Anda di halaman 1dari 12

GEOGRAFI

PERTANIAN
guru bidang studi : Ibu Karderina

Anggota kelompok

Utii icaa nayla


1.Pertanian Di Indonesia
a. Pembudidayaan Tanaman
Indonesia adalah negara agraris, di mana sebagian besar
rakyat Indonesia menggantungkan kehidupannya dari sektor
pertanian. Luas lahan pertanian di Indonesia ± 82,71% dari
seluruh luas lahan. Lahan tersebut sebagian besar digunakan
untuk areal persawahan, dan tanaman padi sebagai tanaman
utama, walaupun produksi padi masih terkonsentrasi di
Pulau Jawa sehubungan dengan tingginya produktivitas dan
luas panen bila dibandingkan dengan pulau-pulau lain.
Produksi pertanian lainnya adalah jagung, ubi jalar, kacang
tanah, dan kedelai. Produksi holtikultura antara lain adalah
jenis sayur mayur meliputi bawang merah besar, bawang
daun, kentang, kubis, dan wortel. Sedangkan untuk jenis
buah buahan seperti manggis, duku, apel, jambu, mangga,
durian, jeruk, pisang, pepaya, dan salak.

Indonesia juga dikenal sebagai penghasil usaha perkebunan,


antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku
minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok),
kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), cokelat
(bahan baku makanan), cengkeh (bahan baku obat dan
rokok), kelapa (bahan baku minyak goreng)
B.Gelombang Peradaban Pertanian 2) Pertanian Konvensional Jumlah penduduk
yang terus meningkat perlu diimbangi
Gelombang pertama, diawali dengan peradaban pertanian tradisional, peningkatan jumlah bahan pangan. Oleh
yang terjadi di daerah Mesopotamia, gelombang kedua adalah peradaban karena itu di beberapa negara mulai
pertanian konvensional ditandai dengan adanya Revolusi Hijau, dan menerapkan revolusi hijau, agar kebutuhan
gelombang ketiga adalah peradaban pertanian berkelanjutan, yang pangan tercukupi. Cara-cara yang ditempuh
ditandai dengan sistem pertanian yang mengonservasi lahan, air, sumber antara lain adalah intensifikasi, ekstensifikasi,
daya genetik tanaman maupun hewan, menjadi pertanian ramah mekanisasi, dan diversivikasi.
lingkungan.
a) Intensifikasi Pertanian Intensifikasi
1) Pertanian Tradisional Pertanian Mesopotamia dan seangkatannya, baik pertanian adalah usaha peningkatan hasil
di Mesir, India, China, Amerika Tengah, bahkan sampai dengan Kerajaan pertanian dengan tidak menambah luas area,
Mataram Kuno dan Majapahit di Indonesia memi liki corak yang sama, tetapi penggarapannya ditingkatkan dengan
yaitu pertanian yang akrab dengan lingkungan karena tidak memakai memasukkan unsur-unsur ilmu pengetahuan
pestisida. Ciri-ciri pertanian tradisional antara lain adalah sebagai berikut. dan teknologi.
Bentuk-bentuk intensifikasi pertanian antara
a) Produksi pertanian dan konsumsi sama banyaknya dan jenis tanaman lain adalah sebagai berikut.
yang diusahakan hanya beberapa jenis, terutama untuk bahan pangan dan (1) Pengolahan tanah yang baik.
sandang. (2) Pengairan yang teratur.
b) Produksi dan produktivitas rendah karena hanya meng gunakan (3) Pemilihan bibit unggul.
peralatan yang sangat sederhana. (4) Pemupukan.
c) Penanaman atau penggunaan modal tidak begitu besar. (5) Pemberantasan hama dan penyakit
d) Tanah dan tenaga kerja manusia merupakan faktor dominan. tanaman.
e) Bersifat tidak menentu. (6) Pengolahan pascapanen.
b) Ekstensifikasi

Ekstensifikasi pertanian adalah usaha meningkatkan


hasil pertanian yang di lakukan dengan cara
memperluas areal pertanian (membuka lahan baru).
Cara ini lebih tepat dilakukan di daerah yang jarang
penduduknya dan masih tersedia lahan pertanian yang
luas namun belum diusahakan.
Contohnya, pertanian padi yang dilakukan di
Kalimantan, Sumatra, Sulawesi Selatan, dan Papua.

c). Mekanisasi Pertanian


d) Diversifikasi Pertanian
Diversifikasi pertanian adalah usaha meningkatkan hasil
Mekanisasi pertanian adalah usaha meningkatkan hasil
pertanian yang dilakukan dengan cara penganekaragaman jenis
pertanian dengan cara menggunakan alat-alat dan
tanaman. Hal ini berarti untuk meningkatkan hasil pertanian
mesin pertanian modern. Contohnya penggunaan tidak harus dipaksakan untuk pertanian padi. Daerah yang
traktor untuk membajak sawah, mesin penanam padi, secara fisik dan klimatologis cocok untuk tanaman tebu
mesin penyiang tanaman, dan mesin pemanen padi. digunakan untuk pengembangan tanaman tebu, dan daerah
Mesin-mesin tersebut sebagai pengganti tenaga yang secara fisik dan klimatologis cocok untuk tanaman jagung
manusia sehingga lebih menghemat waktu, tenaga, dan dikembangkan lah tanaman jagung. (seperti di Amerika, ada
biaya. daerah yang disebut cotton belt, corn belt).
Penerapan usaha tani yang menggunakan bibit unggul, bahan -bahan kimia
untuk pemupukan lahan dan pengendalian hama (agrokimia), awalnya dirasakan
dapat meningkatkan produksi pertanian. Namun, setelah beberapa dekade,
praktik tersebut menimbulkan permasalahan, khususnya terhadap kerusakan
ekosistem lahan pertanian.permasalahan nya seperti berikut

a) Peningkatan erosi permukaan, banjir, dan tanah longsor.


b) Penurunan kesuburan tanah.
c) Hilangnya bahan organik tanah.
d) Salinasi air tanah dan irigasi, serta sedimentasi tanah.
e) Peningkatan pencemaran air dan tanah akibat pupuk kimia,
dan pestisida.
f) Produk pertanian terkontaminasi bahan kimia.
g) Berkurangnya keanekaragaman hayati pertanian, dan
hilangnya kearifan lokal.
3) Pertanian berkelanjutan
Penurunan hasil pertanian yang dibarengi dengan meningkatnya
daya tahan hama dan penyakit tanaman, disebabkan karena fauna
tanah yang bermanfaat bagi tanaman semakin berkurang dan
mikroorganisme yang berguna bagi kesuburan tanah pun nyaris
hilang akibat pemakaian input agrokimia yang berlebihan. Bahkan,
hama dan penyakit tanaman bu kannya menurun, tapi justru
semakin kebal terhadap bahan bahan kimia tersebut. Akibatnya,
petani memerlukan dosis yang lebih tinggi lagi untuk
membasminya. Hal ini berarti petani tidak saja menebar racun
untuk membasmi hama dan penyakit, tetapi juga meracuni dirinya
sendiri.

Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang


ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia dalam pertanian, yaitu
merusak ekosistem. Oleh karena itu orang semakin peduli dalam
memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah
lingkungan. dengan menerapkan apa yang disebut sistem pertanian
berkelanjutan. Salah satu bentuknya adalah pertanian organik.

Thrupp (1996) menjelaskan bahwa pertanian perkelanjutan adalah


praktik-praktik pertanian yang secara ekologi layak, secara
ekonomi menguntungkan, dan secara sosial dapat
dipertanggungjawabkan.
C. Pertanian Modern
Dalam pertanian modern umumnya kegiatan
pertanian dilakukan dengan menggunakan alat-alat
canggih seperti traktor, mesin penanam bibit, mesin
potong padi, hand sprayer, dan lain-lain. Beberapa
petani di Indonesia sudah ada yang menggunakan
alat-alat canggih, namun hal tersebut masih terbatas
jumlahnya, terutama yang usaha taninya cukup luas.
Petani-petani yang melakukan pertanian modern
pada umumnya telah melaksanakan prinsip pertanian
berkelanjutan.

Cara tanam dengan menggunakan mesin tanam, lebih


efisien waktu dan tenaga juga membuat tanaman rapi,
karena secara otomatis mesin telah memisah-misah
bibit dengan jumlah yang sama dan dalam garis yang
sama pula. Dengan menggunakan sistem ini, akan
memperpendek proses olah, tanam, dan petik, mulai
dari persemaian hingga panen.
Video Terkait
salah satu contoh mesin tanam dalam menanam padi yang
memudahkan petani dalam bercocok tanam
Pertanian modern memiliki beberapa jenis. Berikut
ini jenis-jenis
dari pertanian modern.
2) Aquaponic
1) Hidroponik (hydroponic)

berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air adalah kombinasi dari akuakultur (budidaya
dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga ikan) dan hidroponik (budidaya tanaman
dikenal sebagai budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi tanpa tanah). Dalam aquaponic, air yang
hidro ponik berarti budidaya tanaman yang mengandung nutrisi yang dihasilkan dari
memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah budidaya ikan merupakan sumber pupuk
sebagai media tanam. Pola pikir yang digunakan alami untuk tanaman yang tumbuh.
untuk pertanian hidroponik adalah, tanaman Tanaman sendiri mengkonsumsi nutrisi, dan
dimanapun akan dapat tumbuh dengan baik apabila membantu untuk memurnikan air bagi
nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan tercukupi. kehidupan ikan, sehingga merupakan
Dalam konteks ini, fungsi tanah adalah untuk sebuah proses mikroba alami yang
penyangga tanaman dan air yang ada merupakan menjadikan antara ikan dan tanaman tetap
pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap sehat. Hal ini menciptakan ekosistem yang
tanaman. Jenis tanaman yang mempunyai nilai berkelanjutan di mana tanaman dan ikan
ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik dapat berkembang. Aquaponic adalah
antara lain adalah paprika, tomat, melon, terong dan jawaban ideal untuk kegiatan peranian yang
timun Jepang, selada, dan bawang merah. menjaga kelestarian ekosistem.
Budi daya tanaman berwawasan lingkungan adalah
suatu budidaya pertanian yang direncanakan dan
dilaksanakan dengan memperhatikan sifat-sifat,
kondisi dan kelestarian lingkungan hidup, dengan
demikian sumber daya alam dalam lingkungan
hidup dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga
kerusakan dan kemunduran lingkungan dapat
dihindarkan dan melestarikan daya guna sumber
daya alam dan lingkungan hidup. Salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dengan sistem
pertanian organik. Pertanian organik adalah sistem
produksi pertanian yang menghindari atau sangat
membatasi penggunaan pupuk kimia (pabrik),
pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh, dan aditif
pakan.

selesai sudah presentasi


kami hari ini seperti kamu
dan dia yang selesai tanpa
dimulai🙏🏻

Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai