Anda di halaman 1dari 33

SELANG, NILAI MUTLAK

DAN PERTIDAKSAMAAN
Firsty Rahmatia
Sistem bilangan
N : 1,2,3,….

Z :…,-2,-1,0,1,2,..

N : bilangan Q:
asli a
q  , a, b  Z , b  0
b
Z : bilangan bulat
R  Q  Irasional
Q : bilangan rasional
Contoh Bil Irasional
R : bilangan real
2 , 3, 

2
Garis bilangan
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis
yang disebut dengan garis bilangan (real)

2
-3 0 1 

Selang
Himpunan bagian dari garis bilangan disebut
selang

3
Jenis-jenis selang Selang
Himpunan selang Grafik
{x x < a} (- ¥ , a)
a
{x x £ a} (- ¥ , a]
a
{x a < x < b} (a, b)
a b
{x a £ x £ b} [a, b]
a b
{x x > b} (b, ¥)
b
{x x ³ b} [b, ¥)
b
{x x Î Â} (¥ , ¥)

4
Sifat–sifat bilangan real
 Sifat-sifat urutan :
Trikotomi
Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku
salah satu dari x < y atau x > y atau x = y

Ketransitifan
Jika x < y dan y < z maka x < z

Perkalian
Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz,
sedangkan bila z bilangan negatif, maka xz > yz
5
Pertidaksamaan
 Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu bentuk
aljabar dengan satu variabel yang dihubungkan
dengan relasi urutan
 Bentuk umum pertidaksamaan :
A x  D x 

B x  E  x 

 Dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak


(polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0

6
Pertidaksamaan
 Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah mencari
semua himpunan bilangan real yang membuat
pertidaksamaan berlaku. Himpunan bilangan real ini
disebut juga Himpunan Penyelesaian (HP)

 Cara menentukan HP :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :
,dengan cara :
P ( x)
0
Q( x)

7
Pertidaksamaan
 Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan
 Menyamakan penyebut dan menyederhanakan
bentuk pembilangnya

2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan penyebut


dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan menjadi faktor-
faktor linier dan/ atau kuadrat

3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada garis


bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang muncul
8
Contoh
Ambil bilangan 0 untuk
menentukan gambar selang antara
positi dan negatif untuk
menyelesaikan pertidaksamaan
Contoh
Sifat-sifat pertidaksamaan
 Tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua
ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama,
Jika a < b maka: a + c < b + c; a – c < b – c
 Tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas dikali
atau dibagi denganbilangan positif yang sama. Jika a < b,
dan c adalah bilangan positif, maka: a.c < b.c; a/b < b/c
 Tanda pertidaksamaan akan berubah jika kedua ruas
pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan bilangan
negatif yang sama. Jika a < b, dan c adalah bilangan negatif,
maka: a.c > b.c; a/c > b/c
 Tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua
ruas positif masing-masingdikuadratkan. Jika a < b; a dan b
sama-sama positif, maka: a2 < b2
Pertidaksamaan Linear
 Variabelnya
berpangkat 1
 Penyelesaian:
Suku-suku yang
mengandung variabel
dikumpulkan di ruas
kiri, dan konstanta
diletakkan di ruas kanan
Pertidaksamaan Kuadrat
  Variabelnya berpangkat 2
 Penyelesaian:
• Ruas kanan dibuat menjadi nol
• Faktorkan
• Tentukan harga nol, yaitu nilai variabel yang
menyebabkan nilai faktor sama dengan nol
• Gambar garis bilangannya
• Jika tanda pertidaksamaan ≥ atau ≤, maka harga nol
ditandai dengan titik hitam •
Pertidaksamaan Kuadrat (Lanj)
• Jika tanda pertidaksamaan > atau <, maka harga nol
ditandai dengan titik putih °
• Tentukan tanda (+) atau (–) pada masing-masing
interval di garis bilangan. Caranya adalah dengan
memasukkan salah satu bilangan pada interval tersebut
pada persamaan di ruas kiri.
• Tanda pada garis bilangan berselang-seling, kecuali jika
ada batas rangkap (harga nol yang muncul 2 kali atau
sebanyak bilangan genap untuk pertidaksamaan tingkat
tinggi), batas rangkap tidak merubah tanda
Pertidaksamaan Kuadrat (Lanj)
• Tentukan himpunan penyelesaian
• → jika tanda pertidaksamaan > 0 berarti daerah pada
garis bilangan yang diarsir adalah yang bertanda (+)
• → jika tanda  pertidaksamaan < 0 berarti daerah pada
garis bilangan yang diarsir adalah yang bertanda (–)
 (2x – 1)2 ≥ (5x – 3).(x – 1) – 7
4x2 – 4x + 1 ≥ 5x2 – 5x – 3x + 3 – 7
4x2 – 4x + 1 – 5x2 + 5x + 3x – 3 + 7 ≥ 0

 –x2 + 4x + 5 ≥ 0
–(x2 – 4x – 5) ≥ 0
–(x – 5).(x + 1) ≥ 0
Harga nol: x – 5 = 0 atau x + 1 = 0
x = 5 atau x = –1

 Garis bilangan:
Menggunakan titik hitam karena tanda pertidaksamaan ≥
jika dimasukkan x = 0 hasilnya positif
karena 0 berada di antara –1 dan 5, maka daerah tersebut bernilai positif, di
kiri dan kanannya bernilai negatif
karena tanda pertidaksamaan ≥ 0, maka yang diarsir adalah yang positif

Jadi penyelesaiannya: {x | –1 ≤ x ≤ 5}
Pertidaksamaan Tingkat Tinggi
  Variabelnya berpangkat lebih dari 2
 Penyelesaian:
 Penyelesaian sama dengan pertidaksamaan kuadrat
Contoh:
(2x + 1)2.(x2 – 5x + 6) < 0
(2x + 1)2.(x – 2).(x – 3) < 0
Harga nol: 2x + 1 = 0 atau x – 2 = 0 atau x – 3 = 0
x = –1/2 atau x = 2 atau x = 3
Pertidaksamaan
 Garis bilangan: Tingkat Tinggi (Lanj)
• menggunakan titik putih karena tanda pertidaksamaan <
• jika dimasukkan x = 0 hasilnya positif, karena 0 berada di
antara –1/2 dan 2, maka daerah tersebut bernilai positif,
karena –1/2 adalah batas rangkap (–1/2 muncul sebanyak 2
kali sebagai harga nol, jadi –1/2 merupakan batas rangkap),
maka di sebelah kiri –1/2 juga bernilai positif, selain daerah
yang dibatasi oleh batas rangkap, tanda positif dan negatif
berselang-seling, karena tanda pertidaksamaan > 0, maka
yang diarsir adalah yang positif

• Jadi penyelesaiannya: {x | 2 < x < 3}


Pertidaksamaan Pecahan
  ada pembilang dan penyebut
Penyelesaian:
 Ruas kanan dijadikan nol
 Samakan penyebut di ruas kiri
 Faktorkan pembilang dan penyebut (jika bisa)
 Cari nilai-nilai variabel yang menyebabkan pembilang dan
penyebutnya sama dengan nol (harga nol untuk pembilang dan
penyebut)
 Gambar garis bilangan yang memuat semua nilai Apapun tanda
pertidaksamaannya, harga nol untuk penyebut selalu digambar
dengan titik putih (penyebut suatu pecahan tidak boleh sama
dengan 0 agar pecahan tersebut mempunyai nilai)
 Tentukan tanda (+) atau (–) pada masing-masing interval
Pertidaksamaan Pecahan (Lanj)
Harga nol pembilang: –5x + 20 = 0
–5x = –20 → x = 4
Harga nol penyebut: x – 3 = 0 → x = 3
Garis bilangan:
→ x = 3 digambar menggunakan titik putih
karena merupakan harga nol untuk
penyebut

Jadi penyelesaiannya: {x | 3 < x ≤ 4}


Pertidaksamaan Irasional/Pertidaksamaan
Bentuk Akar
 variabelnya berada dalam tanda akar
Penyelesaian:
 Kuadratkan kedua ruas
 Jadikan ruas kanan sama dengan nol
 Selesaikan seperti menyelesaikan pertidaksamaan
linear/kuadrat
 Syarat tambahan: yang berada di dalam setiap tanda akar
harus ≥ 0
Pertidaksamaan Irasional/Pertidaksamaan
Bentuk Akar (Lanj)
 Syarat 1:
x2 – 5x – 6 ≥ 0
 Kuadratkan kedua ruas: (x – 6).(x + 1) ≥ 0
x2 – 5x – 6 < x2 – 3x + 2 Harga nol:
x2 – 5x – 6 – x2 + 3x – 2 < 0 x – 6 = 0 atau x + 1 = 0
–2x – 8 < 0 x = 6 atau x = –1
Semua dikali –1: Syarat 2:
2x + 8 > 0 x2 – 3x + 2 ≥ 0
2x > –8 (x – 2).(x – 1) ≥ 0
x > –4 Harga nol: x – 2 = 0 atau
x – 1 = 0; x = 2 atau x = 1
Pertidaksamaan Irasional/Pertidaksamaan
Bentuk Akar (Lanj)
 Garis bilangan

 Jadi penyelesaiannya: {x | –4 < x ≤ –1 atau x ≥ 6}


Pertidaksamaan nilai mutlak
 Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak x dari
titik pusat pada garis bilangan, sehingga jarak selalu
bernilai positif

 Definisi nilai mutlak :


 x ,x  0
x 
 x , x  0
Pertidaksamaan nilai mutlak
 Sifat-sifat nilai mutlak:
1 x  x2
2 x  a, a  0   a  x  a
3 x  a, a  0  x  a atau x   a
4 x  y  x2  y 2
x x
5 
y y
6. Ketaksamaan segitiga
x y  x  y x y  x  y
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
Contoh :
1. 2 x  5  3

Kita bisa menggunakan sifat ke-2.


 3  2 x  5  3
 5  3  2x  3  5
 2  2x  8
1 x  4
Hp = 1,4 1 4
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
2. 2x  5  3
Kita bisa juga menggunakan sifat ke-4,
karena ruas kiri maupun kanan keduanya positif.
  2 x  5  9
2

 4 x 2  20 x  16  0
 4 x 2  20 x  25  9 ++ -- ++
 2 x  10 x  8  0
2 1 4
  2 x  2 x  4   0
Hp = 1,4 
TP : 1, 4
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian pakai definisi

3. 2 x  3  4 x  5
Kita bisa menggunakan sifat 4
  2 x  3   4 x  5
2 2

 4 x 2  12 x  9  16 x 2  40 x  25
 12 x 2  28 x  16  0
 3x  7 x  4  0
2

4 , -1
TP : 
3
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian

Jika digambar pada garis bilangan :

++ -- ++
4 -1
3

Hp =  ,      ,1
4
 3
 
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
x
4. 7  2
2
x x
 7 2 atau  7  2
2 2
x x
  5 atau  9
2 2
 x  10 atau x  18
Hp =   10,      ,18

-18 -10
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
5. 3 x  2  x  1  2
Kita definisikan dahulu :
x  2 x  2  x  1 x  1
x2   x 1  
2  x x  2  x  1 x  1

Jadi kita mempunyai 3 interval :


I II III
  ,1   1,2  2,  

-1 2
Soal Latihan
Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
1 x  2  1 x
4  2x
x  2 x 1
2 
x 2
x3

3 2  x  3  2x  3
2
4 x 1  2 x  2  2
5 2x  3  4x  5

6 x  3x  2
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai