Anda di halaman 1dari 11

Sistem pertanian

organik
Kelompok 2
Anggota Tim:
1. Nazaira Ardelia Lubis_2310271017
2. Wafiq Rizki Ananda_2310272018
3. Yusuf Athallah_2310273011
4. Feby Aisyah Valenia_2310273012
5. Yaqdaan Zhariif_2310272016
Latar Belakang
Pertanian organic Indonesia memulai revolusi hijau pada tahun 1970 dengan pengunaan
bibit unggul padi misalnya IR,PB.Cisadane,Rajalele,danlainlain.Pada masa ini dalam
petani tanaman masyarakat Indonesia banyak menggunakan bahan kimia, misalnya
pupuk kimia dan pestisida kimia secara berlebihan dengan tujuan agar-agar hasil
produksi tanaman meningkat.Namun setelah itu misalnya lama banyak ditemukan efek
negative dari penggunaan bahan-bahan kimia tadi,diantaranya adalah:

-Pencemaran lingkungan (tanah,udara,dan udara)


-Berkurangnya keanekaragaman hayati
-Munculnya hama dan penyakit baru
-Gangguan pada kesehatan manusia
RumusAN Masalah
Apa itu pertanian organik?
apa saja tujuan pertanian organik?
apa saja prinsip yang dipakai dalam pertanian organik?
Bagaimana sistem dalam pertanian organik?
bagaimana proses dalam pembudidayaan pertanian
organik?
apa saja faktor yang mempengaruhi pertanian organik?
Penjelasan 1
Pertanian organik adalah salah satu pertanian yang ramah lingkungan
karena dalam pengolahannya menggunakan bahan organik yang akan
menunjang dan menjaga kesuburan tanah, serta mengembalikan
kerusakan tanah akibat pertanian anorganik. Definisi lainnya juga
mengungkapkan bahwa pertanian organic merupakan sistem pertanian
holistis yang mempromosikan dan menguatkan kesehatan
agroekosistem, termasuk biodiversity siklus biologis dan kegiatan-
kegiatan biologis tanah (Saragih dalam Hubeis, 2013:29).

Menurut SNI 6729:2016, pertanian organik merupakan salah satu dari


sekian banyak cara yang dapat mendukung pelestarian lingkungan.
Penjelasan 2
Pertanian organik bertujuan untuk:

1) mengembangkan keanekaragaman hayati secara keseluruhan dalam sistem,


2) meningkatkan aktivitas biologi tanah,
3) menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang,
4) mendaur ulang limbah asal tumbuhan dan hewan untuk mengembalikan nutrisi ke
dalam tanah,
5) mengandalkan sumber daya yang dapat diperbaharui pada sistem pertanian yang
dikelola secara lokal,
6) meningkatkan penggunaan tanah, air dan udara secara baik, serta meminimalkan
semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian,
7) menangani produk pertanian dengan penekanan pada cara pengolahan yang baik
pada seluruh tahapan untuk menjaga integritas organik dan mutu produk, dan
8) bisa diterapkan pada suatu lahan pertanian melalui suatu periode konversi (BSN, 2016
Penjelasan 3
Prinsip Pertanian organik

1. Prinsip ekologi
2. Prinsip keadilan
3. Prinsip kesehatan
4. Prinsip perlindungan
Persyaratan sistem pertanian organik
persyaratan produk organik yang menyangkut standar produksi dan pemasaran, inspeksi dan persyaratan
pelabelan pangan Masa konversi dihitung sejak lahan mulai dikelola secara organik dengan disertai bukti-bukti
yang dapat diverifikasi (sejarah lahan, catatan produksi, rekaman pengawasan internal, dan lain-lain). Atau
dimulai sejak tanggal diterimanya aplikasi permohonan sertifikasi organik kepada LSO.

b) Pemeliharaan manajemen organik


Areal pada masa konversi dan yang telah dikonversi menjadi areal organik tidak boleh digunakan secara
bergantian antara metode produksi pertanian organik dan konvensional.

c) Produksi paralel dan produksi terpisahProduksi paralel dan produksi terpisah harus memperhatikan pembatas,
penanganan, pengemasan, penyimpanan yang jelas sehingga tidak terjadi pencampuran antara produk organik
dan non organik.

d) Pencegahan kontaminasi
Pertanian organik didasarkan pada penggunaan bahan input eksternal secara minimal, serta tidak menggunakan
pupuk dan pestisida sintetis. Praktek pertanian organik tidak dapat menjamin bahwa produk yang dihasilkan
sepenuhnya bebas dari residu karena adanya polusi lingkungan secara umum.
Proses pembudidayaan pertanian organik
A. Lahan dan penyiapan lahan
B. Benih
C. Sumber air
D. Pengelolaan kesuburan tanah
E. Pengendalian organisasi pengganggu
tanaman dan pemeliharaan tanaman
F. Penanganan pasca panen,
penyimpanan, dan transportasi
Faktor yang mempengaruhi Pertanian organik
a. Keadaan lahan yang kurang mendukung karena kondisi tanah berupa lahan kering yang lebih
mudah terdegradasi dibandingkan lahan basah, permukaan lahan yang bergelombang atau berupa
lereng dengan curah hujan tinggi mengakibatkan tingginya tingkat erodibilitas, dan suhu daerah tropis
yang tinggi menyebabkan cepatnya proses dekomposisi bahan organik didalam tanah.
b. Kondisi sosial ekonomi yang masih sangat terbatas terlihat dari rendahnya tingkat pendidikan,
sempitnya luas kepemilikan lahan, dan rendahnya tingkat pendapatan sehingga mempersulit inovasi
teknologi baru.
c. Potensi sumber daya fosil yang besar yang memicu berdirinya pabrik-pabrik
pupuk dan pestisida anorganik.
d. Kebijakan pemerintah yang mendahulukan peningkatan produksi melalui intensifikasi dengan
mengabaikan dampaknya terhadap kesuburan lahan untuk jangka panjang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai