Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adella Zahra Pramesta

Kelas : XI AKL 1

No. Absen : 01

Judul Buku : Balon Udara

Penulis : Rosa Amanda Salim

Penerbit : PT. Elex Media Komputindo

Cetakan : Pertama, Mei 2014

Tebal :

ISBN : 978-602-02-3852-4

Harga : 282 halaman

Rosa Amanda Salim, yang akrab dipanggil Amanda, lahir di


Jakarta, 23 Agustus 1989 dan besar di Bumi Serpong Damai (BSD).
Alumni Santa Ursula BSD ini masuk FK Unika Arma Jaya pada tahun 2007. Kini ia telah menyelesaikan
pendidikan profesi dokter dan bertugas sebagai dokter internship di Kalimantan Selatan.

Sejak kecil Amanda tak pernah berhenti bermimpi untuk bisa menjadi seorang novelis.
Harapannya itu dengan susah payah diwujudkannya hingga sekarang. Dari kegemaran membacanya
itu, Amanda mulai menulis sejak 2 SD. Ada banyak kisah kehidupan yang dapat dibagikan lewat novel
roman fiksi. Berbagai pandangan, kesan, dan pesan lewat novel menjadi tujuan hidup Amanda saat
ini.
Pendidikan:
•TK-SMA St Ursula Bumi Serpong Damai, Tangerang
• Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta

Karya:
• Matahari, Bulan, dan Kau (Grasindo, 2006)
• Taburan Kenangan (nulisbuku.com, 2008)
• Kamu Duniaku (Grasindo, 2013)
• H2O : Hamil Harus Oke (Pohon Cahaya, 2013)
• Akar Hati (Elex Media, 2014)
• Entrepreneur dan Otak Kotornya (Elex Media, Maret 2014)
• Balon Udara (Elex Media, Mei 2014; remake dari He2+)
• Pilih Satu (Elex Media, Agustus 2014)
• Mengapa Takut Gagal (Elex Media, Agustus 2014)
• Kamu Bisa Jadi Bos (Elex Media, Agustus 2014)
• Rintik Tawa (Elex Media, November 2014)
• (Un)Complicated Perimenopause (Elex Media)
• Rembulan Saijaan (Elex Media)
Isi Resensi/ Sinopsis
Balon udara berisi helium yang dipanaskan, supaya bisa terbang. anggaplah kamu sebagai
balon udara, helium sebagai masa lalumu. kamu bisa terbang karena masa lalu itu, walaupun pahit.
ia tidak pergi untuk melupakan. ia tidak pulang untuk memaafkan.
Helena tidak sanggup melakukannya. teganya mereka menghancurkan masa lalunya. masa remaja
yang seharusnya penuh dengan suka dan tawa. Tidak akan pernah ada kata maaf darinya,
Tunangannya, Max bahkan memperburuk segalanya. Helena tidak pulang untuk bertemu dengan
pria yang menjadi bebannya selama di paris. tidak puaskah dia membuatku kesal di sana hingga
mengikutiku ke sini?
Untung Saja, Adam membuat hari-harinya lebih ceria. seseorang dari masa lalu yang kini dicintainya.
tapi tak seharusnya helena jatuh ke pelukan masa lalu. haruskah aku memaafkan? kemanakah aku
harus menyandarkan segala kepedihan ini?
Gadis bertubuh langsing nan tinggi semampai tersenyum kaku dan buru-buru duduk di salah
satu bangku pesawat yang ditunjuk oleh pramugari. Helena kesal Max (tunangannya)pun ikut duduk
tenang disampingnya menemani perjalanan dari Prancis ke Jakarta dipesawat.
Helena Dustine yang sekarang adalah model, bintang, cantik, langsing, eksotis, ideal, glamor.
Hampir seumur hidupnya menderita. Mungkin 4 tahun belakangan ini adalah yang terpuruk. Sudah
selama itukah Max dan Helena bersama. Helena yang sekarang bukanlah Helana yang ditemuinya 4
tahun silam. Terkadang Max merindukan Helena yang dulu, yang rapuh dan polos. Sangat ketakutan
dan menderita. Emapat tahun yang lalu, Max dapat memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh
seseorang gadis macam Helena, tetapi tidak mampu meringankan luka batin seperti itu, apalagi
kalau dirinya tidak tahu apa-apa.
Gadis yang terluka. Max tidak tahu banyak tentang masa lalu Helena. Tiba-tiba Helena mucul
dikehidupanya dan mengusik pikiran dan hatinya. Helena tidak minta untuk diperhatikan, tapi justru
karena itulah Max jadi memperhatikannya. Sarah dan Nabila. Dua nama yang paling tidak ingin
disebutnya dan tidak ingin ia temui sepanjang sisa hidupnya. Jika Helena bisa memilih dan
mengulang masa lalunya, ia tidak mau mengenal dua makhluk paling nahas.
Ketika Helena menemani Vienna di UGD RS, mereka bertemu dengan Adam temamn waktu
SMA. Tapi Helena tidak mengingat siapa itu Adam, karena Adam yang sekarang telah menjadi
dokter. Hingga lama-kelamaan Adam mendekati Helena yang notabennya sebagai tunangan Max.
Adam mengajak makan siang bersama Helena yang pertama kalinya.
Pada saat Helena dan Max mengikuti pesta malam dana Media Cakrawala,mereka bertemu
dengan Dokter Agustus (ayah Adam) dan Adam. Max tidak menyukai jika Adam dan Helena
berdekatan,dan Helenapun tidak suka jika Max yang sok berkuasa. Helana merinduka orangtuanya
yang dulu, merindukan keluarganya, merindukan masa-masa lalu. Tak ada kumpul keluarga, tak ada
belaian kasih sayang Gilbert (alm kakaknya). Seandainya kecelakaan itu tidak terjadi, mungkin
segalanya amsih baik-baik saja sekarang ini. Juga tidak akan bertemu dengan Maximilianus.
Hidupnya pun berjalan dengan normal. Kecelakaan itu merenggut segala yang dimiliki Helena,
kecuali nyawanya.
Pabrik kertas keluarga Helena mengalami kebakaran. Max berlari menerobos kobaran api,
mengejar anak kecil. Helena merasa sungguh tak berguna dan tidak berdaya. Sekitar 20 menitan,
Helena menemui Max dan anak kecil, anak tersebut sedang diberikan bantuan pernapasan dari
tabung oksigen, sedangkan Max tak sadarkan diri. Max dilarikan ke UGD RS. Kondisi Max mendadak
berarti bagu Helena, kondisi Max sangat buruk terdapat luka bakar dimana-mana. Tulang retak, dan
beberapa tulang yang patah. Setiap hari Helena menjenguk Max. Ketika Helena pagi hari sedangm
menjenguk Max. Helena bertemu dengan Adam. Adam mengantar Helena ke ruangan Max, ketika
telah masuk ke ruangan, Max merasa kecewa karena Helena datanng bersama Adam.
Max menginginkan Helena merawat Daus (anak kecil yang ditolongnya) selama Max dirumah
sakit. Daus sudah tidak mempunyai orangtua karena meninggal, dan tidak mempunyai keluarga di
Jakarta. Max ingin membesarkan Daus di Paris ketika Max telah sembuh. Max dirawat oleh Helena
dirumah Helena, selama Max dirumah Helena setiap hari Jumat Adam membantu Max latihan
jalan(terapi). Helena pun senang jika Adam kerumahnya. Saat Maax dirawat, Max tidak lupa dengan
kerjaannya dan tidak dapat hidup tanpa laptop, tablet dan smartphone.
Adam ingin merebut Helena dari Max, yang notabennya Adam baru kenal selama satu bualn.
Saat Adam dan Helena makan malam bersama, disaat itu juga dikediaman rumah Helena, Max jatuh.
Mamah dan Papah Helena marah kepada anakanya, karena disaat Max butuh pertolongan Helena
senang-senang dengan Adam. Max diopname di RS.
Helena ingin membatalkan pertunangannya denga Max, tetapi Max tidak ingin membatalkannya.
Karena Max tidak peduli dengan masa lalu Helena, tetapi peduli dengan Helena yang sekarang dan
yang akan datang. Max meminta Helena untuk memaafkan Sarah dan Nabila. Karena ‘balon udara
berisi helium yang dipanaskan, supaya bisa terbang’, Helena sebagai balon udara, helium sebagai
teman-teman dan masa lalunya. “Kamu bisa terbang karena teman-teman dan masa lalu, walaupun
pahit. Tanpa ada orang-orang yang pernah menyakiti kamu, mungkin kamu tidak akan pernah maju
dan mengubah hidup” kata Max
Max menerima pembatalan pertunangan dengan Helena. Dan Helena semakin dekat dengan
Adam, tiada pagi, siang dan malam tanpa Adam. Lama-kelamaan Helena merasa dibohongi oleh
Adam. Adam ketahuan bohong oleh Helena, Adam belum bisa melupakan Nabila (mantannya),
walaupun Adma sayang kepada Helena. Pembatalan pertunangan dipercepat. Helena tetap ingin
menghabiskan waktu bersama Adam, walaupun Adam telah membohonginya.Helena bertemu Daus
ketika sedang bermain di ayunan sendirian. Daus nangis dan memberitahu Helena jika Max tidak
bangun-bangun.
Rio meminta Helena menandatangani surat, yang isinya semua milik kekuasaan Max, jika
terjadi sesuatu yang buruk terhadap Max.
Helena membuka folder dari flashdisk Max. Lagu kesukaan Kitaro magalun lembut diiringi slideshow
foto-foto Helena. Diakhir slideshow terdapat kalimat
Ses cheveux noirs
Ses lèvres sont rouges
Ses joues sont roses
Elle brille comme ètoile
Elle est comme aussi belle
Elle est très belle
Son sourire est ravissant
Elle est mon corps et âme
Elle est très belle, elle est Hélène Dustine
Je suis amoureux de Hélène yang artinya “Rambut hitamnya. Bibirnya merah. Pipinya merah muda.
Dia bersinar seperti bintang. Dia cantik. Dia sangat cantik. Senyumnya indah. Dia adalah tubuh dan
jiwaku. Dia sangat cantik, dia adalah Hélène Dustine.Saya jatuh cinta dengan Hélène”. Helena tidak
tahu jika Max mencintainya. Pertama dan yang terakhir mencintai seseorang. Max berpikir tidak ada
gunanya jika mengungkapkan cinta tanpa pernah merealisasikannya.
Max akan menjalani operasi, kemungkinan 30% meninggal, 50% lumpuh total, 20% sembuh.
Max sudah memberikan kebebasa, pembatalan pertunangan dan berbuat sesuka hati dengan
kekayaan dan fasilitas Max. Bahkan Max dapat memberikan kematiannya, jika Helena
menginginkannya. Tetapi Helena menginginkan Max tetap hidup.
Max lolos dari operasinya. Max masih berpegang tepri helium dan balon, seharusnya Max
tidak bisa hidup tanpa Helena. Max yang biasa tidak mau menyerah untuk mendapatkan sesuatu,
tetapi Max yang gampang menyerah. Max yang mau jadi seorang pejuang yang memperjuangkan
cinta Helena. Tapi Max tidak dapat apa-apa. Setelah hubungannya dengan Helena hancur, Max tidak
ingin perusahaannya hancur juga.
Helena menginginkan Max membahagiakan Helena, dengan cara Max menjadi lelaki normal.
Pedekate, naksir-naksiran, tunangan dan menikah. Max memenuhi permintaan Helena untuk
menjadi lelaki normal. Tak ada lagi kepura-puraan antara Max dan Helena, keduanya saling
membutuhkan dan mendukung, seperti helium dan balon udara. Max tak hanya mengungkapkan
perasaannya dengan kata-kata, Helena dapat merasakan cinta Max. Dan Gilbert pun bahagia di alam
sana. Helena telah menemukan kembali hidupnya yang hilang.
Helium dan balon udara. Helena dan Sarah-Nabila, Clarissa, Vienna, teman-temannya, orang
tuanya dan Max. Helena tidak sendiria. Max balon udaranya dan Helena helium, karena Helena
helium abadi Max

Kelebihan

Anda mungkin juga menyukai