Anda di halaman 1dari 4

Siklus Karbon :

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia ketika karbon dipertukarkan antara biosfer,
geosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi. Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon
utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer,
biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik
seperti soil carbon atau karbon tanah), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut
hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil).
1. Proses Fotosintesis
Nah, daur karbon ini dimulai dari proses fotosintesis, yang dilakukan oleh
organisme autotrof seperti tumbuhan, alga, fitoplankton dan juga bakteri. Organisme
autotrof kemudian melakukan fotosintesis dengan sumber energi matahari dan
mengubah karbon menjadi gula. Gula tersebut akan menjadi makanan bagi tumbuhan
dan membangun seluruh tubuh organisme autotrof.
2. Rantai Makanan
Kemudian, karbon berpindah dari organisme autotrof ke organisme heterotrof
melalui rantai makanan. Pada tahap ini, karbon digunakan untuk membangun jaringan
tubuh dan mempertahankan fungsi fisiologis.
3. Pernapasan Makhluk Hidup
Siklus karbon juga terjadi pada pernapasan makhluk hidup. Pada respirasi sel,
molekul karbon dilepaskan setelah menerima oksigen, sehingga makhluk hidup
mengembuskan karbon dioksida saat respirasi. Pada saat ini, karbon yang berada di
dalam tubuh kembali ke atmosfer.
4. Proses Dekomposisi
Selain itu, siklus karbon juga terjadi pada proses dekomposisi atau proses
penguraian sisa-sisa makhluk hidup. Sisa-sisa makhluk hidup dapat berupa tubuh
organisme mati, tumbuhan yang layu, juga kotoran makhluk hidup. Proses
dekomposisi akan menguraikan sisa-sisa zat organik tersebut menjadi bentuk yang
lebih sederhana, termasuk karbon. Karbon dari makhluk hidup dilepaskan ke tanah
juga udara.
5. Pembakaran Bahan Bakar Fosil
Ketika bahan bakar fosil dibakar, maka akan melepaskan gas karbon dioksida dan
gas rumah kaca lainnya. Sebab, sumber energi fosil seperti minyak bumi, batu bara,
dan juga gas alam terbentuk dari karbon. Sayangnya, adanya gas karbon dioksida dan
gas rumah kaca dari hasil pembakaran bahan bakar fosil ini menyebabkan pemanasan
global. Meskipun begitu, setiap karbon yang tersebar di udara dan tanah nantinya
akan digunakan kembali oleh makhluk hidup dan kehidupan di Bumi.

Diagram dari siklus karbon, angka dengan warna hitam menyatakan berapa
banyak karbon tersimpan dalam berbagai reservoir, dalam miliar ton (“GtC” berarti Giga
Ton Karbon). Angka dengan warna biru menyatakan berapa banyak karbon berpindah
antar reservoir setiap tahun. Sedimen, sebagaimana yang diberikan dalam diagram, tidak
termasuk ~70 juta GtC batuan karbonat dan kerogen.

Siklus Nitrogen
Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur
nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat
terjadi secara biologis maupun non-biologis. Secara umum, daur nitrogen merupakan
pergerakan nitrogen dari atmosfer menuju bumi dan terjadi secara terus menerus. Siklus
nitrogen sederhana memungkinkan terjadinya perubahan nitrogen dari satu wujud ke
wujud kimia lainnya. Nitrogen mempunyai peran yang sangat penting bagi kelangsungan
makhluk hidup di bumi. Apabila urutan daur nitrogen terhenti, seluruh makhluk hidup
yang ada di Bumi akan mati karena tidak tersedianya cadangan nitrogen.
Keberadaan nitrogen di muka Bumi dibutuhkan untuk membentuk protein dan molekul
organik esensial. Setidaknya, terdapat sekitar 78 persen unsur nitrogen di udara. Dari
jumlah itu, hanya organisme tingkat rendah yang dapat menggunakannya seperti bakteri
dan alga biru.Salah satu bakteri yang berperan dalam daur nitrogen
adalah Rhizobium yang dapat menangkap nitrogen di udara. Bakteri ini banyak
ditemukan pada tanaman Leguminose atau kacang-kacangan. Dengan demikian, bisa
dikatakan bahwa siklus ini sebagian besar terjadi di dalam tanah.Lalu, bagaimana
tahapan daur nitrogen yang terjadi di dalam tanah? Perlu diketahui bahwa dalam siklus
nitrogen terjadi peristiwa fiksasi nitrogen, nitrifikasi, asimilasi, amnofikasi, dan
denitrifikasi. Berikut uraiannya masing-masing:
1. Fiksasi
Proses fiksasi ini mengubah nitrogen yang terdapat di udara menjadi amonia.
Mikroorganisme yang membantu proses fiksasi, yaitu Diazotrof. Biasanya bakteri ini
mempunyai enzim nitrogenaze yang dapat menggabungkan nitrogen dengan hidrogen.
Bakteri ini bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan atau hidup bebas, sehingga
dapat memperbaiki nitrogen menjadi nitrogen organik. Bakteri-bakteri yang dapat
melakukan fiksasi nitrogen antara lain Azotobacteraceae, Cyanobacteria, Clostridium,
Frankia, dan Rhizonia.
2. Nitrifikasi
Tahapan nitrifikasi merupakan konversi amonium menjadi nitrat. Tahap ini
dilakukan oleh bakteri hidup yang berada di dalam tanah dan oleh bakteri nitrifikasi
lainnya. Tahapan utama dari proses nitrifikasi, yakni bakteri Nitrosomonas melakukan
oksidasi terhadap amonium, kemudian mengubah amonia menjadi nitrit. Sementara itu,
untuk spesies bakteri lainnya seperti Nitrobacter melakukan oksidasi pada nitrit menjadi
nitrat. Perubahan nitrit menjadi nitrat sangat penting, mengingat nitrit adalah racun bagi
tanaman.
3. Asimilasi
Proses asimilasi adalah saat semua tumbuhan memperoleh nitrogen yang berasal dari
tanah melalui penyerapaan akar dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Perubahan
ion nitrit baru kemudian menjadi ion amonium berfungsi untuk menyerap nitrat.
Kemudian ion amonium ini dimasukkan pada asam nukleat, asam amino, dan klorofil.
Pada beberapa jenis tumbuhan yang bersimbiosis dengan rhizobia, nitrogen tersebut
diasimilasi secara langsung menjadi ion amonium di bagian nodul (bintil akar).
4. Amonifikasi
Amonifikasi merupakan tahapan saat sisa-sisa tanaman dan limbah terurai oleh
organisme dan menghasilkan amonia yang disebut amonifikasi. Mikroorganisme yang
ada dalam tanah tadi akan mengurai bahan organik yang telah mati, agar bisa dijadikan
sebuah energi dan bisa menghasilkan amonia serta senyawa dasar lain sebagai produk
cadangan. Amonia dalam tanah tadi akan bertahan dengan wujud ion amonium.
5. Denitrifikasi
Denitrifikasi merupakan sebuah proses reduksi nitrat yang berubah menjadi gas
nitrogen inert (berukuran kecil) dalam tahapan daur nitrogen. Denitrifikasi ini dilakukan
oleh bakteri seperti Clostridium pseudomonas dalam kondisi anaerobik atau tanpa bantuan
oksigen. Selama tahap respirasi, bakteri akan menjadikan nitrat sebagai akseptor elektron.
Bakteri yang mampu bertahan dalam kondisi anaerobik ini adalah bakteri dengan
jenis Anaerob fakultatif.

Anda mungkin juga menyukai