Anda di halaman 1dari 9

INTERPENDENCY THEORY

(NEO CLASSIC)

Disusun Oleh:
Indriyani Hasibuan (2005102010070)
Ahmed Avi Sina (2005102010072)
Anisa Aliya (2005102010073)
Siti Khadijah (2005102010078)
Teuku Muhammad Mirza (2005102010080)

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


FAKULTAS PERTANIAN
AGRIBISNIS
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan
Wilayah, dengan judul: Interdependency Theory (Neo Clasic).

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah yaitu Dr. Anwar Deli, S.P., M.Si yang telah
memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini sehingga terselesaikan sesuai dengan
rencana. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membaca.

Banda Aceh, November 2021

Kelompok IX

ii
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN................................................................................................2
A. Pengertian Interdependency Theory.....................................................................2
B. Teori Ekonomi Neo Klasik...................................................................................2
C. Pendapatan Perkapita............................................................................................3
D. Interpendensi Ekonomi Neo-Klasik.....................................................................3
BAB III. PENUTUP........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting untuk melihat keberhasilan
pembangunan suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga penting untuk mempersiapkan
perekonomian menjalani tahapan kemajuan selanjutnya, kesempatan kerja dan
produktifitas serta distribusi pendapatan.
Teori pertumbuhan ekonomi Neo Klasik menyatakan pertumbuhan ekonomi
bergantung pada perkembangan faktor – faktor produksi yaitu; modal, tenaga kerja, dan
teknologi.Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah negara,
bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk menjelaskan bahwa
suatu negara itu mampu secara finansial atau sejahtera (Sukirno, 1994).
Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat dikatakan semakin
sejahtera jika output perkapita meningkat. Indikator penting pertumbuhan ekonomi dalam
suatu Negara dapat meningkatkan distribusi pendapatan yang baik semakin merata.
Dengan tidak adanya pertumbuhan ekonomi maka yang terjadi bukan pemerataan
pendapatan melainkan pemerataan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi akan
menghasilkan perbaikan distribusi pendapatan bila memenuhi dengan memperluas
kesempatan kerja dan meningkatkan produktifitas. Meluasnya kesempatan kerja maka
akses rakyat untuk memperoleh penghasilan makin besar kesempatan kerja yang makin
terbuka luas kemungkinan tingkat pengangguran akan menurun (Lestari, 2019).

B. Rumusan Masalah
Pengaruh peningkatan tenaga kerja bagi pendapatan per kapita.

C. Tujuan
Menganalisis pengaruh peningkatan tenaga kerja bagi pendapatan per kapita suatu daerah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Interdependency Theory


Teori Interdependensi atau saling ketergantungan merupakan sebuah teori yang
muncul dari perspektif liberalis. Interdependensi yang dimaksud adalah suatu
ketergantungan yang disebabkan oleh kerjasama yang tercipta antara dua aktor atau
lebih karena adanya rasa saling membutuhkan (Indrawan, 2012).
Dalam teori interdependensi, suatu pihak tidak akan dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri secara utuh, oleh karena itu dibutuhkan adanya peran dari pihak
lain sebagai pelengkap untuk melakukan suatu interaksi. Interdependensi memandang
bahwa kerjasama antara aktor-aktor Intenasional sudah ada sejak dahulu dalam
hubungan intemasional. Peningkatan saling ketergantungan yang terjadi antarnegara
akan mengurangi potensi negara-negara tersebut terlibat dalam konflik bersenjata.
Menurut kaum liberal interdependensi, modernisasi merupakan sebuah proses
meningkatkan tingkat dan cakupan saling ketergantungan antarnegara sehingga
memunculkan kerja sama yang lebih luas (Robert Jackson & Georg Sorensen, 2014).

B. Teori Ekonomi Neo Klasik


Teori pertumbuhan ekonomi ini sebenarnya merupakan perkembangan dari teori
klasik yang telah lebih dulu diperkenalkan oleh Adam Smith. Tokoh yang
mengemukakannya adalah dua ekonom senior bernama Robert Solow dan T. W.
Swan. Oleh karena itu, teori ini dikenal pula sebagai model pertumbuhan ekonomi
Solow-Swan.
Aliran Neoklasik memusatkan teorinya pada tiga faktor yang berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi, yakni modal, tenaga kerja, dan perkembangan
teknologi. Teori ini meyakini bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja dapat
meningkatkan pendapatan per kapita. Namun, tanpa adanya teknologi modern yang
berkembang, peningkatan tersebut tidak akan dapat memberikan hasil positif terhadap
pertumbuhan ekonomi secara nasional.

2
C. Pendapatan Per kapita
Pendapatan per kapita adalah ukuran jumlah uang yang diperoleh per orang di
suatu negara atau wilayah geografis. Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk
menentukan pendapatan rata-rata per orang untuk suatu daerah dan untuk
mengevaluasi standar hidup dan kualitas hidup penduduk. Pendapatan per kapita
untuk suatu negara dihitung dengan membagi pendapatan nasional negara tersebut
dengan penduduknya.
Penghitungan pendapatan per kapita mencakup pria, wanita, dan anak, bahkan
bayi yang baru lahir, sebagai anggota populasi. Ini berbeda dengan pengukuran
umum lainnya dari kemakmuran suatu daerah, seperti pendapatan rumah tangga, yang
menghitung semua orang yang tinggal di bawah satu atap sebagai rumah tangga, dan
pendapatan keluarga, yang dianggap sebagai keluarga yang terkait dengan kelahiran,
perkawinan, atau adopsi yang tinggal di bawah atap yang sama.

D. Interpendensi Ekonomi Neo-Klasik


Teori pembangunan ekonomi Smith menunjukan faktor-faktor tertentu yang
bermanfaat dalam proses pembangunan Negara terbelakang. Para petani, pedagang
dan produsen tiga kelompok tersebut menurut Smith dapat menolong
mengembangkan perekonomian dengan meningkatkan produktifitas dalam bidang
masing-masing. Dengan tidak adanya perekonomian pasar bebas dalam Negara
terbelakang, Negara dapat mendorong mereka untuk menghasilkan lebih banyak
sebagaimana terjadi diindia. Saling ketergantungan diantara mereka juga menunjukan
pentingnya pertumbuhan yang berimbang bagi perekonomian serupa ini. Dalam
teorinya Smith khususnya memuji peranan tabungan yang dianggap sebagai faktor
yang penting sekali bagi pembentukan modal di Negara terbelakang. Penekanannya
pada teknologi unggul,pembagian kerja dan perluasan pasar dalam prose
pembangunan, telah menjadi landasan bagi kebijaksanaan dalam Negara serupa itu.

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indikator penting pertumbuhan ekonomi dalam suatu Negara dapat
meningkatkan distribusi pendapatan yang baik semakin merata. Pertumbuhan
ekonomi juga penting untuk mempersiapkan perekonomian menjalani tahapan
kemajuan selanjutnya, kesempatan kerja dan produktifitas serta distribusi
pendapatan. Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat
dikatakan semakin sejahtera jika output perkapita meningkat. Pentingnya
pertumbuhan ekonomi mendorong munculnya teori-teori pertumbuhan ekonomi.
Kemunculan dari teori-teori pertumbuhan ekonomi dengan demikian
mempunyai kelemahan dan kelebihan tersediri. Tujuan yang dimiliki oleh masing
masing teori untuk memperbaiki perekonomian menjadi lebih baik. Salah satu
teori tersebut adalah NeoKlasik.
Pandangan teori ini rasio modal output (capital output rasio) dapat
berubah-ubah untuk mengahasilkan sejumlah output tertentu, dapat digunakan
kombinasi modal yang digunakan, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit dan
sebaliknya. Unsur utama dari modal pertumbuhan NeoKlasik adalah perubahan
teknologi. Diasumsikan bahwa teknologi tetap konstan. Pandangan teori ekonomi
NeoKlasik yang dikemukakan oleh Solow Swan dan Josep Schumpeter
mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Kelebihan teori ini adalah, adanya hak kepemilikan, adanya pasar
monopoli dan oligopoli serta teori ini mempu meningkatkan kemampuan penjual
dan pembeli. Adapun kekurangan nya MPS (Marginal Propencity to Save) dan
ICOR (Incremental Capital Output Ratio) tidak konstan dalam jangka panjang,
proporsi pengangguran dan tenaga kerja tidak tetap serta tidak memperdulikan
pembangunan ekonomi.
Penerapan atau dampak dari teori NeoKlasik terhadap Negara khususnya
Negara terbelakang sanagt terbatas adanya perbedaan tatanan sosial ekonomi.

4
Teori NeoKlasik ini bergantung pada pengusaha tetapi Negara terbelakang
memadai jiwa kewirausahaan. Kemajuan teknologi juga penting dalam teori ini.
Pertumbuhan ekonomi NeoKlasik menekankan terhadap perubahan
teknologi pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Teori ini menganggap
perubahan teknologi sebagai variable eksogen. Teori pertumbuhan NeoKlasik
telah berhasil digunakan untuk menjelaskan peningkatan output perkapita dan
standar hidup dalam jangka panjang.

5
DAFTAR PUSTAKA

Indrawan. F., Dkk. 2012. Capital Flow’s di Indonesia: Perilaku, Peranan dan Optimalitas
Penggunaannya terhadap perkonomian. Woriking Paper. Bank Indonesia.
Jackson, R., Georg, S. 2014. Hubungan Internasional Teori dan Pendekatan. Pustaka Pelajar
Offset. Yogyakarta.
Serly, L.U. 2019. Analisis Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi Sebuah Studi Literatur.
Universitas Andalas. Payakumbuh.
Sukirno, S. 1994. Pengantar Ekonomi Mikro. PT. Raja Grasindo Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai