Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENTINGNYA AGRIBISNIS DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN


DAN GAMBARAN AGRIBISNIS KOMODITAS PADI PERTANIAN DI
INDONESIA

Dosen pengampu :

Dr. Ir. Jani Januar, MT

Illia Seldon Maghfiroh, SE, MP

Oleh

Golongan L/Kelompok 1:

1. Yaasiin Rahmadhan Yustyanto (181510301031)

2. Refanda Fida’ul Izza (211510301001)

3. Intan Pramestinasari (211510301002)

4. Ani Acfiyatul Fardila (211510301003)

5. Elisa Panduwanti (211510301006)

LABORATORIUM MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

PROGRAM STUDI ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Pertanian merupakan pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang dapat
dilakukan oleh manusia yang berguna untuk menghasilkan berbagai sektor yang
dapat menghasilkan bahan pangan. Pertanian sudah memiliki banyak
perkembangan dibandingkan dengan zaman dahulu, seperti contoh zaman dahulu
banyak para masyarakat yang membajak sawah masih menggunakan kerbau dan
saat ini sudah banyak berbagai macam mesin yang canggih dengan berbagai ukuran.
Namun pada zaman modern ini masih banyak para petani muda yang ingin
mengembangkan lebih maju lagi, padahal apabila kita tekuni hasilnya juga akan
sangat menguntungkan. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang penting
dalam menunjang perekonomian warga negara di Indonesia kedepannya. Sektor
pertanian harus kita lestarikan agar hasil produksinya tiap tahun bertambah banyak
terutama produksi padi. Kita masih membutuhkan tenaga dan pemikiran dari kaum
muda untuk dapat mengembangkan sektor pertanian terutama pada komoditas padi.
Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman yang dapat tumbuh di tanah
Indonesia yang subur ini dan dapat menghasilkan produksi beras. Nasi sendiri
merupakan makanan pokok orang Indonesia, jadi otomatis sebagai warga negara
Indonesia harus dengan senang mengembangkan tanaman padi guna
mengembangkan sektor pertanian. Padi yang merupakan kebutuhan pangan yang
sering meningkat karena setiap tahun bertambahnya penduduk Indonesia.
Pertumbuhan kebutuhan warga Indonesia ini relatif tinggi, namun untuk hasil
produksinya belum dapat meningkat setara dengan kebutuhannya.
Pembangunan pertanian memegang peran yang strategis dalam
perekonomian nasional, antara lain melalui kontribusi nyata dalam pembentukan
kapital, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, penyerap tenaga kerja,
sumber devisa negara, dan sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan
melalui praktik usahatani ramah lingkungan. Pertanian memiliki peran penting
dalam sistem perekonomian Indonesia, karena sektor ini mampu meningkatkan
lapangan kerja, mendukung sektor industri, baik industri hulu maupun hilir,
berperan menyediakan keragaman dan variasi menu pangan pada masyarakat,
termasuk peran dalam meningkatkan konsumsi dan memperbaiki gizi masyarakat.
Besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap produksi domestik bruto yang
terbukti pada masa krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1999,
dimana satu-satunya yang mengalami pertumbuhan positif adalah sektor agribisnis
(Parindu et al.,2020).
Namun dengan adanya perkembangan di bidang pertanian maka kegiatan
jasa-jasa dan bisnis yang berbasis pertanian akan semakin meningkat yaitu kegiatan
agribisnis. Kegiatan agribisnis tersebut akan menjadi salah satu kegiatan yang
unggul dalam bidang pertanian serta pembangunan ekonomi nasional dalam aspek
berbagai yang luas. Peranan agribisnis pada bidang pertanian, misalnya penyediaan
aneka bahan pangan, adanya variasi dan ragam serta kualitas pangan dalam jumlah
yang cukup pada setiap daerah yang dapat dijangkau baik dengan akses tempat
manapun harga, merupakan syarat keberlangsungan pembangunan di Indonesia.

1.3 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana pentingnya agribisnis dalam pembangunan pertanian?
1.2.2 Bagaimana pentingnya agribisnis pada komoditas padi?
1.4 Tujuan Makalah
1.3.1 Untuk mengetahui kontribusi agribisnis pada sektor pertanian padi.
1.3.2 Untuk mengetahui betapa pentingnya sektor agribisnis tanaman padi
untuk pembangunan pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Agribisnis


Perkembangan zaman yang terus bergulir mengharuskan seluruh insan
dimuka bumi ini untuk terus berproses ke arah yang lebih baik. Hal ini bertujuan
untuk menjawab seluruh tantangan tak terkecuali pada bidang pertanian. Dalam
perkembangannya sendiri, pertanian mengalami perjalanan yang panjang. Dimana
dimulai dari berabad-abad tahun yang lalu. Kesadaran akan kebutuhan pangan
untuk melanjutkan hidupnya merupakan landasan awal terbentuknya pertanian.
Dahulu yang hanya menggunakan peralatan seadanya berbeda dengan saat ini
dengan pengembangan ke arah modern untuk tujuan produktivitas. Perkembangan
pertanian di Indonesia juga terlihat pada tujuannya. Dulu yang hanya untuk
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sekarang ini tidak terbatas untuk hal tersebut,
tetapi juga untuk tujuan bisnis. Sistem ini yang dikenal dengan agribisnis. Pertanian
berwawasan agribisnis berkembang pesat di Indonesia bukti nyata kemajuannya
terjadi ketika swasembada pangan pada tahun 1984. Saat itu penerapan revolusi
yang membawa kemajuan di bidang pertanian namun juga berdampak negatif pada
lingkungan. Namun akibat kurang konsistennya pemerintah dalam
mempertahankan hal tersebut justru membawa ke krisis an pangan di Indonesia.
Dapat dikatakan bahwa saat ini, Indonesia harus kembali membangun pertaniannya
agar dapat berkiprah sebagai negara agraris.

2.2 Agribisnis Komoditas Padi


Dalam pertanian sistem agribisnis dikenal terdapat 4 subsistem hulu sampai
dengan hilir yang membangun yaitu sarana produksi, usahatani, agroindustri, dan
faktor penunjang. Tujuan lakukan sistem agribisnis ini untuk peningkatan profit
pertanian dan kesejahteraan petani. Dengan peluang besar pada komoditas padi
dikarenakan kebutuhan per tahun yang semakin meningkat seharusnya hal ini dapat
dimanfaatkan petani untuk mengentaskan dari belenggu kemiskinan. Namun
apabila tidak dimanajemen dengan baik tentu tidak membawa manfaat yang
signifikan pada dunia pertanian. Berikut merupakan penerapan agribisnis pada
komoditas padi:
a. Subsistem hulu/ sarana prasarana.
Subsistem agribisnis hulu bertujuan untuk menjamin terpenuhinya input
yang dibutuhkan pada subsistem usahatani. Ketersediaan sarana dan
prasarana sangat penting dalam melakukan pertanian. Sarana prasarana
yang perlu disiapkan biasanya yaitu bibit unggul, perairan, pupuk, cangkul,
dll yang diperoleh melalui kios gapoktan yang bersubsidi. Namun
seringkali kendala yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan pertanian
padi ini adalah terkait dengan modal. Pihak bank yang tidak memberikan
akses peminjaman modal kepada petani menjadi permasalahan yang perlu
diperhatikan. Mengingat dalam usaha tani diperlukan komponen-komponen
yang harus dipenuhi demi mencapai output yang diharapkan.
b. Subsistem usaha tani
subsistem ini dilakukan pada masa pengolahan padi. Setelah sarana dan
prasarana lengkap dan terpenuhi maka selanjutnya dilakukan budidaya
tanaman padi yang meliputi:
● Pengolahan tanah. Alat yang digunakan untuk pengolahan tanah
menggunakan mesin bajak. Sebelum pengolahan tanah dimulai
perlu dilakukan perbaikan pematang/galengan sekeliling petakan
untuk menghindari kebocoran dan sekaligus mengendalikan gulma.
● Persemaian. Benih padi akan direndam selama 2 hari satu malam
agar benih dapat tumbuh lalu kemudian di sebar di lahan yang telah
disiapkan untuk pembibitan.
● Penanaman. Contoh pola tanam yang biasa digunakan adalah jajar
legowo. Dalam pola ini beberapa barisan tanaman yang diselingi
satu barisan kosong dan jarak antar padi 25 cm.
● Pemupukan. Pupuk yang digunakan harus sesuai dengan porsinya.
Penggunaan pupuk organik sangat dianjurkan mengingat dalam
agribisnis memiliki tujuan untuk menjaga ekologi. Tambahan pupuk
N, P, dan K untuk memenuhi kebutuhan nutrisi padi.
● Pemanenan. Pada bagian ini hasil usaha tani mencapai outputnya.
Umumnya padi memiliki umur sekitar 3-4 bulan untuk siap di panen.
c. Subsistem agroindustri. Dalam subsistem ini padi yang telah dipanen akan
melalui proses pengolahan menjadi beras. Dan kemudian dapat menjadi
bahan pokok manusia.
d. Subsistem Penunjang. Dalam hal pertanian padi, subsistem penunjang
berupa Koperasi Unit Desa maupun penyuluh pertanian sebagai fasilitator.
Ada juga lembaga pertanahan, lembaga keuangan atau perbankan, lembaga
penelitian, adanya infrastruktur dan konsultasi bisnis.

2.3 Peluang Agribisnis tanaman padi


Tanaman padi merupakan tanaman yang sudah tidak asing bagi warga
negara Indonesia. Padi sendiri merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat
Indonesia. Dengan mengembangkan tanaman padi secara agribisnis dapat
meningkatkan perkembangan pangan di negara kita. Karena kita ketahui bahwa
agribisnis di Indonesia tidak hanya menyangkut sumber daya manusianya dalam
proses menguasai lahan, tetapi juga sumber daya manusia yang bekerja
menyediakan input, memproduksi produk-produk hasil produksi padi serta para
masyarakat yang berwenang dalam mendistribusikan hasil produksi padi kepada
konsumen. Berbagai peluang mengembangkan sistem agribisnis tanaman padi ini
yaitu:
a. Indonesia memiliki kawasan lahan yang luas dan memiliki tanah yang
relatif subur. Dengan adanya ini merupakan hal yang mendukung dalam
sistem agribisnis di bidang pertanian pada produksi tanaman padi, karena
apabila tanah yang digunakan bercocok tanam subur maka padi akan dapat
tumbuh dengan mudah.
b. Indonesia memiliki iklim yang cukup mendukung pada pertumbuhan
tanaman padi yaitu iklim tropis. Iklim tropis yaitu iklim dimana wilayah
negara Indonesia memiliki curah hujan dan musim panas yang cukup dan
mampu membantu dalam produksi pertanian.
c. Pemerintah menjadikan sektor pertanian menjadi sektor utama, terutama
padi. kita ketahui sendiri kebutuhan pangan setiap tahunnya peningkatan.
Dengan mengembangkan produksi tanaman padi negara kita tidak perlu
membeli pasokan beras ke negara lain, karena negara kita mambu
mencukupinya. Dengan berkembangnya sistem agribisnis ini dapat
membantu dalam naiknya hasil produksi secara cepat.
d. Wilayah kita yang mempunyai banyak kapasitas air mulai dari sungai,
bendungan dan saluran irigasi dapat juga membantu dalam proses
perkembangan padi di Indonesia. Tanaman padi membutuhkan air untuk
tumbuh kembang. Dengan adanya sistem agribisnis yang modern ini
mampu meningkatkan berbagai saluran menjadi lebih modern dan dapat
menunjang hasil padi yang melimpah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pembangunan
pertanian memegang peran yang penting dalam perekonomian nasional guna
meningkatkan lapangan kerja, mendukung sektor industri hulu maupun hilir, dan
berperan menyediakan keragaman menu pangan, termasuk meningkatkan konsumsi
dan perbaikan gizi masyarakat dalam mewujudkan kesehatan nasional. Dalam
pembangunan pertanian, terdapat sistem agribisnis yang bertujuan meningkatkan
profit dan kesejahteraan petani. Sistem ini memiliki 4 subsistem hulu sampai
dengan hilir, yaitu sarana produksi, usaha tani, agroindustri, dan faktor penunjang.
Adapun salah satu komoditas yang berpeluang besar dalam sektor agribisnis adalah
komoditas padi. Hal tersebut terlihat dari kebutuhan padi yang semakin meningkat
setiap tahunnya sehingga berpeluang besar menjadi solusi dalam menangani
kemiskinan di Indonesia. Oleh karena itu, penerapan sistem agribisnis dalam
komoditas padi sangat penting dilakukan untuk membangun pertanian nasional
demi terwujudnya kesejahteraan petani dan masyarakat Indonesia.

3.2 Saran
Diharapkan pelaku usaha pertanian terus berusaha dalam mengembangkan
usaha yang digelutinya dikarenakan pembangunan pertanian memegang peran
yang penting dalam perekonomian nasional Selain itu para pelaku usaha pertanian
juga diharapkan tanggap dalam menerima informasi yang bersifat positif terkait
dengan strategi pengembangan usaha pertanian sehingga kedepannya usaha
tersebut dapat berkembang dengan baik dan dapat memberikan keuntungan yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Amruddin, S. P., Fahmi, A., Hikmah, S. P., Nugroho, R. J., Asasandi, I. G. N. A.,
SP, M. S., ... & Adah, S. P. (2021). Manajemen Agribisnis. Media Sains
Indonesia.

Fadhillah, F., Yuwariah, Y., & Irwan, A. W. (2021). Pengaruh berbagai sistem
tanam terhadap fisiologi, pertumbuhan, dan hasil tiga kultivar tanaman padi
di dataran medium. Kultivasi, 20(1).

Ibrahim, I., Irmayani, I., & Sriwahyuingsih, A. E. (2021). PERSEPSI GENERASI


MUDA (PEMUDA) TERHADAP KEGIATAN PERTANIAN PADA
USAHA TANI PADI SAWAH DI KELURAHAN LALEBATA
KECAMATAN PANCA RIJANG KABUPATEN SIDENRENG
RAPPANG. Jurnal Ilmiah Ecosystem, 21(1), 99-107.

Purba,bonaraja dkk.2020. Dasar-dasar agribisnis. Medan : Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai