Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aisyah Raihan Fadillah

NIM : 200342416889
Offr : PAI-G17/ BIOLOGI-H

LEMBAR KERJA MAHASISWA


A. Soal Dan Latihan Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan ringkas dan jelas!
1. Bagaimana pandangan Islam perihal korupsi?
2. Sebutkan bentuk-bentuk perilaku yang termasuk kategori tindak korupsi dalam
pandangan Islam?
3. Menurut pendapat Anda, apakah hukuman yang paling tepat untuk pelaku korupsi agar
memperoleh efek jera? Sertakan alasan yang mendukung pendapat Anda!
4. Menurut pendapat Anda, motif apakah yang paling dominan penyebab maraknya tindak
korupsi di Indonesa?
5. Bagimanakah tuntunan agama Islam dalam upaya menumbuhkembangkan budaya anti
korupsi?

B. Tugas Kontekstual
Lakukan aktivitas-aktivitas berikut dan catatlah hasilnya!
1. Identifikasi bentuk-bentuk perilaku yang termasuk kategori tindak korupsi yang biasa
terjadi di kalangan mahasiswa selain perilaku mencontek, plagiasi, dan titip absen!
2. Buatlah analisis perbandingan antara hukum yang diterapkan di Indonesia dan hukum
yang berlaku dalam Islam bagi pelaku tindak korupsi! Tuangkan dalam bentuk diagram
perbandingan!

JAWABAN
1. Korupsi dalam dimensi suap atau Risywah di dalam pandangan hukum islam adalah
perbuatan yang tercela dan juga menjadi dosa besar karna perusakan massal, dan
Allah pun melaknat pelakunya. Saraqah atau pencurian dilihat dari etimotologinya
memiliki arti melakukan sebuah tindakan pada orang lain dengan cara sembunyi.
Namun menurut Abdul Qadir 'Awdah pencurian diartikan sebagai tindakan
mengambil harta orang lain dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Allah melarang
keras kita untuk melakukan korupsi, hal ini terdapat dalam QS. An-nisa':29 “Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”. Allah tidak melarang sesuatu yang
didalamnya terkandung banyak mudhorot bagi pelaku dan banyak orang. Begitu juga
halnya dengan korupsi atau ghulul. Pelaku ghulul akan dibelenggu atau akan
membawa hasil dari korupsi di hari kiamat
2. Jenis Tindak Pidana Korupsi Dalam Fiqh Jinayah
 Ghulul (Penggelapan)
 Risywah (Penyuapan)
 Ghasab (Mengambil Paksa Hak/Harta Orang Lain)
 Khianat.
 Sariqah (Pencurian)
 Hirabah (Perampokan)
3. Menurut saya kita perlu mengaca pada negara-negara maju seperti cina, korea, dan
jepang. Atau bahkan mengaca pada negara tetangga, yakni Malaysia. Dimana
negara-negara tersebut sangat mendisiplinkan sanksi bagi para koruptor. Bahkan
negara-negara tersebut bisa memberi hukuman mati bagi para koruptor yang
menggelapkan uang yang berjumlah banyak. Mengapa? Karena sudah sangat tidak
diragukan lagi, negara-negara tersebut merupakan negara maju yang memliki
tingkat perekonomian yang tinggi, terutama cina. Negara-negara tersebut berhasil
membentuk pemimpin dan warga negara yang disiplin dan bertanggung jawab. Jadi
sangatlah pantas untuk kita contoh. Ingat! Kita patut mencontoh hal yang baik pada
apa yang lebih baik.
4. Motif penyebab tindakan korupsi.
Faktor Internal
• Sikap Terlalu Mencintai Harta (Hub al-Dunya)
• Sikap Tamak dan Serakah
• Sikap Hidup Konsumtif dan Hedonis
• Pemahaman Agama yang Dangka
• Hilangnya Nilai Kejujuran
Faktor Eksternal
• Adanya Kesempatan dan Sistem yang Rapuh
• Faktor Budaya
• Faktor Kebiasaan dan Kebersamaan
• Penegakan Hukum yang Lemah
5. Salah satunya melalui pendidikan islam. Pendidikan Islam, sebagai salah satu sistem
pendidikan yang berjalan di negara ini juga ikut memberikan kontribusi pada ranah
pencegahan. Pendidikan Islam yang berdasarkan kepada Alquran dan Hadis sangat
kaya akan nilai. Nilai-nilai yang diajarkan selaras dengan prinsip- prinsip pendidikan
antikorupsi sebagai usaha pencegahan. Sebut saja nilai keimanan, nilai kejujuran,
nilai keadilan dan nilai keteguhan memegang janji. Sebagian dari nilai-nilai
pendidikan Islam tersebut sesuai dengan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan
kontrol kebijakan. Kontribusi pendidikan Islam pada pencegahan korupsi juga cukup
terasa jika dilihat dari besarnya jumlah lembaga pendidikan, baik formal maupun
informal. Jumlah seluruh lembagapendidikan Islam yang terdata sekitar 618.218
lembaga. Dan mampu menjangkau puluhan bahkan ratusan juta umat Islam se-
Indonesia. Konsistensi dan keseriusan dalam membumikan nilai-nilai keislaman
adalah kunci untuk terus memantapkan peran lembaga pendidikan Islam dalam
pencegahan korupsi.
B. Tugas Kontekstual
1. selain dari hal yang sudah disebutkan, melebihkan –lebihkan kebutuhan agar diberikan
uang saku lebih oleh orang tua juga termasuk tindakan korupsi.
2. Kejahatan korupsi di Indonesia digolongkan sebagai kejahatan luar biasa (ekstra
ordinary crime) karena dampaknya yang luar biasa merusak bagi tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Triliunan uang negara hilang oleh para koruptor bahkan
parahnya yang melakukan adaah para pejabat negara. Sedemikian dahsyatnya efek yang
ditimbulkan, maka pasca reformasi didirikan lembaga Adhoc Komisi Pemberantasan
Korupsi yang memiliki kewenangan sangat besar dalam penegakan hukum sebagai
bentuk ketidakmampuan Kepolisian dan Kejaksaan dalam menegakan hukum khususya
korupsi. Bahkan sekarang Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk dibuat Satuan
khusus yang disebut SABER PUNGLI (Sapu Bersih Pungutan Liar) akibat kejengahan dia
dalam melihat maraknya pungutan liar dalam berbagai kehidupan di Indonesia.
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 209
Kitab Undang-undang Hukum Pidana, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1
(satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling sedikit Rp
50.000.000,00 (Lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00. Pasal 2
ayat (1) UU Tipikor menyebutkan ‘Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling
lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)
Dalam islam, mengisyaratkan pemberlakuan hukuman yang akan mampu
memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi yakni hukuman mati. Salah satu dalil
yang mengisyaratkan hukuman mati bagi pelaku korupsi diantaranya termaktub dalam
Alqur’an Surah Al-Maidah ayat 33 : “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang
yang memerangi Alloh dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi hanyalah
mereka dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertmbal
balik atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu sebagai suatu
penghinaan untuk mereka di dunia, dan di ahirat memperoleh siksaan yang besar”. (Al-
Maidah 5/ 33).

Anda mungkin juga menyukai