Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH MARITIM INDONESIA DARI

MASA KERAJAAN MARITIM NUSANTARA


HINGGA MASA INDONESIA MERDEKA

Jayana Suryana Kembara, S.Sos,. M.Si


KERAJAAN MARITIM DI NUSANTARA (SEKARANG NKRI)

Kebudayaan dan peradaban maritim di Nusantara ini telah bermula dari


masa lalu melalui proses evolusi (pada masyarakat maritim
pedesaan/pinggiran) dan pembangunan terencana (pada masyarakat
maritim di pusat-pusat kota kerajaan). 2
Terdapat tujuh kerajaan maritim
Nusantara berdaulat yang muncul
silih berganti dan bertahan, di
antaranya yang mencolok:
1. Kerajaan Tarumanagara di Tanjung Priuk Jakarta
abad ke-3 hingga 690 M.
2. Masa pemerintahan dinasti Sanjayawamca dan
Chailendrawamca menguasai Jawa Tengah dari abad
ke-7 hingga abad ke-10
3. Kerajaan Darmawangca Jawa Timur tahun 991 –
1016 M
4. Kerajaan Malayu Srivijaya (Sriwijaya) masa
pemerintahan Balaputra dan Dharmaphala di
Sumatra Selatan abad 8 & 9
5. Kerjaan Samudera Pasee tahun 1225 – 1524 M
6. Kerjaan Samudera Pasee tahun 1225 – 1524 M
7. Kerajaan-kerjaan di Indonesia Bagian Timur abad ke-
17: Kerajaan Gowa (Makassar), Kesultanan Buton,
3
dan Kesultanan Ternate.
PENJELASANNYA
• Setiap kerajaan maritim tersebut melakukan pembangunan
supra-infrastruktur kemaritiman yang mencirikan peradaban
maritim (maritime great tradition) dengan strategi masing-
masing yang meliputi politik dan birokrasi pemerintahan,
pemukiman perkotaan dan jasa akomodasi, pelabuhan dan
pergudangan, industri kapal dan perdagangan maritim,
pertahanan keamanan dan persenjataan, sistem pajak dan
beacukai, diplomasi luar negeri dengan negara-negara
maritim lainnya, termasuk yang dilakukan oleh Karajaan
Maritim Gowa yang berpusat di Kota Somba Opu.
• Kerajaan-kerajaan Tarumanagara, Mataram Kuno,
Darmawangca, dan Sriwijaya, berikut Samudera Pasee,
Banten, dan kerajaan-kerajaan di Indonesia bagian timur,
terutama Gowa-Makassar, inilah yang selanjutnya mewarnai
pembangunan dunia maritim di Nusantara pada abad
pertengahan dan berikutnya

4
PENGEMBARAAN PELAYARAN
NELAYAN, RUTE, DAN TEMPAT TUJUAN
Perikanan dan pengembaraan nelayan
• Sejak dahulu orang Bajo mengembara di laut sebagai
nelayan dan pelayar (sea nomaden).
• Sejak abad ke-16 atau 17, orang-orang Bugis, Makassar,
Mandar, dan Buton dikenal sebagai pelaut ulung (sebagai
nelayan dan pelayar).
• Penyelam teripang dan kerang dari Bugis, Makassar, dan
Bajo sudah sampai di perairan pantai utara, barat dan timur
Australian, dan hingga perairan pantai selatan Papua
Newguinea.
• Pelayar dari Nusantara sejak dahulu sampai di Madagaskar
dan Cina Selatan.
•  Nelayan Jawa, Madura dan Bawean: Kep. Natuna, Selat
Makassar, Laut Arafuru, dan Laut Banda (menangkap
layang).
• Nelayan Mandar: Selat Makassar hingga laut Flores
(mencari ikan terbang dan telur ikan).
Bersambung 5
• Nelayan Makassar dari Galesong sejak lama sampai ke perairan Maluku dan
Pak- pak (Irian)(menangkap ikan terbang dan telur ikan).
• Nelayan tongkol dan tuna dari Sulawesi Selatan: Laut Flores dan Maluku
• Nelayan Bugis dari Sinjai: Teluk Bone, Laut Flores, dan perairan Cilacap (Jawa
Tengah).
• Penyelam Bugis dan Bajo (Pulau Sembilan Sinjai), Nelayan Makassar (pulau-
pulau Barranglompo dan Pulau Kodingareng Kodya Makassar): mengembara ke
arah timur, selatan, dan barat Nusantara sejak dahulu (mencari teripang,
kerang dan tumbuhan laut).
• Memiliki wawasan kelautan dan kepulauan (nusantara), pergaulan antaretnik,
wawasan keragaman budaya, sikap dan jiwa integritas nasional yang tinggi.

YOUR COMPANY NAME 6


SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai