Anda di halaman 1dari 10

SIKLUS SULFUR ATAU DAUR BELERANG

Siklus Sulfur atau Daur Belerang

Aktivitas vulkanis gunung berapi dan penggunaan bahan bakar fosil akan melepaskan sulfur atau belerang ke atmosfer
dalam bentuk gas SO2, gas SO2 di udara akan mengalami oksidasi sehingga membentuk gas sulfat (SO4).

Selain itu, dalam proses pembusukan bahan organik yang dilakukan oleh mikroorganisme pun akan melepaskan belerang,
baik ke atmosfer maupun ke dalam tanah dalam bentuk H2S.

Gas H2S tersebut nantinya akan mengalami oksidasi di atmosfer sehingga membentuk gas Sulfat SO4. Gas Sulfat akan
kembali ke permukaan bumi bersama dengan presipitasi (kejadian hujan).

Oleh karena itu, jika kandungan gas sulfat di udara sangat tinggi maka presipitasi yang dihasilkan akan sangat masam dan
fenomena ini disebut sebagai hujan asam.

Gas H2S dalam tanah kemudian akan mengalami reduksi yang menghasilkan unsur tunggal Sulfur (S) yang kemudian
mengalami oksidasi oleh bakteri Thiobacillus denitrificans dan Thiobacillus thiooxidans menghasilkan SO4. Setelah itu,
SO4 di dalam tanah akan tereduksi kembali menjadi H2S oleh bakteri Thiobacillus thioparus.
SIKLUS FOSFOR
Proses Daur Fosfor
Fosfor adalah mineral penting yang dapat kita temukan di seluruh hewan dan tanaman. Selain itu, fosfor
juga dapat ditemukan di dalam air, tanah dan sedimen, namun tidak dapat ditemukan dalam kandungan
udara.
Siklus fosfor adalah proses perputaran fosfor melalui 5 tahap dan berjalan lambat di alam. Berikut adalah
tahapan siklus fosfor yang terjadi:
1. Pelapukan Batuan – Daur fosfor diawali dari sumber utama fosfor yang ditemukan dalam batuan
melalui proses pelapukan. Pelapukan tersebut secara alami dipengaruhi oleh faktor cuaca, hujan
dan erosi sehingga mengakibatkan fosfor berpindah ke tanah. Ketika batuan yang mengandung fosfor
terkena air hujan, maka akan melepaskan ion fosfat dan mineral lainnya.
2. Penyerapan Oleh Tanaman dan Hewan – Fosfat yang telah terkandung dalam tanah akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme sekitarnya. Sedangkan pada hewan
herbivora dan manusia, akan menyerap fosfor yang terkandung pada tanaman ketika
mengonsumsinya. Pada hewan karnivora, fosfor akan diperoleh ketika hewan tersebut memangsa
hewan karnivora.
3. Dekomposisi – Berikutnya fosfor akan kembali ke alam atau lingkungan melalui proses penguraian atau
dekomposisi. Fosfat yang telah masuk dalam tanaman atau hewan akan diurai oleh dekomposer ketika
tanaman atau hewan tersebut mati, sehingga fosfat organik akan kembali ke tanah atau air.
4. Proses daur fosfat dilanjutkan oleh peran bakteri dalam tanah yang akan memecah bahan organik
menjadi bentuk fosfat yang dapat diserap tanaman. Proses ini disebut mineralisasi.
5. Fosfor yang terkandung dalam air akan terus berjalan siklusnya hingga menjadi sedimen dan menuju
ke lautan.
6. Fosfor tidak melalui tahap atmosfer seperti siklus biogeokimia lain, sebab fosfor tidak memiliki fase gas
dan tidak dapat ditemukan di atmosfer.
SIKLUS CARBON DAN OKSIGEN
Proses Daur Carbon dan Oksigen
1. CO2 (Karbondiokasida) yang berada di atmosfer berasal dari berbagai macam sumber salah satunya dari erupsi gunung berapi, kebakaran  hutan,
respirasi makhluk hidup dan bahan bakar fosil. Aktifitas manusia saat ini seperti dalam kegiatan  industri juga menjadi penyumbang terbesar CO2
(karbondioksida) ke atmosfer.

2. Karbon yang ada di atmosfer akan diikat oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Karbon merupakan salah satu sumber utama yang
digunakan tumbuhan untuk menyusun bahan makanan. Bahan makanan pada tumbuhan yang dimaksudkan merupakan senyawa karbon organik yang
disebut juga dengan nama glukosa. Setelah itu akan disusun menjadi amilum serta senyawa lain seperti protein,  vitamin dan lemak yang disimpan di
dalam tubuh tumbuhan seperti buah, daun, batang dan akar.

3. Hewan mendapatkan kebutuhan karbon yang berasal dari tumbuhan melalui rantai makanan. Di mulai dari Herbivora yang memakan tanaman,
kemudian karnivora akan memangsa herbivora, seterusnya.

4. Jasad hewan yang sudah mati atau urine fesesnya akan hancur menjadi detritus. Kemudian detritus akan dimakan oleh Detritivor sehingga
memperoleh kebutuhan karbon. Selain itu Dekomposer yaitu bakteri pengurai akan menguraikan karbon organik jasad mati sehingga menjadi karbon
anorganik.

Bahan anorganik akan kembali lagi ke dalam karbon organik yang sudah terurai dari jasad mati kemudian tertimbun secara terus-menerus hingga
membentuk bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil ini merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan sebagai sumber energi dalam aktivitas  Industri,
Kendaraan bermotor, dll. Dalam pengoperasiannya saat ini, beberapa aktivitas tersebut masih menggunakan bahan fosil sebagai salah satu bahan
bakar utamanya yang akan kembali lagi menghasilkan karbon.

5. Diketahui pada siklus karbon daratan, proses pengubahan CO2 menjadi karbohidrat dan pelepasan oksigen dilakukan oleh tumbuhan darat. Namun
di daerah perairan, peran ini dilakukan oleh organisme-organisme fotoautotrof perairan contohnya seperti fitoplankton, ganggang dan lain-lain.

Dalam ekosistem akuatik karbon dioksida dapat disimpan dalam batuan dan sedimen. Diperlukan waktu lama sebelum karbon dioksida ini dilepaskan,
melalui pelapukan batuan atau proses geologis yang membawa sedimen ke permukaan air. Karbon dioksida yang disimpan dalam air akan hadir baik
sebagai ion karbonat atau bikarbonat. Ion-ion ini adalah bagian penting dari buffer alami yang mencegah air menjadi terlalu asam atau terlalu basa.
Ketika matahari menghangatkan karbonat air dan ion bikarbonat maka akan dikembalikan ke atmosfer sebagai karbon dioksida.
6. Ketika proses fotosintesis dan respirasi maka akan membentuk dasar unsur siklus karbon. Mereka tidak akan mendapatkan zat yang dibutuhkan.
Untuk memahami hal ini maka sangat penting ketika melihat apa yang terjadi saat karbondioksida dilepaskan serta bagaimana bahan bakar fosil ini
terbentuk.

– Seiklus karbon juga bisa terjadi melalui tahapan singkat ketika tanaman hijau mati, biasanya karbohidrat akan diuraikan oleh jamur atau bakteri.
Jamur serta bakteri akan menjalani respirasi kemudian akan memungkinkan mereka untuk melepaskan karbon kembali ke  atmosfer sebagai karbon
dioksida.

7. Sebagian besar batubara terbentuk sekitar 300 juta tahun yang lalu dari sisa-sisa pohon dan vegetasi lainnya. Sisa-sisa ini terperangkap di dasar
rawa yang merupakan salah satu lingkungan yang sangat asam, hangat serta sedikit oksigen sehingga tertumpuk lapisan demi lapis dan menciptakan
material padat yang disebut gambut. Karena gambut ini semakin terkubur di bawah tanah, suhu dan tekanan tinggi mengubahnya menjadi batubara.

8. Batubara merupakan bahan bakar fosil yang mengandung karbon paling banyak. Saat ini lebih dari sepertiga listrik yang ada dibumi dibangkitkan
dari batubara. Hal ini menjadi sumber penyumbang sekitar 37% dari emisi Karbondioaksida CO2 yang dihasilkan oleh manusia. Pemanfaatan batubara
sebagai pembangkit listrik menghasilkan gas karbondioksida yang dilepaskan ke Atmosfer. Beberapa karbon tersebut kembali mengalami siklus
karbon yang mana akan dimanfaatkan alam sehingga siklus ini akan terjadi lagi berulang ulang. Sebagian karbon yang berada di atmosfer menjadi
penyebab Pemanasan Global dan sebagian lain menjadi penyebab Polusi Udara sekaligus Polusi air yang mana hujan asam disebabkan karena
banyaknya karbondioksida di udara yang dapat larut dengan air hujan.
SIKLUS NITROGEN
Proses Daur Nitrogen
1. Fiksasi nitrogen
proses perubahan nitrogen di atmosfer (N2) menjadi amonia (NH3) yang terionisasi menjadi NH4 + atau nitrat (NO3-) supaya bisa dimanfaatkan oleh tumbuhan.

2. Nitrifikasi
Nitrifikasi adalah proses oksidasi biologis amonia dengan oksigen menjadi amonium kemudian nitrit dan diikuti oleh proses oksidasi nitrit menjadi nitrat. Degradasi amonia yang
menjadi nitrit dikenal dengan nitrifikasi.

3. Asimilasi nitrogen
Asimilasi nitrogen adalah proses pembentukan senyawa nitrogen organik, misalnya asam amino dari senyawa nitrogen anorganik. Setelah proses nitrifikasi oleh bakteri,
tanaman akan menyerap nitrogen dalam wujud nitrat.

4. Amonifikasi
Amonifikasi adalah proses saat Dekomposer (bakteri dan jamur) menguraikan bahan organik (hewan dan tumbuhan) yang mati untuk dijadikan amonia (NH4)

Baca artikel detikedu, "Memahami Proses Siklus Daur Nitrogen, Fungsi serta Contohnya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5884321/memahami-proses-
siklus-daur-nitrogen-fungsi-serta-contohnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat yang berubah menjadi gas nitrogen dalam siklus nitrogen. Denitrifikasi dilakukan oleh bakteri seperti pseudomonas dan clostridium pada
kondisi anaerobik.

Baca artikel detikedu, "Memahami Proses Siklus Daur Nitrogen, Fungsi serta Contohnya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5884321/memahami-proses-
siklus-daur-nitrogen-fungsi-serta-contohnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

SIKLUS AIR

Anda mungkin juga menyukai