ini adalah duduk demi mengerjakan amalan-amalan agama dan
51
BAB IV
Fihi
bait syair dan puisi, dimana oleh sementara orang ia dianggap sebagai pelopor
berusaha membuang jauh-jauh kesan yang selama ini merusak citra para Sufi
yang amat berat. Dan diantara karya Beliau yang berhubungan dengan
52
spiritual dapat dicapai melalui jalan cinta. Jalan cinta merupakan upaya
kemulian Allah.
lainnya. Terlepas dari semua itu Jalaluddin Rumi memiliki berbagai alasan,
merindukan para ahli batin dan termasuk golongan yang menyakini kewalian
53
Bagi Rumi, tidak layak meniadakan sesuatu hanya karena tidak
Rumi melihat dalam diri Syams api cinta yang membakar. Rumi, yang
khotbah dan dialog. Karya tasawuf Rumi sangat melimpah dan yang masyhur
ialah Diwan- I Shamsi Tabriz ( sajak pujian kepada Syams Tabriz), Matsnaw-
empat baris), Fihi ma Fihi (di dalam ada seperti yang di dalam), Makatib
2010 : 106).
yang menganut aliran kesatuan wujud (wahdat al- wujud). Sebagaimana Sufi
sebelumnya yang sealiran, pahamnya ini di dasari teori fana’ (sirna). Ajaran-
54
ajaran Rumi selalu mengacu pada Al-Qur’an, Sunnah Nabi, dan ajaran-ajaran
kaum Sufi terdahulu. Pesan-pesan Rumi bersifat universal, dan dia sangat
tidak asing bagi setiap orang. Tema universal yang terkandung dalam karya-
Tidak hanya bagi pemeluk Islam, tetapi juga pemeluk agama Nasrani, Yahudi
membebaskan diri dari rasa terpisah dan kesebatangkaraan diri, melalui jalan
persatuan dengan alam dan Tuhan, yang membawa rasa damai dan memberi
kepuasan pada jiwa. Merasa sepi, mistikus cinta berusaha meninggalkan diri
khayali atau ego rendah (nafs) dan pergi menuju Diri yang lebih agung. Diri
sejati dan Hakiki. Menurut pandangan mistikus cinta, manusia adalah mahluk
ialah melakukan perjalanan rohani menuju diri yang sejati dan kebakaan,
Cintalah sayap yang membuatnya dapat terbang tinggi menuju “ Yang Satu”
55
Cinta sejati, menurut Rumi, dapat , membawa seseorang mengenal
Sobat:
kemanusian. Sesungguhnya cinta itu kekal; jadi harus diberikan kepada yang
Sesungguhnya cinta itu mengalir dalam diri orang yang dilaluinya, seperti
matahari yang tidak kunjung tenggelam; atau bagaikan bunga indah yang tak
kunjung layu. Oleh karena itu carilah cinta suci yang abadi, cinta yang akan
56
memusnahkan segala sesuatu, yang mampu menyegarkan rasa dahagamu.
perasaanya. Dia pun tahu bahwa keindahan cinta tidak dapat diungkapkan
Sebab, dia tahu, seperti Tuhan, Cinta itu nyata dan sekaligus gaib. Pecinta
dapat “ berkelana dalam cinta” dan semakin jauh pecinta melangkah, semakin
besar kebahagian yang diperolehnya karena cinta itu tak terbatas. Ilahiah, dan
batas, sedangkan cinta tak terbatas. Seperti dikatakan kaum Sufi dan filosof,
cinta itu adalah alasan setiap gerakan di dunia ini.(Solihin, 2003: 164-165).
108).
dari cinta dan hikmah pada mereka yang mau menerima petunjuk-Nya.
dicapai para Sufi melalui jalan cinta ialah mengenal Tuhan sebagai wujud
Hakiki yang meliputi semua wujud. Inilah yang disebut ma’rifah. Akan
57
tetapi, mengenal saja tidak cukup. Yang lebih penting lagi adalah merasakan
pensucian jiwa adalah sebagai sumber dan media bagi manusia untuk
sebagai pendahuluan dan “jembatan” bagi pengetahuan yang lebih tinggi dan
hanya dengan pemenuhan kebutuhan material saja, tetapi lebih jauh adalah
58
Untuk membangun kecerdasan spiritual, manusia harus selalu kontak
1. Memiliki Tuhan
Allah berfirman :
186. dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah
dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka
beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran.(QS. Al-Baqarah: 186).
59
2. Hidup bersama Tuhan
Allah berfirman:
1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu
yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari
padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang
dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta
satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu.(QS. An- Nisa’: 1)
seseorang hamba yang tunduk dan patuh atas perintah dan larangan
60
Allah berfirman :
masalah sekitar akhlak dan ilmu-ilmu irfan disamping itu dalam Fihi ma
berperilaku sebagai manusia yang terbiasa berbuat baik dan berakhlak mulia.
Sececara pokok sebagai tarbiyah rohani pada manusia agar ia mengikuti apa
mana prosa atau syair tersebut memaparkan dan menyajikan suatu karya tulis
61
sehingga dapat menjangkau nilai-nilai luhur yang mungkin belum tersentuh
kata spiritual tidak selalu terkait dengan kepercayaan atau agama. Kecerdasan
arti dan menghasilkan nilai melalui pengalaman yang mereka hadapi. Akan
2001:57)
perilaku yang tercemin dari arti pendidikan rohani sendiri, ini merupakan
memahami dari kandungan isi buku tersebut.Di antara contoh pemaparan dan
rohani pada manusia agar ia mengikuti apa yang dikehendaki Allah, Tuhan
diberikan dalam bentuk ceramah dan ulangan umum, tetapi akhlak harus
62
Hal tersebut menjadi sebuah pemahaman mengenai makna pendidikan
Apakah benar apa yang kita lakukan menuju pada gapaian yang abadi dan
hakiki adalah hanya mengikuti dorongan pandangan sesaat atau hawa nafsu
yang sebenarnya dari perjalanan hidup kita yang sebenarnya. Fihi ma Fihi
kuliahnya di sesi pembelajaran yang sangat agung dan penuh kecintaan pada
dicipta dalam kalimat- kalimat yang mengalir bagai air gunung yang
air yang mengenai muka kita membuat kita bercahaya dalam cahaya Tuhan
(https://rumisufi.blogspot.co.id).
indahnya, sebab bukan itu fakta utama yang ingin dimunculkan dalam
sudah terbangun dan tercipta lewat intuisi yang lama bahwa kehidupan adalah
63
kebenaran yang datang dari Tuhan, itulah sebenar-benarnya kebenaran.
(https://rumisufi.blogspot.co.id).
dibentuk dalam diri peserta didik, untuk menciptakan manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia
intelektual atau pengetahuan yang tinggi tapi jika tidak dibarengi dengan
kecerdasan spiritual maka hidupnya tidak akan merasa tenang. Contoh yang
bisa kita ambil pada zaman sekarang ini yang sedang marak dalam
tinggi, tapi dia masih saja bisa melakukuan korupsi. Mungkin itu dilakukan
karena kurangnya iman atau tidak dibarengi dengan sikap spiritual, atau
dengan kata lain niat dan akhlak mereka sangatlah buruk.Bahkan menurut
(http://depirismayanti.blogspot.co.id).
moral, akhlak, serta tindakan terpuji dalam pembentukan rohani, tidak hanya
64
diberikan dalam bentuk ceramah dan ulangan umum, tetapi akhlak atau moral
luhur untuk para siswa (pelajar) adalah merupakan tanggung jawab semua
guru. Oleh karena itu, pembinaannya pun harus oleh semua guru. Dengan
demikian, kurang tepat kalau dikatakan bahwa mendidik para siswa agar
memiliki akhlak luhur hanya tanggung jawab guru mata pelajaran tertentu,
yang dominan untuk mengajarkan (pelajaran akhlak) adalah para guru yang
membantu dalam memahami cara belajar dan tentunya sikap maupun tingkah
laku peserta didik juga berupa pendidikan oral dan spiritual untuk membentuk
pribadi- pribadi yang sesuai dengan harapan bangsa yang dituliskan pada
Guru sangat berperan penting dalam mendidik akhlak atau moral para
pelajar, karena mereka menganggap guru adalah sumber dari segala ilmu,
65
mereka juga selalu mempercayai apa saja yang dikatakan oleh seorang guru.
Dan mereka menjadikan guru sebagai panutan dan teladan untuk mereka
kembali dengan sumber dan makna terdalam dalam diri peserta didik.
yang benar dan salah, atau baik dan buruk oleh orang tua, guru atau orang
moral ini, adalah kedekatan dari orang tua atau orang dewasa lainnya
seseorang yang menjadi idolanya (seperti orang tua, guru, artis atau orang
dewasa lainnya).
30).
66
Peran guru dalam mendidik kaitannya dengan buku fihi Ma Fihi
adalah:
manusia yang membentuk moral serat bertahan pada era modern sekarang
memahami kandungan isi dari buku tersebut yang erat kaitannya dengan
67
segala sesuatu agar dapat memilah dengan bijak bahwa kecerdasan
merupakan salah satu cabang studi islam yang memusatkan perhatian kepada
akhlak mulia. Pembersihan aspek rohani atau batin ini selanjutnya dikenal
sebagai dimensi eksotik dari diri manusia. Tetapi yang terpenting adalah
pada jenis jiwa yang berkuasa atas dirinya. Jika yang berkuasa dalam
hewani juga. Sebaliknya, jika yang berkuasa adalah adalah nafsu manusia,
gelisah, tetapi tidak tentu yang digelisahkan dan tidak dapat pula
68
b) Pikiran : adanya gangguan terhadap kesehatan mental. Gangguan ini dapat
kepada Allah SWT, jiwa kita akan lebih tenang dan merasa lebih damai,
oleh karena itu hal terpenting dalam transformasi manusia adalah merubah
fisiknya. Karena dari jiwa yang baik akan lahir perbuatan- perbuatan yang
69
dari setiap orang dalam hidupnya. Itulah kenapa kecerdasan spiritual
(https://nnachieti.s.secret.blogspot.co.id.)
dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal,
hidupnya. (https://nnachieti.s.secret.blogspot.co.id).
terlatih dan melalui kejujuran dan keberanian diri yang dibutuhkan bagi
pelatih semacam itu, kita dapat terhubung kembali dengan sumber dan makna
perhubungan itu untuk mencapai tujuan dan proses yang jauh lebih luas.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rumi dapat tercermin dari proses pendidikan rohani pada manusia agar ia
mengikuti apa yang dikehendaki Allah, Tuhan semesta dan jagat raya ini.
berakhlak mulia.
71
2. Metode yang digunakan dalam kecerdasan spiritual
cara pemberian metode sastra Sufi menguraikan dengan cara gagasan dan
sebuah syair. Hampir semua ayat dan hadis yang diuraikan oleh Rumi
Bukan hanya tulisan dan ucapan, bahkan seluruh alam adalah teks
sehingga meski ditakwil. Sebab itu Rumi menyakini hanya melalui takwil
tersembunyi.
3. Aplikasi nilai kecerdasan spiritual yang telah diuraikan dalam buku Fihi
72
kemanusian. Sesungguhnya cinta itu kekal; jadi harus diberikan kepada
yang kekal pula. Ia tidak pantas diberikan kepada yang ditakdirkan fana.
Sesungguhnya cinta itu mengalir dalam diri orang yang dilaluinya, seperti
matahari yang tidak kunjung tenggelam; atau bagaikan bunga indah yang
tak kunjung layu. Oleh karena itu carilah cinta suci yang abadi, cinta yang
dahagamu.
Dia pun tahu bahwa keindahan cinta tidak dapat diungkapkan dengan
cara apapun, “ Meskipun aku memujinya dengan seratus lidah”. Sebab, dia
tahu, seperti Tuhan, Cinta itu nyata dan sekaligus gaib. Pecinta dapat “
besar kebahagian yang diperolehnya karena cinta itu tak terbatas. Ilahiah,
suatu batas, sedangkan cinta tak terbatas. Seperti dikatakan kaum Sufi dan
B. Saran
73
profesional dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, untuk menghasilkan
siswa dan mahasiswa yang belajar dalam bidang agama Islam hendaknya
dari sisi realitas yang tampak dalam kehidupan belaka tapi hikmah yang
terkandung di dalamnya.
penelitian juga diharapkan lebih banyak dan luas lagi tentang buku-buku
74
yang lebih mengedepankan sisi ke intelektualannya. Dengan banyaknya
dan memperbaiki akhlak atau moral bangsa yang mulai tergerus oleh
75
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Ali. 1989.Tuhan dan Manusia: Risalah Sumber Ciptaan dan Kehidupan
Akherat menurut al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Modern. Jakarta:
PUSTAKA KARYA GRAFIKATAMA.
Chittick, William. 2000.Jalan Cinta Sang Sufi: Ajaran Spiritual Jallaludin Rumi.
Jogjakarta: KALAM.
Gazalba, Sidi. 1983.Tuhan dan Manusia: Risalah Sumber Ciptaan dan Kehidupan
Akherat Menurut al-Qur’an Ilmu Pengetahuan Modern. Jakarta: PUSTAKA
AL-HUSNA.
Golema, Daniel. 2001.Emotional Intelegent: Mengapa Kecerdasan Emosional
Lebih Penting Daripada Kecerdasan Intelektual. Jakarta: GRAMEDIA
PUSTAKA UTAMA.
Shah, Idies. 2000. Mahkota Sufi: Menembus Dunia Ekstra Dimensi. Surabaya:
RISALAH GUSTI.
http://CatatanHery.wordpress.com/2010/01/16/Sufisme-dalam-pemikiran-
Jalalludin-Rumi-dilihat-dari-sudut-pandang-estimologi/
http://desprimayanti.blogspot.co.id-ilmiah-yang-sebenanya-fihi-ma-fihi-html
http://info-biografi-blog.spot.co.id-biografi-Jalalludin-Rumi-html
http://nnachieti.blogspot.co.id-makalah-kecerdasan-spiritual-html
http://pendidikan-biolo.blogspot.co.id-makalah-perkembangan-moral-html.
http://penerbitzaman.com/fihi-ma-fihi.html
http://RumiSufi,blogspot.co.id/2015/08/belajar-ma’rifat-dari-Jalalludin-Rumi-
html
http://satupedang.blog.spot.co.id.html
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Jogyakarta
Peneliti