Anda di halaman 1dari 17

EKONOMI PEMBANGUNAN

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan)

Dosen Pengampu
Dr. Sukidin, M. Pd
Novita Nurul Islami, S.Pd.,M.Pd

Oleh
Kelompok 01 :
1. Siti Nur Afni Oktavia (180210301055)
2. Sella RizkiAmalia (180210301056)
3. Fitri Niken Sari (180210301075)
4. Moh. Alif Zulfikar (180210301088)

KELAS B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari dosen mata kuliah Ekonomi
Pembangunan atas bimbingan yang diberikan dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan kami


mengucapkan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah
kami.

Jember, 28 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar isi .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi Linier ............................................ 3
2.2 Pertumbuhan Ekonomi Linier menurut Rostow............................ 4
2.3 Pertumbuhan Ekonomi Linier Menurut Harrod-Domar................ 8
2.4 Perbandingan Teori Rostow dan Harrod-Domar .......................... 11
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dari zaman ke zaman pertumbuhan ekonomi di suatu Negara pasti selalu
mengalami perubahan. Pertumbuhan ekonomi sendiri memiliki arti proses
perubahan perekonomian di suatu negara secara bertahap untuk menuju ke tingkat
yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi berarti berkembangnya kegiatan
perekonomian yang akibatnya produksi barang dan jasa bertambah serta dapat
meningkatkan kemakmuran masyarakat. Degan adanya pertumbuhan ekonomi
dapat dijadikan indikator keberhasilan pembangunan perekonomian disuatu
Negara. Pembangunan ekonomi sendiri dapat diartikan sebagai segala usaha yang
dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup penduduk disuatu Negara yang diukur
dengan tinggi rendahnya pendapatan perkapita. Pembangunan ekonomi juga
diartikan sebagai proses transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat
modern.
Untuk mendukung keberhasilan pertumbuhan perekonomian suatu Negara,
diperlukan suatu teori pendukung yang dapat menciptakan kerangka dasar yang
berlaku secara generik dalam memberikan gambaran mengenai proses
pembangunan ekonomi . dalam pembahas mengenai pertunmbuhan ekonomi
linier, aka nada dua teori yang dibahas di dalam makalah ini yaitu teori
pertumbuhan linier dari Walt Whistman Rostow dan Harrod Domar

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana Teori Pertumbuhan Ekonomi Linier?
1.2.2 Bagaimana Teori Pertumbuhan Pembangunan Walt Whistman Rostow?
1.2.3 Bagaimana perbedaan dan persamaan teori Harrod-Domar?
1.2.4 Bagaimana perbandingan teori Rostow dan Domar?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk Menjelaskan Teori Pertumbuhan Ekonomi Linier.
1.3.2 Untuk Menjelaskan Teori Pertumbuhan Ekonomi Linier Menurut Walt
Wistman Rostow.
1.3.3 Untuk Menjelaskan Teori Pertumbuhan Ekonomi Linier Menurut Harrod-
Domar.
1.3.4 Untuk Menjelaskan perbandingan teori Rostow dan Domar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan Ekonomi Linier

Todaro (2001:75), mendefinisikan pembangunan ekonomi adalah suatu


proses yang bersifat multidimensional yang melibatkan kepada perubahan besar,
baik terhadap perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi dan
menghapus kemiskinan, mengurangi ketimpangan pendapatan dan pengangguran
dalam konteks pertumbuhan ekonomi. Sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan
sebagai kenaikan GDP tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau
lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, atau perubahan struktur ekonomi
terjadi atau tidak (Sukirno; 2006: 14). Jadi, pertumbuhan ekonomi merupakan
bagian dari pembangunan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi adalah salah
satu tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi merupakan perubahan masyarakat tradisional


menjadi masyarakat yang modern yang dapat dikatakan pula sebagai suatu proses
yang multi dimensional. Pembangunan sendiri dapat diartikan sebagai
modernisasi yaitu peralihan dari masyarakat pertanian tradisional yang digerakan
ke arah ekonomi yang lebih terfokus pada sektor industri dan jasa. Dapat
diartikan pula dimana suatu negara mulai memperlihatkan kemampuan konsumsi
yang besar pada sebagian masyarakatnya, sektor pertanian perlahan akan mulai
berkurang dan sebagian wilayah mulai bertransformasi menjadi perkotaan.
Dengan kata lain pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang
menyebabkan:

1. Perubahan tujuan organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang awalnya


pada suatu daerah menjadi berorientasi keluar.
2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak yang ingin
dimiliki.
3. Perubahan dalam kegiatan investasi dalam masyarakat.

3
4. Perubahan sikap dan adat istiadat yang kurang mendorong pembangunan
ekonomi.

Model pertumbuhan ekonomi linier mengalami puncak kejayaannya dengan


lahirnya teori pertumbuhan ekonomi oleh Rostow. Teori-teori pebangunan yang
dikemukakan oleh Harrod Domar dan Rostow termasuk dalam teori pertumbuhan
linier. Awal pemikiran dari ekonomi linier ini yaitu evolusi dari suatu proses
pembangunan yang dialami oleh suatu negara melalui beberapa tingkatan tertentu
yang harus dilalui satu per satu secara bertahap mengarah ke tingkat yang lebih
tinggi. Artinya pertahapan tersebut adalah mutlak harus dilalui oleh suatu Negara
yang sedang membangun dimana tahap-tahap pembangunan tersebut harus dilalui
satu persatu berurutan menuju tingkat yang semakin tinggi.

Sebagian dari bagian teori modernisasi, teori ini mengkonsepsikan


pembangunan sebagai modernisasi yang dicapai dengan mengikuti model
kesuksesan Barat. Para pakar ekonomi menganggap bahwa teori tahap-tahap
pertumbuhan ekonomi ini merupakan contoh terbaik dari apa yang diistilahkan
sebagai ‘teori modernisasi’

2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Linier Menurut Walt Whistman Rostow

Setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua dimana perhatian terhadap Negara–


negara miskin didunia mulai benar-benar berwujud. Hal tersebut membuat para
ekonom yang ada di dunia khususnya di Negara industri terjebak dalam perangkap
yang tidak diduga sebelumnya, dimana para ekonom tersebut sama sekali tidak
memiliki perangkat-perangkat konseptual guna menganalisis proses pertumbuhan
pada masyarakat yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai
petani kecil yang sangat bergantung pada sector pertanian, serta tidak didukung
dengan struktur-struktur ekonomi modern.

Namun para ekonom tersebut memiliki pengalaman yang didapat dari


Marshall Plan yang baru dilaksanakan, dimana Amerika Serikat memberikan
bantuan berupa keuangan dan teknis dalam jumlah yang besar sehingga
memungkinkan Negara eropa yang porak poranda akibat perang, sehingga dapat

4
kembali membangun dan memoderenisasi perekonomiannya dari masyarakat
miskin yang bersubsisten pada pertanian miskin menjadi raksasa industri modern.
Hal tersebut dapat menjadi pelajaran penting bagi negara-negara terbelakang yang
ada di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Logika dan pemikiran yang dikemukakan
oleh para ekonom tersebut adalah teori menurut tahapan pertumbuhan Rostow dan
model pertumbuhan Harrod-Domar (Todaro, 2011).

Tahapan Pertumbuhan Rostow

Walt W. Rostow merupakan sejarawan ekonomi yang berkebangsaan Amerika.


Rostow merupakan pendukung yang berpengaruh terhadap model pembangunan
tentang tahapan pertumbuhan (stage-of-growth-model of development). Model
tersebut muncul pada masa politik perang dingin yang berkobar pada decade
1950-andan 1960-an yang memicu suatu persaingan sengit dikalangan negara-
negara besar untuk mencari pengikut setia dari kalangan negara yang baru siap
merdeka.

Menurut ajaran Rostow, transisi atau perubahan dari keterbelakangan menuju


perekonomian maju dapat diuraikan atau dijelaskan melalui serangkaian langkah
atau tahapan yang harus dilalui oleh semua negara. Seperti yang diungkapkan
Profesor Rostow dalam bab pembukabukunya The Stage Of Economic Growth.
Dalam argumentasinya, negara-negara maju dinyatakan telah melewati semua
tahapan “lepas landas kepertumbuhan yang berkelanjutan atau berkesinambungan
secara otomatis”, sedangkan negara-negara berkembang yang masih berada dalam
tahap masyarakat tradisional atau dalam tahap “prakondisi” hanya perlu mengikuti
seperangkat aturan kerangka pembangunan tinggal landas, untuk lepas landas
menuju masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Dasar yang digunakan Rostow dalam membedakan proses pembangunan


ekonomi menjadi lima tahap adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi,
sosial, dan politik yang terjadi. Menurut Rostow, pembangunan ekonomi
merupakan suatu proses multidimensi karena pembangunan ekonomi bukan hanya
bermakna perubahan dalam struktur ekonomi suatu negara yang diindikasikan

5
oleh menurunnya peranan sektor pertanian dan meningkatnya peran sektor
industri. Lebih dari itu, Rostow mengatakan bahwa pembangunan ekonomi dapat
pula diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan:

a. perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial dari yang semula
berorientasi ke dalam daerah menjadi berorientasi ke luar daerah;
b. perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga,
dari yang semula menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil;
c. perubahan kegiatan investasi masyarakat, dari yang semula melakukan
investasi yang tidak produktif menjadi investasi yang produktif;
d. perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang kurang mendukung
pembangunan ekonomi, misalnya perubahan sikap yang semula kurang
menghargai waktu, kurang menghargai prestasi perorangan.
Menurut Rostow, proses pembangunan ekonomi dapat dikelompokkan ke dalam
lima tahap, yaitu:
a. Tahap Masyarakat Tradisional
Rostow mengartikan masyarakat tradisional sebagai suatu masyarakat yang
strukturnya berkembang dalam fungsi produksi yang terbatas, yang ditandai
oleh cara produksi yang relatif masih primitif dan cara hidup masyarakat
yang masih sangat dipengaruhi oleh adat istiadat dan kebiasaan yang
terkadang kurang rasional.
b. Tahap Prasyarat Lepas Landas
Rostow mendefinisikan tahap ini sebagai suatu masa transisi di mana
masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai tahap pertumbuhan
mandiri yang berkesinambungan (self-sustained growth). Menurut Rostow,
secara otomatis fenomena pertumbuhan ekonomi akan senantiasa mengiringi
tahap ini dan tahap sesudahnya.
c. Tahap Lepas Landas
Pada awal tahap ini terjadi perubahan yang dramatis dalam masyarakat,
misalnya terjadi revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam
inovasi atau terbukanya pasar-pasar baru. Konsekuensi logis dari perubahan-

6
perubahan tersebut adalah terciptanya inovasi-inovasi dan kenaikan tingkat
investasi. Kenaikan tingkat investasi kiranya akan mampu mengakselerasi
laju pertumbuhan pendapatan nasional hingga melebihi tingkat pertumbuhan
penduduknya. Dengan demikian, tingkat pendapatan per kapita menjadi
semakin besar.
d. Tahap Menuju Kedewasaan
Tahap ini diartikan Rostow sebagai suatu masa di mana masyarakat sudah
secara efektif menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan
produksi. Pada tahap ini, sektor-sektor pemimpin baru akan muncul dan
menggantikan sektor-sektor pemimpin lama yang mengalami kemunduran.
Sektor-sektor pemimpin baru ini coraknya ditentukan oleh perkembangan
teknologi, kondisi alam, karakteristik dari tahap sebelumnya (tahap lepas
landas), dan juga kebijakan pemerintah.
e. Tahap Konsumsi Tinggi
Pada tahap ini, perhatian masyarakat lebih ditekankan pada masalah-masalah
yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat (demand
side), dan bukan lagi pada masalah produksi (supply side).
Pada tahap ini, ada tiga macam tujuan masyarakat (negara), antara lain:
1) memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan
ini bisa berakhir pada penjajahan terhadap bangsa lain;
2) menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) dengan cara
mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata
melalui sistem pajak yang progresif;
3) konsumsi masyarakat atas barang-barang primer (sandang, pangan, dan
papan) menurun, sedangkan konsumsi atas barang-barang sekunder dan
tersier terus-menerus mengalami kenaikan.

Pengerahan atau mobilitas dana tabungan yang berupa mata uang domestic atau
valuta asing yang berguna untuk menciptakan bekal investasi dalam jumlah yang
memadai untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, merupakan salah satu
dari sekian banyak taktik pokok pembangunan tinggal landas. Mekanisme

7
perekonomian yang mengandalkan peningkatan investasi demi mempercepat
pertumbuhan ekonomi dijelaskan melalui model pertumbuhan Harrod-
Domar(Harrod-Domar growth model) atau yang sering disebut sebagai model
AK. Model ini sering digunakan untuk memutuskan kebijakan diberbagai Negara
berkembang.

2.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Linier Menurut Harrod Domar

Teori Harrod Domar

Harrod menjelaskan tentang teori pertumbuhannya pada tahun 1939 di dalam


Economic Journal. Domar menyatakan teorinya pada tahun 1974 dalam jurnal
America Economic Review. Kedua teori ini memiliki inti yang sama, walaupun
dikembangkan secara terpisah dan dikenal sebagai teori Harrod Domar. Ada
beberapa asumsi yang digunakan yaitu

a) Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan


faktor-faktor produksi yang ada juga telah dimanfaatkan secara penuh
(Full utilization);
b) Perekonomian hanya terdiri dari dua sektor, yaitu sektor rumah tangga dan
sektor perusahaan, berarti pemerintah dan perdagangan luar negeri tidak
ada;
c) Besarnya tabungan masyarakat proposional dengan besarnya pendapatan
nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol;
d) Kecenderungan untuk menabung (marginal propensity to save = MPS)
besarnya tetap, demikian juga rasio antara modal-output (capital-output
ratio = COR) dan rasio pertambahan modal-output (incremental capital-
output ratio = ICOR). COR dan ICOR yang tetap.

Teori pertumbuhan ekonomi harrod domar ini dibangun berdasarkan


pengalaman-pengalaman dari negara maju. Dalam proses pertumbuhan suatu
negara, pembentukan investasi menjadi peran penting, karena investasi dianggap
memiliki dua peran dalam mempengaruhi perekonomian. Pertama investasi dapat
menciptakan pendapatan, yang artinya investasi mempengaruhi sisi permintaan.

8
Kedua investasi dapat memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan
meningkatkan stok modal, yang artinya investasi akan mempengaruhi dari sisi
penawaran. Persamaan harrod domar menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan
output secara positif berhubungan dengan rasio tabungan. Semakin tinggi
tabungan yang diinvestasikan, maka semakin tinggi outpunya. Makin tinggi nilai
COR maka semakin rendah tingkat pertumbuhan output. Dalam teori Harrod-
Domar tenaga kerja tidak diuraikan secara eksplisit hal ini dikarenakan jumlah
tenaga kerja diasumsikan sangat besar di negara berkembang dan dapat
dipekerjakan sebanyak yang dibutuhkan sebanding dengan modal yang
diinvestasikan, namun asumsi ini tidak selamanya sahih.

Pendapatan nasional yang diperoleh dari perekonomian pada dasarnya harus


dicadangkan atau ditabungkan sebagian tertentu, dengan tujuan untuk menambah
atau menggantikan barang-barang modal(gedung, alat-alat, dan bahan baku) yang
telah mengalami penurunan nilai guna atau telah rusak. Namun, untuk memacu
atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi perlu dilakukan kegiatan investasi baru
untuk menambah neto pada persediaan modal.
Menurut Harrod-Domar dalam Todaro, mengasumsikan bahwa terdapat
hubungan ekonomi yang terjadi secara langsung antara besarnya modal (K)
dengan GDP total (Y) katakanlah, jika dibutuhkan U$3 dari modal untuk
menghasilkan U$1 dari GDP, Hal itu berarti bahwa setiap tambahan neto yang
terjadi pada persediaan modal dalam bentuk investasi baru akan menghasilkan
kenaikan arus output atau GDP. Misalkan hubungan tersebut, dalam ilmu
ekonomi dikenal sebagai rasio modal-output (capital-output ratio) adalah 3
banding 1. Misalkan, rasio modal output sebagai (k) dan rasio tabungan sebagai
(s) yang merupakan presentase atau bagian tetap dari output nasional yang
ditabung, misalnya sebesar 6%, kemudian jumlah investasi baru ditentukan oleh
besarnya tabungan total (S). Maka dapat dibuat model sederhana pertumbuhan
ekonomi sebagai berikut:

9
1. Tabungan total atau neto merupakan bagian tertentu, rasio tabungan (s)
dari pendapatan nasional (Y), sehingga didapatkan persamaan sederhana S
= Sy.
2. Investasi neto ditetapkan sebagai perubahan pada persediaan modal (K),
diwakili dengan ΔK sehingga diperoleh persamaan sederhana I = ΔK.
Tetapi, karena K memiliki hubungan secara langsung dengan Y seperti
𝑲 ∆𝑲
yang ada dalam ratio modal-output (c3), maka 𝒀 = c atau = c, akhirnya
∆𝒀

ΔK = cΔY.
3. Tabungan neto (s) harus sama dengan investasi neto (I), sehingga diproleh
persamaaan sebaagai beriku tS = I.
Karena S = sY, I = ΔK, cΔY sehingga I = ΔK = cΔY, “identitas” tabungan
sama dengan investasi dapat ditulis dalam persamaan, S = sY = cΔY = ΔK
= I atau sY= cΔY kemudian membagi kedua sisi persamaan tersebut,
∆𝒀 𝒔 ∆𝒀
pertama sisi Y selanjutnya sisi c, diperoleh =𝒄. Sisi mempresentasikan
𝒀 𝒀

perubahan atau pertumbuhan GDP.


Sehingga teori Harrod-Domar menyatakan bahwa tidak adanya campur tangan
pemerintah, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional secara langsung akan
berkaitan dengan rasio tabungan yaitu semakin besar nilai GDP perekonomian
yang ditabung atau diinvestasikan, maka semakin besar pula tingkat pertumbuhan
GDP dan berbanding terbalik jika rasio modal-output perekonomian semakin
tinggi maka semakin rendah pula pertumbuhan GDP. Selain investasi terdapat
komponen lain pertumbuhan ekonomi yaitu tenaga kerja dan kemajuan teknologi.
Dalam teori Harrod-Domar tenaga kerja tidak diuraikan secara eksplisit hal ini
dikarenakan jumlah tenaga kerja diasumsikan sangat besar di Negara berkembang
dan dapat dipekerjakan sebanyak yang dibutuhkan sebanding dengan modal yang
diinvestasikan, namun asumsi ini tidak selamanya sahih. Dalam kaitan Harrod-
Domar mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi disebut sebagai penurunan
rasio modal-output yang diperlukan, sehingga menimbulkan pertumbuhan lebih
besar pada investasi tertentu. Hal tersebut akan terlihat jelas jika kita menyadari
bahwa rasio ini dalam jangka panjang tidak tetap, tetapi akan berubah sewaktu-

10
waktu sebagai reaksi pada keberfungian pasar keuangan dan lingkungan
kebijakan, namun fokusnya tetap pada investasi modal.

Kritik Terhadap Teori Harrod-Domar


Ada beberapa kelemahan mendasar dari teori Harrod-Domar yang patut untuk
dikemukakan, yaitu sebagai berikut.
e. MPS dan ICOR tidak konstan Menurut teori ini, kecenderungan untuk
menabung (MPS) dan ICOR diasumsikan konstan. Padahal kenyataannya,
kedua hal tersebut mungkin sekali berubah dalam jangka panjang.
f. Proporsi penggunaan tenaga kerja dan modal tidak tetap Asumsi bahwa
tenaga kerja dan modal digunakan dalam proporsi yang tetap tidak masuk
logis. Pada umumnya, tenaga kerja dapat menggantikan modal dan
perekonomian dapat bergerak lebih mulus ke arah lintasan pertumbuhan yang
mantap.
g. Harga tidak akan tetap konstan Model Harrod-Domar mengabaikan
perubahan-perubahan harga pada umumnya. Padahal perubahan harga selalu
terjadi di setiap waktu dan sebaliknya dapat menstabilkan situasi yang tidak
stabil.
h. Suku bunga berubah Asumsi bahwa suku bunga tidak mengalami perubahan
sangatlah tidak relevan dengan analisis yang bersangkutan. Suku bunga dapat
berubah dan pada akhirnya akan mempengaruhi investasi.

2.3 Perbandingan Teori Rostow dan Harrod-Domar

1. Teori Rostow hanya dibuat dan dikembangkan oleh 1 orang yaitu Walt
Whistman Rostow, sedangkan teori Harrod-Domar dibuat dan
dikembangkan oleh 2 orang yaituR.F Harrod dan Evsey Domar
2. Teori Rostow dimuat dalam Economics Journal (Maret 1956), dan teori
Harrod-Domar dijelaskan di Economics Journal (1939), tetapi dimuat
dalam America Economics Review (1947)

11
3. Teori Rostow dibuat didasarkan dari strategi yang bertujuan agar negara
lebih maju, sedangkan teori Harrod-Domar berdasarkan dari pengalaman
negara maju.
4. Teori Rostow berfokus pada proses pembangunan menjadi 5 tahapan
utama yang setiap negara dapat digolongkan ke dalam tahapan-tahapan
tersebut. Sedangkan teori Harrod-Domar memfokuskan pada pembentukan
investasi terhadap proses pertumbuhan ekonomi suatu negara.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Awal pemikiran dari ekonomi linier ini yaitu evolusi dari suatu proses
pembangunan yang dialami oleh suatu negara melalui beberapa tingkatan tertentu
yang harus dilalui satu per satu secara bertahap mengarah ke tingkat yang lebih
tinggi. Artinya pertahapan tersebut adalah mutlak harus dilalui oleh suatu Negara
yang sedang membangun dimana tahap-tahap pembangunan tersebut harus dilalui
satu persatu berurutan menuju tingkat yang semakin tinggi.

Menurut ajaran Rostow Dalam argumentasinya, negara-negara maju


dinyatakan telah melewati semua tahapan “lepas landas kepertumbuhan yang
berkelanjutan atau berkesinambungan secara otomatis”, sedangkan negara-negara
berkembang yang masih berada dalam tahap masyarakat tradisional atau dalam
tahap “prakondisi” hanya perlu mengikuti seperangkat aturan kerangka
pembangunan tinggal landas, untuk lepas landas menuju masyarakat dengan
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Sedangkan Teori pertumbuhan ekonomi
harrod domar ini dibangun berdasarkan pengalaman-pengalaman dari negara
maju. Dalam proses pertumbuhan suatu negara, pembentukan investasi menjadi
peran penting, karena investasi dianggap memiliki dua peran dalam
mempengaruhi perekonomian.

3.2 Saran

Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan pembaca atau mahasiwa


dapat mengerti dan memahami mengenai teori pertumbuhan ekonomi linier.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca.
Dalam makalah ini kami memohon maaf jika ada tulisan atau bahasa kami yang
kurang berkenan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Todaro, P Michael & Stephen C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi Edisi


Kesembilan. Diterjemahkan oleh Haris Munandar. Jakarta: Erlangga

Todaro, P Michael & Stephen C. Smith. 2008. Pembangunan Ekonomi Edisi


Kesebelas. Diterjemahkan oleh Agus Dharma. Jakarta: Erlangga

Arsyad, Lincolin. 2014. Ekonomi Pembangunan Edisi Pertama. Tanggerang


Selatan: Universitas Terbuka

14

Anda mungkin juga menyukai