Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Erza Saifudin

NIM : 23020221130057
Kelas : Agroekoteknologi A
Siklus Biogeokimia

Siklus biogeokimia atau dapat juga disebut dengan sikus organik-


anorganik merupakan siklus unsur-unsur atau aliran senyawa kimia yang mengalir
dari kompoen abiotik ke komponen biotik dan terus mengalir kembalik lagi ke
komponen abiotik. Dalam siklus biogeokimia bukan hanya melibatkan unsur-
unsur tersebut namun juga melibatkan reaksi kimia serta pengaruh lingkungan
dalam siklus, sehingga disebut dengan siklus biogeokimia. Siklus biogeokimia
merupakan sebuah sistem yang berbentuk melingkar terus-menurus berproses dari
unsur-unsur kimia yang melewati unsur unsur organisme dan lingkungannya. Kata
Bio dalam siklus biogeokimia merujuk pada organisme hidup yang merupakan
salah satu unsur dalan biogeokimia, geo adalah bebatuan, tanah udara dan air di
bumi (lingkungan ) yang berasal dari bumi, sedangkan kimia adalah komponen
kimiawi yang berasal dari bumi dan merupakan proses kimiawi pertukaran unsur-
unsur antar bahan di kerak bumi. Siklus biogeokimia merupakan sebuah siklus
unsur yang mengembalikan semua unsur-usnur kimia yang telah terpakai oleh
semua ada yang dibumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga
kelangsungan hidup dapat terjaga. Siklus-siklus tersebut antara lain : siklus air,
siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen dan siklus sulfur.

Siklus air adalah perpindahan air dari darat, laut, sungai, rawa, atmosfer,
dan antara organisme dengan lingkungan melalui beberapa tahap yaitu evaporasi,
kondensasi, dan titrasi. Air yang ada dipermukan bumi menguap karena adanya
radiasi panas dari matahari. Sebagian besar air berasal dari laut. Uap air terbawa
angin kemudian terkondensasi sehingga terjadi hujan dan air kembali ke
permukaan tanah. Hujan sebagian diserap kembali ke dalam tanah dan mengalir
kembali ke sungai. Air hujan yang kembali ke dalam tanah diserap melalui pori-
pori tanah yang dibantu oleh vegetasi dipermukaan tanah.
Sikuls Karbon dan Oksigen, merupakan siklus yang berasal dari proses
timbal balik fotosintesis dan respirasi. Naik turunya O2 dan CO2 di atmosfer
disebabkan oleh penurunan aktifitas fotosintenik dalam skala global. Proses
pembakaran kayu dan bahan bakar fosil lainnya juga akan menyumbang CO2
yang ada diatsmosfir. Semuanya masuk dan keluar dalam suatu sistem
kesimbangan dinamis dengan bentuk bahan anorganik lainnya.

Siklus Nitrogen, unsur nitrogen adalah gas terbanyak yang merupakan


penyusun nitrogen dan merupakan penyusun protein bagi mahluk hidup. Nitrogen
diserap oleh bakteri fiksasi nitrogen yang ada di dalam tanah kemudian berubah
menjasi ammonium yang dapat diserap oleh tanaman. Kemudian produk dari
tanaman dikonsumsi oleh hewan dan kemudian hewan mati menjad bangkai
kemudian diuraikan oleh fungi. Nitrit yang tersisa akan kembali ke atmosfer
memalui bakteri denitrifikasi.

Siklus Sulfur, sulfur yang berada didalam tanah maupun atsmosfer dalam
bentuk sulfur oksida yang merupakan hasil dari peembakaran bahan bakar fosil
dan letusan gunung merpi. Sulfur oksida yang ada di atmosfer turun dalam bentuk
hujan kemudian diserap ke dalam tanah dalam bentuk ion serta mineral tanah
yang dapat diserap oleh tanaman. Tanaman akan dimakan oleh konsumen dan
bangkai konsumen yang mati akan didekomposisi menjadi gas sulfida dan
kembali lagi ke atmosfer.

Siklus fosfor, fosfor adalah bahan pembangun tulang dan protein. Fosfor
Ini ditemukan di tanah sebagai ion fosfat anorganik. Ion fosfat dapat diserap oleh
tanaman. Kemudian, melalui rantai makanan, tumbuhan akan dikonsumsi oleh
konsumen. Produk ekskresi dan organisme mati akan terurai menjadi fosfor
organik. Kemudian akan dimodifikasi kembali Pupuk fosfat anorganik dapat
diserap kembali oleh tanaman. Fosfor tersedia melalui pelapukan dan erosi batuan

Anda mungkin juga menyukai