Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Erza Saifudin

NIM : 23020221130057

Prodi : Agroekoteknologi A

Andai Saya Menjadi Menteri Pertanian

Andai saya menjadi seorang menteri, menteri adalah pembantu presiden dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban secara spesifik sesuai dengan bidangnya. Menteri pertanian
betugas untuk mengatur seluruh hubungan mengenai agriculture dari hulu hingga hilir. Karena
dari itu kebijakan menteri adalah yang menentukan masa depan agriculture negara. Saat ini
kebanyakan menteri pertanian di negeri ini bukan berasal dari bidangnya, kebanyakan dipilih
dari kader kader partai politik yang berkoalisi. Nah, hal ini yang menyebabkan kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan kurang pas atau tidak sesuai harapan para petani. Apalagi
kebijakan impor ditengah panen raya, menyebabkan harga turun drastis sehingga banyak petani
yang mengalami kerugian.

Yang berikutnya adalah kurangnya penerapan dan edukasi terhadap teknologi yang
memajukan pertanian dan masalah krisis lahan pertanian yang mengalami degradasi kesuburan
tanah. Hal ini yang menyebabkan pertanian di Indonesia kalah dengan negara lain bahkan
dengan Vietnam dan Thailand. Ini perlu dirubah agar kita dapat bersaing, untuk mengurangi
angka impor dan lebih ke swadaya para petani. Sehingga penyerapan hasil tani sepenuhnya
maksimal sehingga mensejahterkan petani dan juga mengurangi angka impor.

Yang terakhir adalah masalah generasi, generasi millennial dan generasi Z menganggap
menjadi petani adalah profesi yang tabu. Mereka menganggap petani adalah kaum marginal,
pekerjaan kotor dan melelahkan. Pemikiran seperti ini yang harus dirubah demi
berkelangsungan produksi pangan di Indonesia. Apalagi Indonesia memasuki bonus
demografi, sehingga Indonesia mendapatkan surplus generasi. Terutama generasi milleniial
dan generasi Z.Generasi ini yang diharapkan menjadi ujung tombak bangsa. Diharapkan
generasi muda memberikan kontribusinya terhadap aspek holtikultura Indonesia sehingga
swasembada pada tahum 2045 dapat terealisasi dan dapat bermanfaat bagi para petani,
mejadikan sector pertanian sebagai hal yang utama bukan lagi dianggap sebagai hal sepele dan
dijuluki sebagai kaum marginal.
Andai saya menjadi menteri pertanian, saya akan membuat kebijakan yang mendukung
3 aspek tersebut, yaitu penguraangan impor dan lebih menyerap hasil para petani, kembali ke
pertanian hijau dan mengubah pemikiran generasi millennial mengenai dunia pertanian. Agar
kedepannya.

Kebijakan yang saya luncurkan andai saya menjadi seorang menteri ialah :

1. Swasembada pangan, dengan meningkatkan upaya penyerapan hasil tani


dari seluruh pelosok negeri sehingga maksimal dan mensejahterahkan
para petani
2. Pengenalan teknologi dan pertanian hijau, dengan cara yang pertama
membuat contoh smart farming sehingga para petani termotivasi untuk
mencobanya dan memberikan wadah edukasi. Dan kembali lagi ke
pertanian hijau agar tanah tak tergradasi kesuburannya
3. Merubah mindset generasi kaum millennial agar lebih berkontribusi
dengan cara memberikan pemahaman dan contoh jika menjadi petani
adalah penyelamat bangsa.

Itu lah essay saya mengenai andai saya menjadi seorang menteri pertanian.
Harapan Saya Pada Sektor Holtikultura

Hortikultura berasal dari bahasa Latin yaitu hortus dan cultura. Hortus berarti tanaman
kebun dan cultura berarti budidaya.

Jadi, tanaman jenis holtikultura adalah jenis tanaman budidaya yang ditanam di kebun. Jenis
tanaman ini merupakan jenis tanaman yang paling banyak ditanam oleh manusia.

Selain di kebun, tanaman jenis ini juga bisa ditanam di pekarangan rumah Anda, karena ada
beberapa jenis tanaman ini yang tidak memerlukan lahan yang besar untuk berkembang biak.
Hasil yang didapat bisa dikonsumsi sendiri ataupun dijual kepada orang lain.

Macam-Macam Tanaman Holtikultura

Tanaman holtikultura juga bisa disebut sebagai tanaman budidaya. Karena tanaman ini sengaja
ditanam dan dibudidayakan agar hasilnya bisa dipanen dan digunakan untuk bahan konsumsi
sendiri ataupun dijual kepada orang lain. Tanaman jenis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam,
diantaranya:

1. Tanaman sayuran
2. Tanaman buah
3. Tanama hias
4. Tanaman obat

Di Indonesia sektor Hortikultura memiliki potensi dan peran yang cukup besar dalam
pembangunan ekonomi. Apabila Hortikultura dikelola dengan baik maka menjadikan
Indonesia sebagai negara yang dapat diperhitungkan karena memiliki daya saing yang tinggi
dan sumber daya yang mampu memenuhi kebutuhan pembangunan Hortikultura Selain itu
keanekaragaman hayati menjadi pendukung untuk memberikan hasil yang baik untuk
Hortikultura dan letak geografis Indonesia yang berada di jalur Khatulistiwa memberikan
keunggulan komparatif karena lingkungan yang kondusif bagus bagi pertumbuhan
keanekaragaman Hortikultura.

Dalam komoditas Hortikultura yang potensial dikembangkan sebanyak 323 komoditas,


yang terdiri dari buah-buahan sebanyak 60 jenis, sayuran sebanyak 80 jenis, bioformaka
sebanyak 66 jenis dan tanaman hias sebanyak 117 jenis, sampai akhir tahun 2007 yang dicatat
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah komoditas hanya 70 Jenis kemudian pada tahun 2008
meningkat 91 jenis.
Selain keanekaragaman hayati, ketersediaan lahan pertanian juga sangat penting, saat
ini ketersediaan lahan pertanian untuk Hortikultura masih sangat kecil dibandingkan lahan
pertanian lainnya. Indonesia memiliki tipe lahan yang beragam seperti sawah, lahan kering,
rawa, lebak, pasang surut, gambut. Sehingga keragaman tipe ini berpotensi untuk
dikembangkan sebagai hortikultura. Potensi sumberdaya ini harus dikelola dengan baik
pemanfaatannya untuk pengembangan hortikultura sebagai alternatif peningkatan pendapatan
petani.

Harapan saya untuk holtikultura kedepannya dapat menjadi sektor unggulan eksport
bernilai tinggi. Sehingga dapat membuktikan sector pertanian adalah sector yang perlu di
pertimbangkan kontribusinya dalam menambah devisa negara. Agar negara juga focus pada
pengembangan sector pertanian dan pangan.

Anda mungkin juga menyukai