Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DISKUSI

“Siklus Bahan Atau Siklus Biogeokimia”

Disusun Oleh :

SUMIATI
NIM.20131320267

POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D-IV
2014
“SIKLUS BAHAN ATAU SIKLUS BIOGEOKIMIA”

A. Pengertian siklus biogeokimia


 Geokimia adalah ilmu yang membahas komposisi kimia bumi dan
pertukaran unsur berbagai bagian dari kulit bumi dan lautnya, sungai-
sungai lainya.
 Huchinson menjelaskan : " Biokimia adalah pengkajian pertukaran
atau perubahan terus menerus (yakni gerakan ke belakang dan
kedepan ) dari bahan-bahan antara komponen biosfer dari yang hidup
dan yang tak hidup.
 Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur
atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik
dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut
tidak hanya melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi
kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia
(bebas.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0
032.).
B. Fungsi biogeokimia
Fungsi Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang
mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh
semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen
abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.

1
C. Ciri-ciri siklus biogeokimia
Ada dua siklus abiotik ini, ialalah
1. fase atmosfer yang penting, bagi elemen seperti nitrogen,
2. fase sedimen yang penting misalnya bagi fosfor yang relatif kurang
sekali mengikuti fase atmosfer. Siklus biogeokimia yang terjadi
dominan pada fase atmosfer disebut siklus waduk atmosfer dan
siklus biogeokimia yang lebih banyak terjadi pada fase sedimen
disebut siklus waduk sedimen (Wirakusumah, 2003).
yang penting, bagi elemen seperti nitrogen, dan fase sedimen
yang penting misalnya bagi fosfor yang relatif kurang sekali
mengikuti fase atmosfer. Siklus biogeokimia yang terjadi dominan
pada fase atmosfer disebut siklus waduk atmosfer dan siklus
biogeokimia yang lebih banyak terjadi pada fase sedimen disebut
siklus waduk sedimen (Wirakusumah, 2003).

D. Siklus Karbon

Siklus karbon adalah


siklus biogeokimia di mana
karbon dipertukarkan antara
biosfer, geosfer, hidrosfer,
dan atmosfer bumi. Dalam
siklus ini terdapat empat
reservoir karbon utama yang
dihubungkan oleh
2
jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah:
1. Atmosfer
2. Biosfer Teresterial, meliputi freshwater sistem dan material
nonhayati organik seperti soil karbon (karbon  tanah)
3. Lautan, meliputi karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati
atau nonhayati
4. Sedimen, meliputi bahan baker fosil.
Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan
secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air
membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat.
Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi
makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan
menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang
dengan jumlah C02 di air.
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh
manusia dan hewan untuk berespirasi.
Pertukaran karbon antara reservoir terjadi karena proses kimia, fisika,
geologi, dan biologi yang bermacam-macam:.
A. Karbon di Atmosfer
Kandungan karbon terbesar yang terdapat diatmosfer bumi
adalah gas karbondioksida (CO2) sebesar 0.03%.
Karbon dapat diambil dari atmosfer dengan berbagai cara, antaralain:

3
1. Melalui proses fotosintesis
Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesis
untuk mengunbah karbondioksida menjadi karbohidrat dan melepaskan
oksigen ke atmosfer. Karbon pada proses ini akan banyak di serap oleh
tumbuhan yang baru saja tumbuh atau pepohonan pada hutan yang
sedang di reboisasi sehingga membutuhkan pertumbuhan yang cepat.
Karbon dapat kembali lagi ke atmosfer dengan beragai cara pula antara
lain:
1. Melalui respirasi tumbuhan dan binatang
Proses ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga
penguraian glukosa menjadi karbohidrat dan air.
2. Melalui pembusukan, tumbuhan, dan binatang
Jamur dan bakteri menguraikan senyawa karbon pada tumbuhan
dan binatang yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida
jika tersedia aksigen atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
3. Melalui pemanasan permukaan laut
Di permukaan laut, ketika air laut menjadi lebih hangat, karbon
dioksida yang larut dalam air akan dilepas ke atmosfer sebagai uap air.

B. Karbon di Biosfer

Dalam biosfer terdapat sekitar 1900GtC gas karbon dioksida dan


oksigen. Karbon adalah bagian yang penting dalam menunjang kehidupan
di bumi, karena karbon berperan dalam strutur biokimia dan nutrisi pada
semua sel makhluk hidup. Proses-proses perpindahan karbon di biosfer
4
sama dengan proses perpindahan karbon di atmosfer, karena semua proses
yang terjadi di atmosfer harus melalui biosfer terlebih dahulu.

C. Karbon di Laut

Laut mengandung sekitar 36000 GtC ion karbonat yang merupakan


kandungan umum. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan
karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksi yang
terjadi pada air. Pertukaran karbon penting untuk mengontrol pH di laut
dan dapat di jadikan sebagai sumber. Proses

(kris-smile.blogspot.com/2012/04/siklus-biogeokimiadoc.html)

F. Siklus nitrogen

Siklus nitrogen merupakan proses pembentukan dan penguraian


nitrogen sebagai sumber protein utama di alam. Nitrogen menjadi penyusun
utama protein dan sangat diperlukan oleh tumbuhan dan hewan dalam
jumlah besar. Nitrogen diperlukan tumbuhan dalam bentuk terikat (ikatan
suatu senyawa dengan unsur lain). Nitrogen bebas dapat difiksasi (di ikat)
di dalam tanah oleh bakteri yang bersifat simbiotik dan dapat mengikat
protein jika bekerjasama dengan akar tumbuhan polong, yang mempunyai
bintil akar, rumpun tropik, dan beberapa jenis gangaang (Dika 96,2000).

Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia


diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini
akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus
5
sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan.
Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia
kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara.
Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.

Proses-proses cocok bersama untuk membentuk siklus nitrogen.


1.      Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang
mengubah nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme
yang mem-fiksasi nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki
enzim nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen.
Reaksi untuk fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2
2.      Asimilasi

6
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar
baik dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan
memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan.Tanaman dapat
menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya
Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen
sebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik kecil.
4. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi
amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur.
5. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri
yang hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama
nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas mengoksidasi
amonium (NH4 +) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies
bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit
D. Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat
organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik
(pada air dan tanah).

1. Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh
dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik

2. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan
mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di
7
batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk
fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang
terus menerus.

Beberapa mineral atau unsur hara yang penting bagi tumbuhan adalah
fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang.

Kalium diperlukan dalam jumlah sedang dan tersedia di alam


sebagai ion yang terdapat pada tumbuhan koloid tanah. Pada tanah humus
terdapat banyak kalium, tetapi dalam bentuk yang tidak dapat dimanfaatkan
secara langsung sehingga perlu pemupukan kalium  yang dibutuhkan tanah
dalam bentuk kalium iodida. (kris-smile.blogspot.com/2012/04/siklus-
biogeokimiadoc.html)

8
.

DAFTAR PUSTAKA

 bebas.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/
0032..

 kris-smile.blogspot.com/2012/04/siklus-biogeokimiadoc.html
 Dika 96,2000 siklus biogeokimia,jakarta

Anda mungkin juga menyukai