Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA PROPOSAL PENELITIAN

Oleh Ferdila Ayu Amanda

A. Judul Penelitian
Analisis Deiksis pada Novel Perempuan di Titik Nol
B. Latar Belakang
Pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu linguistic yang mengkaji
hubungan antara bahasa dan konteks tuturan penutur. Menurut Mey, pragmatik
merupakan sebuah studi mengenai kondisi dalam penggunaan bahasa manusia
yang berkaitan dengan konteks masyarakat (Safitri & Puspitasari, 2016). Tuturan
yang dimaksud adalah tuturan yang telah melalui proses kodifikasi dan gramatasi
sehingga tidak lepas dari struktur kebahasaan (Rahardi, 2003). Tarigan
berpendapat bahwa pragmatic merupakan sebuah telaah umum yang mana
membahas konteks menafsirkan kalimat (Tarigan, 1986).
Pragmatik adalah makna yang tersembunyi dan mampu membuat lawan
tutur memahami maksud ujaran yang disampaikan oleh penutur (Sulistyo, 2013).
Kajian pragmatic mengenal istilah daya (force) yang ditentukan secara semantic
dan pragmatis, dan makna (sense) yang ditentukan secara semantik. Perbedaan
antara makna (sense) makna ditentukan secara semantis. Sedangkan daya (force)
makna ditentukan secara semantis dan pragmatis (Leech, 1923).
Pragmatik juga merupakan sebuah kajian mengenai makna tuturan yang
diujarkan oleh penutur agar dapat ditafsirkan kepada pembaca atau pendengar
(Yule, 2014), sehingga studi pragmatik berhubungan dengan analisis mengenai
tuturan (Sebastian, Diani, & Rahayu, 2019). Adapun aspek kajian pragmatik antara
lain implikatur, tindak tutur, deiksis, presuposisi dan struktur wacana(Safitri &
Puspitasari, 2016). Pada penelitian kali ini peneliti memilih untuk memfokuskan
pembahasan mengenai kajian deiksis sebagai salah satu aspek kajian pragmatik.
Secara Bahasa deiksis dapat diartikan sebagai penunjukan suatu hal yang
sering dijumpai dalam keadaan sehari-hati. Sedangkan secara istilah, deiksis dapat
diartikan sebagai kata yang tida mempunyai rujukan tetap. Rujukan untuk sebuah
deiksis berasal dari konteks tuturan. Sebuah kata dikatakan sebagai rujukan deiksis
apabila berpindah dan berganti bergantung pada lawan bicara penutur. (Sebastian
et al., 2019).
Penelitian pragmatik yang dilakukan oleh peneliti menggunakan teori kajian
deiksis. Pada teori ini peneliti melakukan Analisa terhadap tuturan yang mengandung
deiksis. Bambang Kaswanti berpendapat bahwa deiksis merupakan kata yang
bergantung pada penutur dan waktu ujaran dituturkan (Syafyahya, Aslinda, & Leni,
2007) . deiksis merupakan bentuk bahasa yang berfungsi sebagai bentuk fungsi di luar
tatanan Bahasa.
Kajian terdahulu yang ditemukan oleh peneliti untuk mendukung penelitian ini
pertama, karya Midta Wowiling yang diterbitkan pada tahhun 2015 dan bersisi bentuk-
bentuk deiksis pada sebuah novel karya Nicholas Sparks berjudul The Notebook
(Wowiling, 2015)
Kedua, adalah skripsi karya Andarita Warimbo yang diterbitkan pada tahun
2014 dan berjudul Penggunaan Jenis Deiksis pada Kitab Injil Markus. Pembahasan
yang ada di dalam kajian ini adalah pembahasan mengenai deiksis yang ada dalam
unsur keagamaan yaitu injil (Waimbo, 2014).
Ketiga, yaitu karya Mirsa Lateka yang diterbitkan pada tahun 2011 dan
berjudul Deiksis dalam Iklan Majalah Forbes Indonesia. Pembahasan yang ada di
dalam kajian ini adalah pembahasan mengenai deiksis yang ada dalam unsur media
cetak, yaitu majalah (Lateka, 2011)
Adapun persamaan ketiga kajian terdahulu tersebut adalah sama-sama
membahas deiksis, sedangkan perbedaannya masing-masing hanya berfokus pada
pembahasan secara umum.. Peneliti tertarik untuk meneliti novel menggunakan teori
kajian deiksis karena selama ini hal yang diteliti oleh peneliti terdahulu yaitu berkaitan
dengan deiksis hanya membahas luarnya saja, sehingga diharapkan dapat menjadi
pembaruan penelitian dalam penggunaan objek novel Perempuan di Titik Nol.

C. Rumusan Masalah
1. Apa bentuk deiksis yang ditemukan dalam novel Perempuan di Titik Nol?
2. Bagaimana bentuk pengaplikasian relasi kuasa dalam novel Perempuan di Titik Nol?

D. Metodologi Penelitian
Metodologi pengertian merupakan tahapan dari kegiatan ilmiah yang mana dimulai
dengan penentuan topik, dilanjutkan dengan proses pengambilan dan melakukan analisis
data, hingga akhirnya diperoleh kesimpulan dari objek tertentu (Raco, 2010). Tahapan
dalam metodologi penelitian antara lain menentukan jenis penelitian, sumber data,
teknik pengumpulan data, teknik validasi data, dan teknik analisis data, dengan
penjelasan sebagai berikut:
1. Jenis penelitian
a.) Penelitian Kualitatif
Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan sudut pandang orang
yang diteliti secara rinci dan teliti dan menggunakan kata tertentu (Tohirin,
2012). Metode penelitian kualitatif meneliti objek yang terbentuk secara alami,
hasil penelitian menekankan makna yang terkandung didalamnya (Afifuddin,
2009) Berdasarkan pengertian ini analisis deiksis novel Perempuan di Titik Nol.
termasuk jenis penelitian kualitatif karena bermaksud untuk meneliti ungkapan
secara rinci, dan mendalam.
b.) Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan suatu kejadian secara
rinci sesuai dengan gejala dan peristiwa yang telah terjadi (Sudjana, Nana, &
Ibrahim, 1989). Penelitian deskriptif berfokus pada bagaimana bentuk
pemecahan masalah secara aktual. Peneliti menggunakan jenis penelitian ini
karena untuk meneliti deiksis novel Perempuan di Titik Nol.agar mengetahui
hubungan yang lebih mendalam antara dua variabel yaitu antara relasi kuasa dan
novel Imro’ah Inda Nuqtah As-shifr.
c.) Sumber data
Sumber data adalah sumber tempat diperolehnya sebuah data (Arikunto, 2006).
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sekunder (Sugiyono,
2017) dengan pemaparan sebagai berikut:
1. Sumber data primer
Sumber data primer adalah sumber data yang menyediakan data utama dan
langsung dikumpulkan peneliti (Suryabrata, 1987). Dalam hal ini sumber data
primer yang digunakan oleh peneliti yaitu novel Perempuan di Titik Nol.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang berupa dokumen maupun
jurnal yang berfungsi sebagai penunjang sumber data primer (Suryabrata, 1987).
Dalam hal ini peneliti menggunakan jurnal dan buku tambahan yang mendukung
untuk meneliti makna asosiatif.
d.) Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data ialah metode pengumpulan data yang berupa cara dalam
mengumpulkan data (Riduan, 2010). Dalam prosesnya terdapat dua teknik yang
digunakan oleh peneliti dengan pemaparan sebagai berikut:
1. Teknik baca
Teknik ini merupakan jalan untuk memahami dan mengumpulkan data dengan
cara membaca dokumen-dokumen, seperti makalah, koran atau dengan membaca
beberapa buku atau surat-surat dengan bertujuan mencari data yang dituju (Sahu,
2013). Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan oleh penulis dalam
melakukan teknik baca, yaitu:
a) Penulis membaca novel Perempuan di Titik Nol sampai habis.
b) Kemudian membaca kembali novel Perempuan di Titik Nol dan juga kalimat
yang mengandung deiksis.
2. Teknik catat
Teknik selanjutnya yang penulisgunakan yakni teknik catat. Teknik ini
merupakan teknik lanjutan dari teknik baca dengan cara mencatat data yang
diambil setelah membaca novel secara tuntas (Thomas, 1921). Selain itu teknik
catat digunakan oleh penulis sebagai alternatif penulis dalam mengumpulkan data
dalam bentuk catatan (Thomas, 1921). Berikut adalah beberapa langkah yang
penulis lakukan dalam taknik catat, antara lain yaitu:
a) Mencatat kata atau kalimat yang mengandung makna asosiatif yang terdapat
dalam novel Perempuan di Titik Nol.
b) Kemudian mencatat hal-hal yang melatarbelakangi kata atau kalimat yang
mengandung makna asosiatif dalam novel Perempuan di Titik Nol..
e.) Teknik validasi data
Teknik validasi data adalah teknik yang berfungsi sebagai penghubung proses
penelitian dengan data yang ditemukan (Sugiyono, 2017). Peneliti wajib melakukan
pengecekan terhadap data yang didapat dengan teori-teori yang telah dipelajari agar
keakuratan data menjadi tepat dan akhirnya dapat dipertanggungjawabkan (Azwar,
2010) dengan tahapan sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan sebagai salah satu cara dalam mengontrol
kebenaran suatu data sehingga kepastian dan urutan peristiwa dalam data dapat
dibuktikan dengan rekaman dan terstruktur (Hanifah, 2015). Dengan membaca
maka wawasan peneliti akan semakin tajam, dan berguna dalam pemeriksaan
data yang ditemukan peneliti (Moleong, 2015). Peneliti melakukan beberapa
langkah yaitu
a. Peneliti membaca kembali keseluruhan novel Perempuan di Titik Nol.
b. Peneliti membaca berbagai referensi, jurnal, dan dokumen-dokumen penelitian
yang telah diperoleh.
c. Peneliti membandingkan dan menyamakan kesesuaian data yang telah didapat
dengan relasi kuasa yang terkandung dalam novel Perempuan di Titik Nol.

2. Diskusi teman sejawat dan ahli


a) Diskusi dengan teman sejawat
Pada tahap ini peneliti bertukar pikiran dengan teman sejawat yang lebih
berpengalaman dengan tujuan memperoleh kesamaan sudut pandang
berkaitan dengan keabsahan data (Samani, Muchlas, & Hariyanto, 2012).
Tahapan yang dilakukan peneliti antara lain:
a. Peneliti melakukan diskusi dengan rekan sejawat mengenai data yang
didapat novel Perempuan di Titik Nol.
b. Peneliti melakukan pemeriksaan ulang terhadap pengelompokan bagian
dari novel yang termasuk deiksis.
b) Diskusi dengan ahli
Diskusi dengan ahli yaitu bertukar pendapat dengan ahli, dimulai
dengan pertanyaan bersifat problematik, dilanjutkan dengan munculnya ide
hingga akhirnya tahap pengujian terhadap ide dan melakukan koreksi jika
peneliti melakukan kesalahan (Ernasari, 2011) dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Peneliti melakukan konsultasi dengan ahli mengenai setiap perkembangan
dan kesulitan yang dialami ketika meneliti deiksis novel Perempuan di Titik
Nol.
b. Peneliti memperbaiki hasil penelitian setelah berdiskusi dengan ahli.
f.) Teknik analisis data
Analisis data adalah proses pencarian dan penyusunan secara terstruktur
terkait data yang didapat dari hasil menyimak dan mencatat (Sugiyono, 2009).
Teknik analisis data yang digunakan peneliti menggunakan model Miles and
Huberman. Aktivitas dalam analisis data menurut Miles and Huberman yaitu
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data (Sugiyono, 2009). Langkah-
langkah tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Reduksi data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan, dan mencari kesesuaian data untuk memberikan gambaran
yang lebih jelas data yang telah diteliti (Sugiyono, 2009). Ada beberapa
tahapan yang dilakukan peneliti, yaitu:
a. Membaca kembali hasil pengelompokan data yang telah dibuat.
b. Membaca kembali keseluruhan novel Perempuan di Titik Nol.
c. Mengoreksi kalimat yang termasuk kedalam relasi kuasa dan membuang data
yang tidak termasuk di dalamnya.
2. Penyajian data
Penyajian data merupakan teknik menyajikan data dalam bentuk yang
mudah dipahami dan dapat mempermudah dalam menarik kesimpulan
(Sugiyono, 2017). Adapun tahapannya sebagai berikut:
a. Peneliti mengumpulkan data yang diperoleh yaitu kata-kata yang termasuk
deiksis
b. Peneliti memilah dan menyajikan data kedalam tabel klasifikasi.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan hanya dapat dilakukan jika data yang ditemukan
telah valid dan melalui tahapan validasi sehingga kesimpulan yang diambil
merupakan kesimpulan yang dapat dipercaya (Sugiyono, 2009). Adapun
tahapannya sebagai berikut:
a. Peneliti membuat ringkasan terhadap hasil dan pembahasan novel Perempuan
di Titik Nol.
b. Peneliti melakukan induksi data untuk menjawab dan melengkapi penelitian
yang tidak ditemukan oleh peneliti terdahulu.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini
antara lain:
1. Mendeskripsikan bentuk deiksis yang ditemukan dalam novel Perempuan di Titik
Nol.
2. Mendeskripsikan bentuk pengaplikasian deiksis dalam novel Perempuan di Titik
Nol.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam perkembangan bidang
pragmatik terkait memberikan pengetahuan dalam mendeteksi adanya ujaran deiksis
bagi penutur kalangan non Arab.
2. Bagi Peneliti
Sebagai pembaruan penelitian sebelumnya yang mana dalam hal ini membahas sisi
lain dari fenomena deiksis dalam sebuah novel.

G. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini
hanya membatasi pada:
1. Bentuk deiksis yang ditemukan dalam novel Perempuan di Titik Nol.
2. Bentuk pengaplikasian deiksis dalam novel Perempuan di Titik Nol.

Daftar Pustaka
Afifuddin. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ernasari. (2011). Efektivitas Pembelajaran Model Inquiry dengan Metode Diskusi dalam
Meningkatkan Hasil Belajar (Studi Eksperimen pada Pembelajaran Akutansi pada
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Rancaekek). UPI Bandung.
Hanifah, I. (2015). Analisis Makna Konotatif dan Perubahan Makna Dalam Berita Utama
Surat Kabar Pikiran Rakyat Periode Bulan Oktober 2013 s.d Bulan Januari 2014”
dalam Fon. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 1–5.
https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v4i1.174
Lateka, M. (2011). Deiksis dalam Iklan Majalah Forbes Indonesia. Universitas Sam
Ratulangi.
Leech, G. (1923). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong, L. J. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
Rahardi, K. (2003). Berkenalan dengan Ilmu Bahasa Pragmatik. Malang: Dioma.
Riduan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Safitri, P. I., & Puspitasari, R. H. (2016). Daya Pragmatik (Pragmatik Force) Pada
Perbandingan Antonim Bahasa Jawa Dan Bahasa Indonesia Serta Korelasi Budaya
Masyarakat Penuturnya. PRASASTI: Journal of Linguistics, 1(1), 103–113.
https://doi.org/10.20961/prasasti.v1i1.1328
Sahu, P. K. (2013). Research Methodology: A Guide for Researchers In Agricultural
Science, Social Science and Other Related Fields. New Delhi: Springer.
Samani, Muchlas, & Hariyanto. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Sebastian, D., Diani, I., & Rahayu, N. (2019). Analisis Deiksis Pada Percakapan
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bengkulu. Jurnal Ilmiah
Korpus, 3(2), 157–164. Retrieved from file:///D:/tugas naqd/287155616.pdf
Sudjana, Nana, & Ibrahim. (1989). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Sinar
Baru.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyo, E. T. (2013). Pragmatik Suatu Kajian Awal. Surakarta: UNS Press.
Suryabrata, S. (1987). Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
Syafyahya, Aslinda, & Leni. (2007). Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika
Aditama.
Tarigan, H. G. (1986). Pragmatik. Bandung: Angkasa.
Thomas, R. M. (1921). Blending Qualitative and Quantitative Research Methods in Thesis
and Dissertation. California: Corwin Press, Inc.
Tohirin, M. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan
Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Waimbo, A. (2014). Penggunaan Jenis Deiksis Dalam Kitab Injil Markus. Manado.
Univesitas Sam Ratulangi.
Wowiling, M. (2015). Deiksis dalam Novel The Notebook karya Nicholas Sparks.
Univesitas Sam Ratulangi.
Yule, G. (2014). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai