Anda di halaman 1dari 9

MODUL PENUNTUN PRAKTIKUM

DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)


MATA PELAJARAN KIMIA
KELAS XI B

DISUSUN OLEH

Yuli Nurmayanti, S.Pd., M.Sc

SMA AL-AZHAR PALU

2018
Percobaan I : PENENTUAN pH Larutan dengan menggunakan beberapa Metode
KOMPETENSI DASAR
1.1. Siswa Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
TUJUAN
I.1.1 Siswa dapat memperkirakan pH suatu larutan yang tidak dikenal berdasarkan hasil
pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa.
PENGANTAR
Harga pH suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan pH-meter atau suatu
indikator. pH-meter merupakan suatu rangkaian elektronik yang dilengkapi suatu elektrode yang
dirancang khusus untuk dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur. Bila eklektrode kaca ini
dimasukkan ke dalam larutan akan timbul beda potensial yang diakibatkan oleh adanya ion H +
dalam larutan. Besar beda potensial ini menunjukkan angka yang menyatakan pH larutan tersebut.
Reaksi endotermik adalah reaksi yang menyerap panas. Dalam hal ini, panas yang diserap dapat
dianggap sebagai reaktan, karena panas dari lingkunganmasuk ke sistem. Ketika panas
ditambahkan, sistem akan bergeser ke arah produk. Untuk reaksi eksotermis, panas dapat dianggap
suatu produk, karena panas yang dilepaskan dari sistem ke lingkungan. Ketika panas ditambahkan
ke reaksi eksotermis, sistem akan bergeser ke arah reaktan.
Selain pH-meter, pH suatu larutan dapat ditentukan pula dengan suatu indikator asam basa.
Walaupun bersifat kualitatif, indikator ini sering digunakan, karena dapat berubah warna dalam
rentang pH yang relatif kecil.
ALAT DAN BAHAN
ALAT
 Plat tetes
 Pipet tetes
 Rak dan tabung reaksi
 pH meter
 Gelas kimia
BAHAN
 Berbagai contoh larutan asam (CH3COOH 0,01 M, HCl 0,01 M, air jeruk)
 Berbagai contoh larutan basa (NaOH 0,01 M, KOH 0,01 M, air sabun, air abu, NH 4OH 0,01 M)
 Berbagai contoh larutan garam 0,01 M (antara lain NaCl, CH 3COONa dan NH4Cl)
 Indikator metil merah, metil orange, fenofthalein, brom timol biru, kertas lakmus merah
dan biru, dan ekstrak bunga .
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Penentuan sifat asam basa dengan kertas lakmus
Tempatkan 1 tetes larutan yang akan diperiksa pada 2 cekungan plat tetes . Celupkan
sepotong kertas lakmus merah dan lakmus biru ke dalam 2 cekungan plat tetes. Amati
perubahan pada kedua warna kertas lakmus tersebut. Ulangi perlakuan ini dengan larutan
yang lain.
2. Penentuan sifat asam basa dengan ekstrak indicator alami
Tempatkan 1 tetes larutan yang akan diperiksa pada 3 cekungan plat tetes, tambahakan 2
tetes ekstrak indikator alami tersebut pada larutan yang ada dalam plat tetes tersebut.
Amati perubahan warna yang terjadi. Ulangi perlakuan ini dengan larutan yang lain.
3. Penentuan pH larutan dengan indikator sintesis
Tempatkan 1 tetes larutan yang akan diperiksa pada 4 cekungan plat tetes, tambahakan 2
tetes indikator sintetis metal orange pada plat 1, metal merah pada plat 2, brom timol biru
pada plat 3, dan fenolftalein pada plat 4. Amati perubahan warna yang terjadi. Ulangi
perlakuan ini dengan larutan yang lain.
4. Penentuan pH dengan Kertas Indikator Universal
Tempatkan kira – kira 1 mL larutan uji ke dalam plat tetes kemudian celupkan ke dalamnya
kertas indikator kertas universal. Amati perubahan warna dan tentukan pH larutan tersebut
5. Penentuan pH larutan dengan pH meter
Tempatkan 1o mL larutan yang akan diperiksa pada gelas kimia. Ukur pH larutan tersebut
dengan menggunakan pH meter. Ulangi perlakuan ini dengan larutan yang lain.

Lembar Kerja Siswa


I. Tujuan Percobaan
Siswa dapat memperkirakan pH suatu larutan yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan
trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa.
II. Alat dan Bahan
Tercantum dalam penuntun

III. Tabel Hasil Pengamatan


A. Menggunakan Kertas Lakmus
Perubahan Kertas Lakmus
No Nama Larutan Keterangan Sifat
Merah Biru

B. Penentuan Sifat Asam Basa Menggunakan Indikator Alami


Warna indikator dalam larutan HCl (bersifat asam) =
Warna indikator dalam larutan NaOH (bersifat basa) =

No Nama Larutan Perubahan warna indikator Keterangan


alami Sifat

C. Penentuan perkiraan pH dengan menggunakan indikator sintesis


Perubahan warna dalam indikator Perkiraan pH

No Nama Larutan sintesis

D. Penentuan pH dengan Kertas Indikator Kertas Universal

No Nama Larutan pH Keterangan

IV. Perhitungan
Buatkan cara perhitungan penentuan pH menggunakan beberapa indikator sintesis tersebut!
LEMBAR JAWABAN INDIVIDU
V. Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan indikator alami?


LEMBAR JAWABAN INDIVIDU

2. Bagaimana perbandingan penentuan sifat larutan dengan kertas lakmus dan indikator
alami?
LEMBAR JAWABAN INDIVIDU

3. Kelompokkan larutan larutan uji di atas ke dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan
netral berdasarkan hasil percobaan
LEMBAR JAWABAN KELOMPOK
4. Apakah kertas lakmus dan indikator alami dapat digunakan untuk menentukan pH asam
dan basa suatu larutan? Jelaskan jika bisa ataupun tidak bisa.
LEMBAR JAWABAN KELOMPOK

5. Bagaimana keakuratan keempat jenis indikator diatas dalam menentukan pH suatu asam
dan basa larutan?
LEMBAR JAWABAN KELOMPOK

6. Mengapa bahan bahan alami dapat dijadikan suatu indikator. Jelaskan jawaban mu.
LEMBAR JAWABAN KELOMPOK
7. Bandingkan pengelompokkan larutan berdasarkan sifat – sifat sesuai percobaan dan
literatur.
LEMBAR JAWABAN KELOMPOK

8. Buat kesimpulan percobaan di atas.


LEMBAR JAWABAN INDIVIDU

VI. Daftar Anggota Kelompok (Ceklis yang hadir saat praktikum)

Anda mungkin juga menyukai