Anda di halaman 1dari 6

Siklus Biogeokimia dan Aliran Energi

Biogeokimia sendiri membentuk aliran melingkar dari unsur-unsur kimia yang melewati
unsur-unsur organisme dan lingkungannya. Kata “Bio” merujuk kepada organisme hidup,
kata “Geo” kepada bebatuan, tanah, udara, dan air dari bumi, sedangkan kata “kimia”
merujuk pada komposisi kimia dari bumi dan pertukaran unsur-unsur diantara bahan-bahan
dari kerak bumi.
Siklus biogeokimia merupakan siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
komponen abiotik ke komponen biotik lalu kembali lagi ke komponen abiotik atau siklus ini
biasa disebut siklus organik-anorganik. Disebut siklus biogeokimia karena siklus ini tidak
hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan
abiotik. Siklus-siklus tersebut antara lain : siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus
nitrogen, dan siklus sulfur.
Fungsi Siklus Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-
unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun
komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
1. Siklus Air
Matahari menjadi salah penyebab terjadinya siklus air. Siklus ini membawa air dalam
bentuk uap ke atmosfer. Secara singkatnya, siklus air merupakan perpindahan air dari
darat, laut, sungai, rawa, atmosfer, dan antara organisme dengan lingkungan.

Pada siklus air ada 4 tahapan utama :


1) Evaporasi dan Transpirasi
Evaporasi atau penguapan merupakan peristiwa dimana energi panas matahari
mempengaruhi sungai, laut, danau, dan mengubah wujud air tersebut menjadi
uap. Kemudian uap ini akan naik ke atas menuju udara. Sedangkan transpirasi
sendiri merupakan peristiwa terjadinya penguapan air yang berasal dari
tumbuhan melalui stomata.
2) Kondensasi
Kondesasi merupakan peristiwa ketika uap dari bumi mengalami penguapan
dan berubawah wujud menjadi air yang kemudian melayang ke udara.
Peristiwa tersebut terjadi karena suhu di permukaan bumi yang cukup tinggi
sedangkan suhu di udara lebih dingin sehingga air yang menguap akan
mengalami penurunan suhu dan kemudian menggumpal membentuk awan.
3) Presipitasi
Peristiwa kondensasi terjadi ketika gumpalan-gumpalan uap menyatu secara
terus menerus lambat laun udara di atmosfer tidak mampu menahan air
tersebut, maka jatuhlah air-air tersebut ke bumi dalam berbagai bentuk,
misalnya air hujan, hujan es, embun, hujan salju.
4) Koleksi
Ketika air kembali jatuh ke bumi dalam berbagai bentuk seperti air hujan, es,
embu, atau salju mungkin akan jatuh ke laut, sungai, danau, atau bahkan bisa
jatuh di hutan atau daratan. Ketika jatuh di darat, air tersebut akan meresap ke
tanah dan menjadi air tanah. Air tanah inilah yang sangat bermanfaat bagi
makhluk hidup di permukaan bumi. Sebagian air tersbut akan dimanfaatkan
oleh makhluk hidup dan sebagaian lain akan meneruskan siklus air menuju ke
sungai kemudian bermuara di laut atau danau. Air ini kemudian akan
kemabali ke siklus awal evaporasi dan transpirasi lagi. Begitu seterusnya dan
sudah berlangsung selama umur bumi. Jadi benar sekali karena adanya siklus
air, air yang kita minum hari ini mungkin bagian dari air berjuta-juta tahun
yang lalu yang terus bersiklus semenjak kemunculan bumi.
2. Siklus Oksigen
Siklus oksigen adalah proses pertukaran oksigen di bumi ini yang berlangsung secara
terus menerus tidak ada habisnya. Selama evolusi awal bumi, oksigen yang
dibebaskan dari H2O uap oleh radiasi UV. Ini terakumulasi diatmosfer sebagai
hidrogen melarikan diri ke atmosfer bumi. Dengan munculnya kehidupan tanaman,
fotosintesis juga menjadi sumber oksigen. Oksigen juga dirilis sebagai karbon organik
dalam CHO, dan dapat disimpan di sedimen.
Proses yang Menggunakan Oksigen
 Pernapasan – Nama ilmiah untuk bernapas adalah respirasi. Semua hewan dan
tumbuhan menggunakan oksigen ketika mereka bernapas. Mereka menghirup oksigen
dan menghembuskan karbon dioksida.
 Pembusukan – Ketika tumbuhan dan hewan mati, mereka membusuk. Proses ini
menggunakan oksigen dan melepaskan karbon dioksida.
 Pengaratan – ini juga disebut oksidasi. Ketika benda-benda berkarat mereka
menggunakan oksigen.
 Pembakaran – Ada tiga hal yang diperlukan untuk kebakaran: oksigen, bahan bakar,
dan panas. Tanpa oksigen Anda tidak bisa memiliki api. Ketika benda-benda terbakar,
mereka menggunakan oksigen dan menggantinya dengan karbon dioksida.
Proses Yang Menghasilkan Oksigen
 Tanaman – Tanaman membuat sebagian besar oksigen yang kita hirup melalui proses
yang disebut fotosintesis. Dalam proses ini tanaman menggunakan karbon dioksida,
sinar matahari, dan air untuk menciptakan energi. Dalam proses itu mereka juga
membuat oksigen yang mereka rilis ke udara.
 Sinar matahari – Beberapa oksigen dihasilkan ketika sinar matahari bereaksi dengan
uap air di atmosfer.

3. Siklus Karbon
Siklus karbon merupakan siklu biogeokimia dimana karbon di pertukarkan antara
biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi.
Karbon merupakan salah satu unsur penting di bumi dan termasuk dalam 4 unsur
terbanyak di semesta (Balaubramanian, 2017). Karbon merupakan unsur penyusun
hampir seluruh makhluk hidup, pada tubuh manusia unsur karbon menyusun sekitar
18%. Selain itu, aktivitas makhluk hidup juga membutuhkan karbon dalam berbagai
bentuk, di antaranya pada proses respirasi, makan, fotosintesis, transportasi dan
banyak aktivitas lainnya. Proses perpindahan karbon dalam berbagai proses tersebut
disebut dengan siklus karbon (Balaubramanian, 2017). Siklus karbon yang
berlangsung cepat disebut dengan siklus karbon pendek, sementara siklus karbon
yang berlangsung dalam rentang waktu yang lama dan melalui proses geologis
disebut dengan siklus karbon panjang.

Sumber karbon dialam adalah CO2:


 CO2 di alam  fotosintesis  tumbuhan mati  karbon tersimpan di dalam
fosil
 Makhluk hidup bernapas  mengeluarkan CO2 dipakai untuk fotosintesis
 Hewan mati  karbon tersimpan di dalam fosil
 Fosil  bahan bakar  CO2 terlepas kembali ke udara

4. Siklus Nitrogen
Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer sebanyak 80% dari udara.
Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar
(misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang.
Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan
kilat/ petir. Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3),
ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ). Siklus nitrogen secara khusus sangat
dibutuhkan dalam ekologi karena ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat
proses ekosistem kunci, termasuk produksi primer dan dekomposisi.

5. Siklus Fosfor
Siklus fosfor didefinisikan sebagai siklus biogeokimia yang menggambarkan
pergerakan fosfor melalui bidang ekosistem yaitu melalui litosfer, hidrosfer, dan
biosfer.

Daur siklus fosfer adalah proses yang tidak pernah berhenti mengenai perjalanan
fosfer dari lingkungan abiotik hingga dimanfaatkan dalam proses biologis. Berbeda
dengan daur hidrologi, daur karbon, dan daur nitrogen, daur fosfor tidak melalui
komponen atmosfer. Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat(fosfor yang
berkaitan dengan oksigen : H2PO4- dan HPO42-). Ion fosfat banyak terdapat dalam
bebatuan. Pengikisan dan pelapukan batuan membuat fosfat larut dan terbawa menuju
sungai sampai laut sehingga membentuk sedimen. Sedimen muncul kembali ke
permukaan karena adanya pergerakan dasar bumi.

Referensi :
Balaubramanian, A. 2017. Technical report of Siklus Karbon. Centre for Advance Studies in
The Earth Science, University of Mysore, Mysore. (accessed
rd
through www.researchgate.net on September 9 , 2022)

Anda mungkin juga menyukai