Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Makalah ini yang
berjudul “Identifikasi Potensi Wilayah.”
Adapun tujuan dari penulisan dari proposal penelitian ini adalah untuk
Mengetahui Apa itu Identifikasi Potensi Wilayah dan bagaimana caranya. kami
menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi
kesempurnaan Makalah ini.
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................2
A.Pendahuluan.......................................................................................................3
B.Tujuan Penulisan................................................................................................5
C.Ruang lingkup Pembahasan..............................................................................5
1. Penjelasan tentang Pembangunan....................................................................5
2. penjelasan tentang fungsi dan Manfaat Pembangunan.....................................5
3. Penjelasan tentang Pergeseran..........................................................................5
4. penjelasan tentang fungsi dan Manfaat Pergeseran..........................................5
D.Pembahasan........................................................................................................6
1. Pengertian pembangunan................................................................................6
2. Definisi mengenai pembangunan...................................................................10
3. Pengertian Pergeseran....................................................................................22
4. Pergeseran Paradigma Pembangunan.............................................................23
E.Penutup..............................................................................................................23
Kesimpulan...........................................................................................................23
Daftar Pustaka......................................................................................................23
A.Pendahuluan
Suatu daerah dianggap sebagai suatu ruang dimana kegiatan ekonomi terjadi
didalam berbagai sifat-sifat pelosok ruang tersebut terdapat sifat-sifat yang sama.
Kesamaan tersebut antara lain dari segi pendapatan per kapita, sosial budaya dan
dari segi geografis (Arsyad, 1999).
Tujuan utama pembangunan yaitu untuk menciptakan jumlah dan jenis peluang
kerja untuk masyarakat daerah tersebut, sehingga terdapat penekanan-penekanan
kebijakan pembangunan yang didasarkan pada potensi ekonomi daerah yang
bersangkutan dalam menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan
dan sumber daya alam lokal atau daerah. Perencanaan pembangunan ekonomi
daerah bisa dianggap sebagai perencanaan untuk memperbaiki pembangunan
sumber daya publik yang tersedia di daerah tersebut dan untuk memperbaiki
kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai–nilai sumber daya swasta secara
bertanggung jawab (Arsyad,1999).
1. Pengertian pembangunan
Teori pembangunan dalam ilmu sosial dapat dibagi ke dalam dua paradigma
besar, modernisasi dan ketergantungan (Lewwellen 1995, Larrin 1994, Kiely 1995
dalam Tikson, 2005). Paradigma modernisasi mencakup teori-teori makro tentang
pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial dan teori-teori mikro tentang nilai-
nilai individu yang menunjang proses perubahan. Paradigma ketergantungan
mencakup teori-teori keterbelakangan (under-development) ketergantungan
(depen-dent development) dan sistem dunia (world system theory) sesuai dengan
klasifikasi Larrain (1994). Sedangkan Tikson (2005) membaginya ke dalam tiga
klassifikasi teori pembangunan, yaitu modernisasi, keterbelakangan dan
ketergantungan. Dari berbagai paradigma tersebut itulah kemudian muncul
berbagai versi tentang pengertian pembangunan.
Tema pertama adalah koordinasi, yang berimplikasi pada perlunya suatu kegiatan
perencanaan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Tema kedua adalah
terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah. Hal ini dapat diartikan bahwa
pembangunan hendaknya berorientasi kepada keberagaman dalam seluruh aspek
kehidupan. Ada pun mekanismenya menuntut kepada terciptanya kelembagaan
dan hukum yang terpercaya yang mampu berperan secara efisien, transparan, dan
adil. Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling manusiawi, yang berarti
pembangunan harus berorientasi kepada pemecahan masalah dan pembinaan nilai-
nilai moral dan etika umat.
Mengenai pengertian pembangunan, para ahli mem-berikan definisi yang
bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja
diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan
daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara umum ada suatu
kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan
(Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).
Menurut Rostow trasnformasi dari negara yang terbelakang menjadi negara maju
dapat dijelaskan melalui suatu urutan tingkatan atau tahap pembagunan yang
dilalui oleh semua neagara. Rostow mengemukakan lima tahap yang dilalui oleh
suatu negara dalam proses pembangunannya; yaitu;
1. Masyarakat teradisional
2. Persiapan menuju tingkat landas
3. Tinggal landas
4. Masyarakat dewasa
5. Masa tingginya komsumsi masyarakat
Didalam hal ini terdapat tiga landasan komponen dasar yang merupakan nilai inti
pembangunan antara lain Kecukupan, Jati diri dan harga diri sebagai manusia, dan
Kebebasan dari penindasan
a. Kecukupan
Kecukupan yang dimaksut bukan hanya sekedar menyangkut makan melainkan
mewakili sebuah hal yang merupakan kebutuhan dasar manusia secara fisik.
Kebutuhan dasar ini meliputi sandang,pangan,papa,kesehatan dan keamanan.
Apabila salah satu dari sekian banyak kebutuhan dasar ini tidak tterpenuhi maka
muncullah keterbelakangan absolut.
a. Paradigma ekonomi
Paradigma ekonomi merupakan yang paling tua dan paling dominan dalam
menentukan pembangunan. Hal ini disebabkan oleh pengertian ekonomi itu
sendiri dapat dipahami sebagai upaya mengatur kesejahteraan keluarga,komunitas
dan bangsa dalam skala yang lebih luas. Pada awalnya (ekonomi klasik)
paradigma ini menerapkan pertumbuhan dan melihat pembangunan sebagai
pembangunan ekonomi ( development = economic development) sehingga ukuran
keberhasilan pembangunan adalah pertumbuhan produksi barang dan jasa secara
nasional ( produksi nasional Bruto/Gross National Product). Maka tinggi
pertumbuhannya maka berhasil pembangunan suatu negara. Paradigma juga
menekankan perlunya kebersamaan, pemupukan modal dan pembagian
kerja( spesialisasi). Kelompok yang tidak puas dengan paradigma ini kemudia
melakukan pembaruan yang kemudian dikenala dengn nama Neo Ekonimi yang
lebih menekankan pada pemerataan dengan mengukur berapa % dari PNB/GNP
diraih oleh penduduk miskin.
Meskipun paradigma neo-ekonomi ini masi sngat jelas dipegaruhi oleh nilai-nilai
ekonomi klasik, tetapi ada beberap perbedaan yang fundamental dalam indikator-
indikator yang digunakan untuk mengukur pembngunan dan makna pertumbuan
itu sendiri. Meskipun sudah banyak perubahan dalam paradigma ekonomi tetapi
perkara utamanya tetap pertumbuhan dan pemerataan dipercayakan melalui
mekanisme penetesan ( trickle down effect).
Para ahli teori pembangunan Amerika Latin yang tergabung dalam ECLA
(Economic Comission of Latin America) mengklaim bahwa pendekatan dan
strategi pembangunan yang diintrodusir PBB telah menghasilkan paradoks dan
tragedi pembangunan di mana pembangunan tidak menghasilkan kemajuan,
melainkan justru semakin meningkatkan keterbelakangan (the development of
underdevelopment). Pendekatan yang sama juga telah melahirkan ketergantungan
(dependency) negara sedang berkembang terhadap negara maju, pheriphery
terhadap center, masyarakat terhadap negara/pemerintah, dan seterusnya. Pada
pokoknya, pendekatan konvensional ini ditandai oleh transplantatif planning, top
down, inductive, capital intensive, west-biased technological transfer, dan
sejenisnya.
Diagnosis para ahli ECLA ini merangsang pemikiran dan pendekatan
pembangunan alternatif seperti pembangunan berwawasan lingkungan
(environmental development), pembangunan berbasis komunitas (coomunity-
based development), pembangunan berpusat pada rakyat (people-centered
development), pembangunan berkelanjutan (sustainable development), dan akhir-
akhir ini, pembangunan berbasis kelembagaan (institution-based development).
Kecuali sayap radikal ekonom ECLA, dalam banyak hal strategi pembangunan
alternatif ini tetap mengandalkan bantuan asing yang umumnya berasal dari
negara industri maju. Ciri mencolok yang membedakan pendekatan alternatif ini
adalah penekanannya terhadap lokalitas, baik dalam pengertian kelembagaan,
komunitas, lingkungan, maupun kultur. Implikasi kebijakan pendekatan ini adalah
penekanannya pada transformative and transactive planning, bottom up,
community empowerment, dan participative.
3. Pengertian Pergeseran
Pergeseran makna adalah bergesernya atau berubahnya suatu makna kata menjadi
lebih luas, menyempit, membaik atau pun memburuk. Perubahan makna kata ini
terjadi bukan karena faktor kesengajaan, tetapi pergeseran ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor sebagai berikut ini :
a. Faktor Pergeseran Makna
Perubahan makna kata ini terjadi bukan karena faktor kesengajaan, tetapi
pergeseran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut ini :
Kesimpulan
Daftar Pustaka