Anda di halaman 1dari 3

Nama : Chintya Adi Kusumah

NIM : 1192060018
Kelas : 7A Pendidikan Biologi
Mata Kuliah : Mikrobiologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Ukit, M.Si.

1. Peran mikroba air dalam siklus unsur dalam air (biogeokimia)


Jawab :
Siklus-siklus biogeokimia tersebut antara lain adalah siklus Nitrogen, siklus Fosfor, siklus
Karbon, siklus Oksigen, siklus Karbondioksida, siklus Air dan siklus Sedimen.
1. Siklus Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur esensial untuk pembentukan protein dan asam nukleat.
Sekitar 78% nitrigen terdapat di atmosfer dalam bentuk gas (N2), namun tumbuhan
dan hewan pada umumnya tidak mampu menggunakannya dalam bentuk bebas.
Nitrogen harus diubah menjadi bahan Nitrogen lain sehingga dapat digunakan. Pada
umumnya tumbuhan adapat menggunakan nitrogen dalam bentuk amonia (NH3), ion
nitrit (NO2), dan ion nitrat(NO3). Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia.
Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini
akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga
menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri
denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi
nitrogen yang dilepaskan ke udara.
Adapun bakteri yang terlibat dalam daur nitrogen yaitu :
1. Nitrosomonas mengubah amonium/amonia menjadi nitrit.
2. Nitrobactar mengubah nitrit menjadi nitrat
3. Rhizobium menambat nitrogen di udara.
4. Bakteri hidup bebas pengikat nitrogen seperti Azotobacter (aerobik) dan
Clostridium (anaerobik).
5. Alga biru hijau pengikat nitrogen seperti Anabaena, Nostoc, dan anggota-anggota
lain dari ordo Nostocales.
6. Bakteri ungu pengikat nitrogen seperti Rhodospirillum.
2. Siklus Fosfor
Fosfor merupakan elemen terpenting bagi kehidupan, karena semua makhluk hidup
membutuhkan fosfor dalam bentuk TAP sebagai sumber energi dalam proses
meabolisme sel. Siklus fosfor tidak terjadi di atmosfer atau udara melainkan terjadi
pada tanah, air, tumbuhan dan hewan melalui proses sedimnetasi.
3. Siklus Karbon
Pada dasarnya siklus karbon terjadi melalui perpindahan karbon dari lautan, udara,
batu, tanah dan semua makhluk hidup. Karbon bergerak dari atmosfer ke tanaman
sehingga menempel pada tanaman melalui oksigen atau udara dalam bentuk gas yang
di sebut (CO2). Karbondioksida yang menempel pada tanaman ini dengan bantuan
matahari, melalui proses fotosintesis, ditarik dari udara untuk membuat makanan
tanaman dari karbon. Sedangkan karbon yag berada di dalam air akan dimanfaatkan
tumbuhan air dalam proses fotosintesisnya. Selanjutnya karbon yang ada pada tamanan
berpindah pada hewan dan hewan yang memakan hewan lain melalui rantai makanan
sehingga mereka mendapatkan karbon juga.
4. Siklus Oksigen
Siklus oksigen bermula dari penguraian suatu zat oleh cahaya matahari yang masuk ke
bumi melalui atmosfer dan cahaya matahari mengalami suatu kerusakan oleh iklim,
dan terjadi pada lapisan biosfer dan litosfer. Setelah mengalami kerusakan oleh iklim,
mengalami proses fotosintesis, dalam berfotosintesis menghasilkan oksigen yang
nantinya akan digunakan oleh manusia, hewan untuk berespiras(bernafas) dan yang
berada bebas di dalam atmosfir kemudian kembali lagi ke bumi untuk respirasi dan
pembusukan hewan, tumbuhan, dan manusia yang mati dalam waktu yang lama akan
mengalami pembusukan dan akan membentuk batu bara di dalam tanah dan
tertimbun/penimbunan dalam proses menghasilkan co2,o2,h2o yang dapat
dipergunakan untuk berfotosintesis dengan bantuan penguraian zat oleh cahaya
matahari.
5. Siklus Karbondioksida
Siklus karbondioksida merupakan siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan
antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa
jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur
pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya
termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah
(soil carbon), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-
hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Karbon dioksida dihasilkan oleh
semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi
dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon
dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbondioksida juga
dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida
anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada
mata air panas
6. Siklus Hidrologi
Air merupakan materi alam yang sangat belimpah ruah nilainya dan merupakan salah
satu kebutuhan mendasar bagi makhluk hidup, karena semua mahluk hidup di bumi
pasti membutuhkan air untuk kelangsungan hidup di bumi. Siklus hidrologi di awali
dengan adanya penguapan baik dari laut, danau, rawa yang di sebut Evaporasi dan
penguapan tumbuhan (Transpirasi) yang selanjutnya uap tersebut di angkat oleh angin
ke atmosfer dan menjadi awan, dalam keadaan jenuh awan tersebut akan jatuh kebumi
sebagai hujan, es maupun salju. Air yang jatuh tersebut untuk kembali menjadi air
dapat terjadi oleh adanya air larian di atas permukaan tana dan selanjutnya mengalir
dari saluran-saluran sampai kedanau atau laut.

Sumber:
Winarno, F. G. 1986. Air Untuk Industri Pangan. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai