Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM

Disusun Oleh :

Nama : Dela Natasya

NPM : E1D019017

Prodi : Agribisnis

Kelompok : 2 ( Dua )

Hari/tanggal : Rabu/15 April 2020

Dosen : Drs. Hasan Basri Daulay, M.Si

Koas : Feri Abdi ( E1G017032 )

Objek Praktikum : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Bidang karbonat sangat luas dapat disederhanakan melalui pengelempokannya


kedalam tiga golongan yaitu monsakarida, disakarida, dan polisakarida. Semua
monosakarida dan disakarida serta beberapa polisakarida larut dalam air tetapi tidak
larut dalam pelarut organik.
Ada beberapa reaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat.
Kebanyakan reaksi pengenalan karbohidrat dilakukan dengan adanya larutan pekat
dari asam kuat. Asam ini menyebabkan terjadinya hidrolisis beberapa polisakarida
dan asam kuat juga dapat bereaksi dengan larutan yang mengandung monosakarida
menghasilkan fulfural dan turunannya.
Senyawa yang dapat berkondensasi dengan furfural atau hidroksimetil furfural
adalah pereaksi molish, pereaksi bial, pereaksi seliwanoff. Pereaksi fehling terdiri
dari dua bagian yaitu fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan CuSO 4,
sedangkan fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat.
Protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui ikatan peptida. Protein
terdapat dalam semua jaringan hidup baik hewan maupun tumbuhan. Untuk
mengetahui apakah bahan-makanan mengandung protein atau tidak dapat diuji
melalui reaksi warna seperti Uji buret, Xantoprotein, Millon, Ninhidrin, dan Uji
sakaguchi, kelima uji tersebut akan menghasilkan warna-warna tertentu.
Oleh karena itu kita akan melakukan praktikum tentang uji molekul kimia hayati
dengan menggunakan kelima uji tersebut dan mengetahui warna apa yang akan
terbentuk.
1.2. Tujuan
1. Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat dan protein
2. Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya
3. Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida, disakarida, maupun polisakarida,
akan berwarna merah – ungu bila larutannya di campur dengan beberapa tetes larutan
α-naftol. Dalam alkohol dan di tambahkan asam sulfat pekat, sehingga tidak
bercampur. Warna ungu akan tampak pada bidang batas antara kedua cairan. Sifat ini
di pakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dalam suatu bahan dan di
kenal dengan uji molisch ( Yazid, 2006 ).
Karbohidrat merupakan sesuatu yang istimewa atau spesial karena karbohidrat
adalah produk fotosintesis yang banyak ditemukan pada tumbuhan yang
melaksanakan sistem sintesis. Karbohidrat merupakan bagian paling penting dalam
tumbuhan berkayu (Pallardy, 2007).
Nama karbohidrat sama dengan kelas molekul-molekul yang terdiri dari molekul
gula halus atau kecil dilarutkan ke dalam “soft drinks” menjadi polisakarida, menjadi
molekul - molekul pati atau amilum yang dikomsumsi manusia di dalam pasta dan
kentang – kentang (Campbell, 2009).
Karbohidrat adalah senyawa karbon yang tersusun atas karbon (C), Hidrogen
(H), dan Oksigen (O). Didalam karbohidrat terdapat gugus fungsional antara lain:
gugus hidroksil (OH) dan sebuah gugus aldehida (keton). Berdasarkan hidrolisisnya,
karbohidrat dibagi menjadi tiga jenis, diantaranya:
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan bahasa dari bahasa Yunani monos berarti
“tunggal”dan sacchar berarti gula. Umumnya memiliki rumus molekul yang
merupakan kelipatan CH2O (Campbell, 2002).
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis lagi menjadi
satuan yang lebih kecil lagi. Monosakarida adalah senyawa tak berwarna dan
kebanyakan mempunyai rasa manis dan berbentuk kristal (Sastrohamidjojo, 2005).
2. Disakarida
Oligosakarida atau disakarida merupakan senyawa berisi dua atau lebih gula
sederhana yang dihubungkan oleh pembentukan asetal antara gugus aldehida atau
gugus keton dengan gugus hidroksil. Bila dua gula digabungkan diperoleh disakarida,
bila tiga diperoleh trisakarida dan seterusnya ikatan penggabungan bersama – sama
gula ini disebut ikatan glikosida. Seperti halnya monosakarida, senyawa ini larut
dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan praktis tak larut dalam eter dan pelarut
organik non-polar. Disakarida terhidrolisis menghasilkan dua molekul monosakarida,
yang mungkin dapat sama atau berbeda (Sastrohamidjojo, 2005).
3. Polisakarida
Polisakarida adalah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus sampai
beberapa ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Beberapa di
antara polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya
ketika diperlukan akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel. Polisakarida lain
berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk struktur yang melindungi sel
atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh
monomer gulanya dan oleh posisi ikatan glikosidiknya (Campbell, 2002).
Adapun fungsi dari karbohidrat diantaranya (Almatsier, 2010):
1. Sumber energi : fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh
dunia, karena banyak didapat alam dan harganya relatif murah. Karbohidrat di
dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi segera;sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan
otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai
cadangan energi di dalam jaringan lemak.
2. Pemberi rasa manis pada makanan : karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya monosakarida dan disakarida. Sejak lahir manusia
menyukai rasa manis. Alat kecapan pada ujung lidah merasakan rasa manis
tersebut. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula
paling manis.
3. Penghemat protein : bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan
fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat
makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat
pembangun.
4. Pengatur metabolisme lemak : karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton
berupa asam asetoasetat,aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat.
5. Membantu pengeluaran feses : karbohidrat membantu pengeluaran feses
dengan cara peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam
serat makanan mengatur peristaltik usus,sedangkan hemiselulosa dan pektin
mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada
sisa makanan yang akan dikeluarkan.
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. (Samsuri, Istamar dkk. 2004)
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan
virus.Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton.Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof) (Samsuri, Istamar dkk. 2004).
Untuk mengetahui apakah bahan makanan mengandung protein atau tidak, dapat
diuji melalui reaksi warna seperti : uji biuret, Xantoprotein, Millon, Ninhidrin, dan uji
Sakaguchi
( Penyusun, Tim. 2014)
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat
- Botol semprot - Penjepit tabung reaksi
- Gelas piala 100 ml - Pipet volume 5 ml
- Gelas ukur 10 ml dan 25 ml - Penangas air
- Pipet tetes - Gelas piala 1000 ml/500 ml
- Erlenmeyer 250 ml - Kompor listrik/kompor gas
- Tabung reaksi + rak
3.1.2. Bahan
- Reagen ninhidrin - Reagen molisch
- NaOH 10 M - HNO3
- Fruktosa - H2SO4
- α-naftol - Reagen millon
- Sukrosa - Fehling
- Etanol - NaNO2 0,15 M
- Amilum - Fehling B
- Aquades - CuSO4
- Madu - Air bromin
3.2. Prosedur Kerja
1. Uji Karbohidrat
 Uji Molisch
a. Menyediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering
b. Kedalam masing-masing tabung tambahkan:
 Tabung I : ditambah 2 ml glukosa 2%
 Tabung II : ditambah 2 ml fruktosa 2%
 Tabung III : ditambah 2 ml sokrosa (gula tebu) 2 %
 Tabung IV : ditambah 2 ml larutan kanji (amilum) 2 %
 Tabung V : ditambah 2 ml madu 50% dalam air
c. Kedalam masing-masing tabung ditambahkan 2 tetes reagen Molisch (10%
α −naftoldalametanol).
d. Selanjutnya, dengan hati-hati tambahkan 2 ml H2SO4 melalui dinding
tabung reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
e. Amatilah perubahan yang terjadi
 Uji Fehling
a. Mengambil 1 buah tabung reaksi, diisi dengan air suling
b. Menambahkan 1 ml larutan fehling A dan B kedalam tabung reaksi yang
lain
c. Bagilah larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi)
d. Selanjutnya:
 Tabung reaksi I : + 2 ml glukosa 10%
 Tabung reaksi II : + 2 ml sukrosa 10%
 Tabung reaksi III : + 2 ml amilum 2%
e. Memanaskan ketiga tabung reaksi diatas penangas air dengan suhu sekitar
60°C, selama 10 menit
f. Amatilah perubahan warna yang terjadi
g. Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi

2. Uji Protein dan Asam Amino


 Reaksi Biuret
a. Menyiapakan 4 tabung reaksi yang bersih dan kering
b. Selanjutnya
 Tabung reaksi I : + 2 ml putih telur + 5 tetes pereaksi millon
 Tabung reaksi II : + 2 ml larutan susu + 5 tetes pereaksi millon
 Tabung reaksi III : + 2 ml ekstrak kaldu+ 5 tetes pereaksi millon
 Tabung reaksi IV :+ 2 ml larutan X + 5 tetes pereaksi millon
c. Mengocok tabung reaksi I-IV, amatilah apa yang terjadi
 Uji Reaksi Millon
a. Menyiapkan 4 tabung reaksi yang bersih dan kering
b. Kedalam masing-masing tabung :
- Memasukan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
- Menambahkan 5 tetes pereaksi millon
- Memanaskan di atas penangas air selama 10 menit
- Mendinginkan pada suhu kamar
- Menambahkan 5 tetes NaOH 0,15 M
- Amatilah warna yang terjadi
 Reaksi Xantoprotein
a. Menyiapkan 4 tabung reaksi yang bersih dan kering
b. Kedalam masing-masing tabung:
- Memasukan 0,5 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
- Menambahkan 0,5 ml HNO3 pekat
- Amatilah apa yang terjadi
- Menambahkan NaOH hingga alkalis ( tes dengan lakmus )
- Amatilah warna yang terjadi
 Uji Reaksi Ninhidrin
a. Siapkan 4 tabung reaksi yang bersih dan kering
b. Kedalam masing-masing tabung:
 Masukkan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
 Menambahkan 5 tetes pereaksi ninihidrin
 Mendiidihkan selama 2 menit
 Amatilah perubahan warna yang terjadi
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
 UjiKarbohidrat (Uji Molisch dan Fehling)

No. Sampel/contoh Hasil pengamatan

Hasil Uji Molisch Hasil Uji Fehling

1. Glukosa (+) Cincin ungu (+) endapan orange

2. Fruktosa (+) Cincin Ungu (+) endapan orange

3. Sukrosa (+) Cincin Ungu ( - ) endapan biru

4. Amilum (+) Cincin Ungu ( - ) endapan biru

5. Madu (+) Cincin ungu (+) endapan orange

Kesimpulan :

1. Semua sampel yaitu glukosa, fruktosa, sukrosa, amilum, dan madu


positi mengandung karbohidrat
2. Sampel yang mengandung gula pereduksi yaitu glukosa, fruktosa, dan
madu
 Protein dan Asam Amino

No Uji Putih Telur Susu Ekstrak Ekstrak


Kacang Hijau madu
1 Biuret (+) ungu Ungu ( +) (+) kuning (+) biru
kecoklatan
2 Millon (+) endapan (+) kuning (+) merah (+) kuning
putih kemerahan
3 Xantoprotein (+) gumpalan (+) Kuning (+) kuning (+) Orange
kuning bening
4 Ninhidrin (+) ungu (+) putih Warna lebih (+) ungu
kekuningan pekat
5. Sakaguchi (+) ungu (-) (+) kuning (+) ungu
kehijauan
Kesimpulan :

Tanda (+) menunjukkan adanya perubahan pada reaksi untuk setiap sampel pada
setiap pengujian, tanda (-) sebaliknya.

BAB V
PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai uji molekul kimia
hayati, dimana uji yang dilakukan pada percobaan kali ini ada 2 yaitu uji karbohidrat
dan uji protein dan asam amino.
Uji karbohidrat, dalam percobaan ini uji yang digunakan adalah uji molish dan
uji fehling terhadap golongan karbohidrat yaitu monosakarida, disakarida dan
polisakarida. Sampel atau contoh yang diambil adalah glukosa, fruktosa, sukrosa,
amilum, dan madu. Sampel ini menghasilkan warna yang berbeda-beda sesuai dengan
uji yang dilakukan. Pada uji molish, sukrosa menghasilkan endapan dari larutan
terpisah warna ungu sedangkan dengan uji fehling sukrosa menghasilkan endapan
biru.
Uji protein dan asam amino, dilakukan untuk mengetahui apakah bahan makanan
mengandung protein atau tidak, dengan menambahkan susu, putih telur, ekstrak
kacang hijau, dan ekstrak madu. Dan mengujinya melalui reaksi warna, yaitu:
Uji biuret, jika reaksi yang dilakukan positif maka akan menghasilkan warna
ungu pada putih telur dan susu, kuning kecoklatan pada ekstrak kacang hijau, dan
biru pada ekstrak madu Dalam percobaan ini, susu dan putih telur menghasilkan
reaksi yang positif.
Reaksi warna Xantoprotein, jika reaksinya positif maka warna yang dihasilkan
adalah warna kuning pada susu yang disebabkan karena terbentuknya suatu protein
yang mengandung asam amino dengan inti benzena, dalam percobaan ini susu, putih
telur, ekstrak kacang hijau, dan ekstrak madu menghasilkan reaksi positif.
Pereaksi millon, jika reaksinya positif akan menghasilkan endapan putih atau
merah, yang dimana endapan putih terdapat pada putih telur dan merah terdapat pada
ekstrak kacang hijau.
Reaksi protein dengan ninhidrin, menunjukan hasilnya positif apabila
menunjukan warna ungu pada putih telur, putih jekuningan pada susu, dan ungu pada
ekstrak madu.
Reaksi terakhir yaitu sakaguchi, pada susu reaksi menunjukkan hasil negatif.

BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Dengan melakukan percobaan ini kami dapat menganalisis sifat fisis dan
kimia molekul karbohidrat dan protein
2. Reaksi pengenalan karbohidrat dilakukan dengan adanya larutan pekat dari
asam kuat. Asam ini menyebabkan terjadinya hidrolisis beberapa polisakarida
dan asam kuat juga dapat bereaksi dengan larutan yang mengandung
monosakarida menghasilkan furfural dan turunannya.
3. Dalam percobaan praktikum kali ini kami melakukan uji sederhana terhadap
molekul hayati, seperti uji terhadap karbohidrat, protein dan asam amino.
6.2. Saran
Dengan adanya praktikum kali ini diharapkan kepada mahasiswa untuk
mengikuti arahan coass dan bersikap inisiatif dalam tim. Agar pelaksanaan
praktikum dapat selesai sesuai dengan waktunya dan setiap anggota mengetahui
cara kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. A. dkk. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil. A. et.al. 2009. Biology Concepts & Connections. San Francisco:
Pearson Benjamin Cummings.
Pallardy, Stephen G. 2007. Physiology of Woody Plants. United States of
America: Academic Press.
Samsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Malang:Erlangga
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. KimiaOrganik Stereokimia, Karbohidrat,
DanProtein.Yogyakarta: UGM Press.
Yazid, 2006. Reaksi-Reaksi dari Karbohidrat. Bandung:universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai