Penjelasan Teori
Asam dan basa adalah senyawa penting dalam kehidupan sehari-hari. Asam berasal dari Bahasa Latin
yaitu acidus yang berarti asam, sedangkan basa atau alkali berasal dari Bahasa Arab yaitu alkali yang
berarti abu.
A. Konsep Asam Basa
1. Teori Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang akan menghasilkan ion hidronium (H3O+) atau ion
hidrogen (ion H+) jika dilarutkan ke dalam air, seperti pada contoh berikut:
HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42-(aq)
Basa adalah zat yang akan menghasilkan ion hidroksida (OH-) jika dilarutkan ke dalam air seperti
contoh berikut:
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + OH-(aq)
Menurut teori Arrhenius, rumus kimia asam harus mengandung atom hidrogen (ion H+) dan
rumus kimia basa harus mengandung gugus hidroksil (–OH). Namun, tidak semua senyawa yang
mengandung gugus –OH merupakan basa. Selain itu, teori Arrhenius tidak dapat menjelaskan
sifat asam-basa pada larutan yang pelarutnya selain air.
pasangan
asam basa konjugasi
Contoh 1
H2PO4–(aq) + H2O(l) ⇌ H3PO4(aq) + OH–(aq)
basa 1 asam 2 asam 1 basa 2 pasangan asam basa konjugasi:
konjugasi H3PO4 dan H2PO4–
H2O dan OH–
konjugasi
Kimia XI/Gasal KD 8 1
Contoh 2
H2PO4–(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + PO43–(aq)
asam 1 basa 2 asam 2 basa 1 pasangan asam basa konjugasi:
konjugasi H2PO4– dan PO43–
H3O+ dan H2O
konjugasi
Dengan menggunakan konsep asam dan basa menurut Brønsted – Lowry maka dapat ditentukan
suatu zat bersifat asam atau basa dengan melihat kemampuan zat tersebut dalam serah terima
proton dalam larutan. Dalam hal ini pelarut tidak terbatas oleh pelarut air saja.
3. Teori Lewis
Lewis mendefinisikan asam-basa berdasarkan teori ikatan kimia. Menurut Lewis, asam adalah
spesi yang bertindak sebagai akseptor (penerima) pasangan elektron bebas. Basa adalah spesi
yang bertindak sebagai donor (penerima) pasangan elektron bebas.
Contoh
Kimia XI/Gasal KD 8 2
No Asam Basa
1. Rasanya masam Rasanya pahit dan licin
2. Korosif Kaustik (merusak kulit)
3. Dalam air terurai menjadi ion hidrogen (H+) Dalam air terurai menjadi ion hidroksida
dan sisa asam (ion negatif) (OH–) dan sisa basa (ion positif)
4. Memerahkan kertas lakmus Membirukan kertas lakmus
5. Memiliki nilai pH < 7 Memiliki nilai pH > 7
6. Bereaksi dengan basa menghasilkan garam Bereaksi dengan asam menghasilkan
dan air garam dan air
2. Indikator alami
Indikator alami dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, misal: kunyit, bunga sepatu, daun pacar
air, bunga nusa indah, umbi bit, kubis ungu, ubi ungu, kulit mawar, bunga mawar, dan sebagainya.
3. Indikator buatan
Indikator buatan memberikan perubahan warna pada rentang pH yang diuji. Beberapa indikator
buatan yaitu sebagai berikut:
No Indikator Trayek pH Warna
1. Metil Oranye (MO) 3,1 – 4,4 Merah – Kuning
2. Metil Merah (MM) 4,4 – 6,2 Merah – Kuning
3. Bromkresol hijau 3,8 – 5,4 Kuning – Biru
4. Bromkresol ungu 5,2 – 6,8 Kuning – Ungu
5. Bromtimol biru (BTB) 6,0 – 7,6 Kuning – Biru
6. Fenolftalin (PP) 8,3 – 10,0 Tak berwarna – Merah
7. Alizarin Kuning 10,1 – 12,0 Kuning – Merah
4. Indikator universal
Indikator universal dapat berupa larutan maupun kertas yang dapat menunjukkan perubahan
warna yang halus pada rentang pH antara 1-14 untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan
larutan.
Kimia XI/Gasal KD 8 3
5. Alat Indikator (pH meter)
Nilai pH suatu larutan dapat diukur dengan pH meter.
Contoh 3
Diketahui trayek perubahan warna indikator sebagai berikut
Indikator Warna Trayek pH
Metil Merah Merah – Kuning 4,4 – 6,2
Bromtimol Biru Kuning – Biru 6,0 – 7,6
Fenolftalein Tak berwarna – Merah 8,3 – 10,0
Hasil analisis air hujan menunjukkan:
Terhadap indikator metil merah memberi warna kuning.
Terhadap indikator bromtimol biru memberi warna biru.
Terhadap indikator fenolftalein tak berwarna.
Tentukan pH air hujan berdasarkan analisis tersebut.
Jawab:
Merah Kuning
Metil Merah
4,4 6,2
Kuning Biru
Bromtimol biru
6,0 7,6
Kimia XI/Gasal KD 8 4
Asam Asam
Kuat Lemah
No
Nama Rumus Nama Rumus
Asam Senyawa Asam Asam Senyawa Asam
1. Asam Iodida HI Asam Fluorida HF
2. Asam Bromida HBr Asam Sulfida H2S
3. Asam Perklorat HClO4 Asam Fosfat H3PO4
4. Asam Klorida HCl Asam Sianida HCN
5. Asam Sulfat H2SO4 Asam Sulfit H2SO3
6. Asam Nitrat HNO3 Asam Nitrit HNO2
WASPADA: Senyawa asam karboksilat dengan gugus –COOH bersifat asam
lemah dengan ionisasi
R–COOH ⇌ R–COO– + H+
a. Asam Kuat
Asam kuat adalah asam yang di dalam pelarut air mengalami ionisasi sempurna (α ≈ 100%). Di
dalam larutan, molekul asam kuat hampir semuanya terurai membentuk ion H+ dan ion negatif
sisa asam.
Secara umum, ionisasi asam kuat dapat dirumuskan sebagai berikut.
HxAy(aq) → x H+(aq) + y Ax-(aq)
sehingga konsentrasi ion H+ dapat dihitung:
Contoh 4
Tentukan konsentrasi ion H+ dalam larutan H2SO4 0,2 M
Jawab:
[H+] = x . [HxAy]
= 2 . 0,2 M
= 0,4 M
b. Asam Lemah
Asam lemah adalah asam yang di dalam air mengalami ionisasi sebagian, sesuai derajat
ionisasinya. Contoh:. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan. Secara
umum, ionisasi asam lemah dapat dirumuskan sebagai berikut.
HA(aq) ⇌ H+(aq) + A-(aq)
Karena mengalami ionisasi sebagian, maka konsentrasi ion H+ dapat dihitung sebagai berikut
Kimia XI/Gasal KD 8 5
Karena HA membentuk keadaan kesetimbangan, pelarutan asam lemah dalam air memiliki nilai
tetapan kesetimbangan. Tetapan kesetimbangan asam lemah dinamakan tetapan ionisasi asam,
dilambangkan dengan Ka sehingga konsentrasi ion H+ juga dapat ditentukan sebagai berikut:
Contoh 5
Tentukan konsentrasi ion H+ dalam larutan HF 0,1 M (α= 10%)
Jawab:
[H+] = α . [HF]
= 0,1 . 0,2 M
= 0,04 M
Contoh 6
Hitung konsentrasi masing-masing ion yang terdapat dalam larutan HCN 0,01 M. Diketahui Ka
HCN = 4,0 × 10–10.
Jawab:
[H+] = √𝐾𝑎. [𝐻𝐴]
= √4,0 𝑥 10−12
= 2 x 10–6 M
2. Kekuatan Basa
Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion OH- yang dihasilkan oleh senyawa basa
dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH- yang dihasilkan, larutan basa juga
dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah.
Basa Basa
Kuat Lemah
No
Nama Rumus Nama Rumus
Basa Senyawa Basa Basa Senyawa Basa
1. Litium hidroksida LiOH Aluminium hidroksida Al(OH)3
2. Natrium hidroksida NaOH Besi(II) hidroksida Fe(OH)2
3. Kalium hidroksida KOH Besi(III) hidroksida Fe(OH)3
4. Rubidium hidroksida RbOH Nikel hidroksida Ni(OH)2
5. Cesium hidroksida CsOH Raksa(I) hidroksida HgOH
6. Kalsium hidroksida Ca(OH)2 Raksa(II) hidroksida Hg(OH)2
7. Stronsium hidroksida Sr(OH)2 Tembaga(II) hidroksida Cu(OH)2
8. Barium hidroksida Ba(OH)2 Ammonium hidroksida NH4OH
Kimia XI/Gasal KD 8 6
WASPADA: NH4OH merupakan senyawa basa yang dikenal juga sebagai ammonia (NH3)
yang terionisasi dan terlarut dalam air. Jadi, NH4OH dan NH3 merupakan senyawa yang
sama dan bersifat basa.
a. Basa Kuat
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya mengalami ionisasi sempurna (α ≈ 100%).
Secara umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)x(aq) → Mx+ (aq) + x OH-(aq)
sehingga konsentrasi ion H+ dapat dihitung:
Contoh 7
Tentukan konsentrasi ion OH- dalam NaOH 0,2 M
Jawab:
[OH-] = x . [M(OH)x]
= 1 . 0,2 M
= 0,2 M
b. Basa Lemah
Basa lemah adalah basa yang di dalam air mengalami ionisasi sebagian, sesuai derajat ionisasinya.
Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan. Secara umum, ionisasi basa lemah
dapat dirumuskan sebagai berikut.
LOH(aq) ⇌ Lx+(aq) + OH-(aq)
Karena mengalami ionisasi sebagian, maka konsentrasi ion OH- dapat dihitung sebagai berikut
Karena LOH membentuk keadaan kesetimbangan, pelarutan basa lemah dalam air memiliki nilai
tetapan kesetimbangan. Tetapan kesetimbangan basa lemah dinamakan tetapan ionisasi basa,
dilambangkan dengan Kb sehingga konsentrasi ion OH- juga dapat ditentukan sebagai berikut:
Kimia XI/Gasal KD 8 7
Contoh 8
Tentukan konsentrasi ion OH- dalam larutan CuOH 0,1 M (α= 10%)
Jawab:
[OH–] = α . [HF]
= 0,1 . 0,2 M
= 0,02 M
Contoh 9
Hitung konsentrasi masing-masing ion yang terdapat dalam larutan NH3 0,5 M. Diketahui Kb
NH4OH = 1,8 × 10–5.
Jawab:
[OH–] = √𝐾𝑏. [𝐿𝑂𝐻]
= √0,9 𝑥 10−5
= √9 𝑥 10−6
= 3 x 10–3 M
pH = – log [H+]
pOH = – log [OH–]
Nilai pH air murni = 7 dan disebut netral. Nilai tersebut diperoleh dari persamaan kesetimbangan
ionisasi air murni
H2O(l) ⇌ H+(aq) + OH–(aq)
Harga konstanta kesetimbangan K untuk reaksi kesetimbangan ionisasi air:
[𝐻 + ][𝑂𝐻 − ]
K= atau K.[H2O] = [H+][OH–]
[𝐻2 𝑂]
Karena air H2O terionisasi sangat kecil maka K.[H2O] menjadi tetapan kesetimbangan ion bagi
air (Kw). Berdasarkan hasil eksperimen, nilai pada suhu 25°C, Kw = 1 x 10–14, karena air bersifat
netral, maka [H+] = [OH–], sehingga
Kimia XI/Gasal KD 8 8
Kw = [H+][OH–]
1 x 10–14 = [H+][OH–]
–log 1 x 10–14 = –log [H+] + –log [OH–]
14 = pH + pOH
= √6 𝑥 10−10 . [0,015]
= √9 𝑥 10−12
= 3 x 10–6 M
Menentukan pH larutan
pH = – log [H+]
= – log 3 x 10–6
= 6 – log 3
Contoh 11
Tentukan pH dari larutan Ca(OH)2 0,005 M
Jawab:
Ca(OH)2 merupakan basa kuat
Menentukan konsentrasi [OH–]
[OH-] = 2. [Ca(OH)2]
= 2 . 0,005 M
= 0,01 M
= 1 x 10–2
Menentukan pOH
pOH = – log [OH–]
= – log 1 x 10–2
= 2 – log 1 (log 1 = 0)
=2
pH = 14 – pOH = 14 – 2 = 2
Kimia XI/Gasal KD 8 9