Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jessica Putri M

NPM : 21024010138

Kelas : C Agribisnis

Ujian Tengah Semester Ilmu Pertanian Modern

1) A. Pertanian yang tangguh yang akan mampu mentransformasi usaha agribisnis


tradisional ke usaha agribisnis maju dan modern. Sistem pertanian yang tangguh
dicirikan mampu menyediakan hasil pertanian sebagai bahan baku industri, dan
berkembangnya industri pertanian (agroindustri) secara berkesinambungan dengan
kualitas yang baik. Pengembangan agroindustri harus diarahkan pada pengembangan
agroindustri pedesaan yang mampu mengintegrasikan petani skala kecil ke dalam sistem
industri pertanian yang modern dan efisien.
B. Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah “kondisi
terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi,
merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan”.
C. Petani focus pada usaha membudidayakan bahan pangan dalam jumlah yang cukup
untuk mereka sendiri dan keluarga. Ciri khas subsistem pertanian yaitu hadirnya berbagai
variasi tanaman. Keputusan tentang tanaman apa yang hendak ditanam kebanyakan
bergantung pada apa yang mau keluarga tersebut konsumsi juga mempertimbangkan
harga pasar.
2) a). Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau terhadap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
b). Kontribusi sektor pertanian terhadap kesempatan kerja
c). Kemampuan sektor pertanian dalsun menyediakan keragaman menu makanan yang
nantinya sangat mempengaruhi pola konsumsi dan gizi masyarakat, ssd). Kemampuan
sektor pertanian dalam mendukung perkembangan industri hulu dan industri hilir
e). Ekspor hasil pertanian akan memberikan sumbangan devisa bagi negara. Sektor
pertanian merupakan faktor yang amat strategis, merupakan basis ekonomi rakyat di
pedesaan, menguasai kehidupan sebagian besar penduduk, menyerap lebih separuh
total tenaga keija dan bahkan menjadi katub pengaman pada krisis ekonomi Indonesia.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh sektor pertanian :
 Sempitnya lahan pertanian khususnya di tanah jawa karena kebanyakan sudah di
bangun menjadi pemukiman ataupun proyek-proyek pembangunan
 Tanah kurang berkualitas dikarekana penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan
 Teknologi pertanian yang masih jauh dibandingkan sektor yang lain sehingga
petani mengolah lahan pertanian menggunakan cara kuno dan membutuhkan
tenaga ekstra
3) Ciri utama pertanian modern adalah pertanian berbasis inovasi yang sesuai dengan
tantangan yang dihadapi. Untuk mencapai tujuan tersebut, pembangunan sektor pertanian
harus terus menerus didukung oleh pengembangan inovasi pertanian. Inovasi ertanian
tersebut dapat meliputi inovasi teknologi dan kelembagaan pertanian. Perwujudan konsep
pertanian modern yang memadukan berbagai aspek modernisasi pertanian dapat menjadi
alternative untuk terus mendorong pertumbuhan pertanian secara berkelanjutan.
4) Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh petani konvensional yaitu
 Mengurangi penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya agar tidak mencemari
ekosistem disekitarnya
 Mulai mempelajari pertanian modern untuk mengubah sistem menjadi lebih
efektif dan efisien
 Berani mencoba hal-hal baru seperti pengolahan tanaman secara modern
 Tidak terpaku terhadap sistem yang lama dikarenakan zaman sudah jauh berbeda
 Mengikuti penyuluhan yang diadakan di daerah setempat
5) A. Kegiatan urban farming ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia karena
beberapa alasan berikut. Pertama, terjadi penyusutan luas areal sawah di
pedesaan atau pinggiran kota akibat perkembangan industri. Lahan pertanian
juga semakin menyempit tiap tahunnya akibat dikonversi menjadi kawasan
permukiman. Selain itu, jumlah petani tradisional pun semakin menurun, di sisi
lain penduduk Indonesia semakin besar di masa mendatang sehingga kebutuhan
pangan akan sangat tinggi. Jenis tanaman yang biasanya ditanam di urban
farming adalah sayuran hijau, seperti kangkung dan bayam, buah-buahan seperti
tomat dan anggur, tanaman obat seperti jahe dan lengkuas, maupun tanaman
hias seperti anggrek dan lily. Biasanya lahan yang bisa digunakan untuk urban
farming adalah pekarangan atau kebun di sekitar rumah, lahan tidur dan lahan
kritis, ruang terbuka hijau seperti taman kota, dan bantaran sungai atau area di
bawah jembatan layang. Kedua, teknik urban farming ini mudah dipelajari tanpa
perlu bantuan dari para ahli. Alat yang dibutuhkan pun terjangkau sehingga tidak
membutuhkan modal terlalu banyak. Ketiga , hasil urban farming dapat
dikonsumsi sendiri atau bisa dijual karena penggunaan bahan yang ramah
lingkungan sehingga hasil yang dipetik pun segar dan tidak mengandung banyak
bahan kimia. Tentu saja urban farming ini menjadi solusi bagi masyarakat untuk
mengurangi rasa jenuh akibat WFH (work from home) akibat covid-19 yang
melanda Indonesia.
B) urban farming berhasil meningkatkan ketahanan pangan di beberapa daerah saja
seperti di Semarang. Di daerah tersebut memiliki 151 kelompok urban farming.
Jumlahnya pun terus meningkat karena Dispertan getol menggelar pelatihan. Dari sisi
hasil, bisa mencukupi pangan skala rumah tangga. Sementara beberapa urban farming
yang masuk kelas usaha sudah dapat memasarkan hasil pertaniannya. Tujuannya menjaga
ketahanan pangan. Tak jarang generasi milenial pun dilibatkan. Disinggung terkait
anggaran khusus, sampai saat ini belum ada anggaran khusus urban farming. Keuntungan
adanya urban farming ini dapat mencukupi kebutuhan pangan dalam skala rumah tangga
dimana setiap keluarga yang menanam menggunakan teknik urban farming dapat mimilih
tanaman mana yang ingin di tanam dan dapat mengolah sendiri lahan yang dipakai.
Tentunya dengan usaha tersebut tiap keluarga dapat menekan pengeluaran akibat harus
berbelanja kebutuhan pangan di pasar.

Anda mungkin juga menyukai