DOSEN PENGAMPU :
Drs. Sigit Prihanto Utomo, SE.,MM
Disusun Oleh :
NAMA : MAYA DEVIANA
NIM : 211600053
PROGAM STUDI : AKUNTANSI’ C 2021
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG....................................................................................5
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. KONSEP DAN TEORI KELEMBAGAAN BANK SENTRAL....................6
B. EVOLUSI KELEMBAGAAN BANK SENTRAL.........................................6
C. TUJUAN BANK SENTRAL..........................................................................8
D. FUNGSI BANK SENTRAL DALAM PEREKONOMIAN SUATU NEGAR
A.......................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................13
A. KESIMPULAN..............................................................................................13
B. SARAN..........................................................................................................13
DAFTAR PUSAKA...............................................................................................14
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-nya maka makalah dengan topik “Kelembagaan Bank Sentral” ini dapat diselesaikan
dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan “Bank dan Lembaga Keuangan Lain” pada
program studi S1 AKUNTANSI Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas PGRI Adibuana
Surabaya.
Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penyajian dan
referensi yang dapat penyusun pergunakan dan menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini banyak kelemahan dan kekurangan sehingga diharapkan kritik dan saran dari Bapak
SIGIT PRIHANTO UTOMO, SE.,MM sebagai dosen Pengampuh mata kuliah “Bank dan
Lembaga Keuangan Lain” demi perbaikan dan kesempurnaan pemahaman yang penyusun
dapatkan dalam pembuatan tugas-tugas lainnya. Demikian tugas ini disusun semoga
bermanfaat bagi semua pihak.
Maya Deviana
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian
suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan. Sehingga oleh karena
itu bank sentral menjalankan tugasnya berdasarkan garis-garis pokok kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
5
1.2 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui konsep dan teori Kelembagaan Bank Sentral.
2. Untuk mengetahui evolusi Kelembagaan Bank Sentral.
3. Untuk mengetahui tujuan Bank Sentral.
4. Untuk mengetahui fungsi Bank Sentral dalam perekonomian suatu negara.
5. Untuk mengetahui hubungan Bank Sentral dengan lembaga pemerintahan domestik dan
lembaga internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
5. Operasional dan kelembagaan yang berbeda untuk mewujudkan stabilitas moneter dan
keuangan.
6
1. Standar Emas (Gold standart)
Pada masa ini, Bank Sentral memiliki cadangan devisa berupa emas. Tujuannya
adalah mempertahankan nilai tukar uang terhadap emas. Masa ini berakhir ketika
terjadinya perang dunia I karena banyak negara yang memilih untuk mencetak uang
untuk mendanai perang.
3. Bretton Woods
Pada bulan Juli 1944, sebanyak 44 negara setuju terhadap penerapan sistem Bretton
Woods. Pada sistem ini, Amerika Serikat menetapkan nilai tukar tetap US Dollar
terhadap emas pada tingkat $35 per ons. Negara lain menetapkan nilai tukarnya hanya
terhadap US Dollar, bukan emas. Lembaga IMF dibentuk untuk membantu pemerintah
dan bank sentral di setiap negara anggota dalam mengelola neraca pembayaran dan
masalah pengangguran. Tujuan dari IMF adalah mengurangi kebijakan proteksionisme
supaya aliran modal internasional lebih bebas.
Dua guncangan minyak (oil shocks) dan kebijakan fiskal serta moneter yang
akomodatif menyebabkan terjadinya inflasi yang tinggi. Praktisi dan akademisi
menyarankan agar bank sentral menggunakan kebijakan moneter untuk melakukan
stabilisasi harga. Pada tahun 1979, The Fed memutuskan untuk menurunkan ekpektasi
inflasi dengan pengetatan kebijakan moneter dan berkomitmen untuk meningkatkan
jumlah beredar. Pada akhir tahun 1980an, kebijakan target jumlah beredar ditinggalkan
karena hubungan antara uang dan output tidak stabil.
7
Uni Eropa terbentuk dan mengadopsi mata uang yang sama untuk negara anggotanya,
yaitu euro. European Central Bank (ECB) terbentuk untuk menjalankan kebijkan moneter
untuk negara anggota Uni Eropa.
Krisis keuangan global terjadi yang disebabkan karena subprime crisis di Amerika
Serikat. Dalam merespon kondisi ini, Indonesia mulai membentuk komite Stabilitas
Sistem Seuangan (SSK) yang beranggotakan Bank Indonesia, Kementrian Keuangan,
Otoritas Jasa Keungan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk pada tahun 2011 dengan fungsinya untuk
melakukan pengawasan terhadap Lembaga Keuangan dan Institusi Keuangan Non-Bank
(IKNB). Terbitnya UU tentang Otoritas Jasa Keuangan mengambil alih tugas dan
wewenang Bank Indonesia di bidang pengaturan dan pengawasan bank (mikroprudensial)
sebagaimana selama ini dimandatkan dalam UU Bank Indonesia, UU tentang Perbankan
dan UU tentang Perbankan Syariah. Keterkaitan Undang-Undang Bank Indonesia dengan
Undang-Undang OJK terletak pada penegasan bahwa kewenangan pengaturan dan
pengawasan makroprudensial merupakan domain Bank Indonesia, serta pengalihan tugas
dan wewenang Bank Indonesia di bidang mikroprudensial kepada OJK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang OJK.
1. Tujuan Tunggal
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan
tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah
ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa,
serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua
tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.
Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus
dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai
atau tidaknya tujuann Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.
2. Tiga Pilar
8
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang
merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi agar
tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan
efisien. Berikut tugas dan fungsi Bank Indonesia yang telah dituangkan dalam bentuk
gambar berisi tiga pilar.
Fungsi bank sentral yang pertama adalah untuk menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter. Wewenang bank sentral yang berkaitan dengan tugas menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter antara lain :
Fungsi bank sentral yang berikutnya adalah memiliki wewenang yang berkaitan
dengan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, antara lain :
9
Fungsi bank sentral yang ketiga adalah memiliki wewenang yang berkaitan
dengan tugas untuk mengatur dan melakukan pengawasan bank non sentral yang meliputi
b. Menetapkan peraturan.
c. Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari
bank.
Pada penjelasan bagian ini, hubungan Bank Indonesia dengan Lembaga terkait
menjadi aplikasi pembahasan. Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah diatur
dengan jelas dalam Undang Undang Repuplik Indonesia tentang Bank Indonesia No. 23
Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.6 Tahun 2009, yaitu:
3. Dapat mewakili pemerintah dalam berhubungan dengan pihak creditor luar Negeri.
• Bank Indonesia setiap awal tahun anggaran menyampaikan informasi tertulis mengenai
evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter den rencana kebijakan moneter yang akan
10
tentang perkembangan pelaksanaan tugas dan wewenangnya.
• Pemerintah dapat meminta pendapat Bank Indonesia dalam rapat kabinet yang
membahas ekonomi, perbankan, dan keuangan yang berkaitan dengan tugas BI.
• Pemerintah dapat menghadiri Rapat Dewan Gubernur BI dengan hak bicara, tetapi
tanpa hak suara.
Hubungan Internasional
1) The South East Asian Central Banks Research and Training Centre (SEACEN Centre),
2) The South East Asian, New Zealand and Australia Forum of Banking Supervision
(SEANZA).
3) The Executive Meeting of East Asian and Pacific Central Banks (EMEAP),
11
7) International Monetary Fund (IMF)
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan.
Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3 Pasal 7
adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Peranan lain Bank
Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama uang kartal atau kertas dan
logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang
kartal. Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya:
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men gatur dan menjaga kelancaran
system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.
B. SARAN
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan, tugas-tugas, dan wewenang dari
Bank sentral serta lebih bisa memahami tentang Kelembagaan Bank Sentral.
13
DAFTAR PUSTAKA
14