Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KIMIA FARMASI DASAR

DISUSUN OLEH:

Nama : Meilita Rahma

NIM : 08061281722030

Dosen Pembimbing : 1.Yosua Maranatha Sihotang,M.Si.,Apt.


2.Herlina,S.Si.,Apt,M.Kes.

LABORATORIUM KIMIA FARMASI DASAR

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2017
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hampir semua proses kimia berlangsung dalam larutan sehingga penting
untuk memahami sifat-sifatnya. Larutan adalah sesuatu yang penting bagi
manusia Dan makhluk hidup pada umumnya. Reaksi-reaksikimia biasanya
berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara zat murni. Banyak
reaksi kimia yang dikenal , baik di dalam laboratorium atau di industri terjadi
di dalam larutan.
Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam
kebanyakan reaksi berlangsung di dalam larutan air. Larutan biasanya terdiri
dari dua zat atau lebih yang merupakan campuran homogen. Larutan terdiri
dari dua komponen penting. Komponen tersebut adalah solven atau pelarut
dan solut atau zat terlarut. Biasanya komponen solven mengandung jumlah zat
terbanyak. Dan komponen solut mengandung jumlah zat yang lebih sedikit.
Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat tertentu di dalam larutan.Bila
mengandung sejumlah kecil solut, maka konsentrasinya rendah atau
encer,sedangkan bila mengandung banyak solut dan sedikit solvent maka
larutan tersebut memiliki konsentrasi tinggi dan termasuk dalam larutan pekat.
Sangat penting bagi Mahasiswa untuk mempelajari mengenai pembuatan dan
pengenceran larutan sebab pembuatan dan pengenceran larutan merupakan
halyang paling dasar dalam pratikum,hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat
melakukan pengenceran dengan baik dan mengetahui tingkat bahaya masing-
masing larutan dari konsentrasinya.

1.2 Rumusan Masalah


a.Apa yang dimaksud dengan pengenceran dan titrasi?
b.Bagaimana cara melakukan pengenceran larutan ?
c.Bagaimana cara melakukan titrasi?
1.3 Tujuan
a.Mengetahui yang dimaksud dengan pengenceran dan titrasi.
b.Mengetahui cara melakukan pengenceran larutan.
c.Mengetahui cara melakukan titrasi.

1.4 Manfaat
a.Dapat memahami apa itu pengenceran dan titrasi.
b.Dapat membuat pengenceran larutan dengan konsentrasi tertentu
c.Dapat mentitrasi suatu larutan
BAB 2
ISI

2.1Pengenceran dan Titrasi


a.Pengenceran
Pengenceran adalah menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan
dengan menambahkan pelarut. Pengenceran pada prinsipnya hanya
menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum
pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran.
Dengan kata lain jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan
jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran atau jumlah gr zat terlarut
sebelum pengenceran sama dengan jumlah gr zat terlarut sesudah
pengenceran. Rumus sederhana pengenceran sebagai berikut :
M1V1 = M2V2
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 = Volume larutan sebelum pelarutan
M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan
b.Titrasi
Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrant adalah
Zat yang akan ditentukan kadarnya dan biasanya diletakan di dalam
Erlenmeyer.Titer adalah Zat yang telah diketahui konsentrasinya dan
biasanya diletakkan di dalam buret. Titik akhir titrasi adalah titik dimana
titrasi dihentikan tepat pada saat perubahan warna dari indicator, atau dalam
pekerjaan saat larutan sample dalam Erlenmeyer berubah warna. Titik
ekuivalen adalah Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai
mencapai keadaan sama ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat
habis bereaksi).Titrasi netralisasi merupakan titrasi dengan menggunakan
asam-basa.

2.2 Cara Melakukan Pengenceran


Prinsip-prinsip pengenceran antara lain : pengenceran dilakukan dengan
memakai labu ukur, dihitung jumlah zat terlarut yang akan diencerkan,
kemudian dimasukkan kedalam labu ukur zat terlarut yang akan diencerkan
diatas dan ditambahkan aquadest sampai tanda batas yang terdapat pada labu
ukur/gelas kimia. Pada prinsip nya semua pengenceran dilakukan dengan
memakai labu ukur karena dilabu ukur sudah terdapat tanda batas yang
mengandung arti sebatas mana aquadest harus ditambahkan. Sebelum
pengenceran dilakukan kadar solute yang akan diencerkan harus dihitung
terlebih dahulu.
Cara mengencerkan larutan adalah pertama dibuat dulu larutan induk,
caranya adalah, yang pertama hitunglah berapa banyak zat yang akan
digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi yang telah
ditetapkan.Kedua,timbang zat tersebut sesuaikan dengan dengan perhitungan
dengan menggunakan neraca analitis diatas kaca arloji. Ketiga,pindahkan zat
yang telah ditimbang tersebut ke dalam beaker glass, tambahkan aquadest
atau pelarut hingga semua larutan tercampur sempurna. Keempat, pindahkan
larutan tersebut ke dalam labu ukur 100 ml dan tambahkan aquadest sampai
tanda batas.Terakhir,tutup labu ukur dan kocok hingga homogen.setelah
pembuatan larutan induk,lakukan pembuatan pengenceran larutan, caranya
pertama, lakukan perhitungan pengenceran V1M1=V2M2. Kedua, pipet
larutan pekat ke labu takar 50ml (dengan pemipetan). Ketiga tambahkan
pelarut hingga menjelang tanda batas leher labu takar. Keempat, tambahkan
pelarut sampai tanda batas menggunakan pipet tetes dengan teliti,tutup dan
mengocok sampai homogen.

2.3 Cara Melakukan Titrasi


Titrasi dapat dilakukan tatapi harus menyiapkan bahan-bahannya terlebih
dahulu.Bahannya dan peralatannya adalah Erlenmeyer, Buret, serta Statif dan
Klem. Tidak hanya itu di perlukan juga larutan baku yang dalam hal ini laruta
NaOH yang telah diencerkan. Larutan baku ini merupakan larutan yang telah
di ketahui konsentrasinya dan di letakkan di dalam buret yang di sebut
sebagai larutan penitrasi. Larutan ini harus telah di ketahui jumlah
konsentrasinya. Selanjutnya larutan yang akan di tentukan konsentrasinya di
teteskan indikator asam basa.Selain itu yang perlu di perhatikan penempatan
larutan yang ada di dalam buret dan juga labu titrasi boleh di tukar. Larutan
yang baku itu dapat di jadikan sebagai larutan penitrasi dan dapat juga di
jadikan sebagai larutan yang akan di titrasi.Larutan penitrasi ini secara
perlahan di tetesi larutan yang di titrasi. Penetsan barunya akan di hentikan
ketika sudah mencapai suatu titik titrasi akhir, titik ini dapat di ketahui
dengan perubahan warna yang terjadi di larutan indicator. Tidak hanya itu,
titik akhir dari titrasi dapat di sebut juga sebagai titik ekivalen.
Titik ekivalen merupakan suatu keadaan yang ketika zat di dalam suatu
larutan yang di titrasi telah tepat habis bereaksi dengan zat yang ada di dalam
larutan penitrasi atau asam dan juga basa telah tepat habis melakukan reaksi.
Tepat di saat seluruh zatnya telah habis dalam bereaksi maka larutan indicator
ini akan berubah warna dan pada saat itulah terjadinya penetrasi dan buret
harus dapat segera di hentikan.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengenceran adalah menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan
dengan menambahkan pelarut. Pengenceran pada prinsipnya hanya
menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum
pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. Titrasi
adalah suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan
zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya
Pengenceran dilakukan dengan cara menambahkan solvent didalam
larutan sehingga larutan tersebut turun konsentrasinya.Titrasi dilakukan dengan
cara meneteskan indikator pp kedalam larutan baku yaitu NaOH dan kemudian
ditetesi dengan larutan HCL yang ada pada buret sampai larutan yang semula
berwarna menjadi bening kembali.
3.2 Saran
Pada praktikum ini dibutuhkan pemahaman prosedur kerja dan ketelitian
dalam menghitung dan menimbang bahan. Oleh karena itu pemahaman dan
ketelitian perlu di tingkatkan.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.Pengenceran adalah menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan
dengan menambahkan pelarut.
2.Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja, sehingga
jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat
terlarut sesudah pengenceran.
3.Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya
4.Pengenceran dilakukan dengan cara menambahkan solvent didalam larutan
sehingga larutan tersebut turun konsentrasinya.
5.Titrasi dilakukan dengan cara meneteskan indikator pp kedalam larutan baku
yaitu NaOH dan kemudian ditetesi dengan larutan HCL yang ada pada buret
sampai larutan yang semula berwarna menjadi bening kembali.
3.2 Saran
Pada praktikum ini dibutuhkan pemahaman prosedur kerja dan ketelitian
dalam menghitung dan menimbang bahan. Oleh karena itu pemahaman dan
ketelitian perlu di tingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai