1. Atmosfer
2. Biosfer Teresterial, meliputi freshwater sistem dan material
nonhayati organik seperti soil karbon (karbon tanah)
3. Lautan, meliputi karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati
atau nonhayati
4. Sedimen, meliputi bahan baker fosil Pertukaran karbon antara
reservoir terjadi karena proses kimia, fisika, geologi, dan biologi
yang bermacam-macam.
Karbon di Atmosfer
Karbon dapat diambil dari atmosfer dengan berbagai cara, antara lain:
• Laju perpindahan unsur dari satu komponen ke komponen lain lebih berperan dlm penentuan
struktur & fungsi ekosistem dari pd jumlah unsur yg terdapat pd suatu ekosistem
• Untuk memahami peranan suatu unsur, maka kita harus mengetahui laju peredaran materi secara
kuantitatif
• Konsep daur ulang atau turn-over sangat penting dlm memahami/ mempelajari/membandingkan
laju pertukaran unsur pd berbagai komponen dlm suatu ekosistem
• Daur ulang adalah perbandingan antara materi yg beredar & yg terkandung dlm suatu ekosistem
• Laju daur ulang adalah jumlah unit senyawa yg keluar dari suatu komponen dibagi dgn jumlah
unit senyawa yg terdapat dlm komponen pd suatu waktu tertentu
• Waktu daur ulang adalah waktu yg diperlukan utk mengganti semua unit senyawa yg terdapat pd
suatu komponen
• Contoh :
Jika 1000 unit senyawa terdapat di dalam komponen dan 10 unit senyawa keluar atau masuk
setiap jam, maka :
- Laju daur ulang =10 / 1000 = 0,01 per jam atau 1 % per jam
- Waktu daur ulang = 1000 / 10 = 100 jam
KAJIAN KUANTITATIF DARI SIKLUS BIOGEOKIMIA
Pada umumnya waktu daur ulang air & unsur pd suatu danau kecil atau
dangkal hanya memerlukan waktu beberapa hari atau minggu, sedangkan utk
danau besar memerlukan sampai berbulan-bulan.
“Siklus Sedimentasi”
Siklus sedimentasi merupakan bagian dari siklus batuan yang terjadi
berulang ulang tidak bisa dipandang dari satu tahapan awal maupun
tahapan akhir, namun saya membahas nya dari tahapan secara
berurutan saat material batuan pada permukaan bumi mengalami
proses yang disebut pelapukan,erosi, transportasi, deposisi,
burial,dan diagenesis.
“Siklus Hara dalam Tropik”
Siklus hara adalah suatu proses suplai dan penyerapan dari semua senyawa
kimia yang dibutuhkan untuk pertumuhan dan metabolisme (Mengel et.al,
1987). Hara esensial yang dibutuhkan oleh tumbuhan tinggi adalah unsur
bahan anorganik alam. Ekosistem hutan alam mempunya siklus hara
tertutup. Yang dimaksud denga n siklus hara tertutup adalah suatu sistem
yang memiliki jumlah kehilangan hara lebih rendah dibandingan dengan
jumlah masukan hara yang diperoleh dari penguraian serasah atau dari serap
ulang (recycle) hara padalapisan tanah dalam.
PROSES SIKLUS
HARA
1. SIKLUS NITROGEN
Kalium merupakan unsur hara yang paling aktif untuk bergerak. Pada
prosesnya kalium (K) dirubah menjadi ion K+ . Kalium dapat berupa
unsur bebas, bentuk ion dalam tumbuhan, dan dalam hubungannya
dengan serasah biasanya cepat bergerak dibandingkan dengan unsur
lainnya. Pada beberapa tipe hutan dalam hubungannya dengan tanah
muda kecenderungan kehilangan unsur K+ adalah sebesar 5 – 10 kg/ha
akibat pencucian
4. SIKLUS SULFUR
Siklus sulfur merupakan siklus yang memiliki kesamaan proses dengan siklus phosfor. Seperti
phospat, anion sulfat dapat diserap oleh tanah, yang hasilnya dapat dimanfaatkan. Banyak
sulfur dalam tanaman adalah reduksi dari C – S – H, tetapi kandungan dalam bentuk bebas
SO42- dan dalam bentuk campuran kimia sangat sulit untuk diidentifikasi. Dan siklus sulfur
seperti halnya siklus nitrogen merupakan suatu siklus oksidasi dan reduksi dari sulfur.
Berbagai siklus hara utama tersebut akan mempunyai penyediaan dan penangkapan hara yang
dibutuhkan oleh tanaman. Proses keberadaan hara akan mempengaruhi proses penangkapan
hara baik secara aktif maupun pasif, yang sering diistilahkan dengan prosesuptake aktif dan
uptake pasif. Kekurangan hara pada habitat tumbuhan akan menunggu proses tersebut, yang
pada akhirnya akan menggannggu kehidupan bagi tumbuhan. (Delvian, 2006).
5. SIKLUS KARBON