Anda di halaman 1dari 6

DAUR / SIKLUS KARBON DAN OKSIGEN

Secara ringkas, daur karbon merupakan salah satu siklus biogeokimia dimana terjadi
pertukaran / perpindahan karbon antara bidang-bidang biosfer, geosfer, hidrosfer, dan
atmosfer. Kenapa sering dibarengi dengan oksigen??? hal ini karena siklus karbon sangat
terkait dengan oksigen, terutama dalam hal fotosintesis dan respirasi. Sesuai dengan pengertian
tadi, ada empat tempat keberadaan untuk karbon, yaitu : Biosfer (di dalam makhluk hidup),
Geosfer (di dalam bumi), hidrosfer ( di air), dan atmosfer ( di udara). Siklus karbon terjadi di
daratan dan perairan. tidak ada perbedaan yang significant karena tempat yang berbeda tersebut.
Yang berbeda hanyalah organismenya.

PROSES DALAM SIKLUS KARBON

Secara umum,  karbon akan diambil dari udara oleh organisme fotoautotrof (tumbuhan,
ganggang, dll yang mampu melaksanakan fotosintesis). organisme tersebut, sebut saja
tumbuhan, akan memproses karbon menjadi bahan makanan yang disebut karbohidrat, dengan
proses kimia sebagai berikut :
6 CO2 + 6 H2O (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil) ↔ C6H12O6 + 6 O2
Karbondioksida + Air (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil)↔ Glukosa + Oksigen
nah, hasil sintesa karbohidrat itu dimakan para makhluk hidup heterotrof sebagai makanan plus
oksigen untuk bernafas. Ngga peduli makhluk herbivora, carnivora, atau omnivora, sumber
pertama energi yang tersimpan dalam karbohidrat adalah tumbuhan. Karbon di dalam sistem
respirasi akan dilepas kembali dalam bentuk CO2 yang nantinya dilepaskan saat pernafasan.
Selain pelepasan CO2 ke udara saat pernafasan, para detrivor (pembusuk) juga melepaskan CO2
ke udara dalam proses pembusukan. Manusia juga tidak kalah peran dalam proses ini. Hasil
segala pembakaran, mulai dari pembakaran sampah, pembakaran bahan bakar minyak di dalam
kendaraan bermotor, asap pabrik, dan lain-lain juga melepaskan CO2 ke udara. CO2 di udara
nantinya akan ditangkap oleh tumbuhan lagi dan siklus mulai dari awal lagi.

Di daratan, proses pengubahan CO2 menjadi karbohidrat dan melepaskan oksigen dilakukan
oleh tumbuhan darat, sebaliknya, di daerah perairan, peran ini dimainkan oleh organisme-
organisme fotoautotrof perairan seperti ganggang, fitoplankton, dan lain-lain. begitupula dengan
peran yang melepaskan CO2 ke udara. Hal itu dilaksanakan oleh para detrovor dan organisme
heterotrof. Di daratan ada manusia, kambing, sapi, harimau, dll. di lautan ada berbagai jenis ikan
dan makhluk-makhluk perairan.

PERMASALAHAN DALAM SIKLUS KARBON

Di udara, konsentrasi karbondioksida sangat kecil bila dibandingkan dengan oksigen dan
nitrogen (kurang dari 0,04 %). akan tetapi gas ini adalah gas rumah kaca yang berperan dalam
efek rumah kaca. Penambahan gas ini dapat meningkatkan suhu udara di bumi. Sekarang ini,
populasi tumbuhan semakin berkurang (banyak hutan rusak dan lain-lain ) sedangkan kedaraan
bermotor bertambah banyak. Jadi kita bisa bayangkan bahwa pelepasan CO2 ke udara tidak
sebanding dengan pengubahannya oleh tumbuhan menjadi Karbohidrat. ini akan mempengaruhi
keseimbangan atmosfer dan keseimbangan ekosistem di bumi.

Penjelasan lebih lanjut yang cukup lengkap, penulis ambil dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas. bahan berikut ini bisa digunakan sebagai tambahan.

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer,
hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang
hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran.
Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula
freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan
(termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen
(termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir,
terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermacam-macam. Lautan
mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam
bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar)
antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer -
biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi
tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon
dioksida.
Karbon di atmosfer
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2).
Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di
atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan),
namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang
mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini
merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang
konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam
pemanasan global.
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
- Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon dioksida
menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak
menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang
mengalami pertumbuhan yang cepat.
- Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah
larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang
membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat
bagian solubility pump).
- Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme
membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang
karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran
karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
- Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan
karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat
tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk
terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang
sebaliknya (reverse reaction).
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
- Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi
eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya)
menjadi karbon dioksida dan air.
- Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai senyawa
karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida
jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
- Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung
menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil
seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan
karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan
penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
- Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida,
dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga
karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
- Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke
atmosfer.
- Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut
termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke
atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer
akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan
hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon
dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.
Karbon di biosfer
Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian yang penting dalam
kehidupan di Bumi. Ia memiliki peran yang penting dalam struktur, biokimia, dan nutrisi pada
semua sel makhluk hidup. Dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon:
- Autotrof adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya sendiri dengan
menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka hidup.
Untuk menghasilkan senyawa organik tersebut mereka membutuhkan sumber energi dari luar.
Hampir sebagian besar autotrof menggunakan radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan
energi tersebut, dan proses produksi ini disebut sebagai fotosintesis. Sebagian kecil autotroph
memanfaatkan sumber energi kimia, dan disebut kemosintesis. Autotroph yang terpenting dalam
siklus karbon adalah pohon-pohonan di hutan dan daratan dan fitoplankton di laut. Fotosintesis
memiliki reaksi 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
- Karbon dipindahkan di dalam biosfer sebagai makanan heterotrop pada organisme lain atau
bagiannya (seperti buah-buahan). Termasuk di dalamnya pemanfaatan material organik yang
mati (detritus) oleh jamur dan bakteri untuk fermentasi atau penguraian.
Sebagian besar karbon meninggalkan biosfer melalui pernafasan atau respirasi. Ketika tersedia
oksigen, respirasi aerobik terjadi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara atau air di
sekitarnya dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Pada keadaan tanpa oksigen,
respirasi anaerobik lah yang terjadi, yang melepaskan metan ke lingkungan sekitarnya yang
akhirnya berpindah ke atmosfer atau hidrosfer.
Pembakaran biomassa (seperti kebakaran hutan, kayu yang digunakan untuk tungku penghangat
atau kayu bakar, dll.) dapat juga memindahkan karbon ke atmosfer dalam jumlah yang banyak.
Karbon juga dapat berpindah dari bisofer ketika bahan organik yang mati menyatu dengan
geosfer (seperti gambut). Cangkang binatang dari kalsium karbonat yang menjadi batu gamping
melalui proses sedimentasi.
Sisanya, yaitu siklus karbon di laut dalam, masih dipelajari. Sebagai contoh, penemuan terbaru
bahwa rumah larvacean mucus (biasa dikenal sebagai "sinkers") dibuat dalam jumlah besar yang
mana mampu membawa banyak karbon ke laut dalam seperti yang terdeteksi oleh perangkap
sedimen. Karena ukuran dan kompisisinya, rumah ini jarang terbawa dalam perangkap sedimen,
sehingga sebagian besar analisis biokimia melakukan kesalahan dengan mengabaikannya.
Penyimpanan karbon di biosfer dipengaruhi oleh sejumlah proses dalam skala waktu yang
berbeda: sementara produktivitas primer netto mengikuti siklus harian dan musiman, karbon
dapat disimpan hingga beberapa ratus tahun dalam pohon dan hingga ribuan tahun dalam tanah.
Perubahan jangka panjang pada kolam karbon (misalnya melalui de- atau afforestation) atau
melalui perubahan temperatur yang berhubungan dengan respirasi tanah) akan secara langsung
memengaruhi pemanasan global.
Karbon di laut
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion
bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-
hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting
dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink)
karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah
upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2)
berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:
CO2 + H2O ⇌ H2CO3
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya yang
penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat. Reaksi
ini mengontrol perubahan yang besar pada pH:
H2CO3 ⇌ H+ + HCO3

Pengertian siklus oksigen


Posted on November 8, 2015 by kliksma

Siklus oksigen adalah sirkulasi oksigen dalam berbagai bentuk melalui alam. Berada bebas di
udara dan terlarut di dalam air, oksigen adalah unsur kedua setelah nitrogen dalam kelimpahan di
antara unsur-unsur tanpa terikat di atmosfer. Tumbuhan dan hewan menggunakan oksigen untuk
bernafas dan mengembalikannya ke udara dan air sebagai karbon dioksida (CO2).

CO2 kemudian diambil oleh ganggang dan tanaman hijau terestrial dan diubah menjadi
karbohidrat selama proses fotosintesis, oksigen menjadi produk sampingan dari proses ini.
Perairan dunia adalah generator oksigen utama biosfer; alga diperkirakan menggantikan sekitar
90 persen dari seluruh oksigen yang digunakan.

Oksigen akan terlibat dalam beberapa tingkat di semua siklus biogeokimia lainnya. Misalnya,
dari waktu ke waktu, detritus dari organisme hidup mentransfer senyawa yang mengandung
oksigen seperti kalsium karbonat ke dalam litosfer.

Jadi siklus oksigen adalah proses pertukaran oksigen di bumi ini yang berlangsung secara terus
menerus tidak ada habisnya. Selama evolusi awal bumi, oksigen yang dibebaskan dari H2O uap
oleh radiasi UV. Ini terakumulasi di atmosfer sebagai hidrogen melarikan diri ke atmosfer bumi.
Dengan munculnya kehidupan tanaman, fotosintesis juga menjadi sumber oksigen. Oksigen juga
dirilis sebagai karbon organik dalam CHO, dan mendapat dimakamkan  di sedimen.

Siklus ini menggambarkan pertukaran dari oksigen antara bentuk gas O2 yang terdapat dengan
jumlah besar dalam atmosfer, dan oksigen yang terikat secara kimia dalam CO2, H2O dan bahan-
bahan organik. Siklus ini berkaitan sangat erat dengan siklus unsur lainnya, terutama dengan
siklus karbon. Unsur oksigen menjadi yang terikat secara kimia melalui berbagai proses yang
menghasilkan energi, terutama pada perubahan dan proses metabolit dalam organisme. Oksigen
dilepaskan dari reaksi fotosintesis

Unsur ini secara cepat bersenyawa, membentuk oksida-oksida, seperti dengan aerobik atau
dengan karbon dan hidrogen dalam perubahan bahan bakar fosil seperti dengan metana

Mereka tadinya miskin sampai mencoba skema ini

CH4 + 2O2   →   CO2 + 2 H2O


Suatu aspek yang sangat penting dari siklus distratosfer yaitu proses pembentukan ozon, O3.
Ozon membentuk lapisan tipis di stratosfer yang berfungsi sebagai filter dari radiasi ultaviolet,
dengan demikian dapat menjaga kehidupan dibumi dari kerusakan/kehancuran yang disebabkan
radiasi ini. Siklus oksigen disempurnakan atau diakhiri ketika unsur oksigen masuk kembali ke
atmosfer dalam bentuk gas. Hanya satu cara yang signifikan dimana hal tersebut terjadi yaitu

melalui fotosintesis yang dilakukan tumbuhan.

Siklus oksigen adalah serangkaian proses rumit di mana semua atom oksigen hadir di bumi
beredar. Oksigen adalah salah satu dari lebih dari 100 unsur yang diketahui, dan salah satu dari
enam unsur utama dari organisme hidup. Bumi tidak menerima masalah dari luar kecuali dari
sesekali meteorit (dan ini diabaikan). Dengan demikian, atom oksigen (bersama dengan unsur-
unsur lain) adalah bagian dari sistem tertutup, yaitu, mereka tidak dapat hilang atau diisi ulang.
Tetap ini jumlah atom oksigen di daur ulang di seluruh bumi semua proses yang menggunakan
bahan kimia yang mengandung oksigen. Proses ini membentuk siklus yang melibatkan
lingkungan hidup disebut biosfer, dan lingkungan tak hidup – litosfer, atmosfer dan hidrosfer.

Incoming search terms:

 siklus oksigen
 siklus oksigen adalah
 pengertian dari sikul oksigen

Anda mungkin juga menyukai