NIM : 7171141024
PENDEKO A 2017
Tujuan pertanyaan nomor 2 (dua) ini adalah untuk memberikan gambaran utuh
tentang kegiatan-kegiatan lain (yang sudah ada di sekitar lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan) yang memanfaatkan sumber daya alam dan mempengaruhi
lingkungan setempat.
Deskripsi rona lingkungan hidup harus menguraikan data dan informasi yang terkait
atau relevan dengan dampak yang mungkin terjadi. Deskripsi ini didasarkan data dan
informasi primer dan/atau sekunder yang bersifat aktual dan menggunakan sumber
data-informasi yang valid untuk data sekunder yang resmi dan/atau kredibel untuk
menjamin validitas data-informasi serta didukung oleh hasil observasi lapangan.
Apakah ada komponen lingkungan di tapak proyek atau sekitarnya yang dapat
dipengaruhi oleh rencana kegiatan? Termasuk:
6. Cara mengatasi dampak lingkungan terhadap manusia, tanah, udara, dan air. Adalah
sebagai berikut:
a. Terhadap manusia:
1. Regulasi: Mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau mewajibkan
perilaku tertentu dari pihak-pihak tertentu yang disebut regulasi atau
pendekatan komando dan kontrol untuk melenyapkan eksternalitas. Seperti
pemerintah dapat menindak pihak-pihak tertentu yang mencemari lingkungan
dengan limbah produksinya.
2. Pajak Pigovian Dan Subsidi: Pajak Pigovian adalah pajak yang khusus
diterapkan untuk mengoreksi dampak dari suatu eksternalitas negatif. Disebut
pajak pigou karena ditemukan oleh ekonom yang bernama Arthur Pigou
(1877-1959). Bentuk dari pajak tersebut adalah ketika ada dua pabrik yaitu
pabrik baja dan pabrik kertas yang masing-masing membuang limbah 500 ton
per tahun, maka hanya dua pilihan yang mereka lakukan. Pertama, Badan
Perlindungan Lingkungan Hidup (EPA, Environmental Protection Agency)
akan mewajibkan semau pabrik untuk mengurangi limbahnya hingga 300 ton
per tahun atau yang kedua, mereka akan dikenai pajak sebesar $50,000 untuk
setiap ton limbah yang dibuang oleh setiap pabrik. Memberi subsidi untuk
kegiatan-kegiatan yang memunculkan eksternalitas positif.
3. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
4. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman dengan penggantian
yang wajar jika diperkirakan kondisi proyek benar-benar membahayakan
kesehatan.
b. Terhadap tanah
1. Melakukan rehabilitas terhadap lahan kritis melalui penghijauan (reboisasi)
untuk menghindari dampak banjir, longsor, atau mengatasi tanah gersang.
2. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang
menyebabkan tanah menjadi berlubang-lubang
c. Terhadap air
1. Memasang filter atau saringan air sehingga air yang keluar dari pembuangan
sudah bersih dan sehat tentunya.
2. Membuat saluran pembuangan yang teratur ke daerah tertentu sehingga tidak
mengganggu aktivitas masyarakat
3. Memberikan semacam obat untuk menentralisasi air yang tercemar, seperti
bahan-bahan kimia yang dapat mematikan mahluk yang mengonsumsi atau
hidup di dalam air tersebut
d. Terhadap udara
1. Memasang filter atau saringan udara untuk menghindari asap dan debu atau
sumber polusi lainnya
2. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara yang bising
7. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pertama kali
diperkenalkan pada tahun oleh National Environmental Policy Act di
Amerika Serikat. Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 27/1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, AMDAL adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Dalam Peraturan
Pemerintah No. 27 tahun 1999, disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian
mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan. AMDAL didefinisikan sebagai kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraanusaha/kegiatan.
Bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL terdiri dari lima
dokumen, yaitu:
KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta
kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan
dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam
ANDAL dan batas-batas studi ANDAL, sedangkan kedalaman studi berkaitan
dengan penentuan metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji dampak.
Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan
antara Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang
disebut dengan proses pelingkupan.
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak
penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah
diidentifikasi di dalam dokumen KAANDAL kemudian ditelaah secara lebih
cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Telaah ini
bertujuan untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak
diketahui,selanjutnya
Dokumen RingkasanEksekutif
Hal–hal yang dikaji dalam proses AMDAL adalah aspek fisik-kimia, ekologi,
sosial-ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap
studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Analisis mengenai
dampak lingkungan hidup di satu sisi merupakan bagian studi kelayakan untuk
melaksanakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, di sisi lain merupakan
syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau
kegiatan.