Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Sejarah Agama Yahudi Pada Masa Musa AS”


(Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Agama Yahudi)

Dosen Pengampu : Dr. Khotimah.M.Ag

Disusun Oleh :

Aliya Saida (12030323837)

STUDI AGAMA AGAMA / LOKAL 3A

FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
nikmat yang tak terhingga, Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sejarah Agama yahudi pada Masa Musa AS” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari bunda Dr. Khotimah.M.Ag,
pada mata kuliah Agama Yahudi di UIN SUSKA RIAU. Selain itu, saya juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Sejarah Agama
Yahudi Pada Masa Musa AS. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
Bunda selaku dosen mata kuliah agama yahudi . Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.

Pekanbaru, 20 maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................... 3

A. Sejarah perkembangan yahudi................................................. 3


B. Yahudi Pada masa Nabi Musa AS........................................... 3
C. Yahudi Setelah Nabi Musa AS Wafat..................................... 7

BAB III : PENUTUP............................................................................. 11

A. Kesimupulan............................................................................ 11
B. Kritik dan Saran....................................................................... 11

DAFTAR KEPUSTAKAAN................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama 400 tahun, populasi Bani Israel semakin bertambah besar sampai
pada lahirnya Musa. Pada masa kelahiran Musa, Mesir dipimpin oleh Ramses
Agung. Seorang Firaun paranoid, yang memperbudak orang-orang Yahudi dan
membunuh keturunan laki-laki mereka. Meskipun Musa dibesarkan oleh Firaun,
namun ketika melihat penderitaan yang diterima kaumnya ia mulai tergerak
untuk membela mereka. Pembelaan Musa diawali dengan membunuh prajurit
Mesir yang menyiksa seorang pemuda Mesir, dan menyembunyikan jenazahnya.
Ketika perbuatannya diketahui Fir’aun maka Musa memutuskan
melarikan diri ke Madyan, yang terletak di sebelah utara Palestina. Di tempat
tersebut, ia berguru kepda Nabi Su’aib dan menikah dengan puterinya bernama
Syafrah. Musa semakin ingin tahu tentang ketuhanan bangsa Irael yang pernah
didengarnya. Keinginan tersebut terlaksana ketika ia melihat cahaya dari
kejauhan yang ternyata merupakan pertanda akan datangnya wahyu kepadanya.
Allah kemudian mengangkatnya sebagai Nabi dan Rasul. Singkat cerita,
ia berusaha membebaskan rakyat Yahudi dari perbudakan dan berdakwah di
hadapan Firaun. Dakwah itu mendapatkan penolakan, akibatnya Musa mengajak
bangsa Yahudi melarikan diri menuju tanah Kan’an (Palestina).
Dalam upaya mengejar Bani Israel, bala tentara Fir’aun tenggelam di laut
Merah. Peristiwa terbebasnya bangsa Israel dari penindasan Fir’aun kemudian
dirayakan dalam perayaan hari Paskah. Setelah upacara paskah ini, bangsa Israel
berangkat menuju semenanjung Sinai, di mana Musa memperoleh wahyu Taurat
di bukit Sinai (Tur Sina). Setelah 40 tahun mengembara di Sinai, Bani Israel
baru dapat memasuki tanah Kan’an. Akan tetapi sebelum memasuki Kanaan,

1
Nabi Musa wafat. Di Palestina ini lah agama tauhid Bani Israel pada
perkembagannya berubah menjadi agama Yahudi. Perubahan tersebut
berlangsung sejalan dengan perkembangan bangsa Yahudi.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin penulis bahas pada makalah ini,
diantaranya yaitu :
1. Bagaimana Sejarah perkembangan yahudi ?
2. Bagaimana yahudi pada masa nabi musa AS?
3. Bagaimana Yahudi setelah wafatnya nabi musa AS ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang penulis susun ini, diantaranya
yaitu :
1. Untuk Mengetahui Dan Memahami Sejarah perkembangan yahudi.
2. Untuk Mengetahui Dan Memahami yahudi pada masa musa AS.
3. Untuk Mengetahui Dan Memahami yahudi setelah wafatnya nabi musa AS.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Sejarah Perkembangan Yahudi

Nama Israel berasal dari nama yang diberikan kepada Yakub.Ke-12 putranya adalah
inti dari 12 suku yang kemudian berkembang menjadi bangsa Yahudi. Nama Yahudi
berasal dari Yahuda , salah satu dari 12 putra Yakub (Robbin, Syam ‘un, Lewi, Yahuda,
Dan, Naftali, Gad, Asyer, Yassakir, Zaboolon, Yusuf, Binyamin). Keturunan Abraham
mengkristal menjadi sebuah bangsa di sekitar 1300 SM setelah Eksodus mereka dari
Mesir di bawah kepemimpinan Musa1.

Segera setelah Keluaran, Musa menyampaikan kepada orang-orang di negara yang


baru muncul dengan Taurat dan Sepuluh Perintah. Setelah 40 tahun di gurun Sinai,
Musa membawa mereka ke Tanah Israel, yang dikutip dalam Alkitab sebagai tanah
yang dijanjikan oleh Tuhan kepada keturunan para leluhur, Abraham, Ishak, dan
Yakub.Orang-orang Israel modern punya bahasa dan budaya yang sama yang dibentuk
oleh warisan dan agama Yahudi yang diturunkan dari generasi ke generasi dimulai
dengan bapak pendiri Abraham (sekitar 1800 SM). Dengan demikian, orang-orang
Yahudi terus hadir di tanah Israel selama 3.300 tahun terakhir Sebelum kematiannya. 2

1.Yahudi di masa Nabi Mūsa As

Sejarah Bani Israil sebagai suatu bangsa dan kabilah bukan sebagai agama diawali
dari Israil (Ya'qūb bin Isḥāq bin Ibrāhīm As) yang tumbuh di wilayah bangsa kan'an
yang berasal dari Jazirah Arab. Pada awalnya, mereka hidup di tengah Palestina,
kemudian pindah ke pedalaman di padang pasir Naqab Selatan Palestina dekat Sinai.
Nabi Ya'qūb As memiliki 12 anak dari 4 istri. Berikut nama-nama mereka:

a. Robbin, Syam ‘un, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyer, Yassakir,
Zaboolon, Yusuf, Binyamin.
1
Khalifah Muhammad Hasan (2009), Sejarah Agama Yahudi , jakarta : pustaka AL- kautsar.hal.12
2
S Ibnu Burdah(2012), Segitiga Tragedi, (Yogyakarta:ircisod). Hal.25

3
b.Yusūf dan Benyamin, dari istri yang bernama Rachel.
c.Dan Naftali, dari istri yang bernama belha
d.gad dan Asye,dari istri yang bernama zilfa.

Kemudian terjadilah kisah Nabi Yusūf As bersama saudara- saudaranya, di


mana akhir kisah ini Nabi Ya'qūb As beserta keturunannya pindah tempat
tinggal ke Mesir. Kemudian, Nabi Ya'qūb kembali ke palestina dan di
makamkan di tempat ini, sementara anak cucunya tetap berada di Mesir. Setelah
meninggalnya Nabi Yusūf As dan Nabi Ya'qūb As, kondisi Bani Israil di Mesir
berubah. Mereka mengalami nasib buruk, pelecehan dan penindasan Fir'aun
telah menindas dan memperbudak mereka. Fir'aun menyembelih anak laki-laki
dan membiarkan hidup anak perempuan, hal ini disebabkan ramalan tukang
tenung bahwa akan ada seorang anak laki- laki kelahiran Bani Israil yang akan
menjadi penyebab lenyapnya kerajaan Fir'aun.3
Setelah Fir'aun berbuat semena-mena di Mesir dan memperbudak
penduduknya, Allah mengutus Nabi Mūsa As dan saudaranya Nabi Harun As
yang merupakan kedua putra ‘Imran bin Qahat bin Laway bin Ya'qūb. Ketika
Nabi Mūsa As membawa Bani Israil keluar dari Mesir, di sinilah awal sejarah
Yahudi sebagai agama dan syari'at, yang diiringi dengan berawalnya sejarah
kedurhakaan, penghianatan, perlawanan terhadap para nabi dan penciptaan
kedustaan terhadap para nabi dan Allah. Allah telah menguatkan Nabi Mūsa As
dengan mukjizat-mukjizat yang luar biasa.4 Namun, Fir'aun tetap mendustakan
dan durhaka. Maka, Allah memerintahkan nabi-Nya, Mūsa As membawa Bani
Israil keluar dari mesir dan Dia memberi mereka mukjizat (melalui Mūsa As)
dengan membelahkan jalan yang bisa dilewati di tengah- tengah lautan, agar
mereka dapat menyelamatkan diri Fir'aun dan kesewenang-wenangannya.
Fir'aun bersama bala tentaranya mengejar. Tapi, Allah menenggelamkan mereka

3
Thariq as-Suwaidan, Ensiklopedi Yahudi Hal.36
4
Hidayatullah (2011), Yahudi Dalam Dirimu,Depok :lingkar studi al- quran (eLSiQ).Hal.43

4
di laut dan menyelamatkan Mūsa As bersama kaumnya menuju tanah Sinai.
Namun setelah menyaksikan mukjizat tersebut Yahudi kufur kepada Mūsa As
karena mereka telah terpengaruh paham paganis Fir'aun dan bangsa Mesir
sehingga akidah mereka rusak dan terbiasa hidup bermalas-malasan5.
Setelah Mūsa As bersama Bani Israil ia meninggalkan mereka dan pergi
bermunajat pada Rabb dan mengambil Taurat darinya di bukit Thur di Sinai. Ia
meninggalkan mereka selama 40 hari dan menunjuk saudaranya sebagai
pemimpin mereka. Namun tidak lama setelah Mūsa As meninggalkan Bani
Israil, mereka membuat patung anak sapi dari emas dan perhiasan, lalu mereka
menyembahnya. Bahkan, mereka mengancam akan membunuh pemimpin
mereka jika berani mengahalangi peruatan mereka.
Ketika Nabi Mūsa As kembali kepada kaumnya dan mendapati mereka
dalam kekufuran serta menyembah patung anak sapi, ia marah dan melemparkan
papan Taurat dari tangannya. Maka, Allah menghukum mereka dengan
menetapkan taubat mereka bergantung pada pembunuhan diri mereka
sendiri.6Kemudian nabi Mūsa As memerintahkan mereka tunduk pada apa yang
dalam Taurat, mendengar dan menaati. Namun mereka juga menolaknya dan
berkata “kami mendengar dan kami durhaka.” Nabi Mūsa As memilih 70 orang
untuk ikut bersamanya ke gunung Thur. Tetapi ketika Allah angkat gunung Thur
di atas kepala mereka.7 Merekapun terpaksa menerima ajaran Taurat. Kemudian
Mereka semakin menjadi-jadi kekufurannya yaitu dengan meminta diperlihatlan
Allah secara kasat mata. Maka, Allah menyambarkan halilintar hingga mereka
terkapar mati, kemudian Mūsa As berdoa agar Allah menghidupkan kaumnya
yang mati tersebut. Lalu, Allah memperkenankan doanya demi memuliakannya.

5
Thariq as-Suwaidan, Ensiklopedi Yahudi Hal.37.

6
Hidayatullah (2011), Yahudi Dalam Dirimu,Depok :lingkar studi al- quran (eLSiQ).

QS. al-Baqarah [2]: 54.


7
Muḥammad ‘Alī Aṣ-Ṣābūnī, Ṣafwat at-Tafāsīr, Juz.1hal...469.

5
“sesudah itu Kami bangkitkan kamu sesudah mati, supaya kamu bersyukur.”
(QS.al-Baqarah [2]: 56), dan peristiwa ini menjadi mukjizat ke-11.8
Kemudian Allah memberikan hukuman kepada mereka kesekian kalinya
lantaran penentangan dan penolakan mereka terhadap perintah Allah yaitu
ditimpakan kebingungan di bumi selama 40 hari, di mana mereka tidak
mengetahui bagaimana keluar dari tempat mereka dan jalur ke Palestina. Pada
QS. al-Maidah [5]: 26 Allah menjawab penolakan mereka masuk ke Palestina.
Pada kala itu kaum Bani Israil terdiri dari 12 kabilah,Allah menimpakan
kebingungan kepada mereka semua setelah menolak masuk Palestina.
Kemudian, Nabi Mūsa As memperlihatkan mukjizat baru dan dengan
tongkatnya ia memukul batu dan memancarkan 12 mata air untuk mereka sesuai
jumlah kabilah. Dengan air ini mereka bisa mencuci dan meminumnya.Di masa
kebingungan Nabi Mūsa As bertemu dengan Nabi Khidir As, seorang yang
shalih dan ia belajar banyak hal darinya. Kisah ini telah dituturkan secara rinci
dalam surat al-Kahfi. Dalam perjalanan ini, Mūsa As ditemani muridnya Yusya'
bin Nun yang kemudian menjadi nabi dan pemimpin Bani Israil. Di masa
kebingungan juga Allah mengirimkan malaikat maut kepada Mūsa As untuk
memberinya pilihan antara hidup dan mati. Maka Mūsa As berkata, 9 “Wahai
Rabbku, matikan aku dekat bumi yang suci.” Lalu, malaikat maut mencabut
nyawanya di tempat yang hanya berjarak satu lemparan batu dari Baitul Maqdis.
Dengan demikian, orang-orang Yahudi terus hadir di tanah Israel selama
3.300 tahun terakhir Sebelum kematiannya, Musa menunjuk Yusya’ sebagai
penggantinya untuk memimpin 12 suku Israel. Pemerintahan orang Israel di
tanah Israel dimulai dengan penaklukan dan pemukiman 12 suku di bawah
kepemimpinan Yosua (1250 SM). Periode 1000-587 SM dikenal sebagai
"Periode Para Raja". Raja-raja yang paling terkenal adalah Raja Daud

8
Thariq as-Suwaidan, Ensiklopedi Yahudi …, p.41.
9
Muḥammad ‘Alī Aṣ-Ṣābūnī, Ṣafwat at-Tafāsīr, Juz.1…, p.61.
33 QS. al-Baqarah [2]: 60.

6
Pada tahun 587 SM, pasukan Nebukadnezar Babilonia merebut
Yerusalem, menghancurkan Bait Suci, dan mengasingkan orang-orang Yahudi
ke Babel (Irak modern). Tahun 587 SM menandai titik balik dalam sejarah
Timur Tengah.Mulai tahun ini dan seterusnya, wilayah itu diperintah atau
dikendalikan oleh suksesi kerajaan adidaya pada waktu itu dalam urutan sebagai
berikut: Babilonia, Persia, Yunani Helenistik, Kekaisaran Romawi dan
Bizantium, tentara salib Islam dan Kristen, Kekaisaran Ottoman, dan Kerajaan
Inggris (1010-970 SM), yang menjadikan Yerusalem Ibu Kota Israel, dan
putranya Sulaiman (Shlomo, 970-931 SM), yang membangun Bait Suci pertama
di Yerusalem.
10

2. Yahudi Setelah Nabi Mūsa As Wafat

Setelah wafatnya Mūsa As dan Harun As, Allah mengangkat muridnya yakni
Yusya' bin Nun sebagai nabi untuk membimbing Bani Israil. Ketika masa
kebingungan berakhir, Yusya' As memimpin mereka ke Yericho. Lalu Allah
memberikan kemenangan pada mereka dan berhasil memasukinya pada tahun
1186 SM. Namun, mereka membalas kebaikan dengan kekufuran. Allah telah
memerintahkan mereka untuk masuk dengan bersujud, tetapi yang mereka
lakukan adalah masuk dengan mengesot tidak bersujud. 11 Kemudian Yusya'
menyempurnakan penaklukannya dan membagi wilayah yang berhasil ia
kalahkan di antara Bani Israil yang berjumlah 12.
Setelah Yusya' bin Nun meninggal dunia, Bani Israil terpecah menjadi
banyak kabilah dan penguasa mereka di sebut Qudhat atau hakim- hakim.
Banyak peperangan dan persengketaan bahkan kekufuran, penyembahan
berhala, perzinaan tersebar di tengah-tengah mereka pada masa tersebut.
Disebutkan dalam Taurat di kitab Hakim-Hakim: “lalu orang Israil melakukan
apa yang jahat dimata Tuhan dan mereka beribadah kepada Baal dan mereka
10
Khalifah Muhammad Hasan (2009), Sejarah Agama Yahudi , jakarta : pustaka AL- kautsar.hal.56
11
Al-Hāfiẓ Ibnu Kaṡīr, Tafsīr al-Qur’ān al-‘Aẓīm, Juz.1 (Mesir: Dār al-Hadīṡ, 2011), p.127.

7
meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka
keluar dari tanah Mesir.”36
Menurut Kitab Hakim-Hakim, panjangnya masa ini adalah 350 tahun. Tapi,
para sejarawan mengatakan bahwa lama masa ini tak lebih dari 100 hingga 150
tahun. Periode ini berakhir dengan hakim terakhir, yakni Nabi Samuel As. Bani
Israil meminta untuk dipilihkan raja yang dapat menyatukan kekuatan mereka
dan berperang di bawah komandonya.12
Raja pertama yang Allah kirim kepada Bani Israil setelah mereka
memintanya adalah Shaol (Thalut) di tahun 1020 atau 1030 SM. Akan tetapi,
sifat jahat dan keras kepala Yahudi menolaknya karena Thalut bukan dari
keturunan Yehudza bin Israil. Sebab mereka menganggap garis keturunan ini
sebagai syarat menjadi seorang raja. Sepeninggal Samuel, munculah Nabi Daud
As yang berhasil membunuh raja Jalut. Maka, Thalut menikahkan Daud As
dengan putrinya dan akhirnya ia menjadi raja Bani Israil di tahun 1000 SM. Ia
memerintah Bani Israil dengan adil berdasarkan syariat Allah yang terdapat
dalam Taurat Mūsa As.13
Setelah Nabi Daud As wafat tahun 963 SM, ia digantikan putranya,
Sulaiman As, yang di masanya kerajaan Bani Israil bersatu. Allah telah
memberikan kekuasaan yang tidak diberikan pada seorang sebelum maupun
sesudahnya. Bahkan, Allah menganugrahinya kemampuan memahami bahasa
binatang.
Setelah Sulaiman As wafat pada tahun 922 SM, Bani Israil ingin
mengangkat putranya Rahba'am sebagai raja menggantikan ayahnya. Mereka
bernegosiasi untuk memperingan berbagai perintah dan hukum yang telah
diputuskan Sulaiman As. Ketika Rahba'am menolak tawaran itu, mayoritas
Yahudi meninggalkan dan berbaiat pada Yarba'am bin Nabath. Sementara
terdapat dua kabilah yang berbaiat kepada Yarba'am yakni keturunan Yehudza

12
Alkitab Deuterokanonika (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia), p. 305

13
Thariq as-Suwaidan, Ensiklopedi Yahudi …, p.49-50.

8
dan Benyamin. Akibatnya, Bani Israil terpecah menjadi dua kubu yang saling
bermusuhan diantaranya:
a. Kerajaan Selatan yang disebut Kerajaan Yehudza dengan ibu kota
Yerussalem.
b. Kerajaan Utara yang disebut Kerajaan Israel dengan ibu kota Chakim
(Nablus).
Pada tahun 740 SM, bangsa Assyrian (orang-orang yang datang dari Iraq)
menyerang bumi Palestina. Kekuasaan mereka tidak berlangsung lama karna
satu kaum bernama bangsa Babilonia melakukan pemberontakan sehingga
banyak menawan Yahudi yang berada di Palestina. Runtuhnya Babilonia oleh
kerajaan Persia. Kemudian Yahudi mendapatkan perlakuan baik dari bangsa
Persia dan diperbolehkan kembali ke Yerussalem Palestina.14
Pada tahun 332 SM, Alexander seorang raja Macedonia datang
membebaskan wilayah Palestina, negeri-negeri Syam, Iraq, Iran, India. Orang-
orang Yahudi merasa aman di bawah kepimpinan bangsa Yunani hingga negara
Yunani melemah, pecah dan bermunculan beberapa kelompok yang masuk
dalam kekufuran dan penyimpangan. Kemudian, mereka memaksa Yahudi untuk
menyembah tuhan mereka yaitu Yahweh. Akibatnya, Yahudi terpecah menjadi
dua kelompok. Ada yang mengikuti Yunani dan mereka disebut Yahudi Yunani
sedangkan kelompok kedua ini disebut Mocabi karena dinisbatkan pada
pemimpin mereka Yehudza Mocabi yang merencanakan pembangunan
kembali15

Pada tahun 33 SM pemerintahan Romawi bersekongkol dengan Rabbi


Yahudi untuk membunuh Isa bin Maryam As. Ini setelah Isa dituduh kafir dan
ibunya dituduh berzina. Pada tahun 66 SM Yahudi al-Quds melancarkan
perlawanan pada pemerintah Romawi dan pada tahun 70 SM panglima Titus

14
Thariq as-Suwaidan, Ensiklopedi Yahudi hal.52-54.
15
Thariq as-Suwaidan, Ensiklopedi Yahudi hal.56.

9
berhasil memasuki al-Quds kemudian menghancurkannya secara total dan
menjadikan orang-orang Yahudi sebagai budak diperjual belikan di Roma. Dari
sinilah awal keberadaan komunitas Yahudi di Eropa. Banyak Yahudi yang
melarikan diri ke tanah Arab, sebagian mereka menetap di Madinah Munawarah,
sebagian lain tinggal di Khaibar, Taima', Yaman dan lainnya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Nama Israel berasal dari nama yang diberikan kepada Yakub.Ke-12 putranya
adalah inti dari 12 suku yang kemudian berkembang menjadi bangsa Yahudi. Nama
Yahudi berasal dari Yehuda (Yehuda), salah satu dari 12 putra Yakub . Keturunan
Abraham mengkristal menjadi sebuah bangsa di sekitar 1300 SM setelah Eksodus
mereka dari Mesir di bawah kepemimpinan Musa. Dengan demikian, orang-orang
Yahudi terus hadir di tanah Israel selama 3.300 tahun terakhir Sebelum kematiannya,
Musa menunjuk Yosua sebagai penggantinya untuk memimpin 12 suku
Israel.Pemerintahan orang Israel di tanah Israel dimulai dengan penaklukan dan
pemukiman 12 suku di bawah kepemimpinan Yosua .
Pada tahun 587 SM, pasukan Nebukadnezar Babilonia merebut Yerusalem,
menghancurkan Bait Suci, dan mengasingkan orang-orang Yahudi ke Babel (Irak
modern). Tahun 587 SM menandai titik balik dalam sejarah Timur Tengah.Mulai tahun
ini dan seterusnya, wilayah itu diperintah atau dikendalikan oleh suksesi kerajaan
adidaya pada waktu itu dalam urutan sebagai berikut: Babilonia, Persia, Yunani
Helenistik, Kekaisaran Romawi dan Bizantium, tentara salib Islam dan Kristen,
Kekaisaran Ottoman, dan Kerajaan Inggris.

B.Kritik dan Saran

Dan juga, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna ,
oleh sebab itu penulis masih memerlukan banyak masukan yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah yang akan
datang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Khalifah Muhammad Hasan (2009), Sejarah Agama Yahudi , jakarta : pustaka AL-
kautsar.

Thariq as-Suwaidan(2015), Ensiklopedi Yahudi ,jakarta :imam Asy-syafi dan aposi.

S Ibnu Burdah(2012), Segitiga Tragedi, (Yogyakarta:ircisod).

Jacob Katz dkk., Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Zionisme (Surabaya:


Pustaka Progressif, 1996),

Hidayatullah (2011), Yahudi Dalam Dirimu,Depok :lingkar studi al- quran (eLSiQ).

12

Anda mungkin juga menyukai