Anda di halaman 1dari 32

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Arisan Emas Nelayan

BIDANG KEGIATAAN

PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DIUSULKAN OLEH :

1. Bina Mohar Muhammad 1506764446


2. Lalu Prateja Jati Diswara 1506764515
3. Teguh Afandi 1506764471

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2017
i
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan...............................................................................................i
Daftar Isi....................... ........................................................................................ii
Daftar Tabel dan Gambar …….........……………………………………… ….iii
Ringkasan …………………………....………………………………………….iv
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3 Potret, Profil dan Kondisi Khalayak Sasaran……….................................5
1.4 Potensi Wilayah…………………......…………………………………....5
1.5 Tujuan ……………………………………………………………...........6
1.6 Luaran……………………………………………………………............6
BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DAN DAERAH
SASARAN..... .......................................................................................................7
BAB III. METODE PELAKASNAAN……………………………………........8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN……………………….............10
4.1 Anggaran Biaya ……………………………………………..............10
4.2 Jadwal Kegiatan ……………………………………………..............10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 . Biodata Ketua , anggota dan dosen pembimbing

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua

Lampiran 4. Desain Kaos Program Arisan Emas Nelayan

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Anggaran Biaya..................................................................................... 10

Tabel 2. Jadwal Kegiatan ................................................................................... 10

iii
RINGKASAN

Nelayan merupakan salah satu profesi yang kurang mendapat antusiasme


dari para tenaga kerja produktif yang ada di negara kita. Hal itu disebabkan karena
kehidupan nelayan yang secara konsisten terus diidentikkan dengan kemiskinan
dan kehidupan yang jauh dari kemakmuran. Masih eratnya nuansa kemiskinan
yang mendera kehidupan nelayan kita disebabkan oleh faktor-faktor teknis,
kultural maupun struktural. Selain itu terdapat juga berbagai faktor mendasar yang
masih terus membayangi kehidupan para nelayan kita sehingga terus-menerus
berada dalam bayang-bayang kemiskinan. Di antaranya terkait dengan gaya hidup
nelayan yang cenderung konsumtif (misprioritas) pada saat periode-periode yang
bagus dan berbanding terbalik saat periode atau masa-masa paceklik yang tidak
mendukung untuk melaut. Dimana, pada saat paceklik tiba para nelayan merasa
kebingungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena tidak memiliki
keahlian atau pekerjaan lain serta tidak memiliki simpanan yang cukup. Selain itu,
kesulitan yang masih dialami oleh para nelayan dalam memperoleh akses
pinjaman dan permodalan dari perbankan konvensional, menjadi salah satu
permasalahan lain yang selalu menghalangi nelayan untuk meraih taraf hidup
yang lebih baik. Kesulitan akses pinjaman tersebut disebabkan karena agunan atau
jaminan yang tidak layak dan tidak memenuhi persyaratan yang dikehendaki oleh
pihak perbankan. Ini memang menjadi salah satu perhatian pemerintah sejak lama,
namun hingga saat ini, terbukti bahwa permasalahan ini masih saja terus menjadi
batu terjal bagi mayoritas nelayan di berbagai daerah. Oleh karena itu, diharapkan
dengan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini dapat membantu
memunculkan kesadaran akan pentingnya menekan gaya hidup konsumtif dari
nelayan melalui kegiatan investasi kecil-kecilan guna meningkatkan taraf hidup
nelayan ke arah yang lebih baik.

Kata Kunci : Nelayan, Konsumtif, Agunan/jaminan, Investasi

iv
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memang telah lama dikenal sebagai salah satu negara maritim
terbesar di dunia. Tercermin dari luas wilayah lautan yaitu sebesar 5,8 juta km²,
yang merupakan 2/3 luas keseluruhan wilayah Indonesia. Indonesia secara
geografis memiliki zona maritim seluas 5.8 juta km² yang terdiri dari laut
territorial seluas 0,8 juta km², laut nusantara seluas 2.3 juta km², dan zona
ekonomi eksklusif seluas 2,7 juta km² (DKP, 2008). Di samping itu, kondisi
geografis Indonesia yang terletak antara lautan Pasifik dan lautan Hindia
merupakan posisi geopolitis yang sangat strategis dan sangat dinamis dalam arus
percaturan politik dunia, pertahanan maupun keamanan. Dengan ditunjang oleh
kondisi geo-ekonomi dan geo-politik tersebut, menjadikan sektor kelautan
Indonesia menjadi salah satu sektor yang sangat penting dan krusial dalam
kaitannya dengan pembangunan nasional. Khususnya, bagi para nelayan dan
masyarakat pesisir yang sangat menggantungkan hidupnya pada usaha perikanan
di sektor kelautan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 saja, jumlah
rumah tangga di Indonesia yang mengandalkan hidupnya dari sektor penangkapan
ikan baik di perairan umum dan laut yaitu berjumlah 964.231 jiwa atau sekitar 1,5
persen dari total keseluruhan rumah tangga di Indonesia. Lebih spesifik lagi,
berdasarkan sumber dan tahun yang sama, jumlah tenaga kerja yang berprofesi
sebagai nelayan di Indonesia hanya sekitar 2,17 juta jiwa atau hanya sekitar 0,87
persen saja dari total tenaga kerja. Tentunya data tersebut menunjukkan nilai yang
sangat rendah dan tidak relevan jika dibandingkan dengan status Indonesia
sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia. Ini sungguh menjadi sebuah
ironi, mengingat bahwasannya laut Indonesia memiliki potensi ekonomi kelautan
dan perikanan yang diperkirakan mencapai US$ 1.2 triliun per tahun, atau setara
dengan 10 kali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2012
(DJPT, 2014).

1
Rendahnya statistik diatas memang tidak bisa dipungkiri, jika berkaca
pada potret kehidupan nelayan dan masyarakat pesisir yang masih erat dengan
kemiskinan. Karena memang faktanya, sebagian besar nelayan hingga saat ini
masih banyak yang tergolong dalam kategori miskin. Kemiskinan itu sendiri,
diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara
dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu
memanfaatkan tenaga, mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut
(Soekanto, 2006). Hal itulah yang menjadikan profesi nelayan dipandang bukan
sebagai alternatif dan opsi yang menjanjikan bagi mayoritas tenaga kerja usia
produktif.

Berdasarkan data tahun 2014 saja, tercatat jumlah rumah tangga nelayan
laut yang tergolong miskin yakni sekitar 23,79 %, nelayan di perairan umum
24,98 %, sedangkan nelayan usaha budidaya sebesar 23,44 %. Dalam tataran
praktis, nelayan miskin karena pendapatan yang diperoleh lebih kecil dari pada
pengeluaran untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga dan dirinya dalam kurun
waktu tertentu.

Jika dicermati lebih lanjut, banyak faktor yang menyebabkan mayoritas


nelayan di Indonesia masih terlilit dalam derita kemiskinan. Di antaranya terkait
dengan faktor alamiah, faktor kultural, maupun faktor struktural (Menggala,
2016). Selain itu, berbagai persoalan mendasar, terbukti masih banyak menjadi
halangan bagi para nelayan di Indonesia. Meski sudah lama mengemuka,
pemerintah terbukti masih belum mampu mengatasinya, sehingga berimbas pada
tingkat kesejahteraan nelayan masih belum sesuai harapan. Diantaranya adalah
pola penangkapan ikan yang masih tergolong tradisonal dengan hanya
mengandalkan musim yang terkadang tidak menentu. Aspek lainnya adalah
keterbatasan peralatan yang digunakan sehingga berpengaruh pada cara dalam
menangkap ikan, kurang efektifnya pemasaran hasil tangkapan dari nelayan
rendahnya tingkat pendidikan nelayan, serta keterbatasan dalam pemahaman
teknologi yang menjadikan kualitas dan kuantitas tangkapan tidak mengalami
perbaikan.

2
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah ketika di masa paceklik dan
kondisi laut sedang berombak besar atau angin kencang (badai), antara 2 sampai 4
bulan dalam setahun, nelayan tidak bisa melaut untuk menangkap ikan. Bagi
sebagian besar nelayan yang anggota keluarganya yang tidak memiliki usaha lain,
saat-saat paceklik seperti ini praktis tidak ada pendapatan yang diperoleh,
sehingga mereka terpaksa pinjam uang dari para rentenir yang biasanya mematok
bunga yang luar biasa tinggi, rata-rata 5 persen per bulan. Di sinilah, awal
nelayan mulai terjebak dalam ‘lingkaran setan kemiskinan’, karena pendapatan
yang ia peroleh di musim banyak ikan, selain untuk memenuhi kebutuhan
keluarga sehari-hari juga dikeluarkan untuk membayar utang sekaligus bunganya.

Kondisi tersebut juga diperparah dengan pola hidup nelayan yang


cenderung konsumtif, dimana pada saat penghasilan banyak, tidak ditabung untuk
persiapan paceklik, melainkan dijadikan kesempatan untuk membeli kebutuhan
sekunder. Sehingga, pada saat musim paceklik timbul berbagai permasalahan,
termasuk jatuh kepada lintah darat yang justru semakin memperberat kondisi
ekonomi nelayan.

Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa kombinasi antara kebutuhan hidup


yang mendesak dengan minimnya tingkat pendidikan yang diperoleh seringkali
mengantarkan mayoritas nelayan pada pola hidup yang boros, konsumtif, dan
sering kali selalu misprioritas, alasan mereka klasik yaitu “masih banyak ikan di
laut”. Hal tersebut mengindikasikan kultur (etos kerja) nelayan pada umumnya
juga belum sejalan dengan etos kemajuan dan kesejahteraan. Lebih dari itu,
kebanyakan nelayan juga lebih boros dibandingkan dengan petani, dan nelayan
enggan untuk menabung. Serta masih banyak pula ditemui nelayan yang resisten
alias tidak mau menerima inovasi teknologi baru, baik yang berkaitan dengan
teknologi penangkapan, pengelolaan lingkungan hidup, maupun manajemen
keuangan keluarga.

Terlepas dari berbagai hal tersebut, salah satu hal yang juga perlu
mendapat perhatian yaitu masih banyaknya nelayan di berbagai daerah yang

3
mengalami kesulitan dalam memperoleh permodalan maupun akses pinjaman
untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya dari perbankan konvensional. Kesulitan
tersebut biasanya dialami oleh nelayan-nelayan kecil yang mengalami
permasalahan dalam hal memberikan kolateral atau jaminan yang layak kepada
pihak bank. Karena pihak bank sendiri biasanya menolak jaminan berupa perahu-
perahu kayu yang ditawarkan. Selain itu, masalah lainnya terkait dengan masih
rigidnya mekanisme perkreditan oleh pihak perbankan dalam mentolerir usaha
nelayan serta pembebanan bunga oleh bank yang dianggap masih terlalu tinggi
terhitung selama 12 bulan penuh. Mengingat bahwa nelayan tidak bisa melaut
dalam setahun penuh atau bisa dikatakan maksimal 6 bulan dalam setahun,
tentunya hal tersebut sungguh memberatkan.

Maka, melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang secara khusus


terkait dengan pengenalan program Arisan Emas Nelayan ini, dapat menjadi salah
satu alternatif yang dapat diimplementasikan secara luas dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh para nelayan.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui program ini pada


dasarnya tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang telah disampaikan
sebelumnya, antara lain :

1. Bagaimana memberikan penyuluhan dan pemahaman kepada nelayan


tentang pentingnya menekan gaya hidup konsumtif dengan cara menabung
dan investasi melalui alternatif-alternatif yang ada?
2. Bagaimana memberikan penyuluhan mengenai pemahaman mendasar
tentang konsep agunan atau jaminan dalam akses perbankan?
3. Bagaimana memberikan penyuluhan akan pentingnya program Arisan
Emas Nelayan berikut dengan relevansinya dengan permasalahan yang
ada?
4. Bagaimana menjelaskan mengenai mekanisme pelaksanaan program agar
dapat terlaksana secara benar dan berkelanjutan?
1.3 Potret, Profil dan Kondisi Khalayak Sasaran

4
Kondisi masyarakat di perkampungan nelayan Kampung Bidara
Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, secara umum
menunjukkan kondisi yang masih erat dengan nuansa kemiskinan. Hal itu dapat
dilihat dari jumlah pendapatan masyarakat yang berada di bawah standar KHL
(Kondisi Hidup Layak) yang masih lebih besar, jika dibandingkan dengan jumlah
berada di atas standar KHL yang ada di Provinsi DKI Jakarta. Walaupun memang,
hal tersebut berbanding lurus pula dengan tingkat pengeluaran kebutuhan sehari-
hari penduduk yang cukup rendah. bersih.

Sasaran kegiatan ini berfokus pada masyarakat perkampungan nelayan


Kampung Bidara di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, khususnya yang
berprofesi sebagai nelayan tangkap dimana, tentunya memiliki rentang (range)
pendapatan dan pengeluaran sehari-hari yang jelas. Lebih lanjut lagi, melalui
pengabdian masyarakat ini diharapkan pihak sasaran akan terbantu atau bahkan
bisa menjadi contoh konkrit yang bisa diterapkan di perkampungan-
perkampungan nelayan daerah lainnya.

1.4 Potensi Wilayah

Potensi wilayah perkampungan nelayan RW 01 Kampung Bidara di


Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara ini sebagai tempat pelaksanaan
kegiatan pengenalan program Arisan Emas Nelayan tentunya sangat bagus, karena
mengingat kedudukan dari daerah perkampungan nelayan tersebut yang masih
dalam wilayah Ibu kota Negara yakni Provinsi DKI Jakarta. Sehingga, sangat
mudah untuk terekspos dan menjadi contoh yang dapat ditiru oleh perkampungan-
perkampungan nelayan di berbagai daerah lainnya di Indonesia.

Perlu diketahui juga, bahwa Kampung Bidara merupakan kampung yang


mempelopori terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan di
Kecamatan Cilincing. Bahkan, hingga tahun 2016 telah terdapat sebanyak 59
KUB sehingga terbentuk organisasi Paguyuban Nelayan Kalibaru Cilincing
Marunda di Kecamatan Cilincing. Hal tersebut secara langsung maupun tidak

5
langsung merepresentasikan tingginya antusiasme dan perhatian dari masyarakat
sasaran terhadap kegiatan penyuluhan yang terkait dengan kesejahteraannya.

1.5 Tujuan

Adapun tujuan dari PKM ini adalah :

1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat nelayan tentang pentingnya


menekan gaya hidup konsumtif dengan cara menabung atau investasi
melalui sarana dan alternatif-alternatif yang ada.
2. Memberikan pemahaman mendasar kepada masyarakat nelayan terkait
dengan konsep agunan/jaminan dalam akses pinjaman/pembiayaan
perbankan.
3. Mengenalkan kepada masyarakat nelayan mengenai manfaat dan
pentingnya program Arisan Emas Nelayan serta menjelaskan relevansinya
dengan permasalahan yang ada.
4. Menjelaskan kepada masyarakat nelayan tentang metode pelaksanaan
program Arisan Emas Nelayan agar bisa diterapkan secara benar dan
berkelanjutan.

1.6 Luaran

Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah mampu


meningkatkan taraf hidup nelayan ke arah yang lebih baik dengan adanya
kemudahan dalam memperoleh pembiayaan dari perbankan syariah yang ada
dengan menggunakan agunan berupa emas, khususnya terkait dengan pembiayaan
konsumtif pada periode-periode sulit untuk melaut dan berimbas pada minimnya
hasil tangkapan.

Selain itu, secara tidak langsung akan menciptakan kesadaran dari


masyarakat nelayan untuk mulai menabung dan berinvestasi kecil-kecilan
khususnya melalui implementasi dari program Arisan Emas Nelayan ini maupun
melalui berbagai alternatif atau sarana yang ada, yang tentunya penting untuk
kelangsungan hidup jangka panjangnya. Sehingga diharapkan mampu
menurunkan tingkat kemiskinan pada nelayan nasional secara keseluruhan.

6
BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DAN DAERAH SASARAN

Kelurahan Marunda merupakan salah satu kelurahan di wilayah Jakarta


Utara yang berada di Kecamatan Cilincing. Luas wilayah yang dimiliki kelurahan
ini yaitu sebesar 791,69 Ha, dimana dari keseluruhan luas wilayahnya tersebut,
hanya 50 persen saja yang dihuni penduduk dan sisanya merupakan lahan 34
industri/pergudangan, perdagangan, empang dan rawa-rawa dan garasi truk trailer.
Kelurahan Marunda itu sendiri terbagi dalam 10 RW dan 102 RT, dengan
sebagian besar tergolong sebagai daerah perkampungan nelayan. Salah satunya
yaitu Kampung Bidara yang terletak di RW 01, merupakan salah satu
perkampungan nelayan yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya
adalah sebagai nelayan rajungan (Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara,
2014).

Kemudian, rata-rata kondisi ekonomi masyarakat kelurahan Marunda


secara keseluruhan masih tergolong menengah kebawah. Berdasarkan standar
Kondisi Hidup Layak (KHL) di DKI Jakarta tahun 2015 yaitu sebesar Rp.
2.980.000, terdapat 55 % Sehingga diperlukan adanya peningkatan ekonomi
melalui penyuluhan literasi keuangan maupun peningkatan keterampilan kerja
yang diperoleh melalui kursus dan pelatihan seperti kursus komputer dan bahasa
inggris yang diadakan di tiap kantor RW. Selain itu, kondisi ekonomi penduduk
di kelurahan Marunda juga dapat tergambarkan dari kondisi bangunan rumah
yang dimiliki oleh penduduk. Rumah penduduk di kelurahan Marunda masih
banyak berupa rumah semi permanen yang dihubungkan dengan akses gang-gang
kecil. Ditambah lagi dengan kurangnya sarana sanitasi yang ada, mengakibatkan
kesan permukiman kumuh masih sulit untuk dihindari.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

7
Metode pengembangan yang akan dilaksanakan merupakan sebuah
rangkaian tahapan yang disusun secara sistematis , berikut adalah gambaran flow
map yang akan berjalan :

PENETAPAN DAERAH SURVEI DAERAH SASARAN OBSERVASI LAPANGAN


SASARAN

PENYUSANAN MATERI DAN RENCANA PENYULUHAN IZIN PELAKSANAAN


PRAKTEK PELAKSANAAN SERTA PRAKTEK
PELAKSANAAN
SOSIALISASI PROGRAM
PELAKSANAAN PROGRAM LAPORAN AKHIR

Dari flow map dapat diatas dapat didefiniskan sebagai berikut :

1. Penetapan daerah sasaran berdasarkan kondisi masyarakat nelayan yang


yang ada di Jakarta didukung data yang didapat melalui badan statistik
nasional
2. Meninjau langsung lokasi kampung nelayan tersebut di daerah Cilincing
3. Melakukan pengamatan terhadap warga yang akan diikut sertakan dalam
program arisan emas nelayan
4. Melakukan penyusunan materi serta bagaimana praktek dari program
arisan emas nelayan
5. Jadwal dan praktek arisan emas nelayan
6. Izin pelaksanaan dan langsung praktek kerja arisan emas nelayan
7. Sosialisasi program kepada masyarakat sekitar
8. Pelaksanaan program
9. Laporan akhir

Untuk gambaran tata pelaksanaan program yang akan dilaksanakan ,


langkah pertama yang akan dilakukan adalah meminta izin kepada pihak yang
berwenang untuk melaksanakan program arisan emas nelayan , setalah izin
8
didapatkan barulah dapat penyebaran informasi melaui spanduk atau media
komunikasi lain nya. Pada tahapn kedua penyusunan materi yang akan
disampaikan pada masyarakat . Tahap berikut nya penyewaan peralatan
pendukung seperti proyektor , penyewaaan white screen , penyewaan
microvon dan wireless , lembaran materi serta kebutuhan yang diperlukan
dalam penyampaian program kepada masyarakat .

Kegiataan untuk pada tahap awal program arisan emas nelayan adalah 3
bulan sudah termasuk pemantauan apakah program yang disampaikan dapat
berjalan dengan lancar . 3 bulan kegiataan tersebut dapat meliputi penganalan
program pada bulan pertama , praktek dari program tersebut , bulan ketiga
peninjauan program apakah berjalan dengan baik.Arisan emas nelayan
merupakan sistem berinvestasi dengan metode menyisihkan sedikit
pendapatan para nelayan dengan pada tujuan akhirnya akan dibelikan berupa
emas dengan sedikit memiliki konsep yang sama dengan arisan pada
umumnya namun hasil dari arisan tersebut akan dibelikan emas oleh ketua
yang telah ditunjuk pada kelompok yang telah dibuat dengan bukti pembelian
serta sertifikat kepemilikan emas yang akan dimiliki oleh pemanang arisan
tersebut . Adapun cara kerja sebagai berikut :

1. Pendaftaran
2. Pembentukan kelompok yang terdiri dari 12 orang
3. Pemilihan ketua kelompok
4. Pembayaran uang arisan 300.000 perbulan
5. Pengundian pemenang diakhir bulan
6. Pembelian emas oleh ketua kelompok
7. Pemberian sertfikat atau bukti kepemilikan emas di bank

BAB 4 . BIAYA DAN JADWAL KEGIATAAN

9
4.1 Anggaran Biaya

Tabel 1 . Anggaran Biaya

NO URAIAN BIAYA (Rp)

Perlatan
1 4. 500.000
Penunjang

Bahan
2 1.500.000
Habis Pakai

3 Perjalanan 1.750.000

Biaya tak 4.2 Jadwal


4 500.000
terduga Kegiataan

JUMLAH 8.250.000 Tabel 2 . Jadwal


Kegiataan PKM-M

Waktu
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
No Kegiataan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan :
Penetapan
1
daerah sasaran
Survei daerah : Sudah dilaksanakan
2 sasaran
Observasi
:
3 lapangan Dilaksanakan program
Penyusunan
materi dan
4
praktek
pelaksanaan
Rencana
penyuluhan
5 dan praktek
Izin
6 Pelaksanaan
Sosialiasi
7 Program
Pelaksanaan
8 Program

9 Pengontrolan

10 Laporan Akhir

10
DAFTAR PUSTAKA

1. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. 2008. Evaluasi Kebijakan


dalam Rangka Implementasi Konvensi Hukum Laut Internasional
(UNCLOS 1982) di Indonesia. Laporan Akhir Dewan Kelautan Indonesia.
2. [KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2013. Kelautan dan Perikanan
Dalam Angka 2013. Jakarta.
3. Menggala, Rana Sidi, Juni 2013, “Kemiskinan Pada Masyarakat Nelayan
Di Cilincing”. IJPA-The Indonesian Journal of Public Administration.
Volume 2, No. 1,
http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.php/admpublik/article/download/43
3/274, 8 November 2017
4. Soerjono Soekanto. 2006. “Sosiologi Suatu Pengantar”. Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada.
Lampiran 1 . Biodata Ketua , anggota dan dosen pembimbing

Biodata Ketua Pelaksana

A. Indetitas Diri

1. Nama Lengkap Teguh Afandi

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Program Studi Adm .Keuangan dan perbankan

4. NPM 1506764471

5. Tempat ,tanggal lahir Sawahlunto , 08 Mei 1996

6. Email Teguhafandi8@gmail.com

7. No telepon/HP 082284758570

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
SDN 19 Sijantang SMPN 3 SMAN 2
Nama Institusi koto Sawahlunto Sawahlunto
IPS
Jurusan
2002-2008 2008-2011 2011-2014
Tahun masuk dan
lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( oral presentation )

NO Nama Pertemuan Seminar / Judul artikel Ilmiah Waktu dan Tempat


ilmiah
1.

2.

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah ,asosiasi ,atau institusi


lainnya )

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan
Juara 2 lomba menulis cerpen Pemerintah Kota 2012
1 tingkat kota Sawahlunto Sawahlunto
Juara 3 MTQ tingkat sumbar MTQ 2013
2 lomab Khotbah Jumat
Juara 3 Lomba menulis tingkat Dinas pendidikan 2012
3 sumbar
Juara 1 lomba menulis tema Dinas kesehatan 2012
4 kesehatan kota
Lomba politik nasional UNNES 2017
5

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum . Apabila di kemudian
hari ternayat di jumpai ketidaksesuain dengan kenyataan , saya sanggup
menerima sanksi . Demikian biodata saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan HIBAH PKM
Pengabdian Kepada Masyarakat .

Depok , 10 November 2017

Pengusul ,
Teguh Afandi

Biodata Anggota 2 Pelaksana

E. Indetitas Diri

8. Nama Lengkap Bina Mohar Muhammad

9. Jenis Kelamin Laki-laki

10. Program Studi Administrasi Keuangan dan Perbankan

11. NPM 1506764446

12. Tempat ,tanggal lahir Lampung Utara,25 Mei 1996

13. Email Bingkarno25@gmail.com

14. No telepon/HP 085381140440

F. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
SD Al-Kautsar SMP IT Ar-Raihan SMAN 9
Nama Institusi Bandarlampung

Jurusan
2002-2008 2008-2011 2011-2014
Tahun masuk dan
lulus

G. Pemakalah Seminar Ilmiah ( oral presentation )


NO Nama Pertemuan Seminar / Judul artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
ilmiah

1.

2.

3.

H. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah ,asosiasi ,atau institusi


lainnya )

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan
40 besar Olimpiade Siswa Dinas Pendidikan 2010
1 Nasional tingkat SMP tingkat Kota Bandarlampung
kota Bandarlampung untuk
pelajaran IPS
Juara 3 Lomba Cerdas Tepat Dinas Pendidikan 2014
2 UUD 1945 tingkat kota Kota Bandarlampung
Bandarlampung
Lomba Debat Politik Tingkat UNNES 2017
3 Nasional
Magang di Kementerian Kemenkeu 2017
4 Keuangan
Delagasi Southeast Financial and Universiti Teknologi 2017
5 Technology Summit,Kuala Malaysia
Lumpur

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum . Apabila di kemudian
hari ternayat di jumpai ketidaksesuain dengan kenyataan , saya sanggup
menerima sanksi . Demikian biodata saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan HIBAH PKM
Pengabdian Kepada Masyarakat .

Depok , 10 November 2017

Pengusul ,

Bina Mohar Muhammad

Biodata Anggota 3 Pelaksana

I. Indetitas Diri

15. Nama Lengkap Lalu Prateja Jati Diswara

16. Jenis Kelamin Laki-laki

17. Program Studi Administrasi Keuangan dan Perbankan

18. NPM 1506764515

19. Tempat ,tanggal lahir Malang, 21 Januari 1996

20. Email tejha21diswara@gmail.com

21. No telepon/HP 085710080322

J. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
SDN 3 Selong SMPN 1 Selong SMAN 1 Selong
Nama Institusi Lombok Timur Lombok Timur Lombok Timur
- - IPA
Jurusan
2002-2008 2008-2011 2011-2014
Tahun masuk dan
lulus

K. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation )

NO Nama Pertemuan Seminar / Judul artikel Ilmiah Waktu dan Tempat


ilmiah

1.

2.

3.

L. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah ,asosiasi ,atau institusi


lainnya )

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum . Apabila di kemudian
hari ternayat di jumpai ketidaksesuain dengan kenyataan , saya sanggup
menerima sanksi . Demikian biodata saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan HIBAH PKM
Pengabdian Kepada Masyarakat .
Depok , 10 November 2017

Pengusul ,

Lalu Prateja Jati Diswara

Identitas Dosen Pembimbing PKM


1 Nama Lengkap (dengan gelar) Deni Danial Kesa, S.Sos,MBA, Ph.D
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor/IIIc
4 NIP/NIK/No. identitas lainnya 151103032
5 NIDN 0314077608
6 Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya,14 Juli 1976
7 E-mail d.danial@ui.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 081290866619
9 Alamat Kantor Program Vokasi Gd. A No 503 Kampus UI Depok
10 Nomor Telepon/Faks Telp.021-29027481 fax.021 -29027480
11 Lulusan yg telah dihasilkan D-3 : 50 orang
1. Matematika Keuangan
2. Sistem Informasi Keuangan dan Perbankan
12 Mata Kuliah yg diampu 3. Inovasi, Kreatifitas dan Kewirausahaan
4. Aspek Hukum dalam Perbankan
Dst

A. Riwayat Pendidikan
Program S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Jendral Ching Yun Chung Yuan
Soedirman University Christian
Taiwan University
Taiwan
Bidang Ilmu Sosiologi bisnis bisnis
Tahun masuk-lulus 1995-2000 2007-2009 2010-2013
Judul skripsi/tesis/
Dampak sosiologis Blog Usability Competitive
disertasi berkembangnya in e-Commerce Advantage and
perikanan budidaya Environment : banks
terhadap perilaku Competitive performance: an
sosial ekonomi Advantages application of e-
masyarakat (studi Strategy of banking on
kasus perkembangan Indonesian Indonesian
tambak di kampung Blogger Banks
laut Desa Ujung
Alang Segara
Anakan, Kabupaten
Cilacap)
Nama pembimbing/ Drs. Edy suyanto, Prof. Steve Prof.Cheng-Wen
promotor M.si Pan, Ph.D Lee, Ph.D

B. Pengalaman Perisetan dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Proposal
Sumber Jumlah (juta Rp)
1 2011 Kajian pasar tradisional dan modern di KDEI Taipei65.000.000
Taiwan
2 2012 Peluang Ekspor Indonesia ke KDEI Taipei 50.000.000
taiwan:selayang pandang
3 2013 Hibah Kelompok Vokasi (Sebagai Anggota) Vokasi UI 7.500.000
4 2014 Kajian Optimasi Wilayah Tata Ruang Kota Pemkot 229.500.000
Palangkaraya Palangkaraya
5 2014 Studi Evaluasi Efisiensi Kinerja Boarding Pemkot 160.000.000
School Palangkaraya
6 2015 Hibah Prodi Vokasi UI 5.500.000
7 2015 Hibah awal DRPM UI (sebagai ketua ) DRPM UI 27.000.000
8 2015 Hibah PUPT DIKTI (Sebagai ketua) DIKTI 146.500.000
9 2016 Hibah PUPT DIKTI (Sebagai ketua) DIKTI 150.000.000
*Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema perisetan DIKTI maupun dari sumber
lainnya

A. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Proposal
Sumber Jumlah (juta Rp)
1 2011 Perencanaan dan pengenalan lembaga Pribadi 5.000.000
keuangan untuk BMI Hongkong
2 2013 Bincang pagi talkpreneurship Pribadi 1.000.000
3 2013 Bina Desa Vokasi UI Vokasi UI 23.000.000
4 2014 Bina Desa Vokasi UI Vokasi UI 23.000.000
5 2015 Bina Desa Vokasi UI Vokasi UI 30.000.000
6 2016 Bina Desa Vokasi UI Vokasi UI 30.000.000
*Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI
maupun dari sumber lainnya

B. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
1 2011 HALLMARK EVOLUTION: Jurnal Vo l . I X E d i s
RESPONSES ANALYSIS, LESSON administrasi iJuli–Dese
LEARNED FROM HALLMARK INC terapan mber2011
2 2013 Kebijakan Sektor pertanian sebagai awal Jurnal Vokasi Vol 1 No 1
kebangkitan ekonomi (studi kasus Taiwan Indonesia Januari-Juni
dalam mengelola komoditas padi) 2013
3 2015 Analisis Kualitas Layanan ATM dan Jurnal Vokasi Vol 3 No 1
Kepuasan Pengguna terhadap Loyalitas Indonesia Januari-Juni
Pelanggan dengan Pendekatan Structural 2015
Euqation Model
4 2015 Analisis Transfer Pricing dalam Proses Jurnal Vokasi Vol 3 No 2 Juli-
Penyaluran Kredit Perbankan dengan Indonesia Desember 2015
Menggunakan Arm’s Length Principle

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


Waktu dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Jurnal/Artikel Ilmiah
Tempat
1 The 2011 International Conference in Blog evolution: Evidence 年管理科學與
Management Sciences and Decision from Indonesian strategy 經營決策國際
Making 2011 mechanism in social 學術研討會
network (University of May 21, 2011
Indonesia, Indonesia) (Saturday)
Paper ID: 089
2 TASEAS conference Circle of Dreams : 31 May 2013,
Making Public Fo guang
Transportation for Urban University
Economic Patterns Taiwan
3 The 2nd International Conference Exlima Exlima : Effects of 25 – 26
Curricilim and Learning November
Outcomes within Alumni 2015, Sanur
Competencies: Case Study Paradise Bali
Vocational Courses
University of Indonesia
4 The 4th International Conference on ICOBIRD : Factor 3 - 4
Business, International Relations and Analysis for ‘Effective November
Diplomacy ICOBIRD : Factor Analysis Training Model’: 2015, Binus
for ‘Effective Training Model’: Economic Economic and Social University
and Social Remittances Utilization, a Remittances Utilization, a Jakarta
Case of Indonesian Migrant Workers Case of Indonesian
Migrant Workers
Waktu dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Jurnal/Artikel Ilmiah
Tempat
5 The 10th International Conference on Market Penetration 25-27, 2016
Business and Management Research Concept : Indonesian The Jayakarta
(ICBMR) 2016 Product Export Lombok Beach
Opportunity Toward Resort
Export Competition in
Taiwan

D. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


Jumlah
No. Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman
1
2
3
Dst

E. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir


No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1
2
3
Dst

F. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun


Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat Respon
No. Tahun
Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat

G. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Taiwan Scholarship Award TETO 2007
2 Taiwan Scholarship Award TETO 2010
3 Visiting Lecture at Tamkang University Tamkang University 2013
Dst

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Depok , 10 November 2017


Pembimbing ,

Deni Danial Kesa, S.Sos,MBA, Ph.D

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Peralatan 1 850.000
Proyektor
penunjang
Peralatan 1 320.000
White Screen
Penunjang
Peralatan 5 500.000
Spanduk
Penunjang
Peralatan 4 360.000
Microphone
Penunjang
Peralatan 1 1.000.000
Speaker
Penunjang
Peralatan 2 1.470.000
Water Cooller
Penunjang
Sub Total Rp. 4.500.000

2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Bahan Habis 40 20.000
Konsumsi
Pakai
Bahan habis 40 10.000
Snack
pakai
Bahan habis 5 60.000
Kaos
pakai
Sub Total Rp.1.500.000

3. Perjalanan

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Perjalanan Satuan (Rp)
Biaya Perjalanan Perjalanan 1 500.000
angkut barang
penunjang
Perjalanan Perjalanan 1 250.000
pembuatan kaos
Perjalanan Perjalanan 1 1.000.000
pembelan lunch
dan snack
Sub Total 1.750.000

4. Lain-lain

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Perjalanan Satuan (Rp)
Penjilitan materi Lain-lain 40 100.000
Fotocopy materi Lain-lain 40 100.000
Biaya tak terduga Lain-lain 300.000
Sub Total
Total 500.000
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua
Lampiran 4. Desain Kaos Program Arisan Emas Nelayan

Anda mungkin juga menyukai