A. Latar Belakang
yang cukup besar dan dinamis baik di lingkup domestik maupun internasional
pemenuhan kebutuhan domestik yang stabil dan terjangkau, serta persaingan usaha di
pembangunan pertanian selama ini dinilai belum dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani.
kepada pembangunan pertanian modern. Seperti yang disampaikan oleh Rifkian et al.
perubahan pada pola pertanian yang mecakup berbagai aspek baik pengembangan
pertanian dapat didorong dengan mekanisasi yang dalam proses kerjanya lebih efisien
dan dapat menekan biaya produksi. Program dan kegiatan tersebut diwujudkan dalam
beberapa langkah operasional antara lain : 1) penerapan budidaya, pasca panen, dan
yang modern, 5) korporasi petani berbasis kawasan, dan 6) perbaikan sistem tata
niaga pertanian supaya lebih efisien sebagai upaya untuk peningkatan produktivitas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
perubahan iklim guna mewujudkan sistem pertanian yang maju, efisien, tangguh, dan
berkelanjutan.
dengan penggunaan pupuk organik yang berasal dari limbah-limbah pertanian, pupuk
satu upaya yang dilakukan dalam usahatani tanpa menggunakan bahan-bahan kimia
dalam pupuk hayati. Proses produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih
(Wordpress, 2013).
Pertanian organik merupakan suatu sistem untuk mengembalikan semua jenis
bahan organik ke dalam tanah, baik dalam bentuk limbah pertanian, limbah rumah
sistem produksi merupakan hal yang kritikal bagi usaha pertanian di negara tropis,
termasuk Indonesia. Curah hujan yang besar pada musim hujan berdampak terhadap
kehilangan lapisan olah dan hara tanah, terutama pada lahan brerbukit dan berlereng.
Praktik usahatani yang sangat intensif juga menghalangi terjadinya proses
yang berdosis tinggi telah mengubah keseimbangan ekosistem, mencemarkan air dan
Pertanian modern (revolusi hijau) diakui telah membawa kemajuan pesat bagi
pembangunan pertanian. Sistem ini telah berhasil merubah wajah pertanian dunia, tak
produksi pertanian yang cukup signifikan sebagai hasil dari revolusi hijau. Di balik
kesuksesannya, tidak dapat dipungkiri ternyata revolusi hijau juga membawa dampak
berupa kerusakan lingkungan, mulai dari tanah, air, udara maupun makhluk hidup
(Wulansari, 2020).
BAB III PEMBAHASAN
A. Pertanian Berkelanjutan
menghasilkan produk panen secara optimal, menggunakan masukan sarana dan biaya
yang wajar, mampu memenuhi kriteria sosial, ekonomi dan kelestarian lingkungan,
serta menggunakan sarana produksi yang terbarukan dan produktivitas sumber daya
sumberdaya lahan, air dan bahan tanaman untuk usaha produksi bersifat lestari
mampu memasok produk bermutu tinggi, aman konsumsi, stabil dan kontinyu
sepanjang masa. Bagi petani, memaknai usaha pertanian berkelanjutan sebagai usaha
produksi yang mampu menghasilkan produk secara stabil dan optimal, dengan
masukan sarana produksi yang relatif rendah serta hasil jual produk memberikan
pertanian yang mampu memberikan hasil panen secara optimal dari segi kuantitas dan
kualitas, disertai upaya pelestarian mutu sumberdaya pertanian dan lingkungan agar
sumberdaya pertanian tetap produktif dan mutu lingkungan terjaga bagi kehidupan
generasi mendatang. Aspek ekonomi dan kesejahteraan petani tidak secara eksplisit
dimasukkan dalam definisi, tetapi secara implisit terwadahi oleh hasil panen yang
optimal dari segi kuantitas dan kualitasnya. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan
komponen operasional dan tindak lanjut yang perlu dilakukan yang meliputi : (1)
proses produksi dilakukan secara tepat dan efisien untuk memperoleh hasil panen
yang tinggi dan kualitas produk yang prima; (2) tindakan yang harus dilakukan
sumberdaya lahan dan air, dan mutu lingkungan; (3) penyediaan panduan teknologi
fungsi dan tujuan ganda termasuk kuantitas dan kualitas produk, keuntungan ekonomi
pertanian meliputi (1) dimensi waktu jangka panjang, (2) dimensi sosial ekonomi
hayati dan keragaman genetik spesies tanaman, (5) dimensi kesehatan lingkungan dan
kebersihan udara, (6) dimensi kualitas sumberdaya pertanian, dan (7) dimensi
ekosistem, memelihara daya dukung lingkungan dan konservasi sumber daya alam
(Pancasila), yaitu (1) kedaulatan pangan yang berlandaskan pada moral dan spiritual
kebangsaan yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) kedaulatan pangan yang ditujukan
bagi seluruh komponen bangsa, (4) kedaulatan pangan yang diterapkan dengan
menyemaikan roh keadilan sosial bagi seluruh komponen bangsa. Kedaulatan pangan
tidak sekedar mengacu pada kemampuan mencapai target produksi dan produktivitas
pangan (Yuwono, 2011; Yuwono, 2019). Persoalan pangan pada masa mendatang
akan menjadi isu terpenting yang harus mendapatkan perhatian setiap pemimpin
Negara dan komponen bangsa. Setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan
persoalan pangan semakin rumit yaitu pertumbuhan penduduk yang pesat, kegagalan
produksi pangan karena dampak perubahan iklim global maupun alih fungsi lahan,
dan kesejahteraan masyarakat tani secara luas melalui peningkatan produksi pertanian
yaitu (1) Menjaga atau dan meningkatkan keutuhan sumberdaya alam lahan dan
keamanan bahan pangan, dan (6) Menciptakan keserasian antara petani dan faktor
sosial ekonominya.
organik. Pertanian organik adalah metode produksi tanaman yang berfokus pada
agroekosistem yang optimal dan lestari berkalanjutan baik secara sosial, ekologi,
maupun ekonomi dan etika (Kardinan, 2016). Metode ini menghindari penggunaan
input kimia, seperti pupuk dan pestisida. Teknik-teknik yang digunakan dalam
menekankan pada pelestarian dan konservasi sumber daya alam guna terciptanya
produktivitas kerja masih rendah, dan kurang memiliki motivasi untuk maju.
2. Kendala sumberdaya alam. Sumberdaya alam menjadi salah satu faktor yang
sangat menentukan usaha tani. Ketersediaan volume air yang tidak menentu,
kualitas air yang makin menurun, kesuburan tanah yang makin menurun dan
usaha tani yang berdampak positif untuk kesehatan dan kualitas lingkungan
pertanian berkelanjutan.
BAB IV KESIMPULAN
dan lingkungan, perubahan iklim, serta gerakan global telah membuat implementasi
Pertanian, 2013)). Seiring dengan pertumbuhan jumlah populasi yang kian pesat,
ketersediaan sumberdaya alam pun menjadi terbatas jumlahnya. Air, tanah dan bahan
manusia dan makhluk hidup lainnya, karenanya adalah suatu keharusan untuk
memiliki keunggulan baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Pertanian
Manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan dari sistem pertanian berkelanjutan tersebut
121 h.
Hadiwijoyo, S.S dan F.D. Anisa. (2019). SDGs Paradigma Baru Pembangunan
Intimedia. 116 h.
Rivai, R.S dan I.S. Anugrah. (2011). Konsep dan Implementasi Pembangunan
29 (1), 13 -25.
Ketahanan Petani?