Anda di halaman 1dari 6

SIKLUS BIOGEOKIMIA

-Siklus
-Siklus
-Siklus
-Siklus
-Siklus
-Siklus

Hidrologi
Karbon
Fosfat
Belerang
Oksigen
Nitrogen

Gerry May Susanto


HG-3
1406640070

PETA KONSEP

PENJELASAN
1. Siklus Biogeokimia merupakan suatu daur-ulang kembali melalui beberapa proses reaksi biologis
dan reaksi geo-fisik-kimia secara alamiah dari komponen biotik dan abiotik dari suatu ekosistem.
Siklus biogeokimia terbagi menjadi 6 siklus, yaitu:
2. Siklus hidrologi merupakan perputaran air di atmosfer dengan perubahan berbagai bentuk dan
kembali pada bentuk awal. Siklus air atau siklus hidrologi melewati beberapa proses secara umum,
yaknievaporasi, transpirasi, kondensasi dan presipitasi.
Evaporasi terjadi ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air
memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas
dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir.
Ketika uap air dikeluarkan dari daun-daun tumbuhan melalui sebuah proses yang dinamakan
transpirasi.
Kondensasi adalah ketika uap air menguap, melalui arus udara/angin awan-awan itu
berkumpul di suatu
tempat, lalu kemudian akibat tekanan udara terjadi peubahan suhu yang mengakibatkan
awan
tersebut berkondensasi atau menjadi jenuh air dan dapat turun sebagai hujan.
Presipitasi merupakan pembentukan hujan, salju dan hujan batu yang bergantung pada suhu
di sekitarnya.
Siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
Evaporasi/transpirasi - Air yang ada bumi akan menguap ke atmosfer dan kemudian akan
menjadi awan. Pada
keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan
turun dalam bentuk hujan, salju, es.
Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan poripori tanah dan batuan menuju muka air tanah.
Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau;
makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.

Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung
satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut.

3. Karbon adalah bagian yang penting dalam menunjang kehidupan di bumi, karena karbon berperan
dalam strutur biokimia dan nutrisi pada semua sel makhluk hidup. Proses-proses perpindahan
karbon di biosfer sama dengan proses perpindahan karbon di atmosfer, karena semua proses yang
terjadi di atmosfer harus melalui biosfer terlebih dahulu. Siklus karbon terjadi dimana karbon
dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi
4. Siklus Oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di dalam dan di antara tiga
reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer dan litosfer. Faktor utama yang mendorong siklus oksigen
ini adalah fotosintesis. Fotosintesis melepaskan oksigen ke atmosfer, manakala respirasi dan
proses pembusukan menghilangkannya dari atmosfer.
Siklus Oksigen disempurnakan atau
diakhiri ketika unsur Oksigen masuk kembali ke atmosfer dalam bentuk gas. Hanya ada satu cara
yang signifikan dimana hal tersebut terjadi, yaitu melalui fotosintesis yang dilakukan oleh
tumbuhan.
5. Siklus Nitrogen. Dalam proses kehidupan, tumbuhan sebagai produsen hanya mampu menyerap
nitrogen dalam bentuk ion nitrit dan amonium dari tanah. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi
terutama oleh bakteri. Nitrogen yang diikat biasanya akan dirubah ke dalam bentuk amonia.
Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah
menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan
cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.
6. Siklus Fosfor, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik dan senyawa fosfat
anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh
dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau

air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di
batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut
di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus
ini berulang terus menerus.
7. Siklus Belerang, secara alami, belerang/sulfur terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral
tanah. Ada juga yang berasal dari gunung berapi dan sisa pembakaran minyak bumi dan batubara.
Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur
dioksida atau hidrogen sulfida. Dan melalui proses aerobik tumbuhan mendapat sulfur dari dalam
tanah dalam bentuk sulfat. Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga sulfur
berpindah ke hewan. Lalu hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas atau menjadi sulfat
lagi.

REFERENSI

Biogeokimia, S. (2014). Siklus Biogeokimia. [online] Academia.edu. Available at:


https://www.academia.edu/4314304/Siklus_Biogeokimia [Accessed 29 Oct. 2014].
Anon, (2014). [image] Available at: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/55/Carbon_cyclecute_diagram.jpeg [Accessed 29 Oct. 2014].

Anda mungkin juga menyukai