Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PIEP

PRINSIP PRINSIP EKONOMI DALAM USAHA TANI, HUBUNGAN


INPUT DENGAN OUTPUT

OLEH:

NAMA : ANDI MAGFIRATUL MURADIFAH


NIM : I011 19 1237
KELAS : PIEP A1

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang masih memberikan rahmat
dan karunianya berupa nikmat kesehatan dan kesempatan kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini. Shalawat bersampulkan salam tidak lupa pula saya kirimkan kepada
junjungan alam, yakni Nabi Muhamad SAW yang telah membawa umatnya dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Saya menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam
penulisan maupun penyajiannya, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun agar kedepannya lebih baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca umumnya.

                                                                                    Bulukumba, 22 April 2020

Andi Magfiratul Muradifah


BAB I
PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang
Ekonomi Pertanian sangat penting dalam ilmu pertanian. Dan untuk memaksimalkan
dalam pengelolaan usahatani itu sendiri diperlukan unsur-unsur pokok yang merupakan
faktor – faktor utama dalam usahatani. Unsur – unsur pokok tersebut sering disebut faktor
produksi (input). Proses produksi pertanian adalah proses yang mengkombinasikan faktor –
faktor produksi pertanian untuk menghasilkan produksi pertanian (output).
Dalam Prinsip Ekonomi Usaha Tani, banyak yang menunjangnya sehinga ia dapat berdiri
tegak, setiap bagian penunjang ini sangatlah penting, dan selalu menjadi suatu kata kunci
utama dalam Ekonomi Pertanian yang saling terhubung, atau berkaitan antara satu dengan
yang lainnya.
Maka dalam makalah ini kami akan membahas mengenai segala sesuatu yang mendukung
adanya Prinsip-Prinsip Ekonomi Pertanian dalam Suatu Usaha Pertanian, beberapa akan
langsung dijabarkan, namun beberapa juga nyatanya lebih banyak menggunakan Logika
dalam prosesnya.
b.      Tujuan
Kami sebagai Penyaji makalah ini Ingin menjelaskan bagaimana Prinsip-Prinsip Ekonomi
itu  antinya akan mempengaruhi bagaiman Jalannya suatu usaha tani, dan kami juga akan
lebih merincikan segala sesuatunya agar nantinya pembaca akan lebih mengerti dengan apa
yang kami sampaikan didalam makalah kami ini.
c.       Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan Fungsi Produksi dan Funghsi Biaya?
2.      Bagaimanakah Prinsip-Prinsip Minim Biaya Dan Maksimum Keuntungan?
3.      Bagaimana Kombinasi Usaha dalam Ekonomi dengan SI Usaha dalam Fisika?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Fungsi Biaya dan Fungsi Produksi.


·         Fungsi Biaya.
Menurut Mulyadi Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu. Dalam arti sempit Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi
untuk memperoleh aktiva”. Menurut Armanto Witjaksono Biaya adalah pengorbanan sumber
daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai akuntan mendefinisikan biaya sebagai
satuan moneter atas pengorbanan barang dan jasa untuk memperoleh manfaat dimasa kini
atau masa yang akan datang. Menurut Supriyono “Biaya adalah harga perolehan yang
dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan
dipakai sebagai pengurang penghasilan”. Lebih lanjut Henry Simamora “ Biaya adalah kas
atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi
manfaat pada saat ini atau di masa mendatang”. Biaya adalah pengorbanan atas sumber daya
yang dimiliki untuk memperoleh pendapatan (revenue).
            Fungsi Biaya
Biaya atau ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus dibayar
produsen untuk menghasilkan barang dan jasa  sampai barang tersebut siap untuk dikonsumsi
. Biaya merupakan fungsi dari jumlah produksi, dengan keluaran, notasi C = f(Q).
C = biaya total
Q = jumlah produksi.
Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang
dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan
titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi. Selain Pengertian biaya
tetap, biaya variable dan biaya total, dalam konsep biaya dikenal pula pengertian biaya rata-
rata (average cost) dan biaya marginal (marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit produk atau keluaran , merupakan hasilbagi biaya
total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan. Adapun biaya marginal ialah biaya tambahan
yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan produk.
Dalam membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:
a. Biaya Total ( Total Cost = TC = C)
Biaya total yaitu keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah
output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel.
TC = TFC + TVC
b. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
Biaya variabel (Zulkifli; 2003, 34) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan, namun biaya per unitnya tetap. Artinya, jika volume
kegiatan diperbesar 2 (dua) kali lipat,maka total biaya juga menjadi 2 (dua) kali lipat dari
jumlah semula.
Biaya variabel yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh
faktor produksi yang bersifat variabel. Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan baku,
bahan penolong dsb.
c. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
Biaya tetap (Zulkifli; 2003, 34) adalah biaya yang jumlahnya sampai tingkat kegiatan tertentu
relatif tetap dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan. Biaya tetap yaitu
keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang
bersifat tetap. Contoh: pembelian mesin, bangunan dll.
d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC)
Biaya total rata-rata yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output.
Average Total cost (ATC) = AVC + AF
e. Biaya Variabel Rata Rata ( Average Variable Cost = AVC)
Biaya variable rata-rata yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada kepada setiap unit
output.
AVC = TVC / Q
f. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC)
Biaya tetap rata-rata yaitu biaya tetap yang dibebankan kepada satu unit output
Average Fixed cost (AFC) = TFC / Q
g. Biaya Marginal
Biaya marginal per unit output (MC) adalah perubahan biaya total yang  berkaitan dengan
perubahan satu unit dari input.
Rumus :
1. C = AC x Q  atau C = FC + VC
2. FC = AFC X Q
3. VC = AVC  X Q
Fungsi Biaya umumnya bisa linier atau kuadrat. Akan linier bila tidak ada efisiensi dalam
produksi, dan berbentuk kuadrat bila ada kecenderungan terjadinya efisiensi dalam skala
produksi.
Ex:  LinieràTC = 1000 + 5Q
Kuadrat (pada jumlah produksi tertentu biaya akan minimum)àTC = 5Q2 – 100Q + 1000   
·         Fungsi Produksi.
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk
memenuhi kebutuhan. Kita ambil contoh sekarung tepung. Tepung merupakan bahan baku
yang manfaatnya baru terasa bila telah diubah menjadi roti, usaha pembuatan tepung menjadi
roti merupakan kegiatan produksi. Tapi, tidaklah mudah mengubah bahan baku mejadi
barang siap konsumsi untuk dapat melakukan kegiatan produksi seorang produsen
membutuhkan faktor-faktor produksi. Atau proses mengubah input menjadi output dan
produksi  meliputi semua kegiatan untuk menciptakan/menambah nilai/guna suatu
barang/jasa.
Fungsi produksi digunakan untuk :
·         Sebagai alat analisis yang menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dalam proses produksi
·         Sebagai alat analisis normatif yang dapat menentukan keadaan terbaik untuk
memaksimukan kentungan
Fungsi produksi disajikan dalam bentuk matematik dan seringkali tidak
dapat menggambarkan secara langsung fenomena yang ada. Pada dasarnya fungsi produksi
adalah pola hubungan yang menunjukkan respon output terhadap penggunaan input sebagai
contoh produksi padi tergantung pada penggunaan pupuk N. Secara umum diketahui bahwa
output akan meningkat seiring dengan penambahan input pupuk hingga tingkat penggunaan
pupuk tertentu. Pada tingkat penggunaan input yang lebih banyak output akan menurun
karena terjadi ketidakseimbangan unsur hara di dalam tanah.
Contoh Study Kasus: Hubungan antara produksi padi dengan pupuk secara grafis dan
matematis disajikan dalam gambar berikut:         Dapat dilihat bahwa produksi 2200 kg padi
dapat diperoleh tanpa penggunaan pupuk, produksi ini akan meningkat hingga mencapai
maksimum (3760 kg) pada tingkat penggunaan pupuk sebanyak 125 kg. Produksi akan turun
apabila pupuk ditambah di atas 125 kg. Secara matematis hubungan produksi ini dituliskan
sebagai:
Y = f (Xt) dengan formulasi persamaan kuadratik: Y= 2200 + 25 X1 – 0,10 X2
Pada umumnya fungsi produksi menggambarkan hubungan teknik atau fisik antara output
dengan satu atau lebih input. Dalam contoh gambar 2.1. fungsi produksi memberikan
beberapa informasi mengenai respon produksi padi terhadap penggunaan pupuk di antaranya:
©      Terdapat sejumlah output (2200 kg) pada tingkat penggunaan input nol. Hal ini
menunjukkan bahwa output tersebut diperoleh atas penggunaan input lainnya (bibit, irigasi,
dll)
©      Terdapat penggunaan input tertentu yang memberikan produksi maksimum. Produksi
tertinggi ini seringkali dikaitkan dengan tingkat produksi teknis maksimum
©      Bentuk kurva produksi tidak linier, memiliki titik balik. Hal ini menunjukkan kondisi di
mana meskipun output terus mengalami peningkatan akibat bertambahnya pemakaian input,
peningkatan tersebut terbatas dan semakin menurun. Penambahan output yang diperoleh
akibat penambahan satu satuan input secara terus menerus disebut MPP=Marginal Physical
Product (Kurva Produk Marjinal). Secara matematik, MPP adalah slope dari kurva produk
total pada titik tertentu dan ditunjukkan oleh turunan pertama fungsi produksi. Pada gambar
2.1. (b) Slope kurva MPP yang terus menurun menunjukkan tambahan output yang semakin
kecil pada penambahan input berikutnya. Kurva ini memotong sumbu horisontal pada saat
fungsi produksi mencapai titik maksimum. Kecenderungan produk marjinal untuk semakin
kecil diformulasikan dalam hukum kenaikan hasil yang berkurang (The Law of Diminishing
Returns)
©      Pada gambar yang sama juga disajikan kurva APP yang menunjukkan rata-rata produk fisik
per unit input. APP didefinisikan sebagai total produksi dibagi total penggunaan input
(Y/X1). Bentuk dari kurva MPP dan APP tidak harus linear. Pada gambar 2.1 bentuk kedua
kurva tersebut linear adalah sebagai konsekuensi dari penurunan fungsi produksi yang
kuadratik.
©      Hubungan fisik antara output dan input dapat diukur dengan elastisitas input yang juga
diistilahkan sebagai elastisitas parsial dari produksi. Elastisitas didefinisikan sebagai
persentase perubahan output sebagai akibat perubahan persentase tertentu input.
Salah satu hal penting dalam formulasi elastisitas di atas adalah hubungan antara MPP dan
APP. Daerah diminishing marginal returns (DMRTS) terjadi pada saat MPP<APP tetapi tidak
negatif di mana 0<E<1. Jika E >1 dan E<0 maka fungsi produksi berada pada daerah non
ekonomis. Fungsi produksi didefinisikan sebagai hubungan fisik antara output dengan
sejumlah input sebagai berikut: Y = f (X1,X2,…,Xn). Fungsi produksi umumnya hanya
memasukkan beberapa variabel input sementara input lainnya dianggap konstan (ceteris
paribus). Y=f(X1,X2,…,Xm/Xn-m)
Fungsi produksi harus memenuhi dua kondisi agar memiliki makna ekonomi yakni MPP
positip dan menurun. Kondisi ini diperoleh pada saat turunan pertama (dY/dX) sama dengan
nol dan turunan kedua (d2Y/dX2) negatif. Artinya respon output terhadap penambahan input
harus meningkat tetapi dengan laju yang semakin menurun.
B.     Prinsip Minim Biaya dan Memaksimalkan Keuntungan.

Pada Prinsipnya, dalam hukum ekonomi adalah “dengan meminimalkan cost (modal/biaya)
dan Memaksimalkan Profit (laba/keuntungan) yang sebesar-besarnya.
Dan jika diperlukan dalam suatu usaha pertanian, diperlukannya rasionalitas oleh pimpinan
suatu badan usaha
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi laba diantaranya yaitu:
1.      Biaya Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau jasa akan harga
jual mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.
2.      Harga Jual Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besar volume penjualan produk
atau jasa yang bersangkutan.
3.      Volume Penjualan dan Produksi, Besarnya volume penjualan berpengaruh
terhadap volume produksi produk atau jasa tersebut, selanjutnya volume produksi akan
mempengaruhi besar kecilnyabiaya produksi.
ü  Pengaruh Anggaran Biaya Produksi Terhadap Perolehan Laba
Dalam kegiatan produksi untuk mengubah input menjadi output, perusahaan tidak
hanya menentukan output apa saja yang diperlukan, tetapi juga harus mempertimbangkan
harga dari output tersebut yang merupakan biaya produksi dari output. Produksi menunjuk
pada jumlah input yang dipakai dan jual fisik output yang dihasilkan, biaya produksi
menunjuk pada biaya perolehan input tersebut.
ü  Fungsi Penerimaan (Laba, Balik Modal, dan Rugi)
Penerimaan hasil penjualan merupakan  fungsi dari jumlah barang yang terjual.
Penerimaan total ( total revenue ) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan harga
jual perunit. Penerimaan umumnya bersifat linier, karena tidak ada alasan mengapa
penerimaan menurun bila produksi meningkat, kecuali bila harga jual menurun karena
produksi meningkat (teori penawaran). Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R)
yang non- linier pada umumnya berupa sebuah persamaan parabola terbuka kebawah. Ini
merupakan bentuk fungsi penerimaaanyang lazim dihadapi oleh seorang produsen yang
beroperasi di pasar monopoli. Sedangkan fungsi penerimaan total yang linier, merupakan
fungsi penerimaan yang dihadapi oleh seorang produsen yang beroperasi di pasar persaingan
sempurna. Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang, juga merupakan hasil kali
jumlah barang dengan harga barang per unit. Seperti halnyadalam konsep biaya, dalam
konsep penerimaan pun dikenal pengertian rata-rata dan marjinal. Penerimaan rata-rata
(average revenue, AR) ialah penerimaan yang diperoleh per unit barang, merupakan hasil
bagi penerimaan total terhadap jumlah barang. Penerimaan marjinal (marjinal revenue, MR)
ialah penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang yang
dihasilkan atau terjual. Dalam menganalisa biaya umumnya tidak terlepas dari analisa
penerimaan atau revenue atau total revenue. Pengertian revenue atau penerimaan adalah
seluruh pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang pada tingkat harga tertentu.
Secara matematik total revenue dirumuskan sebagai berikut:
©      TR = PQ.     
            TR = Penerimaan Total
 P = Harga Barang
Q = Jumlah barang yang dijual.
Penerimaan Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapat
dirumuskan :
©      AR = TR/Q
Penerimaan Marginal atau Marginal Revenue adalah tambahan penerimaan sebagai akibat
dari tambahan produksi, dirumuskan
©      MR = ∆TR/∆Q     atau  turunan dari TR
            MR = Marginal Revenue
 ∆TR = Tambahan penerimaan
  ∆Q = Tambahan Produksi
Berdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC)  dapat diketahui beberapa
kemungkinan diantaranya :
TR >TC  = keadaan untung / laba
TR= TC   = keadaan  Break Even Point
TR < TC  = Keadaan rugi
Maka dalam hal ini untuk dapat memenuhi prinsip minim biaya dan memaksimalkan
keuntungan ini, maka hendaknya setiap badan usaha mampu dengan bijak menekan sekecil
mungkin biaya produksi (meminimalkan cost) namun dengan tidak mengurangi kualitas serta
kuantitas dari produk yang dihasilkan tersebut, tanpa pula menekan produktifitas karyawan
sedemikian rupa, ataupun memberikan reward kepada mereka yang mampu melampaui target
produksi, sehingga membuat jumlah penjualan cenderung stabil atau meningkat, sehingga
pula dalam hal ini suatu badan usaha tersebut nantinya akan mendapat profit yang baik pula.
C.    Kombinasi Usaha dan SI Usaha (W)
©      Definisi Usaha
Setiap orang memerlukan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam
usaha memenuhi kebutuhan hidup tersebut, orang melakukan berbagai kegiatan atau
pekerjaan seperti menjadi karyawan, sopir, petani, pedagang dan lain-lain. Dalam ilmu
ekonomi kegiatan-kegiatan tersebut termasuk ke dalam kegiatan usaha. Pengertian usaha
adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk mendapatkan penghasilan, baik berupa uang,
barang mapun jasa yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup guna mencapai
kemakmuran.
©      Definisi SI Usaha dalam Fisika
Apa itu usaha? dalam bahasa sehari-hari kita bisa mengatakan usaha sebagai kegiatan 
mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam fisika, usaha
termasuk besaran skalar yang berarti hanya mempunyai besar dan tidak mempunyai arah. 
Usaha didefinisikan sebagai besarnya gaya yang dikenakan pada suatu benda sehingga benda
tersebut mengalami perubahan posisi. Jadi rumus usaha bisa ditulis……….
Usaha = Gaya x Perpindahan
Keterangan:
W=Usaha(Joule)
W=F.s F=Gaya(N)
W = m.a.s s=Perpindahan(m)
m=Masa(kg)
a = Percepatan (m/s2)
©      Maka Kombinasi Usaha dalam Ekonomi Pertanian dengan Fisika, dapat kita pahami,
ataupun gambarkan seperti:
Setiap orang memerlukan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam
usaha memenuhi kebutuhan hidup tersebut, orang melakukan berbagai kegiatan atau
pekerjaan seperti menjadi karyawan, sopir, petani, pedagang dan lain-lain. Maka tindakan
yang manusia lakukan ini dalam fisika mempunyai besar dan tidak mempunyai arah.  Usaha
didefinisikan sebagai besarnya gaya yang dikenakan pada suatu benda sehingga benda
tersebut mengalami perubahan posisi. Jadi rumus usaha bisa ditulis……….
Usaha = Gaya x Perpindahan
Sehingga jika dikaitkan dengan ilmu ekonomi, maka segala sesuatu tindakan yang dilakukan
manusia itu dapat dinyatakan dengan besaran (N/ Gaya) dan sejauh apa tindakan itu
dilakukan oleh seorang manusia tersebut dalam fisika dapat dinyatakan sebagai
(m/Perpindahan).
Jadi secara logika, tindakan dan juga seberapa jauh seorang manusia tersebut dalam bertindak
dalam kegiatan ekonomi pertanian, dapat dinyatakan sebagai Usaha dalam Ekonomi
pertanian, namun jika kemudian dikalikan kedua sisi nilai tersebut, maka usaha tersebut
selanjutnya, akan dinyatakan sebagai usaha W secara SI, dengan satuannya Joule ( J ).

BAB III
PENUTUP

a.      Kesimpulan
Biaya atau ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus dibayar
produsen untuk menghasilkan barang dan jasa  sampai barang tersebut siap untuk dikonsumsi
.
Fungsi produksi disajikan dalam bentuk matematik dan seringkali tidak
dapat menggambarkan secara langsung fenomena yang ada. Pada dasarnya fungsi produksi
adalah pola hubungan yang menunjukkan respon output terhadap penggunaan input.
Maka dalam hal ini untuk dapat memenuhi prinsip minim biaya dan memaksimalkan
keuntungan ini, maka hendaknya setiap badan usaha mampu dengan bijak menekan sekecil
mungkin biaya produksi (meminimalkan cost) namun akan mendapat profit yang baik pula.
jika dikaitkan dengan ilmu ekonomi, maka segala sesuatu tindakan yang dilakukan
manusia itu dapat dinyatakan dengan besaran (N/ Gaya) dan sejauh apa tindakan itu
dilakukan oleh seorang manusia tersebut dalam fisika dapat dinyatakan sebagai
(m/Perpindahan).
b.      Saran
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan tugas laporan
kami ini, kami memohon kepada para pembaca agar memberikan sekiranya Kritikan dan juga
saran yang membangun, agar saya dapat lebih baik lagi dalam penulisan makalah
kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Jurnal PDF: Buku Teori Ekonomi Mikro Lembaran, Noname.
Jurnal PDF: Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 ISSN : 1907 – 9958, dengan
judul: Peran Anggaran Biaya Produksi Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Biaya
Produksi.
Jurnal PDF:Jurnal Atas Nama Yuke Oktarina Wijaya dan Lili Safitri Dengan Judul Analisis
Pengendalian Biaya Produksi Dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pabrik
Penggilingan ( PP) Srikandi Palembang
Jurnal PDF: PROCEEDL|GS ITB 1'ol I7..No. 2, 1984 | | Harsono Tarocpratkjea,
Jurnal PDF: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1, Mei 1999 : 68 -83 olehMonika
Kussyeta Ciptani dengan Judul Pengukura Biaya Kualitas
Jurnal PDF: Buku Fisika Lembaran BAB IV Usaha dan Energi, oleh Noname.
Jurnal PDF: Proceedings ITB Vol 17, No. 2. 1984, oleh Harsono Taroepratjeka dengan
judul Penggunaan Fungsi Produksi COBB-DOUGLAS Pada Analisis Sistem Produksi
Citronella di jawa barat.

Anda mungkin juga menyukai