Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ASAM BASA

Oleh:

1. Ni Komang Tri Astini ……..……(24)


2. Ni Luh widiantini ……………… (25)
3. Ni Putu Dinda Ingga Anggreni… (26)
4. Sahruh Iman …………………… (33)
5. Tifadil Risla Mukti…………..…, (34)

SMA NEGERI 1 GEROKGAK


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SEMESTER II
I. Tujuan
1. Menentukan sifat asam-basa suatu larutan menggunakan kertas lakmus, indikator
universal, dan indikator alami.
2. Menentukan trayek pH suatu larutan dengan menggunakan indikator tunggal.

II. Landasan Teori


Terdapat 3 konsep yang menerangkan mengenai asam-basa yaitu, konsep Arrhenius, Bronsted-
Lowry, dan Lewis.
a. Konsep Asam-Basa Arrhenius
Asam : zat yang dapat menghasilkan ion H+ dalam larutan
Basa : zat yang dapat menghasilkan ion OH- dalam larutan
b. Konsep Asam-Basa Bronsted-Lowry
Asam : zat yang dapat memberikan H+ pada zat lain (donor proton)
Basa : zat yang dapat menerima H+ dan zat lain (akseptor proton)
c. Konsep Asam-Basa Lewis
Asam : zat yang menerima (akseptor) pasangan elektron.
Basa : zat yang memberi (donor) pasangan elektron.

Asam akan terionisasi menjadi ion Hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif.
Sifat-sifat asam adalah sebagai berikut:
Mempunyai rasa masam.
 Mengubah lakmus biru menjadi merah.
 Bersifat korosif. Oleh karnanya asam dapat melarutkan berbagai jenis logam, semisal
seng, dan aluminium.
 Mempunyai pH yang kurang dari 7.
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat melepaskan ion
hidroksida (OH- ).
Sifat-sifat basa yaitu:
 Mempunyai rasa pahit
 Dapat mengubah lakmus merah menjadi biru.
 Dapat menetralkan asam.
 Basa kuat bersifat kaustik. Apabila terkena kulit (seperti Natrium Hidroksida) akan
terasa perih dan menyebabkan luka.
 Mempunyai pH lebih dari 7.
Setiap zat atau senyawa mempunyai sifat asam, basa atau netral. Untuk mengetahui
sifat asam, basa, atau netral dapat dengan menggunakan suatu Indikator

Indikator asam basa, Asam dan Basa dapat dikenali dengan menggunakan suatu
zat yang disebut Indikator, yaitu zat-zat yang berubah warna jika dimasukkan dalam
larutan asam atau basa.
Jenis indikator asam basa
Indikator dapat berasal dari bahan alami (indikator alami) dan buatan (indikator sintesis).
Indikator yang biasa digunakan adalah ;
1. Indikator Tunggal
Termasuk indikator tunggal adalah lakmus biru, lakmus merah, fenolftalein, metil jngga,
metil merah, dan bromtimol biru
2. Indikator Universal
Indikator ini dapat dalam bentuk kertas dan cairan
3. pH-meter
pH-meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH larutan dengan
mencelupkan elektrode ke dalam larutan
Perubahan warna indikator asam basa
Perubahan warna ini disebabkan oleh resonansi isomer elektron. Setiap indikator asam-basa
merupakan ion yang memiliki tetapan ionisasi yang berbeda-beda. Ion ini memiliki sistem
yang terkonjugasi yang dapat menyerap gelombang warna tertentu dan meneruskan
gelombang warna lainnya.
Warna dari kuning hingga merah menunjukkan larutan asam, warna biru muda hingga biru
tua menandakan basa, dan warna hijau menunjukkan bahwa larutan tersebut netral. Tersedia
juga kertas indikator universal dengan warna yang berbeda untuk pH dari 1 hingga 14.

III. Alat dan Bahan


Kegiatan praktikum 1
Alat Jumlah Bahan
Pelat tetes 1 buah Air suling
Gelas kimia 25 mL 5 buah Larutan cuka dapur
Pipet tetes 2 buah Air sabun
Larutan natrium hidroksida
Larutan asam klorida
Ekstrak pacah merah
Ekstrak kunyit

Kegiatan praktikum 2
Alat Jumlah Bahan
Pelat tetes 1 buah Larutan X
Gelas kimia 25 mL 1 buah
Pipet tetes 1 buah
IV. Prosedur Kerja
Praktikum 1
Uji Asam Basa dengan Kertas Lakmus
a. Masukkanlah masing-masing bahan yang akan diuji ke dalam lekukan plat tetes.
b. Uji larutan menggunakan kertas lakmus merah dan biru.
c. Perhatikan perubahan warnanya dan catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
Uji Asam Basa dengan Indikator Alami
a. Masukkanlah masing-masing bahan yang akan diuji ke dalam lekukan plat tetes.
b. Teteskan indikator pacah merah dan indikator kunyit ke dalam masing-masing bahan.
c. Perhatikan perubahan warnanya dan catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

Praktikum 2
1. Masukkanlah larutan X ke dalam lekukan plat tetes.
2. Teteskan indikator metil orange ke dalam larutan X.
3. Perhatikan perubahan warnanya dan catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
4. Ulangi langkah 1 – 3 dengan indikator metil merah, BTB, dan PP.

V.
Hasil Pengamatan
Praktikum 1
No Bahan Kertas lamus Indikator Sifat larutan
Merah Biru universal Asam Netral Basa
1. Air suling Merah Biru pH = 5 
2. Larutan cuka dapur Merah Merah pH = 3 
3. Air sabun Biru Biru pH = 10 

No Warna bahan setelah


Bahan ditetesi Sifat larutan
Kunyit Pacah Asam Netral Basa
1. Larutan natrium hidroksida Kuning . K Kuning 
2. Larutan asam klorida Kuning Peach 

Praktikum 2
No Larutan Metil Metil BTB PP Perkiraan
orange merah pH
1. X Warna Orange Kuning Biru Merah pH ≥ 10,0
indikator muda
Nilai pH 4,4 6,3 7,6 10,0

VI. Pembahasan
Praktikum 1
Dari hasil penelitian dapat diamati pada tabel pengamatan uji asam basa dengan kertas
lakmus merah, didapatkan hasil pada percobaan air suling kertas lakmus merah warna dalam
larutan berwarna merah, ketika menggunakan kertas lakmus biru, warna dalam larutan
berwarna biru jadi sifat larutan adalah Asam dengan indikator universal pH=5. Pada
percobaan menggunakan larutan cuka dapur kertas lakmus merah warna dalam larutan
berwarna merah, ketika menggunakan kertas lakmus biru, warna dalam larutan berwarna
merah jadi sifat larutan adalah Asam dengan indikator universal pH=3. Pada percobaan
menggunakan air sabun, kertas lakmus merah warna dalam larutan berwarna biru, ketika
menggunakan kertas lakmus biru, warna dalam larutan berwarna biru jadi sifat larutan adalah
Basa dengan indikator universal pH=10.
Pada uji Asam Basa dengan indikator alami didapatkan hasil yang pertama
menggunakan bahan larutan natrium hidroksida setelah ditetesi kunyit menjadi berwarna
kuning kecoklatan, jika ditetesi larutan pacah menghasilkan warna kuning jadi keduanya
memiliki bersifat Asam. Yang kedua ada larutan asam klorida saat ditetesi kunyit
menghasilkan warna kuning, ketika ditetesi pacah menghasilkan warna peach jadi keduanya
memiliki sifat Asam.

Praktikum 2
Pada praktikum 2 menggunakan larutan X, metil orange menghasilkan warna indikator
orange dengan nilai pH=4,4, metil merah menghasilkan warna indikator kuning dengan nilai
pH=6,3, Brotimol Biru menghasilkan warna indikator biru dengan nilai pH=7,6, Fenolftalein
menghasilkan warna merah muda dengan nilai pH=10,0.

VII. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan dari tabel uji asam basa dengan
kertas lakmus, yaitu yang 1 air suling sifat larutannya adalah asam, yang ke 2 larutan cuka
dapur sifat larutannya adalah asam, dan yang ke 3 air sabun sifat larutannya adalah basa.
Dan dari hasil pengamatan tabel kedua tentang pengamatan uji asam basa dengan indikator
alami, yaitu: yang 1 larutan natrium hidroksida sifat larutannya adalah asam dan yang ke 2
larutan asam klorida sifat larutannya adalah asam.

VIII. Daftar Pustaka


Kimia XI kurikulum 2013
Buku konsep dasar & the king www.ganesha-operation.com
Chem-upr.education
https://id.m.wikipedia.org
https://www.ruangguru.com
IX. Lampiran

Gambar 1. Hasil kertas lakmus dan indikator alami

Gambar. 2

Gambar 3. Pada saat melakukan penelitian


Gambar 4. Hasil praktikum 2

Gambar 5. Kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai