Disusun Oleh :
SUMIATI
NIM.20131320267
1
C. Ciri-ciri siklus biogeokimia
Ada dua siklus abiotik ini, ialalah
1. fase atmosfer yang penting, bagi elemen seperti nitrogen,
2. fase sedimen yang penting misalnya bagi fosfor yang relatif kurang
sekali mengikuti fase atmosfer. Siklus biogeokimia yang terjadi
dominan pada fase atmosfer disebut siklus waduk atmosfer dan
siklus biogeokimia yang lebih banyak terjadi pada fase sedimen
disebut siklus waduk sedimen (Wirakusumah, 2003).
yang penting, bagi elemen seperti nitrogen, dan fase sedimen
yang penting misalnya bagi fosfor yang relatif kurang sekali
mengikuti fase atmosfer. Siklus biogeokimia yang terjadi dominan
pada fase atmosfer disebut siklus waduk atmosfer dan siklus
biogeokimia yang lebih banyak terjadi pada fase sedimen disebut
siklus waduk sedimen (Wirakusumah, 2003).
D. Siklus Karbon
3
1. Melalui proses fotosintesis
Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesis
untuk mengunbah karbondioksida menjadi karbohidrat dan melepaskan
oksigen ke atmosfer. Karbon pada proses ini akan banyak di serap oleh
tumbuhan yang baru saja tumbuh atau pepohonan pada hutan yang
sedang di reboisasi sehingga membutuhkan pertumbuhan yang cepat.
Karbon dapat kembali lagi ke atmosfer dengan beragai cara pula antara
lain:
1. Melalui respirasi tumbuhan dan binatang
Proses ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga
penguraian glukosa menjadi karbohidrat dan air.
2. Melalui pembusukan, tumbuhan, dan binatang
Jamur dan bakteri menguraikan senyawa karbon pada tumbuhan
dan binatang yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida
jika tersedia aksigen atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
3. Melalui pemanasan permukaan laut
Di permukaan laut, ketika air laut menjadi lebih hangat, karbon
dioksida yang larut dalam air akan dilepas ke atmosfer sebagai uap air.
B. Karbon di Biosfer
C. Karbon di Laut
(kris-smile.blogspot.com/2012/04/siklus-biogeokimiadoc.html)
F. Siklus nitrogen
6
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar
baik dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan
memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan.Tanaman dapat
menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya
Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen
sebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik kecil.
4. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi
amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur.
5. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri
yang hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama
nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas mengoksidasi
amonium (NH4 +) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies
bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit
D. Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat
organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik
(pada air dan tanah).
1. Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh
dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik
2. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan
mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di
7
batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk
fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang
terus menerus.
Beberapa mineral atau unsur hara yang penting bagi tumbuhan adalah
fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang.
8
.
DAFTAR PUSTAKA
bebas.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/
0032..
kris-smile.blogspot.com/2012/04/siklus-biogeokimiadoc.html
Dika 96,2000 siklus biogeokimia,jakarta