INDONESIA
(Tugas Mata Kuliah Pancasila)
DOSEN PENGAMPU
Drs. Ahmad Khuldun Munji, MA.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. Ana Amalia Azzahra (2022135002)
2. Dailiza Divina Nadya. Q (2022135007)
3. Nazwa Aulia Rusli (2022145020)
4. Ikhsan Maulana (2022135024)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini kami tulis
guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pancasila pada semester satu tahun 2022.
Didalam penyusunan makalah ini, Kami sudah berusaha untuk memberikan dan
mencapai hasil yang semaksimal mungkin. Oleh sebab itu pada kesempatan ini, Kami ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada bapak Drs. Ahmad
Khuldun Munji, MA. Selaku dosen pengampu mata kuliah Pancasila.
Dan makalah ini diambil dari buku yang berjudul Pancasila dan Problem Keadilan
Sosial-Ekonomi di Indonesia yang merupakan salah satu sarana yang mana harapannya dapat
membantu pembaca memahami dan mendeksripsikan serta untuk mengembangkan secara
maksimal potensi yang dimiliki pembaca, adapun pembahasan yang akan kita bahas Masalah-
masalah Keadilan Sosial-Ekonomi di Indonesia dan Revitalisasi Pancasila sebagai Ideologi
Pembangunan Indonesia. Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi
manfaat bagi pembaca sekalian.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah
ini. Karena hanya Allah yang memiliki kesempurnaan di dunia ini, Lebih dan kurangnya
kami mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
PENGANTAR...............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................................2
1. Masalah-Masalah Keadilan Sosial-Ekonomi di Indonesia...............................................2
1.1 Pemfokusan Pembangunan yang Berlebihan pada Bidang Ekonomi Dapat
Menimbulkan Masalah Keadilan Sosial..............................................................................2
1.2 Ilustrasi capaian pembangunan ekonomi dan masalah keadilan sosial..................2
2. Revitalisasi Pancasila sebagai Indeologi Pembangunan Indonesia.................................3
KESIMPULAN..............................................................................................................................4
KATA PENUTUP..........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
Pancasila dan Problem Keadilan Sosial-Ekonomi di Indonesia.
1. Masalah-Masalah Keadilan Sosial-Ekonomi di Indonesia
1.1 Pemfokusan Pembangunan yang Berlebihan pada Bidang Ekonomi Dapat
Menimbulkan Masalah Keadilan Sosial
Pengalaman masa Orde Baru, dimana arah pembangunan lebih ditekankan
pada bidang ekonomi, menimbulkan lemahnya pencapaian pembangunan bidang
sosial, upaya-upaya pembangunan yang menekankan semata-mata pada bidang
ekonomi cenderung bertumpu pada akumulasi modal, terbatasnya ketersediaan dana
nasional menciptakan ketergantungan kepada pemilik modal, khususnya pihak
asing, menyebabkan tidak siapnya sebagian besar rakyat untuk secara aktif menjadi
subjek dalam pembangunan ekonomi. Tentu saja berakibat pembangunan yang
hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat, yakni masyarakat ekonomi kuat,
menciptakan kesenjangan antara masyarakat ekonomi lemah dengan masyarakat
ekonomi kuat. Kurang diperhitungkannya aspirasi rakyat oleh karena lemahnya
pembangunan bidang politik menyebabkan kesenjangan ekonomi semakin melebar
berdampak terhadap terciptanya disharmoni sosial hal yang ditakuti hilangnya
kepercayaan terhadap kelompok dan terhadap pengambilan keputusan publik,
berkurangnya kepercayaan tersebut berarti pelemahan terhadap pondasi
pembangunan, menyebabkan rentannya terjadi goncangan.
Goncangan seperti Krisis Finansial Asia berwujud krisis moneter dengan
cepat memporak-porandakan pondasi ekonomi Indonesia, pada sektor moneter serta
sektor riil, pondasi ekonomi menjadi rentan terhadap guncangan ekonomi dari luar,
terutama bidang sosial dan politik, konflik pada bidang sosial dan politik berdampak
peningkatan resiko negara (country risk). Kurangnya kesadaran aparat pemerintah
dan politikus menimbulkan ekonomi biaya tinggi (korupsi,penarikan Restribusi,
serta pungutan-pungutan yang tidak perlu) menghambat upaya perbaikan kinerja
ekonomi.
Sebagian besar pengusaha dapat mengatasi (country risk) ada juga yang tidak
mampu menghadapi, sebagian pelaku usaha kecil sangat terbebani menghadapi
ekonomi biaya tinggi, bahkan tidak punya pilihan selain memikulnya. Keadaan ini
mencerminkan dalam menghadapi mudarat dari pembangunan, pelaku usaha kecil
adalah yang paling berat merasakannya, namun dalam menikmati pelaku usaha
kecil juga yang paling kecil menikmatinya. Inilah salah satu bentuk mendasar dari
ketidakadilan.
2
pertumbuhan ekonomi setelah krisis (1999-2005) baru mencapai 4,2 persen.
Meskipun cenderung meningkat, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih rendah
dibanding rataan pertumbuhan sebelum krisis yakni sekitar 7 persen.
Persoalan pengangguran disebabkan juga oleh cenderung menurunnya
kontribusi 3 sektor perekonomian terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB).
Industri pengolahan merupakan sektor penyumbang terbesar terhadap PDB yaitu
sekitar 28 persen, diikuti oleh sektor perdagangan hotel dan restoran terbesar hampir
16 persen. Sektor pertanian berada pada urutan ketiga dengan bangsa (kontribusi)
sekitar 13 persen. Urutan-urutan tiga sektor terbesar ini konsisten demikian sejak
2001 hingga 2005.
Dalam kaitannya dengan sektor pertanian pada periode 2001 2002 kontribusi
sektor ini meningkat dari 15,6 persen menjadi 16 persen. Akan tetapi pada tahun-
tahun selanjutnya kontribusi itu menurun secara signifikan hingga hanya 13,4 persen
di tahun 2005 transformasi struktur ekonomi yang umum terjadi di berbagai negara
menunjukkan penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB diimbangi
dengan kenaikan kontribusi sektor manufaktur atau industri terhadap PDB.
Menurut Sulekale (2003), struktur perekonomian Indonesia relatif mudah
ambruk karena kurang seimbangnya perhatian yang diberikan pemerintah pada
pengembangan ekonomi kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah (UKM)
dibandingkan pada kelompok-kelompok usaha besar. Kelompok-kelompok usaha
besar ini dalam perkembangannya kurang menjalin hubungan yang sifatnya saling
memperkuat dengan kelompok-kelompok UKM.
3
bangsa pada suatu tatanan kehidupan Berbangsa yang sesuai dengan tujuan dan cita cita
yang dialamatkan yaitu menciptakan masyarakat adil, makmur, dan demokratis
berdasarkan pada pedoman dan ideologi Pancasila dan UUD 1945.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Masalah ketidakadilan bisa terjadi karena tidak jelasnya ideologi
pembangunan yang dirujuk sehingga perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan yang dilakukan hanya ditekankan pada suatu bidang tertentu saja
yang menyebabkan tidak seimbangnya capaian-capaian pembangunan antar
berbagai bidang.
B. Saran
Masalah-masalah tersebut harus segera diatasi perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan perlu dilaksanakan berlandaskan ideologi pembangunan yang
jelas dan konstitusional yang sudah menjadi kesepakatan atau konsensus
nasional. Pembangunan berbagai bidang ke depan hendaknya dilakukan secara
profesional yang mengarah kepada pemenuhan hak-hak dasar rakyat sesuai
dengan amanat UUD 1945
4
KATA PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.
5
DAFTAR PUSTAKA