Anda di halaman 1dari 7

Lomba Esai Phonskatani 2019

Judul:
Peran Serta Mahasiswa Pertanian dalam Meningkatkan
Keagrarisan Indonesia

Nama: Priscilla Olga Salim


NPM: 150510180144
Program Studi: Agroteknologi

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019

1
Bab I

Pendahuluan

Apakah Indonesia masih negara agraris ? Pertanyaan itu dapat mewakilkan


semua kondisi Indonesia saat ini. Apa itu negara agraris ? Negara agraris adalah
negara yang perekonomiannya sebagian besar ditopang oleh sektor pertanian dan
sebagian besar rakyatnya bekerja di sektor pertanian. Sektor pertanian mencakup
segala kegiatan manusia yang memperoleh hasil dari bahan hayati seperti tanaman
pangan, perikanan, peternakan, buruh tani, perkebunan, hortikultura, dan
kehutanan.

Apakah pernyataan “Indonesia adalah negara agraris” masih layak di


pertahankan sampai saat ini ? Sementara kondisi negara kita sekarang ini tidak
lagi mengandalkan pertanian sebagai sumber devisa utama. Banyak sektor seperti
industri, pariwisata, dan pertambangan yang lebih mendominasi dalam
penyumbang devisa negara Indonesia.

Saat ini kondisi pertanian di Indonesia berupa petani yang masih hidup di
bawah garis kemiskinan, ketergantungan impor terhadap hasil pertanian, dan
kurangnya sumber daya manusia yang produktif dan berpendidikan dalam hal
pertanian. Sebagian besar petani di Indonesia berpendidikan rendah dan tidak
memiliki dasar ilmu yang kuat dalam dunia pertanian. Serta keseluruhan petani
usianya sudah tidak muda lagi. Jumlah terbanyak berkisar antara 35-54 tahun.

Selama ini pemikiran masyarakat terhadap pertanian masihlah sangat


konvensional “buat apa susah-susah sekolah kalau akhirnya nyangkul di ladang ?”
Salah satu hal yang dapat dilakukan mahasiswa, terutama mahasiswa pertanian
adalah terjun langsung ke lapangan sebagai pelaksana kegiatan pertanian. Tidak
harus menjadi petani, dunia pertanian itu luas, mencakup banyak hal seperti
perancang teknologi di bidang pertanian, teknologi industri pertanian, wirausaha,
peneliti, konsultan pertanian, surveyor, dan banyak lagi.

Kenapa kita sebagai mahasiswa harus terjun langsung ? sama dengan


ketika kita menginginkan sesuatu, jika hanya diam di tempat dan menyerahkan

2
pekerjaan tersebut kepada orang lain hasilnya belum tentu maksimal. Banyak hal
lain yang akan mengganggu pelaksanaan keinginan tersebut. Belum lagi
perbedaan persepsi antara peminta dan pelaksana. Hal tersebut yang kiranya dapat
mendasari pemikiran bahwa mahasiswa harus terjun langsung ke lapangan.

3
Bab II

Isi

Kenapa masalah Indonesia adalah negara agraris ini diangkat menjadi


topik utama tulisan ini ? Karena “Kami Tani Takkan Mati” tagline ini sangat
merepresentasikan dunia pertanian. Manusia tidak dapat hidup tanpa makanan dan
makanan hanya di dapatkan dari sektor pertanian. Kesimpulannya adalah
pertanian yang memegang peranan penting setiap perkembangan masyarakat di
dunia.

Berdasarkan data dari kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto


pada tahun 2018. Sektor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi negara
tertinggi dipegang oleh sektor industri yaitu sebesar 19,66%. Lalu dilanjutkan
dengan sektor pertanian sebanyak 13,53% dan pada urutan ketiga ada sektor
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 13,02%.
Sementara dari total PDB (Produk Domestik Bruto) di kuartal pertama 2018
sektor pertanian masih sebagai penyumbang PDB terbesar kedua sebesar 13,26%.
Data tersebut menyimpang dengan tagline “Indonesia adalah negara agraris” yang
mengandalkan sumber pendapatan dan perekonomian dari dunia pertanian.

Total lahan baku sawah berdasarkan hasil riset BPS tahun 2018 semakin
menurun hanya tinggal 7,1 juta ha turun dari tahun 2017 yang sebesar 7,75 juta
ha. Hal tersebut terjadi karena maraknya alih fungsi lahan. Kurangnya petani
berpendidikan juga dapat menjadi salah satu faktor pertanian di Indonesia kurang
efisien. Berdasarkan data terbaru yang diambil dari Universitas Brawijaya melalui
hasil survey lulusan terbarunya, dari 36 lulusan hanya 40% yang bekerja di sektor
pertanian, 37% di bank, dan 23% melanjutkan pendidikannya. Hal ini
menunjukan minimnya antusiasme mahasiswa pertanian yang berkarya di bidang
pertanian dan semakin sedikitnya wirausaha di bidang ini. Sementara Indonesia
butuh banyak wirausahawan pertanian.

Kenapa mahasiswa jurusan pertanian tidak tertarik dalam berkarya di


dunia pertanian? Banyak mahasiswa yang tidak ingin berkarya di bidang pertanian
dikarenakan stigma masyarakat ini sendiri, bekerja di bidang pertanian hanya

4
bekerja di sawah, hasil yang diperoleh kecil, melelahkan, dan hanya dilakukan
oleh orang tidak berpendikan. Hal tersebut menghambat sumber daya
berpendidikan yang dapat berkarya dan mengembangkan pertanian Indonesia.
Padahal dewasa ini kia memerlukan sumber daya manusia yang memiliki Ilmu
lebih banyak tentang pertanian, tidak hanya berdasarkan pengalaman saja.

Peranan Indonesia dalam meningkatkan ke agrarisan Indonesia dapat


diwujudkan dalam bentuk turun ke lapangan yang bisa dilakukan dalam beberapa
cara. Berperan sebagai penyuluh pertanian berkelanjutan dengan mengadakan
berbagai seminar di masyarakat. Mahasiswa dapat membahas cara pemberantasan
hama, pemupukan, perawatan, serta panen dan pasca panen yang juga
memeperhatikan ekologi agar lahan dapat berfungsi dalam jangka waktu yang
panjang. Mahasiswa juga dapat memberdayakan petani. Dengan adanya
mahasiswa di lapangan, petani yang tidak berpendidikan dapat berpeluang dalam
membangun pendidikan. Pemberdayaan petani merupakan upaya yang dilakukan
dalam rangka meningkatkan kemampuan petani sehingga secara mandiri mampu
mengembangkan diri dan usaha pertanian berkelanjutan serta melestarikan
lingkungan.

Hal lain yang dapat di lakukan dan sangat penting bagi kondisi terkini
pertanian Indonesia adalah menjadi wirausahawan muda yang mampu
mengembangkan pertanian dan memberikan inovasi inovasi terbaru. Seperti
rekayasa di sektor hulu dan hilir. Di sektor hulu pertanian dapat direkayasa dalam
bentuk teknologi yang digunakan untuk meningkatkan hasil panen, lalu di sektor
hilir dapat meningkatkan teknologi canggih dalam hal pengemasan dan
distribusinya. Hal yang telah dilakukan tersebut dapat meningkatkan produktivitas
pertanian Indonesia sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor kita dengan
negara lain serta dapat berpengaruh baik dalam Produk Domestik Bruto di
Indonesia. Semakin banyaknya wirausahawan muda juga dapat meningkatkan
lapangan kerja dan mengurangi tingkat penganguran.

5
Bab III

Penutup

Posisi Indonesia sebagai negara agraris masih dipertanyakan untuk kondisi


saat ini. Berdasarkan hal yang diungkapkan diatas Indonesia tidak patut lagi
disebut sebagai negara agraris. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan
Indonesia kembali pada masa kejayaannya sebagai negara agraris. Hal yang dapat
kita lakukan sebagai mahasiswa, khususnya mahasiswa pertanian adalah terjun
langsung ke lapangan. Berperan sebagai penyuluh pertanian, memberdayakan
petani, dan menjadi wirausahawan dalam bidang pertanian merupakan hal terjun
ke lapangan yang dapat dilakukan Indonesia. Dengan melakukan itu kita dapat
mengetahui bagaimana kondisi lapangan dan lebih memahaminya.

Daftar Pustaka

6
Brawijaya, F. P. (n.d.). Retrieved 11 1, 2019, from
https://fp.ub.ac.id/kemahasiswaan-dan-alumni/alumni/data-alumni/

Dian Susanti, N. H. (2016). PENGARUH UMUR PETANI, TINGKAT


PENDIDIKAN DAN LUAS LAHAN TERHADAP HASIL PRODUKSI
TANAMAN SEMBUNG. 75-82.

Permasalahan dan Upaya Peningkatan Produktivitas Pertanian. (n.d.). Biro


Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN – SETJEN DPR-RI , 111-116.

Statistik, B. P. (2018). Indikator Pertanian. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Anda mungkin juga menyukai