Anda di halaman 1dari 7

Pengembangan Pertanian Inovatif Guna Mendukung Ketahanan Pangan

Triana Aulia Kasih ZP


Budidaya Tanaman Perkebunan
Kel. 02 (Oryza Sativa)

Jurusan Produksi Pertanian


Politeknik Negeri Jember

2022
Pendahuluan

Sebagai anggota Komunitas ASEAN, Indonesia sedang mempersiapkan


kualitas dan peluang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan perlu
meningkatkan kapasitasnya untuk bersaing dengan negara-negara anggota
ASEAN lainnya. Mengingat, pada tahun 2016 Indonesia telah memasuki era
MEA, konsep industrialisasi pertanian perlu diberlakukan, karena merupakan
salah satu kunci perdagangan bebas di era MEA. Inovasi pertanian menjadi salah
satu kunci penting dalam mendukung peningkatan daya saing produk pertanian
untuk mampu membendung arus produk pertanian dari luar maupun juga mampu
mendorong produk pertanian dalam negeri diterima di pasar global. Inovasi
pertanian juga sangat dibutuhkan untuk menghadapi tiga tren utama tantangan
dalam pembangunan pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan yang perlu
diantisipasi dari sekarang diantaranya yaitu pertumbuhan dan pergeseran
permintaan pangan(growing and shifting food demand), keterbatasan sumberdaya
alam (constraints upon natural resources), dan ketidakpastian produktivitas
pertanian akibat perubahan iklim. Inovasi teknologi pertanian berperan penting
dalam meningkatkan produktivitas pertanian, mengingat bahwa
peningkatan produksi melalui perluasan lahan (ekstensifikasi) sulit
diterapkan di Indonesia, di tengah-tengah konversi lahan pertanian produktif
ke non pertanian semakin meluas. Petani sebagai ujung tombak
pembangunan pertanian berperan sangat penting dalam meningkatkan
produktivitas hasil pertanian, mengingat bahwa petani sebagai pelaku utama
pertanian. Inovasi teknologi pertanian tidak akan ada manfaatnya, jika
petani tidak menggunakannya. Oleh karena itu, pengadopsian inovasi
teknologi ini oleh petani penting guna meningkatkan produktivitas
usahatani. Secara maksro, pemerintah berkepentingan untuk meningkatkan
produksi pertanian, karena selama ini kebutuhan pangan seluruh masyarakat
Indonesia masih menggantungkan dari impor.Bahkan nilai impor pangan dari
tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tataran mikro, yaitu rumah
tangga petani, penggunaan teknologi pertanian yang inovatif diperlukan
untuk meningkatkan hasil panen petani. Dengan demikian pendapatan
petani meningkat, dan kondisi ketahanan pangan rumah tangganya semakin
kuat. Hasil penelitian Amirian et al. (2008) dan Suhardianto (2007)
menunjukkan pendapatan dan produktivitas pertanian berhubungan positif
signifikan dengan ketahanan pangan rumah tangga petani.

Pembahasan
Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat
penting, dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang
dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sejak tahun 1945
sebagai faktor fundamental dalam mencapai sumber daya manusia yang
berkualitas. Kewajiban konstitusional mewajibkan negara untuk menjamin
ketersediaan, keterjangkauan, dan kecukupan asupan pangan yang cukup, baik
secara geografis maupun regional selalu merata di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan,
dan budaya lokal. Mencapai kedaulatan pangan adalah cita-cita luhur bangsa
Indonesia. Kedaulatan pangan yang diamanatkan secara hukum, jika dimaknai
secara operasional, menjamin ketersediaan pangan yang cukup melalui produksi
rakyat Indonesia sekaligus menciptakan kesejahteraan petani, komponen utama
kegiatan untuk menghasilkan pangan yang cukup dan memadai, tujuannya adalah
untuk mencapai keamanan. Dengan kata lain pemenuhan kebutuhan pangan yang
cukup dari segi kuantitas dilihat dari penyediaan produksi dan pemenuhan
persyaratan mutu, gizi dan kesehatan (higienis) yang baik. Hal ini merupakan
syarat atau syarat untuk mencapai ketahanan pangan yang harus dipenuhi.
Kedaulatan pangan adalah hak negara dan bangsa untuk menentukan
kebijakan pangan yang menjamin hak rakyat atas pangan dan memberikan hak
kepada masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang tanggap terhadap
potensi sumber daya lokal. Mencapai kedaulatan pangan membutuhkan penguatan
ketahanan pangan, kondisi di mana individu disediakan makanan untuk
kepentingan negara. Aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau, baik
kuantitas maupun kualitas, serta merupakan cara berkelanjutan untuk hidup sehat,
aktif, dan produktif, sesuai dengan keyakinan dan budaya masyarakat.
Kemajuan dan pembangunan di segala bidang tidak terlepas dari inovasi
pertanian. Revolusi Pertanian didorong oleh inovasi pertanian, seperti penemuan
mesin revolusioner dan metode pertanian revolusioner. Inovasi pertanian juga
dapat diartikan sebagai cara kerja baru di bidang pertanian. Ini termasuk cara baru
bagi petani untuk menabur benih, bercocok tanam dan memanen hasil bumi,
memelihara ternak dan perikanan. Ini termasuk benih, pupuk, pestisida dan obat-
obatan, serta makanan, terak, makanan laut bekas, peralatan, peralatan dan sumber
energi. Inovasi pertanian yang diterapkan di bidang pertanian selalu bertujuan
untuk meningkatkan produktivitas, baik itu produktivitas lahan, modal maupun
tenaga kerja. Inovasi pertanian juga dapat berarti penemuan-penemuan baru yang
berbeda dengan yang sudah ada atau yang telah diketahui sebelumnya. Jadi selalu
baru.
Semua hal inovasi pertanian memiliki implikasi positif dan negatif. Kita
sebagai generasi petani perlu menciptakan inovasi-inovasi baru dan terbarukan
untuk menciptakan teknologi yang tepat guna memfasilitasi pertanian untuk
kepentingan petani. Mahalnya biaya menjadi faktor utama lambatnya
perkembangan inovasi pertanian Indonesia.
Pengolahan lahan yang luas membuat para petani memerlukan waktu yang
lama tanpa adanya inovasi pertanian seperti perkembangan teknologi. Petani
butuh waktu lama untuk menggarap tiga hektare lahan. Namun inovasi pertanian
berupa teknologi akan memungkinkan petani mengolah lahannya lebih mudah dan
cepat. Misalnya, penggunaan produk inovasi pertanian pada mesin traktor. Dulu
tidak ada mesin traktor, melainkan hewan seperti kerbau dan sapi yang digunakan
untuk menarik cangkul, atau lebih sederhananya cangkul. Hal ini menyebabkan
petani menghabiskan waktu lama untuk membajak tanah. Selain dari segi waktu,
dimana pemanfaatan inovasi dan teknologi di bidang pertanian tentunya lebih
efisien, hasil yang dicapai petani lebih beragam dan kaya. Dulu kita menanam
jagung biasa, tapi sekarang kita bisa menyilangkan tanaman jagung (jagung)
untuk menghasilkan jagung hibrida dengan hasil yang lebih tinggi dan bentuk
fisik yang lebih menarik. Dan tentunya masih banyak lagi keuntungan lain dari
menggunakan inovasi pertanian.
Penggunaan pestisida merupakan bukti bahwa inovasi pertanian telah
mengalami kemajuan, namun pestisida yang menempel dan memakan sangat
berbahaya jika digunakan secara rutin. Insektisida juga membuat hama yang tidak
bisa dibunuh menjadi lebih kuat. Efek lain dari pemanfaatan inovasi pertanian
adalah biaya yang relatif tinggi menyebabkan nilai jual tanaman yang tinggi.
Untuk menjaga lingkungan, terutama lingkungan pertanian, perhatian yang
konstan harus diberikan pada keseimbangan ekologi di dalamnya. Menghindari
konsekuensi bencana dari penggunaan inovasi pertanian memerlukan solusi yang
dapat mengurangi dampak lingkungan dari penggunaannya, seperti mengurangi
penggunaan pupuk kimia dan pestisida untuk menjaga keseimbangan ekologi.
Akan tetapi penerapan penemuan pertanian pada beberapa daerah mungkin
masih belum dilakukan secara holistik hal ini dikarenakan penemuan pertanian
terkadang dipercaya dapat menjawab perkara yg dihadapi petani sasaran,
walaupun sulit diterapkan oleh petani, namun dipercaya dapat membentuk perkara
baru bagi petani lantaran kurang sinkron menggunakan syarat sosial, ekonomi,
kebiasaan budaya, pranata sosial & norma rakyat setempat, embutuhkan porto
tinggi, ketidakpedulian petani terhadap tawaran penemuan baru, acapkalikali kali
dampak pengalaman kurang baik pada masa kemudian & merasa puas
menggunakan apa yg dirasakan waktu ini.
Beberapa bentuk penemuan pertanian yg dipakai pada Indonesia misalnya
traktor tangan atau traktor roda dua, pencangkok teknologi pertanian, indo
combine harvester teknologi pertanian ini akan memudahkan petani pada urusan
panen padi mulai berdasarkan pemotongan, pengangkutan, perontokan,
pengaturan, sortasi, sampai pengantongan, penggunaan mesin pemilah hibrida ini
poly dipakai sang perusahaan penyedia bibit, instalasi pengolah limbah, barang-
barang yg awalnya nir berguna bisa diubah sebagai pupuk organik & biogas,
indera pengering yg umumnya berlangsung selama delapan hari, sanggup
dipersingkat satu hari saja. Semua penemuan ini dibuat & dikembangkan buat
menaikkan efisiensi kerja pada pertanian.
Inovasi terdiri dari penemuan (new knowledge) dan proses diseminasi.
Inovasi-inovasi ini dapat berbentuk nyata, perubahan baru yang dimaksudkan oleh
program yang telah direncanakan sebelumnya dan dirancang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan melalui sistem tertentu. Inovasi disampaikan melalui
proses difusi. Proses penyuluhan adalah pemberian materi berupa teknologi dan
informasi dari sumber kepada petani/masyarakat/stakeholder sebagai penerima
manfaat melalui saluran penyuluhan. Menyebarkan inovasi kepada masyarakat
bukanlah tugas yang mudah dan membutuhkan usaha. Bagaimana menerima ide-
ide baru dan mengomunikasikannya untuk diadopsi adalah proses yang panjang.
Inovasi dapat berlangsung dalam rantai panjang sampai anggota komunitas dapat
menggunakannya. Inovasi diharapkan dapat meningkatkan aspek ekonomi dan
sosial. Schilling (2017) memaparkan upaya untuk mengembangkan usaha
ekonomi sedemikian rupa sehingga inovasi memerlukan kontrol penuh,
perlindungan inovasi bekerja sama dengan aktor lain, hingga promosi
penggunaannya di sektor korporasi. Penyebaran ide-ide dan hal-hal baru ditujukan
untuk mengubah masyarakat, yang berlangsung terus menerus dalam kelompok-
kelompok anggota sistem sosial. Inovator adalah orang yang selalu berusaha
berinovasi.

Kesimpulan dan Saran


Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa inovasi teknologi
pertanian sangat penting bagi petani. Dengan demikian, faktor ini harus
diperhitungkan untuk mendorong adopsi yang meluas di kalangan petani. Tingkat
serapan inovasi petani yang tinggi dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
produksi pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani. Tujuan utama dari
inovasi adalah untuk meningkatkan sumber daya, pendanaan dan fasilitas,
termasuk struktur dan prosedur organisasi. Inovasi yang dihasilkan dapat
menghemat efisiensi pembuatan produk, menghasilkan banyak keuntungan, dan
bermanfaat bagi masyarakat
Supaya tidak terjadi kerusakan yang fatal akibat penggunaan teknologi
dalam bidang pertanian, hendaklah manusia mempersiapkan solusi-solusi yang
bisa mengurangi dampak kerusakan pada lingkungan aki at penggunaannya. hal
itu tidak bisa dipungkiri bahwa setiap adanya inovasi pertanian pastinya terdapat
dampak negatif maupun positif. 'Maka dari itu, sebagai generasi muda pertanian
harus memiliki pemikiran terkait inovasi tepat guna agar memudahkan petani
dengan tetap memperhatikan prinsip pertanian berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Afriansyah, A., Permatasari, P., Haryanto, Y., Effendy, L., Anwarudin, O.,
Febrimeli, D., & Wardani, I. K. (2022). Inovasi Pertanian. Yayasan Kita
Menulis.

Fatchiya, A., & Amanah, S. (2016). Penerapan inovasi teknologi pertanian dan
hubungannya dengan ketahanan pangan rumah tangga petani. Jurnal
Penyuluhan, 12(2), 190-197.

Jaya, R. (2022). Dinamika Kemajuan Dalam Studi Pembangunan Pertanian:


Membangun Kesadaran dan Pengembangan Inovasi Pertanian. Syiah
Kuala University Press.

Syakir, M. (2015). DUKUNGAN INOVASI PERTANIAN MENDUKUNG


KETAHANAN PANGAN DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI
ASEAN.

Anda mungkin juga menyukai