Judul:
Peran Serta Mahasiswa Pertanian dalam Meningkatkan
Keagrarisan Indonesia
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
1
Bab I
Pendahuluan
Saat ini kondisi pertanian di Indonesia berupa petani yang masih hidup di
bawah garis kemiskinan, ketergantungan impor terhadap hasil pertanian, dan
kurangnya sumber daya manusia yang produktif dan berpendidikan dalam hal
pertanian. Sebagian besar petani di Indonesia berpendidikan rendah dan tidak
memiliki dasar ilmu yang kuat dalam dunia pertanian. Serta keseluruhan petani
usianya sudah tidak muda lagi. Jumlah terbanyak berkisar antara 35-54 tahun.
2
pekerjaan tersebut kepada orang lain hasilnya belum tentu maksimal. Banyak hal
lain yang akan mengganggu pelaksanaan keinginan tersebut. Belum lagi
perbedaan persepsi antara peminta dan pelaksana. Hal tersebut yang kiranya dapat
mendasari pemikiran bahwa mahasiswa harus terjun langsung ke lapangan.
3
Bab II
Isi
Total lahan baku sawah berdasarkan hasil riset BPS tahun 2018 semakin
menurun hanya tinggal 7,1 juta ha turun dari tahun 2017 yang sebesar 7,75 juta
ha. Hal tersebut terjadi karena maraknya alih fungsi lahan. Kurangnya petani
berpendidikan juga dapat menjadi salah satu faktor pertanian di Indonesia kurang
efisien. Berdasarkan data terbaru yang diambil dari Universitas Brawijaya melalui
hasil survey lulusan terbarunya, dari 36 lulusan hanya 40% yang bekerja di sektor
pertanian, 37% di bank, dan 23% melanjutkan pendidikannya. Hal ini
menunjukan minimnya antusiasme mahasiswa pertanian yang berkarya di bidang
pertanian dan semakin sedikitnya wirausaha di bidang ini. Sementara Indonesia
butuh banyak wirausahawan pertanian.
4
bekerja di sawah, hasil yang diperoleh kecil, melelahkan, dan hanya dilakukan
oleh orang tidak berpendikan. Hal tersebut menghambat sumber daya
berpendidikan yang dapat berkarya dan mengembangkan pertanian Indonesia.
Padahal dewasa ini kia memerlukan sumber daya manusia yang memiliki Ilmu
lebih banyak tentang pertanian, tidak hanya berdasarkan pengalaman saja.
Hal lain yang dapat di lakukan dan sangat penting bagi kondisi terkini
pertanian Indonesia adalah menjadi wirausahawan muda yang mampu
mengembangkan pertanian dan memberikan inovasi inovasi terbaru. Seperti
rekayasa di sektor hulu dan hilir. Di sektor hulu pertanian dapat direkayasa dalam
bentuk teknologi yang digunakan untuk meningkatkan hasil panen, lalu di sektor
hilir dapat meningkatkan teknologi canggih dalam hal pengemasan dan
distribusinya. Hal yang telah dilakukan tersebut dapat meningkatkan produktivitas
pertanian Indonesia sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor kita dengan
negara lain serta dapat berpengaruh baik dalam Produk Domestik Bruto di
Indonesia. Semakin banyaknya wirausahawan muda juga dapat meningkatkan
lapangan kerja dan mengurangi tingkat penganguran.
5
Bab III
Penutup
Daftar Pustaka
6
Brawijaya, F. P. (n.d.). Retrieved 11 1, 2019, from
https://fp.ub.ac.id/kemahasiswaan-dan-alumni/alumni/data-alumni/