Anda di halaman 1dari 13

Suplemen Materi MK Biologi Sel, Sem Genap 2020/2021

1. MIKROTOBULA

A. Struktur mikrotubula
Mikrotubula tersusun atas monomer tubulin α dan monomer tubulinβ. Kedua monomer
bersatu menjadi dimer tubulin. Proses penggabungan dimer tubulin (polimerisasi) berlangsung dalam
2 tahap. Tahap pertama disebut nukleasi (nucleation). Proses ini memerlukan dimer tubulin, Mg++
dan GTP, serta berlangsung pada temperatur 37 C. Tahap ini berlangsung lambat sampai dengan
terbentuknya microtubula. Selama nukleasi dimer-dimer bergabung membentuk heterodimer. Dimer
terus menempel membentuk oligodimer yang terus memanjang membentuk protofilamen. Setiap
dimer membawa 2 molekul GTP yang berfungsi mengikat molekul beta tubulin. Bila sebuah molekul
tubulin beta ditambahkan pada mikrotubula, DTP dihidrolisa menjadi GDP. Seringkali oligomer
bergabung membentuk cincin mikrotubula. Hidrolisis GTP berlangsung pada suhu 370 C dan berhenti
pada suhu 4o C. Tahap kedua dinamakan elongasi (elongation) atau pemanjangan, berlangsung
lebih cepat. Cincin oligomer bergabung berderet-deret dengan diameter 25 nm. Pada irisan
melintang, setiap cincin tersusun atas 13 deret. Irisan membujur 13 deret disebut protofilamen.
Perhatikan gambar skema mikrotubula

Gambar 1.1 Struktur mikrotubula

B. Fungsi mikrotubula

1. Sabagai rangka sel. Jalinan mirotubula bersama dengan mikrofilamen dan filamen intermedia
merupakan rangka yang memberi bentuk sel

2. Sebagai “rel” untuk transportasi intra seluler. Pada mirotubula menempel protein motor
atau microtubule associated protein (MAP). Protein motor terdiri atas bagian kepala yang
menempel langsung ke mikrotubula. Bagian lainnya dari protein motor adalah bagian ekor yang
membawa vesikel (gelembung kecil) yang berisi zat yang diangkut (lihat gambar). Protein motor
berupa kinesin dan dynein. Kinesin merupakan motor protein yang membantu pergerakan
vesikula dan organel ke arah ujung positif mikrotubul (plus end). Dinein merupakan
kelompok protein motor mikrotubulus yang bergerak ke arah ujung negatif (minus end).
Protein kinesin dan dinein dapat menghidrolisis ATP menjadi ATP; energi yang ditimbulkan
dari hidrolisis digunakan untuk gerak motor protein.
Gambar 1.2 Protein motor

3. Pembentukan gelendong pembelahan pada pembelahan sel mitosis. Di artikel ini dicertakan
terutama pada anafase. Perhatikan gambar. Pada mitosis, mikrotubula membentuk 4 macam
gelendong/mikrotubla: mikrotubula kinetochore (tempat menempelnya kromosom atau
kromatid), mikrotubula kutub, mikrotubula kromosomal dan mikrotubula aster. Anafase
dibedakan menjadi anafase A dan anafase B yang berlangsung bersama-sama. Pada anafase A
terjadi pemendekan mikrotubula kinetokor atau depolimerisasi sehingga kromosom yang
menempel tertarik ke kutub sel. Pada anafase B terjadi polimerisasi mikrotubula kutub sehingga
juga menarik kromosom ke kutub sel. Terjadi pergeseran antara mikrotubula kutub dari ujung
yang berlawanan karena adanya dinein yang dapat menghdrolisis ATP

4. Penyebaran pigmen pada ikan tertentu. Pada ikan ini mirotubula terletak di permukaan sel
(permukaan tubuh ikan). Pigmen m yang menempel di dimer tubulin. Jika terjadi polimerisasi
maka akan muncul warna ikan sesuai dengan pigmen yang menempel pada dimer tubulin.

5. Penyusun silia dan flagela. Jika silia diiris melintang menujukkan mikrotubula seperti pada
gambar. Silia tersusun atas 9 mikrotubula doublet bagian luar/tepi dan 2 mikrotubula sentral (9
+ 2). Pada mikrotubula doublet terdapat dinein. Pergeseran antara mikrotubula tepi dan sentral
menimbulkan gerak. Dinein menghdrolisis ATP, energi yang dihasilkan untuk gerak/pergeseran.
Pada prinsipnya struktur silia dan flagela sama, hanya berbeda ukurannya.
Gambar 1.3 Irisan melintang silia

Gambar 1.4 Anafase A dan Anafase B

6. Membentuk sentriol
Sentriol adalah struktur berbentuk tabung yang terbentuk dari mikrotubulus dengan lebar 0,2 μm
dan panjangnya 0,4 μm. Sentriol berfungsi membentuk benang spindel untuk memisahkan
kromosom (baca no 3). Mikrotubulus berkelompok membentuk 3 mikrotubulus yang tersusun
secara paralel. Sembilan kelompok semacam ini membentuk dinding sentriol. Tiap kelompok
tidak tegak lurus dengan inti tabung, tetapi agak miring.

ngalam, 8 maret 2021


tip
2. MIKROFILAMEN

Mikrofilamen juga dinamakan filamen aktin karena tersusun atas protein aktin. Dalam
bentuk molekul tunggal disebut G-aktin (G=globula-bulat). Polimerisasi G-aktin akan membentuk
F-aktin (f=filamen). Mikrofilmen tersusun atas 2 rantai f-aktin (doublet)yang saling membelit
dengan diamater 5-7 nm (lihat gambar). Selain aktin pada sel otot ada filamen mikro yang tersusun
dari protein miosin. Biasanya ditemukan berkumpul di sekitar pinggiran, tepat di bawah permukaan
luar membran sel. Di sini mereka dapat mengatur bentuk sel, menanggapi perubahan di lingkungan
sekitarnya

Gambar 2.1 Struktur filamen mikro

Fungsi filamen mikro:

1. Membentuk sitoskeleton dinamis, yang memberikan dukungan struktural untuk sel dan
menghubungkan bagian dalam sel dengan lingkungan untuk menyampaikan informasi tentang
lingkungan eksternal.
2. Memberikan motilitas sel. misalnya, filopodia
3. Selama mitosis, organel intraseluler diangkut oleh protein motor untuk sel anak sepanjang kabel
filamen aktin
Gambar 2.2 Perbandingan struktur dan ukuran 3 filamen penyusun rangka sel.
Gambar 2.3 Pertumbuhan filopidia
Gambar 2.4 Filopidia dan kaki semu
Gambar 2.5 Mekanisme kontraksi otot

4. Dalam sel-sel otot, filamen aktin dan protein myosin menghasilkan kekuatan pada filamen untuk
mendukung kontraksi otot. Di dalam otot, filamen aktin bergabung dengan filamen miosin
sedemikian rupa sehingga memberikan otot kekuatan dan kemampuan untuk kontraksi mereka.
Filamen miosin dibundel bersama untuk membentuk apa yang disebut filamen tebal, dengan
diameter sekitar 15 nanometer. Tumpukan filamen tebal dan tumpukan filamen tipis diatur
secara bergantian sepanjang serat otot, dengan tujuan mereka sedikit tumpang tindih satu sama
lain. Selama kontraksi otot, hubungan antara filamen tipis dan tebal yang dibuat dan putus-putus,
menyebabkan filamen untuk meluncur melewati satu sama lain dalam gerakan seperti roda gigi.
5. Pada sel non-otot, filamen aktin membentuk sistem jalur untuk transportasi kargo yang didukung
oleh myosin non-konvensional seperti myosin V dan VI. Myosin non-konvensional
menggunakan energi dari hidrolisis ATP untuk mengangkut kargo (seperti vesikel dan organel)
pada tingkat yang jauh lebih cepat daripada difusi.
6. Dapat depolimerisasi (membongkar) dan reformasi cepat (polimerisasi) , sehingga
memungkinkan sel untuk mengubah bentuk dan bergerak, misalnya pada sel ameba
7. Sel darah putih = makrofag (melawan infeksi sel tubuh) memanfaatkan kemampuan ini untuk
bergerak/pindah ke lokasi infeksi (pseudopodia) dan menelan patogen (fagositosis)
8. Gerak yang ditimbulkan mikrofilamen (aktin dan miosin): kontraksi, aliran sitoplasma
(TUGAS), endositosis, eksositosis, gerak amoeboid, dan perubahan bentuk sel
9. Pada sitokinesis sel hewan, mikrofilamen membentuk cincin kontraktil yang dapat berkontraksi
mnerik membran sehingga sel terbagi menjadi 2 anak sel
Gambar 2.6 Fagositosis pada makrofag
Gambar 2.7 Kontraksi otot, gerak amuboid, aliran sitoplasma
Gambar 2.8 Cincin kontraktil pada sitokinesis sel hewan

2. FILAMEN INTERMEDIET

Tersusun dari molekul-molekul protein fibrosa. Merupakan benang berongga yang terdiri dari
beberapa protofilamen dan sebuah rongga. Berbentuk serat mirip tali, filamen intermediet memberi
kekuatan mekanis pada sel sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan yang terjadi pada
dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding sel. Disebut serabut intermediar karena
ukurannya di antara ukuran mikrofilamen dan mikrotubulus. Di dalam sel menyebar di seluruh sel,
dekat permukaan sel. Pola jalinan seperti sarang laba-laba. Keberadaannya dalam tumbuhan belum
jelas.
Gambar 3.1 Struktur filamen intermediet

Keterangan gambar:
A. Monomer/subunit filamen intermediat: filamen yang memanjang dan fibrous
B. Monomer identik membentuk dimer
C. 2 dimer bergabung antiparalel membentuk tetramer
D. 2 tetramer bergabung
E. 8 tetramer bergabung sec helix membentuk filamen intermediat, yang dalam potongan
melintang tersusun atas 16 dimer

Tipe filamen intermediat pada sel vertebrata:


1. Nuclear, jenis protein lamin, di bagian dalam membran inti
2. Vimentin: pada sel mesenkim
3. Epitelial: komponen keratin tipe I & II; ada di sel epitel
4. Axonal: protein neurofilamen

Fungsi filamen intermediet


1. Penyokong sel dan inti sel
2. Pada sel epitel, filamen intermediet membentuk anyaman yang berfungsi untuk menahan
tekanan dari luar.
3. Kekuatan sel: menyebar ratakan tekanan ke seluruh sel, sehingga tahan terhadap gesekan,
misalnya pada sel epitel
4. Bersama filamen rangka sel lainnya ikut mempertahankan bentuk sel, tambatan nucleus dan
organel lain, serta pembentukan lamina nukleus

5. KELAINAN
Para peneliti telah menemukan bahwa kelainan pada mikrotubulus dan mikrofilamen dapat
menyebabkan penyakit seperti kanker, penyakit kulit dan sirosis hati. Kelainan bahkan telah
dikaitkan dengan penyakit neurodegenerative seperti penyakit Alzheimer.

Ngalam, 9 Maret 2021


tip

Anda mungkin juga menyukai