Anda di halaman 1dari 12

Nama : Tessalonika Dolok Saribu

NIM : 7171141024

Kelas : A/2017

Jurusan/Prodi : Pendidikan Ekonomi

Fakultas : Fakultas Ekonomi

PERMINTAAN UANG
1. Permintaan Uang
Mengapa orang harus memegang uang tunai? Menurut keyness adalah karena uang
diperlukan sebagai alat pembayaran bagi suatu transaksi, untuk keperluan berjaga-jaga dan
untuk kepentingan spekulasi.
Permintaan uang tidak hanya datang dari pribadi (individu) tetapi juga datang dari
perusahaan, serta satuan pelaksana ekonomi yang lain seperti pemerintah maupun sektor luar
negeri. Permintaan uang tunai untuk keperluan transaksi Dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya tingkat pendapatan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin besar
jumlah uang tunai yang diperlukan untuk kepentingan transaksi. Disamping itu frekuensi
pembayaran upah atau gaji akan mempengaruhi jumlah uang tunai yang diminta. Kalau setiap
hari misalnya seorang buruh memperoleh upah gaji, maka ada kecenderungan baginya untuk
tidak perlu memegang uang tunai untuk keperluan transaksi, karena begitu ia memerlukan
uang untuk melakukan pembayaran suatu transaksi pada saat itu juga ia menerima uang tunai
dari upah atau gaji nya.
Permintaan uang untuk berjaga-jaga (precautionary) Juga dipengaruhi oleh faktor
pendapatan dan frekuensi pembayaran gaji/upah. Semakin tinggi tingkat pendapatan,
biasanya semakin tinggi pula jumlah uang yang diminta untuk berjaga-jaga. Namun semakin
sering orang itu menerima uang dari hasil upah atau gaji akan semakin sedikit pula uang yang
diminta guna keperluan berjaga-jaga. Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga kita
dari simbol Mtp, maka ditulis
Mtp = f(y) tidak terpengaruh oleh tingkat suku bunga
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga sejak tahun 1952 menurut
baumol: bahwa jumlah uang tunai yang diminta keperluan Transaksi dan berjaga-jaga juga
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Hal ini dimungkinkan karena dengan asumsi jumlah
uang yang beredar tetap dan seluruhnya digunakan untuk keperluan berjaga-jaga serta untuk
keperluan spekulasi, Maka jika tingkat suku bunga misalnya naik maka orang akan berusaha
mengurangi jumlah uang yang diminta untuk spekulasi. Tetapi jika dianggap jumlah uang
yang beredar tidak tetap, maka dengan meningkatnya suku bunga, jumlah uang yang diminta
untuk keperluan spekulasi maupun keperluan transaksi dan berjaga-jaga akan berkurang. Hal
ini dapat terjadi karena orang mengurangi jumlah uang yang diminta dan mengalihkannya ke
bank disimpan guna memperoleh penghasilan.
Maksud jumlah uang beredar berubah dan bahkan berkurang apabila tingkat suku
bunga bank meningkat. Uang beredar disini adalah semua uang kartal dan uang giral yang
berada di tangan masyarakat bukan bank. Jadi kalau bunga uang bank naik, kemudian orang
menyimpan uang tunai yang semula dipegang ke bank, maka jumlah uang beredar akan
berkurang.
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi adalah berlatar belakang untuk
mendapatkan penghasilan atau keuntungan. Adapun faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya permintaan uang tunai guna spekulasi adalah tingkat suku bunga seperti yang telah
diulas pada model 3 oleh Keyness. Spekulasi di sini adalah meminta uang tunai untuk
membeli saham, obligasi, dan lain-lainnya surat berharga atau ditabung. Kalau tingkat bunga
rendah, maka jumlah uang tunai yang diminta guna spekulasi akan tinggi, karena pelaku
ekonomi lebih suka memegang uang tunai untuk membeli saham atau obligasi.
Sebaliknya apabila tingkat bunga tinggi Maka orang akan berminat untuk menyimpan
uang tunai guna mendapatkan penghasilan bunga, sehingga jumlah uang tunai yang dipegang
atau diminta untuk keperluan spekulasi berkurang. Jadi ada hubungan yang negatif antara
tingkat suku bunga dengan jumlah uang yang diminta untuk keperluan spekulasi. Hal itu
dapat digambarkan:

Kedua kelompok permintaan akan uang yaitu Mdtp dengan Mdsp bila disatukan
akan menjadi seluruh permintaan akan uang Md = Mdtp + Mdsp.
Kalau kita Gambarkan keduanya pada suatu kurva akan tampak sebagai berikut:
Kurva Mdtp menggambarkan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga titik
Oleh karena ia tidak ditentukan oleh suku bunga maka kurva Mdtp adalah tidak elastis
sempurna (tidak lurus, vertikal) titik permintaan uang untuk tujuan spekulasi adalah fungsi
terbalik dari tingkat suku bunga seperti gambar 4.2.
Permintaan uang dalam masyarakat yaitu MD yang meliputi permintaan uang untuk
transaksi dan berjaga-jaga serta spekulasi (gambar 4.3). Kurva MD diperoleh dari
menjumlahkan kurva Mdtp dengan kurva Mdsp. Kurva MD menunjukkan bahwa pada suku
bunga sebesar ro permintaan uang dalam perekonomian adalah Dmo, dan pada tingkat suku
bunga r1 permintaan uang dalam perekonomian Dm1.

A. Kurva Permintaan Uang


Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan jumlah uang yang diminta dengan
suku bunga. Permintaan jumlah uang akan berbanding terbalik dengan suku bunga yang
berlaku. Artinya kurva permintaan uang memiliki kemiringan negatif. Kurva tersebut bisa
dilihat pada gambar berikut.
Berdasarkan kurva tersebut, bisa dijelaskan bahwa pada r1, jumlah yang diminta
adalah M1 dan pada saat suku bunga r2, jumlah uang yang diminta adalah M2. Jika terjadi
penurunan suku bunga dari r1 ke r2 maka jumlah uang yang akan diminta akan meningkat
dari M1 ke M2.
Kesimpulan: Semakin rendah tingkat suku bunga maka akan semakin banyak orang
memegang uang dengan tujuan spekulasi. Dan sebaliknya jika semakin tinggi suku bunga,
maka keinginan orang untuk memegang uang semakin rendah.
B. Pergerakan dan Pergeseran Kurva Permintaan Uang
Pergerakan (movement a long) yang dimaksud dalam konsep ini adalah pergerakan
kurva permintaan uang yang masih di sepanjang kurva permintaan uang itu sendiri. hal ini
terjadi karena disebabkan oleh perubahan tingkat suku bunga. sedangkan yang dimaksud
dengan pergeseran kurva permintaan uang adalah bergesernya kurva permintaan uang yang
disebabkan oleh perubahan selain tingkat suku bunga. Lebih lanjut dapat dijelaskan dengan
menggunakan analisis kurva dengan menggunakan gambar 4.5. Pada gambar 4.5 bagian (1)
merupakan kurva pergerakan (movement a long), pergerakan dari titik a ke titik b disebabkan
perubahan tingkat suku bunga dari i 0 ke i1. Sedangkan gambar bagian (2) merupakan
pergeseran (shift) kurva permintaan uang, pergeseran MD 0 ke MD1 ataupun ke MD2
disebabkan oleh perubahan selain tingkat suku bunga, misalnya tingkat pendapatan (Y) jika
tingkat pendapatan turun maka kurva MD0 bergeser ke MD1, sebaliknya jika tingkat
pendapatan (Y) naik maka kurva MD0 bergeser ke MD2 dengan asumsi tingkat suku bunga
yang berlaku tetap sebesar i0.

2. Penawaran Uang
Penawaran uang secara umum disebut sebagai jumlah uang yang beredar yang
diartikan sebagai semua Uang kartal dan uang giral yang ada di tangan masyarakat bukan
bank, Atau sebagai jumlah uang kartal dan uang giral diluar sistem moneter yang dimiliki
sektor swasta domestik. Uang kartal di sini adalah uang logam dan uang kertas yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang diwakili oleh bank sentral nya. Jumlah uang kartal yang
beredar besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh variabel lain kecuali oleh kebijakan pemerintah
sendiri. Sedangkan uang giral adalah uang yang diciptakan oleh bank umum, karena bank
umum memberikan kredit kepada nasabah. Karena kredit yang diberikan ini sering dalam
bentuk giro yang setiap saat dapat diambil guna melakukan pembayaran apa saja, maka giro
itu dapat diartikan sebagai uang, yang dalam ini pembayaran dengan uang giral dapat
dilakukan dengan cek.
A. Kurva Penawaran Uang
Kurva penawaran uang mempunyai slope positif. Jumlah uang yang beredar
dipengaruhi oleh tingkat bunga, semakin tinggi tingkat bunganya, semakin banyak jumlah
uang yang beredar, begitu pula sebaliknya.
Kurva penawaran uang digambarkan dengan slope positif karena, sebagai contoh,
bank akan lebih terpacu untuk memberikan kredit kepada dunia usaha jika tingkat bunga
lebih tinggi, dibandingkan jika tingkat bunga rendah. Hal ini karena keuntungan
meminjamkan uang akan lebih besar ketika tingkat bunga tinggi. Dengan demikian,
perubahan tingkat bunga akan menyebabkan pergerakan jumlah uang beredar di sepanjang
kurva MS.

Namun dalam kenyataannya, kurva penawaran uang berbentuk tegak lurus karena
penawaran uang diatur oleh Bank Indonesia.

B. Pergeseran Kurva Penawaran Uang


Banyak sedikitnya penawaran uang atau jumlah uang yang beredar ditentukan oleh
pemerintah melalui bank sentral yang jumlahnya tetap dalam jangka waktu tertentu. Oleh
karena itu, kurva penawaran uang merupakan kurva inelastis sempurna yang berbentuk garis
tegak lurus.
Perubahan dalam penawaran uang ditunjukkan oleh pergerakanpergerakan kurva.
Pergerakanpergerakan kurva ke kiri menunjukkan penawaran uang yang berkurang.
Perhatikan kurva penawaran uang berikut.

Pergerakan kurva penawaran uang dari MS1 ke MS2 menunjukkan bertambahnya


penawaran uang. Sebaliknya, pergerakan kurva penawaran uang dari MS1 ke MS3
menunjukkan berkurangnya penawaran uang.
C. Proses Penciptaan Uang Giral oleh Bank Umum
Proses penciptaan uang giral terjadi dalam sistem perbankan di mana bank pertama
kali memperoleh deposito akan menyalurkannya kepada bank berikutnya ( bank kedua)
sebagai pinjaman. Bank kedua akan menyalurkan pinjaman yang diperolehnya dari bank
pertama kepada bank ketiga. begitu seterusnya hingga jumlah tak terhingga.
Besarnya deposito yang dapat diubah menjadi pinjaman tergantung dari ketentuan
besarnya giro wajib minimum disingkat dengan GWM (Reserve Requirement Ratio atau
RRR). Kalai ketentuan GWM/RRR 10% maka dari setiap 10 unit Deposito yang diterima
bank hanya 90% nya yang boleh disalurkan sebagai pinjaman dan kalau RRR/GWM nya
20% maka hanya 80% dari Deposito yang boleh disalurkan sebagai pinjaman. Dengan
demikian jika RRR/GWM persentasenya semakin tinggi maka daya ekspansi kredit
perbankan semakin rendah/kecil.
Perhatikan contoh dibawah ini tentang Proses penciptaan uang secara sederhana oleh
sistem perbankan, yaitu hubungan RRR/GWM ngs 20% atau 0,2. Neraca bank sangat
sederhana terdiri atas cadangan wajib minimum di sisi aset dan setiap tambahan deposito
akan memperbesar nilai kewajiban (liabilities).
Contohnya: Bank pertama menerima deposito sejumlah 1000 unit maka deposito
tersebut meningkatkan kewajiban bank sebesar 1000. Namun di sisi lain, Deposito yang
diterima dapat menambah aset bila diubah/disalurkan menjadi pinjaman. Karena ketentuan
tadi disepakati bahwa RRR nya 20%, maka jumlah kredit yang diizinkan adalah 80% dari
1000 unit yaitu 800 unit. Maka posisi neraca bank pertama adalah:
Oleh penerima pinjaman dari bank pertama disimpan kepada bank kedua dalam
bentuk deposito. Simpanan tersebut akan menaikkan kewajiban bank kedua sebesar 800 unit.
Oleh bank kedua deposito tersebut disalurkan Lagi dalam bentuk kredit. Sesuai dengan
ketentuan RRR/GWM adalah 20% maka kredit yang dapat disalurkan adalah 80% × 800 unit
= 640 unit.
Dengan demikian komposisi neraca bank umum yang kedua adalah:

Penerima pinjaman dari bank kedua, uang tersebut didepositokan kembali ke bank
ketiga, Sehingga bank ketiga kewajibannya meningkat sebesar 640. Dan bank ketiga juga
menyalurkan dalam bentuk kredit kepada nasabahnya adalah sejumlah 80% × 640 = 512 unit.
dengan demikian komposisi neraca bank ketiga adalah sebagai berikut:

Selanjutnya oleh penerima pinjaman dari bank umum ketiga, uang tersebut
didepositokan kepada bank umum yang ke empat, sehingga bank ke-4 memiliki kewajiban
meningkat sebanyak 512 unit. Seperti yang terjadi pada bank umum yang pertama, kedua,
ketiga, dan keempat pun memiliki komposisi neraca sebagai berikut:
Kalau proses di atas tadi berulang kali sampai tak terhingga maka efek dari
bertambahnya deposito sebesar 1000 sampai putaran tak terhingga adalah seperti terlihat pada
tabel sebagai berikut:

Efek dari setiap penambahan deposito adalah penambahan pinjaman (kredit) dan
akhirnya akan menambah jumlah uang beredar titik dari contoh di atas bahwa dengan
RRR=0,2 dengan penambahan deposito sebesar 1000 akhirnya akan menambah jumlah uang
beredar sebesar 5000.
D. Model Matematis Penciptaan Uang
Sekarang kita akan pahami model matematis dalam penciptaan uang titik definisi
jumlah uang beredar yang digunakan adalah M1 Iya itu uang kartal ditambah uang giral atau
M1= C+D……….iv.1.
Ada tiga konsep yang perlu dipahami guna menurunkan persamaan matematis
penciptaan uang tersebut adalah:
1. Uang primer dengan notasi B adalah jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat dalam
bentuk uang kartal (c) dan cadangan wajib (R). Uang primer dikontrol oleh bank sentral.
2. Giro wajib minimum (GWM/RRR) besarnya ditentukan oleh Bank Sentral dengan notasi
rr.
3. Rasio uang kartal-giral dinotasikan dengan Cr, yang menggambarkan pilihan bentuk uang
yang dipegang masyarakat dalam arti dari jumlah uang yang beredar, berapa bagian (%)
yang disimpan dalam bentuk uang kartal dan berapa bagian (%) yang disimpan dalam
bentuk giral.
C=cr×D……………(iv2)
Persamaan iv.2 disubstitusikan ke persamaan iv.1
Maka:
M1 = (cr×D) + D
= (cr+1) D atau
M1
D= ...............(iv.3)
1+ cr
Persamaan IV.3 menunjukkan hubungan yang proporsional jumlah uang giral dengan
jumlah uang beredar.
Uang primer (monetary base)
B=C + R………….. (IV.4)
Dimana : B= Uang primer
R= Cadangan wajib
Cadangan wajib (R) adalah rr dikalikan uang giral.
R=rr x D ………….. (IV.5)
Dengan demikian persamaan matematis dari uang primer adalah :
B=(rr x D) + (rr x D )
=(cr + rr) D…………..IV.6)
Persamaan diatas dapat juga ditulis sebagai :
B
D= ………….. (IV.7)
cr + rr
Persamaan IV.7 menunjukkan hubungan proporsional antara uang giral dengan uang primer.
Untuk menyelesaikan persamaan matematis jumlah uang beredar, persamaan tentang uang
giral yaitu iv.3 dan persamaan iv.7 disederhanakan.
M1 B
D=
cr +1 cr + rr
cr +1
M 1= ×B
cr +rr
M 1=m× B … … … … ( iv .8 )
cr +1
Dimana: m=
cr +rr
m adalah angka multiplier uang. Karena mempunyai efek multiplier terhadap jumlah uang
beredar, maka uang primer disebut juga uang berdaya tinggi.
E. Penciptaan Uang Primer oleh Otoritas Moneter
Uang yang diciptakan oleh otoritas moneter (bank sentral) adalah uang kartal.
Sebelum dikenal konsep otoritas moneter, hak monopoli untuk mengeluarkan dan
mengedarkan uang pada penguasa, dalam hal ini misalnya raja (kerajaan). Perkembangan
sistem ekonomi dengan dikenalnya sistem perbankan, konsep otoritas moneter atau Bank
Sentral juga mulai dikenal. pada tahap ini hak monopoli untuk mengeluarkan dan
mengedarkan uang pada umumnya berada pada bank sentral. Bank Sentral pelaksana fungsi
otoritas moneter mempunyai wewenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang kartal
yang terdiri dari uang kertas dan uang logam.
Dalam prakteknya bahwa ternyata Bank Sentral juga menerima simpanan giro bank
umum. Uang kartal dan simpanan giro bank umum di bank sentral tersebut selanjutnya
disebut sebagai uang primer atau uang inti karena jenis uang ini merupakan inti atau “biang”
dalam proses penciptaan uang beredar yaitu uang kartal uang giral dan uang kuasi.
Di Indonesia uang primer didefinisikan sebagai kewajiban otoritas moneter (Bank
Indonesia) terhadap sektor swasta domestik dan Bank Umum, yang berupa uang kertas dan
uang logam yang berada di luar Bank Indonesia serta simpanan giro bank umum di Bank
Indonesia.
Untuk memudahkan pemahaman uang primer dibawah ini dicontohkan:
Seorang eksportir Indonesia menerima pembayaran dalam bentuk wesel ekspor
sebesar $1 juta dengan kurs Rp. 5000/$. kemudian si eksportir menjual wesel ekspor terhadap
bank umum A. terhadap penjualan ini si eksportir melepaskan haknya atas uang $1 juta
tersebut dengan sebagai gantinya bank A akan membukukan sejumlah 5 miliar rupiah
Sebagai tambahan pada saldo rekening si eksportir di bank A. kalau si eksportir tidak
bermaksud menarik tunai simpanan gironya maka yang terjadi adalah selanjutnya bank
umum A menjual wesel ekspor tersebut ke bank Indonesia. Dengan penambahan pada saldo
rekening giro bank A di Bank Indonesia tersebut pada dasarnya telah tercipta uang primer
sebesar 5 miliar rupiah titik dari contoh di atas ditarik pemahaman bahwa Apakah si eksportir
berniat atau tidak untuk menguangkan cek nya tidak mengubah kenyataan bahwa uang primer
tersebut dapat berupa saluran kening giro bank umum di Bank Indonesia atau dapat pula
berupa uang tunai yang diterima eksportir.
Uang primer tersebut dapat didefinisikan :
A. Uang tunai (uang kartal) yang dipegang baik oleh masyarakat maupun bank umum
ditambah dengan
B. Saldo rekening giro atau cadangan milik bank umum dan masyarakat di Bank
Indonesia.

Dalam prakteknya uang primer tersebut diberi simbol Mo. perlu diketahui bahwa
semua uang tunai yang dicetak oleh otoritas moneter adalah a uang primer, tidak peduli
Apakah dipegang oleh masyarakat atau disimpan di bank bank umum titik Dengan demikian
Uang kartal adalah uang primer tetapi tidak semua uang primer adalah uang kartal.
3. Keseimbangan Pasar
Kurva IS adalah kurva yang menghubungkan tingkat pendapatan nasional dengan
berbagai kemungkinan tingkat bunga yang memenuhi syarat keseimbangan pasar komoditas.
Sementara kurva LM adalah kurva yang menghubungkan tingkat pendapatan nasional pada
berbagai kemungkinan tingkat bunga yang memelihara keseimbangan pasar uang.
Kurva IS memiliki lereng (slope) yang negatif, sedangkan kurva LM mempunyai
slope positif. dengan menempatkan dua kurva tersebut pada kuadran yang sama, dan dengan
memecahkan secara simultan dua persamaan—persamaan keseimbangan pasar komoditas
dan pasar uang— akan didapatkan secara tunggal pasangan tingkat bunga dan pendapatan
yang memberikan keseimbangan pada dua pasar tersebut, yaitu pada titik perpotongan kurva
IS dan LM seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.9. keadaan perekonomian yang
memenuhi syarat keseimbangan pasar komoditas dan pasar uang dalam modal IS—LM
dikatakan berada dalam keseimbangan umum atau general equilibrium dan titik fotonya kita
sebut keseimbangan IS—LM. Jika terjadi hanya satu pasar— pasar komunitas atau pasar
uang— yang memenuhi syarat seimbang, maka perekonomian belum berada pada
keseimbangan umum tapi berada dalam keseimbangan semu atau quasi equilibrium. Titik-
titik kedudukan pada kurva IS yang tidak dilalui oleh kurva LM Merupakan titik-titik
kedudukan pada pasar komoditas berada dalam keseimbangan semu. Sebaliknya, titik-titik
kedudukan pada kurva LM yang dilalui oleh kurva IS merupakan titik-titik kedudukan pada
pasar uang dalam keseimbangan semu.
Kembali pada gambar 4.9, Apa yang terjadi jika pendapatan dan tingkat bunga berada
pada.. lain selain pada keseimbangan ro dan ry. Misalnya saja pada titik-titik r1 dan y1 di
pasar komoditas disebut berada dalam keseimbangan yang terletak pada kurva IS (disebut
Keseimbangan semu). akan tetapi titik-titik tersebut tidak berada pada kurva LM, berarti
tidak terjadi keseimbangan pada pasar uang titik dalam pasar uang, r1 lebih rendah dari
tingkat bunga r0, sehingga terjadi kelebihan permintaan uang pada tingkat bunga r1. Artinya
orang mencoba “membeli” uang atau menjual surat berharga dan mendapatkannya begitu
sulit. Agar mendapat uang, mereka harus menawarkan surat berharga dengan harga tinggi
atau bunga yang tinggi titik jadi tingkat bunga mulai naik melalui pasar komoditas keluar dari
keseimbangan, yaitu keluar kurva IS. dalam pasar komoditas, naiknya tingkat bunga
mengurangi permintaan investasi dan penjualan akhir. Hal ini berarti pasar komoditas berada
dalam ketidak seimbangan, terjadi akumulasi stock, produsen mengurangi produksi dan
pendapatan turun titik tingkat bunga naik dan pendapatan turun, yang akhirnya perekonomian
bergerak ke arah kesetimbangan semula yaitu pada posisi r0 dan y0. mekanisme nya adalah
sebagaimana digambarkan pada gambar 4. 10.
Dengan perkataan lain, kita sekarang memiliki suatu proses dinamik yang terjadi
dibalik kondisi keseimbangan. kelebihan permintaan di pasar uang secara langsung
menaikkan tingkat bunga, dan melalui investasi secara tidak langsung mengurangi
pendapatan titik pada gilirannya kembali mengurangi permintaan uang untuk motif transaksi,
bekerja untuk menghilangkan kelebihan permintaan. Akhirnya, perekonomian kembali
menempati posisi keseimbangan semula pada tingkat pendapatan y0 dan tingkat bunga r0.
Jadi jelaslah bahwa perekonomian benar-benar dalam keseimbangan hanya jika
terpenuhinya keseimbangan umum, yaitu terjadi keseimbangan pada semua pasar pasar
komoditas dan pasar uang— secara simultan. Keadaan yang memenuhi syarat ini ialah
keadaan perekonomian yang tingkat pendapatan dan tingkat bunga yang tepat berada pada
ketinggian yang ditunjukkan oleh titik potong kurva IS dengan kurva LM.

Anda mungkin juga menyukai