Anda di halaman 1dari 9

Karya Tulis Ilmiah

Tema: Ekonomi
Judul: Ketimpangan Pendapatan,Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi

Yang dibuat untuk memenuhi tugas :


Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia
Dengan Dosen Pengampu : Dr. Nurchasanah, M.Pd

Yang Disusun Oleh:

Nama : Rena Aulia


NIM : 200431619653
Prodi : S1- Pendidikan Ekonomi

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul " Faktor
Ketimpangan Pendapatan sebagai Penghambat Pertumbuhan Ekonomi."
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Nurchasanah,
M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak lain yang telah berkontribusi dalam
pembuatan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini memberikan informasi dari adanya ketimpangan dari
distribusi pendapatan yang terdapat di kota besar seperti Jakarta. Karya ilmiah ini
diperuntukkan bagi seluruh kalangan untuk memahami dan menambah
pengetahuan.
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga
berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang
pentingnya penggunaan bahasa indonesia dalam pembelajaran.

Jakarta, 26 Oktober 2021


Penulis
DAFTAR ISI
Table of Contents

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
ABSTRAK............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................5
Latar Belakang...............................................................................................................5
Perumusan Masalah......................................................................................................8
Tujuan Literatur.............................................................................................................9
ABSTRAK
Topik utama dalam penelitian ini adalah bagaimana ketimpangan
pendapatan yang semakin besar akan mempengaruhi dan pertumbuhan ekonomi.
Studi ini akan memberikan penjelasan dari penyebab ketimpangan distribusi
pendapatan, keterkaitan antara ketimpangan pendapatan, kemiskinan, dan
pertumbuhan ekonomi, mulai dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
menemukan solusi untuk mengatasinya. Metode penelitian ini menggunakan
library research dan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik selama periode pengamatan lima tahun terakhir (2017-
2021). Dengan hasil penelitian yang menunjukkan pertumbuhan dan ketimpangan
berkaitan, apabila semakin tinggi pertumbuhan sesuai tingkat pendapatan tertentu,
maka ketimpangan pendapatan dan kemiskinan berkurang. Solusi untuk
mengatasi permasalahan ini dengan kebijakan penanggulangan ketimpangan harus
lebih kreatif, inovatif, dan komprehensif.
ABSTRACT
The main topic in this study is how a large increase in income will affect
and affect economic growth. This study will provide an explanation of the causes
of income distribution, the relationship between income, poverty, and economic
growth, starting from the factors that influence them, as well as finding solutions
to overcome them. This research method uses library research and uses
secondary data obtained from the Central Statistics Agency during the
observation period of the last five years (2017-2021). With research results
showing growth and this, if the increase is in accordance with certain income
levels, then emission reduction is estimated. Solutions to overcome this problem
with policy countermeasures must be more creative, innovative, and
comprehensive.

Kata kunci: Ketimpangan Pendapatan, Pertumbuhan Ekonomi, Pembangunan,


Disparitas, Kemiskinan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dasarnya dapat diketahui bahwa salah satu indikator keberhasilan
pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi. Sedangkan tujuan penting
dari suatu pembangunan adalah pengurangan tingkat kemiskinan yang
dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi dan/atau melalui redistribusi
pendapatan (Kakwani dan Son, 2003).
Tantangan utama dalam pembangunan ekonomi menjadi suatu trade-of
dari tujuan yang ingin dicapai, yaitu meningkatkan produk domestik bruto
(PDB), mengurangi kesenjangan pendapatan dan mengentaskan kemiskinan.
Di beberapa negara tujuan tersebut kadang-kadang menjadi sebuah dilemma
antara mementingkan pertumbuhan ekonomi atau mengurangi kesenjangan
pendapatan (Deininger dan Olinto: 2000).
Jika tujuan pembangunan itu adalah pertumbuhan yang tinggi, maka
masalah pemerataan akan menjadi terabaikan. Namun, apabila segelintir
orang kaya yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi tinggi, pertumbuhan
tersebut hanya akan menguntungkan kelompok itu saja, dan kelompok
masyarakat yang tidak berkontribusi menciptakan pertumbuhan tidak akan
diuntungkan. Di sisi lain, apabila dalam proses penciptaan pertumbuhan
ekonomi itu semakin banyak masyarakat yang berkontribusi, maka
manfaatnya akan dapat dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas, walaupun
konsekuensinya tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai tidak akan terlalu
tinggi, karena adanya perbedaan kemampuan antar kelompok masyarakat
dalam menciptakan pertumbuhan itu sendiri atau karena untuk mampu
mendorong keterlibatan masyarakat yang lebih banyak dengan kemampuan
yang berbeda-beda, Sebagian dana pembangunan dialokasikan untuk
mendorong peningkatan kemampuan masyarakat itu untuk berkontribusi aktif
dalam pembangunan yang dilaksanakan.
Pertumbuhan yang tinggi tidak serta merta menjamin disparitas
pendapatan akan rendah. Bagi negara yang sedang berkembang, dan memiliki
tingkat kesenjangan pendapatan dan kemiskinan yang tinggi seperti
Indonesia, menimbulkan tuntutan untuk lebih mementingkan pengurangan
kesenjangan pendapatan daripada peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Pandangan tradisional tentang kesenjangan berpendapat bahwa
kesenjangan merupakan necessary condition dan insentif yang baik bagi
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Argumen dasarnya bahwa pendapatan
yang tinggi pengusaha dan perorangan akan menaikan tabungan, tabungan
yang tinggi akan meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi (Sumitro
Djojohadikusumo; 1994; 27 – 35). Setelah itu baru mekanisme trickle down
effect yang dikembangkan pertama kali oleh Arthur Lewis (1954) dan
diperluas oleh Ranis dan Fei (1968) berjalan. Tejori trickle-down effect
menjelaskan bahwa kemajuan yang diperoleh oleh sekelompok masyarakat
akan sendirinya menetes ke bawah sehingga menciptakan lapangan kerja dan
berbagai peluang ekonomi yang pada gilirannya akan menumbuhkan berbagai
kondisi demi terciptanya distribusi hasil-hasil pertumbuhan ekonomi yang
merata. Teori tersebut mengimplikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi akan
diikuti oleh aliran vertikal dari penduduk kaya ke penduduk miskin yang
terjadi dengan sendirinya. Manfaat pertumbuhan ekonomi akan dirasakan
penduduk kaya terlebih dahulu karena penduduk miskin akan merasakan
manfaatnya ketika penduduk kaya mulai membelanjakan hasil dari
pertumbuhaan ekonomi yang telah diterimanya. Gunar Myrdal
menjelaskan maksudnya merupakan hasil hubungan sirkuler yang
menyebabkan si kaya semakin kaya dan si miskin semakin miskin. Backwash
effect (dampak balik) cenderung lebih besar daripada spread effect (dampak
sebar) (Jhingan; 1996; 268 – 275).
Pandangan berbeda diberikan oleh Michael .P. Todaro: “...why greater
equality in developing countries may in fact be condition for self-sustaining
economic growth” (Todaro; 2000; 181 – 183). Pendapat Todaro ini
berdasarkan beberapa argumen sebagai berikut: 1) Pemerataan pendapatan
akan meningkatkan akses masyarakat terhadap kredit, pembiayaan sekolah,
dan asuransi, 2) Berdasarkan data di NSB kemampuan menabung dan
berinvestasi ke dalam negeri orang-orang kaya rendah, 3) Pemerataan akan
meningkatkan taraf hidup serta produktivitas kerja, 4) Pemerataan akan
meningkatkan daya beli masyarakat, 5) Pemerataan akan meningkatkan peran
serta aktif masyarakat dalam pembangunan. Distribusi pendapatan yang
merata dapat memecahkan masalah sosial ekonomi dan juga dapat digunakan
sebagai modal untuk mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
Dalam kondisi pasar modal yang tidak sempurna (capital market
imperfection) hubungan antara human capital dengan kesenjangan
pendapatan maupun aset mempunyai trade off pada kemampuan investasi
individu pada pembentukan sumber daya manusia (human capital). Pada
penduduk miskin yang tak punya akses pada capital market, maka akan
kesulitan untuk mendapatkan dana untuk membiayai investasi pada human
capital maupun untuk kegiatan produksi (Bardhan dan Udhry; 1999; 121-131
lihat juga Raj; 197 - 294).
Bagi negara yang bertumpu pada sektor pertanian (agricultural
economies) seperti Indonesia, peranan tanah sangat penting dalam
mempercepat pertumbuhan ekonomi. Penguasaan tanah yang berlebihan
mengakibatkan banyak petani tidak memiliki tanah, sehingga menjadi petani
penggarap. Hal ini berdampak kepada tingkat kesejahteraan petani, terutama
kemampuan penduduk untuk membiayai pendidikan bagi anggota
keluarganya, sehingga investasi ke sektor pendidikan menjadi berkurang.
Maka kualitas sumber daya manusia menjadi rendah. Dalam kondisi ini
pemerintah perlu meningkatkan anggaran pendidikan untuk membina tenaga
kerja dengan keterampilan yang unggul. Investasi memegang peranan penting
dalam teori pembangunan, sehingga sering disebut sebagai engine of growth.
Model- model pertumbuhan ekonomi klasik dan neoklasik mengandalkan
investasi untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, karena dengan
investasi yang tinggi akumulasi kapital dapat dicapai. Investasi yang bersifat
penanaman modal langsung akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja,
sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan output nasional.
Investasi sering disebut sebagai mesin pertumbuhan karena berperan
penting dalam teori pembangunan. Model pertumbuhan klasik dan neoklasik
mengandalkan investasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi karena
akumulasi modal dapat dicapai dengan investasi yang tinggi. Investasi yang
bersifat penanaman modal langsung akan berdampak pada penyerapan tenaga
kerja, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan output nasional.
Literatur terbaru menyatakan bahwa ada kemungkinan hubungan antara
kesenjangan pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi adalah negatif.
Kesimpulan ini didapat dari studi yang mendalam pada daerah yang
mempunyai tingkat kesenjangan pendapatan yang tinggi dan terjadinya
jebakan kemiskinan (poverty trap). Pengambil kebijakan dan organisasi
internasional mempunyai tujuan untuk me”face up to inequality”. Sekarang
perhatian diberikan lebih banyak pada implikasi distribusi dari kebijakan
makro ekonomi tradisional. Kebijakan diarahkan untuk mengidentifikasi
situasi pada tingkat kesenjangan pendapatan tinggi dimungkinkan dapat
merugikan kebijakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan dapat
menjelaskan ukuran yang akan mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan
redistribusi pendapatan (keadilan) pada saat yang bersamaan (piketty, 1999),
sehingga pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan pendapatan akan dapat
diwujudkan.
Hubungan kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan
pendapatan perlu mendapatkan perhatian. Permasalahan yang lebih penting
yaitu mengidentifikasi jalur (chanels) yang menghubungkan antara
pertumbuhan ekonomi dengan kesenjangan pendapatan. Hal ini diperlu
dilakukan untuk menghasilkan kebijakan yang mendorong pertumbuhan
ekonomi dengan pemerataan pendapatan. Kompleksitas permasalahan yang
dihadapi oleh tiap negara berbeda-beda, tergantung oleh ciri dari masing-
masing negara yang bersangkutan.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi adanya
permasalahan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat
kesenjangan pendapatan. Permasalahan yang diajukan yaitu:
1. Apa penyebab terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan?
2. Apakah kesenjangan pendapatan berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi?
3. Bagaimana kondisi kesenjangan di Indonesia dalam lima tahun terakhir?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi ketimpangan dalam distribusi
pendapatan tersebut?
5. Apakah peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat berdampak mengurangi
kesenjangan pendapatan melalui jalur investasi?
Hubungan pertumbuhan ekonomi dengan kesenjangan pendapatan tidak
hanya dilihat dari outcome pada keseimbangan umum suatu perekonomian.
Proses yang mempengaruhi alokasi sumber daya terutama melalui capital
market, melalui system politik dan juga melalui kondisi sosial. Pada suatu
masyarakat yang tingkat kesenjangannya tinggi cenderung membuat orang-
orang miskin tidak dapat menikmati tingkat Pendidikan yang baik, kurang
mendapat akses terhadap kredit atau asuransi sehingga tidak dapat
memaksimalkan kemampuan potensial produktif yang dimiliki.
Antara teori dan studi empiri memberikan petunjuk bahwa pada kondisi
masyarakat yang tidak dapat merealisasikan kemampuan potensial ekonomi
secara maksimal, sebaiknya tidak hanya memperhatikan pada keadilan
perseorangan (atau keadilan distributif, tetapi juga keadilan alokatif). Tidak
maksimalnya output potensial juga berdampak pada aggregat ekonomi
potensial dan output aggregat serta tingkat pertumbuhan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai