1. keseimbangan ekologis,
2. terjaganya keanekaragaman hayati,
3. terjaganya kelestarian sumberdaya alam,
4. lingkungan yang tidak tercemar
5. tercapainya produksi pertanian yang berkelanjutan.
Konsep dari pertanian ramah lingkungan sebagai berikut;
1. Memproduksi bahan pertanian berkualitas yaitu dengan menerapkan sistem
petanian yang berbasis lingkungan maka kita akan meminimalisir penggunaan
bahan kima sehingga dapat menghasilkan produk pertanian yang sehat dan
berkualitas.
2. Mengoptimalkan siklus biologi, diamana pertanian ramah lingkungan lebih
mengutamakan siklus biologi, seperti pengendalian hayati dimana hama
dikendalikan oleh musuh alaminya ( predator, parasitoid, dan patogen)
3. Memenejemen kelestarian kesuburan tanah, karena pertanian ramah
lingkungan ini berbasis dengan alam tentunya kualitas tanah haruslah dijaga
dikarenakan setiap tanah yang digunakan sebagai media untuk menanam
tanaman usur hara yang terdapat di tanah akan terabil oleh tanaman sehingga
akan dilakukan pemupukan ataupun pengelolaan lahan agar kembalinya status
kesuburan tanah.
4. Meminimalisir kerusakan tanah, meminimalisir kerusakan tanah ini
dikarenakan tanah merupakan elemen yang sangat penting dalam pelaksanaan
siklus pertanian dari penanaman hingga panen sehingga faktor – faktor yang
dapat merusak tanah di minimalkan.
5. Menghasilkan produk pertanian yang mudah didaurulang: dikarenakan produk
dari pertanian ramah lingkungan ini cenderung organik sehingga hasil dari
tanaman tidak akan mencemari lingkungan.
Biochar
Biochar adalah bahan pembenah tanah yang telah lama dikenal dalam bidang
pertanian yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanah. Bahan
utama pembuatan biochar dapat berupa sisa tanaman atau limbah pertanian dan
perkebunan seperti tempurung kelapa, sekam padi, kulit buah kakao dan kayu-kayu
yang berasal dari tanaman hutan industri.
Biochar diproduksi dari bahan organik yang sulit terdekomposisi akan dibakar secara
tidak sempurna atau disebut pyrolisis dan berlangsung tanpa oksigen pada suhu
tinggi. Arang yang terbentuk dari pembakaran ini akan menghasilkan karbon aktif
yang mengandung beberapa mineral. Kualitas senyawa organik dalam biochar
tergantung dari asal bahan organiknya serta metode karbonisasi yang dilakukan.
Biochar juga telah banyak digunakan sebagai bahan amelioran untuk meningkatkan
kualitas tanah, khususnya tanah marginal.
Aplikasi biochar merupakan salah satu contoh pertanian yang ramah lingkungan
karena berdampak positif terhadap sifat kimia, fisika dan biologi tanah sehingga
kelestarian alam khususnya kesuburan tanah dapat terjaga. Penambahan biochar
pada tanah dapat memebrbaiki sifat kimia secara tidak langsung yang berdampak
positif pula terhadap pertumbuhan tanaman.
Kompos
Penggunaan pupuk kompos pada tanaman merupakan salah satu contoh pertanian
yang ramah lingkungan. Hal tersebut dikarenakan kompos dapat mengurangi limbah
yang kurang termanfaatkan agar dapat di daur ulang dan memberikan manfaat bagi
tanaman.
Manfaat kompos pada aspek lingkungan adalah dapat mengurangi polusi udara
karena limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk dan
dapat mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah tersebut.
Biopestisida
Biopestisida merupakan penggunaan pestisida dengan bahan baku utama
mikroorganisme. Contoh mikroorganisme yang banyak digunakan virus, bakteri dan
cendawan yang menguntungkan bagi tanaman. Berbeda dengan hama yang
merugikan petani dan menyerang tanaman, biopestisida ini berfungsi menghambat
perkembangan hama.
Pupuk organik cair memiliki bentuk akhir berupa larutan yang berasal dari hasil
pembusukan bahan organik berupa sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia
yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Pupuk organik cair secara
cepat dapat digunakan untuk mengatasi defisiensi hara, mencegah pencucian hara,
dan mampu menyediakan hara dengan cepat.
Dampak positif yang diperoleh akibat penggunaan pupuk organik cair yang ramah
lingkungan menyebabkan pupuk ini banyak dikembangkan di masyarakat.
Pertanian Terpadu
Pertanian terpadu dapat dikategorikan kedalam contoh kegiatan pertanian yang
ramah lingkungan. Melalui pertanian terpadu terjadi pengikatan bahan organik dalam
tanah dan menurunkan penyerapan karbon dibandingkan dengan pertanian
konvensional yang menggunakan lebih banyak pupuk nitrogen dan sebagainya.
Selain itu dalam pertanian terpadu terjadi pemanfaatan limbah pertanian secara
maksimal dalam suatu siklus yang saling berkaitan sehingga tidak ada hasil limbah
yang mnecemari lingkungan.
Rotasi Tanaman
Rotasi tanaman merupakan salah satu komponen pada teknik budidaya tanaman
yang dikenal ramah lingkunga. Pasalnya dengan melakukan rotasi tanaman ada
beberapa keuntungan yang didapatkan terutama dari segi kesuburan tanah. Rotasi
tanaman merupakan praktik penanaman berbagai jenis tanaman secara bergiliran
pada satu lahan pertanian.
Tujuan utama dari rotasi tanaman adalah mengembalikan nutrisi berupa unsur
nitrogen melalui tanaman legum yang ditanam setelh penanaman komoditas utama.
Selain itu rotasi tanaman dapat mencegah terakumulasinya patogen dan hama yang
sering menyerang setu jenis tanaman tertentu. Melalui rotasi tanaman maka kualitas
struktur tanah dapat meningkat.
Rotasi tanaman sama sekali tidak menimbulkan kerusakan dan kerugian pada
lingkungan bahkan menguntungkan bagi tanah sebagai komponen penting dalam
kegiatan pertanian.
Hidroponik
Pengertian hidroponik merupakan pertanian yang ramah lingkungan karena tidak
menyebabkan penurunan kualitas tanah dan tidak menimbulkan limbah pertanian
yang dapat membahayakan lingkungan seperti residu pestisida ataupun pupuk kimia
yang dapat merusak struktur tanah sehingga kualitas lingkungan dan lahan
pertanian mengalami penurunan.
Sistem hidroponik tentu memenuhi kualifikasi tersebut. Sistem hidroponik tidak akan
merusak tanah karena sistem hidroponik sama sekali tidak menggunakan tanah dan
dalam penggunaan nutrisi disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dalam budidaya
hidroponik sehingga dapat dikelola dengan baik. Selain itu resiko timbulnya residu
pupuk yang berbahaya bagi lingkungan sangat kecil dalam sistem hirdoponik
sehingga aman bagi lingkungan.
Pestisida Nabati
Pestisida nabati adalah jenis pestsida yang berasal dari tumbuhan sebagai bahan
aktif dari pestisida ini. Pestisida nabati dimasukan kedalam kelompok pestisida
biokimia karena mengandung biotoksin. Secara evolusi tumbuhan telah
mengembangkan bahan kimia sebagai alat pertahanan alami terhadap organisme
penganggu. Tumbuhan mengandung banyak bahan kimia alami yang merupakan
metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai alat pertahanan.
Biogas
Biogas merupakan bentuk pertanian ramah lingkungan karena membantu
mengurangi pencemaran dari limbah pertanian dengan cara mengolahnya menjadi
produk bermanfaat salah satunya adalah biogas.
Biogas adalah gas alami yang dihasilkan dari fermentasi atau aktivitas anaerob
suatu bahan organik diantaranya adalah kotoran hewan dan manusia, limbah
domestik dan sampah lainnya dalam kondisi anaerob. Kandungan utama dalam
biogas adalah metana dan karbondioksida yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi alternatif.
Hal tersebut yang menyebabkan mulsa organik menjadi salah satu contoh kegiatan
pertanian yang ramah lingkungan karena memberikan keuntungan positif bagi
lingkungan dan tidak menimbulkan kerugian.