Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DEMOGRAFI KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN


(Untuk memenuhi tugas individu mata kulliah demografi agama)
Dosen pengampu : Dr. Khotimah M. Ag

Disusun oleh :
Andriansyah mustofa nasution (12030314947)

MATA KULLIAH DEMOGRAFI AGAMA

PRODI STUDY AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)SULTAN SYARIF
KASIM RIAU

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT beserta shalawat dan salam kepada nabi besar kita
nabi Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [DEMOKRAFI KAITANNYA DENGAN
PEMBANGUNAN] ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Dr. Khotimah M. Ag pada Mata Kuliah Demokragi agama. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Demokrafi Agama bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibunda Dr. Khotimah M.Ag selaku dosen
mata kuliah Demokrafi agama yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang
membacanya termasuk juga penulis. Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 15 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAT ISI

Halaman judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ............................................................................4
B. Rumusan Masalah .......................................................................4
C. Tujun ...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Demografi .................................................................4
B. Demografi dan pembangunan .....................................................5
1.1Struktur Usia Penduduk Dan Pembangunan...........................7
1.2 Pembangunan Berkelanjutan ..................................... . ........8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................9
B. Saran .........................................................................................10

Daftar pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Demografi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi
masyarakat bahkah pemeruntah sekalipun. Ilmu demografi tidak hanya membahas tentang
statistik angka akan tetapi juga membahas tentang kesejahteraan rayat seperti pembangunan
di sektor infrastruktur, sumber daya manusia, lapangan pekerjaan dan lain-lain demi
kelanjutan hidup generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
Dalam dua dekade terakhir telah terjadi perubahan ciri-ciri demografis penduduk dunia
antara bertambahnya jumlah penduduk dan berubahnya komposisi dan
strukturnya.bertambahnya pertumbuhan penduduk dibeberapa negara berkembang
belakangan ini memang sudah agak menurun walaupun penurunannya tidak sebanding
dengan penurunan jumlah pertumbuhan penduduk dinegara-negara maju. Pelonjakan jumlah
penduduk yang terjaadi pada saat angka mortalitas menurun lebih awal dan lebih cepat
daripada fertilitas yang telah hampir mencapai replecmant level (level maksimal)1. Akibatnya
angka laju pertumbuhan penduduk dunia mengalami penurunan. Walaupun demikian
penduduk dunia akan meningkat dengan cepat. Menjelang abd ke duapuluh satu ini penduduk
dunia meningkat dengan pesatnya.Hal ini dikarenakan masih banyak negara-negara
berkembang yang angka fertilitasnya cukup tinggi dan penduduk nya berada di usia anak-
anak, dewasa, dan usia produktif sehingga jumlah kelahiran lebih tinggi daripada jumlah
kematian.
Pola pembangunan harus diarahkan pada pembangunan berkelanjutan agar penduduk
bumi dari generasi ke genrasi dapat bertahan dan melanjutkannya atau bahkan taraf
kehidupannya semakin maju. Dalam pembangunan demikian maka orientasi permasalahan
dan tantangan kehidupan kependudukan dimasa depan akan menjadi dasar dalam
menjalankan pembangunan yang berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dampak demografi terhadap pembangunan masyarakat?
2. Apa manfaat demografi bagi pembangunan?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa saja manfaat dan tujuan demigrafi terhadap masyarakat
2. Mengetahui kaitan demografi dengan pembangunan di dalam masyarakat

1
Siswanto agus wilopo transisi demgrafi dan pembangunan berkelanjutan (

4
BAB II
PEMBAHASAN
A . Pengertian Demografi
Demografi merupakan tulisan-tulisan yang berisikan tentang sensus penduduk
masyarakat. Demografi juga dikenal sebagai ilmu kependudukan yaitu ilmu yang
mempelajari tentang dinamika kependudukan masyarakat.Kata demografi berasal dari bahasa
yunani yaitu Demos yang berarti penduduk/masyarakat dan Grafein yang berarti
menulis .Demografi adalah ilmu tentang penduduk (populatiin study) ilmu yang mempelajari
jumlah, perkembangan dan struktur sebuah masyarakat.Mantra (2003) menyebutkan bahwa
demografi mempelajari struktur dan proses suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah
persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan
perbahan tersebut disebabkan karna proses demografi yaitu kelahiran (fertilitas) , kematian
(mortalitas), dan migrasi penduduk.
David V. Glass mengatakan bahwa demografi terbatas pada studi penduduk sebagai
akibat pengaruh dari proses demografi yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi. Pressat (1985)
mengatakan bahwa demografi adalah studi tentang populasi manusia dalam hubungannya
dengan perubahan yang terjadi akibat kelahiran, kematian, dan migrasi. Istilah ini juga
digunakan untuk mengacu kepada fenomena yang diamati. Sedangkan PBB (1958)
mendefinisikan bahwa demografi adalah studi ilmiah terhadap populasi manusia, terutama
terhadap jumlah, struktur, dan perkembangannya. Masalah demografi lebih ditekankan pada
perubahan dinamika kependudukan karena pengaruh perubahan fertilitas, mortalitas dan
migrasi.
Philip M.Hauser dan Dudley Duncan (1959) mendefinisikan bahwa demografi adalah
ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk serta
perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut, yang biasanya timbul karena
peristiwa kelahiran, kematian dan migrasi (gerak teritorial) dan mobilitas status. Sementara
itu Donald J.Bogue (1973) mengatakan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari
secara statistik dan matematik tentang besaran, komposisi dan distribusi penduduk dan
perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya lima komponen demografi
yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Walaupun demografi
mempertahankan analisis deskriptif dan komparatif berkesinambungan terhadap tren yang
ada, pada setiap proses yang terjadi dan hasil yang ditimbulkan, tujuan utamanya adalah
untuk mengembangkan bagian dari teori untuk menjelaskan peristiwa yang dibandingkan dan
direncanakannya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat dikatakan bahwa demografi adalah
studi tentang penduduk yang dilihat dari ukuran (jumlah), struktur/komposisi, persebaran ke
ruangan serta faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah, struktur dan persebaran penduduk
yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi di suatu wilayah tertentu. Dalam demografi terdapat
aspek kependudukan yang statis dan dinamis sifatnya.

B. Demografi Dan Pembangunan

5
Penduduk dan pembangunan dua kata yang mempunyai makna yang berbeda tetapi
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Penduduk mengacu pada manusia,orang atah
sekolompok orang-orang yang dalam satu wilayah tertentu.Sedangkan pembangunan
mempunyai arti proses merubah sesuatu menjadi lebih baik atau menjadikan sesuatu menjadi
lebih baik daripada yang sebelumnya.Pembangunan pada dasarnya dilakukan untuk
mensejahterakan penduduk baik secara fisik maupun spritual. Dalam pembangunan
masyarakat menjadi subjek sekaligus objek2.Penduduk menjadi subjek karna penduduk
menjadi sasaran yang dibangun, yang meliputi peningkatan kemampuan (empowered) dan
makin meluasnya berbagai kesempatan (opportunity) sehingga penduduk menikmati
pembangunan yang telah dilakukan. Sebagai sasaran dan penikmat pembangunan yang telah
dilakukan diperlukan jumlah, struktur dan laju pertumbuhan penduduk serta persebarannya
untuk mencapai pemerataan dan keadilan.
Kebijakan pembangunan kependudukan bagi masyarakat indonesia sebagian besar
hidup dipedesaan yang masih memiliki rasa kekeluargaan antar sesama dengan emoat ciri
umum yaitu:tingginya angka kelahiran,persebaran penduduk yang tidak merata,sebagian
besar penduduk berusia muda,mayoritas mata pencarian penduduk disektor pertanian.
Tingginya angka pertumbuhan bagi masyarakat ditandai oleh tiga faktor yaitu:Semakin
meningkatbya kualitas kesehatan masyarakat yang ditandai dengan berkurangnya angka
kematian bagi bayi, pertumbuhan ekonomi yang mendorong perbaikan gizi bagi masyarakat,
kurangnya kesadaran masyarakat tentang tingginya angka kelahiran.
Kebijakan kependudukan di indonesia merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah
yang tujuannya untuk mengatur pengendalian lajunya pertumbuhan penduduk yang berusaha
tiga veriabel utama yaitu:kelahiran (fertilitas), kematian (mortilitas) dan perpindahan
(migrasi). Pemerintah telah menerapkan beberapa aturan kependudukan
seperti,melaksanakan program keluarga berencana, membatasi usia pernikahan, memberikan
penyulah kepada masyarakat. Kebijakan kependudukan kependudukan berdasarkan sifat
biasanya dibagi menjadi dua yaitu kebijakan langsung dan tidak langsung. Kebijakan
langsung merupakan bentuk kebijakan yang langsung mempengaruhi tiga variabel utama,
sedangkankebijakan tidak langsung merupakan kebijakan yang bersifat perantara. Contohnya
memperluas kesempatan mendapatkan pendidikan serta perluasan lapangan pekerjaan
menjadi penghambat bagi perkawinan usia muda.
Keberhasilan pembangunan bidang kependudukan dalam pengendalian jumlah
kelahiran melalui program KB dapat merubah pandangan masyarakat khususnya para
pasangan usia subur terhadap jumlah anak dari rata-rata ingin punya anak pada 1970 –
sampai awal tahun 2000 an menjadi 2,3 tahun 2007, artinya jumlah anak yang diinginkan
pada pasangan usia subur menurun dan perubahan sikap pada media usia kawain baik laki-
laki maupun perempuan di usia 19 tahun. Hal ini di atur dalam UU nomor 16 tahun 2019
yang berlaku sejak 15 oktober 20193.
Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang berdasarkan evidance atau data,
karena dengan data yang valid , rekiable dan mempunyai cakupan yang luas akan menjadi
titik tolak dalam menentukan perencanaan dan langkah-langkah pembangunan yang
2
https://www.project-syndicate.org/commentary/demographic-dividend-and-sustainable-development-goals-
by-mahmoud-mohieldin-2016-10/indonesian?barrier=accesspaylog . Di akses pada tanggal 12 maret 2022 jam
19:30
3
Ibid

6
berwawaskan kependudukan. Data tentang jumlah, struktur,pertumbuhan dan karakteristik
penduduk serta data penunjang lainnya harus tersedia secara terus menerus dan
dimutaakhirkan setiap saat.Dinamika penduduk akan mengubah struktur, komposisi dan
persebaran penduduk. Maka dengan melakukan proyeksi maka akan dapat diperkirakan
perubahan kebutuhan yang harus dipenuhi dan fasilitas pelayanan public harus disediakan.
Penduduk dan Pembangunan merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan. Oleh sebab itu pembangunan dapat berkelanjutan tidak dapat terjadi apabila tidak
dibarengi dengan pembangunan manusia. Integrasi variabel kependudukan dengan
pembangunan merupakan suatu upaya memberikan posisi penting pada perencanaan
kependudukan. Terdapat hubungan yang timbal balik antara perubahan dalam variabel-
variabel kependudukan dengan pemakaian sumber daya alam, lingkungan dan kualitas
pembangunan sosial ekonomi. Pembangunan yang berkelanjutan akan mengupayakan
pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kualitas hidup generasi sekarang, serta memikirkan
kepentingan penduduk generasi yang akan datang.
Dengan demikian, mengintegrasikan kependudukan dalam strategi ekonomi dan
pembangunan nasional akan mempercepat laju pembangunan yang berkelanjutan dan
mengurangi kemiskinan. Hasilnya akan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan
kependudukan, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan.
Pada beberapa tahun lalu, model pembangunan yang lebih menekankan kepada power
centered terlihat belum mampu meningkatkan kesejahteraan. Oleh karenanya, perencana
pembangunan saat ini seyogyanya mampu menjadikan penduduk sebagai sentral
pembangunan, dengan memperhatikan hak-hak individu (seperti hak politik, hidup secara
bebas, memilih, sosioekonomi, standar hidup dan mendapatkan pekerjaan). Dengan
demikian, pembangunan berwawasan kependudukan hendaknya bersifat holistik, yaitu
melihat persoalan pembangunan secara lebih luas dan komprehensif.
Pembangunan berkelanjutan memang sangat diperlukan demi menjamin
kelangsungan hidup generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Maka dari itu di dalam
pembangunan baik dari segi hal manapun , seperti infrastruktur, lapangan pekerjaan,
sumberdaya manusia yang kompititif harus dibutuhkan data yang valid agar terciptanya
pembangunan yang tepat sasaran, karna di beberapa tahun belakangan ini banyak
pembangunan baik infrastruktur atau sumber daya manusia yang tidak tepat sasaran.

1.1 Struktur Usia Penduduk Dan Pembangunan


Perserikatan Bangsa-Bangsa (2007) serta Rajan & James (2007) menyatakan
bahwa pengaruh transisi demografi pada struktur usia penduduk dapat dibedakan
menjadi tiga tahap terpisah. Tahapan transisi demografi tersebut adalah sebagai berikut.

aKematian menurun
Kematian menurun akibatnya usia muda meningkat tajam sehingga
meningkatkan jumlah populasi muda dan rasio ketergantungan muda. Pada tahap ini,
jumlah anak lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa dan penduduk usia lanjut.
Tahap ini melibatkan investasi yang cukup besar pada anak-anak untuk kesehatan dan
pendidikan sehingga dapat mengurangi tabungan di tingkat rumah tangga. Akibatnya,
periode ini tidak kondusif untuk investasi dan pertumbuhan ekonomi.

7
b. Kelahiran menurun
Kelahiran menurun sehingga mengakibatkan lonjakan pada penduduk usia kerja.
Hal ini akan mengurangi rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan, baik muda
maupun tua, berada pada tingkat terendah. Tahap ini diyakini sangat kondusif bagi
pertumbuhan ekonomi. Pada tahap ini, struktur kependudukan diharapkan memiliki
karakteristik sebagai berikut: (1) pertumbuhan angkatan kerja pada tingkat makro; (2)
penurunan rasio ketergantungan muda dan tua pada tingkat makro; (3) peningkatan
tingkat tabungan antarrumah tangga; (4) peningkatan tabungan dan investasi pemerintah
dengan cepat; dan (5) kenaikan pesat dalam pertumbuhan ekonomi.

c.rasio ketergantungan usia


Rasio ketergantungan usia tua meningkat seiring penuaan penduduk. Tidak ada
bukti yang menunjukkan bahwa akan ada sebuah kejutan dalam pertumbuhan ekonomi
selama tahap ini. Di antara ketiga tahap ini, pada tahap transisi kedua, penduduk
dipekerjakan secara optimal untuk mendapatkan keuntungan dari investasi ekonomi
produktif. Pada tingkat ini, ketergantungan ekonomi rendah dan ada cukup banyak calon
pekerja untuk menanggung orang-orang di usia nonproduktif (anak-anak dan penduduk
usia lanjut). Para demografer menyebut periode ini sebagai jendela demografi atau
bonus demografi, yaitu peluang akibat adanya transisi demografi. Peluang jendela
demografi muncul karena peningkatan rasio penduduk usia kerja terhadap total
populasi4.

Pada beberapa tahun lalu, model pembangunan yang lebih menekankan kepada power
centered terlihat belum mampu meningkatkan kesejahteraan. Oleh karenanya, perencana
pembangunan saat ini seyogyanya mampu menjadikan penduduk sebagai sentral
pembangunan, dengan memperhatikan hak-hak individu (seperti hak politik, hidup secara
bebas, memilih, sosioekonomi, standar hidup dan mendapatkan pekerjaan). Dengan
demikian, pembangunan berwawasan kependudukan hendaknya bersifat holistik, yaitu
melihat persoalan pembangunan secara lebih luas dan komprehensif.
Dalam segitiga pembangunan berwawasan kependudukan disebutkan bahwa penduduk
menjadi sentral pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, dan pembangunan lingkungan
yang dikelola secara bersama-sama dan terintegrasi. Widjojo Nitisastro (2004) mengatakan
bahwa untuk konsep pembangunan berwawasan kependudukan dalam rangka mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan, penduduk harus ditempatkan sebagai titik sentral kegiatan
pembangunan (2004). Dengan demikian penduduk ditempatkan sebagai fokus pembangunan
yang partisipatif, mendorong pemerataan, non diskriminatif, pemberdayaan keluarga dan
masyarakat, pengentasan kemiskinan, pengembangan kemampuan sumber daya manusia, dan
pemerintahan yang demokratis.
Interaksi antara faktor-faktor penduduk dan faktor-faktor pembangunan dengan
mengakomodasi proses dan outcome,pada tingkat makro, proses pembangunan meliputi
kebijakan, strategi, program dan kegiatan. Dalam hal ini proses kependudukan mendorong
outcome pembangunan dan sebaliknya proses pembangunan mendorong outcome
kependudukan. Terlihat bahwa proses pembangunan mempengaruhi outcome kependudukan

4
https://jurnal.ugm.ac.id/populasi/article/view/11443/8510 di akses pada tanggal 13 maret 2022 pukul 10:15

8
dan proses kependudukan mempengaruhi outcome pembangunan. Implikasi dari kerangka
kerja ini adalah bahwa suatu kebijakan ditetapkan untuk mendapatkan tujuan pembangunan
yang diinginkan.

1.2.Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk menjamin kesejahteraan masyarakat
banyak secara adil dan merata antara generasi sekarang dan yang akan datang. Untuk itu
dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan perlu dipikirkan dan dikelola secara baik
agara keterkaitan antara penduduk, lingkungan dan pembangunan tercipta dalam sebuah
keseimbangan yang dinamis. Untuk menciptakan dimensi tersebut, perlu digariskan
kebijaksanaan pembangunan untuk menghindari pola konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan.
Pengertian pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai berikut sustainable
devlopment is devlopment that meeds its needs of the present Without compromising the
ability Of future generations to meet their own needs (Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang memenuhi kebutuhannya saat ini Tanpa mengurangi kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri)5. Salah satu dimensi yang
diseoakati ialah kaitan antara penduduk, lingkungan dan pembangunan itu sendiri. Setidak
nya ada tiga aspek pokok yang berkaitan antara penduduk, lingkungan dan pembangunan
antara lain:pertama: pembangunan berkelanjutan harus memeliki rasa tanggung jawab yang
besar antar lisantas generasi. Kedua :konsep pembangunan berkelanjutan adalah menyangkut
ketergantungan global dalam mempromosikan pendekatan integratif demi menanggulani
krisis yang tak dapat dilepaskan “interloking cries”pertumbuhan kependudukan dan
pembangunan tanaman-tanaman dan makanan pokok. Ketiga:Agar kita terfokus oada satu
masalah,dalam implementasi program seringkali fokus kita terbagi-bagi terhadap masalag
dan penyelesaiannya di bidang sektoral.

BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
Demografi berkaitan dengan dengan proses pembangunan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tingginya angka kelahiran akan mempengaruhi pemerataan
pembangunan, pengaruh dari tingginya angka kelahiran tersebut antara lain:1.Untuk negara
yang sedang berkembang, sarana pelayanan yang ada masih terbatas tetapi akan jauh lebih
buruk lagi jika angka kelahiran itu tiap tahunnya kian meningkat.2.Penduduk yang kurang
berpendidikan dan memiliki perekonomian ke bawah akan cendrung memiliki anak lebih
5
http://lipi.go.id/siaranpress/%E2%80%8Bstudi-demografi-dalam-kajian-kependudukan-dan-pembangunan/
22282 di akses pa tanggal 13 mare 2022 pukul 14: 50

9
banyak dibandingkan dengan orang-orang yang terpenuhi segala kebutuhannya, sehingga jika
terus membiarkan mereka dengan jumlah anak tetap tinggi berarti memperberat ekonomi dan
bahkan akan memperlebar jurang pemerataan pendapatan antara simiskin dan sikaya.
Seorang ibu yang lebih sering melahirkan anak mempunyau tingkat resiko terkena penyakit
lebih tinggi jikalau akses kesehatan belum merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
4,penduduk yang banyak jumlah memiliki potense besar dalam kerusakan alam lingkungan
karena ketidak selarasan antara produksi dan konsumsi yang meningkat semakin cepat.
Meskipun kelima hal tersebut tidak terjadi di negara-negara maju akan tetapi di negara yang
masih berkembang hal itu merupakan sebuah problem utama dalam mengendalikan lajunya
peningkatan penduduk demi terciptanya sebuah pembungan yang merata dan bergerak di
segala sektor, baik pembanagunan infrastruktur maupun pembangunan sumber daya manusia
nya.
Penduduk dan Pembangunan merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat
dipisahkan. Oleh sebab itu pembangunan dapat berkelanjutan tidak dapat terjadi apabila tidak
dibarengi dengan pembangunan manusia6. Integrasi variabel kependudukan dengan
pembangunan merupakan suatu upaya memberikan posisi penting pada perencanaan
kependudukan. Terdapat hubungan yang timbal balik antara perubahan dalam variabel-
variabel kependudukan dengan pemakaian sumber daya alam, lingkungan dan kualitas
pembangunan sosial ekonomi. Pembangunan yang berkelanjutan akan mengupayakan
pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kualitas hidup generasi sekarang, serta memikirkan
kepentingan penduduk generasi yang akan datang.
Dengan demikian, mengintegrasikan kependudukan dalam strategi ekonomi dan
pembangunan nasional akan mempercepat laju pembangunan yang berkelanjutan dan
mengurangi kemiskinan. Hasilnya akan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan
kependudukan, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan.

B . Saran

Dengan selesainya makalah sosiologi agama yang berjudul kinversi agama ini dapat
memenuhi kebutuhan materi bacaan dan pengetahuan bagi para pembaca dan tentunya bagi
penulis sendiri. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kelemahan. Oleh karena itu apapun kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk
lebih baik lagi sangat diharapkan, terutama dari dosen pengampu yaitu bapak Alpizar M. Si
agar menuntun kami dalam membuat makalah yang lebih baik lagi.

6
. Sony harry b.Harmadi.P.HD Pengantar demografi (jurnal 2012) Hlm 12

10
DAFTAR PUSTAKA

Hatmadji, Sri Harijati (1981)“Fertilitas” dalam DasarDasar Demografi,


Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta,

Prihastuti dan Djutaharta. Dipublikasikan oleh Pusat Penelitian dan


Pengembangan KB & KR BKKBN. Jakarta 2004. Kecenderungan Preferensi
fertilitas, Unmetneed, dan Kehamilan Yang Tidak Diharapkan: Analisis Lanjut
SDKI 2002-2003.
Said rusli , pengantar ilmu kependudukan (pustaka lp3es 2012) jakarta

Davis, Kingsley & Judith Blake, (1974), Struktur Sosial dan Fertilitas, Lembaga
Kependudukan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,

Ida bagoes mantra , prof demografi umum pustaka pelajar 2003 yogyakarta

11

Anda mungkin juga menyukai