Sangat sedikit reaksi yang khas untuk suatu zat tertentu, tetapi banyak reaksi yang menghasilkan warna untuk sekolompok kecil zat yang sehubungan artinya reaksi-reaksi tersebut selektif. Dengan memasukkan senyawa pembentuk komplek lain, dapat mengubah kondisi dan pengendalian pH, seringkali dapat mencapai pendekatan kespesifikan. 2. Kesebandingan antara warna dan konsentrasi. Untuk kolorimetri visual, intensitas warna hendaknya meningkatkan secara linear dengan naiknya konsentrasi zat yang akan ditetapkan. Untuk fotolistrik karena kurva kalibrasi dapat dibentuk dengan menghubungkan pembacaan instrumental warna dengan konsentrasi larutan maka hal ini dapat diabaikan. 3. Kestabilan warna Warna yang dihasilkan hendaknya cukup stabil untuk memungkinkan pengambilan pembacaan yang tepat. Dalam hubungan ini pengaruh temperatur, pH, kestabilan dalam udara harus diperhatikan. 4. Ketepatan ulang (reprodusbilitas) Prosedur kolorimetri harus memberi hasil yang dapat diulang pada kondisi eksperimen yang khas, penambahan reagen, pH, dan variable lainnya harus jelas. 5. Kejernihan larutan Larutan haruslah bebas dari endapan jika harus dibandingkan dengan standar yang jernih. Kekeruhan akan menghamburkan maupun menyerap cahaya. 6. Kepekaan tinggi Kepekaan larutan harus tinggi terutama bila yang ditetapkan zat berkuantitas sangat kecil. Produk reaksi yang diinginkan menyerap dengan kuat dalam daerah tampak, bukan dalam daerah ultraviolet. Efek gangguan oleh zat-zat lain dalam daerah ultraviolet biasanya lebih parah.
Dewasa Ini Lapangan Pekerjaan Sangat Sempit Terutama Bagi Mereka Yang Tidak Memiliki Pengakuan Sertifikasi Oleh Lembaga Pendidikan Tinggi Semakin Banyaknya Pengangguran Adalah Indikasi Kurangnya Lowongan Pekerjaan Dan Kurang
Dewasa Ini Lapangan Pekerjaan Sangat Sempit Terutama Bagi Mereka Yang Tidak Memiliki Pengakuan Sertifikasi Oleh Lembaga Pendidikan Tinggi Semakin Banyaknya Pengangguran Adalah Indikasi Kurangnya Lowongan Pekerjaan Dan Kurang