Anda di halaman 1dari 7

Nama : Kevin Dico Sitanggang

NPM : E1J019046
Nomor Urut : 18
m.k : Sistem Pertanian Berkelanjutan
Prodi : Agroekoteknologi
Dosen : Usman Kris Joko Suharjo, Ph.D.

Case #1: Praktek pertanian mengalami evolusi (perubahan) dari waktu ke waktu. (a). Uraikan
praktek pertanian dimaksud; (b). Mengapa petani beralih dari pertanian modern ke pertanian
berkelanjutan; (c). Mengapa pertanian berkelanjutan menjadi pilihan? [Nilai 15]
Dijawab:

a) Sistem pertanian telah mengalami evolusi sepanjang abad, sebagai dampak kemajuan
teknologi dan meningkatnya pengetahuan manusia. Diawali dengan kegiatan berburu dan
mengumpulkan makanan sistem pertanian berkembang menjadi pertanian primitif, pertanian
tradisional, hingga ke pertanian modern.

Pertanian tradisional ditandai sejak manusia mulai menetap dan berladang pada satu lokasi.
Sistem pertanian ini merupakan model pertanian yang masih sangat sederhana yang sifatnya
ekstensif dan tidak memaksimalkan penggunaan input seperti teknologi, pupuk kimia dan
pestisida. Hasil pertanian yang diperoleh sangat tergantung pada kesuburan tanah, ketersediaan
air, iklim dan topografi.  Karena ketergantungannya yang sangat tinggi terhadap alam, pertanian
tradisional bersifat tak menentu sehingga produksinya tidak mampu mengimbangi kebutuhan
pangan penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Kondisi ini mendorong berkembangnya
pertanian konvensional atau yang lebih dikenal dengan sistem pertanian modern.

Sistem pertanian konvensional merupakan sistem pertanian intensif yang menitikberatkan pada
salah satu jenis tanaman tertentu dengan memanfaatkan inovasi teknologi dan penggunaan input
luar yang tinggi untuk memperoleh output yang lebih tinggi dalam waktu yang relatif singkat.
Sistem ini mengintensifkan penggunaan modal dan memperhatikan efisiensi ekonomi dengan
cara meminimumkan biaya untuk mendapatkan keuntungan tertentu.

Strategi untuk memodernisasi sektor pertanian dari pertanian tradisional menuju pertanian
berbasis teknologi maju/modern dikenal dengan istilah “Revolusi Hijau”. Revolusi hijau
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penelitian dan pengembangan
teknologi pertanian guna menghasilkan varietas unggul. Ini dilakukan sebagai upaya menjawab
tantangan kerawanan pangan akibat pertambahan jumlah penduduk yang semakin pesat.
Pertanian modern (revolusi hijau) diakui telah membawa kemajuan pesat bagi pembangunan
pertanian. Sistem ini telah berhasil merubah wajah pertanian dunia, tak terkecuali Indonesia.
Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi peningkatan produksi pertanian yang cukup
signifikan sebagai hasil dari revolusi hijau. Di Indonesia sendiri, fenomena revolusi hijau mulai
diterapkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, dimana pada saat itu Indonesia berhasil
mencapai swasembada beras.

 b) Petani beralih dari pertanian modern ke pertanian berkelanjutan dikarenakan, sistem
pertanian modern (Revolusi Hjau) memang telah menyelamatkan penduduk dunia, dari bencana
kelaparan dengan strategi tata kelola pertanian modern yang mengandalkan pada bantuan irigasi,
bibit unggul, mesin dan pupuk kimia, yang mengakibatkan meningkatkan produksi pangan.
Namun sistem pertanian ini menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Di berbagai negara,
sistem pertanian modern ini mengakibatkan mengeringkan sumber air dan menggerus kesuburan
tanah. Sistem pertanian ini juga memicu menyebarnya hama tanaman, merusak keanekaragaman
hayati, mencemari udara, air dan tanah. Untuk bisa bertumbuh, sistem pertanian ini harus
dirubah. Petani bisa meningkatkan hasil panen, menjaga kesuburan tanah, menghemat waktu dan
biaya produksi dengan beralih ke sistem pertanian yang berkelanjutan. Sistem pertanian ini
adalah sistem pertanian yang menerapkan praktik konservasi atau penyelamatan sumber daya
alam (conservation agriculture), meminimalisir penggunaan lahan pertanian dengan beralih ke
tanaman yang lebih produktif yang mampu menjaga kesuburan tanah. Dengan menerapkan pola
irigasi yang lebih tepat guna, para petani bisa menghasilkan panen lebih banyak. Petani juga bisa
mengurangi kebutuhan pupuk kimia dengan menerapkan pola pemupukan yang lebih tepat
sasaran sehingga bisa melipatgandakan nutrisi yang diserap oleh tanaman. Dengan menggunakan
insektisida secara lebih bijaksana mereka bisa menyelamatkan predator alami yang membantu
penanggulangan hama.

c) Pertanian Berkelanjutan menjadi pilihan karena, sistem pertanian ini telah menerapkan
praktik konservasi atau penyelamatan sumber daya alam (conservation agriculture),
meminimalisir penggunaan lahan pertanian dengan beralih ke tanaman yang lebih produktif yang
mampu menjaga kesuburan tanah, sehingga penerapan sistem pertanian berkelanjutan ini mampu
meningkatkan hasil produksi pertanian dan membuat produksi pertanian tidak terhenti dan akan
terus berlanjut, dan sistem pertanian ini menjadi pilihan karena secara lingkungan tidak
merusak,secara sosial adil dan secara ekonomi menguntungkan.

Case #2: (a). Uraikan apa isi paket teknologi revolusi hijau? (b). Uraikan dampak negatif
penggunaan pestisida buatan dan uraikan bagaimana mencegahnya? [10]
Dijawab:
Revolusi Hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan
fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an
hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama di Asia. Hasil yang nyata adalah
tercapainya swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di beberapa negara
yang sebelumnya kekurangan bahan pokok
seperti India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia , untuk menyebut
beberapa negara. Revolusi hijau diawali oleh Ford dan Rockefeller Foundation, yang
mengembangkan gandum di Meksiko (1950) dan padi di Filipina (1960).Konsep Revolusi Hijau
yang di Indonesia dikenal sebagai gerakan Bimas (bimbingan masyarakat) adalah program
nasional untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya swasembada beras. Tujuan tersebut
dilatarbelakangi mitos bahwa beras adalah komoditas strategis baik ditinjau dari segi ekonomi,
politik dan sosial. Revolusi hijau adalah praktek bertani yang mengadopsi praktek panca usaha
tani yaitu:
 Pengolahan tanah yang baik
Tanah yang baik adalah tanah yang mampu menyediakan unsur-unsur hara secara lengkap.
Selain harus mengandung zat organik dan anorganik, air dan udara, yang tidak kalah penting
adalah pengolahan tanah yang bertujuan memperbaiki struktur tanah. Tanah yang gembur akibat
pengolahan memiliki rongga-rongga yang cukup untuk menyimpan air dan udara. Kondisi ini
juga menguntungkan bagi mikroorganisme tanah yang berperan dalam proses dekomposisi
mineral dan zat organik tanah.

 Penggunaan bibit unggul


Benih unggul merupakan benih yang telah di pilih dan dipilah agar menghasilkan kwalitas yang
baik dan tahan hama penyakit dan gangguan lainnya. Penggunaan bibit unggul merupakan salah
satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi.

 Pemupukan yang tepat


Pemupukan bertujuan untuk menggantikan hara yang hilang terbawa panen, volatilisasi,
pencucian, fiksasi, dan sebagainya.Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan daya
saing usaha tani produk pertanian serta sejalan dengan berbagai isu lingkungan dan pertanian
berkelanjutan yang berbasis sumberdaya, makin mendorong perlunya rekomendasi teknologi
spesifik lokasi, terutama pupuk.

 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)


Pengendalian hama dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanis, pengaturan sanitasi
lingkungan atau ekologi, dan kimiawi.Pengendallian hama secara mekanis dilakukan dengan
cara menangkap langsung hama yang ada. Pengendalian mekanis dilakukan bila populasi hama
sedikit. Bila populasinya banyak, sebaiknya digunakan cara lain karena tidak efesien dalam hal
waktu maupun tenaga kerja. Pengendalian secara kimiawi pun dapat dijadikan pilihan bila cara
lain tidak mungkin dilakukan atau tidak dapat mengatasi hama.

 Pengairan atau irigasi


Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian, yang jenisnya
meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi
tambak.Pengendalian lainnya adalah dengan pengaturan sanitasi lingkungan. Sanitasi yang baik
dan terjaga mengurangi kemungkinan hama yang menyerang.
b) Dampak negative penggunaan pestisida yaitu Pestisida selain bermanfaat bagi pertanian , juga
menghasilkan  dampak bagi lingkungan. Disamping bermanfaat untuk meningkatkan hasil
pertanian, ia juga menghasilkan dampak buruk baik bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Lebih dari 98% insektisida dan 95% herbisida menjangkau tempat selain yang seharusnya
menjadi target, termasuk spesies non-target, perairan, udara, makanan, dan sedimen. Pestisida
dapat menjangkau dan mengkontaminasi lahan dan perairan ketika disemprot secara aerial,
dibiarkan mengalir dari permukaan ladang, atau dibiarkan menguap dari lokasi produksi dan
penyimpanan. Penggunaan pestisida berlebih justru akan menjadikan hama dan gulma resistan
terhadap pestisida. Pencegahann penggunaan pestisida dapat dilakukan dengan cara mengganti
pestisida kimia menjadi pestisida organik, menentukan waktu tanam yang tepat, memanfaatkan
musuh alami hama, dan menanam varietas unggul yang tahan hama dan penyakit.

Case #3: (a). Mengapa sistem pertanian berkelanjutan harus meniru konsep ekosistem hutan
tertutup? (b). Apa makna konsep secara sosial adil dalam sistem pertanian berkelanjutan?
Berikan contohnya.[Nilai10]
Dijawab:
a) Sistem pertanian berkelanjutan harus meniru konsep Ekosistem hutan tertutup
karena, Ekosistem hutan tertutup mempunyai siklus hara yang terus menerus selalu tersedia ..
Untuk lebih jelasnya, pada ekosistem hutan tertutup, air hujan yang membawa banyak mineral
dari udara akan tertahan oleh tajuk hutan dan berubah menjadi air lolosan dan aliran batang
(stemflow). Hal ini berpotensi besar sebagai input hara ke dalam tanah karena hutan alam tidak/
sedikit mengalami erosi hara dan ekositem hutan tertutup juga dikatakan sebagai ekosistem hutan
yang lestari karena semua rantai makanan tidak terputus, fauna dan hayati saling
melengkapi.pada intinya didalam hutan tertutup adalah energi yang diambil dari hutan akan
dikembalikan lagi ke hutan. Oleh karena itu penerapan sistem pertanian berkelanjutan dengan
meniru konsep hutan tertutup mampu meningkatkan hasil produksi pertanian dan membuat
produksi pertanian tidak terhenti dan akan terus berlanjut.
b) Makna konsep secara sosial adil dalam sistem pertanian berkelanjutan adalah Dalam pertanian
berkelanjutan, keberlanjutan sosial berkaitan dengan kualitas hidup dan kesejahteraan dari
mereka yang terlibat dalam konsep ini. Contohnya pertanian berkelanjutan memberikan solusi
bagi permasalahan pengangguran karena sistem ini mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak
bila dibandingkan dengan sistem pertanian konvensional yang lebih mengedepankan penggunaan
mesin dan alat-alat berat.

Case #4: Ketika sedang melakukan kunjungan ke petani, Saudara melihat Pak Bandot menanam
kentang di lereng bukit dan menanam srawberry di puncak perbukitan. (a). Apa pendapat
Saudara tentang hal itu? (b). Saran apa yang akan Saudara berikan kepada pak Bandot? [Nilai
15]
Dijawab:
a) Menurut pendapat saya mengenai sistem pertanian denga menanam tanaman kentang di
lereng bukit kurang tepat dikarenakan, daerah yang ideal untuk pertumbuhan kentang adalah
dataran tinggi yang memiliki ketinggian antara 1000-2000 mdpl. Suhu udara yang dingin antara
14-22oC. Curah hujan yang dibutuhkan selama masa pertumbuhan tanaman antara 1000-1500
mm pertahun. Untuk itu menanam kentang di lereng bukit kurang tepat dilakukan dikarenakan
tanaman yang cocok ditanam dilereng bukit adalah tanaman yang dapat mencegah tanah dari
longsor dan erosi dan biasanya tanaman yang cocok ditanam dilereng adalah tanaman tahunan
misalnya pohon manga, sehingga menanam kentang di lereng bukit kurang efektif dilakukan.
Sedangkan menanam tanaman strowberi di puncak bukit merupakan hal yang tepat karena
karakteristik pertumbuhan strawberi ialah dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah
hujan 600-700 mm/tahun, Lamanya penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan dalam
pertumbuhan adalah 8-10jam setiap harinya. Stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat
beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis yang memiliki temperature 17-20 derajat,
Kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi antara 80-90%, yang
menyebabkan tanaman strawberi tumbuh dan berkembang dengan baik di atas bukit tersebut.
b) Saran dari saya adalah pada kondisi lahan di lereng bukit haruslah tanaman tahunan, akar yang
dalam, daunnya yang rimbun dan memiliki batang yang besar misalnya manga, durian dan lain
sehingga tanah yang dilereng tesebut tidak mudah longsor maupun teerosi dan pada kondisi
lahan di puncak bukit tanaman strowberi memang sudah tepat pananamannya, tetapi menanam
strowberi di puncak bukit harus dibarengi oleh tanaman tahunan sehingga produktivitas tanaman
strawberi tersebut akan menghasilkan hasil yang optimum.

Case #5: Sebagai negara tropika basah, Indonesia memiliki cahaya matahari sepanjang tahun dan
air yang melimpah. Ini memungkinkan produktivitas tanaman yang tinggi. Namun demikian,
pada kenyataannya produktivitas tanaman di Indonesia justru jauh di bawah produktivitas
tanaman di Amerika Serikat. Mengapa demikian? Jelaskan. [nilai 20]
Dijawab:
Mengapa produktivitas tanaman di Indonesia justru jauh dibawah produktivitas tanaman di
amerika serikat padahal Indonesia memiliki cahaya matahari sepanjang tahun dan air yang
melimpah hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu masih rendahnya pendidikan para
petani, sulitnya akses ke pembiayaan untuk wilayah pedesaan, minimnya
keterampilan, minimnya akses informasi dan kurangnya penerapan teknologi pertanian.. Lima
hal inilah yang menjadi permasalahan utama dalam memajukan produktivitas pertanian di
Indonesia, selain itu para petani masih menitikberatkan tradisi masa lalu dalam melakukan
praktek pertanian, sehingga petani belum mau melaksanakan rekomendasi teknis secara
maksimal. Untuk itu pemerintah perlu memperat kepercayaan antara petani dalam membangun
program pendidikan pertanian yang stabil dan berjangka panjang dan mensosialisasikannya
secara luas. Sedangkan di akses pembiayaan, sebagian besar petani tidak mampu mendapatkan
pinjaman yang mereka butuhkan untuk berinvestasi, sehingga mereka tidak dapat meningkatkan
produktivitas melalui penggunaan sarana produksi (Saprodi) yang lebih baik. Sementara di
bidang keterampilan petani juga dinilai masih rendah karena petani kecil tidak memiliki sumber
pendapatan khususnya pada saat kegiatan pemeliharan berlangsung. Mereka hanya
mengandalkan hasil panen saat ini untuk membiayai operasional masa tanam berikutnya, inilah
yang menghambat diversifikasi ekonomi, selain itu akses informasi juga menjadi salah satu
kendala utama. pasalnya, dengan minimnya akses informasi ini membuat petani hanya sekadar
mengandalkan informasi pasar dari pembeli yang mengakibatkan ketimpangan informasi dan
kesulitan bernegoisasi. Akibatnya banyak petani yang menjual hasil produksinya dengan sistim
Ijon, dan faktor terakhir yang menghambat perkembangan pertanian adalah
kurangnya penerapan teknologi pertanian bagi petani, para petani yang ada di Indonesia pada
dasarnya saat melakukan produksi pertanian masih menggunakan peralatan yang umumnya
masih bersifat tradisional atau seadanya,. Selain itu faktor musim juga menjadi salah satu faktor
yang membuat produksi pertanian di Indonesia lebih rendah dibandingkan amerika serikat
dikarenakan di Indonesia terdiri dari 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan yang
menyebabkan mudahnya hama berkembang dan beradaptasi di Indonesia. Sedangkan di Amerika
Serikat terdiri dari 4 musim yaitu musim gugur, dingin, semi dan musim panas yang
mengakibatkan terputusnya rantai makanan OPT dan mengakibatkan rendahnya pertumbuhan
OPT di Amerika Serikat. Faktor- faktor tersebutlah yang menjadi penghambat rendahnya
produktivitas pertanian di Indonesia.

Case #6: Saudara baru saja diambil mantu oleh pak Budi dan mendapatkan hadiah perkawinan
berupa 200 Ha lahan pertanian. Kondisi lahannya berbukit-bukit dengan kemiringan yang tajam
(30%), lahan kering datar (60%), dan lahan basah datar (10%). Lahan itu terletak di dataran
rendah. Dari perkawinan itu, Saudara memiliki 8 anak kembar. Ketika bayi kembar itu lahir, Pak
Budi berkata: “Aku ingin semua cucuku bisa sekolah sampai S3 di Amerika. Kalian kelola lahan
ini untuk hidup kalian dan biaya kuliah cucu-cucuku.” Itu artinya, Saudara harus membuat usaha
pertanian yang berkelanjutan, paling tidak sampai semua anak Saudara lulus S3. Ini artinya,
usaha pertanian yang Saudara kelola mengungtungkan secara ekonomi, tidak merusak
lingkungan, dan adil bagi masyarakat. Nah, bagaimana praktek usaha tani ini dijalankan agar
memenuhi ketiga konsep tersebut. Saudara harus memikirkan farming system, cropping system,
pengendalian OPT, pengadaaan pupuk, pencegahan kerusakan tanah, pilihan komoditas,
dukungan infrastruktur, dll. [Nilai 30]
Dijawab :
Praktek usaha tani yang akan saya lakukan adalah dengan menerapkan sistem pertanian
berkelanjutan, dimana saya akan memperkerjakan 150 orang, saya akan menggunakan lahan
pada kemiringan tajam dengan menanam 20 Ha mangga, 20 Ha durian, 15 Ha nangka dan 5 Ha
rumput gajah, saya menanam tanaman itu karena tanaman itu juga berfungsi untuk menjaga
tanah pada lahan yang miring tersebut agar terhindar dari longsor dan erosi dan pada lahan
tersebut juga saya menernakkan ayam dan kambing pada lahan tersebut dan untuk makanan
ternak saya menggunakan rumput gajah sebagai makanannya dimana kotoran dari ternak tersebut
dapat menjadi pupuk alami bagi tanaman yang ditanam dilahan tersebut dan cara sistem
pengairannya adalah tadah hujan dan cara pengendalian OPT yang saya lakukan adalah dengan
menanam pestisida nabati yang ramah terhadap lingkungan disekitar lahan itu, dan untuk
mencegah hama seperti tikus saya akan memelihara burung elang di pinggiran lahan
tersebut.Pada lahan kering saya akan memperkerjakan 300 orang, saya akan menanam jenis
tanaman yaitu 10 Ha umbi-umbian, 10 Ha jagung, 10 Ha mentimun, 10 Ha terong, 10 Ha
semangka, 20 Ha kacang panjang, 10 tanaman kunyit dan 10 Ha kacang tanah dan 10 rumput
gajah . Pada lahan kering ini saya akan menernakkan sapi pada lahan 10 Ha, dan kerbau 10 Ha,
untuk makanan ternak saya menggunakan rumput gajah sebagai makanannya. Saya akan
menggunakan kotoran dari ternak- ternak serta sisa sisa bagian tanaman yang telah dipanen
misalnya batang maupun daun dari tanaman tersebut untuk digunakan sebagai pupuk alami bagi
tanaman yang ada dilahan kering datar. Untuk pengairan yang saya gunakan adalah melalui
tadah hujan. dan cara pengendalian OPT yang saya lakukan adalah dengan menanam pestisida
nabati yang ramah terhadap lingkungan disekitar lahan itu, dan untuk mencegah hama seperti
tikus saya akan memelihara burung elang di pinggiran lahan tersebut.Pada lahan basah datar saya
akan memperkerjakan 50 orang, saya akan menanam jenis tanaman yaitu padi 15 hektar dan 1
hektar rumput gajah. Pada lahan ini saya juga akan menernakkan sapi pada lahan 4 hektar, untuk
makanan ternak saya menggunakan rumput gajah sebagai makannaya. Saya akan menggunakan
kotoran dari ternak- ternak serta sisa sisa bagian tanaman yang telah dipanen misalnya batang
maupun daun dari tanaman tersebut untuk digunakan sebagai pupuk alami bagi tanaman yang
ada dilahan kering datar. Untuk pengairan yang saya gunakan adalah melalui sistem irigasi
dengan membuat penampung air yang cukup besar di lahan tersebut sehingga pengairan dilahan
tersebut tetap terjaga dan cara pengendalian OPT yang saya lakukan adalah dengan menanam
pestisida nabati yang ramah terhadap lingkungan disekitar lahan itu, dan untuk mencegah hama
seperti tikus saya akan memelihara burung elang di pinggiran lahan tersebut, dan untuk
pengangkutan hasil pertanian saya membeli 30 truk sehingga pengangkutan hasil dari pertanian
selalu lancer dan tidak mengalami kendala.

Anda mungkin juga menyukai