DISUSUN OLEH :
JURUSAN : S1 AKUNTANSI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah dan tercurahkan kepada
baginda tercinta Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di hari
akhir . makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah “perekonomian indonesia”
tentang “distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini, teman-
teman dan semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian tugas ini.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat kedepannya. Aamiin
Wassalamualaikum wr. wb
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
PENUTUP .................................................................................................................. 16
1. Ratio Gini
2. Kurva Lorenz
3. Kriteria Bank Dunia
n
KG= 1 – ∑ (Xi+1 – Xt) (Yt + Yt+1)
1
Isu kemerataan dan pertumbuhan hingga kini masih menjadi debat tak
berkesudahan dalam konteks pembangunan. Kedua hal ini berkaitan
dengan dua hal lain yang juga setara kadar perdebatannya, yaitu efektivitas
dan efisiensi. Pemikiran dan strategi serta pelaksanaan pembangunan
ekonomi tak pernah luput dari perdebatan antara pengutamaan efisiensi
dan pertumbuhan di satu pihak melawan mengutamakan efektivitas dan
kemerataan di lain pihak. Pakar-pakar ekonomi pembangunan tak kunjung
usai memperdebatkannya. Beberapa di antara mereka cenderung lebih
berpihak di salah satu kutub, sementara beberapa selebihnya berpihak di
kutub seberangnya.
VI. Ketidakmerataan Pendapatan
a. Ketidakmerataan pendapatan nasional
Distribusi atau pembagian pendapatan antar lapisan pendapatan
masyarakat dapat ditelaah dengan mengamati perkembangan angka-
angka ratio gini. Koefisien gini itu sendiri, bukanlah indikator paling
ideal tentang ketidakmerataan(ketimpangan,kesenjangan) distribusi
pendapatan antar lapisan. Namun setidaknya cukup memberkan
gambaran mengenai kecenderungan umum dalam pola pembagian
pendapatan. .Derajat ketidakmerataan pendapatan dinyatakan dengan
koefisien Gini (Gini Ratio), yang bernilai 0 (Kemerataan sempurna)
sampai dengan 1 (Ketidakmerataan sempurna). Sebaran Gini Ratio
berkisar antara 0,50-0,70 = ketidakmerataan tinggi, 0,36-0,49 =
ketidakmerataan sedang, dan 0,20-0,35 = ketidakmerataan rendah.
Koefisien Gini dapat diperoleh dengan menghitung rasio bidang yang
terletak antara garis diagonal dan kurva Lorenz dibagi dengan luas
separuh bidang di mana kurva Lorenz itu berada. Dalam Ilmu
Ekonomi Industri, Koefisien Gini juga dapat dipergunakan untuk
melihat konsentrasi pasar.
Koefisien Gini yang ditaksir melalui pendekatan pengeluaran
sebenarnya kurang realistis, cenderung kerendahan.Hal ini mengingat
di dalam data pengeluaran, unsur tabungan yang merupakan bagian
dari pendapatan tidak turut terhitung.Padahal porsi pendapatan
ditabung umumnya cukup besar di lapisan masyarakat berpendapatan
tinggi.
Simpulan
1. Distribusi pendapatan merupakan kriteria yang mengindikasikan mengenai
penyebaran atau pembagian pendapatan atau kekayaan antar penduduk
satu dengan penduduk lainnya dalam wilayah tertentu.
2. Indikator distribusi pendapatan: Distribusi Ukuran (Distribusi Pendapatan
Perorangan), Kurva Lorenz, Indeks atau Rasio Gini dan Kriteria Bank
Dunia.
https://tugas-tugasekonomi.blogspot.com
https://www.slideshare.net/mishelei_loen/distribusi-pendapatan