Anda di halaman 1dari 3

Ezekiel Gabeta Rankine

104220040

Siklus Oksigen
Siklus oksigen merupakan salah satu dari siklus biogeokimia, yang prosesnya
membentuk siklus yang melibatkan biosfer, listosfer, atmosfer, dan hidrosfer. Pada
siklus ini menggambarkan proses pertukaran dari oksigen dalam bentuk gas O2 yang
terdapat pada atmosfer dan oksigen yang terikat secara kimia dalam siklus oksigen
dalam bentuk gas terikat dengan CO, H2O, dan dari bahan organik lainnya. Beberapa
komponen yang berperan dalam siklus oksigen adalah tanaman. Tanaman dapat
menggunakan bantuan sinar matahari untuk mengubah karbondioksida menjadi oksigen
dalam proses fotosintesis. Setelah itu, pada oksigen dalam air, dimana oksigen terlarut
akan berguna untuk melindungi kehidupan akuatik di dalamnya.

Siklus sulfur
Secara alami sebenarnya sulfur sudah ada
di atmosfer/udara, yang dimana sulfur tersebut dihasilkan oleh dari letusan gunung
berapi atau juga berasal dari berbagai aktivitas mikro organisme anaerob yang terdapat
di rawa-rawa. Secara buatan sulfur dapat dihasilkan dari akstivitas manusia yang seperti
aktivitas industry/pabrik-pabrik yang dimana asap pabrik bisa juga mengandung
senyawa-senyawa seperti sulfur. Jika sulfur tersebut turun lagi dari udara ke permukaan
bumi melalui hujan, hal itu bisa langsung menjadi sulfat yang dimana sulfat tersebut bisa
dipakai untuk proses anaerob pada bakteri ataupun sebagai bahan bakar sulfur untuk
perindustrian. Tumbuhan dan hewan yang mengalami proses pembusukan atau
dekomposisi, yang mengalami perubahan (di hancurkan oleh bakteri) akan
menghasilkan sumber-sumber dari sulfur. Jadi kesimpulannya sulfur dapat dihasilkan
dari aktivitas meletusnya gunung berapi, tumbuhan dan hewan yang sudah mati, dan
bisa juga dari aktivitas industry, yang dimana hal tersebut jika Kembali lagi ke bawa akan
menjadi sumber dari
sulfur itu sendiri.

Siklus fosfor
Siklus fosfor atau daur fosfor merupakan salah satu jenis biogeokimia. Yang merupakan
siklus yang ada selain siklus karbon, siklus oksigen, siklus air, siklus nitrogen dan siklus
sulfur yang terjadi bumi. Siklus fosfor juga bisa diartikan sebagai suatu rangkaian
pergerakan fosfor yang melewati sebuah bidang ekosistem hidrosfer, litosfer, dan
biosfer.
Siklus fosfor ialah proses perputaran fosfor yang melalui beberapa tahapan dan berjalan
lambat di alam. Berikut adalah proses siklus fosfor yang terjadi:

• Pelapukan Batuan

Siklus fosfor diawali dari sumber utama fosfor yang dijumpai dalam batuan melalui
proses pelapukan. Pelapukan tersebut secara alami dipengaruhi dengan faktor cuaca,
hujan dan erosi sehingga menyebabkan fosfor berpindah ke tanah. Pada saat batuan
yang mengandung fosfor terkena air hujan, maka akan melepaskan ion fosfat dan
mineral lainnya.

• Penyerapan Oleh Tanaman dan Hewan

Fosfat yang sudah terkandung dalam tanah akan digunakan oleh tumbuhan, jamur, dan
mikroorganisme sekitarnya. Sementara pada hewan herbivora dan manusia, akan
menyerap fosfor yang terkandung pada tanaman ketika mengonsumsinya. Pada hewan
karnivora, fosfor akan didapat pada saat hewan tersebut memangsa hewan karnivora.

• Dekomposisi

Berikutnya fosfor akan kembali ke alam atau lingkungan melalui proses penguraian atau
dekomposisi. Fosfat yang sudah masuk dalam tanaman atau hewan akan diurai oleh
dekomposer saat tanaman atau hewan tersebut mati, maka fosfat organik akan kembali
ke tanah atau air.

Proses daur fosfat dilanjutkan oleh peran bakteri dalam tanah yang akan memecah
bahan organik menjadi bentuk fosfat yang bisa diserap tanaman. Proses ini dinamai
dengan mineralisasi. Fosfor yang terkandung dalam air akan terus berkelanjutan
siklusnya sampai menjadi sedimen dan mengarah ke lautan.

Siklus Nitrogen
Siklus atau daur nitrogen berarti membahas tentang gas nitrogen, yang dimana gas
tersebut paling banyak komposisinya di atmosfer bumi atau di udara. Rumus dari gas
nitrogen ini sendiri dapat dirumuskan sebagai N2. Gas nitrogen yang dialam ini dapat
diikat oleh bakteri pengikat nitrogen atau dapat disebut dengan bakteri fiksasi
nitrogen. Pada hewan dan tumbuhan yang sudah mati akan di dekomposisikan oleh
bakteri dan jamur penghancur . Kemudian hasil pembusukannya dapat diproses
menggunakan proses aerob maupun anaerob. Proses ini dibantu dengan bakteri-bakteri
aeorob yang terdapat didalam tanah diantarannya bakteri nitrosomonas serta
nitrosococcus. Kemudian dari nitrit dapat diubah kembali atau dilanjutkan menjadi
nitrat yang melalui proses nitratasi yang dibantu oleh bakteri Nitrobacter. Kalau sudah
berbentuk nitrat, itu dapat langsug digunakan oleh tumbuhan yang dinamakan dengan
proses asimilasi untuk mendukung proses metabolism pada tubuh tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai