Anda di halaman 1dari 14

PERANAN MAHASISWA DALAM PENGELOLAAN PERTANIAN DI INDONESIA

Disusun Oleh :

WANDI (11980212549)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

PEKANBARU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah tentang “Peranan mahasiswa dalam pengelolaan pertanian di
indonesia” untuk menyelesaikan ujian akhir semester 2
Makalah ini saya susun bertujuan untuk memberikan pembahasan penjelasan
bagaimana peran mahasiswa dalam pengelolaan dan pebgembangan pertanian di indonesia
yang lebih maju dan berkembang
Mungkin dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang
tidak saya sadari. Untuk itu, saya memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam
makalah ini dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sebagai
penyempurnaan untuk kedepannya.

PEKANBARU, 16 JULI 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 3
BAB III PERANAN MAHASISWA DALAM PENGELOLAAN PERTANIAN DI
INDONESIA....................................................................................................................... 7
BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 10
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULIUAN

A.    Latar Belakang


Pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat maupun perkembangan arus globalisasi
yang pesat, membuat kebutuhan akan pangan manusia semakin meningkat. Sumber daya
alam yang semakin menipis membuat kita sebagai mahasiswa pertanian tertantang untuk
mencari sumber alternatif pangan baru untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, peran serta pemerintah maupun masyarakat sangat diperlukan
dalam memenuhi kebutuhan pangan. Terutama peran mahasiswa pertanian sebagai kader
bangsa dalam mengatasi kecukupan kebutuhan pangan Indonesia maupun dunia Konsepsi
pembangunan sesungguhnya tidak perlu dihubungkan dengan aspek-aspek spasial.
Pembangunan yang sering dirumuskan melalui kebijakan ekonomi dalam banyak hal
membuktikan keberhasilan.
Hal ini antara lain dapat dilukiskan di negara-negara Singapura, Hongkong, Australia,
dan negara-negara maju lain. Kebijakan ekonomi di negara-negara tersebut umumnya
dirumuskan secara konsepsional dengan melibatkan pertimbangan dari aspek sosial
lingkungan serta didukung mekanisme politik yang bertanggung jawab sehingga setiap
kebijakan ekonomi dapat diuraikan kembali secara transparan, adil dan memenuhi kaidah-
kaidah perencanaan. Dalam aspek sosial, bukan saja aspirasi masyarakat ikut
dipertimbangkan tetapi juga keberadaan lembaga-lembaga sosial (social capital) juga ikut
dipelihara bahkan fungsinya ditingkatkan. Sementara dalam aspek lingkungan, aspek fungsi
kelestarian natural capital juga sangat diperhatikan demi kepentingan umat manusia. Dari
semua itu, yang terpenting pengambilan keputusan juga berjalan sangat bersih dari beragam
perilaku lobi yang bernuansa kekurangan (moral hazard) yang dipenuhi kepentingan tertentu
(vested interest) dari keuntungan semata (rent seeking).
Namun demikian, konsepsi pembangunan yang dikemukakan di atas sejalan dengan
kajian terhadapnya maupun implementasi diberbagai negara dan wilayah lain, dikemukakan
berbagai kelemahan. Kelemahan tersebut muncul seiring ditemukannya fenomena yang khas,
antara lain kesenjangan, kemiskinan, pengelolaan public good yang tidak tepat, lemahnya
mekanisme kelembagaan dan sistem politik yang kurang berkeadilan. kelemahan-
kelemahan itulah yang menjadi penyebab hambatan terhadap gerakan maupun aliran
penduduk, barang dan jasa, prestasi, dan keuntungan (benefit) dan kerugian (cost) di
dalamnya. Seluruh sumberdaya ekonomi dan non-ekonomi menjadi terdistorsi alirannya
sehingga divergence menjadi makin parah. Akibatnya, hasil pembangunan menjadi
mudah diketemukan antar wilayah, sektor, kelompok masyarakat, maupun pelaku
ekonomi. implisit, juga terjadi dichotomy antar waktu dicerminkan oleh ketidakpercayaan
terhadap sumberdaya saat ini karena penuh dengan berbagai resiko (high inter temporal
opportunity cost). Keadaan ini bukan saja jauh dari nilai-nilai moral tapi juga cerminan
dari kehancuran (in sustainability). Ikut main di dalam permasalahan di atas adalah
mekanisme pasar yang beroperasi tanpa batas. Perilaku ini tidak mampu dihambat karena
beroperasi sangat massif, terus-menerus, dan dapat diterima oleh logika ekonomi
disamping didukung oleh kebanyakan kebijakan ekonomi secara sistematis. 1
B.     Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi pertanian di Indonesia?
2. Masalah apa saja yang dihadapi pertanian Indonesia?
3. Peran apa saja yang dapat dilakukan mahasiswa pertanian Indonesia dalam mengatasi
masalah tersebut?
4. Apa yang dapat dilakukan mahasiswa pertanian untuk mehindari dari krisis
pangan yang mungkin terjadi?

C.    Tujuan Makalah


1. Memberikan informasi kepada masyarakat maupun mahasiswa mengenai
pengertian pertanian maupun kondisi pertanian di Indonesia.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pentingnya mahasiswa
pertanian dalam kemajuan pangan dan pertanian di Indonesia.
3. Memberikan refrensi kepada mahasiswa pertanian untuk mengetahui peran-peran apa
saja yang harus dilakukan untuk kemajuan pangan dan pertanian di Indonesia.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kondisi Pertanian di Indonesia Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian


dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari
PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan
dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat
penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di
berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia
menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang
sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto. Tetapi dibalik itu, kebutuhan akan
pangan di Indonesia yang tinggi membuat adanya komoditas pangan yang masih di impor.

No Nama Komoditas Kebutuhan /Tahun


1 Beras 2 juta ton
2 Kedelai 1,2 juta ton
3 Gandum 5 juta ton
4 Kacang Tanah 800 ribu ton
5 Kacang Hijau 300 ribu ton
6 Gaplek 900 ton
7 Sapi 600 ribu ekor
8 Susu 964 ribu ton (70%)
/ Tahun
Hal ini sangat mengkuatirkan, karena pada dasarnya Indonesia merupakan salah satu negara
pertanian terbesar di dunia. Tetapi masih ada hasil pertanian yang di impor. selain itu, masih
banyak masalah yang dihadapi oleh pertanian di Indonesia seperti lahan pertanian yang
semakin sedikit, tingkat kesejahteraan petani yang rendah, sumber daya manusia yang
kurang, teknologi pertanian yang rendah, modal petani yang rendah, dan masih banyak lagi
masalah-masalah pertanian yang dihadapi oleh Indonesia. Mahasiswa pertanian sebagai
subjek pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting dalam hal ini.
Selain pemerintah, mahasiswa juga dituntut untuk menghilangkan masalah-masalah yang
terjadi pada pertanian Indonesia.

Dalam masa modern ini pula semakin besar tantangan yang dihadapi oleh sektor
pertanian, terutama di Indonesia, yakni bagaimana besarnya persaingan dalam sektor
pertanian itu sendiri. Untuk membesarkan dan mengembangkan sektor pertanian tidaklah
mudah. Walaupun peluang bisnis besar ada di depan mata karena hasil pertanian merupakan
kebutuhan primer setiap manusia, namun persaingan dalam lingkupnya juga tidak mungkin
tidak terjadi. Lalu, bagaimana cara mengembangkan sistem pertanian? Caranya ialah terletak
dalam sistemnya. Sistem yang dimaksud di sini ialah bagaimana cara mengolah pertanian dan
hasil pertanian itu sendiri.

3
            Di Indonesia, terdapat berbagai macam sistem pertanian yang berkembang. Sistem
pertanian yang digunakan tergantung pada kriteria-kriteria tertentu, seperti jenis lahan atau
tanah, jenis tanaman atau tumbuhan yang dikelola atau dikembangkan, atau juga tergantung
pada suhu atau jenis iklim sekitar daerah pengembangan pertanian tersebut. Sistem-sistem
pertanian di Indonesia yang dimaksud ialah sebagai berikut:

Pengelolaan Ladang Sistem ladang merupakan sistem pertanian yang paling minim
menggunakan teknologi dan alat. Hal ini disebabkan oleh sistem cocok tanamnya yang
berpindah-pindah dan biasanya penyediaan lahan dengan menebang dan membakar lahan
hutan.

Pengelolaan Pekarangan Seperti namanya, pekarangan yang di maksud ialah lahan


pribadi yang berada di sekitar tempat tinggal atau rumah. Pengelolaan sistem pekarangan ini
dikelola oleh tiap atau sebagian individu dan hasilnya kebanyakan untuk pribadi bukan untuk
dijual.

Pengelolaan Tegal Pekarangan Pada sistem ini cocok digunakan pada lahan yang kering
dan susah mengakses air yang cukup. Sistem tanam yang digunakan ialah campur jenis
tanaman dan tidak diberikan perawatan yang begitu intensif.

Pengelolaan Sawah Tingkat pengelolaan dan kestabilan dalam sistem sawah merupakan
keunggulan tersendiri. Keunggulan tersebut berupa sistem pengairan dan drainase yang baik.

Pengelolaan pertanian OrganikDalam sistem pertanian organik sangat meminimalkan


penggunaan bahan kimia bahkan tidak menggunakannya sama sekali. Pengelolaan dalam
sistemnya juga harus hati-hati dan ekstra karena berbeda dari sistem konvensional.

Pengelolaan perkebunan Tanaman yang dikelola dalam sistem perkebunan bukanlah


merupakan tanaman komoditas utama, seperti padi, melainkan jenis tanaman yang cenderung
membutuhkan waktu penanaman lebih dari satu tahun.Namun tentunya dibalik berbagai
macam sistem pertanian tersebut memiliki masing-masing kelebihan dan kekurangan.
Adapun indikator baik tidaknya tak bisa dibandingkan secara langsung karena tiap sistem
pertanian memiliki komoditas dan keunggulan masing-masing.

Indonesia kebanyakan masih menggunakan cara tradisional.kebanyakan Lahannya tidak


dibuat bertingkat karena lahan masih luas dan banyak. Pengendalian air masih melalui
saluran irigasi jika kemarau. ramalan cuaca masih mengandalkan kejadian alam. Sedangkan
untuk negara maju, misalnya jepang, lahan yang sempit dimanfaatkan untuk menanam dan
bersawah. Lahan dibuat bertingkat-tingkat untuk menghemat pemakaian lahan. Sudah
menggunakan teknologi canggih seperti alat penyiram otomatis. Di jepang pengendalian air
dan ramalan cuaca sudah banyak yang dipprogram komputer. Belajar adalah satu kata yang
selama ini menjadi bagian dari sebagian besar hidup seseorang. Beberapa jam dari jam
biologi manusia dihabiskan untuk melakukan kegiatan belajar. Bahkan dari semenjak keluar
dari rahim kita telah dikenalkan dengan iktikad belajar. 4
Satu hal yang identik dengan belajar adalah kegiatan pendidikan. Bayi yang baru lahir
dituntut untuk melakukan suatu pembelajaran agar mampu bertahan hidup misalnya belajar
untuk mengenali ibu yang telah melahirkannya agar memperoleh asupan ASI. Pendidikan
bagi seseorang menjadi suatu identitas strata keberadaannya di tengah masyarakat. Semakin
tinggi pendidikan yang dikaji maka akan semakin tinggi derajatnya di tengah masyarakat. Hal
ini ini terlihat jelas antara seorang doktor di universitas dengan seorang tukang parkir yang
hanya lulus ditingkat sekolah dasar saja.

Mahasiswa berasal dari dua kata yang digabungkan, yaitu Maha dan Siswa. Maha yang
artinya tertinggi sedangkan siswa adalah bagian dari kaum pelajar. Jadi, mahasiwa adalah
orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi dibandingkan yang lain sehingga masyarakat
menganggapnya orang yang mampu menyampaikan aspirasi suara hatinya. Ada beberapa
fungsi atau peran mahasiswa, secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis,
yaitu sebagai penyampai kebenaran (agent of social control), sebagai agen perubahan (agent
of change), dan sebagai generasi penerus masa depan (iron stock).

Mahasiswa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari negara ini karena peran
pentingnya yang begitu besar terhadap majunya sebuah peradaban yang sedang dibangun
oleh bangsa ini. Peradaban yang mempunyai cita cita luhur dan mulia, yaitu menuju
Indonesia yang makmur dan sejahtera.Mahasiswa adalah bagian dari sebuah harapan kecil
masyarakat yang diharapkan dapat merubah kondisi bangsa yang saat ini semakin runyam
akibat dari berbagai permasalahan yang terjadi, baik itu masalah politik, ekonomi,
pendidikan, kesehatan, sandang dan juga pangan.

Mahasiswa yang diharapkan lahir menjadi pemimpin pemimpin tangguh, berakhlak


mulia dan intelektual serta kritis terhadap kondisi bangsanya.Mahasiswa berperan sebagai
penjaga nilai nilai moral di dalam masyarakat.nilai nilai yang harus dijaga mahasiswa adalah
nilai nilai yang bersifat mutlak serta tidak ada lagi keraguan didalamnya.Maka sudah
seharusnya mahasiswa menjadi contoh yang baik di lingkungan masyarakat serta juga
menjadi bagian untuk mencegah hal hal yang merusak nilai nilai moral yang saat ini sedang
merongrong kehidupan para pemuda.

Mahasiswa berperan sebagai Agen Perubahan. Mahasiswa yang diharapkan oleh


masyarakat menjadi bagian dari perubahan dan aktor yang membawa bangsa ini menjadi
lebih baik, lebih bermartabat, lebih makmur, lebih sejahtera dan lebih tentram.Mahasiswa
seharusnya menjadi garda terdepan dalam mengawal serta melakukan perubahan yang sejak
lama diimpikan oleh masyarakat banyak dikarenakan mahasiswa adalah kaum serta golongan
yang "eksklusif".Perubahan itu sendiri sebenarnya dapat dilihat dari dua pandangan.
Pandangan pertama menyatakan bahwa tatanan kehidupan bermasyarakat sangat dipengaruhi
oleh hal-hal bersifat materialistik seperti teknologi, misalnya kincir angin akan menciptakan
masyarakat feodal, mesin industri akan menciptakan mayarakat kapitalis, internet akan
menciptakan menciptakan masyarakat yang informatif, dan lain sebagainya. Pandangan
selanjutnya menyatakan bahwa ideologi atau nilai sebagai faktor yang mempengaruhi
perubahan. 5
Kini mahasiswa sangat pasif dan tidak peka dengan isu-isu terkini. Mahasiswa
sekarang kebanyakan memiliki sifat egois yang tinggi sehingga isu-isu terkini tak
dihiraukannya. Mahasiswa tak lagi mendengarkan suara rakyat yang menderita karena
kebijakan pemerintah. Banyak mahasiswa sekarang yang hanya mementingkan nilai (IPK)
dan berbagai aktivitas akademik. Baginya IPK sangat penting karena untuk kepentingan
mencari kerja sehingga melupakan fungsi dan peran mahasiswa itu sendiri. Jika kita mau
merenungkan dan sedikit berfikir lebih dalam, bahwasanya apa yang dilakukan mahasiswa
sekarang kurang tepat yang hanya mementingkan kegiatan akademik.

6
BAB III
PERANAN MAHASISWA DALAM PENGELOLAAN PERTANIAN DI INDONESIA

Mahasiswa memberikan Penyuluh pertanian untuk memberikan dorongan kepada


petani agar mampu mengubah cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang lebih sesuai
dengan perkembangan, baik pengetahuan budidaya maupun teknologi.  Penyuluh pertanian
berperan sebagai Penyuluh sebagai inisiator, yang senantiasa selalu memberikan gagasan/ide-
ide baru, Penyuluh sebagai fasilitator, yang senantiasa memberikan jalan keluar/kemudahan-
kemudahan, baik dalam menyuluh/proses belajar mengajar, maupun fasilitas dalam
memajukan usaha taninya. Dalam hal menyuluh penyuluh memfasilitasi dalam hal :
kemitraan usaha, berakses ke pasar, permodalan dan sebagainya, Penyuluh sebagai motivator,
penyuluh senantiasa membuat petani tahu, mau dan mampu, Penyuluh sebagai penghubung
(Penghubung dengan pemerintah, dalam hal ini : Penyuluhan sebagai penyampai aspirasi
masyarakat tani sebagai contoh dalam bentuk programa penyuluhan pertanian,  Penyuluh
sebagai penyampai kebijakan dan peraturan-peraturan yang menyangkut kebijakan dan
peraturan bidang pertanian, Penghubung dengan peneliti, dalam hal ini penyuluh senantiasa
membawa inovasi baru hasil-hasil penelitian untuk dapat memajukan usaha tani, Penyuluh
sebagai guru, pembimbing petani, yang senantiasa mengajar, melatih petani sebagai orang
dewasa, Penyuluh sebagai organisator dan dinamisator, yang selalu menumbuhkan dan
mengembangkan kelompok tani agar mampu berfungsi sebagai kelas belajar-mengajar,
wahana kerjasama dan sebagai unit produksi, Penyuluh sebagai penganalisa, penyuluh
dituntut untuk mampu menganalisa masalah, sebab yang ada di usahatani dan di keluarga tani
mampu menganalisa kebutuhan petani yang selanjutnya merupakan masukan dalam membuat
programa penyuluhan pertanian, Penyuluh sebagai agen perubahan, penyuluh senantiasa
harus dapat mempengaruhi sasarannya agar dapat merubah dirinya ke arah kemajuan. Dalam
hal ini penyuluh berperan sebagai katalis, pembantu memecahkan masalah (solution gives),
pembantu proses (process helper), dan sebagai sumber penghubung (resources linker).

Peran mahasiswa dalam Penyuluh Pertanian Lapangan menitip beratkan pada pesan
yang disampaikan. Jika pesan yang disampaikan penyuluh dapat diterima dan diterapkan
masyarakat desa dengan baik dan sukarela, berarti tugas penyuluhan telah terlaksana.
Faktanya, kesuksesan tugas penyuluh tergantung pada kredibilitas penyuluh. Upaya yang
dapat dilakukan untuk memperbaiki pertanian dalam masyarakat pedesaan dengan cara
peningkatan wawasan penyuluh pertanian dan keahliannya. Dalam praktiknya penyuluh
pertanian lapangan kurang dapat membantu petani untuk mencapai kesejahteraan karena
berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya wawasan penyuluh tentang pertanian itu
sendiri.

Mahasiswa sebagai kader bangsa memiliki peranan penting untuk kemajuanbangsa.


Pada sektor pertanian, mahasiswa pertanian dituntut untuk terus berkarya dalam menciptakan
teknologi-teknologi pertanian baru maupun bahan-bahan pangan alternatif yang bisa
dikonsumsi sebagai bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan Indonesia. Peran
serta dalam menciptakan teknologi maupun bahan pangan alternatif baru merupakan hal yang
ditunggu dalam kemajuan industri pangan maupun pertanian di Indonesia. 7
Hal yang dapat dilakukan dan sudah dilakukan oleh mahasiswa pertanian di Indonesia.
Mahasiswa sebagai kader bangsa diibaratkan sebagai pusat dari kemajuan suatu bangsa.

Peranan yang bisa diambil oleh mahasiswa harus disesuaikan dengan program
pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian agar tercipta sinergisitas yang bersifat
konstruktif. Program Departemen Pertanian yang tertuang dalam blue print Revitalisasi
Pertanian adalah meningkatkan ketahanan pangan, pertanian berbasis agroindustri dan
kesejaterahaan petani. Dari sana mahasiswa bisa memberikan peranan yang signifikan dalam
rangka membantu mempercepat terlaksananya program-program tersebut. Peranan yang bisa
diambil oleh seorang mahasiswa pertanian yang berlandaskan peran dan fungsi mahasiswa
secara umum adalah sebagai berikut :
1.      Menciptakan teknologi maupun bahan pangan alternatif baru untuk mencukupi kebutuhan
pangan di Indonesia. Mahasiswa sebagai kader bangsa harus mampu bersaing dan berlomba-
lomba untuk menciptakan suatu teknologi yang bermanfaat bagi orang banyak. Begitupula
mahasiswa pertanian dituntut untuk menciptakan teknologi pertanian baru dan bahan pangan
alternatif yang dapat membantu dunia pertanian maupun mencukupi kebutuhan pangan.
2.      Melakukan pendampingan petani yang menyeluruh, langkah ini dilakukan guna membantu
menambah pengetahuan secara teoritis yang disesuikan dengan lapangan melalui lembaga-
lembaga kemahasiswaan baik di tingkat institusi perguruan tinggi maupun komunitas
mahasiswa pertanian di tingkat nasional. Peran ini diambil dalam rangka mempercepat proses
transformasi ilmu-ilmu pertanian modern ke dalam masyarakat petani sehingga proses
pengembangan pertanian berbasis agroindustri akan dengan cepat terwujud. Pendampingan
peta ini bisa dilakukan dengan berkerjasama dengan NGO (a non-governmental
organization) yang bergerak dibidang pertanian dan Dinas Pertanian setempat untuk
menyelaraskan program pendampingan dengan program Dinas setempat. Beberapa kegiatan
yang dilakukan dalam pendampingan ini dari mulai proses pembukaan lahan (jika ada),
budidaya, pemeliharaan, panen dan pasca panen, teknologi pengolahan sampai proses
pemasaran dan kelembagaan. Mahasiswa dapat membantu dengan sarana penyuluhan dan
training kepada petani juga memerbikan peluang pasar yang dapat digunakan oleh petani
dalam menjual hasil pertaniannya.
3.      Melakukan kegiatan yang membangun image of agriculture, peran ini hanya bisa dilakukan
oleh mahasiswa yang memiliki jaringan nasional dan basis massa yang besar. Pembangunan
citra pertanian sangat perlu untuk merubah paradigma berpikir bangsa Indonesia tentang
pertanian. Citra pertanian saat ini sangat menurun terutama di tingkat anak-anak sekolah
dasar sampai sekolah menengah ke atas bahkan di tingkat perguruan tinggi. Kampanye-
kampanye pertanian yang membuat generasi muda tersadar akan pentingnya pertanian
dengan segala potensi yang dimiliki oleh bangsa kita. Selain melakukan pendekatan-
pendekatan dengan sarana radio, televisi, surat kabar dan media publikasi lainnya mahasiswa
pertanian bisa melakukan pemasayarakatan pertanian, menyadarkan orang-orang tua dan
generasi muda bahwa pertanian tidak hanya mencangkul di sawah dan memiliki masa depan
yang suram dengan jalan mengadakan training-training yang bernuansa pertanian yang
dikemas dalam acara yang menarik untuk anakanak SD, SMP dan SMA. Sehingga mereka
akan merasakan dekatnya pertanian dangan diri mereka.
8
Disamping memberikan penyadaran terhadap anak-anak remaja dan pemuda, mahasiswa
pertanian juga dapat membuka jaringan dengan NGO bersifat global untuk mensosialisasikan
atau memberikan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan stakeholders
pertanian yang berasal dari luar negeri.
4.      Melakukan advokasi terhadap kondisi petani dan buruh tani sebagai subjek pertanian secara
langsung. Advokasi dilakukan saat petani termarginalkan oleh kebijakan-kebijakan
pemerintah. Di sinilah peran mahasiswa yaitu sebagai moral force dan balancing power.
Advokasi sering dipersempit pengertiannya kepada aksi demonstrasi. Padahal jika kita
mengetahui dasar-dasar advokasi maka kesimpulan kita akan mengarah bahwa aksi adalah
salah satu bagian terkecil dari advokasi yang dilakukan oleh mahasiswa atau presure group
lainnya. Advokasi dapat berupa audiensi terhadap pihak-pihak pemerintah terkait kebijakan
yang dikeluarkan, dapat juga dengan memperbaiki distribusi nilai tambah petani sehingga
keuntungan terbesar dapat dinikmati oleh petani bukan pelaku-pelaku lain seperti tengkulak.
Selain itu mahasiswa juga dapat memberikan masukan konsep tertulis tentang pertanian
kepada pemerintah. Keseluruhan peranan yang bisa diambil oleh mahasiswa khususnya
mahasiswa pertanian Indonesia merupakan representasi dari peluang kontribusi yang ada,
yang bisa dilakukan oleh mahasiswa. Kontribusi mahasiswa pertanian tidak dapat terlepas
dari peranan perguruan tinggi terhadap pembanguan pertanian di Indonesia.
Mahasiswa dalam mengakomodir penjualan hasil pertanian sangat memilki peran
yang besar karena untuk melanjutkan perekonomian di indonesia untuk lebih berkembang
serta berkecukupan, mahasiswa dalam menciptakan hasil produk yang unggul, mahasiswa
memerlukan beberapa penerapan perawatan yang cukup baik sehingga memiliki hasil yang
cukup baik, serta hasil penjualan yang baik karena memiliki produk yang berkualitas, unggul
dan terjamin untuk pertanian selanjutnya sehingga perekonomian akan terus berkembang dan
berkelanjutan di negara indonesia

9
BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Peran serta mahasiswa dalam kemajuan pertanian Indonesia sangatlah penting.
Mahasiswa sebagai kader bangsa yang nantinya terjun di masyarakat, dituntut untuk
menciptakan teknologi maupun bahan pangan alternatif untuk mencukupi kebutuhan pangan
di Indonesia. Mahasiswa sebagai aktor intelektual muda yang memiliki akses cukup besar ke
kalangan bawah (masyarakat) maupun kalangan atas (pemerintah) harus mampu berperan
dalam proses pembangunan pertanian. Mahasiswa pertanian dituntut untuk dapat
menyelesaikan masalah pertanian dengan ilmu yang dimilikinya, membantu percepatan
pembangunan pertanian dengan melakukan pendampingan petani, image building of
agriculture dan melakukan advokasi-advokasi pertanian yang bisa membantu
mensejahterakan petani. Dengan peran-peran itulah pertanian Indonesia akan bangkit dari
tangan-tangan pembaharu yakni Mahasiswa Pertanian Indonesia.
Untuk memajukan pertanian maupun mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia
diperlukannya kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, maupun mahasiswa
pertanian (perguruan tinggi pertanian/ peneliti) serta komponen – komponen yang ada di
dalam dunia pertanian untuk membuat inovasi-inovasi baru dalam bidang teknologi pertanian
maupun bahan pangan alternatif untuk mencukupi kebutuhan pangan serta memberikan
pelayanan khusus bagi petani Indonesia untuk mencukupi kesejateraan petani. Peran serta
mahasiswa sangatlah penting untuk kemajuan pertanian di Indonesia. Jangan sampai
mahasiswa pertanian yang seharusnya mengabdi untuk pertanian di Indonesia menjadi
berubah haluan bekerja diluar koridor pertanian. 

10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.deptan.go.i
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian
http://www.faperta.ugm.ac.id/.../GLOBALISASI_NASIB_SEKTOR_PERTANIAN_
%20INDONESIA.ppt
http://redysfer.blogspot.com/2006/10/peran-mahasiswa-pertanian-dalam-proses.html
http://antoniussinuraya81.blogspot.com/2014/01/peran-mahasiswa-pertanian.html
http://eprints.ums.ac.id/41783/3/BAB%20I.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai