Anda di halaman 1dari 1

Syarat pewarnaan kolorimetri

1. Kespesifikan reaksi warna


Sangat sedikit reaksi yang khas untuk suatu zat tertentu, tetapi banyak
reaksi yang menghasilkan warna untuk sekolompok kecil zat yang
sehubungan artinya reaksi-reaksi tersebut selektif. Dengan memasukkan
senyawa pembentuk komplek lain, dapat mengubah kondisi dan
pengendalian pH, seringkali dapat mencapai pendekatan kespesifikan.
2. Kesebandingan antara warna dan konsentrasi.
Untuk kolorimetri visual, intensitas warna hendaknya meningkatkan
secara linear dengan naiknya konsentrasi zat yang akan ditetapkan. Untuk
fotolistrik karena kurva kalibrasi dapat dibentuk dengan menghubungkan
pembacaan instrumental warna dengan konsentrasi larutan maka hal ini
dapat diabaikan.
3. Kestabilan warna
Warna yang dihasilkan hendaknya cukup stabil untuk memungkinkan
pengambilan pembacaan yang tepat. Dalam hubungan ini pengaruh
temperatur, pH, kestabilan dalam udara harus diperhatikan.
4. Ketepatan ulang (reprodusbilitas)
Prosedur kolorimetri harus memberi hasil yang dapat diulang pada kondisi
eksperimen yang khas, penambahan reagen, pH, dan variable lainnya
harus jelas.
5. Kejernihan larutan
Larutan haruslah bebas dari endapan jika harus dibandingkan dengan
standar yang jernih. Kekeruhan akan menghamburkan maupun menyerap
cahaya.
6. Kepekaan tinggi
Kepekaan larutan harus tinggi terutama bila yang ditetapkan zat
berkuantitas sangat kecil. Produk reaksi yang diinginkan menyerap dengan
kuat dalam daerah tampak, bukan dalam daerah ultraviolet. Efek gangguan
oleh zat-zat lain dalam daerah ultraviolet biasanya lebih parah.

Anda mungkin juga menyukai