Anda di halaman 1dari 4

Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Arus Globalisasi

Oleh Nur Waqiatul Qadri

Perkembangan zaman yang pesat membuat dampak globalisasi yang

cukup besar terhadap seluruh dimensi kehidupan manusia tidak terkecuali bagi

mahasiswa. Hal ini tidak dapat di hindari oleh mahasiswa khususnya di masa

sekarang dimana dampak yang ditimbulkan berpengaruh terhadap kehidupan

mahasiswa dalam proses aktivitas kehidupan baik di lingkungan rumah maupun

lingkungan perkuliahan. Sepertihalnya dimana mahasiswa semakin hari semakin

di suguhi oleh materi-meteri yang install melalui media digital (google) yag

menjadi konsumsi harian mahasiswa itu sendiri. Contohnya ketika diberi tugas

kebanyakan mahasiswa langsung searching di google materinya tidak lagi

membaca materi yang ada di buku sehingga menyebabkan mahasiswa malas

membaca serta menyebabkan kreatifitas menurun dan yang paling parahnya cara

berfikir yang ilmiah tidak lagi pernah di asa. Sehingga mahasiswa seperti

kehilangan arah dalam merespon arus globalisasi karena adaya yang instan yang

justru memanjakan diri mahasiwa untuk tidak berjuang dan berfikir berkali-kali

demi mendapatkan hasil yang memuaskan. Copy paste hasil karya orang lain tidak

mencerminkan harapan dan cita-cita bangsa itu sendiri.

Perkembangan globalisasi tidak bisa dielakkan oleh mahasiswa dalam

proses pembelajarannya. Apalagi menyandang sebuah gelar kesarjanaan dalam

dunia akademik bagi mahasiswa tidak cukup untuk menghadapi era modernisasi

dan globalisasi pada abad 22. Di tengah persaingan yang semakin ketat dalam

mendapatkan kesempatan kerja, dibutuhkan kemampuan soft kill dan hard skill
yang baik. Terutama bagi mahasiswa baru dalam memasuki dunia pendidikan di

perguruan tinggi, mereka dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan

dan masyarakat kampus. Mahasiswa harus mampu untuk bersaing di era

globalisasi sebagai perannya yaitu agen social of change ataupun agen social of

control sebagai sebuah amunisi dari maju mundurnya sebuah bangsa yang

senantiasa siap untuk selalu mengambil peran dan sumbangsinya untuk kemajuan

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan adanya globalisasi tidak bisa dipungkiri mahasiswa justru

tenggelam dalam bayang-bayang apatisme, individualisme, materialisme serta

hedonisme global. Banyak mahasiswa yang hanya mencoba kesenangan pribadi

sesaat tanpa mencoba berpikir terbuka tentang berbagai persoalan kehidupan

ataupun konsep membangun bangsa di era globalisasi sekarang ini. Untuk itu

mahasiswa perlu untuk membekali diri dengan ilmu agama serta pikiran kritis

agar dapat lebih berpikiran terbuka tentang nilai moralitas dan persoalan

kerakyatan di tengah globalisasi.

Tidak jarang perspektif mahasiswa bahwa mereka tidak lagi

mempersoalkan masalah globalisasi dalam tataran kebangsaan melainkan

berkonsentrasi untuk mengejar prestasi dalam bidang ekonomi yang merupakan

suatu bentuk kemunduran dan keterbelakangan mental serta moral generasi muda

pada era globalisasi. Karena mereka tidak lagi memikirkan persoalan ideologi

dalam tataran makna, tetapi pada tataran perbuatan. Untuk itu, mindset dan pola

pikir mahasiswa harus diubah agar lebih mencerminkan seorang intelektual yang

cerdas dalam memandang dan menerima pengaruh globalisasi.


Mahasiswa perlu mensiasati pengaruh globalisasi agar mampu

menghadapi tantangan, hambatan, ancaman dan gangguan yang akan terjadi

akibat globalisasi. Untuk itu mahasiswa perlu ditempa dalam sebuah wadah dalam

proses didikan, seperti aktif dalam sebuah organisasi dalam upaya pengemblengan

diri untuk menyiapkan pengetahuan melalui diskusi, interaksi dan komunikasi

guna memiliki pengalaman dan networking dalam proses pembelajaran diri,

karena dengan mengikuti organisasi mahasiswa mampu menunjukkan

kemampuannya dalam bidang leadership dan manajerial (planning, organizing,

staffing, leading/directing, controlling) baik secara kelompok maupun individu.

Mahasiswa juga perlu mengikuti kursus yang dapat meningkatkan pengalaman

dan keahliannya yang sangat berguna di era globalisasi dalam proses

perkembangan zaman, seperti mengikuti kursus bahasa asing guna bersaing dan

berkompetensi secara global.

Pada dasarnya globalisasi bagi mahasiswa merupakan sebuah proses

menuju kedewasaan dan mewujudkan diri sebagai generasi muda yang sanggup

berkompetensi dalam persaingan global. Oleh karena itu, mahasiswa harus ikut

berperan serta dalam era globalisasi dengan mewujudkan dirinya sebagai

mahasiswa yang memiliki kepribadian yang cerdas, kritis, dinamis dan berempati

dalam mengahadapi persaingan dalam arus globalisasi. Seorang mahasiswa harus

bisa menggunakan akalnya dengan baik, tidak mudah percaya dengan suatu

kebenaran yang belum diketahui faktanya, mampu untuk menempatkan diri dalam

berbagai situasi dan kondisi serta selalu memperhatikan orang lain.


Mahasiswa dalam arus globalisasi perlu melaksanakan perannya sebagai

Iron Stock, Guardian Of Value, Agent Social Of Control ataupun Agent Of

Change sebagai figur yang dapat dicontoh oleh generasi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai